NovelToon NovelToon

takdir cintaku

1

Vania Indri Mahira biasa di panggil vania anak yang terlahir dari keluarga yang sederhana ayah nya bernama Padli yang berprofesi sebagai tentara yang telah gugur di medan perang pada saat vania di lahirkan sedangkan ibunya bernama Nia talitha (ibu rumah tangga), Vania pun berhasil di didik oleh ibunya untuk menjadi anak yang pintar dan mandiri selain mempunyai fisik yang cantik vania anak yang mudah membaur hingga begitu banyak memiliki teman, contohnya ketika ia masuk sekolah menengah atas banyak yang ingin berteman sampai berdekatan dengan vania.

Elkan Barra Dirgantara biasa di panggil Barra adalah anak salah satu konglomerat juga anak yang paling popular dan mempunyai banyak fans di sekolahnya hingga di juluki Sang Casanova, Barra mempunyai sifat dingin dan arogan, meskipun begitu Barra mempunyai kepedulian yang tinggi,

" Eh Vania tunggu, cape tau ngejar Lo, itu lo di suruh ke ruang BP " ucap Rangga

" Oke ga, sorry ya tadi gue ga denger lagi pake ini soalnya, yaudah gue pergi dulu ya " Ucap Vania dengan menunjukan earphonenya, kemudian vania pun pergi mengikuti Rangga tanpa bertanya siapa yang menyuruh nya

Sesampainya di ruang BP...

Tok tok tok

"Masuk.." ucap suara dari dalam

Vania pun bergegas masuk

"Permisi pak ada a.. Lo..lo ngapain disini, di panggil juga sama pak Indra (guru BP) tapi kemana pak indranya " ucap Vania yang sedikit terkejut sebelum melanjutkan pertanyaan nya

" Duduk, gue yang manggil Lo kesini " ucap nya yang tak lain adalah barra pemilik sekolah elit tersebut

" Tapi kata Rangga... Bego bego banget sih gue rangga kan ga bilang yang manggil gue pak Indra " ucap Vania pelan

"Ada apa Lo panggil gue guru BP bukan juga " ucap Vania dengan nada ketus, pasalnya dia sudah muak berkali berusaha ramah tetapi tetap saja ekspresi dan nada bicara barra selalu dingin

"Ini.. " ucap Bara singkat dengan memberikan sebuah amplop yang berisikan kotak

Tak ingin berlama-lama Vania pun mengambil dan membuka amplop kotak tersebut

" Maksudnya apa ini " Tanya Vania dengan sedikit bingung dengan orang yang di hadapannya ini menurut nya aneh

" Cincin " singkatnya

" Iya gue tau ini cincin tapi maksud gue apa Lo ngasih gue cincin " tegas Vania

" Lo harus jadi pacar gue " ucap barra dengan nada dinginnya

"Gila Lo " ucap Vania lalu hendak bergegas keluar tetapi tangan nya dicekal oleh barra

" Jadi pacar gue atau keluar dari sekolah ini " ucap Barra dengan masih mencekal tangan Vania

" Gue ga peduli " Ucap Vania dengan muak dengan sikap bara yang seenaknya lalu ia pun hendak melangkah pergi tapi lagi-lagi tangan Vania di cekalnya

"Ada konsekuensi nya kalo Lo nolak " ucap barra lalu melepaskan tangan Vania ketika ia tau Vania akan berbalik untuk melihatnya, tetapi barra kalah cepat oleh Vania, karena Vania hanya mengelabui nya menggunakan gerakannya

Lalu melihat Vania yang sudah berjalan di ambang pintu pun barra berucap lagi

" Atau ibu Lo... " Ucap barra yang kalimatnya terpotong oleh Vania

Vania yang terus memberikan benteng penolakan akhirnya runtuh karena mendengar ibunya disebut mengingat kedudukan dan kekuasaan barra saat ini, karena tidak mau terjadi apa-apa pada ibunya akhirnya iya pun menyetujui permintaan Barra tanpa bertanya terlebih dahulu

"Oke gue setuju, dan selama kita menjalin hubungan gue mau Lo menghargai gue sebagai perempuan " ucap Vania

Tanpa berbicara apa-apa barra pun hanya mengangguk dan mendekat, dengan reflek melihat barra mendekat akhirnya vania pun hendak mundur tetapi tangan nya di tahan oleh Barra, Kemudian barra pun menyematkan cincin pada jari Vania

