NovelToon NovelToon

Takdir Cinta 2

Episode 1

Pindah rumah.

Vino dan citra memutuskan kan untuk pindah dari rumah orang tua mereka, karena ingin hidup lebih mandiri lagi walaupun hanya berjarak beberapa rumah dari rumah mereka yang lama.

Di rumah baru ini mereka juga tidak hanya tinggal berdua, Andy dan juga caitlin juga tinggal di rumah itu. Agar jika citra dan caitlin tidak Kesepian jika mereka berdua pergi bekerja.

Kandungan citra dan caitlin masi menginjak usia yang masi sangat mudah jadi mereka tidak boleh kecapean oleh karena itu di rumah baru itu, vino dan andy memperkerjakan puluhan pembantu untuk mengurus rumah itu, mulai hari ini juga citra di larang vino agar tidak ikut bekerja lagi dengan nya demi kandungan nya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Lin aku kepengen makan ayam geprek." ucap citra sambil membayangkan betapa enak nya makanan itu.

"Citra, kau membuat ku ngiler." ujar caitlin.

"Bagaimana jika kita meminta suami kita untuk membeli kan ya untuk kita." ucap citra.

"Kita tidak boleh makan makanan sembarangan cit, tidak baik untuk kandung kita." kata caitlin.

"Tapi lin, aku sangat menginginkan nya." ucap citra.

Caitlin Mengetuk-ngetuk kepala nya sambil berfikir apa yang harus mereka lakukan jika tidak di turuti keinginan ibu hamil caitlin pikir akan bahaya untuk kandungan citra. Lagi pula ia juga menginginkan makanan itu.

"Bagaimana jika para suami kita yang membuat nya, pasti rasa nya akan lebih enak." saran caitlin.

"Aku setuju lin, jika para suami kita yang membuat nya dapat di pastikan calon bayi kita akan senang." kata citra.

"Kita hubungi suami kita masing-masing setelah itu kita minta bu iyem untuk menyiapkan bahan nya." ucap caitlin.

"Oke lin, aku setuju." ucap citra.

Mereka berdua langsung menghubungi suami mereka masing-masing dengan alasan yang langsung membuat vino dan andy kalang kabut.

"Kosong kan jadwal ku hari ini, aku harus pulang." ucap vino dan andy secara bersama dengan wajah yang panik.

Vino dan andy masuk kedalam mobil mereka masing-masing dan langsung menancapkan pedal gas dengan kencang. Mereka berdua sangat takut jika terjadi apa-apa pada istri dan calon bayi mereka.

Mobil vino sudah sampai di depan rumah tak butuh waktu lama mobil andy juga sampai, mereka berdua langsung turun dari mobil dan berlari masuk kedalam rumah.

Citra dan caitlin sedang duduk manis di dapur menunggu Kepulangan suami mereka, bahan-bahan dan alat yang di perlukan juga sudah siap tersedia di hadapan mereka berdua.

"Sayang." teriak andy dan vino secara bersama.

Mereka berdua berlari memeluk istri mereka masing-masing.

"Ada apa, apa ada yang sakit." tanya vino.

"Mana yang sakit, apa bayi kita nakal." tanya andy.

"Kamu tidak papa kan, katakan dimana yang sakit." tanya vino.

"Apa perlu kita periksa ke dokter." tanya andy.

"Apa bayi kembar kita mau keluar." tanya vino.

"Sayang kenapa kamu diam saja, katakan ada apa." tanya andy.

Citra dan caitlin saling menatap, mereka berdua berusaha menahan tawa saat melihat vino dan andy dengan wajah penuh khawatir.

"Hey jawab pertanyaan kami." ucap vino.

"Kami berdua tidak papa." ucap caitlin dan citra kompak.

"Maksudnya." tanya andy.

"Kalau tidak papa kenapa meminta kami untuk pulang." tanya vino.

"Lihat meja itu." jawab caitlin.

Andy dan vino langsung melirik kearah meja yang penuh dengan bahan makanan.

"Jangan aneh-aneh sayang." ucap andy yang mulai curiga.

"Sayang aku ingin makan ayam geprek, tapi aku kan tidak boleh makan makanan sembarangan, kamu tidak membuatkan nya untuk ku." ucap citra dengan memasang wajah seimut mungkin.

"Kamu bercanda." tanya vino sambil menaikan satu alis nya.

"Tidak sayang aku serius, bukan nya begitu lin.", jawab citra.

