Seorang Pemuda berjalan di tepian trotoar itu dengan langkah yang gontai, kakinya bergerak pelan menapaki Bumi namun seakan yang Ia tapaki bukanlah Bumi.
Tes... tes...
Perlahan rintik air hujan turun, perlahan rintik air hujan itu berubah menjadi guyuran hujan yang sangat deras. Pemuda itu mengabaikan hujan tersebut seakan hujan itu hanya sebuah hembusan angin yang berlalu. Ia terus berjalan di tengah iringan air hujan yang semakin deras tersebut.
Mata Pemuda yang hitam itu hanya bisa menatap hujan tersebut dengan tatapan kosong, ingatannya sendiri terus melayang berulang ulang pada kejadian kejadian yang terjadi selama beberapa Bulan terakhir.
Kejadian kejadian itu dimulai meninggalnya Orang tuanya yang selalu merawat dan menyayanginya sejak kecil, di susul bagkrutnya perusahaan Orang tuanya, dan kemudian Pacarnya yang berselingkuh dengan Sahabatnya, saat ini Ia masih berumur 15 tahun, kejadian kejadian tersebut merupakan beban yang berat bagi Pemuda seumurannya. Kini Ia nyaris tak memiliki apa-apa, baik itu harta atau Orang-Orang yang Ia sayangi, Ia hanya memiliki baju yang kini melekat di tubuhnya dan sebuah harta berharga yang membuatnya masih bertahan. Akal dan hatinya.
Pemuda itu terus berjalan dengan pelan, Ia sama sekali tak menyadari bahwa ada sebuah mobil hitam mewah yang membuntutinya sejak tadi dan beberapa saat kemudian mobil itu berhenti beberapa meter di belakangnya. Pintu mobil itu terbuka, dan 2 sosok keluar dari mobil itu, 2 sosok itu dengan cepat menutup pintu mobil dan menuju ke arah Pemuda itu.
Buk...
Suara pintu mobil yang tertutup menyadarkan Pemuda itu, Ia langsung sadar ada sesuatu didekatnya dan memutuskan menoleh kebelakang. Namun sayang, semuanya sudah terlambat.
Jleb...
Sebuah pisau tepat menusuk lehernya menimbulkan sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Mata Pemuda itu membelakak kaget, pandangannya pun perlahan kabur. Darah dari lehernya bercipratan mengenai pakaian dan wajahnya membuat diri Pemuda itu benar benar tampak mengerikan dan mengenaskan. Di saat seperti itu, di saat pandangannya masih buram, samar-samar Ia masih dapat melihat siapa Pelaku yang menusuknya.
Mereka tak lain dan tak bukan adalah...
Mantan Sahabat dan Mantan Pacarnya!
Mengetahui hal tersebut, sungguh membuat hatinya kini dipenuhi emosi dan dendam yang sangat membara, Ia sungguh sungguh ingin membalas 2 Makhluk hina itu berkali kali lipat hingga Mereka merasakan penyiksaan yang akan terus menghantui dan membuat Mereka menderita seumur hidup Mereka.
Namun sayang, kini Ia tak dapat mengatakan atau sekedar melakukan apapun, dirinya hanya dapat menangkap pemandangan buram tentang 2 Orang yang dulu ia sayangi namun kini berubah menjadi Orang yang sangat Ia benci itu tertawa senang.
Dengan perlahan matanya mulai menggelap sempurna dan kesadarannya pun tersedot hingga sempurna menghilang.
...---...
Pemuda itu mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya dengan perlahan membuka matanya. Saat kesadaran dan akal kembali seutuhnya, Ia dapat merasakan tanah dan rumput disekitar badannya dalam posisi berbaring tersebut. Setelah sedikit yakin, dengan sisa tenaga Ia perlahan mencoba duduk, tangannya juga langsung memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing.
"Aku... Dimana? bukankah Aku sudah mati?" gumamnya dengan lirih sambil kebingungan. Ia kemudian memutar kepalanya untuk melihat sekitarnya dan langsung terkejut saat mendapati tempat sekitarnya.
Ia dapat melihat ada beberapa pohon dan sungai kecil di sisi kanannya dan sebuah tebing tinggi disisi kirinya. Suara aliran air sungai itu terdengar jelas di telinganya, begitu juga suara gesekan daun-daun yang di tiup angin. Ia kemudian mendongak ke arah tebing, melihat seberapa tingginya tebing itu, Ia tak tahan untuk kemudian tak tercengang melihat ketinggian tebing tersebut.
Di saat seperti itu, Ia merasa tiba-tiba kepalanya serasa dirasuki oleh sesuatu yang mengalir sangat deras.
"Arrrgghhh..," Pemuda itu menggeram keras, kesakitan sambil memegangi kepalanya yang perlahan sakit di sertai pusing yang luar biasa. Hal itu di perparah dengan bertambahnya tangan dan kaki serta badannya yang juga ikutan sakit.
Krak...