"Lo milik gue sekarang, apapun keinginan Lo gue bakal turutin asal lo nurut sama gue gue ga bakal macem-macem dan gue paling ga suka di selingkuhin " ucap barra posesif

"Cih baru juga mulai hubungan udh banyak bet dah aturannya, kalo bukan karena dia ngomong soal ibu, gue juga ga bakal mau sama orang dingin + arogan kek lo, huhfftt mending sabar dulu aja dah sampai waktu kelulusan tiba baru gue putusin dia dan menjauh macem orang kek dia" ucap Vania dalam hati

"udah? kalo udh gue balik ke kelas dulu " ucap Vania langsung bergegas pergi ke kelasnya

JANGAN LUPA DUKUNG THOR DENGAN LIKE👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 NYA YAH AGAR THOR TERUS SEMANGAT MENGEMBANGKAN UNTUK EPISODE SELANJUTNYA🌸.. JIKA KALIAN SUKA SILAHKAN LANJUTKAN YAHH LALU TAMBAHKAN NOVEL INI KE DALAM FAVORITE YAA ♥️ SUPAYA DAPET UPDATE EPISODE DARI NOVEL INI.. JIKA ADA KATA YANG KURANG TEPAT MOHON DI MAKLUMI🙏🏻🙏🏻 THOR AKAN TERUS BERUSAHA SEBAIK MUNGKIN DAN JIKA ADA KRITIK ATAU SARANNYA SILAHKAN TINGGALKAN DI KOLOM KOMENTAR 😊😊😊

HAPPY READING GAISS....🤗❣️

Kabar Buruk

Ira pun menelepon balik nomor ayahnya tetapi tidak aktif lalu ia mencoba menelpon kembali Ibunya tetapi tidak di angkat lalu ia mencoba dan mencoba menelpon lagi ibunya karena hanya nomor ibunya yang aktif tetapi tidak di angkat,, Ira pun semakin khawatir dan terakhir ia menelpon nomor yang tidak dikenal dan tidak lama telpon pun tersambung...

"Hallo.. maaf ini siapa ya? ko tadi nelpon ke nomor saya?... " Tanya Ira

"Oh iya.. maaf mba apakah mba salah satu dari keluarga Ibnu Rusydi... " tanya nya

" Ya saya anaknya memang ada apa ya mba,, mba siapa ya kok handphone ayah saya bisa sama mba?... " tanya Ira yang semakin khawatir

"Ya saya salah satu pegawai dari klinik Graha Medis.. saya sudah menghubungi mbak beberapa kali karena nomor mbak adalah nomor terakhir yang di hubungi Bu Dania saya hanya ingin memberitahu bahwa atas nama Ibnu Rusydi dan Dania Syafath mengalami kecelakaan parah tetapi sudah di pindahkan ke Rumah Sakit Wijaya Hospital... " Jawab pegawai klinik

Ira pun menangis sejadi-jadinya dan kini kakinya sudah tidak bisa menahan beban tubuhnya.. Ira pun Ambruk setika.. Art mbak uti yang mau bergegas keluar pun mengurungkan niatnya karena melihat anak majikannya yang sedang nangis histeris,, mbak uti pun memberanikan diri untuk memeluk Ira dan bertanya...

"Maaf Non.. ada apa dengan tuan dan nyonya.. (Sambil memeluk Ira).. non jangan nangis dong mbak uti Gatau non harus apa.. mbak uti berdoa supaya tuan dan nyonya baik-baik saja.. " ucap mbak uti

"Mbak uti.. ibu sama ayah mbak.. ibu sama ayah kecelakaan mbak uti aku.. aku.. aku.. (sambil menangis terbata dan kesetika Ira kehilangan Kesadarannya)... "

"Non.. non.. non Ira bangun non (Mba uti pun ikut menangis melihat keterpurukan Ira dan tak putus berdoa untuk kedua majikannya.. mbak uti pun memindahkan Ira ke kasur dan menghubungi dokter yang tak lain adalah teman majikannya)

*****

Tak Lama suara mobil pun berhenti tepat di depan rumahnya lalu Mbak uti segera membukakan pintu untuk Dokter Irfan

"Mari dok silahkan masuk non Ira ada di kamarnya... "

ucap mbak uti sambil berjalan ke kamar Ira yang diikuti oleh dokter Irfan lalu membukakan pintu kamar Ira dan dokter Irfan pun segera memeriksanya

"Sebenarnya ada apa ini mbak uti? kenapa Ira bisa pingsan kaya gini?... " bertanya sambil memeriksa Ira

Lalu Mbak uti menceritakan yang sebenarnya kepada dokter Irfan dan dokter Irfan pun shock dan segera menelpon seseorang dan sedikit menjauh dari kamar ira,, tak lama menelpon dokter Irfan pun kembali ke kamar Ira dengan wajah yang sudah terbasahi air mata.. mba uti pun bingung kenapa setelah menelpon lalu menjauh dan balik lagi dengan keadaan sedikit mengeluarkan air mata..

