Assalamualaikum sahabat tersayang, maaf ini novel pertama saya di mangatoon. Saya waktu itu masih belum tau tanda baca. jadi mohon di maafkan. saya pun belum sempat revisi, karena kesibukan saya.
jadi mohon maaf jika banyak kesalahan puebi.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Kisya menyambut Jeff dengan senyum merekah. Jeff memeluk Kisya dengan ringan dan duduk di hadapan sang kekasih.
"Apa begitu rindu kah sampai pagi-pagi seperti ini memintaku datang? ucap Jeff dengan senyumanya.
"Kak, ajak aku kemana pun yang Kakak mau. Yang pasti jangan biarkan aku di plat minggu ini," lirih Kisya dengan manjanya.
Jeff tersenyum lalu menyanggupi. Dan Jeff segera menarik tangan Kisya menuju keluar kantin. Tak lupa dia menyimpan uang di meja untuk membayar susu coklatnya Kisya.
"Ayo sayang ganti kostum mu kita lari. Kita joging di monas," ajak Jeff, dan Kisya langsung tersenyum. Kisya dan Jeff masuk ke plat nya Kisya dan ternyata di dalam flat Jino dan Lintang sedang making out lagi.
"Ehhhmmm," dessah Lintang sangat kencang karena mencapai klimaks
"Lets honey." kata Jino dengan suara serak.
Erangann Jino sangat kencang karena pintu kamar mereka sedikit terbuka. Lintang sedang bermain bersma Jino kecil sampai akhirnya Jino klimaks.
Mendengar desahaan dan erangann Jino dan Lintang membuat Jeff dan Kisya terdiam merasa kikuk. Tapi setelah Jino mengerang kuat pertanda Jino selesai. Jeff langsung menyalakan TV dengan suara agak kencang. Untuk memberi kode kalo di luar ada orang.
Kisya sudah siap dengan trening selututnya dan sepatu ket kesayangannya. Lalu mereka pergi meninggalkan Jino dan Lintang yang masih mengatur napas mereka sehabis making out.
Kisya berjalan menuju mobil dengan Jeff menggengam tangannya. Setelah masuk mobil Jeff lalu tertawa terbahak-bahak. Dan Kisya pun hanya bisa tersenyum dengan wajah yang memerah.
"Jadi itu yaa. Yang membuat sayangku menelepon subuh-subuh. Wah mereka melakukan nya sepagi itu," ucap Jeff dengan tawanya.
"Bukan sepagi itu kak.Tapi semalaman," desah Kisya menghela napas kesal.
"Kamu mau juga, Sayang?" kata Jeff dengan menatap Kisya tajam.
"Apaan sih, Kak. Kakak ko jadi mesum gitu. Apa kakak semesum abangnya Kakak juga?
ucap Kisya manja.
"Ha ha ha. Aku bisa lebih mesum loh," ejek Jeff terkekeh.
"What?" Mulut Kisya menganga tak percaya ucapan kekasihnya.
"Iya aku bisa lebih mesum dari itu, Sayang. Tapi nanti setelah kita menikah." kata Jeff sambil mengecup kening Kisya dan lanjut mengemudi kan mobilnya menuju ke monas.
Dan Kisya begitu senang karena Jeff memperlakukannya dengan sangat lembut dan sopan. Dia merasa beruntung bisa memiliki Jeff dalam hidupnya. Seorang pria tampan dan pintar dengan etika kesopanan yang terjamin 100 persen.
Membuat Kisya sangat mencintainya. Tiga tahun perpacaran sedari Kisya kelas satu dan kini Kisya sudah Kelas 3 membuat rasa cinta mereka begitu lekat dan saling bergantung satu sama lain. Inilah cinta Kisya dengan seputih hati mereka.
"Kak," ucap Lintang.
"Iya sayang."
"Aku pengen mencobanya Kak. Apa kakak engga bosan making out terus," tanya Lintang manja.
"Aku juga pengen, Sayang. Tapi sabar sebentar ya. Aku mau melamar kamu dan kita tidak akan begini lagi." seru Jino sambil memeluk Lintang lekat.
"Ah aku sudah tidak sabar, Sayang. Aku ingin merasakan milikmu terbenam di tubuhku. Pasti rasanya sangat yummi." ujar Lintang menggoda Jino sambil memainkan niplle Jino dengan lembut membuat Jino memejamkan mata.
"Iya Sayang pasti nikmat sekali."
ucap Jino memejamkan matanya membayangkan kenikmatan yang akan mereka rasakan ketika mereka making love nanti. Tapi tidak sekarang. Untuk Jino untuk sekarang sudah cukup nikmat. Sebagai sepasang kekasih perbuatan mereka sudah cukup extrim.
Setiap malam minggu menginap bareng mandi bareng dan saling memainkan milik masing-masing dan saling memuaskan dengan bergantian. Itu juga membuat mereka merasakan kenikmatan.
Jino dan Lintang masih berbetah telanjangg badan sedari semalam. Dan mereka berencana akan seperti itu seharian.
Ah sehari semalam. Jino sudah bertekad akan menikahi Lintang seusai Jino lulus kuliah. Dan sementara akan melamar Lintang menjadi tunanganya setelah Lintang lulus SMA. Dan itu cuma beberapa bulan lagi.
Setelah Lintang menjadi tunanganya Jino akan membuat Lintang selalu kelelahan setiap libur. Karena Jino akan mengajak Lintang bercinta setiap libur.
Dia sudah bertekad. Dia akan menembus selaput dara milik Lintang setelah mereka bertunangan dan itu yang sangat dia nantikan. Setelah mereka berpacaran selama 4 tahun dan mereka selalu making out tanpa merusak selaput dara milik Lintang. Padahal Lintang selalu merengek minta Jino memasuki nya.
Tapi selalu Jino tahan. Karena Lintang masih SMA takut Lintang hamil. Tapi jika sudah bertunangan Jino akan leluasa karena jika Lintang hamil itu akan menjadi alasan Jino menikahi Lintang. Secara keluarga mereka berdua orang terpandang jadi Jino ga mau merusak sekolahnya Lintang yang masi SMA. Setelah berbincang akhirnya mereka terlelap.
Dengan napas ngos-ngosan Kisya meneguk air mineralnya. Keringat membasahi tubuhnya dan dia merasa sangat lelah namun segar. Jeff hanya terkekeh melihat kekasihnya kelelahan.
Saat Kisya sedang ngos-ngosan tiba tiba HP-nya berdering. Dan Kisya langsung melihat layar andriodnya terlihat telepon asing. Membuat Kisya menangis tersedu.
"Ada apa, Sayang?' tanya Jeff terkejut.
