selamat menikmati bacaannya,,,💕💕💕💕
Sudah menjadi kebiasaan rutin bagi Syaza bangun sebelum Adzan subuh dan setelah mengerjakan kewajibannya sebagai muslim langsung melakukan ritual paginya yaitu mandi. Dan karena hari ini adalah hari pertama kuliah, Syaza tak ingin terlambat jadilah ia pagi-pagi berpakaian rapi kemudian mengoles make up tipis-tipis khas anak kuliahan.
'Cantik ' gumamnya sambil melihat dirinya di cermin
Setelah berdandan rapi kemudian Syaza turun dan duduk manis di meja makan dengan mata berbinar melihat sarapan tertata rapi tanpa harus repot.
" Waooowww,,,,,pagi yang cerah dengan sarapan yang bergizi,,,," kata Syaza
" Segera selesaikan sarapannya,,,,nanti kena macet lho,,,"kata Dina mama Syaza
" Kuliah sampai jam berapa, Sya???' tanya papa
" Kurang tau pa, soalnya kan masih kuliah perdana ". jawab Syaza
" Jangan sekolah terus dipikir,,,ingat umur, teman-teman seangkatanmu rata-rata sudah nikah lho,,," kata papa tanpa perasaan
Syaza tak menimpali perkataan papanya, hanya diam dan melihat mama dan papanya secara bergantian, pembicaraan seperti inilah yang Syaza selalu hindari sehingga pada 3 tahun lalu ketika perusahaan Mandiri Coorporate menawarkan pekerjaan di kota Y dia langsung menerimanya tanpa berpikir panjang.
" Pa, ma,,,,Syaza berangkat ya,,,Assalamualaikum " kata Syaza buru-buru
"Waalaikumsalam,,,hati_hati, sayang,,," kata mama dan papa Syaza bersamaan
Kemudian Syaza melajukan mobilnya dan ikut bergabung dengan para pengguna jalan raya yang lainnya untuk menuju tempat mereka beraktifitas.
Setelah 20 menit perjalanan tibalah Syaza dipelataran parkir Kampus dan segera memarkir mobilnya dengan aman karena masih pagi sehingga parkiran masih lengang.
Kemudian Syaza menelusuri koridor kampus pasca sarjana Universitas Sevima mencari ruangan kelasnya. Setelah menemukan kelasnya kemudian bergabung dengan mahasiswa lainnya yang notabene sebagian besar karyawan seperti dirinya meskipun beberapa diantaranya adalah mahasiswa murni.
Karena pembawaan Syaza yang cepat akrab dengan orang yang baru ditemuinya sekalipun sehingga tak butuh waktu yang lama baginya untuk mendapatkan teman akrab. Lyla adalah gadis yang karakternya sama dengan Syaza sehingga mereka cepat akrab.
Sambil menunggu kedatangan dosen, mereka masing-masing duduk di tempat yang menurut mereka strategis. Dan saling berharap jika dosen mereka tidak membebani dengan tugas-tugas karena mereka juga sibu di kantor.
"Semoga aja dosennya easy going, ya,,," kata pak Anton
"Semoga saja, pak,,,," timpal Rheina
Tak lama kemudian terdengar langkah kaki beradu dengan lantai memasuki ruangan kelas mereka hingga mahasiswa yang berada dalam kelas terdiam dan ketika Syaza melihat kearah pintu
Deeggg
astaga,,,kok bisa ketemu dia lagi,,,dunia benar-benar sempit,,,,mama bisakah aku ditelan bumi saja saat ini?? batin Syaza putus asa.
"Assalamualaikum dan selamat pagi,,," kata pak dosen sambil mengedarkan pandangannya dan terpaku pada sosok yang dia kenal.
"Waalaikumsalam pak,,,"balas kami serempak
"Baiklah, sebelum saya memulai materi perkuliahan terlebih dahulu saya memperkenalkan diri. Nama saya DR. Raka Mahendra P, kalian cukup memanggil saya dengan pak Raka,saya akan mengampu mata kuliah manajemen Bisnis. Selanjutnya akan saya absen dan tolong kerjasamanya jika namanya disebut supaya berdiri agar saya bisa mengingat kalian karena saya adalah salah satu dosen yang tidak akan pernah menerima titipan absen " kata pak Raka panjang lebar menjelaskan aturan mata kuliah yang dia ampu dengan pandangan mengintimidasi.
