NovelToon NovelToon

Jodoh Pilihan Umi Abi

Bab 1

Seorang perempuan remaja yang memakai hijab dan cadar sedang menyusuri jalan raya yang cukup ramai di pagi hari mungkin masih jam 10 pagi.

Perempuan remaja itu bernama Ainin Ghita Syahla Salsabila yang biasa dipanggil dengan nama Salsa.

Salsa berumur 19 tahun yang masih berkuliah semester 2, ia berkuliah di Kairo, Mesir.

Salsa tidak menyangka bahwa dia bisa berkuliah di negara impiannya. Karena kalau dia bisa berkuliah di negara impiannya hanyalah angan karena ia dari keluarga yang sederhana. Dan tidak memungkinkan salsa kuliah di Kairo tetapi karena kepintaran, kecerdasan nya, dan akhlaknya yang baik dan bagus, selalu sopan. Ia mendapat beasiswa berkuliah di Kairo, Mesir. Ia harus ikhlas jauh dari keluarga, kakak, dan beberapa keponakan yang lucu untuk menempuh pendidikan berkuliah nya.

...****************...

Salsa yang sedang menyusuri jalanan berhenti tepat di sebuah toko pakaian ia ingin membeli oleh oleh ke keluarga karna dia mau pulang ke Indonesia liburan 1 tahun sekali.

( BTW di Mesir kalau bicara pakai bahasa Arab 😊, aku disini tulis Arabnya sama Artinya aja 😁 )

" السلام عليكم سيدي "

( Assalamualaikum pak), ucap salsa kepada seorang penjual baju muslim.

" والله السلام ابنة"

( Waalaikumsalam nak ), ucap Bapak tersebut menjawab salam.

" ما الأمر ، هل يمكنني مساعدتك ابنة "

( Ada apa , bisa saya bantu nak ), sambung Bapak penjual baju .

" نعم سيدي أريد شراء ملابس إسلامية "

( Ya pak saya mau membeli baju muslim ), ucap Salsa dengan sopan.

" أوه ، أنت تريد شراء ملابس إسلامية "

( Oh, Anda ingin membeli pakaian islami), ucap Bapak penjual baju.

" نعم سيدي "

( Ya pak ), ucap Salsa sopan.

" حسنًا ، لنذهب إلى الداخل "

( Baiklah , ayo masuk ) ucap Bapak tersebut.

Salsa menganggukkan kepala nya dan mengikuti bapak tersebut melangkah masuk ke dalam toko bajunya. Setelah sudah masuk ke dalam bapak penjual bajunya mempersilahkan untuk memilih baju Muslim.

" تعال ، اختر "

( Ayo dipilih ) ucap Bapak penjual baju tersebut

" نعم سيدي شكرا لك"

( iya pak terima kasih ) ucap Salsa seraya mengangguk kan kepalanya.

Salsa pun memilih beberapa baju muslim untuk keluarga nya, dan sahabat nya yang ada di sini dan di Indonesia. Salsa pun pergi ke kasir untuk membayar baju yang sudah ia beli.

Setelah selesai membayar salsa pun keluar dari toko tersebut, dan berjalan untuk pulang ke rumah yang memang sudah disediakan kan oleh pihak yang beasiswa. Salsa menempati rumah tersebut bersama sahabat nya waktu mereka dulu sekolah SMA.

Salsa menghentikan langkahnya seraya menunggu taksi, 5 menit kemudian sudah ada taksi yang lewat dan salsa memberhentikan taksi dengan isyarat tangan, taksi itu pun berhenti tepat di depan nya. Salsa langsung masuk kedalam taksi dan memberi alamat rumah yang salsa tuju.

Sekitar 30 menit taksi itu pun berhenti tepat pada sebuah rumah yang lumayan besar yang bertingkat 2, dan salsa membayar taksi tersebut dan segera turun dari taksi.

Salsa berdiri di depan pintu dan mengetok pintu karna di rumah ada sahabat nya.

tok.. tok.. tok..

"Assalamualaikum." Ucap Salsa.

"Iya sebentar." Teriak seseorang yang berada di rumah.

(Disini salsa dan sahabat nya tidak menggunakan bahasa Arab ya karna sudah akrab dan berteman lama.)

Cek lek

"Waalaikumsalam, kamu ternyata ku kira siapa tadi." Ucap Sahabatnya yang menggunakan gamis dan kerudung tersebut.