"Dokter Ir... " ketika mbak uti ingin berbicara sesuatu tak lama di potong oleh dokter Irfan

"Ibnu dan Dania meninggal.. (menyeka air matanya dan memegangi punggung tangan Ira) mbak uti siapkan untuk para tamu melayat.. " titah dokter Irfan

"Apa!!!😲 Tuan dan nyonya meninggal dokter?.."

Mbak uti pun kembali menangis bagaimanapun mbak uti sudah bekerja 17 tahun dan menganggap Ira seperti putrinya sendiri dan menganggap majikannya seperti kakak nya sendiri dan begitupun sebaliknya ibnu dan Dania sudah menganggap uti sebagai salah satu keluarga nya..

"Kasihan sekali non Ira.. baiklah dokter saya akan menyiapkan dan mamberitahu tetangga serta Pak RT untuk memberitahukan nya... " mbak uti pun bergegas menyiapkannya..

Kini para tetangga dan Rekan-rekan kerja Dania maupun ibnu sudah berkumpul di rumah kediaman mereka untuk berlayat .. merekapun tak kalah kaget dengan info yang diberitahukan mbak uti dan sebagian besar menanyakan keberadaan Ira dan merekapun sangat berbelas kasih sehingga beberapa dari mereka ingin mengadopsi Ira karena kini Ira menjadi anak yatim piatu dan jangan di tanya soal kerabatnya dari ayah dan ibu Ira ya karena ibu dan ayah Ira semasa mudanya tidak direstui oleh orang tua masing-masing jadi mereka memutuskan untuk menikah dan pindah dari Kalimantan ke Jakarta hingga mempunyai gelar dokter dan di terima bekerja di Wijaya Hospital hingga 1 tahun bekerja Ira lahir

*****

"Kamu yang sabar ya nak om janji akan memantau perkembangan kamu hingga kamu dewasa dan menikah.. setelah itu om tenang dengan janji om pada ayahmu.. " gumam Irfan

"Saya tidak tahu jika kamu pergi secepat ini nu,, saya berjanji akan menyayangi ira seperti anak saya sendiri... "

lalu dokter Irfan hendak keluar tetapi langkahnya terhenti oleh mbak uti yang sudah berdiri di belakang

"Dok para tetangga dan teman² pak Ibnu dan Bu Dania sedang menunggu dan menanyakan keadaan ira.. tapi kenapa non Ira masih belum siuman.. " tanya Mbak uti

"Ira sangat shock dan depresi setelah mengetahui orangtuanya kecelakaan dan saat ini kondisi nya makin drop hingga membuat Ira tertekan dan demam tinggi nanti juga Ira bakal siuman... " ucap dokter Irfan

"Lalu bagaimana dengan pemakaman pa Ibnu dan Bu Dania jika non Ira masih belum bangun?... " tanya Mbak uti

Dokter Irfan pun mendekat dan menghapus air mata mbak uti dan mbak uti pun membiarkan Irfan menghapusnya dan berkata

"Pemakaman harus tetap di laksanakan tidak boleh di nanti² jika tidak ada halangan dan jaga Ira selagi saya diluar hingga pemakaman selesai... " Ucap dokter irfan

Lalu bergegas pergi keluar untuk menyambut para pelayat yang sudah menunggu kehadiran dokter Irfan yang ingin mengetahui keadaan kondisi Ira yang sejak tadi di rawat Irfan

"Bagaimana kondisi Ira fan?.. " ucap salah satu teman Dania

"Yah dia shock berat sehingga menyebabkan Ira siuman agak lama dan ditambah tadi dengan demam tinggi tapi sejauh ini dia baik-baik saja dan masalah pemakaman harus tetap di laksanakan karena kasihan Ibnu dan Dania jika pemakamannya di tunda... " jawab Irfan

