NovelToon NovelToon

Love Me My Wife

Penolakan

"Pah...Apa Papa sudah tidak waras, bagaimana bisa Papa menjodohkan aku dengan pria cacat seperti dia, aku gak mau pah..."Tolak Gadis tegas

"Papa Tidak ingin mendengar penolakan, yg Papa ingin sekarang kamu mempersiapkan diri untuk menjadi Istri Ragana Morgan.."Paksa Papa yg tidak ingin ada bantahan.

"Kenapa Papa egois begini..Aku ini putri Papa satu-satunya, apa Papa tega menyerahkan putri papa pada pria cacat seperti dia? pokonya aku tidak mau, aku sudah punya pilihan aku sendiri, dan papa tidak berhak mengatur urusan pribadi ku.."

"Baiklah jika itu pilihan kamu, tapi kamu harus pergi dari rumah ini, dan tinggalkan semua fasilitas yg Papa kasih ke kamu, karna penolakanmu adalah pilihan kehilangan semua fasilitas yg selama ini kamu miliki..pergi dari rumah ini dan jangan bawa sepeserpun uang Papa, kamu bebas menetukan apa pun di luar sana, tapi ingat tidak ada mobil tidak ada uang, tidak ada kartu credit, semuanya Papa sita.."Ancam Papa Gadis.

"Pah.....itu tidak adil..

"Itu bukan ketidak adilan, itu sebuah pilihan, jika kamu memilih menolak, konsekuensinya seperti itu..jika kamu menerima perjodohan ini kamu akan mendapat lebih dari sekarang.

"Pah...kenapa papa, jahat begini sih, kenapa Papa setega ini sama aku, Aku tidak mau menikahi pria cacat, aku malu, teman-temanku pasti akan mengolok-ngolok aku, jika mereka semua tahu aku menikah dengan pria cacat..

"Raga akan sembuh nanti, sekarang dia sedang mengikuti terapi, kamu hanya perlu memberinya semangat, dan menemani dia terapi, Raga pasti akan semangat menjalankan terapinya..

"Aku tetep tidak mau Pah, aku tidak mau mempunyai suami cacat, "Gadis kekeuh pada pendiriannya menolak perjodohannya..

"Kalau begitu silahkan pergi dari rumah ini, kejar apa pun yg kamu mau di luaran sana, tapi ingat tidak untuk membawa apapun yg pernah Papa kasih ke kamu, mengerti, "Ujar Papa Gadis lalu pergi meninggalkan putri semata wayangnya tersebut..

"Non...Noon tidak apa-apa kan,? "Tanya Bik Ana menghampiri Anak majikan yg telah di urusnya sejak dari kecil.

"Bik...Papa jahat, Papa egois "Ucapnya menangis di pelukan perempuan Tua yg telah mengurusnya dari kecil.

"Sudah-sudah jangan menangis lagi, lebih baik Non istirahat , Bibik yakin Tuan hanya sedang marah, mungkin Tuan sedang banyak masalah di kantor, sekarang Non istirahat, besok Non bicarakan lagi dengan Tuan, siapa tau besok Tuan berubah pikiran.."Bik Ana memberi saran..

"Kalau papa tetap pada pendiriannya bagaimana Bik? aku tidak mau menikah dengan orang cacat, aku tidak mencintainya, aku tidak mau menikah dengan pria cacat, "

"Jika memang itu terjadi, Bibik yakin, Tuan melakukan ini demi kebahagiann Non, Tuan sangat menyayangi Non Gadis, Tuan pasti melakukan ini untuk kebaikan Non,

"Kebaikan apa Bik? Papa mau menikahkan aku dengan pria cacat, apa yg disebut kebaikan, ini musibah Bik buat aku..karna aku yakin setelah aku menikah semua orang akan melihat aku dengan tatapan merendahkan, mencemoh, menertawakan, bahkan aku yakin tidak sedikit orang yg akan menghina aku..

"Aku gak mau Bik, aku gak mau, "sambung Gadis mengais keras, membayangkan saja sudah membuatnya pusing bagaimana menjalankannya,

"Ini koyol, benar-benar koyol, bagaimana bisa Papa menjodohkan aku dengan pria cacat,

Gadis pun bergegas naik ke atas menuju kamarnya, didalam kamar Gadis mempunyai ide,

Ok, Pah, kita lihat siapa yg akan menyerah Papa atau aku, "gumam Gadis.