"Iya Lia " Ucap Salsa kepada sahabat nya yang bernama Aulia Izza tunnisa, yang sering di panggil Lia.

"Yasudah ayo masuk." Ucap Lia kepada Salsa.

Salsa pun mengangguk, dan mereka berjalan keruang tamu / tengah yang terdiri dari sofa, meja dan ada tv juga. Dan mereka duduk di sofa.

"Gimana udah beli baju muslim nya?." Tanya Lia kepada Salsa

"Iya udah, nih aku juga beli buat kamu." Ucap Salsa seraya memberikan tas yang berisi baju muslim.

"Wah beneran buat aku, makasih banyak kamu memang sahabat aku yang terbaik deh." Ucap Lia kegirangan sambil memeluk erat salsa.

"Emmm ih jangan terlalu erat memeluk ku kau mau membuat mati karna kehabisan nafas." Gerutu Salsa yang hampir kehabisan nafas karna Lia memeluk nya terlalu erat. Lia yang mendapat gerutu itu segera melepaskan pelukan nya dan menampilkan senyum Pepsodent.

"Kenapa kau cengengesan cengengesan begitu?." tanya Salsa dengan muka cemberut karena kesal kepada sahabatnya itu.

"Tidak apa apa aku hanya mengucapkan terimakasih kepada mu." Ucap Lia masih dengan senyum Pepsodent nya.

"Iya sama sama." Ucap Salsa.

"Oh, iya kau tidak lupa kan membelikan baju muslim untuk sahabat kita yang paling menyebalkan." Ucap Lia.

"Kenapa kau mengecap nya dengan nama menyebalkan?." Tanya Salsa.

"Bukan kah kau yang paling menyebalkan." Sambung Salsa.

"Ih kau ini menyebalkan juga ya." Ucap Lia yang sudah mengerucut kan bibir nya. Salsa yang melihat itu hanya tersenyum dan menggeleng kepalanya kedua sahabatnya memang paling menyebalkan, meskipun menyebalkan mereka sayang dan peduli satu sama lain.

"Bagaimana pun juga dia sahabat kita meskipun sama menyebalkan seperti mu." Ucap Salsa.

"Iya sih aku sayang kalian berdua dan aku tak mau kita berpisah lagi." Ucap Lia.

"Oh ya, berapa tahun lagi kita disini." Sambung Lia.

"Mungkin kurang lebih 3 tahun lagi." Ucap Salsa.

"Hmm ternyata masih lama ya." Ucap Lia.

"Hmm, tidak apa apa kita kan bisa berliburan per semester kuliah." Ucap Salsa.

"Iya." ucap Lia.

"Oh, iya kamu jadi ikut lusa pulang ke Indonesia?." Tanya Salsa.

"iya iyalah masak aku sendirian disini kau tau sendiri kan kalau aku kadang takut yang namanya dedemit atau setan apalah itu pokoknya yang putih putih." Ucap Lia.

Salsa tertawa mendengar ucapan sahabatnya yang menurutnya lucu sekali. Dia sudah bilang kepada sahabat untuk tidak takut, takut lah kepada Allah tapi di berkata " sama saja aku tetap takut " dan beginilah memang kelakuan sahabat nya.

"Iya iya yasudah kalau gitu aku ke kamar dulu." Ucap Salsa.

"Kau tidak mau ke kamar untuk melaksanakan shalat dan habis itu tidur." Sambung Salsa.

"Haha iya aku lupa." Ucap Lia sambil tertawa kecil.

"Kebiasaan kau ini sering lupa , padahal kau belum tua sudah pikun." Ucap Salsa.

"Hei lupa itu memang sifat manusia jadi wajar saja kalau aku lupa." Ucap Lia tak mau kalah.

"Ya memang lupa adalah sifat manusia tapi kalau di biasa in lupa ya begini." Gerutu Salsa berdiri sambil membawa belanjaan nya untuk ke kamar nya di lantai 2.

"Iya iya deh bu Ustadzah ceramah nya terimakasih." ucap Lia yang hampir kesal tapi dia berusaha untuk menghadapi sahabat yang memang suka menceramahi nya setiap dia bikin salah, tapi ia tau kalau sahabat nya menasehati nya agar menjadi lebih baik.

