NovelToon NovelToon

Menikahi Mu Karena Ibadah Season 2

Prolog

Pengenalan Tokoh Utama :

* AQEELA NAQYA ANGGARA > Gadis cantik nan shalehah yang sedang berusaha untuk Hijrah.Ia baru saja lulus kuliah di salah satu Universitas Jakarta.Usianya sudah menginjak 22 tahun.Ia merupakan putri semata wayang dari pasangan Alvin dan Vita.

* NIZAN QAUTSAR MAHENDRA > Pria sejuta pesona yang mampu meluluhkan banyak kaum hawa yang melihatnya.Bukan hanya sekedar tampan saja,melainkan sosok pria yang shaleh yang sangat menjaga pandangannya dari wanita yang bukan mahromnya.Ia telah lulus S2 di Mesir sekitar 1 tahun yang lalu dan berhasil menyandang gelar Tahfid Qur'an 30 Juz.Usianya terpaut 3 tahun dengan Aqeela yakni 25 tahun.Ia merupakan putra semata wayang dari pasangan Saskia dan Fami.

* TEMY ANDARA > Sosok pria yang tidak terlalu pintar ilmu agama namun berasal dari keluarga yang sangat kaya hingga banyak wanita matreliasistis mendekatinya.Usianya telah menginjak 24 tahun.

*

*

*

 

Hari,bulan,tahun ke tahun tak terasa sangat cepat berlalu.Hingga kini usia Aqeela telah genap 22 tahun.

Aqeela tumbuh dengan didikan agama yang sangat mendalam yang ditekankan oleh kedua orang tuanya.

Hari demi hari ia habiskan untuk berbisnis di sebuah toko hijab dan pakaian syar'i yang ia rintis dari nol dari uang hasil tabungannya sendiri.

Adzan shubuh membangunkan Aqeela yang masih terpaut dengan mimpinya.

Ia mengumpulkan dulu kesadarannya sebelum beranjak dari tempat tidur.Tak lupa ia membaca do'a bangun tidur lalu masuk ke kamar mandi.

*

Pagi yang begitu cerah menyapa setiap insan yang akan menjalankan rutinitasnya.

"Pagi Ma,Pa..." Sapa Aqeela.

"Pagi sayang." Jawab keduanya.

"Kamu mau pergi kemana? Bukannya ini hari minggu ya?" Lanjut Alvin.

"Iya,mau kemana?" Timpal Vita.

"Ke majlis ta'lim Ma,Pa." Jawabnya.

"Tumben." Tukas Alvin.

"Memangnya tidak boleh ya Pa?" Aqeela mengintrogasi Alvin.

"Boleh sekali." Jawab Alvin cepat.

Aqeela mengulaskan senyumnya,"Terimakasih Pa..." Ucapnya sembari memeluk Alvin.

"Hm..."

"Sarapan dulu ya sayang!" Titah Vita.

"Nanti saja di luar Ma,Qeela takut terlambat." Tolaknya.

"Pa?" Qeela beralih pada Alvin yang sibuk mengunyah makanan.

"Hmm?" Jawabnya singkat lagi.

"Ish! Papa dari dulu jutek sekali ya Ma?" Aqeela beralih pada Vita.

"Uhuk...Uhuk..." Vita sontak tersedak.

"Eh astagfirullah Mama tidak apa-apa kan? Ini minum dulu." Aqeela menyodorkan gelas yang berisi air putih.

"Makannya pelan-pelan! Kamu ini seperti belum makan seminggu saja!" Ejek Alvin.

Vita memasang wajah cemberut,"Qeela,kamu tahu tidak? Papa kamu ini,dulu orangnya galak sekali!" Ucap Vita menyindir.

"Oh ya? Kenapa bisa begitu Ma?" Aqeela semakin penasaran.

"Entahlah,setiap hari saat Mama bekerja di kantor,Mama sudah seperti incaran singa!" Lanjut Vita.

"Ihh mengerikan." Tukas Aqeela.

