Alice seorang gadis desa yang terlahir dari keluarga broken home.
Sejak dia dilahirkan kedunia Ayahnya tengah sibuk dengan perempuan lain sementara ibunya harus berjuang sendirian membesarkan Alice, sementara kebutuhan yang semakin hari semakin tidak bisa di pungkiri membuat Ibu Alice memutuskan untuk bercerai dengan Ayah Alice dan berangkat ke luar negeri demi kehidupan yang lebih baik, pada akhirnya Alice dititipkan kepada Nenek dan Kakeknya, meski demikian Nenek dan kakeknya tidak pernah membiarkan Alice kekurangan kasih sayang sampai saat ini Alice telah lulus dari sekolah menengah Pertama, namun Ibunya masih belum juga pulang dari luar negeri, Alice hanya dapat melihat ibunya dari poto yang tersisa di rumah Kakek dan Neneknya.
sementara itu sudah sejak beberapa tahun terakhirIbunda Alice tidak pernah lagi mengiriminya biaya untyk sekola, jangankan materi kabar pun sudah tidak pernah terdengar dari Ibunda Alice.
Pihak keluarga pun sudah pasrah,meski tetap mendoakan yang terbaik.
Nenek dan Kakek Alice hanya seorang petani yang berpenghasilan tiga bulan sekai saja, namun tekad mereka membesarkan dan membuat Alice tidak mengikuti jejak Ibunyalah yang menjadi penyemangat untuk teta berusaha menyekolahkan Alice setinggi-tingginya.
Sore Ini Alice, nenek dan kakek nya tengah duduk di ruangan tv sambil makan makanan ringan.
"Mah,Pak! sebaiknya Alice tidak perlu melanjutkan sekolah sudah bisa sejauh ini saja Alice sudah bersyukur karena teman-teman Alice saat sekolah dasar dulu tidak ada yang melanjutkan sampai sekolah menengah pertama."
Alice memanggil Nenek dan Kakeknya dengan sebutan Mamah dan Bapak, semua karena Nenek dan Kakeknya juga tidak pernah menganggap Alice sebagai cucu melainkan sebagai Anak bungsu dari keluarga mereka.
"Memangnya kenapa kalau mereka tidak melanjutkan,kamu lihat teman-teman kamu sekolah dulu mereka sekarang hanya diam dirumah menganggur cari kerja saja susah!"
Alice hanya terdiam memikirkan ucapan dari Nenek nya.
"Bapak sudah mendaftarkan kamu sekolah di salah satu sekolah kejuruannyang ada di kota, bapak juga sudah mencarikan koskosan buat kamu disana tapi ya kos-kosan nya sederhana saja sesuai dengan kemampuan kita"
"Yang penting kamu sekolah yang jujur yang pintar bikin Mamah sama Bapak mu ini bangga!"
"Tapi apa tidak lebih baik jika Alice membantu Mamah sama Bapak disawah saja?"
"Kamu kalo mau bantu mamah sama bapak ya tugasnya belajar yang bener, yang jujur biar bisa jadi orang sukses!"
"Sudah kamu dengarkan saja ucapan Mamah dan Bapak mu ini, sebaiknya mulai besok kamu beresin barang-barang yang harus dibawa ke kosan,untuk makan kamu selama sebulan disana Bapak sudah siapkan beras 10 kg"
"Iya pak"
"Kamu itu harus hemat disana ya Bapak dan Mamah mu kan cuman kerja jadi tukang tani, kamu jangan terbawa pergaulan yang tidak-tidak, jangan lupa solat sama ngaji disana!"
Alice mengangguk pelan.
"Maafkan Alice Mah Pak ,Alice selalu merepotkan kalian"
"Ya kamu kalo ga mau kami repot ya sekolah yang betul!"
"Iya mah pak Alice janji akan sekolah yang benar."
"Nag begitu,Oh iya ini bapak kasih Hp tapi cuman hp jadul setidaknya kamu bisa komunikasi sama mamah sama bapak kalau lagi di kosan, nanti kalau pulsanya habis kamu bilang aja ke bapak nanti bapak isikan dari sini, tapi ya jangan dipakai yang tidak-tidak juga kan sayang uangnya juga bisa di pake nyicil bayaran kesekolah!"
"Iya Pak Alice paham."
