NovelToon NovelToon

Silent Love

Pengenalan Karakter

CLARA AULIA WIJAYA Putri tunggal dari pasangan suami istri ANTHONY WIJAYA dan RESKIA ANDRIANI Pemilik Resto ternama di jakarta pada masanya, namun setelah kedua orangtuanya meninggal akibat kecelakaan Mobil, satu tahun lalu Clara harus berjuang meneruskan Resto orangtuanya yang mulai sepi pengunjung, belum lagi dia harus melanjutkan kuliahnya di bidang bakery and pastry art.

Clara adalah anak yang manja, ceria dan humble, apapun masalah yang dia hadapi dia tetap selalu terlihat happy. dia memilik tinggi badan 160cm, tubuhnya begitu Langsing ideal, kaki jenjang, jari lentik serta senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya membuat Clara terlihat seperti wanita sempurna.

BASTIAN TEGUH PRASETYA anak tunggal dari pasangan WIGUNA PRASETYA dan YOLANDA ARISTIYA , Keluarga Bastian memiliki usaha perhotelan dan cottage yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan belum lama ini ayah Bastian baru meresmikan pembukaan hotelnya di Negara tetangga. Bastian memiliki tubuh yang atletis, dengan tinggi 176cm, memiliki wajah yang tampan, kulit putih bersih dan dia sangat menyukai basket, baginya basket adalah hidupnya, apapun kekesalan yang ia rasakan seketika akan hilang ketika tangannya melemparkan bola kedalam sebuah ring.

WIGUNA PRASETYA Sosok ayah yang pekerja keras, hingga menyampingkan keluarga nya, ia jarang sekali berbincang dengan putranya, hidupnya di habiskan hanya untuk mengembangkan usahanya.

YOLANDA ARISTIYA Seorang wanita karier yang tak kalah sibuk dari suaminya, Ibu yang tak pernah ada untuk putranya, selalu melihat orang dari kekayaannya, dan mengukur apapun dengan uang, menurutnya semua bisa teratasi dengan uang, bahkan sebagai bentuk kasih sayangnya kepada Bastian ia selalu memberikan apapun yang Bastian inginkan tanpa bertanya.

ANYA ELVIRA AGUSTIN Sahabat Clara yang selalu setia mendukung dan memberikan semangat kepada Clara, ia memiliki paras yang tak kalah cantik dari Clara, namun ANYA memiliki postur tubuh lebih tinggi dari Clara.

EGA AULIA Sahabat Clara yang sedikit kepo dan sok tau, care banget sama kedua sahabatnya, selalu mencari solusi dan informasi setiap Kali sahabatnya butuhkan.

AYUNDA SAUFITRI Gadis cantik feminim, seorang penyanyi cafe yang memiliki suara emas, ia adalah kekasih Bastian, sombong, posesif dan matre.

ALDY RAMADHANI Sahabat Bastian sekaligus sepupunya, selalu menemani bastian 24 jam 7 Hari, karena memang tinggal bersama Bastian selama dia kuliah di Jakarta, orangnya care dan perduli terutama pada wanita, ia selalu kesal ketika Bastian mempermainkan wanita.

***************

Bunyi alarm terdengar sangat nyaring mengusik tidur Clara yang begitu nyenyak , tangannya mulai meraba mencari keberadaan ponsel dengan mata yang masih tertutup.

Rasanya aku baru memejamkan mata, mengapa pagi datang begitu cepat

tadi malam Clara harus bergadang mengecek laporan resto yang masih sangat berantakan,hingga membuat Clara pusing harus dari mana ia memulainya. Dan pagi ini ia harus bergegas ke kampus karena akan ada persentasi, sepertinya waktu 24 jam sangat kurang untuk Clara.