Gadis memasukan beberapa pakaian ke dalam koper, dia akan melakukan aksi protes kepada ayahnya, Gadis yakin jika ucapan ayahnya hanya gertakan semata untuk dirinya.

Gadis menuruni tangga, Papa yg berada di ruang keluarga mendongkak saat mendengar langkah kaki menuruni tangga, papa mengerutkan dahinya saat melihat putri satu-satunya turun dengan koper di sebelah kiri dan tas kecil di sebelah kanan.

"Aku akan pergi jika papa tetap bersih keras untuk menikahkan aku dangan pria cacat itu, "Gadis bersuara memulai aksi protesnya,

"Pergilah, jika kau bisa..jika satu langkah saja kamu melangkah dari pintu utama, maka saat itu juga kau bukan putri ku lagi.."Ancam papa Gadis, di luar duagaan Gadis.

"Papa...."teriak Gadis. "kenapa Papa setega itu? Papa lebih mementingkan uang dari pada kebahagiaan Papa, kenapa Pah? Papa sudah memiliki semuanya, apa semua yg papa miliki ini masih kurang?

"Tolong Pah, aku tidak ingin menikah dengan pria cacat itu, aku tidak mau, "sambung Gadis menangis.

"Dia mempunyai nama, namanya adalah Ragana, dia akan sembuh, dan untuk kesembuhannya kamu yg akan menemaninya nanti, jadi jika kamu masih membutuhkan fasiltas yg pernah Papa berikan, bersiap-siaplah besok mereka akan datang untuk makan malam bersama disini

"Tapi jika kamu menolak, silahkan pergi dari rumah ini, tapi harus kamu ingat satu langkah saja kamu melangkah dari rumah ini, kamu tidak akan di terima lagi di rumah ini, walau kamu mengiba terhadap ku, "Sambung Papa Gadis dengan ancaman.

Papa Gadis yg melihat kesedihan di wajah putrinya ikut sedih, bagaimana tidak Putri satu-satunya yg keras kepala dan tidak mudah di kendalikan itu saat ini menangis, bahkan Papa Gadis melihat putrinya menangis hingga dua kali dalam sehari,

Tapi Papa harus melakukan ini, mungkin dengan menikahkan Gadis dengan Ragana akan membuat Gadis berubah menjadi anak yg baik dan penurut, karena melihat Ragana yg lembut, membuat Papa bersi keras ingin menjodohkan putrinya..

"Pergilah jika kamu ingin pergi, Papa tidak akan melarangmu, jika kemaren-kemaren Papa selalu melarang mu untuk ke club atau minum-minum, sekarang kamu Papa bebaskan..."Sambung kembali Papa Gadis, setelah keheningan beberapa saat.

"Pah..kenapa harus menikahi pria cacat, kenapa Papa tidak menyuruh ku menikahi pria miskin saja, itu tidak akan membuat ku malu, "Jawab Gadis yg masih kekeuh pada pendiriannya..

"Karena Raga adalah laki-laki yg pas untuk mu, dia baik, perpendidikan, dan dia memiliki sifat yg lembut, Papa yakin dia akan membuat kamu berubah menjadi wanita yg lebih baik..

"Maksud Papa aku bukan wanita baik begitu?

"Papa tidak mengatakan demikian, tapi papa berharap banyak darimu, agar kamu berubah,

"Sudut pandang mana yg harus aku rubah Pah, aku akan merubahnya, aku janji akan berubah, asal Papa membatalkan perjodohan ini, "Ujar Gadis serius.

"Benarkah?....hindari dunia malam, mambuk, clubbing, hura-hura.maka Papa akan pikirkan cara untuk menolak keluarga Morgan.."jawab Papa, yg membuat Gadis menarik napas memburu.

"Aku akan mencobanya, tapi berikan aku waktu, Aku tidak bisa meninggalkan dunia kesenangan ku begitu saja.."jawab Gadis berat.

"No...no....yg Papa ingin jawaban IYA atau TIDAK..jika kamu Ok, akan meninggalkan kebiasan buruk itu, Papa yg akan mendatangi keluarga Morgan, dan membatalkan perjodohan ini,

"Tapi jika kamu menolak, ada dua pilihan, pergi dari rumah ini, atau bertahan dengan menerima perjodohan ini. "sambung Papa Gadis.

*

*

Selamat membaca,

Jangan lupa jejaknya ya, like komen ramein komentar kalian, jika ada poin boleh kasih semangat

Makan malam bersama.