"Seseorang menelepon dari Rumah Sakit. Katanya bunda dan ayah kecelakaan."
ucap Kisya dengan tangisanya. Jeff lalu memeluk Kisya dan mereka bergegas berangkat ke Rumah Sakit.
Sesampainya di Rumah Sakit ternyata bundanya sudah tidak sadarkan diri berada di ruang rawat inap. Kisya menangis melihat bundanya.
"Rasya, Ayah. Suster-Suster mana Ayah saya, Mana adik saya?" teriak Kisya memanggil Suster dan susterpun mengantar Kisya dan Jeff ke ruang ICU dimana Rasya telah terbaring koma. Hatinya berdegup.Tapi merasa lega bunda dan Rasya selamat.
"Mana wyah saya Suster," tanya Kisya serius. Dan suster pun mengantar Kisya dan Jeff ke ruangan paling jauh dari ruang rawat inap dan ICU.
"Kamar mayat?"
Degg
Hati Kisya berdebar sangat kencang dan dia tidak mau masuk. Dia takut mengenali seseorang di dalam. Tapi Suster bilang Kisya memang harus mengenali seseorang.
Langkah pelan dan terasa sangat berat. Kisya Sangat takut untuk masuk ke dalam. Jeff menggenggam tangan Kisya dengan lekat. Dan kisya memenggam tangan sang kekasih dengan sangat erat. Genggaman tangan penuh ketakutan. Hati yang gelisah dan pikiran yang melayang layang. Membuat Kisya gugup setengah masti. Kisya menghela napas dalam dalam helaan yang sangat berat.
Tanganya kaku saat Suster menyuruh Kisya untuk membuka penutup mayat tersebut. Tangannya terasa berat. Bergetar dan sangat lemas. Dengan kekuatan yang tersisa Kisya mencoba membuka penutup mayat tersebut, dan--
"Ahh...." Kisya terkejut.
"Alhmdulilah bukan ayah." Kisya merasa sangat lega.
"Satu lagi dek," kata Suster itu pelan.
"Ini juga pasti bukan ayah." ucap Kisya dalam hatinya dan tanpa ragu langsung membuka penutup mayat tersebut dan--
"Aahhh.. Ayaaaaaaaahhhhhhhh!" jerit Kisya menangis meraung raung dan tiba tiba tubuhnya lemas dan pandangan matanya kabur dan semuanya gelap.
Nakisya terkulai hampir jatuh ke lantai. Untungnya Jeffan sigap dan langsung menggendong Kisya yang pingsan dalam pelukannya.
Kisya pingsan sudah lebih dari satu jam. matanya terbuka dengan perlahan kepalanya berdenyut merasakan sakit. Dan tangannya kini sudah terpasang infus. Terlihat Jeff menorehkan senyum saat melihat kekasihnya sudah siuman.
"Apa bunda sudah bangun?"
ucap Kisya pelan dengan mata berkaca-kaca.
"Bunda sedang di panggil Polisi untuk mengidentifikasi tubuh ayah," ucap Jeff pelan.
Napas Kisya berpacu dengan air mata yang menetes tak tertahankan. Mengingat ayahnya kini sudah meninggal. Meninggalkan dia bunda dan adiknya Rasya. Kini dia dan Rasya menjadi seorang anak yatim.
"Ayah, Kikis sayang ayah," lirih Nakisya pelah dengan deraian air matanya.
Jeff memeluk tubuh Nakisya yang bergetar menahan tangis.
Lintang berhambur memeluk Nakisya dengan tangisan yang meledak. Kisya menangis meraung raung melihat ayah tercintanya di makamkan. Seluruh keluarga hadir dan ikut menangisi kepergian ayahnya nakisya.
Jeff dan Jino hanya diam berdiri di samping kekasih mereka yang sedang menangis kecang. Sedang bundanya Kisya hanya diam menatap tubuh sang suami di makamkan. Air mata bunda Nisha menetes namun tak bersuara.
Bunda Nisha mencoba untuk tegar walau sebenarnya hatinya sangat rapuh. Kepergian sang suami menyisakan kepedihan yang mendalam. Luka berbekas dan beban yang menindih kekuatanya. Hati bunda Nisya hancur namun bunda Nisya harus mencoba tegar supaya anak anaknya bisa tegar pula. Karena sekarang dia adalah tulang punggung keluarga.
Tuan Geovandra menghampiri bunda Nisya dan meminta maap atas kecelakaanya. Mengingat mobil mereka bertabrakan. Dan menewaskan suami tercinta. Bunda Nisya menganggap itu adalah sebuah Takdir yang tidak usah di sesali atau dipersalahkan. Bunda Nisya iklas menerima Takdir yang terjadi padanya.
Acara pemakaman selesai dan tuan Geovandra masih bersama dengan bunda Nisya membicarakan soal perusahaan milik almarhum suaminya yang saat ini mengalami penurunan saham yang sangat drastis. Bunda Nisya sendiri tidak tau harus bagaimana.
Tuan Geovandra menyarankan agar perusahaan di jual kepadanya agar bisa tertolong dan tidak bangkrut. Seengganya keluarga Nisya bisa tertolong dan masih bisa menyimpan uang tabungan untuk melanjutkan hidup keluarganya. Cuman bunda Nisya menolak untuk menjual perusahaan karena dia akan berusaha mengembalikan perusahaan pada masa jaya dan akan meminta pinjaman untuk menutupi kerugian.
Mendengar ucapan Nisya, tuan Geovandra hanya diam saja mencoba berpikir untuk membantu mengembalikan perusahaan agar stabil. Terpikirlah kerjasama di otak tuan Geovandra agar bisa membantu bunda Nisya menstabilkan perusahaan.
"Ibu Nisya, bagaimana kalo kita bekerja sama. Perusahaan akan menjadi milik anak Ibu dan anak saya. Dengan menikahkan anak-anak kita. Nanti anak saya yang akan memimpim perusahaan Ibu dan mengembalikan ke stabilan perusahaan. Perusahaan Kami akan mendanai semua kerugian yang telah terjadi," kata tuan Geovandra dengan serius.
"Ucapan bapak memang sangat bagus. Saya memang tidak mengerti soal bisnis pak.Tapi saya tau dengan menikahkan anak kita berarti akan ada harapan untuk perusahaan saya. Terima kasih banyak Pak. Saya akan membujuk putri saya untuk menyetujuinya," kata bunda Nisha penuh syukur. Mengingat kini perusahaannya hampir bangkrut.
Tuan Geovandra tersenyum karena mereka akan menjadi besan. Tuan Geovandra merasa sangat bersalah dengan meninggalnya suami bunda Nisya. Kalo bukan karena dia yang menabrak mobil mereka ga mungkin mobilnya bu Nisya masuk ke jurang.