Kadang Lia suka berbicara kepada Salsa "Ini sih ada ibu tidak ada ibu." Kata Salsa setiap di ceramahi oleh, bagaimana tidak dia kalau sedang berada dirumahnya dia selalu di marahi orang tua nya setelah dia pindah ke Mesir dia kira tidak ada lagi yang memarahi dan menceramahi nya, ternyata ekspetasi untuk tidak dimarahi dan di ceramahi salah dia selalu mendapat ceramah dari Salsa.

Tapi ia bangga kepada sahabat yang mampu membawa ia ke jalan yang benar kalau ia lupa shalat😁. Mereka menaiki tangga satu persatu dan sampailah di lantai 2 disana ada dua kamar, kamar ke satu digunakan untuk shalat, kamar 2 untuk tidur karna kalian tau sendiri kan bahwa Lia takut ama yang putih putih👻👻.

mereka segera masuk ke kamar satu dan melaksanakan shalat dzuhur dan setelah selesai mereka pergi ke kamar 2 yang di atasnya ada nama "GIRL" mereka masuk ke kamar tersebut dan merebahkan tubuhnya ke kasur dan mereka pun tertidur.

JANGAN LUPA VOTE , KOMEN , DAN LIKE

TERIMAKASIH.

JANGAN SUNGKAN UNTUK MEMBERIKAN SARAN KEPADA AUTHOR AGAR AUTHOR LEBIH BAIK SILAHKAN TULIS SARAN KALIAN DI KOMEN YA.

...****************...

...🍁See you 🍁...

...🍁Selamat membaca🍁...

Bab 2.

Sore tiba mereka sudah bangun dari pukul 14.30 sore, Salsa bangun dari tidur dan bergegas turun dari ranjang/kasur melangkahkan kaki nya ke lemari untuk mengambil pakaian, setelah itu melangkah kakinya ke kamar mandi untuk mandi dan melanjutkan melaksanakan shalat ashar.

Setelah selesai shalat salsa membangun kan

sahabat nya yang masih tidur.

"Lia ayo bangun udah sore." Ucap Salsa.

"Hmm." Guman Lia yang masih memejamkan matanya.

"Isst gak bangun bangun ni anak." Gerutu Salsa. Setelah berdiam beberapa menit dan Lia belum juga kunjung bangun, tiba tiba ada suatu ide yang terlintas di benak pikiran nya.

"AHA." Ucap Salsa tersenyum setelah mendapat ide itu.

Ia mendekatkan diri kepada ranjang/kasur dan pelan pelan mendekatkan diri nya ke tubuh Lia yang sedang tidur dan.

"LIA RUMAH KITA KEBAKARAN." Teriak Salsa tepat di telinga lia. Lia yang mendapat teriakan itu langsung membuka mata dan meloncat.

"Hah kebakaran mana mana kebakaran." Ucap Lia berlari yang masih setengah kesadaran. Salsa yang melihat itu tertawa kecil, dan tiba tiba

BUGGHH

"Aww aduh kaki ku sakit" Ucap Lia karena dia berlari lari dengan mata yang sedikit tertutup, dan terjatuh karena mengenai ujung kaki sofa yang ada di dalam kamar tersebut.

"Astaghfirullah Lia." Ucap Salsa seraya berjalan kearah Lia yang sedang terduduk.

Setelah sampai di depan Lia, Salsa pun membantu lia berdiri dan mendudukkan kan nya di sofa.

"Aduh kaki ku sakit banget." Ucap Lia sambil mengelus kaki nya yang sakit.

"Ini semua gara gara kau." Sambung Lia yang sudah mengerucut kan bibir nya.

"Kenapa aku yang salah, kau saja yang tidak lihat kalau berlari." Ucap Salsa tak mau kalah.

"Ya kalau bukan karna mu aku kan tidak akan terjatuh." Gerutu Lia.

"Makanya kalau disuruh bangun untuk shalat itu langsung bangun jangan tidur lagi." ucap Salsa.

"iya iya." Ucap Lia singkat.

"Coba sini kaki mu biar aku pijat biar sakit nya hilang." Ucap Salsa.

Lia yang mendengar itu langsung memberikan kaki nya yang sakit ke Salsa, karena menurut dia pijatan nya salsa sangat lah enak. Salsa pun memijat kaki Lia yang sakit dan sekitar 10 menit sudah selesai.

"Bagaimana apakah masih sakit?." Tanya Salsa sambil menurunkan kaki Lia.