Suara tulang patah dari kaki dan badannya menambah sensasi rasa sakit itu menjadi sangat luar biasa, seakan semua siksaan di dunia terkumpul pada dirinya.
"Tuhan, kenapa Aku selalu menerima rasa sakit di hidupku!" teriak Pemuda itu sambil terus menahan rasa sakit yang dengan cepat menyerang dan menjalari setiap inci syaraf di tubuhnya.
Lama rasa sakit itu terasa, Pemuda itu hanya bisa menahan rasa sakit tersebut hingga dengan perlahan rasa sakit itu hilang. Pemuda itu seketika lemas, namun rasa lemas itu langsung di gantikan rasa terkejut saat sekelabat informasi mengalir deras memasuki otaknya.
Nama Pemilik tubuh ini sebelumnya adalah Yun Feng, Ia merupakan Anak Kaisar Kekaisaran Matahari. Yun Feng merupakan Anak yang sangat cerdas bahkan Ia dielu elukan banyak Orang akan menjadi jenius tiada tara di Alam ini. Sudah sejak kecil Ia juga sudah bertunangan dengan kekasih masa kecilnya yang juga merupakan Anak seorang Mentri yang juga berbakat.
Namun sayangnya itu hanya bertahan sampai Ia berumur 7 Tahun.
Tepat saat Ia berumur 7 Tahun, tragedi mengejutkan seluruh Orang itu terjadi.
Ia dan beberapa generasi muda lainnya temasuk Kakak dan Adiknya melakukan pembangkitan Roh beladiri.
Apa itu Roh beladiri?
Roh beladiri merupakan identitas beladiri Seseorang, Seorang yang dapat membangkitkan Roh beladiri dapat berkultivasi dan menjadi Pendekar yang kuat.
Roh Beladiri memiliki banyak rupa dan bentuk namun ada satu hal yang pasti, yaitu Roh Beladiri itu berbentuk Makhluk hidup. Bisa berbentuk Manusia, Tumbuhan atau Binatang Buas yang ada didalam tubuh Orang tersebut, Roh Beladiri memang dapat membuat seseorang menjadi Pendekar yang kuat namun itu tentu saja ada tingkatannya, tingkatan setiap Roh beladiri juga menentukan bakat Orang tersebut dalam mempercepat latihannya.
Tingkatan Roh beladiri di bagi menjadi 4, yaitu :
- Bumi
- Langit
- Surga dan Neraka (Surka)
- Dewa atau Iblis (Walis)
Menurut sebuah buku umum yang dibaca oleh Pemilik tubuh ini sebelumnya, bahwa di dunia ini tak ada satupun yang memiliki Roh beladiri [Walis], sedangkan untuk Roh beladiri [Surka] pun hanya dimiliki beberapa Orang di Dunia ini, dan rata rata dari Orang yang memiliki Roh beladiri Surka itu menjadi Legenda di Alam ini.
Kembali ke saat ini...
Saat pembangkitan Roh beladiri, seluruh Orang di Kekaisaran tercengang saat tau bahwa Anak yang selama ini Ia bilang jenius merupakan berubah 180 derajat menjadi sampah. Ia sama sekali tak memiliki Roh Beladiri beda dengan 2 Saudaranya yang memiliki Roh Bela Diri tingkat Langit.
Awalnya semua Orang tak percaya, namun saat di coba berulang kali tetap saja, tak ada sesuatu apapun yang keluar dari dalam dirinya. Orang yang membantunya membangkitkan Roh beladiri pun kemudian berkata bahwa dirinya memang sama sekali tak memiliki Roh Beladiri.
Mulai saat itu Yun Feng dikucilkan oleh semua Orang, Saudaranya mengejek dan membullynya, Ayah dan Ibunya yang merupakan Kaisar dan Permaisuri sama sekali tak memperhatikannya dan yang paling menyakitkan baginya saat Kekasihnya menghinanya dan meninggalkannya serta malah memutuskan untuk berhubungan dengan Kakaknya.
Ia marah! Namun sayang Ia tak dapat berbuat apa apa. Hari demi hari terus Ia jalani dengan semua kesakitan dan hinaan itu, batin dan fisiknya terluka setiap harinya, sungguh itu siksaan yang sangat berat bagi Anak sekecil dirinya.
Hingga suatu Hari datanglah beberapa Tamu dari Sekte Sekte besar Aliran putih.
[Sekte : Lembaga atau Perkumpulan Pendekar]
Hari Itu para Ketua Sekte aliran putih bersama Kaisar, Mentri dan Orang-orang penting lainnya membicarakan tentang Aliansi untuk menekan Aliran hitam yang di kenal banyak berbuat kejahatan di Kekaisaran Matahari.
Namun pada Hari dan saat itu, suatu tragedi kembali terjadi.
Adiknya, sang Pangeran Ketiga tiba tiba memasuki ke ruangan rapat para Ketua Aliran putih, Kaisar dan yang lainnya dengan kepala berdarah. Sontak hal itu tentu saja mengejutkan seluruh Orang yang ada di ruangan itu.