Makanya untuk mengurangi kecemasan dan perasaan bersalahnya tuan Geovandra berusaha sekuat tenaga untuk membantu keluarga almarhum.
Lintang masih setia menemani Kisya di rumahnya. Lintang tau betul bagaimana rasanya kehilangan. Oleh karena itu Lintang merasa sangat berduka dan bersedih melihat betapa terpukulnya Kisya.
Kisya masih menangis dalam diam. Air matanya menetes tanpa ia kehendaki. Kisya begitu menyayangi sang ayah. Dia bahkan lebih dekat dengan ayahnya ketimbang dengan bunda nya. Kini dia sudah tak bisa lagi mendapatkan perhatian dan kasih sayang ayahnya lagi. Semuanya hanya sepi dan pilu.
Sudah berhari hari Kisya tidak masuk sekolah. Dan selama itu pula Lintang menemani dan menghibur Kisya dengan senyuman dan perhatian nya. Kisya sungguh bersyukur bisa memiliki sahabat seperti Lintang. Enam tahun persahabatan mereka dan tidak pernah ada pertikaian. Mereka sungguh saling menyayangi satu sama lain.
Jino menelepon Lintang dan mengatakan bahwa dia sangat merindukan Lintang. Tentu saja Lintang juga sangat merindukan Jino. Lalu Lintang ijin ke Kisya untuk bertemu Jino beberapa jam saja. Kisya pun mengangguk.
Mobil Jino sudah terparkir manis di pinggir jalan dekat rumah Kisya. Namun Jino tidak masuk ke halaman rumah karena masih banyak tamu yang melayat.
Dari kejauhan terlihat Lintang dengan cantiknya mengenakan kaos ketat dan shorpantnya yang sangat amat pendek. Lalu masuk ke mobil Jino. Dengan cepat Jino membawa sang kekasih ke hotel terdekat. Mereka menyewa Suite room.
Dan seperti biasa mereka saling melepaskan kerinduan mereka. Melepaskan seluruh baju yang mereka kenakan. Dan mereka saling memuaskan kenginan masing-masing. Mereka making out lagi. Dan mereka cukup puas dengan itu. Walau Lintang merengek kembali meminta Jino untuk bercinta dengannya. Karena Lintang sangat penasaran gimana rasa nya bercinta. Namun Jino menolak. Jino bilang tunggu dua bulan lagi sampai lintang lulus SMA. Dan Lintang hanya menurut saja dengan wajah menekuk.
Sebenarnya Jino juga sudah tidak sabar ingin merasakan nikmatnya bercinta. Namun dia menahan diri karena ingin bertunangan dulu dengan Lintang baru mereka akan bercinta dengan puas dan tenang.
Lintang juga sudah tidak sabar ingin segera lulus. 4 tahun pacaran mereka makin out setiap sabtu dan minggu membuat Lintang sangat tidak sabar menanti sang kekasih menyatukan milik mereka.
Waktu dua jam mereka habiskan dengan bercumbu. Entah berapa kali Lintang mencapai klimaks yang pasti mereka mencapai klimaks dan nikmat. Lintang mengenakan kembali pakaianya dan meminta Jino untuk mengantarnya kembali ke rumah Kisya. Jino awalnya menolak. Karena Jino ingin menghabiskan waktu sabtu minggu nya bersama Lintang. Tapi Lintang menolak dan lebih memilih nenemani Kisya yang sedang berduka.
Dan dengan terpaksa Jino mengantarkan Lintang ke rumahnya Kisya. Sepanjang perjalanan Jino hanya terdiam karena merasa Lintang lebih mementingkan Kisya dari pada dirinya. Lintang sendiri menyadari perubahan sikap Jino dan Lintang hanya terdiam Pula. Sesampainya mereka di rumah Kisya. Lintang turun dan sebelum meninggalkan Jino Lintangpun berkata.
"Kamu kekasihku,dan dia sahabatku, kalian sama pentingnya untukku tapi kali ini Kisya lebih membutuhkan aku kak, jadi maap ya aku harus meninggalkanmu dan menemani Kisya," lirih Lintang dengan lembut sambil menorehkan senyuman. Dan Jino hanya bisa mengangguk saja tanpa berkata sepatah kata pun.
Plashback on
Nakisya Allana putri
Seorang gadis cantik dan lugu. Di usianya kini menginjak 14 tahun gadis itu terlihat begitu menawan dan disukai banyak teman sekelasnya termasuk teman laki-lakinya. Akan tetapi Nakisya tidak pernah berniat pacaran karena dia yakin kalo masa SMP adalah masanya hanya untuk belajar.
Terlahir dari keluarga yang berkecukupan dengan seorang ayah sebagai Direktur sebuah perusahaan terkenal tidak membuatnya menjadi gadis yang sombong atau urakan. Dia malah menjadi gadis yang penyayang dan sangat dermawan dan bisa disebut sangat baik hati.
Adalah dia Lintang Ayu, sahabatnya yang sudah menemaninya selama 2 tahun masa SMP-nya. Mereka bersahabat sangat dekat dan tanpa rahasia. Dimana ada Nakisya disana ada Lintang. Lintang selalu berganti ganti pacar seperti berganti sepatu saja.
Tapi dia tidak pernah menjerumuskan Nakisya. Karena Lintang dan Nakisya saling menyayangi satu sama lain. Lintang adalah anak dari seorang konglomerat tingkat 3 terkaya di indonesia. Dan hidup berkebalikan dari Nakisya. Lintang selalu berpoya-poya dan selalu clubing hampir setiap malam minggu.
Tapi tidak pernah mengajak Nakisya pada hal yang tidak pernah nakisya lakukan.
Mereka saling menyayangi mengerti satu sama lain. Tidak ada keraguan diantara keduanya. Mereka selalu bersama dan kini mereka pun masuk SMA bersama-sama. Mereka masuk SMA garuda bangsa.
Sebuah sekolah yang hanya mendidik siswa dengan keahlian khusus dan berprestasi. Seperti hal nya Nakisya di terima karena berprestasi di bidang matematika dan juara matematika kelas internasional. Sedangkan Lintang masuk itu karena keahlian khusus sebagai modeling dan gadis sampul.
Semua siswa siswi di SMA garuda nusantara adalah siswa yang spesial. Dan selalu menjadi unggulan di kelas Internasional. Tentunya dengan biaya bulanan yang cukup fantastic setiap bulanya. Bisa mengeluarkan sekitar 50jt/bulan.
Semua siswa wajib untuk tinggal di asrama dengan fasilitas asrama layaknya apartemen mewah. Setiap platroom di huni oleh 2 siswa dengan fasilitas 2 kamar tidur satu kamar mandi, dapur ruang TV dan alat-alat elektronik seperti, AC, LED TV 50inci dan yang lainya.
