NovelToon NovelToon

Kau Pelindungku Dan Aku Milikmu

Prolog

Namaku Abel, memiliki sikap anggun nan feminim itu bukan aku. Yah, memiliki teman banyak adalah keinginanku dulu, tapi sekarang aku merasa semua munafik. Hanya ada satu teman tak apa menurutku daripada memiliki ribuan namun munafik. Karena itu, banyak para cewe di sekolahku yang membenciku karena sikapku yang tak seperti mereka.

"Lo cewe kan, Bel? "

"Cewe jadi-jadian!"

"Dasar penggoda cowo orang!"

Itu yang sering kudengar dari hinaan mereka. Dan untuk hinaan terakhir, aku sangat marah. Bagaimana tidak?! cowo mereka aja yang gatel, napa musti aku yang salah?

Disekolah, aku tak pintar . Namun temanku Falida selalu kagum padaku yang bisa berbagai bahasa.Hanya Falida yang tau. Bukan sombong atau gimana, tapi aku punya tujuan dengan mengerti berbagai bahasa. Karna selepas dari sini aku ingin pergi keluar negri dimana banyak orang bodo amat dari pada banyak orang nyinyir.

"Abel!" panggil Falida saat melihatku baru sampai kantin.

"Udah lama nunggu? " tanyaku setelah aku duduk di hadapannya.

"Lumayan sih, tapi santai aja lah!" jawabnya sambil tersenyum.

"Mau pesen apa? biar gue yang pesenin." tawarku padanya.

"Cheesecake sama lemon squash aja deh." jawabnya.

"okeyy!" jawabku sambil menautkan ibu jariku dan jari telunjuk ku.

Falida adalah teman yang menyenangkan bagiku, tidak ribet dan selalu ada, dan yang aku sukai lagi adalah dia memang teman dalam artian sahabat yang sesungguhnya bukan hanya teman yang mencari gosip lalu diceritakan apa yang kita curhat kan padanya ke orang lain.

Aku beruntung bertemu Falida saat masuk Senior High school ini. Yah, kami memang sekolah di sekolah internasional. Aku dan Falida bertemu saat ospek, lalu terpisah saat pembagian kelas. Pernah aku bertanya kenapa dia mau berteman denganku dan jawabannya sungguh simpel. Dia hanya mau berteman layaknya keluarga bukan teman yang hanya dalam kesenangan saja.

Masa Senior High School ku lumayan indah dibandingkan masa Junior High School. Dimana aku tak punya teman seperti Falida. Ah aku tak mau memikirkan masa itu. Namun yang pasti, teman banyak adalah musuh terbesarku.

Saat semua pesanan ku dan Falida sudah terparkir indah di nampan yang aku bawa, aku berbalik menuju tempatku dan Falida. Belum sampai lima langkah, nampan dan badanku terjungkal kebelakang.

"Aduh!! " pekik ku saat bokongku menyentuh lantai yang mulus dengan keras.

"Eh maaf, lo terluka? " tanya seseorang padaku yang tak lain dia pelaku yang membuatku jatuh.

"Iya, gue gapapa." jawabku sambil bangun dari posisi jatuh ku.

"Sekali lagi sorry ya, Gue Brian." ujarnya sambil menjulurkan tangannya.

"Abel." jawabku namun tak ku balas uluran tangannya.

"Gue anak pindahan." katanya tiba-tiba setelah melihatku memandangnya dengan tatapan bertanya seperti asing dengan orang dihadapannya.

"Ohh." jawabku singkat.

"Gue ganti lunch lo!" ujarnya sambil mengambil nampanku yang terjatuh tadi dan tergeletak dilantai dengan berserakan.

"Eh, nggak usah. Lo juga nggak sengaja!" jawabku dengan senyum.

Tak terpikirkan olehku kalau sekarang aku sedang dilihat banyak pasang mata. Yang pastinya dominan dengan tatapan membenciku, namun ada juga yang menatap kagum yang pastinya ditujukan pada orang yang ada dihadapanku.

