hai namaku Afifah Afsani , orang orang biasa memanggilku Fifah atau Fifi .
Umurku 19 tahun. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Kenalin ini abang ku namanya Satria, aku dan Bang Satria terpaut usia yang sangat jauh. Bang Satria kini sudah bekerja di perusahaan ayahku di Jakarta.
Ah iya, bicara mengenai aku kuliah di jurusan manajemen ekonomi. Sebenarnya, aku tidak begitu menyukai yang berbau ekonomi atau yang berbau keuangan apalagi pasti nanti akan berurusan dengan buku yang super duper tebal yang akan bikin mumet.
Aku sebenarnya mempunyai cita-cita ingin menjadi designer terhebat karena sejak kecil aku suka menggambar berbagai macam pakaian tapi itu tidak akan mungkin bisa ku wujudkan karena kedua orang tua ku tidak menyetujui itu terutama ayah. Kata ayah aku harus masuk jurusan manajemen ekonomi supaya aku bisa menggantikan posisi Bang Satria karena dia akan ditugaskan ayah ke cabang perusahaan ayah yang berada di Bandung.
Mengenai Jodoh heum... Aku mempunyai prinsip untuk menjadi menjomblo sampai halal kata orang-orang si jomblo fisabilillah gitu. Terkadang aku di tertawa kan oleh sahabat-sahabatku, kata mereka gimana mau dapat jodoh kalau kamu sama sekali enggak pernah mau pacaran. Menurut Itu kan pemikiran mereka karena allah sudah menyiapkan jodoh kita masing-masing dan di waktu yang tepat ya mungkin saat ini jodohku belum datang karena waktunya belum tepat. Aku percaya suatu saat nanti allah akan mempertemukan aku dengan orang yang baik menurut allah.
Bagiku memasuki dunia per kampus an adalah hal yang baru apalagi aku yang baru masuk semester dan akan lebih berat karena akan menghadapi dosen yang killer ditambah buku-buku tebal yang akan menemaniku.
" *Ayo Fifah come on Jangan Pernah Mengeluh Apapun yang Terjadi* kamu pasti bisa fifah. "
Aku berjalan menyusuri lorong kampusku, hari ini aku ada mata kuliah keilmuwan dan keterampilan.
kenalin ini Anum dia sahabatku kita bersahabat sejak kecil, aku menganggap dia seperti saudaraku sendiri.
"Fifah!."
Kulihat Anum yang sedang melambaikan tangannya sambil tersenyum. Kemudian, dia berlari kearahku.
"Assalamu'alaikum Anum." Ucapku sambil tersenyum.
" Eh ya Wa'alaikum, Fah ." Ucapnya masih diiringi senyumnya, seperti sahabatku ini sedang bahagia.
" Kamu tuh ya kebiasaan deh. Oh ya, daritadi aku perhatikan kamu senyum-senyum tersenyum terus Num seperti nya sedang bahagia sekali kamu." Ucapku sambil memperhatikan wajahnya yang nampak berbinar.
" hehehe maaf ya Fifah, Anum lagi bahagia banget sampai lupa mengucapkan salam. " Ucapnya masih dengan wajah berbinar nya.
" Apa yang membuat mu bahagia seperti sekarang Num?. "
"Gini Fah, hari ini kekasihku akan pulang dari luar negeri. Kamu tau kan Fah aku sama dia LDR sudah selama setahun." Ucapnya.
Ya, Anum dan pacarnya memang LDR sudah setahun. Anum banyak menceritakan tentang pacarnya kepada ku yang ku tahu memang dia sangat merindukan pacarnya untuk kembali ke Indonesia namun karena banyak kendala yang menyulitkan mereka bertemu.
" Iya aku ingat ko tapi ada yang lebih penting sekarang sebaiknya kita segera ke kelas karena sebentar lagi kelas akan dimulai. "
Dia mengangguk dan kita berjalan menuju kelas jangan lupakan wajah bahagia Anum yang terpancarkan.
Kelas pun selesai. Ya, hari ini mata kuliah nya cuman satu tapi itu cukup melelahkan untukku.
"krucuk-krucuk."
tampaknya aku lapar karena cacing diperut ku sudah pada demo untuk diisi makanan.
Aku bangun dari kursiku dan berjalan menghampiri Anum.
" Num kantin yuk, aku lapar nih. " ajakku.
" Ayuk kebutulan aku juga lapar. "
Aku dan Anum berjalan menuju kantin yang berada di belakang kampusku.
" Eh ya Fah kamu sudah mendengar kabar baru belum?. "
Aku cuman menggelengkan kepalaku karena aku memang tidak tahu. Aku kan bukan anak yang suka update kabar terbaru mengenai apa saja yang terjadi di kampus.
" Itu loh katanya bakalan ada dosen baru pengganti Pak Iskandar. "
" Memangnya Pak Iskandar kemana Num?. "
" Yang aku tahu si katanya Pak Iskandar curi sementara waktu. "
" ooh. "
" Iya Fah terus katanya dosen penggantinya masih muda tau Fah. "
" Iyaa terus apa urusan nya dengan aku apa, Anum?. "
" Ih Fifah emang kamu enggak tertarik sama sekali gitu sama dosen itu ."
"Anum sekarang gini deh bukan nya aku enggak tertarik Num, aku aja engga tau tuh dosen nya seperti apa dia juga belum kelihatan batang hidungnya. Kamu udah berkhayal tuh dosen ganteng gimana kalau jelek ?."
" Iya juga si tapi aku yakin dia pasti ganteng ko Fah, awas Fah nanti kamu jatuh cinta sama dosen baru kita. " ucapnya sambil menyenggol lenganku.
" Apa sih Num udah ah jangan membahas yang belum pasti lebih baik kita pesan makan saja aku udah lapar banget nih. "
" Yaudah aku yang pesan ya Fah, kamu mencari mejanya. "
" siap. "
ketika aku mau jalan aku teringat sesuatu, aku belum mau mesan makanan apa.
Aku memutar kan kembali tubuh
" tunggu-tunggu aku kan belum bilang mau pesan apa. "
" aku tau ko Fah, siomay yang isi telur, bumbu kacangnya jangan terlalu banyak. Bener kan?. "
" Iya benar sekali, ko kamu tau si Num?. "
" Iyailah Fah kita kenal bukan baru hari ini kali, kita udah kenal dari kecil jadi aku tau apa makanan favorit kamu. "
" Hmm iya deh Anum the best deh, dah ah sana kamu pesan aku lapar nih. "
Kursi sudah penuh dengan mahasiswa lainnya. Pandangan aku tertuju ke salah satu kursi kosong dekat taman, aku segera kesana.