"Hei! Aku ada disini! Mengapa kalian membicarakanku di depan mataku!" Ucap Alvin tak suka.

"Itu lebih baik dari pada bicara di belakang,nantinya jadi ghibah." Vita membela diri.

"Qeela? Sudah jangan dengarkan Mamamu itu! Terkadang dia suka mengada-ada jika bicara!" Alvin memperingatkan putrinya,"Bukannya kamu bilang mau berangkat ke majlis ta'alim? Ayo cepat sayang,nanti bisa terlambat! Mau Papa antar?" Lanjutnya mengalihkan obrolan.

Dia ini memang sangat pandai mengalihkan topik! Batin Vita.

"Oh iya! Aqeela jadi lupa karena terlalu asik mengobrol dengan Mama!" Seru Aqeela,"Kalau begitu Qeela berangkat dulu ya Ma,Pa! Qeela menyetir sendiri saja!" Lanjutnya.

"Yasudah hati-hati ya sayang." Ucap Alvin sembari menatap dengan seringai penuh kemenangan.

"Qeela pamit! Assalamu'alaikum..." Aqeela menyalami tangan orang tuanya bergantian.

"Wa'alaikumsalam..." Jawab keduanya.

Aqeela berlalu dari hadapan orang tuanya.

"Kamu memang pandai sekali mengganti topik!" Sindir Vita.

"Alvin dilawan!" Jawabnya angkuh.

Kemudian mereka melanjutkan sarapan yang sempat tertunda karena obrolan tadi.

.

.

.

Assalamu'alaikum sayangkuuu😍

Author slow Up yaa😉Soalnya harus bisa membagi waktu antara Up karya yang ini sama Up karya lain yang berjudul "Istri Jutekku" jadi mohon bersabar😊Terimakasih atas support kalian semua yang membuat Author melanjutkan novel ini❤Sehat selalu untuk kalian semua😙Happy reading💕

JANGAN PERNAH LUPA LIKE,KOMEN,TIP,RATE 5 DAN PASTINYA VOTE YANG BUANYAKK😁😁TERIMAKASIH😊😊

Pertemuan Pertama

Setibanya di majlis,Aqeela menyaksikan betapa banyaknya jama'ah yang hadir pagi ini untuk menuntut ilmu.

Dari kaum muda sampai ke tua semuanya ada,kaum adam dan kaum hawa dipisahkan oleh benteng yang kokoh.

Aqeela segera masuk ke dalam karena sepertinya kajian akan segera dimulai.

*

2 jam berlalu seorang Ustadzah telah menyampaikan tausyiahnya,selanjutnya giliran seorang Ustadz.

"Kepada Ustadz Nizam dipersilahkan untuk menyampaikan tausyiahnya." Seru pembawa acara.

Saat Nizam benar-benar telah ada di depan semua mata tertuju padanya.

"MasyaaAllah Ustadznya tampan sekali."

"Ustadznya masih muda ya!"

"Ya Allah pertemukanlah aku dengan jodoh yang seperti Ustadz Nizam."

Dan masih banyak lagi pujian dan sanjungan yang terlontar dari para ukhty.

Aqeela tak berkutip,ia hanya fokus pada penyampaian Ustadz yang kini posisinya ada di depan matanya.

1 jam berlalu ia menyampaikan tausyiah.Kini saatnya acara ditutup dengan pembacaan do'a bersama-bersama.

Semua orang berhamburan keluar dari majlis ini termasuk Aqeela.Ia langsung masuk ke mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Tiba-tiba ia menghentikan mobilnya saat melihat sebuah taman yang indah tak jauh dari majlis tadi.

"Aku jadi ingin mampir kesana!" Aqeela tersenyum ceria.

Lalu mobilnya ia parkirkan di dekat area taman.

Aqeela menyusuri taman tersebut dan mulai mencari tempat duduk yang kosong.

"Oh iya,aku lupa izin pada Mama!" Aqeela menepuk keningnya.

