KERAJAAN AKADIA.
Zaman Kuno.
Di sebuah ranjang besar berukuran untuk empat orang, terbaringlah seorang perempuan yang cantik belia. Dia adalah Putri Ellora Islaverra, Putri satu - satunya dari lima bersaudara dari Pernikahan Raja Rebellion dan Ratu Elena Georgina. Sedangkan keempat anak mereka lainnya adalah tiga Pangeran dan juga Putra Mahkota.
Putri Ellora adalah Putri satu - satunya di Kerajaan, sehingga menjadikan ia selalu dimanjakan oleh semua orang dan membuatnya menjadi seorang Putri yang angkuh juga seorang Putri pembangkang yang kasar dan juga manja.
Putri Ellora terkenal dengan kecantikannya. Apalagi dengan usianya yang sangat belia, tetapi ia juga dikenal oleh semua orang dengan sifat buruknya. Sehingga siapa pun jarang ada yang berani membuatnya marah, bahkan sudah banyak pelayan Istana yang terkena pukulannya. Jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, orang itu akan terkena amukan gadis angkuh itu. Meskipun begitu ia terkenal akan kecantikannya tapi sebutan kejam masih menempel padanya.
Parasnya yang teramat cantik bahkan membuat para gadis Bangsawan lainnya sangat iri dan benci padanya. Apalagi usianya yang masih belia yaitu 16 tahun, ia juga adalah seorang Putri satu - satunya dari seorang Raja. Tentu saja itu membuat semua orang yang iri padanya tidak pernah memperlihatkannya, mereka juga selalu menunduk padanya.
Saat ini Putri Ellora sedang terbaring tak sadarkan diri akibat terjatuh saat berkuda dengan Para Pangeran. Bisa berkuda di kalangan Kerajaan dan Bangsawan tentu saja adalah suatu kewajiban yang harus mereka kuasai sedari kecil.
Termasuk Putri Ellora yang juga sangat mahir dalam berkuda. Bahkan ketika diadakan pertandingan dengan para Pangeran, sang Putri sering menjadi pemenangnya.
Tapi seminggu yang lalu entah apa yang terjadi, tiba - tiba kuda yang sedang dinaikinya meringkik sangat keras. Kuda itu mengangkat tubuhnya tinggi ke atas, sampai Putri Ellora pun terlempar dari atas kuda dengan sangat keras ke tanah. Semua orang langsung menghampirinya dan membawa Putri Ellora yang sudah tak sadarkan diri itu.
Hingga saat ini sudah seminggu berlalu, sang putri Raja belum juga terbangun. Saat para Tabib Istana memeriksanya, mereka berkata jika itu hanya luka luar dan sedikit tergores bahkan tidak parah sama sekali. Kepala sang Putri pun tidak terluka, sehingga membuat para Tabib pun heran dan akhirnya menyerah.
Ayahanda nya sang Raja Rebellion, akhirnya mendatangkan semua Tabib dan juga semua orang yang pintar mengobati dari berbagai pelosok. Ia berharap salah satu dari mereka mungkin mempunyai kekuatan seperti sihir, karena ia sudah tak tahan melihat sang Ratu terus bersedih.
Tapi setelah Putri Ellora "tertidur" selama sebulan penuh, tidak ada seorang pun yang berhasil. Hingga akhirnya ada seorang pemuda yang datang dan ingin mencoba menyembuhkannya.
Pemuda itu berparas rupawan, bermata biru dan memiliki tubuh berotot meskipun terlihat kurus. Jika dilihat dari cara berpakaiannya, pemuda itu sepertinya berasal dari kalangan menengah dan bukan dari kalangan Bangsawan. Pemuda itu mengaku bernama Raven.
Pelayan Istana membawa Raven ke sebuah kamar lalu masuk ke dalam, di dalam kamar itu hanya ada sang Raja dan Ratu. Ketika Raven melihat mereka dia langsung bersujud memberi hormat.