"Anton Siswono,,,"
"Saya pak,,,"jawab pak Anton berdiri
"Rheina Putri,,,"
"Saya pak,,,"
"Lyla Maheswari,,,"
"Saya pak,,,,"
"Anastasya Thalita,,,,"
"Saya pak,,,,"
Sejenak Raka terdiam melihat kearah Syaza sambil tersenyum, sementara Syaza pura-pura tidak melihatnya.
'hmmmm,,,,akhirnya kutemukan kau, tanpa harus bersusah payah mencari mu, akan kuperbaiki kesalahnku dimasa lalu' batin Raka tersenyum
"Baiklah kita lanjutkan dengan materi kita pada hari pertama perkuliahan ". kemudian pak Raka langsung menerangkan materinya dengan sangat baik dan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh semua mahasiswa .
Sambil menerangkan materi manajemen bisnis, sekali-sekali Raka mencuri pandang ke arah Syaza yang tak luput perhatian dari Lyla.
"Sya,,,,kamu kenal dengan pak Raka??" tanya Lyla
"Hussshhh,,,,jangan cerita nanti ditegur, gak enak,,," kata Syaza tanpa menjawab pertanyaan Lyla
"Yang duduk ditengah,,,,kalo tidak berniat mengikuti kuliah saya, silahkan keluar pintu terbuka lebar " katanya datar
"Maaf pak,,,,"cicit Lyla gugup
Tanpa terasa waktu terus berlalu dan mata kuliah manajemen bisnis pun berakhir dan pak Raka lalu membereskan buku-bukunya kemudian berjalan eninggalkan ruangan, namin sebelum benar-benar menghilang dari balik pintu, sekilas pak Raka kembali menoleh ke arah Syaza sambil tersenyum.
Para mahasiswa bernapas lega setelah sang dosen meninggalkan ruangan, karena ternyata dosen tak sesuai dengan harapan mereka.
Syaza dan Lyla kemudian berjalan ke kafe yang ada di depan kampus untuk beristirahat sekaligus mengisi perut mereka sambil menunggu kuliah berikutnya.
"Sya,,,kamu beneran gak kenal pak Raka ???' kata Lyla mengulang pertanyaannya karena penasaran
"Emang kenapa???" tanya Syaza tak menjawab pertanyaan Lyla
"Tadi ketika dikelas, berkali-kali aku liat pak Raka melihat ke arahmu sambil tersenyum-senyum, gitu " jawab Lyla dengan jelas
"Mungkin beliau salah mengenali orang " jawab Syaza asal
"Salah mengenali gimana,,,,ketika menyebut namamu dan melihat ke arahmu, keliatan kok dia terkejut, gitu " kata Lyla ngotot
Perbincangan mereka terhenti ketika pelayan mengantarkan pesanan mereka dan menatanya diatas meja, tanpa menunggu waktu mereka langsung menyantap hidangan di hadapan mereka dan melupakan pembicaraan yang tak berguna.menurut Syaza.
Syaza dan Lyla hanya mengambil jadwal kuliah hari Sabtu karena mereka juga bekerja sebagai karyawan. Mereka melanjutkan kuliah untuk menunjang karier mereka.
💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦
selamat menikmati novelku yang ketiga,,,,,
jangan lupa boom like, vote, dan komennya sebagai penyemangat bagi author
salam sukses selalu dari author
happy reading,,,💖💖💖💖💖
Hari Senin adalah hari pertama kerja setelah Sabtu dan Minggu libur. Para pemburu rupiah sepakat bahwa hari Senin merupakan Money day atau Monday, hari dimana orang-orang sibuk bekerja untuk mengisi pundi-pundi mereka. Begitu pula dengan Syaza, hari ini adalah hari pertama baginya bekerja mengais rejeki di kantor pusat Mandiri Coorporate.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam lamanya, disinilah perjalanan Syaza berakhir,parkiran kantor pusat perusahaan Mandiri Coorporate. Setelah memarkirkan mobilnya pada parkiran khusus karyawan kemudian Syaza berjalan dengan anggun dan percaya diri memasuki lobby kantor dan berjalan kearah meja resepsionis yang bernama Sita sesuai dengan name tage yang menempel di dadanya.