"Iya sayang yang di katakan citra benar, aku ingin makan makanan itu, jika kamu yang membuat nya, aku yakin rasa nya pasti lebih enak." ujar caitlin.

"Sayang kenapa tidak meminta mamah saja, pasti lebih enak." ucap andy.

"Iya sayang, kenapa tidak meminta nya pada mommy pasti mereka akan membuatkannya." ujar vino.

"Tapi bayi kami ingin ayah nya yang harus membuat nya.", ucap citra yang membuat vino dan andy kikuk seketika.

"Bunda ayah." teriak amanda yang baru bangun tidur.

Amanda turun dari gendong pengasuh nya dan langsung berlari memeluk vino.

"Ayah sudah pulang." tanya amanda.

"Sudah sayang, bunda mu yang membuat ayah pulang cepat." jawab vino.

"Sayang.. Cepatlah aku sudah lapar. Apa kamu mau anak kita ileran." tanya caitlin.

"Baiklah aku akan membuat nya." jawab andy yang tidak ingin anak nya ileran.

"Kau mau membuat nya." tanya vino.

"Mau bagaiman lagi, ini juga demi anak ku." jawab andy.

"Ka andy, kau memang suami yang bertanggung jawab, tidak seperti suami ku." puji citra sambil melirik kearah vino.

Ayo gempur 1000 like.

Episode 2

"Sayang." ucap vino.

"Apa, bukannya aku benar. Membuat nya saja senang tetapi untuk menuruti kemauan anak nya tidak mau." ujar citra dengan kesal.

"Iya iya, aku akan membuat nya untuk mu, jangan marah dong." ucap vino yang sukses membuat citra tersenyum kembali.

"Kamu serius." tanya citra dengan semangat.

"Iya, tapi aku tidak bisa membuat nya, apa kau bisa an." tanya vino.

"Tidak, tapi. kita bisa melihat nya di youtube, ini dunia yang serba canggih." jawab andy.

"Ya sudah ayo kita buat." ajak vino.

Vino dan andy mencuci tangan mereka sebelum memulai proses pembuatan ayam geprek, sedangkan citra dan caitlin duduk di hadapan suami mereka untuk menonton pembuatan makanan yang mereka berdua inginkan.

Dari video yang mereka lihat pertama-tama mereka berdua harus memotong ayam menjadi beberapa bagian.

"Dimana ayam nya." tanya vino.

"Di kulkas." jawab citra.

Andy berjalan membuka kulkas untuk mengambil ayam tersebut. Setelah itu mereka memotong ayam nya menjadi beberapa bagian dengan potongan yang cukup besar.

"Mau berapa yank." tanya andy.

"Dua." jawab caitlin.

"Aku juga dua, untuk amanda satu." timpa citra.

"Harus ku apakan ayam ini." ucap vino sambil memegang dua dada ayam di tangan nya.

"Ikuti apa yang ada di video itu sayang." ucap citra.

"Kau tau an." tanya vino.

"Dasar bodoh begitu saja kau tidak bisa, lihat kelihaian ku." jawab andy.

Andy mengambil dua mangkuk dan mengisi nya dengan tepung bumbu yang sudah di di siapkan. Setelah itu ia memasukan air di salah satu tepung dan mengaduk nya sampai rata.

Vino mengikuti apa yang di lakukan andy dengan teliti walaupun sudah pasti yang mereka kerjakan berantakan. Andy memasukan ayam itu ke tepung basah lalu mengangkatnya dan memasukan nya ke tepung kering sambil ia pijat-pijat.

"Sayang kamu terlihat seksi." ucap caitlin.

"Apa perlu aku buka pakaian ku agar terlihat lebih seksi." tanya andy.

"Tidak perlu sayang, kau akan membuat ku menjadi bernafsu." jawab caitlin.

"Sayang, kenapa kamu belum siap-siap, lihat lah kak andy ia sudah hampir menggoreng ayam itu." ucap citra kesal.

"Sabar sayang, lihat lah kenapa tepung ini lengket sekali." ucap vino.

"Kau bodoh vin, tambah air nya." ujar andy yang tinggal menunggu minyak panas.

Sambil tertawa vino memijat-mijat ayam itu karena merasa aneh dengan tekstur ayam yang ia pernah pijat.

"Sayang ini seperti milik mu." ucap vino.

"Hentikan sayang, cepat panas kan minyak itu." perintah citra.

Minyak yang di panas kan andy sudah panas saat nya ia menggoreng ayam yang berada di tangan nya. Dengan santai andy melempar ayam itu ke wajan sehingga minyak panas yang berada di dalam wajan muncrat ke mana-mana.