Gadis menggempalkan tangan saat Papa lebih memilih mengusirnya dari pada mempertahankannya.

Ok Dis, menyerah dulu, tidak mungkin aku pergi tanpa uang, aku gak mau jadi gelandangan, aku akan bertahan demi mobil ATM, dan fasilitas ini. aku gak mau hidup susah..."gumam Gadis, brigidik ngeri membayangkan jika dia keluar tanpa uang dan mobil.

Gadis pun kembali ke kamar, dia menarik kembali kopernya menaiki tangga, untuk kembali ke kamar, karena aksi protes yg dilakukannya gagal.

Drrrrttt...Drrrrttt

"Haloo.

Dis lo gak ke club, kita lagi kumpul nih.."Ujar teman Gadis disebrang sana.

"Gak deh kayaknya, gw lagi gak enak badan nih, lain kali ya..

Oh gitu, Ok deh, semoga cepat sembuh ya, biar kita bisa happy fun bareng lagi, byee

Panggilan pun terputus.

"Sial ini gara-gara laki-laki cacat itu, jika dia tidak bersikeras untuk menikah dengan ku ini tidak akan terjadi, gara-gara dia, aku harus terjebak di kamar seperti ini, aku benar-benar bosan.."Gerutu Gadis yg merasa bosan berdiam diri dirumah saja.

*

*

*

Malam ini keluarga Morgan akan datang untuk makan malam bersama di rumah Gadis, mereka juga akan membicarakan tentang pernikahan Gadis dan Raga.

"Selamat malam Ramond, Serline, "Sambut Papa Gadis menyambut kedatangan keluarga Morgan

"Selamat malam juga Darwin, apa kabar kamu,? "jawab Papa Ramond.

"Aku baik, bahkan sangat baik, Oya ini Nak Raga, ya? kamu tambah tampan saja, Nak. "puji Papa Gadis.

"Terima kasih Om, "Jawab Raga pendek.

"Ayo...ayo duduk dulu, "Papa Gadis mempersilahkan tamu sekaligus teman SMAnya untuk duduk, "Gadis.."panggil Papa Darwin.

Gadis pun menghampiri keluarga Morgan dengan terpaksa, sebisa mungkin Gadis memaksa senyum karena tidak ingin membuat Papanya marah.

"Ramond, Serline, kenalin ini putri ku Gadis, "Papa memperkenalkan Gadis pada keluarga Ramond.

"Ya ampun ini putri mu, Win? dia mirip sekali dengan mendiang Maria, terakhir kali aku melihatnya waktu umurnya delapan tahun ya, sekarang putrimu tumbuh dewasa dan cantik, "puji Papa Ramond dan mama Serlien

"Sayang kenalin ini teman Papa dan Mama dulu sewaktu SMA, dan itu adalah calon suami mu, Raga.."Ujar Papa Gadis.memperkenalkan satu persatu tamunya

Gadis langsung melihat kearah Raga yg tengah duduk di kursi roda, Gadis terpesona melihat paras rupawan Raga yg terlihat tampan, namun seketika rasa kagumnya hilang takala matanya melihat kursi yg didudukinya,

Cih aku tidak butuh ketampanannya, yg aku butuh pria normal, bukan pria cacat seperti ini, "umpat Gadis, pada kondisi Raga.

"Sayang, sapa dong tamunya, "Sambung papa Gadis, membuyarkan lamunan Gadis

"Ah, i-iya...Selamat malam, Tante, Om..apa kabar, saya Gadis, "Gadis hendak menjabat tangan Mama Serline, namun Mama Serline menariknya dan memeluk Gadis dengan uraian air mata.

"Sayang, kenapa wajahmu, sangat mirip dengan Maria, aku sangat merindukannya, Kamu tahu Mamamu adalah teman terbaikku, dia adalah wanita yg baik dan lembut.."Ujar Mama Serline, sambil menangis di pelukan Gadis..

"Tante senang jika Raga akan menikah denganmu, "Mama Serline melepas pelukannya, "kamu tahu cita-cita Tante dan Mama kamu dulu ingin menjodohkan anak-anak kami nanti setelah dewasa, dan Tante ingin memenuhi janji kami dulu, dengan menikahkan kamu dan Raga.."Sambung mama Serline.

Gadis tak menjawab satu kata pun, Gadis malah terlihat sedih saat Mama Serline membicarakan perihal mendiang Mamanya, karena saat ini, dia butuh Mamanya disampingnya.

