Alena gadis cantik dengan rambut panjang hitam postur tubuh tinggi sekitar 165cm berkulit putih bersih dengan mata besar hidung yang mancung dan berat badan cukup proposional bisa dibilang mendekati sempurna untuk ukuran gadis kampung.
Takdirlah yang mempertemukan Alena dengan keluarga pemilik perkebunan dimana keluarga Alena bekerja dan bertempat tinggal.
Pemilik perkebunan kopi,teh dan rempah lainnya itu adalah Keluarga Adiwijaya.Adiwijaya memiliki 3putra....putra pertama adalah Ramon Adiwijaya putra kedua Alex Adiwijaya dan anak ketiga seorang putri Keiko Adiwijaya.
Ketiga putra Adiwijaya telah berumah tangga dan memiliki buah hati kecuali putra kedua yakni Alex Adiwijaya.Alex telah memiliki seorang istri bernama Yaneta yang berparas cantik indo-jerman dengan rambut sedikit pirang hidung mancung dan berpostur tinggi semampai dan sangat fashionable tentunya.Namun diusia pernikahan mereka menuju 9tahun mereka belum juga dikaruniai buah hati.
Suatu hari keluarga Adiwijaya berkumpul diperkebunan untuk melaksanakan ritual panen raya hasil perkebunan.Hal ini selalu mereka lakukan menjelang panen sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan kepada keluarga mereka.Ritual syukur itu selalu mereka lakukan dengan makan bersama keluarga dan Adiwijaya yang tak lain adalah Ayah dari Alex selalu memetik hasil panen pertama kali dan disuguhkan untuk dinikmati bersama keluarga saat jamuan.
Disela perjamuan mereka hanya Alex dan istrilah yang tidak didampingi oleh buah hati dan salah satu anggota keluarga Adiwijaya menanyakan tentang kehadiran seorang buah hati kepada mereka berdua.Dan hal itu membuat istri Alex tersinggung kemudian meninggalkan tempat perjamuan.Alex menegaskan kepada anggota keluarga lainnya untuk tidak mengulangi pertanyaan yang serupa kepada keluarganya karena akan menyakitkan istrinya.
Yaneta menenangkan diri dikamar dan disusul oleh Alex.Alex berusaha menghilangkan kesedihan Yaneta dengan menghujani ciuman mesra penuh kasih sayang dikening dan pipinya.
Alex mengajak Yaneta untuk menikmati perkebunan agar rasa sedih Yaneta segera hilang.Mereka berdua menikmati indahnya tanah berwarna hijau dipenuhi tumbuhan dan pemandangannya sungguh elok karena buah perkebunan mereka sangat tersohor dengan kualitasnya nomor wahid dinegeri ini.
Yaneta berjalan sendirian dikarenakan Alex berbincang dengan pengelola kebun tersebut dan membicarakan tentang perkebunan.
Ditengah-tengah Yaneta menikmati indahnya pemandangan ia melihat sesosok wanita yang dilihatnya berbeda dari yang lainnya , ia adalah Alena sigadis cantik.Yaneta menyapanya dan menanyainya"hai gadis kau bekerja diperkebunan ini?".
Iya benar nyonya jawab Alena lembut disertai senyum simpul.
Yaneta memuji kecantikannya "Kau gadis yang sangat cantik dan masih muda".
"Trimakasih nyonya" jawab Alena kembali dengan menundukan kepala.
Tak lama kemudian Alex memanggil Yaneta dan memegang jari Yaneta mengajaknya berjalan kembali.Alena hanya memandang punggung mereka berdua dari belakang sambil tersenyum kecil.
Dipagi harinya Alex berencana mendatangi acara pernikahan putra dari salah satu pekerja perkebunan yang telah lama mengabdi kepada perkebunan Adiwijaya.Alex hadir diacara pernikahan tersebut dengan adik sepupunya yang baru saja tiba pagi dini hari dari LN.
Yang bernama Dimas,Dimas lelaki tampan dengan usia 30tahunan ia bekerja sebagai CEO disalah satu perusahaan Adiwijaya karena memang Adiwijaya memiliki perusahaan lebih dari satu dan bergerak dibidang apapun.
Sesampainya diacara pernikahan tersebut Alena yang duduk dibaris depan terkesima dengan paras ganteng gagah tubuh kekar dengan jas berwarna abu-abu kehitaman,yakni Alex.
Memang Alex pria yang terbilang cukup matang karena Alex telah berusia 35tahun sedangkan Alena 25tahun tapi aura kewibawaan dan aura handsomenya mampu menghipnotis setiap wanita yang melihatnya.
Kali pertama Alena melihat dengan seksama sosok seorang Alex Adiwijaya yang tak lain adalah pewaris dari perkebunan ribuan hektar ditanah kelahirannya itu.