Jelas saja tidak semua siswa berprestasi dan berkeahlian khusus bisa sekolah disini. Mengingat biaya yang hanya bisa di bayar oleh orang orang yang berkeuangan lebih. Boleh di bilang hanya anak orang berduit yang bisa sekolah di sini.
Mereka sekolah dari senin sampai jumat. Dan sabtu minggu mereka bebas boleh pulang atau tetap di plat. Nakisya selalu menyempatkan pulang untuk bertemu dengan ayah dan bunda nya serta adiknya Narasya. Narasya adik laki-laki nya yang masih duduk di bangku SMP.
Sedangkan Lintang jarang pulang dan lebih memilih menginap di rumah kekasihnya atau berakhir di hotel. Kehidupan Lintang sebagai model tergolong bebas. Bahkan Lintang sendiri sudah pernah berciuman dengan Banyak laki-laki terutama kekasihnya yang kini awet bersamanya.
Dia adalah Georjino Alfariziq Davis seorang atlit renang yang sangat terkenal dengan ketampanannya. Dia menjadi kekasihnya Lintang semenjak SMP kelas 3 dan kini mereka sudah satu sekolah. Lintang yang notabene masih kelas 1 sedangkan Jino sudah kelas 3.mereka berpacaran sudah satu tahun lebih.
Sepertinya Jino lah yang sudah menaklukan Lintang. Lintang kini setia terhadap Jino. Jino juga sangat sopan terhadap lintang. Jino hanya akan menyentuh hal yang boleh di sentuh dan mencium Lintang saja. Sama sekali tidak pernah merenggut kesucian Lintang. Walau hampir setiap pulang clubing Lintang dan Jino berakhir di kamar hotel tapi mereka hanya making aut aja. Sama sekali mereka belum pernah making love.
Itu lah kebaikan Jino. Saking sayangnya Jino terhadap Lintang, Jino tidak mau merusak Lintang sebelum mereka menikah.
Malam itu adalah acara penyambutan osis baru. Jadi Nakisya tidak pulang ke rumah. Kini Nakisya di lantik sebagai anggota osis. Dengan Geojeffan akfariziq davis sebagai ketua osis nya.
Georjeffan adalah adik tiri nya Jino yang lahir beberapa bulan setelah Jino lahir. Ibunda Kino meninggal saat melahirkan Jino sedang saat itu Murni ibunya Jeffan sedang mengandung Jeffan dan di nikahi oleh ayahnya Jino karena iba melihat Murni sahabatnya ditinggalkan oleh kekasihnya yang tidak bertanggung jawab.
Tapi walau begitu mama Murni begitu mencinta Jino dan Jeffan tanpa perbedaan sama sekali. Namun beda hal nya dengan Jino. Karena hasutan keluarga alm Mamanya Jino selalu membenci mama Murni tanpa alasan.
Jino merasa murni dan Jeffan adalah orang yang telah membunuh batin mamanya sehingga mamanya meninggal.
Tapi Jino bagaimanapun adalah anak yang cerdas dan dia selalu juara renang dan memenangkan medali emas.
Jino selalu memandang rendah Jeffan karena prestasinya lebih dari Jeffan. Padahal Jeffan sendiri adalah seorang siswa dengan prestasi yang sangat memukau di bidang comunikasi dan Jeffan bisa saja menjadi hacker karena kecerdasanya.
Pesta pelantikan osis baru sangat meriah. Mereka isi dengan makan makan dan juga berdansa dengan gaya macam-macam. Tentunya masih baik baik saja karena para guru pun ikut berpesta.
Aula sekolah kini di sulap menjadi lantai dansa pas banget buat yang suka dugem. Suara musik yang keras dan dj yang sangat nyaring membuat kepala Nakisya berdenyut. Merasa pusing dan mual. Nakisya tidak suka berada di keramaian seperti itu.
Gadis itu akhirnya melangkahkan kaki keluar aula pesta. Dengan meninggalkan Lintang yang sedang asik menari bersama teman teman yang lainya.sedangkan Jino hanya duduk sambil memperhatikan kekasihnya menari dengan riang.
Kisya duduk di luar aula dan bersender di punggung kursi. Menghela napas sedikit lega karena sudah keluar dengan nyaman. Dia merasa malam itu terlalu ramai untuknya. Dia merasa tidak cocok berada di keramaian. Saat itu Jeffan ternyata sudah ada di sana jauh sebelum kisya datang.
Melihat Kisya yang begitu tenang. Jeffan menghampiri Kisya dan mengajak Kisya ngobrol. Kisya merasa gugup karena di ajakin ngobrol oleh seorang ketua OSIS. Sedangkan Jeffan begitu senang bisa menemani Kisya ngobrol.
Kisya dan Jeffan tersenyum dan tertawa dengan riang menceritakan tentang hidup mereka masing masing. Sampai mereka lupa waktu bahwa itu sudah jam 12 malam lebih 15 menit.
Pesta di dalam masi berlangsung. Namun terlihat Jino dan Lintang datang bergandeng tangan. Menghampiri Kisya dan Jeffan. Jino dan Jeffan datar tanpa ekspresi masing masing. Lalu Lintang memeluk Kisya dengan erat.
"Kamu kemana aja sih. Tinggalin aku sendiri?" tanya Lintang manja.
"Maaf Lin. Aku hanya ingin duduk saja menikmati udara malam," kata Kisya dengan senyuman.
Kisya udah kenal sama Jino namun mereka sangat tidak pernah berkomunikasi.
Setiap Jino main ke plat nya mereka untuk bertemu dengan Lintang Jino tak pernah sekalipun berbicara dengan Kisya.
"Kalian ngapain berduan, Kis? Apa jangan-jangan kalian pacaran, ya? Ketua OSIS dan anggotanya ya hahaha," ucap Lintang terkekeh.
"Apaan sih," seru Kisya dengan wajah yang memerah.
"Kita cocok banget bisa menjadi ipar hehe,"
ucap Lintang dengan bisikkannya. Semua orang tau bahwa Jeff adalah adiknya Jino.
Namun Kisya hanya tersenyum saja. Jujur saja Kisya memang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama saat Kisya bertemu dengan Jeffan. Namun Kisya belum pernah berpacaran sehingga dia merasa sangat malu dan hanya memendam rasa sukanya diam-diam.
"Iya kita berpacaran mulai malam ini," ujar Jeffan memecah kesunyian. Membuat jantung Kisya berdegup sangat kencang.
"A-apa maksud kakak?" tanya Kisya terkejut.
"Iya mulai malam ini kita pacaran Kis," tutur Jeffan dengan senyumanya.
Dan itu membuat Kisya sangat senang. Wajahnya memerah semerah tomat.
