"Aku mau tanya ama kamu tapi kamu jawab jujur " ucap Adam menatap Rara dengan serius
" emang aku gak pernah jujur sama kamu? " ucap Rara dengan nada bercanda
" Rara aku serius mau tanya "
" Aku juga serius sayang "
" kamu harus jawab jujur "
" iyaa sayangku, kenapa sih " tanya Rara tak mengerti
" kamu masih virgin kan"
Rara terdiam kaget mendengar ucapan Adam, hati bergejolak tak mengerti apa maksud Adam menanyakan hal tersebut
" Ra kok malah diem sih, aku butuh kejujuran kamu "
" masihlah" ucap Rara dengan nada agak ketus
" sukur " ucap Adam lalu memeluk Rara " kamu emang calon istri idaman aku Ra, aku sayang banget ama kamu Ra " ucap Adam lalu mencium kening Rara" aku ingin aku adalah orang yang pertama " Adam dengan senyuman yang sangat lebar di bibinya
" Mas " ucap Rara dengan nada sedih " emang harus? "
" harus dong sayang, menurut aku cewe yang gak bisa jaga ke hormatnya itu gak pantes di jadiin istri " ucap Adam dengan senyum " yang penting kan kamu masih sayang, kamu itu emang hebat cantik, pinter masak, pinter dalam segala hal calon istri idaman aku "
Rara hanya tersenyum mendengar perkataan Adam, hatinya bergejolak antara memberitahu atau tidak.
" Mas aku " ucap Rara terbata bata
belum sempat Rara melanjutkan perkatanya adam sudah memotongnya
" udah yuk pulang, udah sore nanti kamu di cariin lagi kita lagi di Pingit, untung aja kita bisa ketemu hari ini gara gara kita fitting baju penganti, coba kalo gak aku bakal kangen banget sama pipi tembrm kamu " ucap Adam sambil mencubit pipi Rara
" sakit tau " ucap Rara cemberut " nanti tambah tembem ih "
" gak papa biar tambah unyu unyu " ucap Adam dengan tawa lalu melanjutkan ucapanya "makasih ya Ra,kamu udah dateng di hidup aku "
" Mas Adam lebay ah " ucap Rara dengan nada meledek
" beneran tau kamu itu cewe satu satu dan selama ya " Adam dengan keras
" malu tau di liatin ama orang ih " ucap Rara dengan menutup bibir mas adam dengan tanganya
" aku sengaja biar semua orang tau kamu itu calon istri aku " Adam dengan sangat bahagia
" udah yuk pulang " Ajak Rara pada Adam
Adam pun mengangguk,
mereka berdua pun memasuki mobil Adam yang berwarna silver
©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©
" Ma " ucap Rara memeluk Mamanya dari belakang
" ih anak Mama manja "
" gak nyangka aja seminggu lagi rara mau nikah, bakal gak serumah lagi ama Mama " Rara dengan manja di pelukan Mamanya
" Mama malah seneng akhirnya kamu nikah jadi gak ngabisin nasi " Mama kita meledek Rara
Rara pun cemberut " ih Mama, Mama gak kesepian kalo di tinggal aku "
" asal kamu bahagia Mama juga bahagia Rara "
" maafin Rara ya ma, dulu Rara nakal banget "
" Mama juga minta maaf sayang, ini semua salah Mama yang gak perhatian ama kamu, "
" gak Mama salah Rara udah bikin mama kecewa" Rara dengan nada sedih
" Mama itu sayang sama kamu, Mama emang kecewa tapi sama kamu tapi Mama bakal selalu maafin kamu " Mama Lita dengan senyuman
" emang kalo seseorang sayang bakal selalu maafin apapun itu kesalahan " tanya Rara
" tergantung sih, Mama sih kalo kamu abisin kue kesukaan Mama, mama bakal Marah " Mama Kita dengan tawa