"Salam hormat hamba pada Yang Mulia Paduka," ucapnya.
"Bangun!" balas sang Raja.
Raven bangun dari sujud nya lalu berdiri. Raja segera menyuruh nya memeriksa keadaan sang Putri.
Raven kemudian mendekati ranjang sang Putri dan duduk di samping ranjang. Ia meminta ijin kepada sang Raja, untuk memegang tangan sang Putri dan juga lehernya untuk ia periksa.
Raja memberi ijin dan Raven segera memegang tangan sang Putri dan memeriksanya. Karena ia mempunyai suatu kekuatan dalam, kekuatan yang bisa mengalirkan darah tersumbat atau pun penyakit dalam lainnya.
Setelah beberapa lama memeriksa sang Putri, ia merasakan ada satu titik di dalam tubuh sang Putri yang tidak berada pada tempatnya. Ia kembali memeriksa denyut nadi di leher, ia lalu menyalurkan kekuatannya melalui nadi di leher sang Putri.
Raven sedang fokus menyalurkan kekuatannya, tapi matanya seketika membelalak tertegun, sepasang mata besar indah berwarna hijau sang Putri sedang menatapnya balik padanya dengan sama terkejutnya.
Raja dan Ratu melihat sang Putri akhirnya membuka matanya, mereka langsung menghampirinya di ranjang. Sang Ratu bahkan menangis bahagia, karena Putri kesayangannya itu akhirnya tersadar juga.
Tentu saja yang paling kaget di sana adalah Putri Ellora. Ia mengedipkan kedua matanya, ia lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Kemudian ia menatap ke semua orang yang berada disitu. Ellora Modern yang sangat kebingungan dan tak mengerti apa yang sedang terjadi, seketika hanya diam seraya menatap orang - orang di sekelilingnya.
Mereka siapa dan gue lagi ada dimana?
Kenapa mereka pakai baju kayak gitu?!
Nah, baju gue juga sama?!
Apa di dekat rumah gue lagi ada syuting drama Kerajaan kuno?
Tunggu!!! Bukannya gue abis kecelakaan mobil ya? Kenapa gue ada disini bukan di Rumah sakit!!!??
Apa yang sebenarnya terjadi?
Banyak sekali pertanyaan bermunculan di pikiran Ellora Stella Alley. Seorang Wanita dari zaman modern yang Roh - nya telah melewati ruang dan waktu hingga sampai disana.
--Like Komen Gift Vote, Makasih ♡
Ellora masih kebingungan, ia akhirnya bangun dari baringannya dengan tatapannya masih menelisik keadaan di sekelilingnya. Ia melihat sekeliling nya itu adalah sebuah kamar yang bernuansa kuno, tapi juga sangat elegan dan mewah. Bahkan tiang tempat tidur pun terbuat dari kayu Mahoni dan juga terdapat ukiran - ukiran yang sangat indah.
Warna kamar ini di dominasi dengan warna pink dan putih, gordennya yang mewah dan juga semua furnitur nya jangan di tanyakan lagi adalah yang terbaik. Ellora mengalihkan tatapan nya ke arah semua orang yang sedang menatap nya, ia sama sekali tidak mengenal satu pun dari mereka. Ia menatap pakaian orang - orang di hadapannya, sebenarnya pakaian apa itu?
Ratu Elena memeluk Putrinya, ia tak henti - hentinya menangis seraya mengelus rambut putrinya. "Sayang, Ibu sangat ketakutan kamu tidak akan bangun lagi. Semua orang yang mengobatimu sudah putus harapan, bahkan Raja Ayahanda-mu sudah memanggil seluruh Tabib dari segala penjuru, sekarang akhirnya kamu bisa bangun."