Dengan dramatis Adiknya memfitnah dirinya dengan mengatakan bahwa Yun Feng berniat membunuhnya secara diam diam, namun Ia beruntung dapat bangun walau kepalanya akhirnya juga terkena batu dan berdarah.
Yun Feng yang mendengar itu tentu saja tak terima dan marah, Ia mencoba membela dirinya, namun gagal. Orang-orang masih lebih percaya pada Adiknya dibandingkan dirinya.
Ia pun diberikan hukuman berat atas kejahatan berat ingin membunuh Pangeran ketiga yaitu lompat dari Tebing Neraka.
Tebing Neraka bukan hanya sekedar tebing tinggi namun Tebing Neraka merupakan tebing tak berdasar, tebing itu juga tempat yang sangat dalam di tambah saat melangkah kedekat tebing Neraka, gravitasi akan bertambah 3 kali lipat setiap langkahnya. Apalagi jika sudah jatuh ke dalamnya, mungkin gravitasi akan bertambah berkali kali lipat.
Tak ada sejarahnya Orang yang pernah selamat dari Tebing Neraka tersebut. Itu sebabnya Tebing Neraka juga kerap dijadikan sebagai tempat hukuman mati bagi Penjahat Kekaisaran Matahari.
"Aku bersumpah atas nama Langit! Aku akan membalas ini semua, baik dengan roh ini atau roh Orang lain dan baik dengan badan ini atau badan Orang lain. Mulai detik ini Aku melepaskan marga Yun dari namaku, namaku kini Feng!" ucap Yun Feng yang kini bernama Feng dengan mata penuh emosi dan dendam sambil menatap seluruh Orang di sekitarnya yang juga menyaksikannya.
[Marga : Nama khusus sebuah keluarga yang ditambahkan dalam sebuah nama contohnya, keluarga Yun dan nama Orangnya Feng jadinya Yun Feng]
"Hahahaha... Mau mati masih bicara omong kosong!" ucap salah satu Tetua Sekte mencemooh.
[Tetua : Orang yang merupakan pelaksana sebuah Sekte dan memiliki tugas masing masing]
"Hmph... Sampah sepertimu memang lebih baik dimusnahkan," sahut yang lainnya.
Banyak lagi terdengar ejekan, hinaan dan cemoohan lainnya sampai Kaisar Yun mengangkat tangan menyuruh seluruh Orang untuk menahan suaranya, diam.
"Baiklah! Sesuai keinginanmu, Hari ini Saya, Kaisar Yun mengumumkan bahwa Yun Feng bukan lagi termasuk dalam Keluarga Yun Kekaisaran," titah Kaisar Yun, Orang orang disana yang mendengar itu langsung bertepuk tangan senang, Feng hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya, air matanya menetes.
Hatinya kini benar benar di penuhi emosi dan dendam yang sangat sangat membara, namun kini pada akhirnya Ia tak bisa melakukan apa apa, Ia tak memiliki sesuatu untuk membalas perlakuan Orang-orang itu, kini Ia hanya berharap sebuah keajaiban dari langit akan takdirnya.
Ia akhirnya didorong dan jatuh ke Tebing Neraka.
Saat ini...
"Haaah..," Feng menghela nafas, pengalaman Pemilik tubuh ini sebelumnya sama persis seperti nasib dirinya.
Pengkhianatan!
Hinaan!
Ejekan!
Difitnah!
Lalu Dibunuh!
Feng mengepalkan tangannya benar benar emosi, Ia mencoba menggerakkan badannya namun sayang, Ia langsung merasakan sakit yang luar biasa pada seluruh badannya.
Air matanya langsung menetes, 'apa gunanya hidup di Dunia ini jika dirinya saja masih seperti itu,' pikir Feng sedih.
Namun kesedihannya itu hanya bertahan beberapa detik sebelum kemudian Ia mendengar sesuatu yang membuatnya terkejut, sesuatu yang menjadi keajaiban, sesuatu yang menjadi hadiah langit dan sesuatu yang akan merubah takdir hidupnya.
[Ding! Selamat Anda mendapat The System!]
...- - -...
[Revisi]
[Ding! Selamat Anda mendapat The System!]
"The System? Apakah ini System seperti di System system yang pernah Aku mainkan di Game?!" seru Feng penasaran.
[Ding! Benar Tuan, ini merupakan System seperti di Game]
[Ikat System ke Jiwa?]
[Ya/Tidak]
"Ya," ucap Feng tanpa ragu.
[Mulai mengikat System.. 1%... 17%... 46%... 99%... 100%]
[Ding! System telah diikat!]
[Ding Tuan mendapat Paket pemula!]
Feng tersenyum lebar, saat sejak di Bumi dulu, Ia memang sering membaca Novel atau bermain Game dengan System seperti ini jadi secara alami Ia tentu saja paham sedikit dengan cara kerja System ini.
"Status."