"Selamat pagi, mbak,,," sapa Syaza
"Selamat pagi juga mbak,,,ada yang bisa saya bantu ???" tanya Sita ramah
"Saya Anastasya Thalita, mbak,,,dari kantor cabang Yogyakarta " jawab Syaza
"Oh,,,mbak yang pindahan itu, ya,,,mari saya antar ke ruangan " kata Sita
Kemudian Syaza dan Sita berjalan kearah lift dan setelah masuk ke dalam lift, Sita langsung menekan angka 12, dalam sekejap tibalah mereka di lantai 12, lalu menuju ruangan dengan tulisan dengan huruf besar HRD di pintunya.
tok tok tok
Ceklek
Setelah dipersilahkan masuk, kemudian Sita kembali ke tempatnya dan Syaza pun masuk ke dalam yang cukup besar tersebut.Kemudian Syaza memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum dan disambut oleh kepala Bagian HRD yang lumayan tampan
"Selamat pagi, pak,,,perkenalkan saya Anastasya Thalita dari kantor cabang Yogyakarta yang dipindahkan ke kantor ini " kata Syaza
"Saya Rinto Bu Thalita,selamat datang dan selamat bergabung dengan kami semoga ibu betah bekerjasama dengan kami ". kata Rinto
"Terima kasih pak,,,tapi bapak bisa memanggil saya dengan Syaza saja". balas Syaza
Setelah perkenalan singkat, kemudian pak Rinto mengajak Syaza ke ruangan manager pemasaran yang akan di tempati olehnya dan menghentikan pekerjaan para karyawan yang sedang sibuk dan memperkenalkan Syaza sebagai manager baru mereka.
"Tolong perhatiannya sebentar " kata pak Rinto meminta perhatian "kenalkan beliau adalah Ibu Anastasya Thalita, silahkan perkenalkan diri anda ". kata pak Rinto
"Terima kasih, pak. Kenalkan nama saya Anastasya Thalita tapi kalian boleh memanggil saya Syaza dan saya mohon bantuan serta kerjasamanya karena saya adalah orang yang baru bergabung dikantor ini. "kata Syaza dan disambut baik oleh karyawan yang lain, lalu mereka satu per satu memperkenalkan diri.
Setelah sesi perkenalan singkat selesai, pak Rinto kembali ke ruangannya dan Syaza serta yang lainnya kembali disibukkan dengan pekerjaan yang sempat tertunda. Dan Syaza juga ikut menenggelamkan diri memeriksa kertas- kertas yang ditinggalkan oleh manager lama dan dibiarkan bertumpuk di atas meja kerjanya.
'hufffttt,,,,hari pertama yang sangat melelahkan' batin syaza menarik napas panjang melihat kertas di atas mejanya.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12.00 siang, waktu untuk istirahat yang tak boleh dilewatkan untuk mengganti energi yang terkuras, hampir semua karyawan berjalan menuju kantin bagi yang tidak suka antri lebih memilih makan siang di kafe seberang kantor.
Setelah mengantri cukup lama akhirnya Syaza mendapatkan giliran untuk memilih makanan yang dia inginkan dan disinilah Syaza meja pojok yang bisa melihat ke segala arah, cocok untuk menikmati makan siang sambil melihat orang lalu lalang suatu hiburan tersendiri bagi Syaza.
Meskipun sebagian karyawan memilih kafe untuk bersantap siang akan tetapi kantin kantor tetap ramai karena karyawan wanita saling bercerita tentang pelimpahan pucuk pimpinan perusahaan yang akan diserahkan kepada anaknya yang beberapa tahun terakhir menetap di luar negeri dan kini telah kembali ke tanah air. Setidaknya begitulah yang di dengar oleh Syaza yang sedang menikmati makan siangnya.
"Boleh bergabung ??" tanya seorang karyawan
"Tentu saja, silahkan " jawab Syaza tersenyum ramah
"Karyawan baru, ya???kenalkan namaku Shana dari bagian keuangan katanya sambil mengulurkan tangannya
"Iya, saya karyawan baru dari kantor cabang Yogyakarta, namaku Anastasya Thalita, tapi cukup dengan memanggilku Syaza "kata Syaza menerima uluran tangan Shana.
