... "Sendiri bukan berarti sepi, terluka bukan berarti terus terpuruk, sedih bukan berarti terus berlarut dan kecewa bukan berarti tak bisa memaafkan, karena sesungguhnya memaafkan semua yang pernah terjadi di masalalu akan membuat hati jadi lebih tenang dan membuka lembaran baru untuk menuju masa depan yang lebih baik lagi"...
Zahra Anindia Salsabila biasa dipanggil Zahra, dia adalah seorang gadis kecil yang masih berusia 10 tahun, dia terlahir dari keluarga kaya raya dan harmonis, Ayahnya adalah seorang pengusaha Restoran masakan Eropa di Bandung dan Jakarta, di masa kecilnya, Zahra selalu di manja dan di sayangi oleh Bunda dan Ayahnya, Zahra bermimpi, jika dewasa nanti, dia ingin bisa pergi ke Paris.
Saat dia tengah bermain Ayunan di halaman belakang rumahnya, Zahra mengutarakan isi hatinya kepada sang Ayah.
"Ayaahh, aku ingin sekali bisa melihat menara Eiflle, kapan Ayah ajak aku kesana?"
"Suatu hari nanti kalau Zahra sudah besar, Zahra bisa kesana dan sekolah juga di sana, kalau Zahra mau."
"Zahra mau sekali Ayaahh." sambil memeluk ayahnya.
Beberapa tahun kemudian setelah Zahra lulus SMP, dia melanjutkan sekolahnya di Paris, seperti janji Ayahnya dulu, di Paris dia tinggal bersama Om dan Tantenya. dan setelah lulus SMA, Zahra memutuskan untuk kembali lagi ke Indonesia dan berkumpul kembali bersama, Ayah, Bunda dan Radit kakaknya, Raditia Prayuda adalah kakaknya Zahra yang masih kuliah di Universitas Negri Bandung dengan mengambil fakultas teknik pembangunan, Zahra juga berkuliah di sana dan mengambil jurusan management.
Di usianya Zahra yang ke 20, dia senang sekali liburan ke Eropa, selain memiliki hobi travelling, dia juga hobi fotografi, belanja dan mengoleksi barang - barang seperti tas, sepatu, jam tangan dll.
Saat ini Zahra sedang berada di Jepang untuk menikmati liburan Kuliahnya, musim gugur di jepang, daun maple berguguran di taman dengan awan yang sebagian menutupi kota Tokyo, Zahra meletakkan kameranya dan memandang daun berwarna jingga yang berguguran, ingatannya kembali pada Whiliam, bagaimana kabarnya sekarang? Warna jingga mengingatkannya ketika menikmati senja di kota Paris bersama Whiliam mantan kekasihnya, tiba - tiba ponsel nya berbunyi dan ada pesan Whatsapp masuk.
Isi WA
Rendi: "Zahra jalan yuk, kita nonton, gue yang traktir deh."
Gilang: "Ra keluar yuk, masak malming dirumah mulu."
Arfan: "Hey jones, gue tebak, lu pasti lagi bengong dikamar karena gak ada yang ngajakin lu jalan, iya kan?" (Ngledek)
Zahra baru ngerespon chat dari cowok yang namanya Arfan, cowok paling nyebelin di kampus yang hobinya selalu manggil Jones,
"Eh jomblo sok keren, kata siapa gak ada yang ngajak jalan gue? Banyak tuh, cuma gue nya aja yang ogah, enakan juga dirumah."
"Hahaha mana ada sih cowok yang mau deketin cewek galak kayak lu?"
"Ngeselin banget sih lu."
"Biarin!"
Yaa begitulah Arfan, dari pertama Zahra masuk kampus sudah dibikin bad mood sama dia, sekalinya bertemu sudah kayak Tom and Jerry, dia itu cowok sok ganteng dikampus, tapi emang bener sih dia itu ganteng, jago dance dan dia juga anak K-Pop ternyata, cuma songong anaknya, udah berapa kali dia gonta ganti cewek, mungkin sudah sekampus kali ya cewek yang sudah dia pacarin kecuali Zahra.