Ellora yang mendengar semua perkataan yang mengaku Ibunya ini, merasa terkejut dan heran. Benarkah yang dikatakan wanita di depannya ini, bahwa dia adalah Putri dari seorang Raja? Kepalanya masih belum bisa mencerna semua informasi barusan, jadi ia hanya terdiam dan tak berbicara apapun.
Raja menghampiri pemuda yang bernama Raven yang sudah berhasil mengobati Putrinya, "Siapa nama mu pemuda?" Tanyanya.
"Raven, Paduka yang mulia." Jawabnya singkat.
"Karena kamu telah berhasil mengobati Sang Putri, aku akan memberikan mu hadiah. Aku juga akan memenuhi satu permintaan mu, sekarang bicaralah... apa yang kamu inginkan?" Tanya sang Raja.
"Sebelumnya hamba ucapkan beribu terima kasih pada Paduka, saya hanya punya satu permintaan. Saya hanya ingin di ijinkan untuk tinggal di dalam Istana, mungkin saya bisa Paduka tempatkan di tempat pengobatan." Pintanya.
"Hanya itu? Baiklah, pengurus Istana akan mengaturnya, sekarang pergilah." Perintah Raja.
Sebelum berbalik pergi Raven tidak lupa berterima kasih kembali, ia melirik sebentar ke arah tempat tidur lalu mulai melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu.
Ellora sudah banyak melihat dan mendengar semua perbincangan tadi, akhirnya ia yakin bahwa dirinya memang benar - benar berada di sebuah Kerajaan kuno. Bukan itu saja, bahkan dirinya adalah seorang Putri Raja.
OMG!!!
Ratu melihat putrinya yang biasanya tak berhenti bicara karena sifatnya memang seperti itu, merasa aneh melihat sikap putrinya yang menjadi pendiam sekarang. Ia segera memanggil Raja agar mendekat, lalu menyuruh Raja memanggil Tabib Istana datang dan memeriksa sang Putri.
Tak berapa lama Tabib Istana datang, ia memeriksa seluruh tubuh sang Putri. Sang Tabib menatap sang Putri, "Tuan Putri, apakah Anda ingat siapa Anda?" Tanya sang tabib.
Putri Ellora menggeleng.
Tabib yang mendengarnya pun segera memeriksa semuanya sekali lagi, menurut kesimpulan nya putri Ellora kehilangan ingatan karena terbentur saat terjatuh. Seketika berita itu mengejutkan sang Raja dan sang Ratu.
"Oh tidak! Putri-ku yang malang." Sang Ratu menangis seraya memeluk putri satu - satunya itu.
Ellora juga kurang lebih sudah mengerti dengan keadaanya yang sekarang, ia akhirnya mempunyai ide gila. Ia akan berpura-pura hilang ingatan saja, agar semua nya tidak menjadi sulit.
Meskipun Ellora masih belum menerima kejadian yang diluar nalar ini, kenapa ia bisa terlempar masuk ke dalam tubuh Seorang Putri Raja. Tapi karena Ia adalah orang yang pintar, jadi ia bisa dengan sangat cepat menerima semuanya.
Semua orang di dalam dan di luar Istana dengan cepat mendengar kabar ini, kabar bahwa Putri yang kehilangan kesadarannya sebulan yang lalu karena kecelakaan berkuda baru saja terbangun dari tidur panjangnya.
Mereka juga dikagetkan dengan berita bahwa Tuan Putri, setelah terbangun malah kehilangan semua ingatannya. Berita ini sungguh sangat menggemparkan dan bahkan beritanya itu sudah terdengar sampai ke Kerajaan - Kerajaan lain, juga terdengar sampai di Kerajaan Prygia.
***
Kerajaan Prygia adalah Kerajaan yang saat ini sedang bersitegang dengan Kerajaan Akadia. Mereka memperebutkan jalur perdagangan Domestik, yang semakin hari semakin memanas. Kemudian akhirnya untuk menghindari peperangan, terjalinlah perjanjian diantara dua Kerajaan. Mereka akan menikahkan Pangeran Ketiga dari Kerajaan Prygia, dengan Putri satu - satunya dari Kerajaan Akadia.