Kini ia menelpon Mamanya dan dengan cepat telpon tersebut dijawab.

Aqeela : Assalamu'alaikum Ma...

Vita : Wa'alaikumsalam...Ada apa sayang?

Aqeela : Qeela sudah pulang dari majlis tapi sekarang Qeela mampir dulu di taman dekat majlis,tidak apa-apa kan Ma?

Vita : Iya tidak apa-apa! Kamu jaga diri baik-baik ya! Pulangnya jangan sampai kesorean.

Aqeela : InsyaaAllah tidak akan Ma,Qeela hanya mampir sebentar saja.

Vita : Yasudah kalau begitu,Mama tutup ya telponnya? Assalamu'alaikum...

Aqeela : Iya,wa'alaikumsalam...

Panggilan berakhir,Aqeela segera menaruh kembali ponselnya pada tas selempang yang ia bawa.

"Suasana disini sejuk sekali,cocok untuk merilekskan fikiran." Tutur Aqeela.

Ia mengambil sebuah diary yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi.

Ia mulai menulis sepatah demi patah kata pada buku diarynya.Saat ia sedang asyik menulis,tiba-tiba terdengar suara merdu orang yang sedang mengaji membuat Aqeela mencari sosok orang tersebut hingga akhirnya ia menemukannya.

"MasyaaAllah..." Aqeela kagum mendengar setiap lantunan bacaannya,"Eh sebentar,itu bukannya Ustadz yang tadi ya?" Lanjutnya mengingat-ingat.

"Iya benar! Dia yang tadi tausyiah di majlis ta'lim." Tukas Aqeela.

Aqeela terus menatapnya hingga membuat Nizam menyadari sedari tadi ada yang terus memperhatikannya dan membuatnya benar-benar merasa risih.

Kenapa wanita itu terus menatapku? Batin Nizam heran.

"Astagfirullah! Sadar Qeela! Zina mata itu!" Qeela mengusap lembut wajahnya.

Lalu memalingkan pandangannya ke arah lain,"Kalau aku meminta berkenalan bagaimana ya?" Aqeela berfikir keras,"Oh! Aku punya ide!" Lanjutnya langsung menulis pada buku diarynya.

To : Ustadz

Assalamu'alaikum Ustadz....

Perkenalkan namaku Aqeela Naqya Anggara,aku tinggal di Jalan Anggrek nomor 12 Komplek Bumi Asri.Ustadz yang tadi tausyiah di majlis ta'lim ya? Aku salah satu jama'ah yang ada disana.

Oh ya,tadi tak sengaja aku mendengar Ustadz mengaji! MasyaaAllah suara Ustadz merdu sekali...

Salam kenal😊

Wassalamu'alaikum...

 

Ttd;

Q****

( Aqeela)

 

Setelah selesai menulis surat tersebut,Aqeela merobek selembar kertas itu lalu melipatnya.

"Mas...Mas!" Panggil Aqeela pada seorang pria yang tidak dikenal.

"Eh iya Mbak?" Sahutnya.

"Tolong berikan surat ini pada orang yang disebelah sana ya! Ingat! Jangan bilang itu dari saya!" Ucapnya sembari menyodorkan 2 lembar uang berwarna merah.

"Siap Mbak." Jawabnya dan segera beraksi.

Aqeela langsung menjauh dari tempat itu dan memilih untuk memantau di dalam mobilnya.

"Mas,ini ada surat untuk Mas!" Ucap pria itu pada Nizam.

"Dari siapa Mas?" Tanya Nizam sebelum menerimanya.

"Saya tidak tahu." Jawabnya dan akhirnya Nizam menerima surat itu kemudian si pemberi surat pun berlalu.

Nizam memandangi sekitar area taman mencari sosok pembuat surat ini.

Kemana dia? Fikir Nizam.

Ia kembali melihat-lihat ke sekitar taman dan akhirnya ia menemukan sosok pembuat surat ini.