"Kasihan ya Ira sudah tidak punya keluarga dan orang tuanya meninggalpun ia tak ikut memakamkannya dan melihat untuk yang terakhir kalinya... " ucap salah satu tetangga

"Saya akan mengadopsi Ira kalau begitu... " ucap Bu Wati

"Saya tidak akan membiarkan siapapun untuk mengadopsi Ira termasuk saya sendiri karena saya sendiri yang akan memantau perkembangan Ira hingga dewasa dan menikah.. saya bukan bermaksud tega kepada Ira karena membiarkan anak seusianya hidup sendirian tapi saya hanya ingin ia mandiri dalam menjalani kehidupannya itulah salah satu keinginan terbesar dari Dania sebelum Dania meninggal... " Tegas Irfan

Flashback on

Di rumah sakit

"Hey tumben sendiri bisanya bareng suami Mulu??... " Ledek Irfan

"Ya dia sedang mengambil kue yang di pesannya untuk Ira... " Jawab Dania

"Oh iya aku lupa kalo nanti malem Ira ulang tahun yah.. aku titip kado ya buat Ira nanti aku suruh orang buat kirim ke rumah.. " ucap Irfan

"Oh iya terima kasih banyak Irfan karena kamu selama ini sudah baik sama kami terutama Ira..." ucap Dania

" Ya aku sudah menganggap Ira seperti anakku sendiri ya walaupun aku juga punya anak cuma beda rasanya jika punya anak perempuan ya walaupun dari kecil aku yang merawat dan membesarkan sendiri putraku tetap saja beda... " ucap Irfan

dengan mengusap matanya yang sedikit mengeluarkan air mata

"Yang sabar ya fan.. makanya aku selalu mendidik dan mengajarkan Ira untuk mandiri, aku pengen walaupun Ira perempuan tapi ira nantinya bisa mandiri seperti laki-laki yang ga cengeng seperti kebanyakan perempuan lainnya... " Ucap Dania

"Wah baru pertama kali aku mendengar doa seorang ibu yang berbeda dari ibu lainnya... " ucap Irfan

"Iya dong makanya itu temanmu Ibnu merasa bangga memiliki aku... " ucap Dania dengan membanggakan diri

"Haha benar sekali kamu"

andai saja aku bisa mendengar doa Alm istriku Iriana untuk putraku seperti doamu untuk ira, semoga kamu tenang di sana sayang😔

Flashback off...

JANGAN LUPA DUKUNG THOR DENGAN LIKE👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 NYA YAH AGAR THOR TERUS SEMANGAT MENGEMBANGKAN UNTUK EPISODE SELANJUTNYA🌸.. JIKA KALIAN SUKA SILAHKAN LANJUTKAN YAHH LALU TAMBAHKAN NOVEL INI KE DALAM FAVORITE YAA ♥️ SUPAYA DAPET UPDATE EPISODE DARI NOVEL INI.. JIKA ADA KATA YANG KURANG TEPAT MOHON DI MAKLUMI🙏🏻🙏🏻 THOR AKAN TERUS BERUSAHA SEBAIK MUNGKIN DAN JIKA ADA KRITIK ATAU SARANNYA SILAHKAN TINGGALKAN DI KOLOM KOMENTAR 😊😊😊

HAPPY READING GAISS....🤗❣️

Kehilangan

Setelah selesai memakamkan orang tua Ira beberapa orang masih tetap berdiam di kediaman Ibnu dan sebagiannya lagi sudah meninggalkan tempat,, hanya Bu Wati dan mbak uti yang terus menemani Ira sampai Ira siuman..

"Nak.. jangan banyak gerak dulu... " Ucap Bu Wati

"Ayahhhh.... Ibuuuu😭... " Ucap ira

"Ayah dan ibuku baik-baik saja kan Bu Wati mbak uti?.... " Tanya Ira

"Nak tenang dulu nak.. ayo minum dulu.." Ucap Bu Wati... "

Dengan menyodorkan air minum kepada Ira lalu Ira pun meminumnya

"Mbak uti tolong panggilkan dokter irfan... " ucap Bu Wati

"Baik Bu Wati, akan saya panggilkan... " Mbak Wati pun meninggalkan Ira dan Bu Wati

" Bu ayah dan ibu Ira baik-baik saja kan Bu?.. " tanya ulang ira

" Bu perasaan Ira kenapa ga tenang begini.. Bu Wati antarkan Ira ke rumah sakit Wijaya Hospital Ira pengen liat keadaan ayah sama ibu Ira bu... " pinta Ira sambil menangis dan memeluk Bu Wati

