"Rara gak mau dinikahin pah"
"heh kamu ini hanya anak angkat! Patutnya Menurut atas perintah orangtua angkatmu! " geram wanita dengan Gaya mewah.
"ta.. Tapi Rara gakmau nikah sama dia." ucap wanita berumur 19 tahun itu. Ya dia adalah Safira Liona atau Rara.
"udah deh lu gakusah sok sokan nolak. Gatau diri banget sih. Lu pikir makan gak pekek duid apa ha! Mikir dong! Kalo gada keluarga gw sekarang lu entah jadi apa! "sinisnya. Dia adalah Anita saudar Rara atau kakak angkat Rara.
"jika kamu tidak mau menikah silahkan pergi dari rumh saya!! Dan jangan sekali lagi tampakan wajah mu dan adikmun didepanku! " ucap Ucap laki laki emosi. Dia Ari papah angkat Rara.
"pah tolong jangan usir rara dan. Kesya" ucap Rara dan Kesya menangis.
Ya Rara mempunyai adik. Namanya Kesya Anaya Liona. Rara dan Kesya memang saudara kandung. Nama Liona sudah ada sejak Rara dan Kesya kecil. Kesya berumur 6 tahun.
Saat itu Rara berumur berumur 14 tahun sedangkan kesya berumur satu tahun. Mereka diusir oleh pamanya setelah kematian kedua orang tua kandung Rara dan Kesya. Sesaat mereka tinggal dijalanan sampai Pengasuh panti merawat mereka berdua. Tak lama Keluarag Ary datang dan mengadopsi Rara dan kesya. Memang Rara disekolahkan dengan layak dan sekarang sampai dia menjadi seorang sekertaris di Perusahaan Ternama. Tetapi tetap saja dia harus membayar kembali dengan Jasa dan keringatnya.
"yasudah menikah dengan pengusaha itu" ucap Ari
"tapi Rara gak mau pah. Rara bisa nentuin pilihan Rara sendiri" ucap Rara menangis sesenggukan.
"pergi.. Pergi dari sini" ucap Ari sangat emosi saat ucapanya tak dituruti.
"Tap...
"PERGI" ucap Mona mendorong keras tubuh Rere.
Brakk
Koper Rara dilempar dan pintu rumah ditutup dengan keras. Rara menangis sesenggukan.
"yallah kenapa mereka tega sekali terhadap hamba" ucap Rara yg masih terduduk diatas lantai rumah Ari. Dengan tekad kuat Rara bangkit dan mulai berjalan. Entah dia akan kemana. Selusur jalan ia lewati dengan menarik kopernya dan menuntun sang Adik.
"aku harus kemana... Dijakarta aku tak punya siapa siapa" guman rara.
"serahkan tasmu"ucap laki laki menodongkan Pisau tajamnya.
"kak Key takut kak... key takut" Ucap kesya menggenggam tangan Rara kuat dengann bergetar.
"Tenang oke ada kakak. Key berlindung dibelakang Kakak ya" ucap Rara menenangkan Kesya yg dibalas anggukan.
"Jangan pak Saya tidak punya apa apa" ucap Rara pada preman itu.
"alah banyak omong cepat serahkan atau dia akan mati sekarang juga" ancamnya. Banyak Orang orang yang melihatnya tapi kenapa mereka tak membantuku.
"pak tolong saya" ucapku berteriak pada laki laki paruh baya. Wajahnya menampakan Kekhawatiran dan ketkutan tetapi dia membalasnya dengan gelengan kenapa?.
Tasku terus saja ingin direbut tetapi dengan kuat aku menahanya.
"kau ini menyusahkan sekali yog. Yang bos siapa yg asisten siapa" gerutu Lelaki dengan pakaian Jas lengakap dengan aksesorisnya saat dia mengendarai mobil sedangkan asisten pribadinya malah asyik berjalan kelama mimpi. Disaat melewati jalanan matanya tertuju pada Kerumunan Orang orang.
"apa ada pertunjukan? Bukan akhir pekan inimah mana ada" gumannya. Karna penasaran Dia memeberhentikan mobil dan turun. Pandanganya tertuju pada wanita dan anak kecil. Tetapi juga segerombolan laki laki bertubuh besar dia yakin jika itu adalah preman. Tapi kenapa orang orang disini tak membantunya? apa mereka takut?.