" Huft akhirnya ada kursi kosong juga kalau tidak mungkin kita makan nya gimana? masa iya berdiri kan enggak boleh. "
karena bosan menunggu Anum yang tak kunjung datang, aku mengeluarkan handphone ku saat asik dengan handphone ku aku dikagetkan dengan seseorang yang tidak sengaja menumpahkan minumnya ke jilbab ku.
Aku mendongakkan kepalaku menatapnya sejenak dan kembali memegang jilbab ku yang basah.
" Astagfirullah maaf saya tidak sengaja tadi saya kesandung. "
Aku sedikit memperhatikan penampilannya yang terlihat familiar, yupss dia nampak seperti dosen bukan seperti mahasiswa terlihat dari gayanya yang terliat cool dan sedikit berwibawa.
kembali ke masalah jilbab ku
" Ah iya, tidak apa-apa ko. " ucapku sambil menenangkannya.
" Tapi jilbab kamu basah karena saya. " Ucapnya dengan nada agak sedikit bersalah.
Oh, astagfirullah. Dia ganteng banget . Ya allah kenapa dengan hatiku ini seperti ada sesuatu.
" Hey? hey kamu beneran tidak apa apa. " Ucapnya yang membuat aku tersadar dari lamunanku.
' ayolah fifah sadar kamu kesambat setan apa si bisa-bisa kamu fifah memikirkan seseorang yang belum halal untukmu. ' ucapku dalam hati.
" A..ah iya beneran aku tidak papa, lagian ini cuman air putih ko sebentar lagi akan kering kena angin. "
" Kamu yakin?. "
" Iya yakin ini nanti juga kering ko. " Ucapku dengan senyum karena aku harus se ramah mungkin walaupun sedikit kesel tapi aku harus ramah kalau enggak malah jadi bahan tontonan ini karena jujur ini ramai sekali dan aku malu banget.
" Hmm kalau gitu sekali lagi saya minta maaf jujur saya merasa bersalah banget sama mba. "
" Sudah tidak apa-apa mas." Ucap Aku sambil tersenyum.
" Terima kasih mba tapi maaf saya harus segera pamit. Kalau gitu saya duluan ya assalamu'alaikum"
" Wa'alaikumsalam Warohmatullahi Wabarokatuh " menjawab salam nya sambil tersenyum kepadanya.
Setelah orang itu pergi aku harus mencari solusi agar jilbab ku kering karena kalau tidak gimana aku pulang.
Aku berusaha mengeringkannya dengan cara meniup-niup jilbabku.
"Fah ini siomay pesanan kamu, sorry ya lama soalnya tadi ngantri banget sih" Ucap Anum yang duduk di meja depanku.
" Loh jilbab mu kenapa bisa basah begini? . " tanya Anum yang baru menyadari kalau jilbab ku basah.
" enggak apa-apa ko ini cuman kesiram air saja ama orang yang kesandung. Untungnya sih cuman air putih bukan jus kalau jus bisa-bisa kepala ku digerumuti semut karena manis. "
" Iya untungnya si Fah lagian ada-ada aja sih. Hmmm tunggu-tunggu memang siapa yang menumpahkan airnya?. "
" ah sudah lah. " ucapku frustasi karena tidak kering juga, lebih baik aku makan karena sudah lapar juga.
" Lah ditanya juga kamu Fah. "
" Hmm aku enggak tau lagian aku juga enggak kenal siapa, cuman si dia kayaknya bukan mahasiswa deh. " kataku sambil melahap siomay.
" Dia bukan mahasiswa sini, ngapain ke kampus sini. " Kata Anum yang mulai penasaran.
"Ih bukan gitu maksud aku Num. Maksud aku dia itu kayak dosen gitu gayanya Num." Kataku.
" Whattt!!! Dia dosen ? Ganteng gak?." Tanya Anum.
Yah mulai ribet deh kalo bahas cowok kayak gini nih kebiasaan deh Anum ini.
" Heumm Lumayan sih." Kataku jujur.
Ya, memang si pesona dia tidak bisa dipungkiri dia memiliki wajah yang tampan dengan rahang yang kokoh, hidung mancung yang akan membuat kaum Akhwat terpesona melihat ketampanannya.
" Cie Fifah mulai suka sama cowok memuji dia lagi, awas nanti jatuh cinta kamu. "
"Anum..Anum mulai deh lagian kan aku udah pernah aku tuh akan jomblo sampai halal Anum. " kataku
" Sampai kapan Fah kamu tuh butuh pasangan Fah jangan menutup begitu karena umur mu juga kan semakin berkurang. "
" Iya, sampai aku menemukan orang yang tepat untukku. "
" Menemukan orang yang tepat boleh tapi jangan terlalu memilih nanti yang ada kamu jadi PERAWAN TUA loh. " Ucap Anum.
' uhuk .'
" Iya ampun Fifah kalau makan tuh pelan-pelan
tersedak kan tuh. "
" Ish lagian ucapan kamu tuh Num. Gini ya, aku hanya menunggu sampai allah mendatangkan orang yang tepat ku kalau orang itu sudah didepan mata ya segera enggak sampai perawan tua juga kali. Toh dalam islam tidak dianjurkan buat pacaran, bukan?
lagian pacaran setelah nikah itu lebih karena kita bebas melakukan apa saja tidak zina malah menambah pahala kita Num. "
" Iya iya maaf Fah aku tidak bermaksud mengatai kamu seperti itu, aku cuman takut kamu ke asikan dengan ucapanmu. " Ucap Anum.
Anum... Dia orang pertama yang tidak setuju dengan ucapan ku yang mengatakan aku akan jomblo sampai halal, dia saat takut aku ke asikan dengan ucapanku yang berakibat aku enggan mengenal cowok.
" Dah lah jangan bahas cowok itu lebih baik kita makan aku lapar sekali tadi ramai banget tumben. " Ucap Anum.
Sepanjang makan aku melamun sejujurnya aku masih teringat oleh cowok itu, wajah nya sangat tampan. Bahkan, ketika dia senyum aduh senyuman nya manis banget.