Clara segera bergegas membersihkan tubuhnya, lalu berganti pakaian dan bergegas ke kampus, ia tak sempat lagi untuk sarapan, seperti biasanya jika ada kuliah pagi Clara akan sarapan setelah mata kuliah pertama selesai.

gue harus buru-buru nih gawat kalau telat, bisa gak boleh masuk

Ia terus menancap gas selama perjalanan, kampus dan rumah Clara jaraknya lumayan jauh , belum lagi dia harus menembus kemacetan jalanan jakarta,jika dihadapkan dengan situasi seperti ini rasanya dia ingin sekali memiliki pintu doraemon, jadi tak perlu gelisah karena takut telat.

ahhh seep tepat waktu......

Dia segera memarkirkan motor kesayangannya di tempat biasa, kampus sudah terlihat ramai, beberapa mahasiswa hilir mudik memasuki kelas, ada yang bergerombol, ada yang sendiri, ada juga yang bersama pacar. Setelah memastikan motor sudah terkunci Clara berlari menuju kelasnya terlihat Ega dan Anya sedang asik ngobrol dengan teman lainnya.

"Akhirnya gue gak telat...." Clara langsung menduduki kursi di belakang Anya

"lo berantakan banget si ra, nih ngaca deh!" Anya memberikan sebuah kaca kecil untuk Clara agar bisa melihat keadaan rambutnya yang tak beraturan,

"ha-ha-ha lah iya....maklum gue ngebut, biasa gue bangun kesiangan sedikit..." ucapnya sambil merapikan beberapa bagian rambut

"ra...pulang ngampus lo ke resto?" tanya ega yang duduk di sampingnya

"iya ga, banyak yang harus gue selesein , semalem gue udah bikin beberapa laporan tapi kayanya gue gak bisa kerjain semua, terlalu sulit buat gue ......"

"kasian sahabat gue yang satu ini! yaudah nanti gue ikut ke resto ya...!" ucap ega, memang dua sahabat inilah yang selalu membantu Clara mengelola restonya.

persentase hari ini berjalan lancar, perlu di akui kemahiran Clara dalam menjelaskan beberapa segmen tentang pastry dan art , dia begitu menyukai dunia kue , baginya setiap adonan yang ia buat terdapat cinta yang menciptakan rasa luar biasa, belum lagi jika dia harus membuat dekorasi nya, dia akan melakukan itu dengan sepenuh hati, tak heran jika hasil yang di dapatkan selalu maksimal, dan itu juga alasan mengapa sampai detik ini dia masih bisa mempertahankan resto warisan orangtuanya yang berada di ujung kebangkrutan.

"lo bawa mobilkan Nya?" tanya Clara saat keluar dari kelas

"iya...gue bawa mobil, lo duluan aja, nanti gue nyusul, takutnya lo buru-buru..!" ucap Anya

" gue bareng siapa? " Tanya Ega, Diantara mereka bertiga hanya Ega yang selalu menggunakan angkutan umum saat ke kampus, tak jarang Anya selalu mengantarkannya pulang , meski jarak rumah mereka tidak berdekatan .

"ya terserah lo, lo mau panas-panasan ama mau, atau ngadem sama Anya , kalau mau panas-panasan lo ikut gue, tapi gue pastiin sampe resto lebih cepet" mereka masih berjalan melewati lorong kampus , menuju keparkiran

"lo yakin ga, mau jalan sama Clara, belum kapok lo di bawa ngebut? " tawa Anya sedikit meledek Ega yang pernah di buat shock saat berboncengan dengan Clara

"ha-ha-ha...gue inget banget ekspresi dia, ra...lo bisa pelan ga jantung gue udah di bawah nih!!!" Clara menirukan cara bicara Ega yang penuh kecemasan dan rasa takut

"ahhh sial lo, emang lo ya gila kalau bawa motor" umpat Ega yang sedari tadi menerima candaan dari kedua sahabatnya itu

"udah lo bareng gue aja...sini! " Anya menarik tangan Ega menjauh dari Clara yang sudah berada di motornya,

"yaudah gue jalan duluan ya!" ucap Clara sambil memakaikan Helm di kepalanya, ia segera mengeluarkan motornya dari parkiran, dan meninggalkan kedua sahabatnya yang masih harus berjalan agak jauh untuk sampai ke parkiran mobil.

untunglah perjalanan lancar, Clara hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai ke resto yang memang tak jauh dari kampusnya.