"Sans!" lanjut ku yang melihat dia merasa bersalah dan tak bisa berkutik dengan apa yang ku katakan.

"Oh oke.. Sekali lagi sorry." ujarnya yang ku balas dengan anggukan kepala.

Chapter 1

"Oh oke.. Sekali lagi sorry." ujarnya yang ku balas dengan anggukan kepala.

Setelah mengatakan itu dia pergi, dan aku kembali memesan pesanan ku dan Falida.

"Sorry lama." ujarku setelah aku duduk dan memberikan pesanan Falida pada empunya.

"Gue kira lo pulang tadi." jawabnya dengan sedikit kekehan di belakang.

"Apes gue!" ujarku dengan wajah sebalku saat mengingat kejadian tadi.

"Napa? " tanyanya dengan mulut penuh cheesecake.

"Tuh gue tadi pesen lagi Cheesecake nya gara-gara jatuh ditabrak." jawabku sambil menunjuk cheesecake milik Falida dengan daguku.

"HAH!! tabrak apaan? " pekiknya dengan mata membola.

"Manusia ogeb!!!" jawabku ngegas.

"Siapa emang? " tanyanya lagi setelah berhasil mengkondisikan ekspresinya.

"Coba gue inget dulu.....emm, Brian kalo nggak salah!" jawabku dengan jari telunjuk didaguku.

"Wtf!!? Brian anak pindahan?" responnya dengan mulut penuh cheesecake.

"Heem, emang kenapa? " tanyaku sambil memakan spaghetti milikku.

"Ganteng!" ujarnya dengan tatapan halunya dan senyum menyeramkannya.

"Idih, kirain kenapa!" sebalku.

"Tapi benerkan dia ganteng? " tanyanya lagi.

"Iya deh buat Falida!" putusku.

"Tapi sayang.... " ujarnya menggantung.

"Kenapa? " tanyaku penasaran.

"Dia udah ada yang punya, kabarnya sih yang punya anak pengusaha terkenal XLN Company. " katanya dengan nada lirih.

"Bukannya anaknya cowo ya? " tanyaku karna yang ku tau anak dari pengusaha XLN Company itu seorang lelaki.

"Gue rasa lo terlalu banyak baca novel deh!? Makanya sekali-kali baca berita di internet. " jawabnya sebal.

"Hehehe dunia haluku indah disana." jawabku dengan cengiran.

"Jadi gini, emang dulu yang diketahui publik hanya anak laki-laki tapi nggak sengaja ada wartawan yang melihat adanya anak perempuan di kediaman Xelone. Setelah ditelusuri ternyata itu putri keluarga Xelone. Awalnya sih itu berita gempar, tapi nggak lama berita itu hilang. Baru terungkap 2 tahun yang lalu sih." ujarnya panjang lebar.

"Ohhh, yaudah sih gapeduli juga." ujarku sambil tersenyum.

"Ihhh sekali aja deh peduli sama yang ganteng!" ujar Falida.

"Yang ganteng mah belum tentu baik!" jawabku enteng.

"Ya gapapa kan cuman buat sementara hahaha." ujar Falida dengan tawa diakhirnya.

"Ewww dasar pakgirl!" kataku dengan tampang jijik.

Bel masuk berbunyi tanda aku dan Falida berpisah.

"Hei?" sapa seseorang yang aku nggak tau itu dituju pada siapa, namun aku melihat kearah orang yang menyapa.

"Kamu!" ujarnya lagi yang langsung aku respon dengan menunjuk diriku sendiri dan dibalas anggukan kepala.

Diapun mendekat kearahku. Brian. Orang yang aku ketahui faktanya bahwa dia punya pacar dan pacarnya ada di sekolah ini.

"Kamu Bahasa? " tanyanya padaku setelah lumayan dekat denganku.