Seandainya Mamanya masih hidup mungkin perjodohan ini tidak akan terjadi, pasti Mamanya akan mendengarkan keluh kesahnya, tidak seperti Papanya, yg bersi keras ingin menjodohkan dirinya dan Raga.

"Kemari sayang , "Mama Raga menuntun Gadis untuk duduk bersama, "tante sangat senang bisa menjadikanmu menantu tante, tidak bukan menantu tapi putri tante, tante sangat bahagia, karena bisa mewujudkankan keinginan Mama kamu.

"Sayang apa kamu mau jadi menantu tante,?menjadi putri tante, dan menjadi sahabat tante, menggantikan mendiang Mama mu. "Sambung Mama Raga penuh permohonan

"I-itu....itu. Gadis mau tante, "Jawabnya keluar begitu saja kata-kata yg paling di bencinya.

"Oh kamu begitu manis, Tante senang mendengarnya.."Mama Raga kembali memeluk Gadis,

"Serline, ayo kita makan dulu, setelah itu kita lanjut lagi ngobrolnya, "Ujar Papa Darwin

"Ya..ampun kalian ini, selalu saja mengganggu moment-moment bahagia aku deh, "Jawab Mama Serline menggerutu.

*

*

Semuanya berkumpul di ruang makan, tanpa ada perbincangan diantara kedua keluarga tersebut, mereka semua hanya fokus menikmati makan malam yg di siapkan oleh Bik Ana.

Setelah selesai dengan makan malamnya, mama Serline berkata, "masakan Bik Ana memang tidak pernah berubah selalu enak, "puji Mama Serline.

"Raga, Gadis, kalian boleh mengobrol berdua, mungkin ada yg ingin kalian bicarakan, kalian mengobrolah agar kalian dapat mengenal satu sama lain, "Sambung Mama Serline,

"Iya Nak Raga, mungkin kamu ingin mengenal Gadis lebih jauh lagi, kalian bisa ngobrol berdua, atau kalian punya rencana untuk pesta kalian nanti, "timpal Papa Gadis.

"Terima kasih Om, atas kesempatannya, "Jawab Raga sopan.

"Jangan sungkan Nak,

"Gadis ajak calon suamimu, ke depan untuk mengobrol, "Perintah papa Darwin, dengan pandangan memerintah.

"Baik Pah, "jawab Gadis sebiasa mungkin tersenyum.

*

*

Gadis memilih Gajebo dekat kolam renang untuk mengobrol dengan Raga, Gadis memandang Raga dengan tajam, rasanya Gadis ingin menarik dan melempar Raga kedalam kolam agar dia tenggelam dan tidak mengusik hari-hari bebasnya lagi.

"Kanapa kamu ingin menikah denganku? "tanya Gadis dingin.

"Karena kamu pilihan Mamaku,

"Cih...ini bukan jaman Siti nurbaya yg harus dijodoh-jodokan, lagi pula apa kau yakin ingin menikah dengan keadaanmu seperti ini? "Gadis teresnyum mengejek merendahkan Raga.

Raga tersenyum mendengar perkataan Gadis, "Aku hanya mengikuti keinginan kedua orang tua ku, aku tidak tahu jika calon istriku secantik kamu, menikah keinginanku, mendapatkan istri secantikmu itu adalah bonus untuk ku.."jawab Raga tenang.

Gadis tersenyum masam saat mendengar jawaban Raga, "Tapi aku tidak ingin menikah dengan pria cacat sepertimu, karena itu sangat memalukan.

"Lantas kenapa kamu menerima perjodohan ini, bukankah tadi kau bilang iya dan mau menerima perjodohan ini, "jawabanya tenang.

"Itu karena aku tidak tega melihat kebahagian Ibumu, seandainya aku sekejam itu, aku akan menolaknya tadi, dan aku pastikan kedua orang tua mu, akan merasa kecewa.

"Maka kita harus turuti keinginan kedua orang tua kita, dengan begitu mereaka akan bahagia, "Jawab Raga.

"Mudah untukmu berkata seperti itu, tapi berat untukku, aku tidak mencintaimu, aku malah ragu dengan keadaanmu sekarang, bagaimana caramu membahagiakanku nanti, sedangkan untuk berjalan saja kau tidak mampu, "Gadis kembali memberi cibiran kepada Raga..

"Asal kamu mau bertahan disisi ku, aku berjanji akan membuat mu bahagia, "Jawab Raga yakin.