SL1 : Sahabat papah

Kuparkirkan motorku di area parkir khusus karyawan, yah.....di resto ini parkiran pengunjung dan karyawan di bedakan, menurut papah itu untuk memudahkan para karyawan keluar masuk resto ketika pengunjung sedang ramai.

Kupandang sekelilingku, ternyata sebagian besar meja terisi penuh dan itu membuatku bisa tersenyum lebar, aku berjalan melewati beberapa pengunjung resto kulihat tawa, canda, dan raut wajah serius tampak nyata dari beberapa pengunjung, aku bangga tempat ini bisa memberikan sebuah kenyamanan bagi mereka. ku langkahkan kakiku melewati pintu khusus karyawan yang berada tak jauh dari dapur, disana ada satu ruangan yang di kelilingi kaca transparant, dulu ruangan ini adalah tempat kerja papah, dan sekarang ruangan ini menjadi tempat kerjaku .Kunyalakan laptopku dan mulai menyetel beberpa lagu yang berada di playlistku, jari jemariku mulai memainkan keyboard laptop untuk menyelesaikan beberapa laporan yang tertunda tadi malam.

"Tok....Tok....Tok.." suara ketukan pintu, membuat jemariku terhenti

"masuk.." kulihat dari ujung mataku, ternyata Angga salah satu karyawan yang memiliki kinerja terbaik selama setahun ini

"permisi ka! ada yang cari kak.Clara ...." ucapnya, jangan heran jika para karyawan memanggilku kakak bukan ibu, dari awal aku menggantikan papah, aku meminta pada mereka untuk memanggilku nama atau kak, karna aku masih terlalu muda untuk di panggil ibu, dan panggilan ka terdengar lebih dekat.

"mencariku?" kunaikan alisku, dan menunjuk wajahku sendiri

"iya ka, di depan ada bapak-bapak mencari kak Clara, umurnya tak jauh dari pak bos lah, !" jelas Angga ,pak bos adalah sebutan untuk ayahku ketika beliau masih ada diresto ini.

"hmm-mmm" kugigit bibirlu dan kunaikan bola mata, sambil berfikir bapak-bapak?

"yaudah nanti aku keluar, bilang aja tunggu sebentar" kurapikan beberapa kertas yang

berserakan di meja, setelah itu aku segera bergegas mengikuti langkah Angga .

"itu kak.." Angga menunjuk pada meja yang berada di ujung , terlihat seorang laki-laki kurang lebih berumur diatas 50tahun dengan menggunakan kemeja abu-abu, dan celana salur hitam, dari penampilannya ia terlihat bukan orang sembarangan.

"siapa ya?" tanyaku, dan Angga hanya menaikan pundaknya mengartikan ia tak tahu,

"yaudah aku samperin dulu deh" baru saja aku akan melangkahkan kaki, aku teringat Anya dan Ega yang masih belum sampai juga,

"Angga..." panggilku, Angga yang baru saja akan kembali ke dapur harus memutar balik kembali menghampiri Clara

"iya ka...?" tanya Angga

"Anya sama Ega mau kesini, kalau kamu liat, suruh mereka langsung keruangan saya ya!" Angga mengangguk mengerti dengan perintahku

"okk makasi..." kutinggalkan Angga yang masih berdiri di hadapanku, untuk menemui laki-laki yang sepertinya sudah lama menunggu, terlihat dari minuman pada gelasnya yang sudah tinggal setengah

"permisi pak...bapak mau bertemu dengan saya?" kulihat laki-laki itu sedang duduk sambil terus melihat jam yang ada di tangannya, mungkin karna terlalu lama menunggu

"ohhh iya...dengan Clara? anaknya pak Anthony?" Tanya laki-laki itu sambil berdiri dari kursinya

"iya saya Clara putri bapak Anthony, ada yang bisa saya bantu?" aku masih berdiri di hadapannya, sambil berfikir siapa laki-laki yang berada di hadapanku ini?