"Iya!" jawabku singkat, menghindari tatapan para pe gosip.

"Kelas berapa? " tanyanya lagi.

"Sebelas." jawabku cuek.

"Ohh adik kelas." ujarnya dengan senyum yang dari tadi tidak hilang.

"Misi kak, aku mau ke kelas!" usirku halus.

"Kelas bahasa nggak ada tugas kok, semua guru bahasa lagi ada rapat lomba bahasa kelas sepuluh sampe dua belas. " ujarnya yang membuatku bingung harus beralasan apalagi agar terbebas darinya.

"Emm aku ada tugas lain kak!" ujarku.

"Oh oke, btw namamu siapa tadi? " tanyanya lagi yang membuatku jengkel.

"Abel kak.. emm misi kak!" jawabku dan langsung aku berjalan cepat meninggalkan dia yang menatapku dengan bingung.

Aku punya alasan kenapa menghindar. Ya yang pasti karna dia mempunyai pacar, dan aku bukan cemburu, tapi karena orang sekolah mengenalku sebagai pelakor, dan aku muak dengan semua itu. Jadi aku putuskan tak akan ada hubungan dengan cowo.

Chapter 2

Dikelas tidak ada orang sama sekali, mungkin semua sedang keluar karena tidak ada mapel . Jika aku dan Falida sekelas pasti aku dan dia juga akan pergi bersama, tapi sayang dia ambil IPA.

Karena bosan, akupun mengambil novel yang selalu ada didalam tas ku. Saat sedang membaca dengan seru-seru nya tiba-tiba novel ku diambil paksa oleh tiga cewe yang aku tau adalah kakak kelas yang hits.

"Oh ini yang berani deketin Brian? " ucap cewe yang merebut novel ku dan membuang novel ku.

"Hah?? " tanyaku karna mana ada aku deketin kak Brian.

"Oh ternyata lo Abel si pelakor itu, ya pantes aja kamu tertarik sama cowok ku." ujarnya sinis lalu diikuti gelak tawa kedua temannya.

"Maap kak, kalo mau cari ribut kayak nya kakak salah orang!" jawabku ketus.

"Eh lo tau kan Brian siapa? " ujar cewe yang bernama Clara a.k.a pacar Brian.

"Pacarnya kan? " tanyaku.

"Pinter juga otak lo. Kalo dah tau gitu kenapa lo masih lirik? " ucapnya yang membuatku kesal.

"Gini ya kak, pertama. kakak tiba-tiba dateng buang novel aku, kedua. kakak bentak-bentak aku gajelas, ketiga. Nuduh sembarangan. So, jadi disini yang salah siapa? " tanyaku yang sudah terpancing emosi.

"Wah wah wah... punya nyali juga lo!" ujar Clara dengan tampang sok beraninya.

"Lah kenapa gak punya? Disini gue gak salah. Kalopun bener cowo kakak deket sama gue, itu berati cowo kakak yang kegatelan atau kakak aja yang kurang menarik!" skak mat dari ku.

"Awas ya lo... liat aja bakal gue bales!" ujar Clara yang sudah kehabisan kata-kata. Ia pun pergi dari kelasku setelah mengucapkan itu.

"Huh bikin capek aja!" gumamku.

Tak terasa Bel pulang berbunyi, yah ku akui aku bosan dikelas yang tak ada guru dan tak ada teman. Namun itu pilihanku tidak memiliki teman.

Aku menunggu sopir ku di depan gerbang bersama Falida yang setia menemaniku, padahal sopirnya sudah datang dari tadi.

"Kamu pulang aja deh!" tawarku yang langsung dijawab dengan gelengan kepala

"Sopir lo kan dah dateng." masih terus ku nego.

"Ah lo bawel, gue kan sahabat baik gak kayak lo!" sarkas nya.

"Yaelah, gue yang lebih baik kali... gue kan takut lo nanti capek." jawabku setengah sebal.