' eittsss afifah kamu kenapa memikirkan dia terus. No, Fifah belum waktu nya toh kamu juga enggak kenal dia. ' ucapku dalam hati
Selesai makan,
" Num kayaknya aku harus segera pulang deh takut bunda men cariku karena dia tau mata kuliah ku cuman satu bisa-bisa marah aku belum pulang juga. "
" Iya udah Fah enggak papa-papa, eh tapi jilbab mu gimana itu masih basah atau kering. "
Aku refleks memegang jilbabku "lumayan lah setidaknya enggak basah banget kayak tadi. "
" Alhamdulilah ya Fah. Oh ya kamu pulang sama siapa?. "
" Kayaknya aku mesan Ojek Online saja deh kalau aku naik angkutan umum jam segini susah pasti. "
" Engga mau bareng saja sama aku?. " Tawar Anum.
" Enggak usah Num, aku tau kamu kan mau menjemput pacarmu di bandara. Aku enggak mau ganggu quality time kamu sama pacarmu."
" Fah aku senang banget tau akhirnya setelah setahun aku dan dia bisa bertemu lagi. "
" Itu lah Num allah akan mempertemukan kita kembali kalau memang kita berjodoh kalau tidak mungkin allah tidak akan mempertemukan kembali bahkan mungkin sama allah dijauhkan karena dia bukan terbaik untuk kita. "
" Iya juga ya Fah jodoh itu seperti mainan ya, kalau kamu salah memilih pasangan makanya hidup kita juga nanti akan kacau. "
" Yups lebih tepatnya seperti baju Num kalau kita enggak cocok dengan baju itu untuk apa dipakai bukan gitu?. "
" Benar sekali Fah. "
" Udah ah kalau gitu aku pulang duluan ya ojek nya sudah datang. " Ucapku
"HAVE FUN YA. " teriakku
" Assalamualaikum. "
" Walaikumsalam. " Jawab bunda yang sedang menyapu halaman.
" Ayah mana bun?. "
" Belum pulang Fah. "
" Ayah dan Bang Satria sibuk ya akhir-akhir ini jadi Fifah enggak ada waktu sama mereka berdua lagi. "
" Iya mau gimana lagi Fah mereka memang harus bekerja untuk supaya kita bisa makan dan menjalani kehidupan kita. "
" Iya bun , hmm Fifah kalau gitu Fifah masuk ya mau mandi terus sholat. "
" Iya udah sana bunda juga sudah siapkan makanan untuk kamu. "
" okay bun. "
Jam sudah menunjukkan pukul 15:28 WIB. Aku pun langsung bergegas ke kamar mandi mengambil wudhu untuk sholat Ashar. Setelah selesai sholat aku pun menyelesaikan tugas mata kuliah ku yang dikumpulkan besok.
Aku pun selesai menyelesaikan tugas ku , dan sekarang sudah jam 22:45 WIB. Ngantuk sekali, aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur. Tempat yang paling nyaman sekali.
Aku memandangi langit-langit dan mengingat ketika cowok itu menumpahkan minuman nya ke jilbab aku. Aku tersenyum-senyum sendiri, dan tidak lama kemudian aku terlelap.
Baru saja aku masuk ke alam mimpi, tiba-tiba ponselku berdering. Aku mengambil ponsel ku yang ku simpan di atas nakas dan melihat siapa yang menelfonku malam-malam begini.
Tertera nama Anum dilayar handphone ku, sepertinya ada hal penting yang mau Anum bicarakan. Aku mengangkat teleponnya.
" Assalamu'alaikum, Num. "
" Wa-'alaikum sa-lam Fah, Hiks. " Ucap Anum sambil terbata bata.
" Loh Num ada apa ko kamu kayak lagi nangis." Terdengar isakan diseberang sana.
" Num, kamu kenapa?. " Aku masih menunggu jawaban Anum, tapi aku tidak mendapt jawaban aku hanya mendengar suara isak tangis yang keluar dari mulut Anum dari tadi.
" Oke oke, kalau kamu memang belum mau cerita lebih baik kamu tenangin dulu diri kamu. Sekarang kamu ambil Air wudhu terus sholat. Ceritakan semua hal yang menyesakkan didada kamu kepada Allah. " Ucapku.
" I..iya Fah, aku tutup dulu. Assal-amu'alai-kum Fah. "
" Wa'alaikum salam warahmatullah. " Aku kembali menaruh ponselku diatas nakas.
Ada apa dengan Anum ya ko dia seperti orang nangis. Padahal tadi siang dia bahagia-bahagia saja. Sudahlah, nanti akan ku tanyakan besok.
Aku pun kembali merebahkan tubuhku, dan aku kembali menutup mataku menuju alam mimpi.
"kringgg."
Aku terbangun karena suara alarm ku. Aku pun duduk dan minum air putih biasanya setelah itu aku duduk diam dulu setelah nyawa ku sepenuhnya terkumpul langsung deh aku kekamar mandi untuk mandi lalu sholat tahajud terlebih dahulu.
Disetiap sujud terakhirku, selalu ku titipkan engkau yang kelak akan menjadi imam ku nanti dalam doa ku. Ku titipkan rindu ini kepada pemilik hatiku.
Semoga, kita kelak akan dipertemukan oleh waktu. Aku selalu menjaga hatimu sampai tiba waktunya. Jangan pernah engkau bosan untuk menemukan aku di sepertiga malam mu, karena kita tak tahu dengan cara apa allah mempertemukan kita nanti.
Selesai tahajud biasanya aku mengisi waktu tadarus sampai adzan subuh berkumandang.
Adzan subuh pun sudah berkumandang. Aku pun menyudahi kegiatan membaca al-qur'an dan lanjut aku melaksanakan sholat subuh.
Selesai sholat subuh seperti biasa aja aku harus ke meja makan untuk sarapan.
Sesampainya aku dimeja makan sudah mendapati mereka sudah berkumpul.
" Pagi nona. " Ucap Bang Satria.
" heh, kayanya aku enggak kesiangan deh. " Ucapku. Kenapa aku bilang seperti itu karena Bang Satria selalu ucap Nona itu dikala kalau aku bangun kesiangan.
" Iya emang enggak cuman abang mau manggil itu aja hehe. " Ucap Bang Satria.
" Ishh abang ngeselin banget, rasain nih (sambil mencubit perut Bang Satria). "
" Aw sakit Nai. "
" Biarin rasain tuh akibat ngeledekin adek nya huh?!. "
tiba-tiba Bang Satria mencubit pipi ku
" Aduh s-a-k-i-ttttt bang lepasin. "
cukup lama akhirnya cubitan di pipihl ku dilepaskan oleh Bang Satria yang menyebalkan Huh?!.
" Sudah abang, Fifah ayo sarapan dulu nanti kalian telat loh. " Kata bunda
" Ish abang tuh lagian nyebelin Bun, masa dia nyubit aku sakit tauuu Bun.." Aku mengadu ke Bunda.