[Status :
Nama : Feng
Roh Bela Diri : Tidak Ada
Budidaya : Tidak Ada
Akar Roh : Tidak Ada
Point : 0
>> Toko
>> Gacha
>> Inventory]
Layar virtual berbentuk kotak tiba tiba muncul didepan Feng dan memperlihatkan 'Statusnya' juga sebuah tanda seru bergambar kotak hadiah, Feng tersenyum senang.
"Buka Paket pemula!"
[Membuka Paket pemula!]
[Ding! Selamat Tuan mendapat :
- Kitab pengetahuan
- Tiket gacha {1}
- Poin {100}
- Pil kegelapan]
Setelah pemberitahuan itu hilang, 3 buah barang kemudian muncul dan jatuh tepat di hadapan Feng. Feng kemudian menatap 3 barang didepannya, Kitab pengetahuan, Tiket gacha dan Pil kegelapan. Poinnya telah ditambahkan ke Statusnya jadi Ia akan melihatnya nanti.
[Kitab pengetahuan :
Kitab yang berisi informasi mengenai hal hal penting yang menjadi pengetahuan umum setiap Orang di Dunia ini]
"Apakah Aku harus membacanya?" gumam Feng bingung, karna melihat Kitab yang begitu tebal itu, jika harus membaca Ia tak yakin akan bisa menyelesaikannya dalam waktu sehari saja.
[Ding! Tuan hanya perlu mempelajarinya!]
[Apakah Tuan ingin mempelajari Kitab pengetahuan?]
[Ya/Tidak]
"Ya."
[Ding! Mulai mempelajari...]
Kitab tiba tiba terbang dan perlahan bercahaya hingga kemudian pecah menjadi cahaya dan dengan cepat masuk ke kepala Feng. Setelah beberapa saat pecahan cahaya itu masuk ke kepala Feng, informasi demi informasi terus menerus muncul di otak Feng tentang pengetahuan di Dunia ini.
[Berhasil dipelajari]
Dunia ini disebut Dunia Kultivator atau Pendekar,
Dunia ini memiliki 3 Benua yang dipimpin 1 Kekaisaran masing masing Benua yaitu :
- Benua [Kekaisaran] Matahari
- Benua [Kekaisaran] Bulan
- Benua [Kekaisaran] Bintang
Kemudian di susul dengan Informasi dimana setiap Orang yang ingin menjadi Pendekar harus memiliki Roh Beladiri, tingkatan Roh Beladiri sendiri di bagi menjadi 4 tingkatan :
- Bumi
- Langit
- Surga atau Neraka (Surka)
- Dewa atau Iblis (Walis)
Roh Beladiri juga menentukan bakat Sesorang yang ingin menjadi Pendekar, rata rata Pendekar di Dunia ini hanya memiliki Roh Beladiri pada tingkat Bumi dan Langit, sedangkan tingkat Surka sangat jarang dan Walis tidak ada.
Orang yang memiliki Roh Beladiri Surka disebut jenius tiada tanding sedangkan Roh Beladiri Walis tak ada Orang yang memilikinya.
Roh Bela diri dibagkitkan dengan bantuan Pendekar hebat lainnya ataupun lewat sumber daya.
Setelah memiliki Roh Beladiri, maka tahap selanjutnya untuk menjadi Pendekar yang kuat adalah dengan membuat Akar roh.
Di sebut Akar karna memang itu berbentuk akar yang menjalar dalam tubuh Manusia, jika di Tumbuhan guna akar untuk menyerap air sedangkan di tubuh Manusia untuk menyerap energi alam yang semuanya di serap dan di kumpulkan pada satu titik berbentuk kolam yang di sebuat juga dengan 'Dantian'.
Selain itu, Akar roh juga menentukan element yang akan di dapat penggunanya, rata rata Orang dapat membuat 1-2 Akar roh dan bagi jenius dapat membuat hingga 4 Akar roh.
Setelah membuat Akar roh sesuai kemampuannya, langkah selanjutnya dan pertama untuk di panggilmenjadi Pendekar adalah menyerap energi alam atau [Qi].
Qi tak nampak secara kasat mata, namun Qi hanya dapat di lihat dan di rasakan oleh Orang yang sudah menjadi Pendekar, Qi beraneka warna sesuai dengan element yang ada, dan setiap Pendekar hanya bisa merasakan dan menyerap Qi yang menjadi element di tubuhnya.
Setiap Qi yang di serap akan dikumpulkan di Dantian, semakin murni Qi tersebut maka semakin kuat pondasi Orang tersebut, kemurnian Qi sendiri juga tergantung pada kemampuan Pendekar itu jika pandai memurnikannya, memurnikannya itu memang sangat susah dan lama apalagi jika tempat Ia menyerap Qi memang adalah tempat tempat yang bukan menjadi asal Qi yang murni.