"Ya sudah ini sudah malam kamu istirahat sana, jangan dibiasakan bergadang begitu, nanti yang ada kamu di sana malah sakit karena kurang tidur!"
"Ya sudah kamu pergi kekamar mu, Mamh sama Bapak mau bicara disini.!"
"Baik mah!"
Alice masuk kedalam kamar, mengikuti perintah Neneknya.
"Pak besok lusa Alice mau di antar siapa ke kosannya?"
"Kayanya sama si Asep saja tukang ojeg yang di pertigaan rumah itu"
"Memangnya si Asep tahu kosanya Alice?"
"Ya enggaklah mah, kan besok lusa Bapak ikut nganter Alice kekosanya juga, lagian masa iya Alice datang sendiri di hari pertamanya ke kosan"
"Iya bener juga sih pak,Bapak sudah bayar berapa tahun biaya sekolah Alice ?"
"Bapak baru bayar 6 bulan saja kan tabungan bapak enggak cukup banyak"
"Iya tidak apa-apa lah pak lagian kan 2 bulan lagi kita akan panen siapa tahu hasil panen nya melimpah jadi bisa di pake bayar biaya sekolah Alice lagi!"
"Iya mah Aamiin!"
"Ya sudah,lagian sudah malm sebaiknya kita tidur pak, Mamah juga capek seharian tadi bekerja disawah"
"Ya sudah ayo mah, biar bapak matikan dulu Tv nya"
Sementara didalam kamar Alice mendengar samar-samar perbincangan Nenek dan kakeknya.
"Maafkan Alice Belum bisa bantu apa-apa, tapi Alice janji akan jadi anak yang bisa dibanggakan!"
Malam berlalu begitu singkat, pagi ini Alice sudah bangun sejak subuh berbenar di rumah dan sudah selesai masak, ketika Nenek dan Kakeknya hendak pergi kesawah Alice sudah menyiapkan bekal untuk orang tuanya pergi kesawah.
"Mamah sama bapak kesawah dulu kamu jangan lupa bereskan barang-barang kamu dari sekarang supaya besok pas mau berangkat semuanya sudah siap"
"Iya mah"
"Di list kebutuhanya selama disana apa saja, kalo yg sudah ada dicoret yang belumnya nanti kita cari sepulang bapak sama mamah dari sawah"
Alice mengangguk sambil tersenyum.
"Baik-baik dirumah ya!"
Orang tua Alice pergi kesawah dan Alice menatap langkah mereka yang mulai renta.
Setelah orang tua nya menghilang dari pandangan, Alice masuk kedalam rumah, menyiapkan tulisan keperluanya selama dikosan.
"Ternyata masih banyak banget yang kurang, kasian mamah sama bapak kalau aku kasih tahu, ah sudahlah aku tinggal bilang saja kalau semuanya sudah ada dan tinggal berangkat, lagian ini cuman keperluan kecil dan harganya tidak seberapa, pasti beaok Bapak juga kasih aku bekal buat satu bulan selama di kosan, aku kan bisa pake uang itu buat beli keeprluan ini!"
Alice, sudah merasa teramat sangat beruntung meskipun hanya di rawat oleh Nenek dan Kakeknya, Alice selalu berpiki tidak ingin selalu merepotkan orang tua angkatnya, dan sering kali Alice berbohong hanya demi membuat Nebek dan kakeknya tidak khawatir.
Sehari-hari kegiatan Alice ketika berada di rumah, dia mencuci pakaian semua orang memasak, membersihkan rumah dan menyiapkan setiap keperluan rumah, begitu terus setiap hari, ketika nanti Nenek dan kakeknya pulang dari sawah di rumah sudah tersedia makanan hangat dan air panas di atas tungku untuk mandi Orangtuanya.
Sampai sejauh ini hanya satu hal yang selalu mengganggu pikiran Alice.
"Jika aku sekolah jauh dari rumah, lantas siapa yang akan merawat Mamah dan bapak, menyiapkan makan dan membereskan rumah serta memasak air untuk mereka mandi,tapi semalam mamah dan Bapak sudah mengatakan kalau aku harus sukses, dan aku berjanji aku akan merubah masa depan kita mah pak...."
Bersambung...
Hari ini Alice harus berangkat ke kosan dan meninggalkan desa demi melanjutkan pendidikannya.