" Loh ko abang? kamu duluan yang nyubit perut abang ya Fah. " pembelaan Bang Satria.
" Iya abis abang nyebelin manggil Nona emangnya Fifah telat bangun apa. "
" Udah toh kalian... Abang kamu tuh juga jangan usil sama adek kamu ya. " Ucap Bunda.
" Iya iyah deh bun. "
" Udah ah Fifah lapar, Bunda masak apa hari ini?. "
Aku pun menyendok makanan ke piring ku. Selama makan kita tidak ada yang berbicara sama sekali hanya ada suara dentingan sendok saja.
Selesai makan seperti biasa aku membawa bekas piring ke tempat cucian piring, bunda membersihkan meja makan dan 2 orang pria yups abang dan ayah ku sedang sibuk sama urusan masing-masing.
Aku pun sudah selesai mencuci piring dan segera bersiap untuk berangkat kekampus.
" Abang. " panggilku
" Iya ada apa?. "
" Abang hari ini libur kan?. " Tanya ku
" Iya abang libur kenapa emangnya Fah?. "
" Heum Fifah minjam motor nya iya. "
" Fah kamu lebih baik diantar saja sama Abang mu soalnya cuaca sedang tidak mendukung akhir-akhir ini. " Sahut bunda yang tiba-tiba datang.
" Ahh bunda mah plis sekali aja ya fifah bawa motor kalau sama abang Fifah malas pasti nanti di wawancari sama fans abang yang centil-centil itu. "
" Iyaudah si bun biarin aja anakmu bawa motor sekali-kali. " Ucap Ayah yang menimbrung.
" Iya udah tapi hati-hati kamu, patuhi rambu lalu lintas. " Nasihat bunda.
" Siap bundahara. "
" Nih kuncinya Fah. " Bang Satria lalu mengasih kuncinya
" Assalamu'alaikum. " Ucapku sambil menyalami mereka.
" Jangan ngebut bawa nya santai aja, tar kamu kenapa-kenapa abang engga bisa jahilin kamu lagi. "
" Ishh abang nyebelin ( mencubit perut Bang Satria). "
Aku langsung pergi sebelum dibalas oleh Bang Satria yang sangat menyebalkan itu.
' bissmillah. ' Ucapku sambil menyalakan motor.
Aku membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai dikampus.
Setiba nya di kampus aku memarkirkan motor ku dihalaman kampus, kemudian membuka helm. Aku sedikit merapihkan jilbab ku yang berantakan karena tadi menggunakan helm.
Setelah aku merasa jilbab ku sudah cukup rapih, aku turun dan langsung menuju ke perpustakaan karena aku berencana mau meminjam beberapa buku untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen yang terkenal dengan killer nya.
Yups betul sekali siapa lagi kalau bukan Pak Iskandar. Ya, walaupun beliau sedang cuti tapi beliau tetap memberikan tugas yang akan diserahkan dengan dosen pengganti nanti.
\# Perpustakaan
Aku memilih beberapa buku untuk dipinjam. Cukup lama aku diperpustakaan.
' *Anum kemana ya dia*?. ' Ucapku yang baru sadar sejak tadi aku belum melihat keberadaan Anum. Semoga dia baik-baik saja deh.
Setelah dirasakan sudah cukup aku meminjam bukunya, aku bergegas mencari Anum karena jujur aku sangat khawatir sama dia semalam.
\# Taman
Entah kenapa langkah ku membawa ku ke taman. Aku pun mengedarkan pandangan ku mencari keberadaan Anum siapa tau dia disini.
Tak lama itu aku langsung menajamkan penglihatan aku seperti melihat seorang wanita duduk sendirian di bangku taman yang membelakangi ku, aku rasa itu Anum. Aku pun langsung menghampirinya.
"Assalamu'alaikum, Num. " Ucapku sambil duduk disebelahnya.
Aku terkejut, Anum tiba-tiba memelukku erat sekali sambil menangis. Hampir saja aku terjungkal, untung nya aku bisa menyeimbangi diriku.
" Hey Num..kamu kenapa?. " Ucapku sambil mengusap-usap rambutnya. Sejujur nya aku tidak tahu Anum ada masalah apa
"Fahri...Fah..Hiks." Ucapnya.
" Fahri? Ada apa dengan Fahri Num?. " Tanyaku
" Fahri selingkuh hikss. "
" Ko bisa? coba kamu ceritain pelan-pelan ke aku kronologis Fahri menyelingkuhi kamu. "
" Jadi gini kemarin setiba aku di bandara untuk menjemput Fahri, aku melihat dengan mata kepala ku Fahri memuluk wanita lain. Aku menghampirinya dan Yups Fahri memutuskan aku, dia memilih wanita itu daripada aku. "
" Dia jahat Fah!. "
" Aku sudah nungguin dia tapi balasan dia begini. Jahat Fah dia jahat!. " Ucap Anum semakin histeris.
"Num jangan sedih. Lah Tahzan Innallah Ma'ana, sesungguhnya allah itu bersama kita. Hapus airmatamu, sudah cukup memikirkan dia. Kita wanita, kita tuh terlalu berharga untuk menangisi cowok seperti itu. Dan jangan terus menerus memikirkan makhluk-Nya, karena allah mungkin sedang cemburu sekarang. " Hanya itu yang bisa aku berikan ke Anum.
Tak lama kemudian Anum langsung menegakkan tubuh nya dan menghapus air mata nya. Aku pun tersenyum kepadanya.
" Kamu benar Fah, seharusnya aku tidak menangisi cowok itu." Anum tersenyum dan ia kembali melanjutkan ucapannya. " Terimakasih Fifah , kamu memang sahabat terbaikku." Kata nya sambil tertawa , yah walaupun air matanya masih menetes. Dia memelukku, aku pun membalas pelukannya.
Aku melonggarkan pelukanku, aku ingin berpesan kepdanya. Aku tidak mau dia terluka dan menangis seperti ini cuma gara-gara lelaki yang bahkan bukan mahramnya.
Aku pun menatap muka Anum dan " Num, Jangan pernah menaruh cinta berlebihan kepadanya apalagi sampai menggantungkan kebahagian kamu ke dia. Kenapa gitu? ya kalau putus seperti sekarang berarti sama saja kebahagian kamu juga pergi karena aku sudah menggantungkan nya ke dia"
Aku memberi sedikit jeda, dia menyimak semua perkataan. Kemudian melanjutkan ucapan ku.