" aku serius ih mama " Rengek Rara tak senang
" jawaban ada kamu sayang, yang penting kamu harus jujur, kamu ngapain sih nanya nanya itu kamu ada masalah ama Adam " tanya Mama Lita menatap putrinya
" gak lah mah baik baik aja koh " ucap Rara dengan senyuman
" ingat pesan Mama kamu harus nurut ama suami kamu "
" aku kan emang penurut banget "
" jangan kaya dulu lagi hilangkan semua masa masa kelam kamu, kamu harus buka lembaran baru dan perbaiki diri kamu "
" siap Mamaku "
" Mama masih gak nyangka kamu bakal nikah "
" kan Mama kehilangan "
" gak ye " ucap Mama dengan nada bercanda " udah sana bobo udah malem " ucap Mama lalu mencium kening Rara
" makasih Mama atas kerja kerasnya dan segalanya " ucap Rara dengan tawa lalu pergi ke kamar dan langsung tiduran di kasurnya yang empuk
" apa aku harus jujur sama Mas Adam? tapi kalo aku jujur apa pernikahan ini akan di lanjut, Tuhan apakah kebohongah ini benar ? apa Mas Adam akan memaafkan aku? " ucap Rara dalam hati
ingat Rara pun kembali di masa masa Rara masih menduduki gelar Mahasiswa
" Rara " ucap wanita cantik dengan memakai kerudung biru muda
" apa sih lo, lo kalo mau ceramah jangan di sini " ucap Rara tak senang orang yang di hadapnya
" Rara kita satu kelompok buat bikin tugasnya pak aryo gimana kalo nanti sore kita kerjain "
" oke di rumah gua aja "
" iya nanti aku tunggu ya " wanita itu dengan senyuman lalu meninggalkan Rara yang sedang bersama dengan teman temenya di kantin
©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©
" buruan masuk mobil " ucap Rara agak judes menyuruh wanita berkerudung biru itu untuk masuk ke Mobilnya
Cewe berkerudung biru itu pun masuk kedalam Mobil
" kok ada Adit?" tanya tak mengerti
" lah emang kenapa ? kan pacar pacar gua, kok lu yang sewot " Rara tak senang dengan pertanyaan wanita itu
cewe berkerudung itu hanya terdiam mendengar jawaban Rara, Mobil pun melaju dengan kencang menelusuri jalan jalan yang padat dengan kendaraan, tak lama Mobil itu berhenti di sebuah Rumah yang agak megah dengan cat warna coklat muda. Rara dan wanita pun memasuki Rumah tersebut, sedangkan Adit melaju kembali Mobilnya
" Rumah kamu bagus Ra " ucapnya wanita itu memadangi seisi Rumah Rara dengan senyuman manisnya, lalu duduk di sofa
" lu mau minum apa Ci ? Bir ? " tanya Rara
" air putih aja Ra " jawab Cici
" di Rumah gua gak ada air putih adanya Bir doang " ucap Rara dengan ketawa meledek Cici
" Non Rara udah pulang " ucap Wanita separuh baya keluar dari Dapur
" udah Bi, tolong buatin minum sama cemilan Bi, Rara mau ngerjain tugas " perintah Rara
" iya Non "
tak lama BI ijah pun datang membawa Es Jeruk dan Buah
" Non Bi Ijah mau pulang dulu ya, itu Bibi udah masak " ucapnya pamit dengan Rara
Rara hanya mengangguk, Bi Ijah pun melangkah keluar dari Rumah Rara
" pembantu kamu cuma setengah hari Ra" tanya Cici
" iya " jawab Rara singkat
tak lama Adit datang dengan membawa sekotak Pizza di tangannya
" kok ada Adit ra? " Tanya Cici
" sewot amat si lu " Jawab Rara dengan nada agak ketus
" gak enak di liat tetangga Rara kita cewe berdua masa ada cowo " Cici dengan risih