"Coba gunakan berjalan." sambung Salsa. Lia pun berdiri dan mencoba berjalan dan ternyata kaki nya sudah tidak sesakit tadi.

"Alhamdulillah sudah lumayan, terimakasih ya." Ucap Lia.

"Hmm, yasudah kau lekas lah mandi terus shalat aku mau memasak dulu untuk makan malam kita." Ucap Salsa seraya berjalan keluar.

"Iya." Lia dan segera mandi dan shalat ashar.

...----------------...

Di dapur salsa sedang berkutat katik mempersiapkan bahan bahan. Ia sekarang sedang mengiris bawang putih dan bawang merah.

Terlihat lia sedang menuruni tangga, setelah sampai di bawah ia langsung ke dapur untuk membantu salsa.

"Udah selesai?." Tanya Lia.

"Belum masih mengiris bawang merah nya nih perih mataku." Ucap Salsa.

"Uuuu kacian sini aku bantu." Ucap Lia.

Lia pun membantu salsa memasak dengan di bumbui canda tawa, dan tak terasa mereka selesai pukul 05.00 sore.

"Lama sekali ya kita padahal cuma buat nasi goreng dan es jeruk." Ucap Salsa yang merasa lama sekali memasak padahal cuma masak nasi goreng.

"Gimana gak lama Kira kan bikin nya sambil bercanda" Ucap Lia.

"Iya juga sih yaudah kita makan nya habis shalat maghrib saja nanggung nih." Ucap Salsa.

"Yaudah sambil nunggu adzan magrib kita liat tv dulu aja." Ucap Lia.

Salsa mengangguk kan kepalanya seraya berjalan menuju sofa dan menonton tv.

Sekitar 30 menit kemudian adzan magrib pun berkumandang dan bergegas menuju ke kamar 1 yang biasa digunakan untuk shalat.

Setelah shalat magrib mereka pun turun kembali menuju meja makan dan mulai duduk, setelah berdoa mereka pun memakan makanan yang mereka buat.

Di sela makan mereka salsa berbicara.

"Oh iya kamu ikut tidak jalan jalan." Ucap Salsa.

"Jalan jalan kemana emang nya?." Tanya Lia.

"Ya jalan jalan kemana gitu, ini kan hari terakhir kita disini meskipun nanti balik lagi." ucap Salsa.

"Ikut tidak, kalau tidak ikut tidak apa apa aku mau ngajak teman yang ku kenal disini." Sambung Salsa.

"Ih aku tetep ikut kemana pun kamu pergi sampai ke ujung dunia pun aku ikut" Ucap Lia dengan percaya diri.

"Yakin?." Tanya Salsa meyakinkan sahabat nya.

"Yakin dong" Ucap Lia. Salsa yang mendapat jawaban itu hanya tersenyum.

Setelah mereka makan dan mencuci piring nya mereka menunggu adzan isya dulu agar tidak nanggung.

Sekitar 35 menit adzan isya pun berkumandang mereka segera mengambil wudhu dan segera shalat isya.

Setelah selesai mereka bersiap siap, Salsa sudah siap dengan baju gamis berwarna biru tua dengan hijab dan cadar nya yang sama seperti warna gamis nya, sedang kan Lia memakai baju gamis berwarna merah maroon dan hijab berwarna merah.

Mereka pun keluar rumah sembari menunggu taksi.

"Kita jadi nya mau kemana nih?." Tanya Lia.

"Bagaimana kalau kita ke pasar malam." Ucap Salsa.

Di Mesir ada tradisi pasar malam dan hiburan sepanjang malam yang dilakukan setiap hari di bulan Ramadan dan juga setiap malam umum bukan hanya di bulan Ramadhan, yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan.

"Hmm, boleh juga tuh." Ucap Lia yang setuju pendapat salsa untuk ke pasar malam.

Tak berapa lama kemudian taksi yang mereka tunggu akhirnya datang juga, dan mereka segera masuk dan memberi tahu tujuan mereka.

Sekitar 45 menit menempuh jalanan mereka akhir nya sampai di pasar malam, mereka segera membayar taksi dan langsung turun,

mereka masuk ke pasar malam tersebut.

"Kita mau kemana dulu nih?." Tanya Salsa sambil berjalan masuk.

"Aku pengen es krim." Ucap Lia.

"Baiklah ayo kita cari penjual es krim nya." Ucap salsa sambil mencari penjual es krim.

Lia yang mendengar itu pun mengangguk kepalanya.