*

*

*

Ingat ya. jejaknya di tinggal, selamat membaca.

Seperti pemain antagonis.

Setelah bicara berdua Raga dan Gadis kembali masuk dan bergabung dengan kedua keluarga mereka..

"Apa yg kalian bicarakan,? "tanya Mama Serline penasaran..

"I-itu, "ucap Gadis terbata..

"Ini urusan anak muda, masa mama ingin tahu, "potong Raga, menyadari kegugupan Gadis.

"Jadi kalian sudah mempunyai gambaran konsep untuk gedung dan dekornya? "timpal Papa Raga.

"Kami serahkan pada kalian semua masalah itu, kami akan setuju dengan pilihan kalian, karena kami yakin pilihan kalian yg terbaik, "jawab Raga..

"Tidak bisa begitu dong sayang, ini pernikahan kalian, jadi kalian harus terlibat dengan semua persiapan, karena ini akan menjadi moment sekali seumur hidup untuk kalian, "Mama Serline menolak keputusan putranya.

"Gadis...apa kamu ada masalah? atau kamu mempunyai keluhan atas rencana ini, "sambung mama Serline..

"Ah, ti-tidak, tidak tante, Gadis ikut saja, Gadis yakin ini yg terbaik untuk Gadis, pilihan papa pasti yg terbaik untuk Gadis, "dustanya.

"Kamu benar sayang, lantas apa kamu punya pilihan konsep untuk acaramu? "

"Belum Tan, tapi kita bisa memilihnya bersama, "Jawab Gadis dengan senyuman paksa.

Raga yg melihat Gadis bicara, menyunggingkan senyum, bagaimana bisa, kata-katanya begitu manis dan berbeda, diluar tadi dia begitu keukuh ingin membatalkan pernikahan ini..

Namun disini, dia seperti orang yg sangat menantikan pernikahan bahkan bicara dengan penuh semangat, dia seperti artis pemain antagonis, yg mempunyai dua keperibadian, bisa baik, dan bisa buruk saat bicara dengan lawan bicaranya.

"Hah...sungguh wanita yg luar biasa, baiklah aku akan ikuti semua permainanmu, "Gumam Raga dengan senyuman..

"Raga, kurangi kesibukanmu mulai sekarang, karena kamu harus ikut andil dengan persiapan pernikahan kalian, mama mau kamu memilih konsep sesuai keinginan kamu dan Gadis, kalian harus menikmati pestanya nanti, jadi pilihlah sesuai keinginan kalian, ingat pernikahan hanya satu kali seumur hidup, jadi. pilih sesuai keinginanmu.."

"Baik Mah, mama tidak usah khawatir, mulai sekarang Aku akan mengurangi kesibukanku, dan aku akan mencari WO terbaik yg ada di kota ini untuk pesta nanti, "jawab Raga mantap.

"Ok kalau begitu besok kalian sudah mulai bersiap-siap ok..jika kalian butuh bantuan mama, kalian bilang saja.."

"Ok Mah.."jawab Raga

"Gadis, besok aku akan jemput kamu untuk makan siang, kita akan bicarakan persiapan pernikahan kita, apa kamu ada waktu besok? "tanya Raga

"Besok, sebenar-

Gadis tak melanjutkan ucapannya, takala ada satu pasang mata membola melihat padanya,

"Ah, iya. besok aku tidak ada agenda apa-apa, kamu bisa jemput aku.."Jawabnya terpaksa.

"Bagus kalau begitu, aku akan menjemputmu pukul Dua belas siang..

"Aku tunggu, "jawab Gadis dengan senyuman penuh dusta.

"Ah....kalian sungguh manis, mama jadi tidak sabar ingin cepat-cepat menjadikan mu menjadi putri mama, "ujar Mama Serline penuh bahagia..

"Ya sudah, kita harus pulang Pah, ini sudah larut, Gadis juga pasti sudah lelah ingin beristirahat, "Ajak Mama

"Iya mah, Papa selalu lupa waktu jika sudah bertemu dengan Darwin. "Jawab Papa Ramond.

"Baiklah Win, aku pamit pulang dulu, terima kasih untuk jamuan makan malamnya, "sambung Papa Ramond..

"Om, Raga pamit, "timpal Raga.

"Baiklah Ramond, hati-hati di perjalanan,

Sama-sama Nak Raga, saya senang kalian berkunjung kesini, Om sudah tidak sabar ingin mengubah statusmu menjadi menantu Om..."Jawab Papa Darawin..