" Jika kamu masih sayang dan cinta ke dia titipkan saja pada Allah Num, kalau seadainya dia jodohmu maka allah akan menyatukan denganmu sejauh apapun dia pergi meninggalkan mu kalau jodoh allah akan dekatkan kembali begitu sebaliknya Num kalau memang dia bukan jodoh mu allah akan menjauhkan kamu karena allah enggak akan menjodohkan umatnya dengan pria brengsek."
Dia mengangguk mengerti lalu ia tersenyum.
" Sudah ayo kita ke kelas, kelas akan dimulai. " Ucapku.
" Tapi aku mau ke toilet dulu Fah. " Ucap Anum.
" Jangan lama-lama ya, aku tunggu di kelas oke. " Ucapku
Anum pun tersenyum kemudian dia mengacungkan jempol, dan dia pergi dengan sedikit berlari.
Aku pun menghela nafasku, kemudian melanjutkan tujuanku menuju kelas. Tiba-tiba ada seseorang yang menambrak dan membuat buku ku jatuh berserakan.
" Aduh maaf ya saya tidak sengaja, tadi saya sedang buru-buru. " Ucapnya. Aku pun langsung membereskan buku ku, dan aku langsung mendongakkan kepala ku untuk menatap. Dan betapa terkejut nya aku sangat melihat dia, dia kan yang menumpahkan minumnya waktu.
' *dia lagi huh! dia jalan tidak hati-hati selalu menabrak terus. ' gumam ku*.
" Aa-hh iya enggak apa-apa ko. " Ucapku terbata-bata.
" Sekali lagi saya minta maaf, oh ya ini buku mu." Ucapnya.
" Terima kasih. "
" Kalau gitu saya duluan. " Ucapnya dan dia pun pergi meninggalkanku.
Ya rabb,
dia tampan sekali
' *eitss fifah kamu tuh ya apaan si.! ' omelku didalam hati*.
kalau seperti ini terus sungguh, ini tidak baik bagi kesehatan jantungku. Melihat dia tersenyum kepada ku, sepertinya jantung ingin keluar dari tempatnya.
Ketika bertemu dengannya ada rasa yang berbeda. Entahlah, aku pun tidak tau ini rasa apa.
Aku beristighfar dalam hati, semoga aku tetap selalu berada dijalanmu.
\# Didalam Kelas
Sesampainya dikelas, aku pun langsung buru-buru mencari tempat duduk. Aku pun mengedarkan pandangan ku mencari Anum yang tak kunjung datang. Beberapa menit lagi kelas dimulai.
Anum pun akhirnya datang dan aku menyuruh dia duduk di kursi sebelahku. Suasana dikelas saat ini ramai sekali.
Meski suasana kelas ramai aku tetap diposisiku yang sibuk dengan handphone ku. Tapi tiba-tiba suasana kelas mendadak hening.
" Selamat pagi semua." Sapa dosen tersebut.
" Pagi pak." Jawab semuanya tapi tidak denganku, aku masih sibuk dengan handphone ku.
" Fah ada dosen. " Ucap Anum sambil menyenggol lenganku. Ya, mau tidak mau aku melepaskan handphone ku.
Aku mendongakkan kepalaku dan betapa terkejutnya aku saat melihat siapa yang sedang berdiri didepan kelas saat ini, ya lelaki yang tadi menabrak ku dan menumpahkan minumnya kepada ku kemarin.
Aku sedikit agak bingung kenapa dia yang mengajar kenapa enggak Pak Iskandar?.. Setau aku Pak Iskandar cutinya minggu depan bukan sekarang.
" Num, bukannya kata kamu Pak Iskandar cuti minggu depan ya?. " Kataku sambil berbisik
" Iya Fah cuman tadi aku denger pas ke toilet tadi dosen-dosen pas bilang Pak Iskandar cutinya dipercepat jadi nya sekarang. "
" Num dia tuh cowok yang aku cerita kemarin yang menumpahkan minuman nya ke jilbab aku. " Ucapku.
" WHATT!!!. " Teriak Anum yang membuat sejumlah orang menengok kearah kita termasuk dosen itu juga nengok.
" Ada apa kalian berdua jangan ribut." Ucap dosen tersebut dengan nada dinginnya.
Anum pun menjawab. " Maaf pak, baik saya tidak akan membuat keributan lagi. "
" Ada yang tau saya siapa?. " Tanya nya
Semua menggelengkan kepalanya
" Baik tidak ada yang tau saya siapa. Kalau gitu saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Perkenalkan saya Akhmad Adnan Al-Zaki berdirinya saya disini untuk menggantikan Pak iskandar seperti yang kalian sudah tau Pak Iskandar itu cuti dan kemungkinan beliau akan ditugaskan dari kampus untuk mengajar disalah satu Universitas luar negeri. " Ucapnya.
" Sistem mengajar saya sama seperti Pak Iskandar kalau mengumpulkan telat dari hari kalian harus siap menerima konsekuensi dari saya. Paham!. "
" Paham pak. " Ucapnya.
' *fikss dia sama killer nya dengan Pak Iskandar huh!. Pak Iskandar pergi datang lagi Pak Iskandar ke dua. Model an nya oke si tapi killer nya nauzubillah makasih deh. ' gerutu ku dalam hati*.
Dosen itu memberi tugas yang tak tanggung-tanggung. ' *huftt menyebalkan*. '
Dan ini lah yang kutunggu-tunggu pelajaran yang menyebalkan ini berakhirnya.
" Num kantin yuk. "
tanpa tunggu lama aku dan Anum berjalan ke kantin.
" Fah dia ganteng yah?. " Kata Anum
" Siapa yang ganteng Num?. " Tanya ku balik.
" Dosen itu Fah ganteng banget, apalagi tadi ketika mengajar aduh dia cool banget Fah." Kata Anum yang terus memuji dosen tersebut.
" Apa sih Num, dia sungguh menyebalkan dia sama saja seperti Pak Iskandar. Dia sudah menabrak ku tadi pagi. "
Iya awalnya memang ku sedikit memuji dia tapi setelah tau kalau dia itu sama saja seperti Pak Iskandar huh! tidak deh.
"APAA!! FIFAH!." Teriak Anum aku langsung menutup mulutnya dengan tanganku.
Semua mata tertuju kepada kita, aku sungguh malu saat ini.