"Gimana Kis, mau gak jadi pacarku? tanya Jeffan penuh harapan.
Dan Kisya tersenyum dengan wajah malu malu. Lalu mengangguk. Akhirnya mereka resmi pacaran pada malam itu. Dengan Lintang dan Jino sebagai saksi mereka.
Waktu berlalu kehidupan remaja begitu bahagia.sampai tibalah perpisahan. Jino dan Jeffan sudah lulus SMA dan Kisya juga Lintang naek ke kelas dua. Mereka masih setia dengan pasangan masing-masing.
Kini Jino dan Jeffan sudah masuk bangku kuliah. Dan mereka kuliah di universitas yang berbeda. Jeffan melanjutkan kuliah di bidang komunikasi global sedangkan Jino lebih memilih melanjutkan di bidan management bisnis.
Jino mempersiapkan diri untuk memimpin perusahaan sang ayah. Karena Jino sangat takut jika Jeffan mengambil perusahaanya.
Malam itu malam minggu ke dua di bulan desember. Jino sengaja ingin menginap di platnya Lintang. Jino tau pasti Lintang sendiri karena Kisya pasti akan pulang ke rumahnya.
Seperti biasa Jino dan Lintang making out. Mereka bisa sampai bertelanjang badan saat mereka lagi making out. Desahan napas mereka yang terburu oleh nafsu terdengar sampai ke kamarnya Kisya. Malam itu Kisya tidak pulang karena ayah bundanya sedang membawa Rasya berobat ke Singapura.
Rasya memang sakit-sakitan. Lupakan tentang Rasya.
Malam itu Jino dan Lintang making out berkali-kali sampai mereka kelelahan. Dan mereka tidur saling berpelukan tanpa sehelai baju pun. Mereka tidur dan lupa bahwa ada Kisya di kamar sebelah. Yang menjadi saksi bisu setiap jeritan Lintang dan erangaan Jino.
Kisya merasa sangat gelisah. Mendengar pergerakan di kamar sebelahnya. Apalagi suara suara yang membuatnya sulit untuk bisa tidur. Jeritan kenikmatan Lintang terngiang diikuti erangan Jino yang membuat kisya merinding.
Kisya Menelan ludah dan mencoba memejamkan mata namun tidak bisa. Lagi dan lagi Kisya mendengar desahan Lintang dan Jino membuat mata Kisya berkaca-kaca. Merasa cemas dan bingung harus berbuat apa. Dia merasa menjadi kambing conge dan itu sangat menyebalkan.
Dan akhirnya Kisya tertidur setelah suara berisik itu terhenti. Bisa di hitung Jino membuat Lintang klimaks sampai 5 kali. Dan Lintang membuat Jino klimaks sampai 4 kali. Dan itu memakan waktu yang cukup lama dan membuat Kisya gelisah saat mendengarnya. Dia wanita normal walau sampai sekarang bahkan di cium bibir pun dia tidak pernah .
Jeffan hanya mengecup kening Kisya setiap mereka sedang berdua Jeffan tidak pernah macam macam terhadap Kisya. Walau kadang Jeffan ingin mencium bibir mungil Kisya. Namun selalu dia urungkan. Karena tau kisya begitu polos. Jeffan tidak mau merusak keluguan kisya karena Jeffan sangat menyukai kisya yang lucu dan lugu seperti itu.
Lintang masih lelap tidur di pelukan Jino. Saat mentari pagi menyinari kamar tidur nya. Kisya sudah menyiapkan sarapan untuknya dan Lintang serta Jino. Jino terbangun dan langsung menggendong Lintang menuju ke kamar mandi. Kondisi Jino dan Lintang masih telanjang belum mengenakan baju. Pas Jino keluar kamar sambil menggendong Lintang. Ternyata Kisya sedang megatur meja makan dan
Prankk.
Sebuah gelas jatuh dari tangan Kisya karena terkejut melihat Jino menggendong Lintang dalam keadaan telanjaang. Sontak itu membuat Lintang dan Jino terkejut. Jino langsung masuk kembali ke dalam kamar.
"Sayang kenapa ada dia," tanya Jino merasa malu.
"Iya aku lupa bilang, Sayang. Aduh aku malu sekali," lirih Lintang menutup mukanya dengan kedua tangan.
Kisya begitu terkejut melihat sepasang kekasih bertelanjang bulat. Hatinya berdebar dan merasa malu menonton itu. Dengan tangan bergetar Kisya membereskan pecahan beling yang tadi telah dia jatuhkan. Lalu bergegas. Masuk ke dalam kamarnya.
Setelah mendengar Kisya masuk kamar. Jino dan Lintang pun keluar dari kamar mereka dan langsung mereka langsung mandi bersama. Mereka berendam di bathtub. Dan Kisya segera keluar dari kamar dan keluar dari plat.
Kisya masi merasa malu karena menyaksikan hal tadi. Membuat Kisya memerah dan tak percaya sahabat dan Jino seliar itu. Kisya duduk di kantin asrama sambil meminum susu coklat yang ia pesan. Dan beberapa saat kemudian Jeff sang kekasih datang.
Senyum Kisya melebar melihat kekasihnya datang.
Plashback off
Bunda Nisha dan tuan Geovandra sudah sepakat untuk menjodohkan Jino dan Kisya. Sedang Kisya dan Jino sendiri tidak tau bahwa mereka akan dinikahkan. Entah apa yang terjadi jika mereka tau bahwa mereka telah di jodohkan. Sedang Jino sendiri sangat mencintai kekasihnya Lintang. Dan Kisya juga mencintai Georjeffan.
Saat ini mungkin hanya tuan Geovandra dan bunda Nisya yang merasa tenang dan lega akan perjodohan ini. Mereka belum tau apa yang akan terjadi jika Jino dan Kisya mengetahui hal ini. Jino dan Kisya sama sekali tidak pernah bertegur sapa satu sama lain. Dan mereka juga masing-masing sudah memiliki kekasih hati. Dan itu yang tidak di ketahui oleh bunda Nisha dan Tuan Geovandra.
Georjino adalah anak tunggal dari Tuan Geovandra. Sehingga Tuan Geovandra akan selalu mengutamakan Jino dalam hal apapun. Sayangnya Jino tidak pernah mengetahui rasa sayang sang papa padanya. Jino yang selalu saja cemburu pada Jeff seolah-olah Tuan Geovandra hanya menyayangi Jeff saja. Padahal sebaliknya, Tuan Geovandra sangat menyayangi Jino melebihi rasa sayangnya terhadap Jeff.
Jino juga tidak pernah menggangap Mama Murni sebagai mamanya. Sedang Mama Murni sendiri tidak pernah sama sekali membedakan antara Jino dan Jeff. Mana Murni tulus menyayangi Jino dari hatinya yang terdalam. Sayangnya Jino tidak mau tau akan hal itu.