"Pasti kinerjamu bagus hingga dipindahkan ke kantor pusat ". kata Shana memuji
"Biasa, aja,,," balas Syaza kikuk
Syaza dan Shana kemudian melanjutkan makan siangnya dengan hikmat sambil mendengar karyawan yang tak henti-hentinya membahas pergantian pimpinan perusahaan yang sangat menyita perhatian mereka. Mendengar mereka yang antusias bercerita membuat jiwa kepo Syaza meronta-ronta ikut penasaran.
"Bu Shana,,,emang bener ya pimpinan perusahaanakan segera meletakkan jabatannya?? " tanya Syaza
"Seperti yang kamu dengar,, mereka itu adalah kelompok surat kabar tanpa kertas di kantor ini, semua informasi yang mereka dapatkan adalah bvenar adanya." kata Shana
"Kok sampai seheboh, gitu Bu ???"tanya Syaza lagi
"Ya wajarlah mereka seheboh itu, soalnya calon pimpinan kita itu seorang duda keren, setelah menikah mereka tinggal di luar negeri dan punya anak, setelah isterinya meninggal kemudian beliau kembali bersama anaknya " jelas Shana. " Oh ya, kamu jangan memanggilku Ibu dong, panggil Shana aja umur kita kan gak beda jauh " kata Shana
Syaza kemudian berpikir pantas saja para wanita lajang ramai membicarakan beliau, ternyata dia hot daddy. Syaza terkekeh menyadari pikirannya yang asal.
"Kenapa cengengesan seperti itu ??? jangan-jangan kamu juga memikirkan calon direktur kita, ya???' tanya Shana curiga
"Sembarangan aja,,,aku cuma memikirkan kelakuan para lajang disini,,,segitu hebohnya padahal orang yang dibicarakan belum tentu ngelirik kita " balas Syaza membela diri
"Hahahaha,,,iyya bener itu " kata Shana tertawa ngakak
"Lagian biasanya laki-laki seperti itu pasti sangat mencintai isterinya, seperti pada cerita-cerita novel " lanjut Syaza yang disetujui oleh Shana
Setelah makanan mereka habis dan melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, kemudian Syaza mengajak Shana untuk segera kembali ke ruangan mereka.
"Yuk ah,,,kita balik ke ruangan, sebentar lagi jam istirahat akan selesai "ajak Syaza
Syaza dan Shana kemudian bergegas keluar dari kantin dan menuju ruangan masing-masing untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Suasana kantor untuk hari pertama memberikan kesan yang baik bagi Syaza, para karyawan seolah tak saling mengenal ketika jam kerja namun berbanding terbalik jika sedang jam istirahat.
Menuruti pekerjaan yang serasa tidak akan ada habisnya hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan jam pulang kantor. Sebagian besar karyawan sudah meninggalkan kantor, hanya tersisa karyawan yang ingin menyelesaikan pekerjaan meskipun kantor tidak mengharuskan mereka lembur.
Syaza yang ingin segera beristirahat kemudian ikut bergabung antri dengan karyawan lainnya di depan lift untuk membawa mereka ke lantai dasar.
Setelah lift berhenti dilantai dasar, kemudian Syaza melewati lobby dan segera menuju parkiran dan selanjutnya melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata menuju rumahnya yang jaraknya lumayan jauh dari kantor Syaza.
💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦
selamat menikmati,,,,,semoga suka dengan ceritanya,,,,,
terima kasih author ucapkan karena bersedia meninggalkan jejak-jejaknya
boom like, vote dan komen sangat author harapkan sebagai penyemangat untuk up, up dan up yang banyak.
semoga inspirasi dikepala author tetap duduk dengan manisnya hingga author bisa menyajikannya dalam bentuk cerita.