Dan akhirnya mereka ketemu dengan penjual es krim nya yang masih muda, dan mereka sedang mengantri. Tak beberapa lama kemudian sekarang giliran mereka.

"طلبت اثنين من الآيس كريم بنفس الطعم ، شوكولاتة وفراولة ، سيدي"

(Saya pesan dua es krim dengan rasa yang sama coklat dan strawberry ya tuan.) Ucap Salsa sopan.

" نعم انتظر لحظة سأفعلها لكليكما."

(Iya tunggu sebentar saya akan membuat kan untuk anda berdua.) Ucap pemuda itu tersenyum manis, dan Salsa mengangguk kan kepalanya dan membalas senyum nya meski tak terlihat karna tertutup cadar.

Salsa menoleh ke samping nya karna tak ada suara ternyata sahabat nya sedang termenung fokus melihat pemuda tampan yang sedang membuat es krim. Salsa menepuk pundak Lia, dan berkata.

"Kenapa kau termenung seperti itu?." Tanyanya berbisik Salsa yang bingung karna Lia termenung sampai tak berkedip. Sahabat nya pun tersadar dan menoleh ke arah sahabat nya, dan berkata.

"Bagaimana aku tidak termenung kau lihat lah dia tampan sekali, aku baru menemukan nya disini waktu di pasar malam minggu lalu aku tidak menemukan yang seperti ini." bisik Lia dan kembali menatap pemuda penjual es krim dengan tersenyum.

"Lebay kau, seperti tidak bertemu orang tampan saja di Indonesia kan banyak." Ucap Salsa.

"Iya di Indonesia banyak yang ganteng tapi mereka kadang ada yang buaya." Ucap Lia yang masih fokus ke pemuda tampan itu.

" قال صديقي أنك وسيم جدا يا سيدي "

(Kata teman saya anda tampan sekali tuan) Ucap Salsa yang gemas kepada tingkah Lia, ia tau kalau sahabat nya ingin mengatakan itu tapi ia malu.

Pemuda yang mendapat pujian tersebut tersenyum manis ke arah lia, lia yang mendapat senyuman itu seakan iya akan terbang keatas karna mendapat senyum manis dari pemuda tampan seperti di hadapan nya.

" كلاكما جميل جدا "

(Kalian ber dua juga sangat cantik.) Ucap pemuda tersebut.

" ولا سيما شخص مدحني وسيم "

(Terutama seorang yang sudah memuji saya tampan). Ucap pemuda itu tersenyum lagi ke arah Lia. Lia yang mendapat pujian itu tersipu malu dan tersenyum ke pemuda itu lalu menunduk kan kepala nya karna iya tak tahan dengan senyum manis itu.

" هذا آيس كريم خاص لكليكما "

(Ini es krim spesial untuk kalian berdua). ucap pemuda itu menyerahkan es krim dengan senyuman yang sama manis nya seperti tadi.

" شكرا لكم "

(Terima kasih). ucap mereka berdua.

"كم ثمن الآيس كريم يا سيدي "

(Berapa harga es krim ini tuan?)." tanya Salsa sopan menanyakan harga nya.

" جميع أسعار الآيس كريم كانت مائة وثمانية وعشرين "

(Semua harga es krim nya adalah seratus dua puluh delapan). Ucap penjual es krim itu.

( maaf ya author lupa mata uang Mesir jadi langsung author jadikan rupiah ya 😁 🙏)

Salsa pun memberikan beberapa lembar uang dan diberi kan kepada pemuda itu.

" شكرا لكم "

(Terima kasih)." Ucap pemuda tampan tersebut , Salsa dan Lia hanya mengangguk kan kepala dan berpamitan untuk mencari makanan yang lain nya.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 09.00 malam mereka sudah cukup lelah dan mereka langsung pulang, mereka menunggu taksi dan tak beberapa lama taksi pun datang mereka segera masuk ke dalam dan memberi alamat tujuan nya.

Setelah sampau mereka langsung turun dan kemudian langsung masuk dengan mengucapkan salam, karna bagaimana meski tidak ada orang harus mengucapkan salam agar tidak ada yang mengganggu.

Mereka melangkah kaki ke tangga dan setelah sampai di kamar yang bertulis " GRIL " mereka pun masuk.

Salsa langsung masuk ke kamar mandi dan mengambil wudhu karna kalau tidur dalam wudhu itu adalah Sunnah Rasulullah, setelah salsa kemudian Lia masuk ke kamar mandi dan mengambil wudhu.