" kalo lu gak mau udah lu pulang aja " omel Rara
Cici hanya diam mendengar jawaban Rara yang ketus, lalu langsung mengambil Laptop dan meluai mengetik
Rara pun membuka kardus pizza dan langsung memakan, tanpa basa basi Adit langsung merangkul pinggan Rara yang ramping
" geli sayang" ucap Rara menahan geli karena Adit
" kamu itu selalu aja buat aku mau " ucap Adit sambil mencium pipi Rara yang tembem
Cici hanya terdiam melihat kelakuan Rara dan Adit
" Ra kamu gak mau gantian " ucap Cici
" gua kan udah sediain Rumah jadi lu yang ngerjain " Rara dengan ketus
" kok gitu Ra? " Cici tak mengerti
" ih lu itu cerewet banget sih, tinggal kerjain juga " Rara kesal
" udah sabar sayang " ucap Adit sambil merangkul Rara" kasin si Cici cuma jadi obat nyamuk kita "
Cici hanya terdiam sambil terus fokus mengetik
" kami nginep aja sayang Mama aku gak pulang hari ini " ucap Rara
Cici yang sedang minum pun tersedak, tanpa memperdulikan Cici yang tersedak Rara kembali melanjutkan ucapannya " mau gak ? "
" iyaa sayang " ucap Adit dengan seyuman
" kamu gak salah Ra " ucap Cici bingung dengan kelakuan Rara
" gak udah ikut campur hidup gua lu, jangan sok care jangan sok alim depan gua " Rara sewot
Cici kembali terdiam dan kembali mengerjakan tugas, sedangkan Rara hanya makan dan bermesraan dengan Adit
" lama banget si lu ngerjain " ucap Rara kesal
" ini bentar lagi ra udah mau selesai "
" capek gua mau tidur "
" iya Ra, ini bentar lagi koh "
" udah sayang jangan marah marah, nanti malam mau ke diskotik '' agak Adam
" males ah cape aku " ucap Rara d
" tapi nanti malam mau kan sama aku ? " tanya Adam
" apasih yang gak buat kamu " ucap Rara memeluk Adit dengan senyuman
Cici kembali terdiam dengan melihat sikap Rara dan Adit
" aku pulang aja ya ra " ucapnya sambil membereskan buku bukunya yang berserakan
" mau gua antar Ci ? " tawar Adit
" gak usah makasih " tolak Cici
Cici pun melangkah pergi meninggalkan rara dengan Adit
" ayok ke kamar " ucap Adit dengan kedipan matanya
♡
♡
♡
" Sayang " ucap Adit sambil mengoda tubuh Rara
" kenapa si dit " Rara dengan malas karena perlakuan Adit padanya
'' aku kangen "
" males ah aku kan bilang aku lagi cape bangget " ucap Rara dengan malas
" hmm tapi aku mau "
'' males ah kamu mah, sukanya maksa " Rara dengan agak jengkel
tanpa memperdulikan ucapan Rara, Adit terus mengoda tubuh Rara dengan membabi buta, membuat Rara terlena akan perbuatan Adit.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
" Rara " suara Wanita separuh baya berjalan menuju kamar Rara lalu membuka pintu kamar Rara
" astafirulloh Ra "ucap wanita itu syok melihat rara yang bersama dengan lelaki dalam 1 rajang, tubuh mereka berdua hanya terbukus oleh selimut dan pakain mereka berserakan di mana mana
" Mama " ucap Rara kaget melihat Mamanya yang datang
" apa apaan kamu ra, kamu " ucap Mama Lita tak bisa melanjutkan perkatanya karena syok " Mama tunggu di bawah " ucapnya langssung pergi dari Kamar Rara dengan amarah
Rara dan Adit langsung memakai pakaian mereka masing masing lalu melangkah pergi menuju lantai bawah,terlihat wajah Mama Lita yang amat memedam amarah.