"Kamu yakin tidak ada yang ketinggalan?"
Tanya Bapak Alice.
"Yakin pak udah semua kok!"
"Syukurlah!"
"Kamu baik-baik di sana jangan lupa sama kewajiban,belajar yang rajin biar cepat sukses!"
"Iya mah!"
Alice mencium tangan Mamahnya kemudian naik motor untuk pergi ke kota, Alice d antar Bapak nya, dengan perjalanan yang cukup jauh dan kondisi jalan yang tidak layak pakai,tapi sedikitpun tidak mengurangi tekad Bapak Alice untuk mengantarkan Alice ke gerbang kesuksesan.
"Alice berangkat mah, mamah jaga kesehatan!"
"Iya pergilah hati-hati ingat pesan Mamah!"
Alice mengangguk,kemudian berjalan menuju motor yang akan ditumpanginya. Hujan rintik-rintik tiba-tiba saja turun,Alice membuka ransel nya yang mulai lusuh kemudian mengeluarkan jas hujan untuk dia kenakan,setelah semua siap merekapun berangkat, jalanan yang hanya tinggal bebatuan tidak tersisa sedikitpun aspal ditambah guyuran air hujan yang semakin deras membuat wajah kaca helm mereka buram dan sulit melihat.
"Mang hati-hati pelan-pelan saja bawa motornya!"
"Iya, yang penting sampai tujuan dengan selamat walupun lambat!"
"Alice nanti titip Bapa sama Mamah ya Mang di Desa!"
"Kamu tidak perlu khawatir Alice,kamu belajar saja yang tekun dan giat buat Mereka bangga,amang mendukung pisan kalau dari kampung kita teh ada yang kuat menyekolahkan anaknya keluar kota siapa tahu nanti teh bisa bikin kampung kita maju"
"Aamiin mang,nuhun do'a nya!"
..."Begitu besar harapan kalian semua terhadapku begitu pula dengan pengorbanan kalian mengantarkan aku,semoga aku tidak mengecewakan kalian semua terutama Mamah dan Bapak!"...
"Alice ini teh kita ke arah mana?"
"Saya juga ga tahu mang,kan ini pertama kalinya saya keluar kota!"
"Atuh sama kalau begitu mah!"
"Kita tunggu bapa saja biar ga nyasar mang!"
"Iya atuh, kita tunggu disini saja dulu."
"Itu bapak mang!"
"Mana?"
"Itu di belakang!"
"Oh eta geuning yah."
"Kenapa pada berhenti disini?"
"Kan saya teh tidak tahu jalannya kearah mana pak!"
"Ya sudah hayo ikutin dari belakang saja jangan buru-buru!"
Motor yang ditumpangi Alice dan Bapak nya berjalan ber iringan.
Sesampainya di rumah kosan...
"Akhirnya sampai juga Alhamdulillah!"
"Ehhh bapak silahkan masuk pak diluar hujan hayo masuk neng!"
Seorang ibu paruh baya tiba-tiba keluar dari dalam rumah!"
"Iya bu sebentar kami mau bereskan dulu jas hujanya"
Selesai membereskan jas hujan Alice,Bapak dan tukang ojeg pun ikut masuk kedalam rumah.
"Silahkan diminum pasti dingin banget hujan-hujanan mana hujannya deras seperti ini"
Si ibu membuka obrolan...
"Iya bu mau bagaimana lagi besok kan anak saya sudah harus mulai masuk sekolah,jadi ya memaksakan saja hujan-hujan juga"
"Oh iya besok sudah mulai sekolah,ini anaknya yang mau sekolah pak?"
"Iya bu"
Si ibu itu mengelus-elus punggung Alice.
"Aduh neng baju kamu meni basah begini, cepat ganti baju gih nanti masuk angin!"
"Tapi bu kamar saya di mana?"
"Oh iya ibu lupa menunjukan kamar kamu di mana,mari ibu antar permisi sebentar pak saya antarkan dulu ke kamar,sekalian saja barang-barangnya di taro di kamar!"
"Baik bu!"
"Nah ini kamar kamu,semoga kamu betah disini,kamar mandinya ada di belakang yang pitunya warna merah"
"Iya bu terimakasih"
"Ya sudah ibu mau temani Ayah kamu ngobrol dulu didepan!"