salam hangat selalu dari author
happy reading,,,,
Mentari pagi perlahan mulai menampakkan sinarnya yang berwarna keemasan, gadis cantik dengan kulit putih bak mutiara dengan bulu mata yang lentik menghias kelopak matanya yang perlahan bergerak menyesuaikan cahaya yang memasuki retinanya. Setelah kesadarannya terkumpul dan melihat keluar jendela dengan sigap melompat turun dari ranjang dan berlari ke kamar mandi membersihkan diri secepat mungkin kemudian bergegas turun menghampiri kedua orang tuanya di meja makan,
Tanpa banyak bicara Syaza lalu mengambil sepotong roti dan mengolesnya dengan selai coklat kesukaannya lalu minum susu dan berpamitan dengan mencium punggung tangan kedua orang tuanya . Ya gadis itu adalah Syaza yang terlambat bangun karena semalam matanya tak bisa terpejam
"Pa, ma,,, Syaza berangkat " pamit Syaza
"Kok buru-buru, nak???" tanya mama
"Hari ini akan ada pergantian direktur, ma,,,Syaza takut telat,,," jawab Syaza sambil berlari ke garasi
"Hati-hati dijalan, jangan ngebut,,,," kata papa setengah berteriak yang di jawab dengan jempol oleh Syaza
Kemudian Syaza segera membelah jalan raya menuju kantornya, karena telat bangun jalan yang biasanya lengang jika Syaza melintas kini mulai terlihat ramai dipadati pengendara yang lain
Setelah Syaza menghilang dari pandangan kedua orang tuanya, kemudian mereka kembali masuk kedalam rumah karena papa Syaza juga akan segera ke kantor.
"Ma,,,kapan ya kita bisa mengatur pertemuan Syaza dengan anak teman sekolah kita " kata Bimantara.
"Jangan terlalu dipaksa, pa,,,nanti malah menjadi beban buat Syaza,,," balas Dina
"Tapi kan umurnya sudah cukup dewasa untuk menikah " kata Bimantara tak mau kalah
"Bicarakan dulu dengan Syaza, pa,,,siapa tau dia sudah punya calon " saran Dina
Bimantara terdiam mendengar penuturan isterinya, memang benar kata isterinya, sebaiknya semua dibicarakan sehingga tidak terkesan memaksa pikir Bimantara
Pagi yang luar biasa menurut Syaza karena bisa terbebas dari obrolan unfaedah sang papa yang hampir setiap pagi sejak Syaza kembali ke rumah jika sarapan bersama selalu mengajaknya bertemu dengan sahabatnya yang mencarikan istri buat putranya.
Setelah tiba diparkiran kantor, Syaza membubuhi make up tipis diwajahnya yang cantik yang belum sempat dilakukannya sejak selesai mandi pagi karena terburu-buru dan takut telat. Setelah berdandan dan merapikan rambutnya lalu Syaza berjalan memasuki lobby kantor, nampak para karyawan lebih sibuk dari biasanya apalagi karyawan yang berjenis kelamin perempuan, mereka justru lebih sibuk dengan dandanannya.
Pagi ini suasana kantor terlihat sangat berbeda, mulai pintu masuk sampai bagian dalam kantor terutama yang akan dilewati sang direktur dihiasi dan semua karpet diganti dengan yang baru.
Tepat pukul 08.00,semua karyawan dihimbau agar berkumpul di lobby untuk menyambut kedatangan bapak direktur dan putra yang akan menggantikannya.
Semua karyawan berdiri berjejer berhadap-hadapan sesuai dengan jabatan masing-masing, termasuk Syaza yang berdiri berdampingan dengan Shana dan pak Rinto. Dari arah pintu masuk terlihat bapak direktur yaitu bapak Prasetyo Prambudi turun dari sebuah mobil mewah dan didampingi putranya yang akan menggantikan posisi beliau.
Semua mata terfokus pada satu titi, parak karyawan perempuan yang sejak kemarin membicarakan calon direktur baru terpekik melihat pemandangan yang luar biasa menurut mereka, akan tetapi berbeda dengan keadaan Syaza ketika melihat siapa yang akan menjadi direktur tempatnya mengais rejeki. Seketika badan Syaza seolah tengah membawa beban berat dipunggung nya, kakinya serasa tak bertulang, tangannya gemetar dan keringat dingin tiba-tiba membanjiri dahinya, segera berpegangan kuat pada lengan Shana, pak direktur dan putranya terus melangkahkan kaki memasuki kantor, semakin dekat dengan posisi Syaza berdiri, semakin pucat pula wajah Syaza membuat Shana kaget.
"Sya,,,kamu kenapa???wajahmu kok pucat banget, kamu sakit ???" tanya Shana khawatir
"Eng,,,nggak kenapa-napa kok". jawab Syaza gugup
"Atau jangan-jangan kamu kaget melihat calon direktur kita, ya???" goda Shana
"Ck,,,gak juga, kali,,,,tadi itu aku sarapannya sedikit karena telat bangun ". jawab Syaza mengelak tanpa berbohong.