" kamu pulang aja Dit " ucap Rara
" maksud kamu apa sih Ra ? " Adit tak mengerti apa maksud Rara
" aku bilang pulang ya pulang " bentak Rara dengan keras
Adit hanya diam dengan betakan Rara, pikiranya saat ini sangatlah kacau ia tak mau Rara seorang diri mempertanggung jawabkan kelakuannya.
" duduk kamu " ucap Mama Lita menatap Adit dengan Amarah, Adit pun langsung duduk di samping Rara
" aku bilang pulang ya pulang " ucap Rara dengan bentakan yang amat keras
dengan terpaksa Adit pun menuruti perkataan Rara, ia pun melangkah pergi meninggalkan Rara dan Mama Lita
" kenapa kamu seperti ini Rara " ucap Mama Lita dengan amarah yang membabi buta, hatinya sangat kecewa melihat kelakuan putri semata wayangnya ini
" jangan sok tanya deh kenapa aku kaya gini, koreksi aja sikap Mam gimana ? apa Mama perna kasih perhatian sama aku ? apa Mama perna ada waktu buat aku ? aku kaya gini karena Mama yang gak perna ada waktu buat aku, Mama itu pulang cuma ngomel ngomel gak jelas, sekarang pikiran Mama itu kerja kerja dan kerja, semejak Papa meninggal Mama itu pikiranya hanya uang uang uang" ucap Rara meluapkan semua bebanya selama in, kekecewanya dirinya pada Mamanya yang selalu mengabaikan dirinya demi uang
" Mama kerja buat kehidupan kamu Rara, demi biayin semua keperluan kamu Ra "
" Ma, apa aku perna minta ini itu sama Mama, gak Ma aku cuma butuh perhatian Mama, dari aku SMP apa perna mama tanya aku udah makan ? gak perna sama sekali Ma. Jadi jangan salahkan aku ! salahin aja diri mama kenapa gak bisa bener ngurus anak " ucap Rara langsung pergi dari hadapan Mama Lita menuju kamarnya
Mama Lita hanya terdiam menahan sakit dalam hatinya mendengar perkataan anak semata wayangnya itu, semua usahanya untuk membahagiakan anaknya telah sia sia.
" Pa andai kamu masih hidup, pasti Rara gak bakal kaya gini, kita pasti bisa mendidik Rara dengan sangat baik. Maafin aku pa, aku udah salah Pa, aku gak bisa didik anak kita " ucap Mama Lita dengan air mata yang terus mengalir
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Sudah 2 minggu Rara dan Mama Lita tak tengur sapa, mereka berdua layaknya seorang yang tak saling mengenal dalam 1 rumah. Rara hanya ingin Mama tau perasaan dia selama ini, Rara hanya membutuhkan kasih sayang Mamanya seperti orang lain, di perhatikan layaknya Anak, semejak papanya meninggal mamanya berubah menjadi seperti seseorang yang Rara kenal sama sekali, Mamanya hanya memikirkan perkejaan tanpa memperdulikan Rara. Di rumah Rara hanya sendiri tanpa ada sesesosok orang yang menemani membuatnya haus akan kasih sayang, selama ini Mamanya hanya pulang seminggu 2 kali saja sabtu dan minggu.
" Ra " ucap wanita cantik memasuki kamar Rara
" Tante " ucap Rara senang dengan kehadiran Tantenha Rara pun langsung memeluk Tantenya itu
semejak Papanya meninggal dan Mamanya sibuk dengan pekerjanya, yang memperdulikan hanya Tantenya seorang membuat Rara sangat dekat dengan sosok itu.
" Ayo kebawah Tante sama Mama kamu mau ngomong " ucapnya sambil membelai Rambut Rara
" males ah " ucap Rara jutek
" Rara anak yang manis sekali, gak boleh kaya gitu sayang ayo kebawah " ajaknya
dengan terpaksa Rara melangkah pergi dari kamarnya menuju lantai bawah, di bawah terelihat Mamanya yang sedang menatapnya denga mata layu. Rara dan tantenya pun duduk di sofa berhadapan denga Mama Lita
"Ayo omongin baik baik " ucap Tante mencairkan suasana
" Ra " ucap Mamanya dengan suara amat lembut " Mama akan keluar kerja demi kamu, Mama gak mau kamu membenci Mama, maafi Mama yang udah bikin kamu seperti ini "
Rara hanya terdiam menatap luar rumahnya.