Alice mengangguk kemudian bergegas mengganti pakaian dan menyimpan pakaian yang basah d kamar mandi.
Setelah selesai berganti pakaian Alice kembali bergabung dengan Bapak dan Ibu kosnya di ruang tamu.
"Ini bekal beras untuk satu bulan bu sesuai yang kita sepakati kmaren,nanti sebelum tanggal beras habis in shaa Allah sudah saya kirim lagi kesini"
"Iya pak terimakasih,untuk makan ibu yang masakan nasi nya hanya untuk lauknya kamu bisa beli di warung sebelah kosan itu anak ibu ko, kalau kamu mau nonton tv kamu kesana saja jangan malu-malu anggap rumah sendiri."
"Baik bu terimakasih"
"Sepertinya hujan sudah reda bu kami pamit pulang dulu takut keburu hujan lagi!"
"Iya silahkan pak!"
Alice mengantarkan Bapaknya sampai ke parkiran.
"Ini bekal untuk kamu sebulan kedepan ya, irit-irit saja ya bapak ga bisa kasih kamu uang lebih jadi sementara ini dulu saja kalau sudah ada lagi nanti bapak transfer ke rekening ibu kosan"
"Gak papa pak segini juga sudah lebih dari cukup bapak jangan khawatir!"
"Syukurlah,kamu sekolh yang benar ya!"
"Iya pak, bapak juga sama mamah jaga kesehatan di rumah sana!"
"Ya sudah bapak pulang dlu yah.!"
"Iya pak!"
Alice mencium tangan Bapaknya dan menatap kepergian Bapak nya sampai di persimpangan jalan.
"Neng disini nonton tv!"
"Iya teh makasih, saya mau ke kamar mau beres-beresin baju"
"Oh ya udah nanti kalau merasa jenuh kesini aja ya kita nonton tv bareng"
"Iya teh makasih!"
Alice pergi ke kamar nya, membereskan dan menata ulang kamarnya sesuai keinginannya. Saking lelahnya Alice ketiduran bahkan sampai maghrib!
Tok...tok...tok...!
"Neng bangun neng sudah maghrib!"
Terdengar suara ibu kos dari luar setengah berteriak membangunkan Alice.
"Iya bu terimaksih!"
"Nasi sudah matang sudah ibu siapkan di meja!"
"Iya bu makasih!"
Alice pergi ke kamar mandi untuk mandi kemudian mengambil wudhu.
Selesai melaksanakan shalat Alice menyiapkan pakaian serta keperluan untuk mengikuti massa Pengenalan lingkungan sekolah selama tiga hari ke depan.
"Akhsss apa aku bisa betah ya disini,tidak punya teman tidak punya saudara sendirian aja kaya gini ngurung diri di kamar,tapi kalau aku pulang kasian juga mamah sama bapak yang sudah bekerja keras, coba kalau di rumah aku ga akan kesepian seperti ini,Tidak,,,tidak,,, aku tidak boleh mengeluh
seperti ini, ini semua bahkan baru saja akan dimulai rasanya tidak lucu kalau aku harus menyerah sekarang hanya karena aku tidak punya teman, aku yakin besok aku akan memiliki banyak teman baru,semangattttt!!!"
"Daripada aku Bt kaya gini mending nonton Drakor"
Alice membuka Notebook yang di bawanya dari rumah,Notebook itu satu-satunya hadiah ulang tahun dari Ayahnya, hadiah pertama dan terakhirnya.
"Udah jam sembilan aja gak kerasa padahal masih seru,tapi kalau aku lanjutkan sampai selesai yang ada aku malah kesiangan,sebaiknya aku tidur sekarang"
Selesai mematikan Notebook nya
Alice memandang langit-langit kamar kos nya sambil tiduran di atas ranjang,meraba dinding-dinding kamarnya dengan tatapan mata hingga akhirnya dia tertidur lelap hingga pagi...
Bersambung...
Jam alarm berbunyi sudah menunjukan pukul 06:00.
Dengan mata yang seolah enggan terbuka Alice mencoba menatap jam weker di meja dekat tempat tidurnya.
"Apa ini, aku kesiangan gawatttt aku kesiangan!"
Saking terburu-buruAlice lupa bahwa dia masih di atas kasur tanpa dia sadari saat mencoba bangun kemudian lari Alice malah tersungkur kelantai.