Zahra, menyandang setatus jomblo sudah 2 tahun, terakhirnya punya pacar waktu SMA kelas 3 di Paris, namanya Whilliam, entah kenapa waktu itu dia tiba - tiba mutusin Zahra, padahal Zahra selalu sabar meskipun sering di sakitin, di bohongin dan di hianatin, dia selalu memaafkan kesalahan Whiliam meskipun sering dia mengulangi lagi kesalahan yang sama, seharusnya Zahra yang mutusin, ini malah sebaliknya, Zahra ingat terakhir dia mutusin gimana,
"Zahra kayaknya kita putus aja ya."
"Yaudah!"
"Hah gitu doang jawaban kamu? Kita pacaran udah 3 tahun kayak kredit motor loh, terus kamu cuma jawab yaudah?"
"Terus aku harus nangis - ngamgis kayak cewek - cewek lain sambil memohon jangan di putusin? Bucin banget."
"Ya gak gitu juga maksudnya."
"Udahlah kalau mau putus ya udah putus aja kenapa pakek ribet sih, udah ah mau ke kantin, laper."
Sebenarnya Zahra sedih waktu Whiliam mutusin dia, bahkan Zahra sampai masuk rumah sakit karena Asmanya kambuh, Zahra memiliki penyakit Asma yang sering kambuh jika dia banyak tekanan atau pikiran dan jika dia telat makan asam lambungnya naik, Asmanya juga bisa kambuh, tapi Zahra gak mau terlihat lemah di depannya, bagi dia putus cinta bukan akhir dari segalanya, mungkin itu jalan terbaik daripada terus terusan tersakiti, karena sekuat apapun hati perempuan pasti akan hancur juga dan mungkin tuhan punya rencana yang indah untuknya, jujur saja, dia nglupain Whiliam itu tidaklah mudah tetapi seiring berjalannya waktu, dia berhasil juga keluar dari pikiran Zahra, dari situ Zahra memilih untuk sendiri,
Beberapa hari kemudian Zahra kembali lagi ke Indonesia, Rumah besar tertutup pagar besi dengan tembok chat berwarna putih dan ada bunga - bunga serta kolam ikan kecil yang menghiasinya, selalu membuat Zahra rindu untuk pulang, sesampainya di depan gerbang, Pak Satpan membuka paganya,
"Malam non Zahra, akhirnya pulang juga, pasti seru ya non liburannya di Jepang?"
"Waah iya dong pak seru banget pastinya, ini saya bawakan oleh - oleh untuk pak Agus."
"Waduh non baik banget sihh, isinya apa ya hehe?"
"Isinya bunga sakura hehe, becanda pak, buka aja deh."
Zahra masuk kedalam rumah meninggalkan Satpamnya yang lagi sibuk membuka oleh - oleh darinya, Zahra memang selalu ramah kepada siapapun termasuk Satpam dan juga asisten rumah tangganya, dan tepat di malam minggu Zahra hanya tiduran dikasur dengan kamar yang dihiasi stiker doraemon berwarna biru dan lemari kaca besar berisi koleksi bonekanya membuat Zahra nyaman berada di dalam kamar, Zahra membaringkan badannya dikasur sambil melihat story teman - temannya yang pada jalan sama doi nya. Lalu Radit mengetuk pintu kamarnya dan Zahra mempersilahkannya untuk masuk.
"Malam minggu anak gadis bengong dikamar faedahnya apa?" (Ledek kak Radit
"Hmmm mulai dehh bawelnya, sebenarnya Aa Radit kesini mau ngapain sih?"
"Nih bawain kamu somay dari tadi Aa perhatiin kamu belum makan."
"Cieee perhatian, udah punya Aa lak - laki yang perhatian gini ngapain aku cari pacar."