Setelah selesai mereka merebahkan tubuhnya dan segera berdoa tidur dan membaca membaca ayat kursi. Setelah itu pun mereka tertidur.

...***...

JANGAN LUPA VOTE , KOMEN , DAN LIKE

TERIMAKASIH.

JANGAN SUNGKAN UNTUK MEMBERIKAN SARAN KEPADA AUTHOR AGAR AUTHOR LEBIH BAIK SILAHKAN TULIS SARAN KALIAN DI KOMEN YA.

...🍁See you 🍁...

...🍁Selamat membaca 🍁...

Bab 3.

Salsa terbangun dari tidurnya pada pukul 02.00 dini hari , ia memang sudah terbiasa bangun dini hari untuk melakukan shalat tahajud. Ia segera mengubah dari tidur nya menjadi duduk sembari mengucek kedua kelopak mata nya , dan berdiam diri beberapa saat untuk mengumpulkan tenaga. Ia menoleh ke arah samping melihat sahabat nya yang masih tertidur pulas.

"Lia bangun waktu nya mengerjakan shalat tahajud." Ucap Salsa sambil menggoyang tubuh sahabat nya.

"Iya iya aku bangun ini." Ucap Lia dan mengubah tidur nya menjadi duduk sembari mengucek kedua kelopak mata nya , dan menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 02.05.

"Ya sudah siapa yang mau mandi duluan?." Tanya Salsa.

"Kamu dulu aja tenaga ku untuk bangun belum terkumpul semua." Ucap Lia sembari menguap dan menutup mulutnya dengan tangan.

"Yasudah aku duluan yang mandi." Ucap Salsa

menuju kamar mandi.

Setelah salsa dan Lia sudah selesai mandi mereka mengerjakan shalat tahajud, setelah shalat tahajud mereka memang membiasakan diri untuk membaca Al Qur'an.

Tak terasa adzan subuh pun berkumandang pada pukul 04.41 jadwal shalat di Mesir. Mereka pun menutup Al Qur'an nya dan segera melaksanakan shalat subuh setelah adzan berkumandang.

Setelah shalat subuh mereka merapikan dan memasukkan baju mereka kedalam koper, mereka sudah bersiap siap untuk berangkat ke Indonesia.

"Oh iya jam berapa pesawat kita akan meluncur?." Tanya Lia yang sedang memasukkan baju ke dalam koper.

Sama hal nya seperti Salsa yang sedang memasukkan baju ke dalam koper.

"Katanya insyaallah pukul 13.00 siang." Ucap Salsa menjawab pertanyaan sahabat nya.

sekitar 1 jam mereka membereskan barang barang mereka merebahkan tubuhnya ke ranjang/kasur .

"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga beres beres." Ucap Salsa yang melebarkan tangannya ke samping.

"Iya Alhamdulillah akhirnya selesai juga , aku tidak sabar ke Indonesia aku kangen sama orang tua ku dan kakak kakak ku." Ucap Lia dengan nada sedih karena sudah lama tak bertemu dengan orang tua, meskipun kadang iya menelpon orang tua menggunakan video call. Tapi tetap saja ia rindu.

"Sama aku juga rindu orang tua ku dan keponakan ku yang lucu-lucu." Ucap Salsa sambil memegang pipi nya yang tertutup cadar mengekspresikan begitu lucu nya keponakan.

"Oh iya tante kenapa gak video call aja ama keponakan nya." Ucap Lia menyebut salsa dengan nama Tante, salsa yang mendapat sebutan itu langsung duduk dan mengambil bantal disampingnya dan langsung dipukul kan ke wajah Lia. Lia yang mendapat pukulan tertawa karena iya merasa lucu Sahabat sudah jadi Tante Tante 😂😂😂.

BUGGHH , BUGGHH , BUGGHH.

"Hahahaha😂." tawa Lia menggema di telinga salsa menambahkan ia kesal 2× lipat

"Enak saja kau memanggilku dengan sebutan tante." Ucap salsa yang masih kesal dengan sahabat yang tak henti hentinya ia memukul sahabat nya dengan bantal. Setelah sudah

lelah ia memukuli ia berhenti sahabatnya yang belum kunjung berhenti tertawa.

"Hahahaha😂😂😂 tante , hihihi😂😂." umpan Lia yang sudah kelelahan tertawa terus.