Pangeran Ketiga itu bernama Pangeran Everald Joaquin. Disebutkan bahwa ia adalah Pangeran yang paling berbudi luhur, dan paling rendah hati diantara semua para pangeran. Juga dari kabar yang terdengar sang Pangeran mempunyai julukan 'Sentuhan Ajaib', yang kabarnya apapun penyakitnya dia bisa menyembuhkannya.
Pangeran Everald sebenarnya adalah Pangeran yang sering di lupakan oleh Sang Raja. Karena sedari kecil Pangeran sering sakit - sakitan, sehingga ia dianggap sebagai Pangeran lemah oleh Ayahnya itu. Sang Pangeran juga pernah mengalami sakit saat ia berumur dua belas tahun. Bahkan sampai tak sadarkan diri selama sepuluh hari, tapi dari saat itulah sebuah keanehan dan keajaiban terjadi.
Tak berapa lama Pangeran Everald terbangun dari sakitnya. Ada sebuah kejadian, dimana pernah suatu ketika seekor kucing patah kakinya. Tapi saat Pangeran memegang kaki kucing itu dan saat kaki kucing itu dilepaskan, kaki kucing itu ternyata kembali normal.
Lalu ada juga kejadian saat seorang pelayan tak sengaja terkena air panas, Pangeran ketiga hanya cukup memegang bagian yang terluka saja, maka akan segera sembuh. Dan semua orang di dalam di Istana sudah mengetahuinya, tentu saja Ayahnya juga.
Sang Raja yang merasa takut, karena menganggap keajaiban tangan Pangeran itu hanya akan membawa musibah. Raja pun menyuruh Pangeran Ketiga untuk jangan pernah melakukannya lagi, dan akhirnya Pangeran Ketiga tidak pernah melakukannya lagi.
Pernikahan antara dua Kerajaan ini akan di langsungkan tiga bulan ke depan, tapi dari pihak Putri Ellora ataupun dari Pangeran Everald belum pernah melihat wajah dari Calon Pengantinnya. Mereka mendapatkan kabar tentang wajah dan sifat serta perilaku Calon Pengantin mereka, hanya dari perkataan - perkataan dan rumor di dalam Istana.
Jika Putri Ellora sangat puas ketika mendengar tentang calon suaminya, yang dikabarkan luar biasa tampan dan gagah. Sedangkan lain lagi dengan Pangeran Everald yang sangat kecewa mendengar perilaku dari calon pengantinnya itu, yang dikabarkan semua sifatnya sangatlah buruk. Meskipun ia juga mendengar kecantikan Sang Putri tidak ada tandingannya, tapi ia tidak merasa senang sama sekali.
Ketika Sang Pangeran sedang memikirkan bagaimana caranya untuk mengetahui secara langsung, kebenaran dari kabar yang ia dengar tentang Calonnya itu. Akhirnya ia mendapatkan keberuntungannya agar bisa melihatnya sendiri.
Jika kabar yang ia dengar benar tentang sifat Sang Putri yang kejam, maka ia pasti akan melakukan segala cara untuk membatalkan Pernikahan itu. Meskipun ia harus menentang Ayahnya Sang Raja dan juga Kerajaan.
Beberapa hari lalu Pangeran Everald mendengar kabar bahwa Calon Pengantinnya itu sedang sakit dan tak sadarkan diri sudah selama hampir sebulan, bahkan para Tabib Istana sudah menyerah. Raja bahkan sudah memanggil orang - orang pintar dari seluruh penjuru, mendengar ini ia pun merencanakan segalanya.