"Ya kan kalau kamu punya pacar malah lebih di perhatiin lagi, masak sama Aa terus?"
"Hmm males ah puyeng mikirin pacar mending mikirin skripsi."
Lalu Radit keluar dari kamar Zahra, Zahra mulai makan somaynya, pas lagi asyik makan terdengar suara Bundanya mengwtuk pintu.
"Zahraa ini ada Nasya teman kamu."
"Iya Bundaa.. suruh masuk aja."
Nasya dipersilahkan masuk ke kamarnya Zahra, saat Nasya masuk dia langsung memeluk Zahra dan menangis.
"Looh lu kenapa Sya datang - datang nangis gini ada apa? Crita sama gue?"
Tanya Zahra terkejut
"Gue baru putus Raa sama Dirga, dia selingkuh sama cewek kelas akuntansi."
"Yaelaahh Syaa gue kira kenapa, Yaudah kalik ikhlasin kayak cowok di dunia ini gak ada aja."
"Lu gampang banget bilang gitu, mangkanya sana cari pacar biar ngerti rasanya ditinggal pas lagi sayang - sayangnya."
Nasya ngambek, dia langsung pulang, Zahra terdiam sejenak dan berfikir "kenapa sih pada suka nyuruh gue cari pacar, punya pacar kan gak enak."
Besok paginya Zahra bangun kesiangan dan terlambat masuk kampus, Zahra buru - buru ke kamar mandi, ganti baju dan sarapan, dia hanya memakan roti dan susu saja,
"Zahra gak mau nyoba opor ayam bikinan Bunda dulu?"
"Enggak Bunda, Zahra sudah telat ke kampus."
"Mangkanya Zahra cari pacar biar pagi ada yang telpon bangunin kamu nemenin kamu ke kampus kan enak." ujar Ayah.
"Hmm lagi - lagi aku disuruh cari pacar, kenapa sih orang - orang ini nyebelin banget deh jadi BT kan berangkat ke kampusnya, lagian jomblo itukan sudah pilihanku daripada punya pacar bikin ribet" batin Zahra
setelah membaca jangan lupa like bab nya ya, dan jangan lupa votenya serta komentarnya juga, biar semangat nulis BAB berikutnya
TERIMAKASIH
Saat pikiran lagi suntuk, tiba - tiba Zahra melihat seorang cowok yang lagi fokus baca buku, sepertinya dia kutu buku dan Zahra belum pernah lihat cowok itu sebelumnya, cowok yang memiliki postur tubuh yang tinggi dan ideal dan memakai kacamata hmm mirip Afgan wkwkwk, Zahra beranjak dari tempat duduk dan masuk ke kelas, saat berjalan Zahra tak sengaja bertabrakan dengan cowok tadi sepertinya dia juga buru buru masuk kelas,
"Maaf aku gak sengaja."
"Oh iya gak apa." Zahra langsung buru buru kekelas, cowok itu memanggilnya.
"Tunggu!! Bolehkah aku tau siapa namamu?"
"Namaku Zahra." sambil mengulurkan tangannya
"Aku Ari teknik sipil." dan menjabat tangan Zahra
"Ooh salam kenal ya, yaudah aku masuk kelas dulu."
Zahra buru - buru masuk kelas, sepertinya Ari masih ingin berkenalan dengannya tapi Zahra lagi males kenalan sama cowok, pas masuk ke kelas, Nasya bertanya,
"Ehemm ada yang baru kenalan nih sama kakak senior?"
"Hmm apaan sih lu, cuma tanya nama aja lagian gue gak tau kalau dia kakak senior."
"Iya Raaa dia senior kita anak teknik sipil, dia tuh banyak yang naksir tapi dia selalu nolak katanya sih pingin fokus kuliah, dan baru lu yang diajakin dia kenalan ehemm jangan jangan dia naksir sama lu?"
"Apaan sih syaa nggak lah."