" Mama sayang bangget ama kamu Ra, Mama gak mau kita terus seperti , Mama janji akan jadi Mama yang terbaik bagi kamu " tangis Mama
Rara terdiam lagi air matapun mengalir menyaksikan Mamanya yang sedang menangisi semua perbuatanya.
" Maafin Rara Ma " ucap rara sambil memeluk mamanya yang menangis, dirinya sangat menyesal telah membuat Mamanya kecewa
" Rara apapun kesalahan Rara Mama akan selalu memaafkan "
" Ma, Rara janji Rara akan jadi anak yang baik, Rara gak akan ngecewain Mama lagi " ucap Rara terus menangis
" Mama juga minta maaf ya , maafin Mama ra "
" udah '' ucap tante tersenyum " ini pelejaran buat kalian "
" udah jangan nangis lagi " ucap Mama sambil mengelap air mata Rara
" Mama juga "
" kamu belom makan kan, ayo makan Mama udah masakin sayur kesukaan kamu " ajak Mama dengan senyuman
Rara pun mengangguk, mereka bertiga pun melangkah menuju meja Makan.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○
" Ra " ucap adit menatap Rara
" selamat ya sayang atas kelulusan kamu " ucap Rara mecium pipi Adit " dapet salam dari Mama katanya kapan main "
" aku mau ngomong sama kamu " Adit dengan serius
" mau ngelamar aku ya, gak mau aku aja belom lulus, " canda Rara
" Ra aku serius "
" emang aku gak perna serius apa ? "
" Ra aku mau ke amrik "
" ngapain ?" Rara denga marah
" aku mau lanjutin S2 di sana "
" ngapain sih jauh jauh di sini juga ada " ucap Rara menahan air mata
" Ra maafin aku, aku gak bisa ngelawan permintaan Ayah aku "
" kamu kan janji gak bakal jauh jauh dari aku " air mata Rara pun pecah
" Ra kamu maukan tunggu aku "
" kamu itu selalu aja egois tau, aku benci kamu" Rara sambil memukul dada bidan Adit
" Ra maafin untuk saat ini aku gak bisa nurutin kamu" adit menahan sesak dalam dadanya
" pokoknya kalo kamu pergi kita putus " acam rara
" maaf ra aku gak bisa " ucap Adit dengan wajah tertunduk lesu
" jahat kamu " ucap Rara pergi dari hadapan adit dengan air mata yang mengalir, hatinya terlalu sakit mendengar kepergian Adit. Sebelumnya adit telah berjanji akan selalu berada di sisi Rara, menemaninya sampai kapan pun tapi apa ? semua itu hanya kebohongan, Rara tau kepergian Adit bukanlah hanya untuk belajar tapi juga untuk tunagan dengan pilihan orang tuanya.
○○○○○○○○○○○○○○○○
Rara pun mengembuskan nafasnya menginggat kejadian di masa lalunya, itulah awal dirinya menjadi lebih baik lagi, meninggalkan semua kenangan kenangan kelam di masa lalunya. Rara sunggu tak tau di mana kebaradaan Adit saat ini semejak pertemuanya yang terakhir, Adit menghilang bagaikan di telan bumi.
Awalnya sangat susah melupakan kenangan 4 tahun bersama Adit tapi demi Mamanya Rara bangkit, dan setelah setahun kepergian Adit rara bertemu dengan Adam sesosok lelaki idaman menurutnya , dia sangat baik amat baik, menyempurnakan semua kekurangan Rara.