Dia kini sedang berada di mobil.Tanpa Aqeela sadari,Nizam sudah mengetahui bahwa pembuat surat itu adalah Aqeela.

Ia tak sengaja mendengar dan memperkatikan saat Aqeela meminta pengirim surat itu mengantarkan padanya.Kini ia hanya berpura-pura tidak tahu saja.

Oh jadi dia ada disitu! Batin Nizam.

Tanpa membaca surat itu terlebih dahulu,Nizam langsung membuangnya ke sembarang arah.

Dari kejauhan Aqeela memperhatikannya.

"Kenapa langsung dibuang?" Tutur Aqeela kecewa,"Aku susah-susah menulis surat itu,tapi dengan mudahnya dia membuangnya! Awas ya kamu! Dasar sombong!" Lanjut Aqeela menggerutu.

Ia langsung melajukan mobilnya tanpa melihat ke arah Nizam lagi.

Nizam melihat ke sumber dimana Aqeela diam tadi dan ternyata mobilnya sudah tidak ada.

"Mungkin dia sudah pulang." Gumam Nizam,"Oh ya,tadi suratnya aku buang kemana ya?" Lanjutnya dengan mulai mencari selembar kertas tersebut di rumput.

"Ini dia!" Setelah beberapa saat Nizam berhasil menemukannya,"Sebenarnya apa isi dari surat ini?" Lanjutnya sangat penasaran.

Lalu ia mulai membuka lipatan kertas tersebut dan membacanya.

Nizam tersenyum membaca isi surat itu,"Wa'alaikumsalam..." Ucapnya,"Ternyata dia hanya ingin mengajakku berkenalan." Nizam menggeleng-gelengkan kepalanya.

Lalu menyimpan surat itu ke dalam saku baju kokonya.

.

.

.

Penasaran dengan kisah selanjutnya?

DITUNGGU YAA🙏☺

JANGAN LUPA LIKE,KOMEN,TIP,RATE 5 DAN VOTE😊TERIMAKASIH SAUDARAKU❤

Hijrah Itu Karena Allah

Aqeela baru saja tiba di rumahnya dengan perasaan masih sedikit kesal.

"Assalamu'alaikum..." Ucap Aqeela memasuki rumah.

"Wa'alaikumsalam...." Jawab yang di dalam rumah.

"Sudah pulang? Di majlis tadi bagaimana?" Tanya Alvin.

"Iya Pa,ramai sekali." Jawab Aqeela lesu kemudian duduk di sofa dekat Papanya.

"Anak Papa kenapa ini? Wajahnya lesu sekali." Alvin menebaknya.

"Pa,ciri-ciri lelaki yang serius itu bagaimana?" Tanyanya tiba-tiba.

"Kenapa tiba-tiba kamu menanyakan hal itu?" Alvin mengernyit heran.

"Jawab saja Pa!" Desak Aqeela.

"Kalau menurut Papa,lelaki yang serius itu ialah lelaki yang tak suka menyakiti hati wanita,tidak mengumbar rayuan kesana kemari tetapi fokus pada satu titik pada wanita yang akan dihalalkannya." Alvin mengemukakan pendapatnya.

"Oh begitu...." Aqeela mengangguk faham.

"Tapi sebaiknya kamu tanya pada Mama,kaliankan sesama wanita pasti akan seperasaan dan sepemikiran." Tutur Alvin.

"Oke Pa,nanti Qeela akan menanyakannya pada Mama." Jawabnya.

"Kamu sudah ada calon?" Alvin menggoda putrinya.

"Be-belum!" Bantahnya,"Qeela ke kamar dulu ya Pa!" Lanjutnya menghindar.

*

Malam harinya setelah makan malam mereka tengah berkumpul di ruang tamu,"Ma,Qeela mau bertanya." Ucap Aqeela seperti ragu.

"Mau bertanya tentang apa?" Tanya Vita terlihat penasaran.

"Apa yang membuat Mama yakin menikah dengan Papa?" Aqeela memberikan pertanyaan yang membuat Vita bingung menjawabnya.