Setelah menjadi Pendekar, perlu di ketahui bahwa Pendekar sendiri dibagi menjadi 7 tingkatan yaitu :
- Perunggu
- Perak
- Emas
- Bumi
- Langit
- Surga atau Neraka (Surka)
- Dewa atau Iblis (Walis)
Setiap tingkatan dari tiap tiap tingkatan itu juga dibagi menjadi 10 lapis, setiap tingkatan yang ditembus juga akan menjadi rintangan tetsendiri bagi setiap Pendekar karna bakat dan sumber daya menjadi faktor penting jika ingin melewati tantangan untuk menembus tingkatan di atas, maka jika bakat dan sumber dayanya rendah akan memakan waktu sangat lama untuk menembus tingkatam itu.
Feng menutup matanya paham akan informasi tersebut, itu adalah informasi paling umum di Dunia ini, sebenarnya ada informasi lain seperti jenis jenis dan nama nama Hewan Buas, Senjata, Kitab, Sumber daya dan lainnya, namun Feng memutuskan untuk melihatnya nanti.
[Tiket gacha {1}
Dapat memainkan gacha untuk mendapatkan Bawahan, Senjata, Kitab, Dan yang lainnya]
Feng memutuskan untuk menyimpan Tiket gacha ini terlebih dahulu dan melihat Pil kegelapan.
[Pil kegelapan :
Pil yang berasal dari esensi Dewa kematian. Setelah di makan maka akan mendapat :
- Roh Beladiri Dewa kematian {Walis}
- Tubuh Dewa kematian
- Akar roh kegelapan dengan pengendalian penuh element kegelapan
- Teknik budidaya 7 Tanda Neraka]
Feng menahan nafasnya, terdiam beberapa detik kemudian membulatkan matanya setelah melihat hal tersebut, Ia tak tahan untuk tak terkejut dan senang, ini termasuk kekuatan yang sangat kuat baginya walau tak sekuat karakter Novel yang pernah Ia baca. Karna menurutnya dan Novel novel yang pernah Ia baca, Dewa Kematian selalu memiliki kekuatan yang kuat dan sesuatu rahasia besar yang sangat misterius di baliknya.
kemudian tanpa banyak berkata kata lagi, Feng langsung menelan Pil tersebut.
[Mulai menyerap Pil kegelapan]
Tubuh Feng kemudian secara perlahan merasakan suatu yang mengalir ke seluruh tubuhnya, awalnya sesuatu itu terasa hangat, namun lama kelamaan berganti rasa panas yang luar biasa bahkan membuat darahnya terasa mendidih, bahkan Feng dapat mamastikan bahwa ini lebih panas dari api yang pernah Ia rasakan di Bumi.
Rasa panas itu bertahan beberapa detik kemudian menghilang secara tiba tiba dan langsung digantikan rasa dingin yang luar biasa sangat membekukan, Feng menggigil kedinginan namun tetap berusaha melawan rasa dingin tersebut.
Proses itu terjadi seharian selama berulang kali, setelah rasa panas yang mendidih maka akan di gantikan rasa dingin yang membekukan. Feng yang terus menerus fokus bertahan, tanpa Feng sadari disekitar tubuhnya keluar aura yang kuat berwarna hitam membuat Hewan Buas yang ingin mendekatinya menjadi takut dan menjauh darinya.
BOOM!!!
Suara ledakkan yang luar biasa besar itu terdengar di Hutan yang sepi tersebut, para Hewan Buas yang mendengar suara ledakkan besar tersebut tentu saja langsung berlari ketakutan.
{Kekaisaran Matahari}
Seluruh Warga dan Pendekar di Kekaisaran Matahari dikejutkan oleh suara ledakkan yang besar tersebut. Para Warga yang mendengar itu langsung ketakutan kemudian berlari masuk dan bersembunyi di Rumahnya.
Para Pendekar sendiri langsung bersiap sambil memegang senjatanya mendengar suara ledakkan itu karna mengira ada sebuah bahaya yang akan terjadi.
"Suara apa itu?" tanya Kaisar Yun pada Mentrinya.
"Mohon maaf Kaisar, Aku rasa itu adalah suara dari Pendekar atau Hewan Buas yang berhasil naik ke tingkat Walis," komen salah satu Mentri menunduk.
"Maaf Kaisar, hamba rasa itu adalah pertarungan Pendekar tingkat tinggi," komen yang lainnya.
"Baiklah, apapun itu siapapun itu kita jangan sampai menyinggungnya," ucap Kaisar Yun sambil memijit pelipisnya, Ia tak tau apa sebab asal suara itu yang pasti Ia harap ledakkan itu tak berbahaya baginya. Namun sayang tanpa Ia tau, ledakkan itu sesungguhnya adalah awal dari ancaman besar yang akan menghancurkan dirinya.
Kepanikan dan hal serupa setelah mendengar ledakkan itu juga terjadi di 2 Benua dan Kekaisaran lainnya.
Tanpa semua Orang tau bahwa ledakkan itu adalah tanda awal dari lahirnya seorang Legenda tiada tara.
Tebing Neraka...