Rara masih ingat di mana ia pertama kali pertamanya dengan Adam,
Hari itu sebetelah interview kerja di perusahaan besar di kotanya, Rara pergi ke sebuah Supermarket di samping Kantor itu untuk membeli coklat kesukanya.
" ya abis " ucap Rara kecewa melihat coklat kesukaan yang abis
" ini " ucap Cowo manis menawarkan coklat itu di hadapan Rara
Rara menatap cowo yang menawarkan coklat
" gak usah buat kamu aja" tolak rara
" gak papa buatkan kamu aja, kayanya kamu lebih suka ama coklat ini dari pada aku " ucapnya
dengan malu malu Rara pun mengambil coklat itu di tangan lelaki itu
" makasih " seyum Rara dengan manis
" adam kamu ? " ucapnya sambil mengulurkan tangan kepada Rara
" Rara " Rara sambil menerima uluran tangan itu
" kamu abis ngelamar di perusahan sebelah ?" tanya Adam pada Rara
" iya, tapi gak tau di terima apa enggak soalnya pesaingnya banyak banget aku minder " curhat Rara
" aku yakin koh kamu bisa " ucap Adam menyemangati Rara dengan senyuman
" iya semoga aja" harap rara
" semoga kita bisa bertemu lagi ya, aku duluan pamit dulu ya " pamit Adam pada Rara
Rara mengangguk dengan seyuman, Adam pun melangkah pergi dari hadapan Rara, Rara hanya tersenyum entah kenapa dia sangat senang bertemu dengan sosok Adam, hatinya berdebar debat sangat kencang karena senyuman Adam yang manis, setelah pertemuan itu Rara tak pernah bertemu Adam kembali.
Setelah Rara di terima di perusahan yang dia inginkan Rara bertemu lagi dengan Adam, tapi dirinya sangat minder dengan Adam karena Adam adalah atasnya seorang manager di perusahan itu.
" pak Adam " ucap Rara canggung di hadapan Adam
" kalo kita berdua aja bisa gak panggil aku mas ADam ajah " saran Adam
" gak ah pak gak enak " tolak Rara
" gak papa Rara " seyum Adam dengan manis
itulah awal pertemuan Rara dan adam, pertemuan yang tak akan pernah Rara lupakan. Setelah Rara dan Adam saling mengenal sekita 5 bulan, Adam memutuskan untuk menembak Rara dengan sangat romatis.
♡
♡
♡
"saya terima nikahnya Rafadela Chelsea Rafadar Binti bapak Rahel Rafadar dengan mas kawin emas 10 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai "
" gimana para saksi sah "
" sah "
Rara terseyum haru, akhirnya Rara menjadi istri sah Adam, Rara pun mecium tangan Adam lalu Adam pun mencium kening Rara. Sungguh kebahagian yang tiada tara, "makasih mas udah memilihku sebagai istri mu" ucap Rara dalam hati sambil terus tersenyum kepada Adam.
" Mama " ucap Rara langsung memeluk Mama Lita dengan kasih sayang
" akhirnya anak Mama nikah juga, jangan nangis masa hari bahagia kamu nangis " haru Mama Lita Sambil terseyum pada Rara
" Adam jagain rara iya " pesan Mama Lita untuk Adam
" iya tante selalu" ucap Adam dengan suara Lantang
Tiada hari yang paling Indah bagi Rara selain hari pernikahnya dengan Adam, hari di mana hari yang selalu dia impikan selama ini. Menjadi istri Adam yang sah Adalah hal yang terindah yang perna Rara rasakan, semoga pernikahannya adalah awal kebahagianya dengan Adam.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
" Sayang " ucap Adam memeluk Rara d dari belakang membuat Rara geli oleh perbuatan Adam " wangi banget sih kamu "
" iyalah wangi baru selesai mandi " ucap Rara
" nanti malem kita tempur ya, aku udah pengen miliki kamu sepenuhnya " Adam dengan sangat bahagia
" Mas Maaf, aku lagi haid barusan " Rara sambil menuduk
" gak papa sayang, aku ngerti koh " ucap Adam lalu mecium pipi kananku " Mas mandi dulu ya " ucapnya lalu pergi ke Kamar Mandi .