Ia berencana akan menyamar sebagai Ahli pengobatan dan jika ia berhasil menyembuhkan Sang Putri dirinya akan meminta imbalan untuk tinggal di Istana, agar ia bisa mendekati dan mengetahui dengan matanya sendiri kabar tentang Calon Pengantinnya itu. Benarkah seburuk itu sifat dan perilaku sang Putri. Akhirnya sekarang ia sudah berhasil menyamar.
Ia menyamar dengan nama Raven, yang saat ini sudah berhasil menyembuhkan Sang Putri dan juga berhasil tinggal di dalam Istana.
---Like Komen Gift Vote, Makasih♡
Terima Kasih 🙏🤗
...Ellora Modern akhirnya memulai perjalanannya di Negeri dongeng. Ups !!! Di Kerajaan Kuno---...
...*******...
Selama seminggu ini Ellora belum berani membuka mulutnya untuk bicara, karena terkadang bahasa dan perilaku mereka disini ia tidak mengerti sama sekali.
Ia teringat saat pertama kali para pelayan membantunya ketika ia akan mandi, ia sangat tidak terbiasa dengan semuanya. Satu pelayan akan mempersiapkan bak air mandinya, pelayan lain akan menyiapkan pakaian gantinya. Juga beberapa ingin membuka pakaiannya sampai telanjang, ia tentu saja menolaknya.
Meskipun tubuh ini bukan miliknya tapi tetap saja ia menolak karena selama ini ia selalu melakukannya sendiri. Ia bahkan akan malu jika ada orang lain melihat tubuhnya, meskipun itu adalah seorang perempuan.
Tapi saat ia menolak dengan keras, para pelayan itu malah berwajah ketakutan, bahkan ada seorang pelayan dengan wajah yang sudah hampir menangis. Ia tidak tau apa yang terjadi, kenapa pelayan itu menangis?
Gadis yang tersesat itu tidak tau jika mereka ketakutan sampai menangis karena berpikir bahwa 'Sang Putri' sudah mulai marah lagi dan pasti akan menghukum mereka.
Ellora akhirnya pasrah karena pelayan itu tak henti - hentinya menangis, ia akan membiarkan mereka berbuat semaunya lagipula itu bukan tubuhnya. Ia hanya mengikuti semua pelayanan tanpa protes sedikit pun.
Tapi setelah ia bersikap menurut, sekarang para pelayan malah terkejut. Wajah mereka seperti melihat orang asing, ia sedikit ketakutan karena takut ketahuan.
Sampai sekarang Ellora sudah terbiasa dengan kebiasaan ala mandi di Kerajaan ini, tapi tidak dengan kebiasaan yang lainnya. Bahkan ia belum berani keluar dari dalam kamar dengan beralasan masih tak enak badan dan ingin makan di kamar. Karena kondisi hilang ingatan dan kesehatannya, semua orang sudah tentu memakluminya.
Kini ia sedang memikirkan esok malam, ia harus keluar dari kamar ini karena ada jamuan pesta Seorang Putri Bangsawan. Putri dari Seorang Menteri Pertahanan dan Perang, jadi dia sudah ditekankan oleh Ibunya alias Sang Ratu jika ia wajib pergi.
Tolong garis bawahi Wajib!
Ia mencemaskan acara itu karena ia benar - benar tidak tau dan tidak mengerti bagaimana mengikuti acara seperti itu.
Ellora mulai mencari ide agar ia tidak perlu menghadiri pesta itu, akhirnya ia terpikir satu ide. Ia akan bersembunyi atau kabur dari Istana ini, itu yang selalu ia lakukan di zaman Modern yaitu 'Kabur dari Rumah'.
Setelah menemukan ide itu Ellora pun sibuk merencanakannya, tapi ia juga memikirkan tentang kegagalan karena ia adalah Sang Putri Raja yang pasti ketat penjagaan nya, apalagi ia adalah Putri satu-satunya.