Pagi ini dikelas Zahra kedatangan 2 maha siswi baru yang memiliki gaya penampilan yang agak berbeda, satunya berpenampilan agak ndeso gitu dengan rambut di kepang dua dan memakai kacamata serta gaya bicaranya yang agak ngapak, namanya Chika dan yang satunya lagi bergaya ala ala K-Pop dengan postur tubuh tinggi dan langsing dengan rambut panjang berwarna pirang, dia bernama Alexa. Zahra berusaha meng akrabkan diri kepada mereka berdua untuk menambah teman,
Saat jam kuliah selesai, Zahra nunggu jemputan tapi gak ada yang jemput juga, padahal sudah setengah jam menunggu, lalu Ari datang dan menawarinya pulang bareng naik motornya.
"Zahra ayo pulang sama aku daripada kamu nunggu jemputan, udah mau hujan ini."
"Emang lu gak keberatan nganter gue pulang?"
"Enggak kok, ayo naik."
Zahra menerima tawaran Ari, di perjalanan Zahra hanya diam dan Ari memulai pembicaraan,
"Kalau aku nganterin kamu pulang gak ada yang marah kan?"
"Gak kok, kenapa?"
"Gak cuma tanya aja."
Beberapa menit kemudian mereka sampai dan sepertinya mulai gerimis, Ari segera pulang.
"Emm Zahra, aku boleh gak minta nomer kamu, kalau gak boleh ya gak apa sih."
Tanpa banyak bertanya Zahra memberikan nemer HP nya, lalu Ari pulang, Zahra segera mandi, makan malam dan tiduran dikamar, lalu HP nya bunyi, ada SMS masuk dari Ari, dalam hati Zahea bertanya "ini jaman apa coba kok masih pake via SMS, gue kira ni anak bakalan WA atau apa gitu."
Isi pesan:
Ari; "hay Ra.. lagi ngapain ini? Sudah makan belum?"
Aku: "udah kok, ini lagi nulis puis."
Ari: "Waah kamu bisa bikin puisi juga ternyata, boleh aku dibikinin 1 aja."
Aku: "boleh, emang buat siapa?"
Ari: "buat seseorang😁"
Aku: "emang lu udah punya pacar ya?"
Ari: "ya belum sih."
Belakangan ini Ari sering menghubungik Zahra sepertinya dia ingin mendekati Zahra, tapi Zahra tetap saja cuek sama Ari, tiba - tiba Zahra ingin sekali beli cemilan karena stok sudah habis, Zahra mengambil kunci motor dan pergi ke toko cemilan, sampainya di toko, kepalanya pusing dan jatuh pingsan. Saat itu Arfan tidak sengaja melihatnya dan membawanya kerumah sakit.
"Permisi ibu bapak, itu teman saya, boleh saya bawa kerumah sakit?"
"Ooh iya mas silahkan."
Arfan meminta bantuan orang - orang untuk membawa Zahra masuk ke dalam taxi dan dia membawanya kerumah sakit. Setelah diperiksa dokter, Zahra terkena Anemia, itu sebabnya dia sering pusing,
"Lu udah baikan belum?"
"Lumayan, makasih ya udah nolongin gue."
"Iya sama - sama, ayo gue anterin lu pulang, motor lu sudah diantar pulang sama teman gue."
Arfan membantu Zahra berdiri dan mengantarkannya pulang, dari wajahnya. Zahra bisa melihat kalau Arfan mengkhawatirkannya tak seperti biasanya yang suka bikin sebel Zahra.
Besok paginya saat dikampus, Arfan menemui Zahra dikelas dan membawakannya sarapan.
"Pagi Zahra, nih gue bawain lu sarapan sama suplemen penambah darah."
"Thanks ya fan, lu baik banget."
"Iya Ra sama - sama, gue cuma gak mau lu kenapa napa."