"Awwww seorang Abel perhatian?? " tanyanya menggoda.

"Idih, kan gue dah bilang kalo gue baik!" jawabku.

"Yadeh, eh btw tadi gue denger lo disamperin kakel?" ujarnya setengah berisik.

"Biasa orang gak guna yang nuduh enggak-enggak." jawabku dengan nada kesal saat mengingat kejadian tadi.

"Haha, makanya jangan cantik-cantik!" ujarnya sembari tertawa mengejek.

"Biarin, udah turunan ini." jawabku enteng.

"Eh tapi siapa yang nyamperin? " tanyanya.

"Clara." jawabku singkat.

"Wah wah wah... ini pasti gara-gara Brian!" ucap Falida yang membuatku menatapnya dengan alis terangkat sebelah tanda aku tanya tau dari mana dia.

"Iya Brian yang tadi tabrakan sama lo.... Kan Brian pacarnya Clara, nah kalo lo berurusan sama Clara gue pastiin pasti gak lama orang tua Clara bakal dateng kesekolah." jawabnya panjang lebar.

"Cepat juga dapet kabarnya." batinku.

"Ngapain sampe bawa orang tua segala? " tanyaku dengan alis ku angkat sebelah.

"Lo kudet banget sih!" sarkas nya.

"Gue kan gak peduli sama orang lain!" jawabku datar.

"Huh.. Jadi gini, dulu ada orang cari masalah dengan Clara nah terus besoknya anak yang cari masalah itu keluar dari sekolah. Dan selanjutnya masih seperti itu." ujar Falida.

Beem Beem

Suara klakson mobil jemputan ku berbunyi, menginterupsi kegiatanku dengan Falida. Aku dan Falida akhirnya berpisah memasuki mobil masing-masing.

"Pak?" panggil ku pada sopir ku yang bernama Andre.

"Iya non." jawab pak Andre sopan.

"Nyonya udah pulang? " tanyaku.

"Sudah non, baru tadi jam 10 sampai rumah." jawab Pak Andre.

Sedikit cerita, aku membenci ibuku. Ibuku adalah seorang yang suka menghamburkan uang, bahkan Ayah tidak pernah diurusnya. Dia juga suka pergi keluar negri untuk berjalan-jalan dengan lelaki lain. Ayah tau soal itu, namun ayah hanya dia. Karena yang ayah tau, aib keluarga harus dijaga. Sebagai pengusaha, Ayah harus kompeten supaya tidak terpancing bau bau wartawan.

Pernah sekali ibuku tertangkap kamera sedang bersama lelakinya itu, namun Ayah menjawab semua dengan alasan bahwa ada hubungan kerja antara ibuku dan lelaki itu. Banyak kebohongan yang sudah ayah katakan pada khalayak umum demi ibuku. Dan dengan itu, aku menjadi dingin. Hanya Ayah yang mengerti segala keluh resah ku.

Sesampainya di rumah keluarga Guston, aku pun turun. Memasuki rumah besar namun tak ada kebahagiaan didalamnya, aku disambut dengan tatapan benci oleh orang yang tak lain adalah ibuku.

"Salam!" ujarnya dingin sambil melirikku, namun tak kujawab sama sekali.

"Dasar anak nggak tau diri!" ucapnya lagi namun tak ku hiraukan. Aku memilih melangkah menuju kamarku.

Dikamar, aku hanya menonton anime kesukaanku. Dimana ceritanya dua anak seumuran yang mengalami kejadian aneh, mereka bertukar tubuh. Namun akhirnya mereka menyadari perasaan suka antara mereka. Terbesit rasa ingin tau Abel gimana rasa dari pacaran. Namun dia sadar bahwa tak ada yang menarik dari dirinya.

"Ah lebih baik aku tidur, dan berdoa saja semoga jodohku cepat dikemas." gumamku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!