"Karena apa ya?" Vita berfikir keras,"Mama juga tidak tahu! Tiba-tiba Papa datang meminta Mama untuk menjadi istrinya,awalnya Mama tidak yakin tapi setelah sejenak berfikir tiba-tiba Mama mau menerimanya.Setelah itu Mama selalu membuka hati Mama seluas mungkin untuk mencintai Papa meskipun sebelumnya kami tidak pernah ada hubungan apapun dan niatkan karena Allah semata-mata untuk beribadah kepada-Nya." Jelas Vita.

"Sampai akhirnya Mama dan Papa punya aku." Aqeela menambahkan.

"Hehee....Iya itu terlewat!" Vita tersenyum lebar,"Oh ya,untuk apa kamu bertanya seperti itu pada Mama? Tadi Mama dengar kata Papa kamu menanyakan tentang ciri lelaki yang serius? Apa itu tandanya sudah ada yang meluluhkan hati kamu sayang?" Lanjut Vita memainkan alisnya.

"Tidak Ma! Qeela hanya berjaga-jaga saja! Untuk pembekalan di masanya nanti." Aqeela mengelak.

"Semoga anak Mama yang cantik ini segera naik ke pelaminan ya!" Vita mencubit manja pipi Aqeela.

"Sudah dulu mengobrolnya! Ayo sekarang tidur sudah malam!" Tukas Alvin.

"Aqeela ke kamar dulu ya Ma,Pa! Selamat malam." Ucap Aqeela sembari berlalu ke kamarnya.

*

Keesokan harinya,

Aqeela telah bersiap untuk berangkat ke tokonya.

"Qeela! Kemari sayang!" Panggil Vita.

Aqeela segera menghampiri Mamanya,"Iya Ma? Ada apa?" Tanyanya.

"Duduk!" Titahnya,"Apa kamu tidak ada rencana untuk membantu Papa di kantor?" Lanjutnya.

"Ehm....Qeela belum tahu Ma! Qeela sibuk di toko." Jawabnya tak pasti.

"Masalah toko kamu serahkan saja pada Om Dion." Vita menyarankannya.

"Tidak Ma! Qeela ingin mengelolanya sendiri! Qeela ingin memantau setiap kemajuan usaha Qeela." Tolak Aqeela.

"Sudahlah sayang,jika Qeela tidak mau tidak perlu dipaksa!" Timpal Alvin menasehati istrinya.

"Aku hanya ingin kamu ada yang bantu! Supaya bisa lebih banyak beristirahat." Tukas Vita.

"Aku masih sehat! Aku masih kuat! Masih muda juga." Seru Alvin percaya diri.

"Terserah kamu saja." Sahut Vita memandang sinis.

Aqeela hanya diam menyaksikan perdebatan yang terjadi antara Mama dan Papanya.

"Qeela pergi dulu ya Ma,Pa!" Ucap Aqeela pamit.

"Sarapan dulu!" Titah Vita.

"Nanti saja Ma!" Qeela menyalami tangan kedua orang tuanya bergantian,"Qeela berangkat! Assalamu'alaikum..." Lanjutnya sembari berlalu.

"Qeela itu kebiasaan jika disuruh sarapan jawabnya nanti di luar terus!" Tukas Vita.

Selang beberapa saat,suara mobil Aqeela tidak terdengar juga.Alvin dan Vita memutuskan untuk melihatnya ke luar.

Terlihatlah Aqeela sedang mengobrol dengan seorang pria.

"Ternyata ada tamu!" Seru Vita.

"Mama!" Aqeela menatap lekat Vita.

"Om,Tante!" Sapanya ramah.

"Siapa ini? Jangan-jangan ini calon kamu?" Tebak Vita.

"Bukan Ma! Ini Temy,temanku!" Jawab Aqeela cepat.

"Oh...Suruh dia masuk!" Titah Alvin.

"Tidak usah Om,saya tidak akan lama!" Tolak Temy.