"boleh kita bicara sebentar?" dengan diselimuti kebingungan aku duduk berhadapan dengannya, raut wajahnya sedikit sendu ketika ia melihat wajahku, siapa sebenarnya orang ini? aku tak pernah melihat dia sebelumnya

"sebelumnya om ingin mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya orangtua kamu, om baru dengar dari teman om yang lebih dulu mengetahui orangtua kamu meninggal karna kecelakaan. om sendiri sudah setahun lebih berada di singapure, jadi tidak tau sama sekali berita tentang pak Anthony dan istri" aku merasa semakin bingung dengan ucapannya om? siapa sebenarnya dia?

"ohh...i-i-ya o-m"

"kamu pasti bertanya-tanya siapa om?dan kenapa om menemui kamu?" sepertinya dia bisa menebak rasa penasaran dari raut wajahku yang dari tadi hanya menampakan ekspresi datar

"om ini sahabat papahmu, ketika kita duduk di bangku SMA, kita berpisah karena memilih kampus yang berbeda, dan bertemu lagi setelah kita sama-sama merintis usaha, waktu itu usaha om hampir saja bangkrut, hutang om dimana-mana, hingga om terpaksa melarikan diri ke jogja, papahmu sangat membantu om, dia mengizinkan om tinggal di jogja bersama nenekmu, dia bahkan membantu om menyelesaikan hutang-hutang om, karena waktu itu restoran papahmu sedang berkembang pesat, dia juga yang membantu om mencarikan investor saat om mulai merintis kembali usaha om di bidang perhotelan, sampai saat ini om belum bisa membalas jasa papahmu" aku mendengarkan dengan seksama cerita laki-laki itu yang ternyata adalah sahabat papah, ada kesedihan serta penyesalan dari wajahnya, papaku memang sosok yang murah hati, care pada siapa saja, dia selalu berkata "membantu orang lain itu sama saja seperti kita membuka jalan untuk setiap permasalahan yang kita hadapi, jadi jangan pernah berhenti membantu orang lain" ahhh papah mamah aku merindukan kalian

"Clara, sebelum om pergi kesingapure, om sempat bertemu dengan papahmu, kami berniat menjalin kerjasama, kebetulan om akan buka dua Hotel di jogja dan surabaya, dan untuk restorannya papahmu yang akan mengelola, tapi tuhan berkehendak lain, belum sempat kita bicara serius papahmu sudah lebih dulu di panggil tuhan"rasanya aku tak sanggup mendengar ceritanya lagi, kugigit bibirku untuk menahan tangis, kehilangan orangtuaku adalah hal paling menyedihkan dalam hidup

"i-iya om...kepergian papah dan mamah memang mendadak dan tak disangka-sangka, aku sendiri rasanya masih tidak percaya om"

"kamu sabar ya Clara, oh ya om dengar kamu tidak tinggal di rumah papahmu?kamu tinggal dimana?" tanyanya, mataku sedikit teralihkan dengan datangnya Anya dan Ega, dia memandangku heran ketika melihat aku duduk bersama laki-laki paruh baya, aku hanya memberikan kode dengan kepalaku agar mereka langsung masuk keruanganku, untunglah mereka mengerti meski sepertinya banyak pertanyaan yang akan mereka ajukan setelah ini.