Semakin hari Arfan semakin perhatian dengan Zahra, saat itu Ari tengah melihatnya, sepertinya ia cemburu, jujur aja Zahra mulai tertarik sama Ari daripada Arfan, tetapi Ari terlalu cuek dan dingin, dia gak pernah ngasih perhatian sama Zahra atau nunjukin prasaan suka sama Zahra,
Entah mengapa hari ini Zahra malas sekali pergi ke kamups, seiring perubahan waktu sekolah jadi terasa berbeda tak seperti dulu yang harus di tuntut untuk selalu disiplin, mematuhi aturan dan lain sebagainya. tapi beda dengan sekolah kids jaman now yang murid muridnya bebas ngapain aja.
terkadang dikelas saat pelajaran banyak murid yang tidur. apalagi saat pelajaran nya Pak Jery, guru bahasa inggris yang wajahnya blasteran Jepang dengan jawa yang bicaranya amburadul bahasa inggris campur jawa membuat orang yang mendengarnya jadi pengen ketawa. Pak Jery memang asyik orang nya kadang dia juga bisa serius kalau waktunya ulangan harian tetapi kalau sekolah modelnya seperti ini mungkin muridnya gak bakalan bosen.
Masa Sekolah adalah masa yang paling indah, jadi jangan di sia siakan. habiskan waktumu untuk mencari ilmu dan bersenang senamg bersama Teman - teman, tetapi ada juga yang bilang membosankan dan males banget buat pergi ke kampus, apa lagi saat melihat papan tulis. Tv guru yang males banget untuk dilihat, terkadang banyak yang pergi ke kamar mandi tempat yang tepat untuk ber alasan agar bisa keluar kelas, kalau gak ya ke kantin. markas besar untuk perkumpulan para pelajar, dan bolos adalah suatu tradisi yang masih dilestarikan saat malas pergi ke Kampus, kalau jamkos mending ngluarin Tip-X sebuah benda yang bermanfaat untuk mengembangkan seni lukisi di meja dan di dinding dan yang terakhir adalah Libur. berita menyenangkan yang selalu di tunggu - tunggu. benar kan??
ya begitulah yang dinamakan sekolah kids jaman now,
Hari ini ada ujian bahasa inggris dikelas Arfan, kebetulan dosennya yang jaga adalah Mr Jery.
"anak - anak ingat ya jangan menyontek!!"
"tapi pak. menyontek itukan bermanfaat." ucap Arfan
"bermanfaat apanya?"
"banyak manfaat nya pak. misalnya untuk melatih kecepatan gerak, memperkuat otot mata, mengbangkan pola pikir otak buat nyari cara agar bisa menyontek, kreatifitas meningkat tuh banyak kan pak?"
"kamu itu ngajarin kejelekan. sudah kerjakan sekarsng ulangan nya."
siangnya saat mau pulang, Ari menghampiri Zahra dan mengajaknya pulang bareng, diperjalanan dia bertanya.
"Kamu sama Arfan sudah jadian ya?"
"What jadian? Gak lah, gue gak ada apa apa sama dia emang kenapa Ar?"
"Gak papa kok cuma tanya aja."
Zahra heran dengan Ari, sebenaarnya apa yang sedang ia sembunyikan darinya? Sikap Ari yang susah ditebak membuatnya bingung. Sampai rumah, Zahra langsung mandi, makan siang dan rebahan dikamar. Lalu Radit masuk ke kamar dan bertanya.
"Zahra. Kamu ya yang pesan sepatu seharga 500 ribu? Tadi kurirnya kesini, mana bayar ditempat lagi"
"Hehe iy iyaa Aa Radit maaf ya"
"Hmm Zahra.. kebiasaan kamu sukanya pesan barang bayar ditempat pas barang datang selalu Aa yang bayar"
"Hampura atuh Aa"
"Oh ya belakangan ini Aa perhatiin kamu lagi dekat sama dua cowok, siapa mereka?"
"Cuma teman aja Aa gak lebih!"