"Sudah jangan tertawa terus atau aku akan marah." Ucap Salsa kesal.

"Iya iya maaf deh." Ucap Lia masih tertawa kecil.

"Emang kamu suka dipanggil Tante masih muda udah dipanggil tante." sambung Lia.

"Aku punya panggilan khusus dari keponakan ku yang bagus, keponakan ku juga tidak suka memanggil ku tante soalnya kayak sudah tua , aku kan masih muda masih umur 19 tahun." ucap Salsa.

"Terus kamu dipanggil khusus nya apa dong." ucap Lia.

"KEPO." ucap salsa. Lia yang mendapat itu langsung mengerucut bibir nya , dan berkata

"Aku kan cuma ingin tau apa panggilan khusus keponakan mu untuk mu." ucap Lia

"Mau tau banget apa mau tau aja." ucap Salsa sambil menguji kesabaran sahabatnya.

"Mau tau banget, cepat kasih tau." Ucap Lia yang kesal pertanyaan nya tak kunjung di jawab.

"Sini dekatkan telinga aku bisikin." Ucap Salsa menyuruh Lia untuk mendekat.

"Rahasia." Ucap Salsa segera turun dari ranjang, Lia yang mendapat jawaban itu mengerucut bibir nya.

"Isst kau ini aku kan tanya betul betul, kenapa jawabnya rahasia." Gerutu Lia yang mendapat jawaban kurang betul.

"Biarin udah ayo ikut aku." Ucap Salsa seraya menarik tangan Lia untuk turun.

"Eh eh mau kemana." Ucap Lia yang dipaksa untuk turun padahal ia belum selesai dari lelahnya.

"Ke dapur." Ucap Salsa singkat dan berjalan ke arah pintu.

"Ngapain ke dapur." Ucap Lia yang masih belum paham mau apa ke dapur.

"Kau ini memang nya tidak lapar apa , ya kita ke dapur untuk masak perut ku sudah demo untuk memberi mereka makan." Gerutu Salsa yang merasa kesal karna sahabat nya sedikit kurang peka.

"Oh mau memasak, iya sih perutku sudah lapar " Ucap Lia yang mengangguk kepala berarti ia sudah paham apa yang dimaksud sahabatnya untuk ke dapur.

Mereka menuruni tangga satu persatu dan langsung menuju dapur untuk memasak makanan.

sekitar 1 jam mereka berkutat katik di dapur akhirnya selesai juga dan mereka langsung memakan masakan nya tersebut. Setelah makan mereka selesai mereka ke ruang tengah untuk menonton tv.

...****************...

DISISI LAIN.

INDONESIA.

Hari sudah mulai gelap karena jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB malam , namun ada sebuah keluarga yang sangat bahagia di sebuah rumah yang cukup besar .

Di ruang tamu/tengah.

"Ayyah appa cah ammah acan Puyang." celoteh seorang gadis kecil yang lucu yang belum fasih berbicara mungkin berusia 2 tahunan.

(Mungkin cantiknya dan lucunya seperti ini.)

"Ayah tidak tau sayang ammah insyaallah pulang besok atau lusa." Ucap seorang pemuda yang menjadi ayah berusia sekitar 30 tahunan.

"Oh, tappi ammah acan puyang kan ayyah." Ucap seorang gadis lucu itu lagi.

"Iya ammah akan pulang." Ucap pemuda itu tersenyum manis kepada anak nya, dan sang anak membalasnya dengan senyum lucu.

Tak berapa lama beberapa anggota keluarga lainnya ikut berkumpul di ruang tamu, dan ikut menyaksikan kelucuan anak anak mereka.

"Azril apakah adikmu akan pulang nak?." Tanya seorang wanita paruh baya yang sudah berusia 56 tahunan.

"Iya Umi dia mau pulang insyaallah besok atau lusa." Ucap pemuda yang bernama Azril

menjawab pertanyaan dari umi nya.

"Iya kah ayah ammah akan pulang." Ucap seorang perempuan dan laki-laki kegirangan secara bersamaan, yang tak lain laki lakinya adalah kakak nya.

"Hmm tadi ayah sudah menelpon ammah kalian insyaallah besok atau lusa akan sampai." Ucap Azril tersenyum menatap anak yang kegirangan.

"Yes akhirnya ammah pulang juga aku kangen banget." Ucap perempuan yang berusia 14 tahunan.