"Ohh,baiklah....Kami ke dalam dulu." Seru Alvin kemudian berlalu diikuti Vita.

"Kamu mau apa kesini? Kan aku sudah bilang jangan berani datang ke rumahku!" Aqeela mengomelinya.

"Meskipun kamu sedang marah,kamu tetap terlihat cantik." Puji Temy.

"Tidak perlu menggombaliku! Aku tidak mempan gombalan!" Tukas Aqeela.

"Sampai kapan kamu akan bersikap jutek padaku? Sampai kapan kamu menganggapku tak berwujud?" Tanyanya lirih.

Aqeela diam,"Aku sudah berjuang mati-matian demi mendapatkan cintamu! Tapi apa balasannya?" Lanjut Temy.

Memang,Temy dan Aqeela sudah kenal selama 6 bulan yang lalu akibat ketidak sengajaan.

Saat itu mobil Temy tak sengaja menyenggol mobil Aqeela hingga membuat mobil Aqeela lecet.

Sejak saat itulah Temy menyukai Aqeela yang menggemaskan menurutnya.

Karena tahu Aqeela mempunyai sebuah toko pakaian,ia jadi sering mengunjungi Aqeela ke toko itu untuk mendekatinya.

Namun Aqeela tak pernah meresponnya,ia selalu bersikap acuh pada Temy.

Sudah sekian kali bahkan tak terhitung,Temy mengungkapkan perasaannya namun jawaban Aqeela pasti,"Maaf aku tidak bisa!"

Begitu juga dengan hari ini,sepertinya Aqeela akan menolaknya lagi.

"Aku sudah katakan berulang kali,aku hanya menganggapmu sebagai teman tak lebih!" Tegas Aqeela.

"Tapi kenapa? Apa karena penampilanku?" Temy menebaknya sendiri.

Aqeela memalingkan wajahnya karena sudah malas menghadapi Temy,"Jika iya,aku berjanji akan merubahnya! Aku akan berhijrah demi kamu!" Tuturnya,"Setelah aku hijrah kita akan menikahkan?" Lanjutnya penuh harap.

"Hijrah itu karena Allah bukan karena Aku!" Jawab Aqeela menekankan.

"Oke Qeela aku---." Ucap Temy belum selesai.

"Stop! Ku peringatkan sekali lagi! Hijrah itu harus karena Allah bukan karena ingin mendapatkan hati orang lain yang kita sukai agar bisa menarik perhatiannya!" Tegas Aqeela,"Jika kamu terus memaksaku untuk menerimamu,sebaiknya kamu jauhi saja aku!" Lanjutnya memperingati,"Aku buru-buru! Assalamu'alaikum..." Aqeela masuk ke mobilnya dan perlahan melajukan mobilnya hingga tak terlihat lagi.

Aku harus bagaimana lagi? Semuanya sudah kulakukan! Tapi dia tetap saja menolakku! Batin Temy sedih.

Ia pun memutuskan untuk pergi dari rumah Aqeela karena perasaan kecewa yang kesekian kalinya.

Disisi lain Aqeela sangat frustasi menghadapi Temy yang tak lelah berjuang mendapatkan hatinya.

Meski sudah sekian kali ia menolaknya tapi Temy terus saja mengejarnya bahkan hari ini sampai berani datang ke rumahnya.

Maafkan aku Tem,aku hanya belum yakin padamu! Aku juga merasa kamu bukanlah yang terbaik untukku! Tapi Wallahu'alam hanya Allah yang tahu kamu jodohku atau bukan! Batin Aqeela.

Ia mencoba untuk tetap fokus menyetir dengan membuang jauh-jauh tentang Temy.

.

.

.

Assalamu'alaikum Readers yang Author sayangi😊Selamat pagi🌝Selamat beraktivitas😊Jangan lupa niatkan segala perbuatan baik dengan Lillah❤

IKUTI TERUS KELANJUTANNYA💕

JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE😍HATUR NUHUN❤❤

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!