"Masak cuma teman? Emang kamu gak ada yang tertarik salah satunya gitu?"
"Gak ada Aa."
"Hmm Zahra.. yaudah ayo ikut Aa ke restorannya Ayah, sudah lama kita gak kesana, kamu gak pusing lagi kan?"
"Gak kok, ayo kalau kesana."
Zahra dan Radit pergi ke restoran Ayahnya, Sambil bercandaan layaknya pasangan gitu, Radit merangkukan tangannya dipundak Zahra dan saat itu Ari tidak sengaja lewat di depan Restoran Ayahnya dan sepertinya dia cemburu karena Ari tidak tau kalau itu kakaknya, semenjak kejadian itu, Ari sudah tidak pernah menghubungi Zahra lagi.
Beberapa hari kemudian Zahra merasa bingung karena Ari tidak pernah menghubunginya. dikampus Zahra melihat Ari dekat dengan sahabatnya, Nasya, Zahra sepertinya tidak suka melihatnya apa mungkin dia mulai suka sama Ari. Zahra menyesal karena pernah memperkenalkan Ari dengan Nasya waktu lalu, kini dia lebih dekat sama Nasya daripada Zahra.
Berawal dari tidak saling mengenal dan lama lama tumbuh perasaan cinta diantara mereka, dan terjadi kesalah fahaman diantara mereka karena tidak saling mengungkapkan perasaannya satu sama lain. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? NEXT BAB BERIKUTNYA
Sore ini pikiran Zahra tidak karuan soal Ari. Semakin hari Zahra perhatikan dia semakin dekat dengan Nasya, dan Nasya juga sering cerita dengan Zahra kalau dia suka sama Ari. Terus kenapa Zahra seperti gak suka, apa mungkin Zahra jatuh cinta sama dia? Rasanya gak mungkin Zahra suka sama cowok tukang php dan cuek kayak Ari, rasa rasanya Zahra muak lihat dia tukang php. Udah kasih harapan malah deketin Nesya. Tak lama kemudian. Zahra pergi Hunting sendirian di danau Angsa. Dengan kamera SLR yang dia bawa, Zahra memotret pemandangan sekitar dan hasilnya Blur.
"Ah kenapa sih gue jadi gak fokus gini, nyebelin banget sih tuh cowok dasar tukang php." kesalnya.
Tanpa disadari Arfan datang menghampirinya dan memberikan dia coklat kesukaannya.
"Udah jangan bt lagi, gue tau lu pasti cemburu kan lihat dia deket sama sahabat lu?"
"Gak kok sok tau kamu!"
"Hmm masih gak ngaku juga lu, gue bisa baca pikiran lu."
"Ehh sekali lagi lu bilang gue naksir sama Ari, gue tonjok lu." ucap Zahra sambil melotot
"Jangan - jangan dong, maaf dehh udah bikin lu makin bt." sambil menggenggam tangan Zahra
"Mangkanya jangan cari gara gara sama gue."
"Iya deh maaf, daripada lu galau mending ikut gue jalan - jalan yuk."
Zahra ikut Arfan dan dia mengajak Zahra keliling - keliling danau Angsa. Dia juga membelikan Zahra macam - macam makanan karena dia tau kalau Zahra hobi makan, "ternyata Arfan itu asyik juga orangnya gak salah kalau direbutin banyak cewek dikampus, hmm tapi sayangnya dia Playboy jadi males gue." batin Zahra
"Zahra ayo naik perahu keliling danau sambil lihat matahari terbenam kan bagus itu buat fotografi."
"Waahh bener juga tuh, ayoo."
Zahra dan Arfan naik diatas perahu mengelilingi danau, ternyata Arfan benarr kalau pemandangan disini indah banget saat matahari mulai menggelincirkan dirinya, Zahra senang sekali rasanya. Banyak gambar - gambar yang sudah mereka ambil, tak lupa mereka berdua juga foto selFie.