" Sttts, jangan teriak-teriak gitu donk Num. Malu tau diliatin banyak orang. "
" Hehehe iyaiya Fah. " Kata Anum dia sedikit memberi jeda. " heum bentar-bentar jangan-jangan kalian berjodoh lagi. "
" Ihh apaan si engga deh makasih banget aku engga mau sama orang menyebalkan seperti itu sudah cukup hari-hariku bertemu orang menyebalkan cukup satu aja yaitu abangku. "
" Hush Fifah engga boleh menolak jodoh dari allah bukankah kamu yang bilang tadi sedeket apapun kita kalau engga jodoh iya engga akan bersatu dan sejauh apapun kita kalau berjodoh allah akan menyatukan. Kamu sama dia jauh bahkan engga saling mengenal tapi nyatanya allah malah semakin mempersatukan kamu sama dia terus. "
" Heum sudah lah jangan bahas itu aku lapar nih. " Ucapku mengalihkan pembicaraan.
Cukup memikirkan nya hanya membuat aku pusing.
Tak terasa ya hari semakin sore aku pun langsung bergegas menuju tempat parkiran untuk mengambil motor.
Belum sempat aku sampai diparkiran, aku mendengar suara adzan yang berkumandang dimasjid kampusku. Aku pun berbalik menuju masjid, lebih baik aku sholat ashar dulu.
sesamapai nya dimasjid aku langsung melepaskan sepatu dan kaus kakiku. Aku pun langsung mengambil wudhu.
" Assalamu'alaikum Afifah. " Ucap shabila teman kajian ku di kampus.
" Wa'alaikum salam bila. " Ucapku sambil tersenyum.
" Jam segini kamu belum pulang Fah?. "
" Iya nih tadinya sudah mau pulang tapi karena keburu adzan jadi sholat disini aja sekalian deh." Ucapku
Kemudian aku mendengar Iqomah berkumandang.
" Aku duluan masuk yah. "
" Ah iya aku juga mau ambil wudhu dulu. " Ucap Shabila sambil tersenyum, kemudian dia segera bergegas mengambil air wudhu.
Aku masuk ke masjid dan langsung melaksanakan sholat berjama'ah.
Selesai sholat aku memakai kaos kaki dan sepatuku.
Entah kenapa kepala ku refleks melihat cowok yang jaraknya tak jauh dari ku dia tampak seperti memandangi aku sejak tadi.
Betapa terkejutnya aku mendapati dosen killer itu sedang memandangi aku. Sejak aku mengenal dia di kelas tadi entah kenapa aku bawaan nya enek melihat dia.
" Kamu. " Ucap dia.
Aku bergegas secepatnya karena aku melihat dia seperti menghampiri aku.
" Tunggu. "
Langkah ku terhenti
" Ini buku mu kemarin terbawa sama saya. "
Aku terkejut saat melihat buku ' Diary ' terbawa sama dia.
" Heum makasih ya, kalau gitu saya duluan. Assalamu'alaikum. " Ucapku sambil pergi ya aku sedikit berlari.
Setelah mengambil motor aku melajukan motor dengan sangat amat pelan tapi tiba-tiba ada mobil menabrakku.
' aww. '
" Iya allah astagfirullah, kamu engga apa-apa."
aku melihat dia dan ternyata yups, dosen itu lagi duh dia tuh selalu aja deh apa dia kalau jalan tidak selalu hati-hati iya.
" Kamu engga apa-apa?. "
' buta matamu pak saya engga bisa bangun gini entahlah saya pulang gimana. 'gumam ku dalam hati.
" Hey, kamu engga apa-apa?. "
aku tidak menjawab dan aku berusaha untuk berdiri namun usaha ku gagal karena seluruh kaki ku merasa sakit sekali.
' aww. '
" Kayanya saya antar pulang saja iya kamu. "
" Tidak usah pak makasih lagian saya bawa motor kalau saya pulang sama bapak, motor saya gimana?. "
" Urusan motor gampang biar saya yang atasi lebih baik kamu saya antar karena bahaya kalau kamu bawa motor dengan kondisi kamu seperti sekarang. " Ucapnya.
Ck, aku harus semobil sama dia rasanya engga banget deh.
Dia membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan aku duduk.
# Rumah
Sesampainya di rumah aku turun dengan jalan tertatih, dia sempat menawarkan diri membantu tapi ku tolak karena kita kan belum muhrim.
Dia membantu membawa tas ku.
" Assalamu'alaikum. " Ucapku.
" Wa'aalaikumsalam. " aku mendengar suara bunda menyahut dari dalam.
" Ya allah Afifah. "
" Ada apa bun. "
aku mendengar suara Bang Satria dari dalam.
" Loh Adnan?. " Ucap Bang Satria
" Satria. "
" Gila lu Nan yallah kita ketemu disini. " Ucap Bang Satria.
Aku melihat mereka berpelukan tampak mereka sudah saling mengenal.
" Tunggu-tunggu, adek gue kenapa nih?. "
" Loh ini adek lu Sat?. " tanya Pak Adnan.
" Iya ini Afifah adek gue. "
" Gini-gini kita masuk dulu yuk kedalam engga enak diluar, jelasin nya nanti iya. "
Kita semua duduk di sofa.
" Jadi gini bu maaf saya telah menabrak anak ibu tadi dijalan, perkenalkan saya Adnan selaku dosen dari anak ibu. "
" Bentar-bentar ko Bang Satria bisa kenal Pak Adnan. " tanyaku.
" Dia teman abang dek. "
" Heum bun, inget tidak Adnan ini anaknya teman bunda dan ayah. "
" Wah kamu Adnan. " Ucap ayah yang tiba-tiba datang bikin aku kaget.
Bunda dan aku sangat bingung.
" Bunda masa lupa dia anaknya si Ardhi bun." Ucap Ayah.
" Astagfirullah anaknya Ardhi sama Mira. "
" Iya bun kan Satria udah bilang makanya Satria kenal juga toh Satria sama Adnan dulu sering main bareng. "
Adnan cuman senyum ramah.
" Wah kebetulan dong nih heum kapan-kapan ajak abi dan umi mu kesini. Kita ngobrol santai." Ucap Ayah.
" Iya om nanti coba Adnan bilang ke umi dan abi." Ucap Adnan.
" Nak Adnan ayo makan dulu. " Ucap bunda yang sejak tadi sibuk ternyata menyiapkan hidangan.
" Iya tante tapi Adnan disuruh pulang secepatnya sama umi. " Ucap Pak Adnan.
' ternyata anaknya manja juga. ' gumam ku dalam hati.
" Alah nanti om yang bilang tenang aja, yasudah lebih baik kita makan kasian tante sudah siapkan tuh. " Ucap Ayah.
" Ayo Nan kita makan. " Ucap Bang Satria.
Mereka sudah ke meja kecuali aku sama Adnan masih stay ditempat.