"iya om...aku memang sudah tidak tinggal di rumah papah, rasanya gak kuat om harus mengingat kenangan bersama papah dan mamah dirumah itu,jadi aku memutuskan untuk menjualnya, kebetulan resto papah sedang mengalami penurunan jadi sebagian hasil dari penjualan rumah, aku gunakan untuk menambah modal dan merenovasi Resto, sisanya aku simpan untuk kuliah dan kehidupanku, aku sendiri sekarang ngekos om tak jauh dari rumah yang dulu" jelasku

"om salut sama kamu Clara, kamu anak yang kuat, om yakin orangtuamu sangat bangga padamu " pujinya sambil menepuk lenganku

"masih banyak yang harus aku perbaiki om, dua resto papah sudah tutup hanya resto ini, yang aku bisa pertahankan" ucapku dengan nada penuh penyesalan

"Clara sebenarnya,!.... ada pesan yang ingin om sampaikan sama kamu, ini memang pembicaraan main-main waktu itu, tapi om berharap ini akan menjadi kenyataan" ucaonya sangat hati-hati

"apa itu om?" aku mulai bingung kemana pembicaraannya ini

"om dan papahmu pernah berniat menjodohkan kamu dan anak om" ucapnya membuat aku sedikit terkejut

apa di jodohkan? aku bahkan belum memikirkan untuk berpacaran, meski banyak laki-laki yang ingin mengajakku untuk menjalin hubungan

"kamu punya pacar?" tanyanya agak sedikit ragu

"hmm-mm belum sih om, tapi...aku belum berfikir untuk menikah om, masih banyak yang ingin aku kejar saat ini

"baguslah kalau belum, setidaknya om bisa lebih dulu mengenalkan anak om sama kamu" aku hanya memberikan senyuman walaupun rasanya aku ingin menolak

"gimana ? Clara mau dikenalkan sama anak om?" tanyanya

"hmm-mm bo-leh om , untuk sekedar kenalan !" jawabku, mana bisa aku menolak , dia adalah sahabat papah, niatnyapun baik...untuk urusan perjodohan aku yakin dia tidak akan memaksa.

" oke , kalau gitu minggu depan om mengundang kamu untuk makan malam dirumah ya, sekalian om akan kenalkan istri om dan anak om" wajahnya begitu antusias,sepertinya dia begitu berharap aku menerima undangannya

"ba-baik om!" meski ragu mau tak mau aku menerima undangannya, aku fikir biarlah untuk sekali pertemuan saja, setelahnya aku akan memikirkan alasan yang tidak membuatnya kecewa

"yasudah, om harus kembali bekerja, ini kartu nama om, ada nomer handphone yang bisa kamu hubungi, nanti om akan jemput kamu , kamu tinggal kasih tau alamat kamu aja ya " laki-laki itu menyodorkan kartu namanya, aku langsung menerima tanpa sempat aku lihat kembali.

"ohh baik om, terima kasih om mau berkunjung kesini" kataku sedikit basa basi

"iya sama-sama, ohh ya om minta bill nya ya....!" kulihat ia hanya memesan segelas cofee.

"gak usah om, gratis buat om"

"loh kok jadi gratis! gak lah ..." dia memaksa untuk membayar pesanannya , tapi akupun dengan bersikeras menolak, sampai akhirnya laki-laki itu mengalah dengan tidak membayar apapun.

Happy reading gaes......

mohon maaf sebelumnya, cerita silent love aku buat ulang karna ada sesikit kesalah di karyaku yang sebelumnya

SL 2: Bimbang!

aku mengambil kartu nama yang di berikan om tadi, dan langsung menemui kedua sahabatku di ruangan.

"kreak ...." ku buka pintu dan kulihat mereka sedang asik tertawa...sepertinya mereka membicarakan sesuatu yang lucu.

"sorry ya...jadi nunggu...!" aku segera duduk di kursiku dan kedua sahabatku berada di sofa panjang yang letaknya berada disamping meja kerja.

"sejak kapan lo berurusan sama om-om?" tanya Anya meledek

"sial lo! itu tadi sahabat almarhum bokap gue, dia baru tau kalau bokap gue meninggal, makanya dia kesini buat berbela sungkawa!" jelasku, sambil mengambil berkas yang tadi sempat tertunda.