"Aduhhhh, sial banget pagi ini"
Alice berlari ke kamar mandi,sesampainya di kamar mandi semua kamar mandi sudah ada penghuninya, dengan langkah gusar Alice mondar mandir di depan deretan kamar mandi.
"Akhsss benar-benar sial banget penuh semua, aku tidak tahu jika kosan ini banyak penghuni nya"
Tiba-tiba ada yang keluar dari kamar mandi Alice langsung mepet ke depan pintu kamar mandi tersebut.
"Apaan sih,buru-buru gak jelas.!"
Irma yang baru saja keluar dari kamar mandi, tertabrak oleh Alice.
"Maaf-maaf!"
Tanpa banyak bicara Alice langsung ke kamar mandi.
Selesai bersiap Alice bergegas berangkat membawa semua keperluan untuk MPLS, sesampainya di sekolah semua siswa baru sedang senam,tiba-tiba seorang senior menghampiri Alice.
"Aduh kamu ini, datang terlambat bukanya langsung gabung malah bengong,cepat sana ikutan!"
"I...i...iya kak, maaf!"
"Anak cewek ko lusuh begitu gak terawat banget,pasti dari desa"
Kaka seniornya menatap Alice yang sedang senam, Alice memang memiliki kulit yang agak hitam dan wajah yang pucat semua itu karena di desa dia tidak pernah memakai bedak ataupun alas bedak sekalipun akan bepergian.
Selesai senam...
"Silahkan bentuk lingkaran masing-masing lingkaran berjumlah lima orang, tiga perempuan, dan dua laki-laki, ayo cepat,,, hey cepat kenapa malah bengong aja!"
Alice berlarian kesana-kemari mencari kelompok yang belum lengkap.
"Teh sini bareng kita ayo duduk!"
Tiba-tiba seorang anak perempuan berkulit putih matanya coklat dan rambutnya panjang di kuncir dua memanggil Alice untuk ikut bergabung.
Alice dengan malu-malu menghampiri kelompok itu dan ikut duduk di sana.
Alice menatap satu persatu wajah orang-orang dalam kelompoknya, yang dua perempuan begitu cantik-cantik sedangkan yang dua laki-laki begitu tampan.
"Ya ampun mereka cantik-cantik dan ganteng-ganteng banget, aku jadi minder ya Allah aku item kucel dekil begini!"
"Nama kamu siapa?"
Tanya anak perempuan yang tadi memanggilnya.
"Kita kan belum saling kenal, sebaiknya kita kenalan siapa tahu bisa jadi teman baik kan.!"
Ucap anak perempuan satunya lagi.
"Ya ampun mereka juga baik-baik banget ga sombong!"
"Kenalin aku Dewi, kmu siapa?"
Seorang Anak perempuan mengulurkan tangannya kepada Alice, dan Alice menyambutnya dengan segera.
"Alice!"
"Aku Rini!"
"Aku Yuda"
"Dan aku Faisal"
Mereka berkenalan dengan baik,meskipun Alice tetap merasa minder dengan penampakan fisiknya yang sekarang.
Mereka berbincang-bincang saling mengajukan pertanyaan untuk lebih mengenal satu sama lain.
"Ternyata kita satu jurusan yah, satu kelas berarti kebetulan sekali"
"Iya... heheh"
"Silahkan buka bekal kalian sekarang dan habiskan makan kalian dalam 1,5 menit dimulai saat nada berikut di bunyikan,kalian paham?"
"Paham!!!"
Jawab para peserta kompak.
"Sebelumnya ada yang gak bawa bekal?"
"Akhsss sial lagi aku lupa gak bawa bekal gara-gara kesiangan tapi mau bagaimana lagi masa iya aku bohong nanti kalau ketahuan bagaimana,!"
Dengan berat hati Alice mengangkat tangannya.
Ternyata selain Alice ada beberapa anak lain yang tidak membawa bekal, Alice merasa lega.
"Alice kita kan bisa berbagi bekal kenapa kamu ngaku kalau kamu gak bawa bekal?"
Tanya Dewi.
"Maaf aku takut ketahuan."
"Yang gak bawa bekal maju ke depan sekarang!"
Teriak kakak seniornya.