Seberapa perhatianya sang Mama Jino tetap merasa bahwa itu adalah tipu muslihat dari mama Murni. Karena hasutan dari keluarga almarhum Ibu kandungnya Jino . Sehingga kini Jino sangat membencinya, membenci semua sikap mama Murni padanya.
Jino menutup mata dan telinganya untuk semua kasih sayang yang Mama Murni berikan untuknya.
Sang papa sendiri tidak bisa menyangkal hal itu. Dan tidak bisa juga merubah sikap Jino begitu saja. Karena setiap papa Geovandra membela Mama Murni maka Jino akan semakin membenci Ibu tirinya tersebut.
Wajah sendu Bunda Nisya menatap sang putra nya yang masih terbaring tak berdaya. Ini adalah ujian terbesar untuknya. Setelah kehilangan sang suami tercinta, Bunda Nisya harus iklas menerima kenyataan bahwa Rasya putra bungsunya masi belum bisa sadarkan diri.
Tetes air mata tak bisa dia elak lagi. Air mata terjatuh dari pelupuk matanya yang sendu. Membasahi pipinya.
"Hidup bunda kini cuma buat Kikis sama Rasya saja. Kikis juga harus bantu Bunda Nak," ucap bunda pelan.
Kisya menatap pilu sang bunda."Kis mau bantu Bunda. Kis akan jadi anak yang baik buat Bunda dan kakak yang baik buat Rasya,"
jawab Kikis sambil memeluk sang bunda tersayang.
Sesekali Kisya menatap tubuh sang adik yang masi belum terbangun.
"Harapan Bunda cuma Kikis saja. Perusahaan kita sudah hampir bangkrut Kis. Kikis harus bantu Bunda dan menikah dengan Georjino, ayahnya akan membantu kita memulihkan perusahaan dan membantu pengobatan Rasya," tutur bunda sambil menyodorkan sebuah foto pada Kisya.
"Me-menikah Bun. Dengan dia?" Kisya terkejut. Mata nya hampir meloncat keluar saat melihat foto Jino yang kini sedang dia pegang. Napasnya seperti tersenggal-senggal.
"Bunda pasti bercanda kan. Bun dia, dia kekasihnya Lintang," tukas Kisya masih syok.
"Kalian akan segera menikah. Dan itu demi keluarga kita, Nak," seru Bunda dengan mata berkaca kaca. Menatap sang putri dengan penuh harapan.
"Kikis tidak mau, Bunda. Kikis tidak mau!"
teriak Kisya sangat nyaring.
"Kis, jangan lakukan apa pun yang bisa membuat keluarga kita hancur, Nak," ucap bunda Nisya sambil menggenggam tangan lembut putrinya.
"Aku tidak mau Bunda. Dia kekasihnya Lintang. Dia sahabatku Bunda, tidak mungkin aku mau menikahinya. Tangisnya terpecah memecahkan kesunyian.
"Tolonglah Bunda, anaku Kisya. Bunda hanya punya kamu dan Rasya. Jika kamu membatalkan perjodohan ini, maka ... maka Rasya tidak akan tertolong. Butuh biaya yang sangat besar untuk menyembuhkan Rasya seperti sedia kala," tangis sang bunda dengan tersedu.
Melihat bundanya menangis. Kisya pun ikut nangis. Tak kuat untuk melawan dan tak kuat untuk bertahan.
"Kikis akan menjadi orang yang jahat yang merebut kekasih sahabatnya sendiri. Dan Kikis juga punya kekasih bun. Dia adiknya Jino. Kenapa gak biarkan Kikis menikah dengan adik nya saja bun. Kikis juga mencintai Jeff," ucap Kisya dengan tangis yang melirih.
"Jeff anak tirinya tuan Geovandra. Sedang Georjino adalah anak kandungnya. Bukankah masa depan kita akan lebih terjamin jika kamu menikahi seorang pewaris," tukasbunda pelan.
"Bunda berubah. Bunda sekarang udah matrealistis. Bunda tidak seperti dulu lagi," pekik Kisya dengan tangisanya yang meledak.
"Iya Bunda memang sudah berubah, Kis. maafkan Bunda. Bunda berubah saat tau betapa susahnya mencari uang. Susahnya mencari pinjaman untuk memulihkan perusahaan dan melihat Rasya mati tanpa uang. Sudah cukup bunda kehilangan Ayah kamu. Bunda tidak mau lagi kehilangan Rasya. Bunda tak mau huhuhu," kata Bunda dengan tangisanya yang meledak.
Membuat Kisya semakin sedih dan bingung . Dia benar benar tidak punya pilihan lagi. Seolah menikah dengan Jino adalah jalan terbaik. Kisya memeluk sang bunda yang sedang menangis.
"Maap bunda. Maapin Kikis. Jika itu memang yang terbaik. Kis mau ko menuruti keinginan bunda, menikah dengan Jino," ucap Kisya dengan tangisan yang melirih. Hati yang sakit dan perih. Menerima perjodohan yang tidak dia kehendaki. Dan dia harus iklas.
Georjino alfariziq davis
Gadis sialan. Aku membanting semua barang yang ada di kamarku.
Dia merayu orang tuaku untuk mendapatkanku. Aku akan memberimu pelajaran telah bermain main denganku.
Suara pintu melemahkan amarahku. Terlihat Papa sedang berjalan menghampiriku.
"Tidak ada gunanya kamu menghancurkan seluruh rumah, Jino," terima perjodohan ini atau menyerahkan hak waris untuk Jeffan," ucapan Papa membuatku semakin kesal. Papa sengaja membuatkan aku pilihan yang pasti nya tak bisa ku pilih..
"Ayahnya meninggal dan kini adiknya sedang koma. Itu semua salah Papa. Kalau saja Papa tidak menabrak mobil mereka. Mereka pasti akan baik baik saja," tutur Papa dengan pelan.
Ah sungguh itu ironis, Papa yang berbuat dan aku yang harus bertanggung jawab.
Aku akan pergi dari rumah ini jika Papa ingin jeff menggantikanku. Ah itu hanya angan angan ku saja. Kata-kata yang tidak mungkin bisa aku ucapkan. Bagaimana pun ini semua miliku. Semuanya peninggalan mama. Tidak mungkin semudah itu Jeff dapatkan. Jeff kurang ajar. Hanya anak tiri saja sudah seperti putra mahkota.
Rasa marahku berkecambuk. Kepalan tanganku semakin keras. Akupun menonjok cermin rias di depan Papa. Tapi Papa tidak terkejut papa hanya diam dan langsung pergi meninggalkanku.
Kurang ajar. Nakisya, Jeffan, Aku benci kalian berdua. Aku benci sebenci-bencinya.