Sedangkan di bagian Istana ruang pengobatan, Raven sedang membantu para Tabib untuk meracik obat - obatan. Ia sebenarnya kurang paham karena ia bukan seorang Tabib asli, tapi karena kecerdasan nya ia dengan cepat bisa belajar dan juga cepat mengerti.
Sudah seminggu ini ia belum bisa bertemu dengan Putri Ellora, ia ingin segera menyelidiki calon pengantin nya itu. Tapi dirinya belum bisa mendapatkan kesempatan, hingga keesokan malam nya saat ia sedang merapikan jemuran obat-obatan, yang sudah ia racik di halaman belakang. Matanya menangkap sosok seorang pencuri berpakaian hitam, jika ia melihat dengan teliti penampilan pencuri itu seperti seorang laki - laki.
Raven segera menaruh apa yang sedang dirinya pegang, dengan perlahan ia mendekati pencuri itu.
Pencuri itu juga sepertinya tidak menyadari ada seseorang di belakang nya, ia mengendap dengan sangat perlahan. Ketika ia berbalik badan, ia seketika ingin menjerit karena terkejut melihat ada orang di belakangnya. Tapi akhirnya karena takut suaranya terdengar oleh orang - orang yang sedang mengejarnya, ia cepat - cepat menutup mulutnya sendiri.
Raven yang mengenali mata hijau Sang Putri pun terkejut, karena meskipun Sang Putri berpakaian seperti laki-laki ia akan mengenalinya karena mata hijau sang Putri berbeda dengan orang lain.
Mata hijau sang Putri menurutnya seperti Batu Zamrud Emerald warna hijau terang, sehingga membuatnya tampak mempesona. Itu lah yang membedakan sang Putri dengan orang bermata hijau lainnya, jadi meskipun saat ini malam hari tapi Raven bisa sangat jelas mengenali Sang Putri dari matanya yang bersinar terang.
Ellora yang tadinya kaget sekarang sudah merasa tenang, sepertinya laki - laki di depan nya bukan lah pengawal atau penjaga Istana, ia pun sedikit melepaskan ketegangan nya.
"Maaf Tuan, aku sedang buru - buru. Kalau begitu permisi, aku harus pergi." Ellora mulai bersuara menirukan suara laki - laki tanpa membuka kain penutup setengah wajahnya, hanya mata hijau Emerald nya saja yang terlihat jelas.
Ellora tidak ingin berlama - lama dan segera melangkahkan kakinya untuk pergi.
Raven tidak mengatakan apa - apa, ia juga sebenarnya merasa sangat lucu mendengar Sang Putri berbicara menirukan suara seorang laki-laki. Ia memandangi ke arah mana Sang Putri pergi, lalu tak lama terdengar suara seluruh pekerja dalam Istana berteriak memanggil nama nya.
"Putri! Tuan Putri!!!" Terdengar teriakan dari semua para penjaga.
Rasa penasaran Raven tergelitik, ia lalu pergi mengikuti jejak arah perginya sang Putri. Sepanjang jalan ia memikirkan sebenarnya sedang apa calon pengantin nya itu berpakaian seperti laki-laki dan bahkan mengendap seperti tadi, seperti ingin kabur saja.
Tanpa menunggu lama Raven dengan cepat bisa menyusul sang Putri, ia melihat sang Putri sedang berhenti seperti tengah kebingungan. Ia melihat sang Putri memegang sesuatu di tangan nya, itu seperti sebuah peta Kerajaan. Ia seketika tertegun dengan kecerdasan Sang Putri, tak lama ia melihat Sang Putri melanjutkan langkahnya kembali seraya sesekali melihat peta di tangan nya.
Raven masih mengikuti nya di belakang, tanpa Sang Putri sadari. Tiba - tiba terdengar suara banyak langkah kaki mendekat ke arah mereka. Ia melihat tubuh sang Putri menegang, ia dengan spontan lari menuju sang Putri lalu membekap mulut calon pengantinnya itu. Ia menyeret tubuh sang Putri pelan ke arah semak - semak yang berada di belakang mereka.