*

*

Setelah kepergian keluarga Morgan, Papa Darwin menatap putrinya dengan tajam, seolah putrinya seorang pencuri yg tertangkap.

"Kenapa Papa menatapku seperti itu? "tanya Gadis tak suka akan tatapan Papanya.

"Papa sudah katakan padamu, jika kau memilih IYA..berarti lakukan semua keingin Papa..tapi kamu-

"Pah, aku sudah mengikuti semua keinginan Papa, aku bersikap manis, aku juga mengiyakan semuanya, jadi apa lagi? "Sela Gadis emosi.

"Jangan coba-coba mengacaukan perjodohan ini, karena jika itu terjadi, kamu harus terima konsekuensinya, "ancam Papa Darwin..

"Bagaimana bisa Papa memperlakukan aku seperti ini, "gumamnya kesal setelah kepergian Papanya.

Papa Darwin masuk kedalam kamarnya, Papa Darwin memandang foto mendiang istrinya, Ia mengusap foto mendiang istrinya dan bekata..

"Sayang aku sudah melakukan apa yg kau inginkan, apa kau senang? namun putri kesayanganmu itu membenciku atas keputusan ini..tapi aku yakin Raga adalah pria yg baik yg akan membimbing Gadis kedepannya. "Ucap papa Darwin kepada foto mendiang istrinya..

Papa Darwin meletakan kembali foto mendiang istrinya, ia berpikir apakah ia terlalu memaksa putrinya demi permintaan terakhir istrinya dulu,

Tepat pukul sebelas malam, Papa Darwin masuk kedalam kamar putrinya, ia melihat wajah teduh putrinya, begitu teduhnya dan manis saat Gadis tertidur, namun disaat tebangun dia begitu keras dan tak mudah diajak berdiskusi,

Papa Darwin, merapihkan selimut yg di kenakan Gadis lalu menciumnya, "Maafkan Papa sayang, Papa lakukan ini semua untukmu, Papa yakin jika Raga akan membuatmu bahagia.."Ucap Papa sambil membelai rambut Gadis penuh sayang.

*

*

"Gadis mau kemana kamu sepagi ini? "tanya Papa Darwin saat melihat putrinya melewatinya begitu saja di meja makan.

"Aku ada urusan..

"Gadis kamu tidak lupa bukan, jika hari ini Raga akan datang menjemputmu nanti..

"Papa tenang saja, aku akan pulang sebelum pukul dua belas siang nanti, "jawabnya pergi begitu saja..

"Anak itu tidak pernah berubah, "ucap Papa pelan sambil menggelengkan kepala,

Papa Gadis juga bingung harus melakukan apa untuk menghilangkan sifat buruk putrinya itu, puterinya itu sangat keras kepala dan pembangkang, hanya satu kelemahannya uang, dia tidak bisa hidup tanpa uang, jika Gadis tak memegang uang, sudah di pastikan dia tidak akan dapat pergi bersenang-senang bersama teman-temannya..

Dan untuk Gadis, itu adalah musibah terbesar bila ia tidak dapat bersenang-senang bersama teman-temannya..Gadis akan lebih memilih kamar tersayangnya di ambil Papanya dari pada harus melewatkan waktu berkumpul dengan sahabat-sahabatnya..

*

*

"Jes, bangun...Gadis mengguncang-guncang tubuh sahabatnya yg masih terlihat memejamkan matanya..

"Ya ampun Dis, lo ngapain pagi-pagi udah disini? "tanya imel terganggu akan kedatangan sahabatnya itu.

"Bangun dong, ada yg mau gw ceritain sama lo..

"Ya tapi tidak sepagi ini juga kali..gw baru pulang, gw ngantuk banget.

"Jes, gw mau di jodohin,

"Whattt.....lo serius, bokap lo mau jodohin lo? bagaimana cowoknya cakep gak? "tanya jeslyne

"Cakep, tapi cacat..."Jawab Gadis kesal

"Ca-cacat ? maksud lo cacat gimana? "ulang jeslyne terkejut.

"Ya cacat, gak bisa jalan...

"Lo mau sama orang cacat? "tanya jeslyne penasaran.

"Gila kali gw mau sama orang cacat, kayak gak ada cowok normal aja..

"Apa lo udah tolak pria cacat itu? terus bagaimana tanggapan bokap lo?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!