Karena hari sudah mau gelap, Arfan mengantarkan Zahra pulang, sampainya dirumah, Zahra mandi dan makan malam bersama keluarga, setelah itu Zahra masuk kamar dan chatingan sama Arfam. Tak lupa Zahra membuka FB dan terkejut saat melihat Ari memposting fotonya Nasya. Saat itu juga Zahra langsung menutup FB dan kembali chatimgan bersama Arfan. "Entah kenapa aku masih kesal dengan postingan Ari, aku jadi males buat ngapa ngapain bahkan datang ke kampus rasanya juga males banget." batin Zahra.
Besok paginya Zahra berangkat ke kampus bersama Radit. Sesampainya dikampus Zahra berjalan menuju kelas dan Zahra bertemu Ari.
"Looh jadi Radit itu pacar kamu ternyata?"
"Maksud lu? Siapa yang pacaran sama Kak Radit?" sambil mengrenyitkan alisnya
"Udah lah ngaku aja,waktu itu aku pernah mergokin kamu dirangkul sama dia di restoran."
"Ehh lu ngeselin ya, datang - datang udah ngomongin pacar, emang lu kira dia pacar gue, itu abang gue." ucap Zahra kesal
"Apaa? Jadi Radit itu abang kamu" Ari terkejut
Zahra mengabaikannya dan pergi masuk kelas, Ari terdiam saat mengetahui orang yang dia kira itu pacarnya Zahra ternyata kakaknya, dalam hatinya berkata "Jadi selama ini aku salah paham, Astaga aku udah terlanjur sama Nasya". Setelah Ari mengetahui yang sebenarnya dia kembali menghubungi Zahra lagi. Tapi gak ada respon apapun dari Zahra. karena Zahra sudah kecewa sama Ari, Zahra merasa seperti diberi harapan palsu sama Ari, lagian dia juga udah pacaran sama Nasya ngapain masih ngejar - mgejar Zahra.
Malam ini adalah malam minggu, Alexa dan Chika pergi kerumah Zahra, mereka bertiga ngobrol di kamarnya Zahra.
"Sekarang malam minggu, masak kita cuma nongkrong di kasur gini?" Ucap Alexa
"Mau kemana lagi kan kita trio Jomblo." jawab Zahra
"Kalian berdua mau cari pacar? cobak deh kalian cari di lazada siapa tau ada diskonan." ujar Chika
"kayak barang aja. sekalian aja nyari di OLX sispa tau ada pacar bekas tak terpakai bisa dibeli." sahut Alexa
"tauk tuh Chaki."
"Namaku Chika bukan Chaki"
Lalu Zahra mengajak kedua temannya pergi ke mall, Zahra ingin sekali membeli tas yang sudah lama banget dia incer, karena tabungannya baru cukup untuk membelinya, setelah Zahra membeli tas itu, Zahra tertarik dengan jam tangan yang sangat indah dengan model ala - ala korea dengan hiasan berlian dipinggirannya membuat Zahra ingin memilikinya, tapi sayangnya uangnya sudah habis yaa gak jadi beli deh. Sebelum pulang, Zahra mampir dulu ke nasi goreng 69 favoritnya dengan segelas lemontea yang menemaninya malam ini. Sementara Chika sibuk membaca daftar menu,
"Raa disini daftar menunya gak ada semur jengkol ya?" Tanya Chika
"Hmm Chika di mall mana ada semur jengkol." jawab Zahra
Saat makanan datang, Alexa tak lupa mengajak kedua temannya selfie dan meng upload ke Instagramnya tak lupa Alexa juga memotret makanannya dengan caption "malam ini tidak ada kata diet" yaa begitulah kerjaan Alexa yang hobinya Axis di dunia maya dan selalu memposting apa yang menurutnya menarik, setelah selesai makan, mereka bertiga pulang.
3 hari kemudian, saat Zahra tengah bersantai di halaman belakang rumah tiba - tiba ada kurir datang.