Feng perlahan membuka matanya.
[Ding! Selamat Tuan berhasil menyerap Pil kegelapan]
[Tuan mendapat :
- Roh Beladiri Dewa kematian {Walis}
- Tubuh Dewa kematian
- Akar roh kegelapan dengan pengendalian penuh element kegelapan
- Teknik budidaya 7 Tanda Neraka]
"Status."
[Status :
Nama : Feng
Tubuh : Dewa kematian
Roh Bela Diri : Dewa kematian
Buidaya : Tidak Ada
Akar Roh : Kegelapan
Point : 100
>> Toko
>> Gacha
>> Inventory]
Feng tersenyum puas setelah melihat perubahan Statusnya tersebut.
Dengan arahan Kitab pengetahuan tentang cara melihat Roh Beladirinya, Feng perlahan menutup matanya lalu membayangkan seorang Dewa dengan jubah hitam dan sambil memegang sabit muncul. Aura gelap muncul mengelilingi tubuh Feng, kemudian dari dalam tubuh Feng sebuah siluet Dewa dengan jubah hitam menutup badan dan kepalanya dengan membawa sabit di tangannya muncul.
Roh Bela Diri!
Feng menatap tak percaya, Ia memiliki Roh Beladiri tingkat Walis! Padahal sebelumnya Ia sama sekali tak memiliki Roh Beladiri sehingga Ia di panggil si Sampah dan terus di hina namun kini Ia memiliki Roh Bela Diri tingkat Walis, sungguh sebuah keajaiban besar!
Feng menjadi sangat bersemangat akan keajaiban yang Ia dapat kini, ini adalah langkah awalnya untuk membalas kan dendamnya dan menjadi yang terkuat.
Semua Orang, tunggulah kembalinya Sang Legenda...
...- - -...
[Revisi]
[Tubuh Dewa kematian :
Tubuh Dewa kematian merupakan peninggalan Dewa kematian, Orang yang memiliki tubuh ini dapat mengubah semua racun yang ada di dalam dirinya menjadi Qi yang dapat diserap serta Orang yang memiliki tubuh ini dapat mengatur aura yang keluar dari dalam tubuhnya. Darah Pemilik tubuh juga dapat dijadikan penawar segala racun]
Feng lagi lagi terkejut melihat informasi yang muncul di layar virtual di depannya tersebut. Setelah membaca itu, Feng dengan perlahan mencoba menggerakkan tubuhnya, Ia terkejut saat merasakan badannya ringan sekali setelah itu.
Setelah kejutan itu Ia kemudian ganti melihat informasi mengenai Akar roh kegelapan yang Ia dapat.
[Akar Roh kegelapan :
Mengandung element Kegelapan yang langka, dengan pengendalian penuh, element kegelapan dapat diubah menjadi Senjata, dapat juga masuk kedalam bayangan dan hal yang dapat digunakan dengan unsur element kegelapan lainnya]
Feng membaca informasi itu kemudian terdiam sejenak, bisa dibuat senjata? bisa masuk kebayangan? apa maksudnya? Ia lalu menemukan sedikit informasi tentang element kegelapannya itu di Kitab pengetahuan yang ada di dalan otaknya.
Dengan petunjuk Kitab pengetahuan, Feng kemudian duduk bersila lalu dengan fokus mengalirkan tenaganya ke telapak tangannya dan membayangkan membuat sebuah pisau dari element kegelapan miliknya.
Perlahan sebuah cahaya hitam muncul di telapak tangan Feng dan perlahan cahaya berwarna hitam itu terkumpul ditelapak tangan Feng lalu lama kelamaan mulai membentuk sebuah pisau kecil, tak lama pisau itu bertahan hanya beberapa detik kemudian cahaya itu kembali pecah dan menghilang. Feng yang sudah bercucuran keringat puas melihat itu, walau masih belum bisa membuatnya dalam jangka waktu yang lama, setidaknya Ia berhasil membuat dan paham akan cara dan maksudnya.
[Ding! Tuan masih memiliki sedikit Qi jadi belum dapat mempertahankan energi dalam jangka waktu lama]
Seelah mendengar dan membaca penjelasan yang di berikan System itu Feng mengangguk paham. Ia kemudian ganti pindah melihat ke informasi terakhir dan yang paling membuatnya penasaran.
7 Tanda Neraka!
[7 Tanda Neraka :
7 tanda Neraka merupakan teknik budidaya terkuat di Dunia ini, setiap 1 tanda akan menambah kekuatan setara 3 tingkatan.
Selain menyerap Qi di Alam, 7 Tanda Neraka juga dapat menyerap Qi di Inti Binatang Buas secara 100%, Senjata roh, dan Kitab serta dari Binatang Buas atau Manusia yang masih hidup.
Qi dari sana akan diubah menjadi Qi murni yang di alirkan ke tubuh, Qi dapat digunakan untuk meningkatkan budidaya atau mengisi 7 Tanda Neraka.]