"Aaahhhkkk." teriak vino andy yang terkena cipratan minyak.

"Kau bodoh." ucap vino dengan kesal.

"Aku juga tidak tau jika bisa seperti itu." ujar andy.

Andy melempar kan ayam nya lagi dari jarak jauh agar mereka tidak terkena cipratan mereka panas lagi.

"Mendekat bodoh." ucap vino kesal.

"Jika mendekat aku akan terkena minyak panas, sudahlah urusin saja ayam mu. Jangan ikut campur dengan ayam ku." ujar andy yang tak kalah kesal dari vino.

Citra dan caitlin hanya bisa menahan tawa saat melihat perdebatan antara adik dan kakak sepupu itu.

"Ayo yah, ayah pasti bisa." teriak amanda yang membuat vino semakin bersemangat.

"Tenang lah sayang, ini masalah kecil untuk ayah." ucap vino.

Vino menghidupkan kompor untuk memanas kan minyak, setelah ia ia berjalan mengambil wajan untuk pelindung diri dari minyak panas.

Setelah panas vino memasukan ayam itu dengan pelan dengan wajan di tangan kiri nya agar minyak itu tidak mengenainya.

"Aku pintar kan." ucap vino dengan bangga.

"Iya sayang kamu sangat pintar." ucap citra agar vino semakin bersemangat.

Sambil menunggu ayam matang mereka berdua menyiapkan cabai untuk mereka ulek. Vino dan andy memilih cabai merah besar agar tidak terlalu pedas.

"Bruk." vino memukul ulekan tersebut dengan kuat sehingga bawang dan cabai di dalam ulekan itu terbang ke mana-mana.

"Sayang." ucap citra yang terkena cipratan air cabai.

"Maaf." ucap vino sambil menggaruk kepala nya.

"Dasar bodoh lihat aku bagaiman cara membuat nya." ucap andy dengan sombong.

Andy memukul ulekan tersebut dengan perlahan sampai cabai dan bawang benar-benar lembut dan tercampur rata. Begitu juga dengan vino ia kembali meletakkan cabai dan bawang lagi kedalam ulekan nya, tak lupa sedikit garam dan gula agar tidak hambar dan mulai mengulek nya dengan perlahan.

Setelah lembut dan ayam sudah matang mereka berdua mengangkat ayam tersebut dari wajan dan meniriskan nya. Andy mengambil ayam yang telah kering dari minyak dan dan meletakkan nya kedalam ulekan yang berisi cabai.

Kemudian andy memukul ayam itu dengan sangat kuat sampai ulekan cabai itu muncrat mengenai mata nya dan vino.

"Aaahhhkkkk mata ku." teriak vino dan andy sambil berlari menuju kamar mandi.

Citra dan caitlin hanya tertawa terbahak-bahak saat menyaksikan momen itu lucu itu, mereka berdua berjalan mendekati ulekan itu untuk menggantikan tugas suami mereka karena mereka yakin para suami mereka sudah tidak bisa melanjutkan tugas ini.

Maaf baru update author baru isi paket.

Episode 3

Vino dan andy keluar dari kamar mandi dengan mata yang memerah dan sedikit bengkak akibat cipratan cabai tadi.

"Ini semua salah mu." ucap vino sambil memegang mata nya yang terasa panas.

"Diam lah, mata ku juga terasa sangat sakit." ucap andy.

"Kau begitu bodoh, kenapa kau pukul kuat sekali." tanya vino.

"Aku bilang diam, apa mata mu tidak terasa sakit jika terus banyak bicara." jawab andy.

"Sayang, kenapa mata mu seperti kepiting rebus." tanya citra sambil menahan tawa nya.

"Ini ulah si bodoh itu." jawab vino.

"Berhenti menyalakan ku, mata ku juga terasa sangat sakit." ujar andy sambil berjalan meninggal vino dan citra.

Citra memeluk vino dengan erat sambil mencium wajahnya. "Terimakasih telah membuat ku tertawa hari ini." ucap citra sambil tersenyum pada vino.

Vino mengembangkan bibir nya, hati nya terasa sangat bahagia saat melihat citra tersenyum lebar pada nya karena ia menuruti semua keinginan nya. "Ayo kita ke kemar aku ingin meminta jatah." ucap vino dengan senyuman mesum nya.

"Apa 4 anak kembar masih kurang." tanya citra.