Dengan langkah beratnya Alice menghampiri seniornya dengan diikuti beberapa anak lain.
"Kalian yang gak bawa bekal, kenapa kalian sampai tidak membawa bekal? bukankah kami dari pihak panitia sudah memberikan daftar barang apa saja yang harus kalian bawa?"
"Sudah kak!"
Jawab Junior bersamaan
"Lalu kenapa kalian tidak bawa?"
"Saya kesiangan bangunnya kak!"
Ucap Alice Lantang
"Kamu lagi rupanya, tadi kamu datang siang sekarang tidak bawa bekal juga,kamu hukumannya dobel paham?!"
"Iya kak!"
"Yang lain kenapa gak bawa bekal?"
Para junior menjawab satu persatu pertanyaaan dari seniornya, setelah selesai di introgasi mereka diberikan hukuman memungut sampah.
Sedangkan Alice selain memungut sampah Alice juga harus menyapu halaman kantor sekolah sampai bersih.
"Setelah selesai hukuman kalian kerjakan cepat kembali ke lokasi sekarang!"
Alice dan yang lainnya kembali kelokasi MPLS
" Sekarang kamu pindah kelompok ke sana!"
Alice mengikuti petunjuk Kakak seniornya dan duduk di kelompok yang d maksud.
"Kamu,bukankah kamu yang tadi nabrak aku di kamar mandi?"
"Kamu!"
"Ternyata kamu juga anak baru kalau tahu gitu kan tadi bisa bareng!"
"Iya ,maaf ya soal tadi, aku belum minta maaf secara benar sama kamu!"
"Udah gak papa, lagian kan kita teman satu kosan sekarang."
"Makasih"
"Iya, sini kamu duduk dekat aku kita makan bekal aku aja sama-sama"
Alice mengangguk dan duduk didekat Irma.
Sambil makan Alice dan Irma berbicara lebih jauh tentang asal usul mereka, Alice merasa senang setidaknya dihari pertamanya MPLS dia sudah mengenal beberapa orang teman satu kelasnya ditambah lagi sekarang Alice memiliki teman satu kelas yang satu kosan dengannya.
Selesai sarapan Kakak seniornya mengarahkan Alice dan semua junior untuk berbaris dan berjalan-jalan santai di jalan raya , mengenal lingkungan sekitar sekolah.
Para junior wajib memiliki teman pasangan untuk berjalan disampingnya.
Alice bersama Irma sudah rapi berbaris bersebelahan.
Saat berjalan di pinggiran jalan raya, seorang kakak senior menghampiri Irma, mengajak Irma berkenalan dan membicarakan beberapa hal yang menyangkut hal pribadi.
"Sepertinya kakak ini suka sama Irma, hemhsss aku di kacangin deh jadinya!"
Saat Alice menatap ke depan dan kebelakang banyak sekali Kakak senior laki-laki yang mendekati Junior perempuan mereka berbicara sambil tersenyum tersipu malu.
Alice sadar hanya dia yang tidak di ajak kenalan oleh seniornya tidak ada satu orang pun senior yang mengajaknya bicara.
Akhirnya MPLS hari pertama sudah berakhir Alice pulang berjalan kaki bersama Irma, di jalan menuju kosan, seorang kakak senior menunggu di depan barber shop.
"Irma bisa ngobrol sebentar? nanti kakak anterin kamu pulang!"
Irma melirik ke arah aku, seolah bertanya boleh atau tidak, aku terpaksa mengangguk.
"Kalau gitu aku pulang duluan ya Ir.!"
"Iya!"
Alice melanjutkan perjalanan pulangnya, sesampainya di kosan Alice menatap kaca di lemari bajunya.
"Yach terima nasib aja aku kan memang dari kampung ya seperti ini lah penampilanku,tapi malu juga sama yang lain disaat yang lain pada senang kenalan sama kakak senior aku malah gigit jari sendirian."
Alice terduduk di ranjangnya...
"Tidak boleh Alice, tujuan kamu kesini untuk belajar bukan cari pacar fokus saja fokus, lagian kamu masih kecil jangan pacar-pacaran, cukup Drakor aja yang bikin baper!"
Ucap Alice pda dirinya sendiri...
Kemudian Alice mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri...
Hari yang melelahkan Alice, Fighting!!!
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!