Kali ini Feng benar benar tercengang, Ia tak sadar telah menahan nafasnya hampit selama 1 menit melihat hal tersebut.
Lihatlah, Ia mendapat suatu teknik yang paling kuat di Dunia ini, belum lagi apa itu, memurnikan Qi dengan cepat? astaga, Ia sudah tau soal itu dan tak ada teknik di Dunia ini yang bisa memurnikan Qi secara 100%, teknik ini lah yang pertama. Lalu apa? 1 tanda sama dengan 3 tingkatan? ini benar benar sebuah cheat, berarti Ia bisa menyimpan energinya ke dalam tanda itu.
[Pelajari Teknik budidaya 7 Tanda Neraka?]
[Ya/Tidak]
"Ya!" ucap Feng kegirangan, Ia merasa mendapat jackpot yang sangat luar biasa setelah melihat hal tersebut.
[Dipelajari]
Informasi demi informasi masuk ke kepala Feng, Ia juga dapat melihat sebuah tato dengan lambang segitiga muncul 7 buah di pergelangan tangan kirinya, membuat sebuah gelang berwarna hitam
[Ding! System mendeteksi keterampilan yang cocok dengan 7 Tanda Neraka]
Feng secara alami terkejut, keterampilan?.
"Apa itu System?"
[Ding! keterampilan {Aura kematian}]
[Aura kematian :
Mengumpulkan dan merubah Aura pembunuh menjadi Aura kematian.
Aura kematian selain dapat menekan lawan juga dapat membunuh jiwa dan Roh Bela Diri lawan]
Feng terkejut, Ia tau jiwa dan fisik merupakan komponen penting dalam diri seorang Manusia, Kita masih dapat berpikir jika fisik Kita terluka namun jika jiwa Kita terluka atau bahkan hancur maka Orang tersebut layaknya Mayat hidup. Ia tak dapat melakukan apa apa dan tak dapat berpikir, Ia hanya akan diam tanpa reaksi sama sekali atau menjadi Orang gila.
Sedangkan di Dunia ini kita dapat menghancurkan jiwa dengan keterampilan ilusi tingkat tinggi atau Senjata roh.
Tingkat Binatang Buas, Kitab dan Senjata :
- Rendah
- Menengah
- Tinggi
- Roh
Tingkatan Roh hanya ada beberapa di Dunia ini karna tingkatan Roh merupakan 100 kali kekuatan tingkat tinggi dan tingkatan Roh tersebut akan diisi roh yang dapat berbicara.
Jika kita ingin memiliki atau menghancurkan tingkatan Roh maka kita juga harus bertarung terlebih dahulu dengan Rohnya, Roh tersebut tak dapat menghancurkan fisik namun dapat menghancurkan jiwa.
Roh Beladiri juga merupakan roh, namun roh tersebut belum sadar sepenuhnya, hanya sesorang pada tingkatan Langit yang dapat membangunkan roh hingga dapat bertarung bersama.
Namun jika roh terluka maka roh akan kembali tertidur dalam jangka waktu yang tak dapat dipastikan dan juga Pemilik roh akan kehilangan beberapa lapis atau bahkan tingkat Kultivasinya.
Kemudian untuk Aura pembunuh, menurut informasi yang Feng dapat, Aura pembunuh hanya bisa di dapat setelah banyak membunuh, Aura itu bisa menjadi keuntungan karna bisa menjadi alat penekan seseorang apalagi saat bertarung namun bisa juga jadi kutukan jika terlalu banyak dan tubuh tak dapat menopangnya lagi.
[Ingin membeli keterampilan {Aura kematian} harga : 75 Poin]
[Ya/Tidak]
Mahal!
Itu telah menghabiskan lebih dari setengah Poinnya, belum lagi Feng belum tau bagaimana dan darimana Ia bisa mendapat Poin.
[Ding! Tuan bisa mendatkan Poin dari membunuh Hewan Buas atau Manusia]
Feng menghela nafas lega mendengar jawaban atas kebingungan Feng tersebut, namun Ia masih merasa keberatan akan harga keterampilan Aura kematian itu, namun bagaimanapun itu juga untuk dirinya dan masa depannya, akhirnya dengan berat hati Ia berkata.
"Ya."
[Ding! Membeli : -75 Point]
[Selamat Tuan menadapat keterampilan {Aura kematian} pelajari?]
[Ya/Tidak]
"Ya."
Tiba tiba Feng merasa pandangannya menggelap.
Feng perlahan membuka matanya, ruangan disekelilingnya berubah menjadi warna hitam, tak ada yang nampak di sini.
"System? Aku dimana?" Feng mencoba memanggil System namun sayang tak ada jawaban sama sekali dari System.
Secara tiba tiba dengan perlahan ruangan gelap tersebut digantikan sebuah medan perang, Feng dapat melihat Mayat berserakan, darah yang menggenang, kepala yang bertebaran dengan api yang berkobar kobar dimana mana, Orang yang melihat suasana itu pasti merinding tubuhnya apalagi melihat betapa sadis dan kejamnya Orang orang yang sedang berperang tersebut.