"cih.. . hama pemalas. Apa jadinya negara ini semakin lama semakin banyak saja pengangguran. Contoh diriku ini huh rajin pandai dan tampan " sombongnya berjalan mendekat. Dan mendapat panggilan dari Wanita tadi untuk memint tolong.
"Pak tolong saya pak" ucap Rara memohon dengan menangis.
"Wajahnya mirip sekali dengan mantan istriku" berguman dan memberhentikan langkahnya. Setelah mengamati dia menggelengkan kepala dan berjalan semkin mendekat.
"lepaskan dia"
@@@@@
LIKE KOMEN VOTE RATE..... tangks
"Wih orang kaya nih... Udah serahin aja duit lu dan benda berharga lu... Ntar gw bebasin cewek ini atau bakal gw bunuh cewk ini. " ucapnya bernegoisasi tetapi preman itu memegang Rara dan mengacungkan pisaunya. Kesya menangis sesenggukan menatap Rara.
"Gasalah denger cih" Decihnya dengan meludah.
"Nantangin dia bos" ujar anak buah preman.
"bereskan" pinta preman yg memegang Rara. Rara terus saja berontak, tetapi dengan batasan... Jika dia bergerak Kekanan sudah pasti Dia akan terkena pisau itu.
Anak buah preman mulai menyerang laki laki tadi...
Sangat keren dia sangat lihai dalam bela diri.. Disat ketua preman Lengah dan sedang mengamati pergelutan antara ank buahnya dan Rendi. Rara Menginjak keras Kaki ketua preman dengn hils yang dia pakai. Secara langsung ketua preman menjerit menjatuhkan pisaunya dan melepas Rara dia tergeletak dengan kaki yang mengeluarkan darah akibat tusukan hilsku tadi. Tak mau membuang waktu Rara mengambil alih pisau tadi.
Rara membalikan badan dan mendapati salah satu preman ingin memukul bahu laki laki yg menolong nya dengn cepat Rara mengambil batu dan Memukulkan pada preman tadi dan mengacungkan Pisaunya.
"Yogaaaa" triak Laki laki tadi membuatku terkejut. Apa dia memanggil seseorang? Herankuu.. Tak lama pintu mobil terbuka dan keluarlah laki laki dari sana dengan muka bantal dia terkejut meliht kearahku. Aku mengenalnya.
"apa bos" jawabnya belari
"panggil Polisi" pintanya langsung dituruti. Laki laki tadi memegang tangan para preman agar tidak kabur. Kulihat Ujung bibirnya dan pelipis mengelurakan darah akibat menolongku. Tak lama Polisi datang dan membawa para preman.
"Terima kasih" ucapku membungkukan badan.
"Hmmm" jawabnya dingin.
"apakau.. Karyawan baru tadi? " tanya Laki laki yg dipanggil Yoga..
"ah iya pak.. Apa bapak yang membimbing saya tadi? " tanya rara
"yap betul" jawabnya. Kulihat Laki laki berpakaian rapi yg manolongku tadi sedang menatapku dari atas sampai bawah.
"apa dia karyawanku? " tanyanya pada Yoga
"iya bos dia sekertaris barumu. Tapi tadi kau tak berangkat" ujar Yoga. Dia manggut manggut.
"apa dia anakmu? " tanya lagi menunjuk Kesya yang sedang bersembunyi dikaki Rara dengan dagu
"oh bukan dia adik saya" ucap Rara. Setelah itu Rendi tak menjawab.
"em kau mau kemana? " tanya Yoga
"mencari kontrakan" jawabku
"loh bukankah kau sudah ada alamat? " tanya yoga penasaran
"iya pak tetapi saya diusir jadi saya akan mencari tempat tinggal"jelasku dengan sndu
"Kita bantu cari yakan bos"ucap Yoga menyenggol bahu Rendi yg masih menatap Rara lekat seperti sedang menginggat sesuatu.
"terserah" jawabnya acuh berjalan ke mobil dan masuk.
"ayo akan kubantu mencari kontrakan" ajak yoga menarik Koperku dan memasukanya pada bagasi mobil. Aku sempat ragu tetapi dia memkasaku. Akupun masuk kemobil
"apa tak apa pak? " tanyaku
"santai saja" jelasnya membuatku mengangguk.