Aku pun bangun tapi nyatanya aku susah melangkahkan kaki.
" Mau saya bantu?. "
" Engga usah makasih. " Ucapku yang kelihatan sedikit dingin.
Aku berjalan tertatih dan ku lihat Pak Adnan tampak dibelakang ku mengikuti aku.
ketika sampai Pak Adnan menarik satu kursi dan berkata " Silahkan duduk. "
" Makasih. "
Kami pun semuanya makan dalam keadaan hening seperti biasa.
Selesai makan kita semua ke sofa.
" Aduh om tante aku kayaknya harus pulang deh soalnya ada acara di kantor abi. "
" Wahh kalau gitu kita bareng saja aku sama ayah juga mau ke acara itu. " Ucap Bang Satria.
" Iyalah bareng saja toh kan pergi ke tempat yang sama. "
Pak Adnan hanya mengangguk.
' cepat pulang kek ah. ' Ucapku.
" Kalau gitu om keatas dulu ya siap-siap. " Ucap Ayah yang langsung berlalu pergi.
" Gue juga Nan mau ke kamar dulu. " Ucap Bang Satria menyusul pergi dan kini cuman aku dan Pak Adnan di sofa.
" Hem, kenapa ngambil jurusan ekonomi?. " Tanyanya.
" Saya?. " tanyaku sambil menunjuk diri.
" Iya siapa lagi selain kamu. " Ucapnya.
" Disuruh ayah. " Jawab ku singkat.
" Adnan. " Panggil ayah.
" Iya om?. "
" Ayo jalan sekarang. " Ucap Ayah.
" Iya om. Heum, saya pamit ya tante (memberi sedikit jeda) fifah. " Ucapnya.
Aku cuman menjawab dengan senyum singkat.
Setelahnya semuanya pergi aku keatas dibantu bunda dan aku menunaikan ibadah ku dan mengerjakan semua tugas.
' Hufttt. Akhirnya selesai juga tugas menyebalkan itu.'gerutu aku dalam hati.
Aku pun melirik jam yang sudah menunjukkan jam 20:00 WIB, aku baru ingat aku belum melaksanakan solat
Isya. Aku pun langsung bergegas ke kamar mandi ngambil air wudhu dan langsung aku menunaikan kewajiban ku sebagai seorang muslim.
Setelah itu aku tidur dan sampai jumpa besok pagi...
' kringggg'
" pagi, semoga hari ini menjadi hari menyenangkan ya semangat fifah. "
Aku terbiasa mengucapkan itu kepada diri ku sendiri sebagai motivasi untuk hari ini untuk diri ku sendiri.
Aku duduk dan mengambil botol minum disebelah ku. Setelah dirasa nyawa sudah terkumpul aku bergegas mandi.
Iya, aku tetap kuliah meski keadaan kaki ku yang masih sakit.
Oke aku mandi dulu babay semuanya.
Seperti biasa aku harus sarapan terlebih dahulu.
Oke heum disini aku mau sedikit menceritakan ayah dan bunda ku kali ya.
Heum mulai dari Ayah. Aku akan menceritakan sedikit tentang ayah, ayah lelaki tangguh yang mempunyai jiwa yang sangat sabar tapi pembawa ayah yang cuek dan dingin kadang aku suka takut. Tapi enggak apa-apa ayah diluar dingin tapi hatinya sangat lembut kepada anak-anaknya.
Lanjut ke bunda. Heum, tidak banyak kata selain penyabar. Yups, bunda sangat penyabar dan berjiwa seperti malaikat aku banyak menghabiskan waktu sama bunda untuk masak bareng karena masakan bunda sangat enak sekali. Bunda juga jago membuat kue.
Segitu aja cerita tentang ayah dan bunda ku, kita balik ke ceritanya.
" Hey ko ngelamun sih Fah?. " tanya Bang Satria.
" Aa-hh enggak ko Bang, udah yuk sarapan tar Fifah telat." Ucapku. " Oh ya Bang, bisa anterin aku gak.?. "
" Loh kamu ke kampus dek? kaki kamu masih kayak gitu yakin?. "
" Yakin soalnya hari ini ada tugas yang harus diserahkan sekarang. " Ucapku
" Memangnya enggak bisa di titipkan atau nanti abang yang anterin tugasnya. "
" Enggak bisa bang ini dosen nya agak beda. " Ucapku.
" Iya Sudah nanti abang anterin. "
Selesai makan aku bersiap untuk pergi dan Bang Satria sedang mengambil kunci mobil nya di kamar.
" Bun, Yah heum Afifah pamit iya. Assalamu'alaikum. "Pamit ku ketika melihat Bang Satria keluar kamar.
" Wa'aalaikumsalam hati-hati bang bawa mobilnya. " Ucap Bunda.
Ayah tak banyak berkata dan dia sibuk sama laptopnya.
\# Kampus
" Mau abang bantu ke dalam?. "
" Enggak usah bang Fifah bisa sendiri, lagian kalau sampai abang masuk bisa-bisa nanti Fifah di wawancara fans abang yang centil-centil itu duh Fifah malas banget kalau udah berurusan kayak gitu. "
" Hehehe sirik nih sama abang?. "
" Dih ngapain sirik dah sama abang. "
" Hahaha bisa aja kamu dek. " Ucapnya sambil mengelus jilbab ku.
" Ishh abang ahh elah Jilbab Fifah nanti berantakan. "
" Iya elah galak amat si dek. "
" Dah lah Fifah mau masuk. Assalamu'alaikum." Ucapku sambil mencium tangan Bang Satria.
Aku meninggalkan Bang Satria dan berjalan dengan pelan-pelan menuju ruangan dosen.
' *tok tok tok*. '
" Iya masuk saja. " Ucap salah satu dosen yang berada di ruangan ini.
" Heum misi Pak saya mencari Pak Adnan. "
" Ouhh Adnan?
Bentar saya panggilkan dulu. " Ucap dosen itu masuk ke salah satu ruangan yang ada di ruangan ini.
Tak berapa lama aku dipersilahkan masuk.
" Masuk saja. "
" Misi, Assalamu'alaikum. "
" Wa'alaikumsalam. "
Aku melangkah masuk kedalam ruang dengan sedikit malas.
" Pak ini tugas yang kemarin bapak berikan sudah saya selesaikan. "
" Letakkan dimeja saya saja. "
" Baik pak. " Ucapku sambil meletakkan setumpuk kan kertas di atas meja nya.
Aku berdiri sambil memperhatikan dia mengoreksi tugasku.
" Ngapain kamu berdiri disitu?. "
" Loh terus saya dimana?. " Tanyaku.