Rara terdiam mebatap seisi kamarnya dengan kekosongan, kenapa aku harus berbohong lagi, Rara tak sanggup untuk berkata jujur pada Adam, Rara terlalu takut jika Adam akan kecewa padanya.
" Ra ambil mas aduk " Adam di dalam Kamar Mandi
" iya mas "
tak lama pun Adam keluar dari kamar mandi
" ini bajunya Mas " Rara memberikan baju pada Adam
" makasih sayang "
Rara pun langsung tiduran di rajangnya yang telah di hias itu,tak lama Adam menyusul dan langsung memeluk Rara dengan erat.
" akhirnya aku bisa meluk kamu dengan erat " Adam dengan bahagia
" iya mas " seyum Rara
" udah yuk tidur kamu pasti cape " Ajak Adam
○○○○○○○○○○○○○○○○
" kok udah kerja sih hari ini " ucap Rara kesal dengan Adam
" maaf sayang, hari ini ada masalah di kantor "
" baru aja nikah bukanya bulan madu dulu eh ini malah kerja " cemberut Rara
" nanti sayang kalo kamu udah selesai" Adam sambil mengedipak Matanya pada Rara
" beneran, emang mau kemana ? " tanya Rara
" kebali mau "
" iya " ucap Rara bersemangat
" iya besok aku cari jadwal dulu ya biar kita bisa kebali " ucap Adam sambil mecium kening Rara
" ayo makan aku udah masakin kesukan kamu " ajak Rara
mereka berdua pun menuju meja makan, Rara pun langsung mengambil piring dan menaruh nasi dan lauk untuk Adam
" aku berangkat dulu ya " ucap Adam setelah selesai makan
" iya mas hati hati "
Rara pun mencium tangan Adam, lalu Adam mengecup kening Rara dengan mesra
" ih nanti gak jadi ke kantornya gimana ?" tanya Rara
" kamu sih mengoda bangget "
" udah sana berangkat "
" dah sayang " Adam pun pergi dari hadapan Rara yang masih menatap kepergian Adam
Rara terdiam sampai kapan ia akan berbohong Adam, dirinya sangatlah takut jika ia jujur Adam akan kecewa padanya dan menceraikanya.
" tuhan aku harus bagaimana?" ucap Rara sambil mengacak ngacak rambutnya ia sungguh mencintai Adam, tapi apakah Adam akan menerimanya sedangkan dia ingin memiliki istri yang suci tak seperti dirinya yang telah kotor.
○○○○○○○○○○○○○○○
" cieeee pengantin baru " ucang Janet mengoda Rara
" iya baru pengantin baru udah tinggal kerja "
" makanya punya Suami jangan gila kerja"
" gila baru aja sehari nikah gua udah bosen banget kaya gini " kesal Rara
" iya makanya lu ngajak gua ketemu kan, tadinya gua males banget ketemu lu " canda Janet
" lah lu juga dateng, mana makanan gua di ambisin semua lagi "
" masakan lu sih enak " cengir Janet
" lu kapan nikah ama Hirdan "
'' dia ngajak nikah terus tapi gua masih males, gua masih ingin berkelana " tawa Janet
" awas lu nanti jadi prawan tua "
" sae lu, oh iya kamaren gua ketemu orang yang mirip bangget ama Adit "
" mata lu kali yang minus "
" beneran gua kagak boong "
" lah mata lu kan bermasalah " canda Rara
" pas gua ngeliat Dia, Dia itu kaya ngehidar gitu dari gua "
" lah lu salah liat kali, udah males gua bahas sih Adit, gak guna mending gua masak buat mas adam tersayang "
" emang dia bentar lagi pulang "
" kayanya sih iya "
" kenapa lu gak bilang "
" sayang " ucap Adam tiba masuk lalu langsung memeluk Rara
" aduhh jadi obat nyamuk gua " canda janet
" eh ada Janet, dari kapan net " tanya Adam pada Janet
" dari tadilah, udah lah gua mau pulang dan Ra dah Dam " ucapnya lalu pergi meninggalkan Rara dan Adam
" mandi sono, aku mau masak dulu"
" bukanya tadi pagi kamu masak bayak "
" di abisin Janet, diakan kebo " canda Rara
" oh iya udah aku mandi lu ya sayang " ucapnya sambil mecium kening Rara dan langsung pergi ke Kamar untuk mandi.