"kok bisa dia baru tau?kan bokap lu udah udah setahun meninggal...?" tanya Ega, dia memang selalu kepo.

" dia tinggal di singapure , dan baru pulang lagi ke indo, jadi dia gak tau berita kalau bokap meninggal" jawabku sambil memainkan lagi jariku di atas key board

"oh.....! " jawab Ega dan anya serentak, sebenarnya ada yang mengganjal yang ingin aku ceritakan sama mereka, tapi pasti ujung-ujungnya rame

"Ra, pesen minum dong, masa tamu di anggurin!" pinta Anya menghampiri mejaku

"yaelah, lo kaya baru kesini aja, ambil sana....gue mau selesin laporan ini dulu, disini banyak yang gak balance" ucapku sambil fokus pada laptop yang berisi angka-angka dan itu membuat kepalaku pusing.

"ehhh ...ini apa?" Anya menemukan kartu nama yang tadi om itu berikan padaku, dia langsung membacanya "WIGUNA PRASETYA...CEO PT ANTARA GROUP " Anya seperti sengaja membesarkan suaranya, aku yang mendengar langsung menengok kearah Anya , HAH...CEO PT ANTARA GROUP , itu adalah perusahan perhotelan terbesar di jakarta...

"waw.....ini serius temen bokap lo?" tanya Anya terkejut...

"emang lo kenal Nya?" tanya Ega dengan begitu polosnya

"gue malah baru tau, pantesan tadi gue liat dari penampilannya berkelas banget" ucapku,

"lo yakin, dia kesini cuman buat berbela sungkawa?" tanya Anya penuh kecurigaan

"bukannya lo tadi bilang lo laper, sana pesen makan, sekaliab gue mau iced chocolate" ucapku mengalihkan pembicaraan

"ohhhh gak bisa gitu, jawab dulu pertanyaan Anya dong !" ucap Ega...dia memang orang terkepo yang gue kenal

"udah nanti gue jawab, sekarang lo pesen makan dulu ya, gue mau nyelesein kerjaan gue dulu, okay miss kepo.....!" ucapku meledek Ega dan Anya

"jangan, jangan, ....jangan, jangan nih!" mata Anya melirik curiga kepadaku,

"apaan sih lo, udah sana pesen , inget gue mau Iced choclate..." akhirnya Anyapun pergi ke dapur untuk memesan makanan yang dia inginkan,

"gue...ikut!!!!" ahhhh akhirnya aku bisa sedikit bernafas setelah berada di bawah tekanan kedua sahabatku itu. aku kembali meneruskan pekerjaanku, sungguh membuatku pusing, semua angka ini tidak ada yang balance , sehingga aku harus mengecek berulang-ulang laporan yang ada di depanku

"kreakkk..." terdengar pintu terbuka, Anya dan Ega masuk dengan membawa minuman yang sudah ku pesan.

"thank you Anya...!" ucapku sambil meminum ice choclate yang selalu membuatku merasakan ketenangan.

"ayo cepet cerita, om-om tadi ngapain ketemu lo" Ega begitu penasaran hingga ia tak sabar mendengar ceritaku

"tapi kalian jangan kaget ya!" ucapku , terpaksa aku harus menghentikan pekerjaanku,agar bisa menjelaskan kedatangan om-om tadi....