Mereka pasangan yang cocok sekali sangat memuakan. Mereka sengaja ingin semua hartaku. Lihat saja nanti kita mainkan perannya.
Georjino
"Pa ... Ini semua bohongkan, Pa. Tidak mungkin kan bang Jino menikah dengan Kisya," pekik Jeff terkejut mendengar ucapan sang papa.
"Tidak Jeff, mereka akan menikah minggu ini."
papa berkata dengan nada datar.
"Ini tidak boleh terjadi, Pa. Bagaimana bisa, Kisya itu kekasih Jeff Pa. Kami bahkan sudah berpacaran selama 3 tahun. Pa jeff mohon jangan Pa. Biarkan Jeff saja yang menikahi Kisya," tukas Jeffan dengan tubuh yang bergetar.
"Itu semua terserah Jino. Kalo Jino menolak menikahi Kisya, berarti kamu yang akan menikahi Kisya. Tapi jika Jino setuju menikahi Kisya maka kamu harus melupakan rasa cintamu," ucap papa tegas.
Jeff bergetar mendengar ucapan sang Papa. Napasnya memburu seolah dadanya menyempit.
"Bang, Lo gak mungkin kan mau nikahin cewe gue, Bang?" tanya Jeff dengan wajah yang penuh kecemasan.
Jino terdiam sesaat."Sialan! Papa sengaja," seru Jino dalam hatinya.
"Bang, jawab Bang!" Sekali lagi Jeff bertanya.
"Sorry Jeff, gue hanya ingin menurut sama patpa," jawab Jino menyembunyikan perasaannya.
"Keterlaluan lo, Bang. Setelah apa yang lo perbuat sama Lintang, sekarang lo pengen Kisyanya gue gitu. Lo udah bosen gituan sama Lintang dan sekarang mau makan cewe ade lo sendiri," tukas Jeff dengan kemarahanya.
Tuan geovandra hanya terdiam.
"Jangan sebut-sebut nama Lintang!" Bentak Jino sambil menarik kerah bajunya Jeff.
"Gue mohon bang pikirkan lagi. Gue sama Kisya saling mencintai. Lo tega mau misahin kita," seru Jeff pelan.
"Gue bilang, gue hanya nurutin ucapan Papa brengseek," teriak Jino lantang sambil mendorong badan Jeff hingga tersungkur.
"Brengsek lo, Bang," pekik Jeff terbangun dan hendak menyerang Jino. Tapi tiba-tiba mama Murni tiba dan langsung memeluk tubuh Jeff.
"Jangan Jeff jangan. Wanita itu banyak Jeff bukan Kisya aja. Seminggu lagi mereka menikah. Kamu harus iklas, Nak." seru mama Murni sambil memeluk Jeff dari belakang supaya Jeff tidak menyerang Jino.
"Ma, Kisya kekasihnya Jeff Ma. Jeff ingin menikahinya," ucap Jeff pelan dengan air matanya yang menetes.
Jino kini hanya terdiam. Melihat Jeff yang mangis di pangkuan mamanya. Sedikit rasa bersalah dia rasakan karena harus merebut kekasih dari adiknya sendiri. Walau Jino begitu membenci Jeff tapi Jino sendiri merasa Jeff tidak pernah mengganggunya dan selalu menurut padanya. Sebenernya Jeff adik yang sangat penurut.
"Apa sudah di putuskan siapa yang akan menikah? Baik Jino ataupun Jeff tidak masalah buat Papa," kata tuan Geovandra datar.
"Pah, biarkan biarkan Jeff menikahi Kisya," ratap Jeff dengan pilu.
"Gimana Jino?" tanya Papa bertanya pada Jino.
Jino terdiam dan sesaat menghela napas panjang
"Jino bakal nikahin gadis itu Pa. Dan lo Jeff lupain cinta lo ke dia. Karena dia bakalan jadi kakak ipar lo," kata Jino tegas dan langsung pergi meninggalkan rumah.
"Brengseeeek lo, Bang," teriak Jeff dengan tangisan yang nyaring.
🎄🎄🎄
Jino pergi menuju ke klub yang biasa dia dan Lintang datangi. Dia pergi sendiri tanpa Lintang. Pikiranya sangat kacau. Di teguklah beberapa gelas berisi whine.
Membuat pikiranya sedikit tenang. Dia sangat mencinta kekasihnya Lintang. Dia bahkan ingin melamar Lintang dalam satu bulan ke depan dan dia sudah berjanji terhadap Lintang. Tapi kini bahkan dia tidak bisa melakukanya. Karena minggu depan dia harus menikahi seorang gadis yang tidak dia cintai sama sekali. Dan gadis itu adalah kekasih adik tirinya sendiri.
Kepala seperti mau pecah saja. Kepalanya berdenyut merasakan pusing yang amat sangat memikirkan masalah nya kali ini.
"Lintang, angan-angan ku ingin hidup denganmu. Bercinta denganmu menikah dan memiliki beberapa bayi bersamamu.Tapi kini semuanya sirna. Aku selalu menjagamu sampai kita bertunangan nanti. Tapi itu semua tidak akan pernah terjadi.
Aku tidak akan merusakmu Lintang.Aku sangat mencintaimu, Walau napsuku sebesar gunung aku akan menjagamu sekuat hatiku. Masa depanmu akan tetap cerah," ucap Jino dalam pikirannya.
Jino terus meneguk minumannya. Sampai akhirnya Jino tertidur. Saat ia terbangun ternyata dia sudah ada di sebuah kamar hotel. Dan di sampingnya terlihat tubuh seksi dan mungil mendekap badannya erat.
Aroma tubuh yang sangat dia rindukan dan cintai. Aroma tubuh Lintang. Semalam Jino minum sampai tertidur dan Lintang membawa Jino ke sebuah hotel terdekat dengan club.
Dengan lekat Jino memandangi wajah Lintang. Wajah cantik kekasih yang sangat dia cintai. Wajah cantik perempuan sang sangat sulit dia taklukan.
"Kamu akan menangis jika tau aku akan menikahi sahabatmu," ucap Jino dalam hatinya sambil mengelus pipi Lintang yang lembut. Dan Lintang masih tertidur lelap. Tanpa terasa air mata Jino menetes. Dan Jino mengecup kening Lintang dengan lembut.
"Untunglah aku belum merusakmu," ucap Jino dalam hatinya.
Jino lalu bangun dan langsung pergi meninggalkan Lintang yang kini masi tertidur dengan lelapnya.
Jino lalu segera pergi menuju ke rumah Kisya. Dan terlihat Kisya sedang duduk di halaman rumahnya sambil bermain dengan kucing hitamnya yang lucu.