○○○○○○○○○○○○○○
"Sayang " Adam memeluk Rara dari belakang
Rara hanya terseyum melihat suami yang manja, Adam pun memeluk istrinya dengan amat erat, lalu mecium Rara dengan sangat lembut, tak lama Adam pun membaringka Rara di atas kasur.
mata Adam berkaca, amaranya sangat terlihat di wajahnya
" kenapa kamu bohng Ra " ucapnya dengan nada tinggi
Rara terdiam dia hanya bisa menangis sambil menutupi tubuhnya dengan selimut " maaf Mas "
" kenapa ?" ucapnya memenggang dagu Rara sambil menatapnya dengan rasa amarah lalu membatingnya ke kasur
" argggggggg" Adam mencabak rambutnya sendiri " kenapa kamu harus bohong sama aku "
" aku takut kamu gak akan nerima aku " tangis Rara
" kamu tau hal apa yang paling jijik buat aku, kamu ra,kamu itu menjijikan " ucap Adam lalu menampar Rara
Rara menahan rasa sakit pipinya, pipi yang mulus kini berwarna merah ,bukanya pipinya yang sakit hatinya pun amat sangat sakit mendengar perkataan dari suaminya.
Adampun pergi meninggalkan Rara sendirian di kamar, Rara hanya bisa menatap punggung Adam yang pergi meninggalkanya, dia ta tahu harus bagaimana ? hatinya yang sakit tak bisa menahan Adam agar tidak pergi.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
"Mas " ucap Rara memenggang bahu Adam
" plis Ra jangan penggang aku, aku terlalu jijik sama kamu "
Rara terdiam kata kata sungguh menusuk ke dalam hatinya
" aku usah siapain baju kamu " ucap Rara menahan tangis
" nanti baju aku pidahin semua ke kamar samping, aku gak mau tidur dulu sama kamu, aku butuh waktu untuk berpikir "
Rara hanya mengangguk " aku udah siapain sarapan buat kamu "
" aku sarapan di kantor aja "
" ini aku udah siapain buat kamu makan di kantor " ucap rara sambil memenggang kotak makan
" plis ra jangan kaya bisa gak sih " ucap Adam dengan amat keras
" tapi mas aku udah masakin masakan kesukaan kamu " rara memaksa
" aku bilang gak ya gak " ucap adam lalu membuang kotak makan itu ke lantai " kamu punya kuping gak si Ra " ucapnya menekan tanggan Rara
" sakit Mas "
Adam pun melepaskanya " aku bisa melakukan hal yang lebih dari ini, aku tuh udah terlanjur jijik sama kamu "
Rara terdiam mendengar kata Adam , tak lama pun Adam pergi dari hadapan Rara
air mata Rara pun langsung mengalir dengan deras, mengapa seperti ini ? ini bukan rumah tangga yang ingin dia inginkan, apakah Adam saat ini sangat membencinya ? apakah Adam tidak bisa memaafkanya ? apakah dirinya terlalu jijik untuk Adam ? apakah dirinya memang sangat kotor untuk Adam
" Mass " hanya itu yang terucap dari bibi Rara hatinya terlalu sakit mendengar kata kata dari mulut Adam
♡
♡
♡
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!