Alena yang tak dapat mengedipkan mata karena terpesona oleh Alex tiba2 dikejutkan sang adik dengan menepuk bahunya.Seketika Alena kaget dan tersenyum malu.
"Kaka...melihat siapa sampai tak mengedipkan mata sekalipun" tanya sang adik dengan nada mengejek dan Alena pun tersipu malu.
Sang pewaris itu sedikitpun tidak memperhatikan Alena karena memang pada dasarnya Alex adalah seorang pria yang setia dan penuh kasih sayang.
Berkebalikan dengan sepupu Alex yakni Dimas yang terkesima oleh kecantikan Alena.Hingga matanya tak dapat terkedip....
Dimas adalah seorang pria metropolitan yang telah banyak menemui wanita cantik diluaran sana tapi dia berkata dalam hati "gadis ini sungguh cantik luar biasa kecantikannya natural dan sangat indah dipandang"
Diacara pernikahan tersebut ada sebuah kebiasaan dimana sang pengantin berada dalam lingkaran penari dan sang pengantin akan memberikan sapu tangan pada seseoraang untuk menari ditengah sedangkan lainnya tetap menari melingkari sambil bergandengan tangan satu dengan lainnya.
Alena tersipu malu tatkala mempelai laki-laki memilih ia dan menariknya masuk kedalam lingkaran......sedangkan sang mempelai perempuan memilih Alex Adiwijaya memberikan sapu tangan dan menariknya masuk dalam lingkaran penari juga.
Alena merasa canggung dan bingung karena jarak mereka berdua sangatlah dekat hanya beberapa langkah.
Alena merasakan jantungnya berdebar lebih cepat dari biasa sehingga dia merasa gugup ketika dia bingung harus bagaimana, pengantin wanitanya menarik Alena dan didekatkan lebih dekat dengan sosok Alex.
Alex kini menatap wajah Alena pertama kali dan dia tersenyum sangat ramah dan manis semakin membuat hati Alena berkecamuk tidak karuan.
Akhirnya mereka berdua mau tidak mau harus menari dan menikmatinya karena tak enak hati.
Beberapa menit telah berlalu mereka berdua asyik menari dengan diiringi musik khas pernikahan yang cukup membuat adrenalin bersemangat.
Entah karena terlalu bahagia Alena menari dengan sesosok pria yang ia kagumi ataukah karena mulai kelelahan Alena tergelincir dan hampir terjatuh.Dengan seketika tangan Alex menangkap tubuh Alena yang cukup mudah untuk diraihnya.
Dan saat Alex menangkap tubuh Alena tak sengaja hidung mereka yang cukup mancung bahkan untuk ukuran lokal sangat mancung....saling bersentuhan membuat hati Alena luluh lantah tak karuan.
Mereka berdua cukup lama saling memandang dalam hati kecil Alena berkata "Mahkluk apakah pria ini untuk ukuran manusia ia sangatlah sempurna apakah dia seorang malaikat?"...dan sebaliknya Alex pun berkata dalam hati"gadis desa sang cantik murni tanpa mahalnya perawatan metropolitan sungguh berbeda dengan Yaneta".....
Tiba-tiba mereka berdua tersadar dalam lamunannya sejenak dan saling meminta maaf.Saling berbalas senyum dan mengeluarkan diri dari lingkaran penari.
Singkat cerita mereka mengakhiri perjamuan dan berpamitan izin pulang.
Alex dan adik sepupunya Dimas mengendarai mobil mewahnya untuk kembali kevilla mewahnya Adiwijaya dan dalam perjalanan pulang Dimas selalu bercerita tentang gadis yang ia lihat diupacara pernikahan tadi dengan sangat antusias.
Dimas bertanya pada Alex "gadis cantik tadi benar tinggal didaerah sini?"
Dia sangat cantik kan?"dan selalu mengulang perkataan itu.
Alex terdiam dan tak menjawab.
Kak..(seharusnya memanggil paman tapi karena mereka sudah dekat sudah seperti kaka adik dan umur mereka hanya selang 10tahunan) Alex pun terkejut oleh panggilannya dan menjawab "sudahlah jangan kau pikirkan gadis itu fokuslah pada pekerjaanmu dan kelak wanitalah yang akan mencarimu"....
Huft...
Sambil menghela napas panjang Dimas mengerutkan muka dan berkata Kau terlalu bucin Kak dengan istrimu maka tak bisa melihat gadis secantik bidadari tadi....sambil menepuk bahu Alex dan tersenyum sedikit mengejek.
Bertolak belakang dengan Alena ia pulang bersama adik perempuan Akila dengan berjalan kaki.Alena tersenyum sendiri disepanjang perjalanannya pulang sambil menikmati pemandangan perkebunan.