Mereka adalah keluarga besar Salsa.

Mereka pun bercanda tawa bersama keluarga besar mereka.

...****************...

DI KAIRO , MESIR

Sudah pukul 11.00 siang mereka segera ke atas untuk bersiap siap melaksanakan shalat dhuhur.

Sekitar 30 menitan adzan dhuhur pun berkumandang dan meraka sudah mengambil wudhu dan segera shalat ke kamar 1. Setelah selesai mereka pun mempersiapkan diri untuk berangkat ke bandara.

Nama bandara di Mesir adalah Bandar Udara Internasional Kairo (IATA: CAI, ICAO: HECA) (Arabic: مطار القاهرة الدولي Maṭār al-Qāhirah al-Duwaliyy) adalah bandara internasional utama yang melayani ibu kota Mesir, Kairo dan daerah sekitarnya. Bandara ini memiliki kode IATA CAI dan kode ICAO HECA.

Mereka keluar dari rumah dan menunggu taksi yang mereka pesan dari online.

Sekitar 20 menit taksi mereka sudah sampai, mereka segera masuk ke taksi mereka dan menyuruh supir taksi untuk ke bandar udara.

Sekitar 30 menit menempuh perjalanan dari rumah menuju bandara. Mereka segera membayar taksi dan segera turun dari taksi, dan mengambil koper mereka.

Jam sudah menunjukkan pukul 12.40 siang, berarti sebentar lagi pesawat mereka akan meluncur. Mereka segera masuk ke pesawat dan duduk di bangku penumpang.

Beberapa menit kemudian ada seorang perempuan yang bekerja sebagai assist cockpit menanyakan mereka mau minum apa.

"سيدتي ، هل تودين طلب المشروبات والطعام"

(Nyonya apakah anda mau pesan minuman dan makanan.) Ucap seorang assist cockpit tersebut.

"نعم أريد أن أطلب قمر الدين"

(Iya saya mau pesan Qamar El Din.) Ucap Salsa.

Qamar El Din menjadi salah satu minuman yang sangat direkomendasikan untuk dicoba. Minuman ini memilikin sebutan lain yang sangat unik yakni Qomarudin. Kalau dilihat sekilas, sebutan minuman yang satu ini hampir mirip dengan nama orang.

"ما نوع الشراب الذي تريدينه يا سيدتي"

(Teman anda mau pesan minuman apa nyonya.) Ucap assist cockpit tersebut.

Salsa pun menoleh kesamping dan bertanya

"Lia kau mau pesan minuman apa makanan.?" Salsa bertanya kepada lia.

"Aku pesan minuman saja , aku pesan minuman Tamar Hindi." Ucap lia.

"Baiklah." Ucap Salsa sambil menoleh ke arah assist cockpit yang tersenyum.

"طلب صديقي شراب التمر الهندي"

(Teman saya memesan minuman Tamar Hindi.) Ucap Salsa kepada assist cockpit.

Tamar Hindi adalah salah satu yang wajib Anda coba. Minuman yang satu ini dibuat dengan bahan dasar asam jawa dan gula. Kedua bahan tersebut menghasilkan minuman tamar hindi memiliki cita rasa asam dan manis.

"حسنًا ، انتظر دقيقة"

(Baiklah, tunggu sebentar.) Ucap assist cockpit seraya berjalan ke belakang.

Salsa mengangukkan kepala nya. 7 menit kemudian minuman itu pun datang langsung di berikan kepada Salsa dan Lia.

. (Qamar El Din.)

. (Tamar Hindi.)

Salsa dan Lia langsung menerima minuman tersebut.

"شكرا لكم"

(Terimakasih.) Ucap Salsa dan Lia tersenyum ke arah assist cockpit.

Assist cockpit itu tersenyum dan mengangguk kan kepala nya dan berjalan ke penumpang untuk menanyakan ingin memesan apa.

10 menit kemudian pesawat meluncurkan.

...****************...

JANGAN LUPA VOTE , LIKE , DAN KOMEN YA😊 TERIMAKASIH.

JANGAN SUNGKAN UNTUK MEMBERIKAN SARAN KEPADA AUTHOR AGAR AUTHOR LEBIH BAIK SILAHKAN TULIS SARAN KALIAN DI KOMEN YA.

 

SEE YOU ❤️❤️❤️

SELAMAT MEMBACA 💕

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!