"Tenang sayang... " lirih Bu Wati pada Ira dengan membelai rambut Ira

*****

Mbak uti mencari dokter Irfan dari dalam hingga keluar rumah tetapi tidak menemukannya dan ia melihat pada seseorang yang sedang berdiri di depan rumah majikannya mbak uti berfikir bahwa itu adalah salah satu teman almarhum ibnu dengan perawakannya yang tinggi serta gagah layaknya bodyguard ia pun memberanikan diri untuk bertanya

" Permisi tuan.. apakah anda melihat dokter irfan.. sa... "

Belum sempat menyelesaikan perkataannya dokter Irfan pun muncul keluar dari dalam mobil bersama seseorang yang tidak lain adalah sahabat majikannya juga yaitu Adiwijaya

"Ada apa mbak uti mencari saya?... " Tanya dokter Irfan dengan wajah yang sedikit gugup

"Saya ingin memberitahu dokter kalau nona Ira sudah siuman dan saya di minta bu Wati untuk memanggil anda ke kamar nona Ira... " Jawab mbak uti

" Oh ya bagus sekali saya sendiri yang akan berbicara dengan Ira... " Sambar Adiwijaya

"Tidak!!! Pulanglah Adiwijaya biar saya yang membicarakannya dan untuk saat ini saya sedikit kecewa sama kamu... "

Dengan wajah yang sedikit kesal.. mbak uti pun terlihat sedikit terheran dengan kedua orang yang bersahabat dengan majikannya

"Ada apa ya dengan mereka, sepertinya mereka sedang bertengkar,, tetapi bertengkar dengan suasana masih berduka sepertinya bukan hal yang tepat.... " Gumam mbak uti dalam hati

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu.. ingat ucapan saya tadi saya akan tetap bertanggung jawab.. saya permisi dulu... " Adiwijaya pergi meninggalkan Irfan dan irfanpun pergi berjalan menuju kamar Ira

*****

Sesampainya di kamar Ira dokter Irfan melihat Ira sedang menangis sesegukan di pelukan Bu Wati padahal ia sudah ingin memberitahukan yang sebenarnya kepada Ira, tetapi melihat kondisi Ira sekarang bukan waktu yang tepat untuk memberitahukan hal yang sebenarnya.. lalu dokter Irfan pun berjalan dan duduk di samping Bu Ira

"Ira... " panggil dokter Irfan

Mendengar namanya di panggil ia menoleh pada dokter Irfan seketika tangisannya pun pecah dan lebih drop dari sebelum dokter Irfan datang

"Omm.. om Irfan ayah Ira bagaimana kabarnya.. kita ke rumah sakit sekarang ya om Ira dari tadi pengen kerumah sakit cuma dilarang Bu Wati.. " Ucap ira

Mendengar rengekan Ira seketika dokter Irfan pun ikut menangis dan ia tak sanggup berkata jika ayah dan ibunya kini sudah tiada

"Om kenapa om Irfan menangis jawab om?... " Tanya Ira

Dengan menggerakkan badan Irfan

"om ga terjadi sesuatu kan sama ayah dan ibu Ira.." Tanya Ira

Saat itu Ira tersadar semua yang berada di kamar Ira memakai pakaian hitam dan ia pun menarik tangan nya kembali yang sedari tadi menggoyangkan tubuh Irfan seketika badan Ira terasa seperti tidak ada tenaga untuk bergerak yang bisa ia lakukan hanyalah menangis

"Kenapa Ayah dan ibu tega ninggalin Ira sendiri?.. kenapa ayah dan ibu tidak pergi membawa Ira bersama kalian?.. apakah kalian sudah tidak menyayangi Ira lagi?... bahkan aku tidak di izinkan melihat kalian untuk yang terakhir kalinya , sungguh kalian sangat kejam... " ucapnya

"Nak.. jangan berbicara seperti itu ibu dan ayah Ira pasti sudah tenang di sana yang Ira lakukan hanyalah berdoa untuk mereka agar mereka lebih tenang nak.. masalah takdir tidak ada yang tahu bahkan ibu yakin bahwa ibu dan ayah Ira jika boleh memilih pasti mereka bakal memilih membahagiakan Ira terlebih dahulu.. tapi takdir sangat menyayangi ibu dan ayah Ira... " ucap Bu Wati dengan menguatkan Ira

"Iya nak yang di katakan Bu Wati memang benar.. maafkan om bukannya om tidak ingin kamu melihat ibu dan ayahmu untuk yang terakhir kalinya tapi om hanya melakukan yang terbaik untuk mereka.. jika pemakaman nya di tunda kasihan mereka nak.. pasti mereka kesakitan disana.. apakah kamu rela jika ibu dan ayahmu kesakitan?... "

tanya Irfan sambil mengusap air mata Ira lalu irapun menggeleng kan kepalanya ..