"kayanya serius nih pembicaraannya!" Anya langsung duduk di sofa,sambil memasang raut wajah seriusnya

"hmm dia mau jodohin gue, sama anak laki-lakinya!, udah...puas lo!" jelasku, wajah mereka sangat terkejut, Ega menutup mulutnya menahan tawa, begitupun dengan Anya,

"masih jaman gitu jodoh-jodohan" ledek Anya

"ehh tapi Nya, gak papa kan tadi lo bilang dia CEO, berarti anaknya, anak CEO dong...." tawa Ega, aku hanya tersenyum melihat kelakuan kedua sahabatku ini

"ohh iya, gak papa Ra, lo terima aja, ahhh hidup lo bakal bergelimang harta, lo tinggal makan , tidur, shopping,traveling, ahhhh indahnya hidup..." ucap Anya matanya begitu berbinar, seolah membayangkan yang dia ucapkan adalah kenyataan

"idih...gila ya kalian, gimana gue bisa terima, gue tau orangnya aja gak, liat mukanya aja ga!, nah kalo nanti pas gue liat matanya picak satu gimana, atau misalnya dia.....kelainan? gimana hidup gue bisa bahagia?" mereka hanya tertawa mendengar apa yang aku fikirkan

"gak bakal segitunya kali Ra, kalau ternyata ganteng gimana?kaya di film-film korea, anak CEO selalu cakep..keren ...kaya....gambaran laki-laki sempurna deh pokoknya! " ucap Anya, mereka itu konyol tapi menyenangkan

"tunggu-tunggu...nih dia anak Pak Wiguna....!" Ega memperlihatkan ponselnya, ternyata diam-diam , dia langsung searching, dari foto yang kulihat dia begitu tampan, kulitnya putih,dengan tatanan rambut pendek yang sengaja dibuat agak berantakan, saat itu ia memakai celana pendek serta kaos putih casual, sebagai wanita normal aku menyukai dia...

"coba gue liat..." Anya langsung merebut ponsel Ega, dari tanganku

"wihhhh kerennn ra...sumpah ini sih, lo jangan sampe nolak ra!" Anya begitu terkagum kagum melihat gambar laki-laki yang ternyata namanya bastian

"keren...yahhh lumayanlah, tapi apa dia mau ama gue?secara gue siapa....!" aku mulai insecure sama diriku sendiri, dan aku berfikir mana mungkin laki-laki setampan dia gak punya pacar

"heiii...lo kan di jodohin, berarti itu kesempatan buat lo, urusan dia mau atau gak, kan udah di omongin sama bokapnya" ucap Anya

"iya bener Ra, lagian nih ya Ra, lo cantik, tinggi, putih, bersih , lo juga jago masak...kurang apa lagi!!!!" puji Ega , aku mulai berfikir keras, apa iya aku terima perjodohan ini?ehhh tapi om wiguna bilang kita ketemu dulu....!

"yahhh gampanglah gue fikirin nanti, lagian gue belum kefikiran buat nikah, gue janji sama orangtua gue, bakal gedein resto ini jadi gue harus kerja keras...!" ucapku, dan sepertinya mereka menerima alasanku, dari awal aku memegang resto ini aku memang bertekad untuk mengembalikan 2 resto yang sudah tutup setelah kepergian papah.

"gue salut sama lo Ra, semangat....lo pasti bisa, wujudin impian bokap nyokap lo...!" ucap Anya, mereka berdua adalah penyemangatku, selain papah dan mamah, mereka selalu ada buatku, kami berteman dari SMA sampai sekarang, mereka tak perduli aku kaya atau seperti saat ini aku jatuh miskin, justru disaat aku berada di bawah mereka selalu ada untukku.

"Semangat Clara...." tambah Ega ...

"gue selalu bersemangat kalau ada kalian, ahhhh sayang kalian..." kamipun berpelukan seperti teletubies , hidupku penuh tawa saat aku bersama mereka, rasanya tak ada kesedihan di kamus kita. bahagia itu sudah menjadi kewajiban untuk kita bertiga, jika salah satu diantara kita sedang dalam kesulitan kita akan melakukan kekonyolan yang membuat kita lupa akan kesedihan itu.

yahhh seperti dalam buku yang aku baca....

ada tiga hal yang menjadi kian berharga seiring dengan bertambahnya usia : kayu yang sudah matang untuk di bakar, buku-buku lama untuk dibaca, dan teman-teman lama untuk bergembira bersama.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!