'kenapa nasibku gini amat ya,,,,disaat aku sudah melupakan semuanya, tapi malahan selalu bertemu dengannya, sepertinya aku telah melakukan dosa dimasa lalu sehingga harus kutebus dikehidupan ini,,,pingin masuk ke perut mama aja kalo kejadiannya seperti ini,,,' batin Syaza
Kemudian pak direktur dan putranya terus melangkah memasuki kantor dan melewati karyawan yang menyambutnya, ketika tiba di depan Syaza, putra pak direktur berhenti sejenak dan melempar senyum kearah Syaza sementara yang disenyumi menundukkan pandangannya
'Sekali lagi terima kasih ya Allah,,,,telah memudahkan jalanku, kali ini akan kuperbaiki kesalahanku sayang, kamu tidak akan pernah kulepaskan' batin Raka
Setelah kedua big boss itu hilang dari pandangan para karyawan, terdengar pengumuman di interkom agar semua manager dan wakil manager berkumpul diruang rapat. Dalam waktu singkat ruang rapat pun dipadati oleh para manager dan wakilnya. Kemudian bapak Prasetyo memperkenalkan putranya sebagai penggantinya
"Karena umur saya sudah tak muda lagi untuk mengurus bisnis, maka mulai hari ini putra saya yang akan menggantikan posisi saya sebagai direktur, "perkenalkan dirimu, nak " kata pak Prasetyo pada putranya
"Terima kasih pa, pertama-tama saya akan memperkenalkan diri dulu, nama saya Raka Mahendra Prasetyo dan saya mengharapkan kerjasama kalian dan semoga kita bisa bersama-sama memajukan perusahaan ini " kata pak Raka dengan suara khasnya dingin dan datar.
Kemudian satu per satu kami menyalami beliau berdua sampai tiba giliranku, pak Prasetyo melihatku dengan keheranan karena pegawai baru dan langsung menjabat sebagai manager pemasaran
"Sejak kapan anda bergabung ???" tanya pak Prasetyo karena memang sejak kepindahan Syaza belum pernah bertemu dengan beliau.
"Baru beberapa hari yang lalu, pak,,,saya dari kantor cabang Yogyakarta " jawabku dengan tersenyum sopan.
"Oh,,,,jadi andalah orangnya yang berhasil membuat cabang perusahaan di Yogyakarta bangkit lagi???waahhh,,,bapak tidak menyangka ternyata orangnya masih muda dan cantik. "kata pak Prasetyo memuji seraya melirik anaknya
"Terima kasih pujiannya, pak,,," balas Syaza
"Pa,,,ingat umur dan ingat mama di rumah,,,"celetuk pak Raka mendengar ayahnya memuji kecantikan wanita muda, membuat sang ayah tertawa karena berhasil menggoda anaknya
Kemudian Syaza menyalami Raka dengan sedikit canggung, meskipun mereka sudah saling kenal bahkan pernah dekat akan tetapi Syaza tak mau mengingatnya lagi, baginya hubungan mereka hanyalah atasan dan bawahan di kantor.
"Selamat datang, pak,,," ucap Syaza menjabat tangan Raka
"Terima kasih,,,," balas Raka menjabat tangan Syaza dengan erat.
Syaza dengan cepat menarik tangannya dari genggaman tangan besar milik Raka,yang membuatnya gugup dan salah tingkah. Setelah bertahun-tahun baru kali ini mereka bertemu dan bahkan bersentuhan. Dan jantungnya kembali berdetak kencang seolah akan keluar dari dada Syaza.
Tanpa Syaza ketahui, hal yang sama pun terjadi pada jantung Raka yang berkerja lebih keras dari biasanya
'detak jantungku tak pernah berubah jika berdekatan denganmu Sya,,,meskipun sudah bertahun-tahun kita tak bertemu ' batin Raka
💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦
hai,,,,hai,,,,author hadir lagi menyapa lewat novel terbaru,,,,
"Back To The Mantan "
semoga bisa memuaskan para readers....
jangan lupa dukungannya buat author, Vote, like, komen akan sangat membantu untuk author tetap eksis berkarya
Salam hangat selalu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!