Jino datang dan berjalan pelan pelan. Lalu duduk di samping Kisya. Dan Kisya masih tidak menyadari kehadiran Jino.
gadis itu terus memeluk kucing tersebut dan memainkan bulu halusnya.
"Kessi. Kamu lembut banget. Ayo makan sama mami, Nak. Mamo gak bakal tinggalin kamu. Mami merindukan papimu Jeff," ucap Kisya sambil memeluk kencang kucingnya dan tiba-tiba saja menangis dengan sesegukan.
Jino ada di samping Kisya dan melihat Kisya menangis. Jino yakin kalo Kisya sedang merindukan Jeff. Seperti dia merindukan Lintang.
"Mulai sekarang lo lupain si Jeff. Karena minggu depan kita akan menikah," kata Jino dengan tegas.
"Ah, Kak. Kamu?" kata Kisya terbata. Karena terkejut melihat Jino ada di sampingnya.
"Ayo pergi!" ucap Jino sambil menarik tangan Kisya dengan kasar.
"Mau kemana, Kak. Sakit kak lepasin!"
pekik Kisya kesakitan.
Tiba-tiba bunda Nisya datang dan terheran.
"Kisya mau kemana ...? Eh kamu Jino kan?" tanya bunda terheran.
"Iya tante. Maaf ya Jino minjem dulu Kisya Mama mau ngajak Kisya jalan," ujar Jino dengan senyumannya.
"Baiklah hati-hati di jalan," jawab bunda Nisya dengan senyumannya.
Dan Jino mengangguk pelan dan langsung membawa Kisya masuk ke mobilnya.
Jino lalu membawa Kisya ke sebuah hotel yang sangat jauh dari kota. Butuh waktu satu jam setengah untuk sampai di sana.
Jino menarik tangan Kisya kasar, dan Kisya meringgis kesakitan. Kini Jino sudah memesan suite room dan langsung masuk ke kamarnya. Di lemparkanya tubuh mungil Kisya ke tempat tidur hingga Kisya semakin kesakitan.
Kisya mulai menangis ketakutan. Dan Jino hanya menyeringai.
"Buka baju lo!" pinta Jino tegas.
Kisya masih menangis ketakutan.
"Buka baju lo. Kalo engga gue robek baju lo dan lo!" teriak Jino lantang. Dan Kisya semakin mengencangkan suara tangisannya. Dan membuat Jino sangat kesal. Jino langsung merobek baju Kisya dan kini Kisya hanya mengenakan baju dalam saja. Kisya makin menangis.
Jino membuka kaos yang dia kenakan dan kini hanya mengenakan boxernya saja.
"Ayo layani gue," pinta Jino dengan kemarahanya. Kisya masih menangis sesegukan.
"Kak, Kita bahkan belum menikah," sangkal
Kisya dengan tangisannya.
"Gak masalah sekarang atau nanti. Lo kan tetap bakalan jadi istri gue. Sekarang ayo layani gue seperti lo melayani si Jeff,"
ucap Jino sambil mencium paksa bibir Kisya. Jino menggigit seluruh leher Kisya dan melepas baju dalam Kisya sampai tubuh kisya terlihat dengan jelas.
Kisya menjerit dan mendorong Jino. Namun Jino sangat kuat. Dan Kisya hanya seorang gadis dengan badan yang kecil. "Ahhhhhh jangan kakkk!" jerit Kisya meronta-ronta.
Jino tidak menghiraukan tangis dan jerit Kisya. Jino terus mengigiti leher dan kini menggigit seluruh tubuhnya. Semuanya Jino lakukan dengan kasar.
Kisya terus menjerit kesakitan karena gigitan Jino juga membekas di badan Kisya dan meninggalkan beberapa warna ungu dan bahkan berdarah. Setelah puas menjelajahi tubuh Kisya lalu Jino membuka seluruh kain yang menempel padanya dan langsung menodai Kisya dengan sangat kasar.
Jerit kisya sangat lantang. Jino sempat terkejut karena Kisya masih perawan. Dia terdiam saat kini miliknya telah terbenam seluruhnya di tubuhnya Kisya. Lalu Jino terus melakukan hal itu pada Kisya dengan sangat kasar, tak peduli Kisya menangis kesakitan.
"Sudah Kak, sakit Kak. Aku tidak kuat Kak.
Hik hik hik!" teriak Kisya dalam tangisan kesakitannya. Jino begitu brutal nafsuunya tak terbendung. Jino bergerak kasar dan penuh emosi.
Kisya masih menangis dengan kesakitanya. Kisya merasakan betul bahwa miliknya telah robek dan hancur tak berbentuk. Rasa sakitnya bukan cuma dia rasakan di tubuhnya saja tetapi dia rasakan dihatinya. Jino terus memacu kecepatan dengan ekstra.
Jeritan Kisya semakin kencang. Jino mengeraang melepakan semua cairannya menyembur di dalam rahim Kisya. Dan Jino ambruk di atas tubuh Kisya. Jino menghentikan kegiatanya dan terlihat banyak darah di sprei putihnya. Darahh bercampur dengan cairan miliknya.
Jino benar benar puas. Menikmati tubuhnya kisya. Kini Jino memejamkan mata sambil mengatur napasnya. Wajah puas tercermin di wajahnya. Kisya masi menangis namun kini tangisannya sedikit pelan. "Gue pikir lo sama jeff udah ML," ucap Jino sambil mengatur napasnya.
Dan Kisya hanya bisa menangis saja.
Selang 15 menit Jino lalu mengambil tisyu unyuk membersihkan miliknya dan Jino dan Kisya. "Ahh ... leguh Kisya kesakitan.
Lalu Jino melakukanya kembali. kini semakin brutal. Tak peduli Kisya yang terus menangis kesakitan. Dan pagi itu sekitar 3 jam lebih Jino melakukan itu. Sampai saat Jino mengeraang merasakan klimaks. Dia sudah tak bertenaga lagi. Tubuhnya seolah tak bertulang sangat lelah.
Jino lalu melihat Kisya. Merasa heran kenapa Kisya tidak menangis lagi.Ternyata Kisya pingsan. Dan yang sangat membuatnya terkejut. Yaitu saat Jino melepaskan pelukanya pada Kisya. Ternyata keluar darah yang sangat banyak dan itu membuat Jino tersentak.
"A-apa ini kenapa darahnya tidak berhenti? Bangun Kis. Lo harus bagun!" pekik Jino menatap kaget ke arah organ inti Kisya yang masih terus mengeluarkan daraah. Lalu Jino menampar wajah Kisya dengan kasar agar Kisya segera bangun.
Namun Kisya tidak kunjung bangun dan daraahnya semakin banyak keluar. Tubuh Jino menegang saat tau Kisya pingsan dan perdarahan.
🌟
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!