"Sudah sangat cukup, setelah anak itu lahir kita tidak perlu memiliki anak lagi. Jadi aku bisa puas bermain dengan mu." jawab vino.

"Itu mah mau nya kamu." ucap citra.

"Lihat lah mata ku seperti kepiting rebus rasa nya panas sekali." ucap andy yang mengadu ke istri nya.

"Sayang, maaf ini semua gara-gara aku." ucap caitlin sambil memegang wajah andy.

"Tidak ini bukan karena kamu, apa makanan nya sudah jadi." tanya andy.

"Sudah ayo kita ke meja makan, kita makan bersama." jawab caitlin.

"Ayah bunda ayo cepat amanda sudah lapar." teriak amanda.

"Iya sayang sebentar." ucap citra.

"Dari bentuk nya tidak memungkinkan bila rasa nya enak." ucap vino.

"Iya vin kau benar, apa kalian ingin tetap memakannya." tanya andy.

"Kami yakin rasa nya pasti enak." jawab citra.

"Apa amanda mau coba." tanya vino.

"Tidak, itu pedas. Amanda mau puding." jawab amanda.

"Sebentar bunda ambilkan." ucap citra.

"Aku saja, kamu makan lah." ujar vino sambil berjalan ke arah kulkas untuk mengambil puding.

"Enak." ucap citra dan caitlin bersama.

"Kalian yakin." tanya andy.

"Yakin sayang, ini enak sekali." jawab caitlin.

Andy yang penasaran dengan rasa nya, ia mencoba makanan yang ia buat. Mata nya terbelalak saat merasakan makanan yang menurut istri nya enak.

"Kenapa manis sekali." batin andy.

"Bagaimana sayang apa enak." tanya caitlin.

"Iya enak, tapi aku masi kenyang. Aku akan makan puding saja." jawab andy.

"Apa punya mu enak an." tanya vino.

"Enak, istri ku memakannya dengan lahap." jawab andy yang sengaja berbohong agar tidak malu.

"Kamu mencoba nya sayang." tanya citra.

"Boleh, apa rasa nya seenak itu sampai kamu memakannya dengan lahap." ucap vino.

Citra menyendok kan beberapa potong ayam dan menyuapi nya ke mulut vino. Sambil tersenyum vino memakan makanan itu.

"Rasa nya tidak buruk, walaupun sedikit asin. Aku suka." batin vino.

"Bagaimana." tanya citra.

"Enak sayang, apa kita bisa makan bersama." tanya vino.

"Bisa dong, ayo kita makan." jawab citra.

Andy menaikan satu alis nya ia tidak percaya jika rasa makanan vino enak, kalau dilihat dari bentuk nya sudah pasti rasanya tidak enak.

"Apa aku boleh mencoba nya." tanya andy.

"Ambilah, pasti kau akan ketagihan." jawan vino.

Andy mengambil makanan itu dan langsung mengunyah nya. Mata nya kembali terbelalak saat merasakan makanan yang di buat vino.

"Asin sekali, apa linda mereka semua sudah rusak." batin andy.

Setelah makan vino dan citra kembali masuk kedalam kamar, badan mereka berdua tiba-tiba terasa tidak enak. Untuk citra ini hal biasa karena dia sedang hamil tetapi kalau untuk vino ini terasa aneh karena ia jarang sekali sakit apalagi secara tiba-tiba.

"Bunda dengan ayah sakit." tanya amanda.

"Iya sayang ayah dan bunda tidak enak badan." jawab vino.

"Perutku mual." ucap citra dan langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi.

Tak lama perut vino juga terasa mual dan ia ikut berlari masuk kedalam kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.

"Om tante." teriak amanda yang berlari kearah andy dan caitlin.

"Iya amanda ada apa." tanya andy.

"Ayah bunda sakit, mereka masuk kedalam kamar mandi bersama-sama." jawab amanda.

"Sakit, bukanya mereka tadi baik-baik saja." ucap caitlin.

"Ada yang tidak beres, ayo kita lihat." ucap andy.

Vino dan citra keluar dari kamar mandi dengan wajah yang pucat, perut dan kepala mereka terasa sangat pusing.

"Kau tidak papa vin." tanya andy.

"Tidak an, bisa kah kau telfon mommy ku. Aku ingin dia kesini." jawab vino.

"Iya vin sebentar." ucap andy.

Bella yang sedang bersama stiven di dalam kamar, saat mendapatkan kabat itu mereka langsung buru-buru berangkat ke rumah vino karena khawatir dengan kandung citra.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!