"kiriman paket..."
dalam hatinya bertanya??
"perasaan gue gak pernah pesen online. Apa ini kak Radit, jangan - jangan dia balas dendam karena waktu itu gue pesan online belum bayar, waduhh mana uang gue habis." Zahra langsung membuka pintunya.
"Iyaa. Untuk siapa paketnya?"
"Untuk mbak Zahra."
"Untuk saya?? Perasaan saya gak pesen deh!" Zahra bingung
"Tapi ini mbak Zahra kan? Alamatnya juga benar kok ini."
"Yaudah pak makasih ya, saya terima paketnya."
Zahra menerima paket itu lalu membukanya dikamar, saat dia buka ternyata isinya jam tangan yang Zahra lihat di mall waktu itu, aneh ya, siapa yang mgasih? Tapi lumayan deh rezeki gak boleh ditolak. Dan ada card nya juga, isinya "happy birthday Zahra semoga kamu suka ya sama pemberianku. Orang yang telah lama mengagumimu, kalau kamu penasaran sama pengirim hadiah ini, kamu datang ya ke restoran nasi goreng 69 di mall pusat kota Bandung nanti malam. Aku tunggu!" Zahra terkejut membacanya dan Zahra juga penasaran siapa sih orangnya,
Malamnya Zahra memberanikan diri untuk menemui pengirim misterius itu. Dia mengenakan celana jeans warna putih dan baju warna biru muda serta mengenakan sepatu barunya yang waktu itu dia beli se harga lima ratus ribu. Sampainya dilokasi, pelayan datang menghampiri Zahra dan memberikannya bunga.
"Selamat malam neng Zahra silahkan duduk dikursi sebelah sana."
"Iya terimakasih." sambil berjalan ke tempat duduk.
Lalu ada pelayan satu lagi datang membawakan kue tart dan Zahra semakin penasaran siapa orangnya. Tak lama kemudian ada orang yang menutup kedua mata Zahra dari belakang.
"Siapa ini?"
"Hayoo tebak siapa"?
Zahra penasaran dan membuka tangannya dan menengok kebelakang yang ternyata orang itu adalah Arfan,
"Happy birthday Zahra."
"Jadi lu yang ngasih surprize ini? Ya ampun sosweed banget lu, thanks ya."
"Iya sama - sama."
"Tumben perhatian sama gue? Lu mau modusin gue kan? Atau lagi ngerjain gue ya?"
"Hmmm buruk banget sih pikirannya gak ada baik baiknya."
"Habis lu sih gak ada baik baiknya juga ma gue."
"Zahra gue cinta sama lu, mau gak lu jadi kekasih terakhir gue?"
"Haa gak salah denger gue? Lu pasti lagi mainin perasaan gue iya kan? Lu kan playboy se kampus."
Zahra langsung pergi meninggalkan Arfan. Arfan mengejar Zahra
"Zahra tunggu. Gue beneran sayang sama lu Raa, percaya sama gue kalau gue udah berubah gak playboy lagi."
ucap Arfan sambil terus mengejar Zahra, Tapi Zahra menghiraukannya dan Zahra masuk kedalam taxi.
"Tuhann permainan apa lagi ini, di saat hatiku patah karena Ari. Kini Arfan malah mencoba masuk ke pikiranku, apa aku harus percaya sama dia, dia kan playboy sekalinya playboy ya gak akan berubah.".
Sesampainya dirumah Zahra langsung masuk kamar dan kembali log in ke facebook dan ada ucapan "happy birthday zahra" dari Ari. Tapi tetap saja Zahra masih kesal sama dia, Zahra gak mau mikirin cowok lagi, kebanyakan php semua lebih baik sendiri dulu.
❤Cinta memang selalu datang tanpa direncanakan, dan pergi tanpa kita duga, jika dia mencintaimu dia akan tetap memperjuangkanmu bukannya mencari pelarian setelah gagal mendapatkanmu,❤
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!