Feng awalnya juga begitu, namun kemudian Ia tersadar lalu memejamkan matanya, kini Ia paham, ini semua pasti adalah ujian untuknya, Ia perlahan membuka matanya dan terkejut saat melihat sebuah Pedang sudah terayun siap menebas kepalanya.
Feng tak menghindar ataupun melakukan gerakan pertahanan lainnya, Ia hanya menatap tajam ke arah Orang yang ingin menebasnya tersebut, lalu dengan tiba tiba Pedang itu berhenti beberapa centi dari lehernya dan ruangan itu kembali berubah.
Kini ruangan itu menjadi sebuah kamar yang mewah dan luas, Feng berdiri didepan sebuah kasur putih dengan kelopak mawar diatasnya, Ia bahkan dapat mencium harum mawar yang kuat dari ruangan tersebut.
Ia terkejut saat melihat seorang yang Ia kenal berada diatas kasur tersebut, tiduran dengan pakaian ketat dan menggoda. Di tambah dengan harum dari kelopak mawar di ruangan itu, Ia yakin siapa saja yang ada di ruangan itu pasti tergoda dengan Perempuan itu.
"Sayang!" panggil Perempuan tersebut dengan nada manja dan menggoda, Ia dengan pakaian ketatnya kemudian bangkit dan menatap Feng dengan penuh nafsu dan tatapan menggoda.
"Sayang!" Perempuan itu berjalan menghampiri Feng lalu menarik tangan Feng hingga mereka berdua jatuh bersama diatas ranjang tersebut.
Mantan Pacarnya!
Yap, Perempuan tersebut adalah Mantan Pacarnya, bagi Orang lain saat melihat Mantannya, walau sudah meninggalkan dirinya namun tetap saja melihatnya seperti itu Orang lain pasti akan langsung tergoda atau mungkin akan langsung terangsang namun beda dengan Feng.
"Sayang, malam ini Aku hanya milikmu!" ucap Mantan Pacarnya dengan nada manja sambil memainkan jarinya di dada Feng lalu dengan perlahannaik ke leher dan muka Feng.
Mantan Pacarnya tersebut perlahan mendekati wajahnya ke wajah Feng bersiap menciumnya, Feng hanya diam.
Saat tinggal beberapa centi ciuman itu akan mendarat ke bibir Feng,btangan Feng dengan cepat bergerak mencekik leher Mantan Pacarnya.
"Dasar murahan! Kau pikir Aku tergoda dengan godaanmu pengkhianat," teriak Feng penuh emosi, Ia mencengkram leher Mantan Pacarnya lebih keras bahkan Ia tak peduli saat mata Mantan Pacarnya berubah menjadi putih kemudian badannya menjadi dingin.
Ruangan langsung berubah lagi, samar samar suasana kamar itu berubah menjadi suasana yang lebih terbuka, aroma ikan goreng juga tercium pekat di sertai dengan suara berita dari televisi.
Kini Feng tak dapat lagi melawan begitu tau Ia kini tengah berada dimana, air matanya menetes begitu saja saat berada disini.
Rumahnya!
Ia berada di Rumahnya saat di Bumi, lebih tepatnya lagi berada di ruang keluarganya, Ia sejenak menyapukan pandangannya dan Ia langsung dapat melihat Ibunya yang sedang memasak dan Ayahnya yang sedang membaca koran padahal tv tentang berita tengah hidup di depannya.
Seketika air matanya langsung tambah deras begitu Ia benar benar kembali merasakan suasana itu, Ia kemudian berlari ke arah Ibunya dan memeluknya dengan erat.
"Hei... Ada apa Kak? kok nangis?" tanya lembut Ibunya yang sedang memasak kemudian berbalik dan lalu menjongkokkan badannya sejajar dengan Feng dan perlahan menghapus air mata Feng sambil tersenyum lembut.
"Anak laki Laki kok cengeng!" seru Ayahnya melipat korannya membiarkan tv tetap menyala kemudian berjalan kemudian duduk di meja makan.
"Sudah sudah, Yah jangan godain Kakak terus ah, Kakak yuk makan," ajak Ibunya lembut mengangkat lauk yang baru Ia masak dan menghidangkannya di atas meja, Feng mengangguk, menghapus air matanya lalu duduk di meja makan.
Ibunya datang sambil membawa makanan kesukaan Feng, sambal terasi dan Ikan goreng!
Feng yang merasakan suasana itu perlahan terlena dan terlalu menikmati suasana keluarganya hingga kini Ia bahkan sudah mulai lupa tentang apa yang seharusnya Ia lakukan
'Aku hanya ingin menikmati waktu waktuku dengan Keluargaku,' batin Feng tersenyum.
"Jadi Nak gimana ujianmu? Kau harus mendapat nilai tinggi loh!" ucap Ayahnya tiba tiba.
Deg...
...- - -...
[Revisi]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!