"Wahh Mobil om ini enak ya kak adem nggak kayak angkot" ucap Kesya girang. Ya perlu di ketahui jika Kesya belum pernah menaiki mobil. Memang keluarga angkatku kaya dan punya mobil tetapi tak sekalipun mereka mengijinkn kami menaikinya jadi bepergianpun Rara dan Kesya menaiki Angkot ataupun berjalan Kaki.
"iya" jawabku mengelus rambut kepala Kesya yang sedang kegirangan. Rendi menatap Kesya dari kaca spion depan dengan tersenyum simpul.
@@@@@@@
LIKE KOMEN SUKREP SHARE RATE VOTE FOLLOW.... seeyuuuuu
"apa dia sekolah? " tanya pak rendi
"sudah pak disekolah dasar"jawabku
"sekolah dimana? "
"MP jalan jjj pak" jawabku
"apa itu tidk kejauhan? " tanyanya lagi tapi santai dia menggunakan nada bahasa datar
"mau bagaimana lagi pak. Saya belum memegang uang nitnya saya akan menyekolahkan adik saya disekolah yang dekat dengan kontrakan saya nanti tetapi saya belum membawa uang jadi saya akan menunggu dulu. Dan kebetulan sekolah di mp spp nya bisa dicicil pak jadi ringan" jelas Rara pada rendi
Entah sihir dari mana hati Rendi tersentuh.
"Yog apa apartku ada yg letaknya dekat Sekolah Kenzo?" " tanya Rendi pada Asisten Yoga yg sedang menyetir.
"ada sih bos memng kenapa? " tanya yoga.
"Apa kau mau tinggal di apartku? "tanya rendi. Membuat Rara ataupun yoga terkejut atas ucapan Rendy.
"bukankah itu meropatkan pak?? " ucapku tak enak dia tadi sudh menolongku dan sekarang menawariku tolongan lagi.
"tidak! Itu gampang saja. Apartku banyak daripada tak terurus kau dan adikmu bisa menempatinya. Dan Yog kita kesekolah Kenzo dahulu" ucap Pak Rendi
"kenapa kesana ren? " tanya Yoga
"hey bodoh aku bosmu lncang sekali" kesa Rendi
"alah ini tidak dikantor tak apa" elak Yoga
"Serahkamu.. Aku akan mendaftarkn anak kecil itu sekolah" ucap Rendi membuatku terkejut kembali. 3 kali dia menolongku... Apa dia akan meminta balasan
"maks.. Maksudanya pak? " ucapku
"Saya akan mendaftarkn adikmu disekolah yang baru. Agar tidak terlalu jauh dari tempat tinggalmu yg sekarang. Apa kau membawa dokumen dokumen penting milik Adikmu?" tanya Rendi
"Ada pak semua saya bawa"jawab Rara
"baiklah bagus itu lebih mudah" jawab rendi.
"pak saya sudah banyak sekali merepotkan bapaklo" ucap Rara tak enakan.
"aku tak merasa direpotkan! Sudah diamlah aku tak mau anak kecil lucu itu terbangun" tungkas Rendi. Mengamati Kesya yg tertidur dipangkuan Rara dengan nyenyak mungkin karna kecapean.
Setelah Mendaftarkan Kesya sekolah mereka menuju apart yang akan ditempati Rara dan Kesya.
"pak apa ini tidak terlalu mewah? " tanya Rara saat memasuki apart mewah milik Rendi
"tidak ini biasa saja! Kau tempati tempat ini. Bersihkan aku tak suka kekotoran. Jadi jika aku berkunjung akan selalu bersih. Tata sesukamu. Aku akan pergi samapi jumpa" pamit Rendi meninggalkan Rara dan Kesya.
"temi kasih pak" triak Rara saat Rendi sudah berjalan dilorong menuju Lift menuju lantai dasar.
'Terima kasih tuhan sudah mengirimkan malaikat tak bersayap didekatku. Saya sangat bersyukur atas karunia yang engkau kirimkan" ucap Rara dalam hati.
"kak om tadi baik ya.. Ganteng lagi" puji Kesya mengamati punggung Yoga dan Rendi yg sudah masuk jedalam lift.
"Eh kamu sudah bangun. " tanya Rara sata mendapti Kesya bertanya. Tadi Kesya digendong yoga karna tertidur.
"sudah kak. " jawab Kesya.
"baiklah ayo masuk kedalam" ajak Rara menggandeng Lengan Kesya.
@@@@@@@
LIKE KOMEN VOTE RATE....AYO DUKUNG AUTHOR...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!