"Nah sayang mulai sekarang kamu harus berdoa untuk mereka dan bangkit untuk mandiri buktikan kepada kedua orangtuamu walau dengan tidak adanya mereka bukan berarti kamu tidak bisa berdiri di kakimu sendiri.. buktikan kepada kedua orang tuamu bahwa kamu anak yang mandiri anak yang berbakti dan kamu tau kan apa keinginan ibumu?..." Tanya Irfan

Lalu ira pun mengingat keinginan ibunya pada saat merayakan ulang tahunnya tengah malam ibunya ingin Ira menjadi anak yang mandiri yang bisa membuktikan bahwa Ira anaknya bisa berdiri di kaki sendrii tanpa bantuan ibu atau ayahnya dan dengan perkataan Irfan yang sedikit memberikan kekuatan bagi Ira

"Om benar.. Ira harus kuat.. Ira harus mandiri Ira harus bisa membuktikan dan membanggakan mereka walau mereka sudah tidak di samping Ira lagi Ira tidak boleh cengeng dan tidak boleh lemah.. Ira pasti akan bisa melewati ujian takdir yang sedang di berikan Allah..." Ucap ira

Dengan mengusap sendiri air matanya

"om Irfan..." Tanya ira

"Iya nak ada apa?.. " Tanya irfan dengan melirik ke arah Ira

"Om bolehkah Ira meminta sesuatu kepada om Irfan?... " Tanya Ira pada Irfan

"Ya tentu saja nak.. apa yang kamu mau mulai sekarang om sebisa mungkin akan menurutinya karena kamu sudah ok anggap sebagai anak om sendiri.. " jawab Irfan dengan penuh kasih sayang

"Om bisakah om antarkan ira ke tempat peristirahatan ayah dan ibu?.. " Tanya Ira tanpa menoleh ke arah Irfan

"Ira berjanji setelah ini Ira tidak akan menangis lagi demi ibu dan ayah... " ucapnya

"Ya baiklah nak, om akan mengantarkan ira dan berjanji untuk tidak menangis lagi, ayo nak kita berangkat sekarang.. " Menyalurkan tangan Irfan pada Ira

"Baik om.. Bu wati.. mbak uti aku pergi dulu ya terimakasih kalian telah merawat dan menemaniku.. " ucap Ira dengan memeluk Bu Wati dan mbak uti secara bergantian dan berjalan menuju pintu keluar

"Ibu... ayah aku berjanji akan kembali dan memulai semuanya dari awal walaupun kalian sudah tidak bersamaku lagi.." gumam Ira

Ya Ira tidak menyangka bahwa orang yang sangat berarti dalam hidup Ira dan sangat di sayangi Ira justru telah pergi meninggalkan Ira untuk selama-lamanya kehilangan kedua orang tua adalah salah satu hal yang paling tidak diinginkan oleh anak manapun tetapi seiring berjalannya waktu Ira bangkit dari keterpurukannya karena keinginan dan mimpi kedua orang tuanya lah yang bisa membangkitkan Ira kembali untuk menjadi anak yang mandiri...

JANGAN LUPA DUKUNG THOR DENGAN LIKE👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 NYA YAH AGAR THOR TERUS SEMANGAT MENGEMBANGKAN UNTUK EPISODE SELANJUTNYA🌸.. JIKA KALIAN SUKA SILAHKAN LANJUTKAN YAHH LALU TAMBAHKAN NOVEL INI KE DALAM FAVORITE YAA ♥️ SUPAYA DAPET UPDATE EPISODE DARI NOVEL INI.. JIKA ADA KATA YANG KURANG TEPAT MOHON DI MAKLUMI🙏🏻🙏🏻 THOR AKAN TERUS BERUSAHA SEBAIK MUNGKIN DAN JIKA ADA KRITIK ATAU SARANNYA SILAHKAN TINGGALKAN DI KOLOM KOMENTAR 😊😊😊

HAPPY READING GAISS....🤗❣️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!