" Itu kan ada kursi iya duduk aja engga usah berdiri seperti itu. Macam satpam aja. "
Tanpa lama aku pun duduk di Hadapannya. Aku diam dan sedikit memperhatikan dia, dia sangat tampan saat ini apalagi ketika dia memakai kacamata seperti ini.
" Heum, saya tau ko saya ganteng. " Ucapnya tanpa menatap ku.
Dosen ini bukan hanya dingin aja tapi juga ke pede an abis sih.
Aku pun memutar mata jengah. " Ck siapa juga yang memperhatikan bapak. "
Hening tidak ada suara, namun tiba-tiba " Afifah tugas kamu masih ada yang kurang tolong ini dibuat ulang dan nanti jadikan satu ama ke kurangan nya saya tunggu sore ini"
" *Astagfirullah masih aja kurang. Huft! dosen ini benar-benar deh. Bentar-bentar ko dia bisa tau nama ku iya. " Gumam Ku dalam hati*.
" Jangan ngomongin saya, lagian saya tau nama kamu karena saya selalu baca absen kehadiran mahasiswa yang saya ajari."
" *Ko dosen ini bisa tau iya apa yang aku bicarakan dalam hati. " gumam ku dalam hati*.
" Saya sudah bilang jangan bicarakan saya didalam hatimu, oh ya jangan ngumpat saya terus nanti yang ada kamu suka sama saya. "
" Ck bapak pede sekali siapa juga yang bicara in bapak. " Ucapku dengan jengah.
" Jangan mengeles terus. "
" Pak tugas saya sudah selesai disini jadi saya pamit ke kelas nanti ada jam bapak kan, tar yang ada saya telat terus dapat omelan. " Kataku.
Dia pun hanya menjawab dengan deheman aku pun langsung keluar dari ruangannya dan menuju ke kelas dengan muka ditekuk.
Aku langsung menuju kelas dan duduk di bangku ku.
" Afifah kenapa muka kamu ko cemberut begitu sih?. " tanya Anum yang sedari tadi memperhatikan ku.
"Gapapa Num, cuman aku lagi bete aja ama dosen nyebelin itu. "
" Siapa Fah? Pa Adnan? Kenapa ama dia Fah?." tanya Anum.
" Duh Anum bisa kan kalau nanya satu-satu aku pusing tau. " Ucapku
"Hehehe iya maaf Fah abis kepo nih aku."
" Nanti saja ya Num jelasinnya aku capek banget. " Ucapku lalu menjatuhkan kepala ku kemeja dan memejamkan mataku.
" Fah bangun ada dosen. " Ucap Anum
Tak lama dosen itu pun datang
"Pagi"
"Pagi pak."seluruh nya menjawab
Dia pun langsung memberikan materi mata kuliah hari ini.
12:15
Mata kuliah hari ini pun selesai, aku dan Anum segera bergegas ke masjid untuk sholat dzuhur terlebih dahulu.
Setiba nya di masjid kampus aku ketemu dosen itu dia sedang membuka sepatu nya aku pun menatap nya sebentar dan langsung mengalihkan pandangan ku.
Aku yang sedari tadi sedang membuka sepatu merasa dipandangi oleh dia aku langsung menengok dan benar dia sedang memandangi ku.
Aku pun tidak terlalu memperdulikannya aku langsung bergegas mengambil wudhu disusul Anum.
Selesai sholat aku dan Anum memakai sepatu tapi ' tringg. '
Handphone ku bergetar tertera dilayar nya nama Bunda ada apa Bunda whatsappku.
" Siapa Fah?. " Tanya Anum
" Bunda Num dia WhatsApp ku tumben biasanya langsung telepone. "
" Iya sudah dibalas dulu siapa tau pent
Kurang lebih seperti itu percakapan aku sama bunda. Heum, kira-kira ada apa ya dengan bunda.
" Num aku duluan ya soalnya bunda ada sesuatu yang ingin dibicarakan. " Ucapku.
" Ouh begitu heum mau ku antar?. " Tawar Anum.
" Enggak usah Num aku mesan taksi online aja."
Aku segera memesan taksi online.
" Assalamu'alaikum Anum. " Ucapku saat taksi online ku sampai.
15 menit aku pun sampai didepan rumah aku langsung membayar ojek nya dan langsung bergegas masuk kedalam.
" Assalamu'alaikum. " Ucapku ketika masuk kedalam rumah.
" Wa'alaikum salam. " jawab Ayah dan Abang yang sedang berada di ruang tengah, namun aku tidak mendapati keberadaan Bunda.
" Bunda sedang menerima telepon sayang." Ucap ayah.
" Yah kata mereka, mereka akan datang setelah bakdah maghrib. " Ucap bunda yang datang dari balkon belakang.
" Ada apa sih bun? Mereka siapa bun?. " Ucapku sambil menyalami tangan bunda.
" Sayang Ayah, Bunda sama Abang sepakat menjodohkan kamu dengan pilihan kita. Insya allah dia akan menjaga kamu dan melindungi kamu. " Ucap bunda yang menjelaskan kepadaku.
" Bun, Fifah belum siap nikah bun lagian kalau dia baik sama fifah dan mau menerima fifah kalau tidak gimana bun?. " Ucapku.
" Sayang kita menjodohkan kamu dengan orang yang kita kenal juga dan ayah yakin dia bisa menjaga kamu karena kamu semakin dewasa ayah sudah tidak sanggup jadi ayah butuh seseorang membantu ayah. " Ucap Ayah.
" Kan ada abang yah. "
" Abang semakin hari semakin sibuk dek udah tidak bisa mengawasi kamu seperti dulu lagi." Sahut Bang Satria dari arah televisi.
" Fifah jika kamu belum siap kamu bisa kan mencoba kenalan dulu sayang abis itu kamu sholat tahajud minta petunjuk ke allah. " Ucap bunda.
" Iya bun, ya udah Fifah mau ke atas dulu mau mandi dan istirahat dulu Fifah capek."Ucap ku.
" Nanti maghrib mereka datang. " Ucap bunda.
Aku tidak menjawab nya dan langsung berjalan menuju kamar.
Sampai nanti maghrib entah lah ada apa nanti yang penting sekarang aku mau istirahat dulu karena hari ini cukup lelah.
" astagfirullah tugas!. "
Ketika mau memejamkan mata aku keinget tugas yang aturan sore tadi harus dikumpul. Sudah lah tamat riwayat ku nanti sama Pak Adnan.
Aku tak mau ambil pusing jadi aku memilih tidur saja.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!