Ellora sangat terkejut ada yang membekap mulutnya, tubuhnya juga diseret. Tapi ia hanya bisa terdiam, karena masih tetap ketakutan suaranya bisa terdengar. Saat ia memutar badan nya menghadap orang yang membekap nya, ia pun mengenalinya.
Orang itu adalah orang yang bertemu dengannya tadi. Pemuda itu menutup mulutnya dengan jari telunjuk, menyuruhnya untuk diam dan jangan berisik. Tentu saja tanpa disuruh ia juga akan diam, karena tidak ingin ditemukan.
Suara langkah kaki masih terdengar tapi sudah terdengar menjauh dari mereka. Baru setelah sudah benar - benar tak terdengar lagi suara langkah kaki, Ellora hendak berdiri dari jongkok nya, tapi pemuda itu menahan tangannya.
"Tuan Putri, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Anda keluar dari Istana dalam? Dan juga kenapa berpakaian seperti laki - laki seperti ini?" Tanya pemuda itu padanya.
"Darimana Lo tau kalo Gue Putri, eh Ups!" Jawabnya keceplosan bicara.
Benar saja, pemuda yang mendengar kosa kata aneh keluar dari mulutnya seketika melongo menatapnya.
"Sudahlah, aku harus keluar dari sini. Kalau kamu mau membantu, nanti aku berikan imbalan, Oke..." Ellora dengan cepat - cepat bicara lagi agar dia bisa cepat pergi dari sini. wanita itu masih tak sadar berbicara bahasa modern kembali, ia sudah tak bisa berbasa - basi lagi karena takut di temukan.
Karena Raven tidak mengerti, lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"Oke kalau begitu, siapa nama mu?" Tanya Ellora.
"Nama saya Raven, Tuan Putri."
"Baiklah, sekarang bantu aku keluar dari Istana ini, kamu tau jalan keluar kan?" Tanya Ellora ragu menatapnya.
"Tentu saja saya tau, karena saya sering keluar untuk membeli bahan baku untuk membuat obat. Tapi saya juga mempunyai jalan rahasia, jika Putri mau ikuti saya."
"Ah! Ternyata kamu Dokter disini. Baiklah aku akan mengikuti mu karena aku percaya pada mu." Ucap Ellora lagi yang terdengar semakin aneh di telinga Raven.
"Sudah lah, ayo kita pergi!" Perintah Ellora.
Mereka menghentikan pembicaraan, Raven segera menunjukkan jalan keluar yang sering ia lewati. Sebenarnya jalan itu ia temukan tak sengaja ketika ia sedang mencari jalan jika terjadi sesuatu padanya di masa depan. Juga agar ia bisa dengan mudah keluar masuk Istana ini, tak disangka bisa berguna saat ini untuk sang Putri.
Ellora mengikuti nya dari belakang dan akhirnya sampai lah mereka di sebuah Goa gelap dengan bagian atas yang rendah. Mereka menundukkan kepala mereka agar tidak terbentur, tak lama akhirnya terlihatlah mulut Goa yang mengarah kearah luar.
Raven sudah menyalakan api di obor, dari saat mereka masuk dalam Goa. Jadi saat mereka melewati Goa, jalannya bisa terlihat. Sekarang mereka sudah sampai di ujung Goa, dan mereka segera keluar dari dalam.
Saat diluar terlihatlah aliran sungai panjang ke hilir dan bentangan rumput hijau yang sangat luas.
Ellora berteriak senang, "Akhirnya Gue berhasil kabur! Hore... !!!!"
Raven sekali lagi melongo mendengar sang Putri berteriak dan mengatakan sesuatu yang aneh, ia hanya bisa memandanginya dengan kedua matanya yang membelalak.
---Like Komen Gift Vote, Makasih ♡
Terima kasih 🙏🤭
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!