Akila sang adik merangkul kakanya dan berkata "Kak apa kaka naksir sama tuan tadi"...
Alena pun sontak menjawab "ah kau sembrono nggak lah nggak mungkin kaka berani naksir,kaka hanya mengagumi mahkluk Tuhan yang sungguh indah lagi pula pria tadi sudah beristri dan kaka hanyalah gadis desa dan sekali lagi kaka cukup mengagumi ternyata didunia ada mahkluk sesempurna tuan itu 'sambil melepaskan tangan Akila dari pundaknya dan menggandengnya mengajak Akila berlari kecil supaya mengakhiri percakapan yang menurutnya terlalu imposible'.
Sesampainya dirumah Alena dan Akila mendapati sang Ibu dan Ayah sedang bertengkar hebat dan mereka berdua mendengarkan dari luar rumah tak berani masuk.
Ternyata yang mereka ributkan adalah masalah hutangnya si Ayah yang begitu banyak dikarenakan Ayahnya adalah seorang penjudi berat dan pemabok.
Ayahnya menginginkan Alena untuk menikahi sibandar judi untuk tujuan agar semua hutangnya lunas.Sang Ayah selalu kalah judi dan tak pernah kapok justru selalu hutang dan hutang kepada sibandar untuk melanjutkan permainannya.
Ibu Alena jelas tak setuju dan menolaknya karena hidup Alena akan hitam dan tak bahagia jika menikah dengan sibandar judi.
Mendengar tak kunjung surut pertengkaran kedua orangtuanya justru terdengar suara tamparan "PLAKKK"dan Alena terkejut sehingga membuka pintu dan berteriak "IBU"....seketika ibu lari dan memeluk Alena....
Alena meneriaki Ayahnya dengan kata"jangan sakiti ibu"hentikan ayah.
Ayahnya pun semakin meninggi amarahnya dan "PLAKKKK" sekarang Alena terkena tamparan sehingga mulut Alena berdarah.
Tak tega ibu kepada Alena maka ibu menyuruh Alena pergi keluar 'nak pergi dulu kau jangan dirumah pergilah kerumah pamanmu!' seru ibu.
Akila berdiri didekat ibu dan Alena pun berlari dengan airmata yang menggenangi pipi putihnya.
Sesampainya dirumah Alex dan Dimas tiba-tiba Alex ditelpon oleh tangan kanannya diperkebunan.
Selamat malam pak Alex mohon maaf mengganggu bisakah bapak kegudang karena ada sedikit permasalahan mengenai para pekerja yang meminta upah sedikit lebih banyak dari biasanya dikarenakan panen tahun ini hasil 2x lipat dari target (karena memang hasil panen buah sungguh lebat dan bagus).
Alex menjawab "Ya baiklah saya segera kegudang".Alex menyuruh Dimas untuk masuk kerumah dan menyuruhnya menyampaikan pada keluarga jangan menunggu makan malam karena aku akan sedikit lama.
'BAIKLAH' jawab Dimas.
Dengan cepat Alex memutar setir mobilnya dan meluncur kegudang.
Ditengah-tengah perjalanan menuju gudang Alex melihat gadis berlari didepan mobil melaju dan akan melewatinya sambil menangis Ia mengurangi kecepatan dan mengendarai dengan pelan-pelan apa benar gadis yang berlari adalah gadis cantik tadi yang tak lain adalah Alena.
Alex memberhentikan mobilnya setelah Alena melewati mobil Alex dan Alex dengan yakin yang dilihatnya adalah gadis yang menari dengannya tadi siang.
Alex keluar dari mobilnya dan berlari mengejar Alena karena merasa kasihan.Berhasil disusul oleh Alex tangan Alena kemudian ditarik oleh Alex.
Seketika Alena terkejut dan menghentikan lajunya.
"Kenapa kau menangis dan berlari" tanya Alex.Alena memalingakn badannya dan melihat siapa yang telah menarik lengannya.
Alena menatap pria itu dan ia tak mengangka bahwa pria itu adalah Tuannya....Alena menunduk dan diam tanpa menjawab.
Alex memegang dagu lancipnya Alena dan mengangkat wajah Alena keatas...."hai gadis kenapa ada darah dibibirmu kau kenapa?"....
Alena hanya diam tak menjawab dan Alex pun mengusap airmata berusaha membuat Alena terhenti dari tangisnya.
Alena menjawab tak apa-apa tuan terimakasih saya pamit dulu...sambil memalingakn mukanya berencana untuk lari dan menjauh dari Alex.
Alex menarik lengan Alena kembali dan Alena dengan tubuh kecilnya hampir terjatuh dan langsung ditangkap oleh Alex hingga mereka tak sadar berpelukan.
Maaf maaf kata Alex....bukan maksut apa-apa aku hanya ingin mengantarmu pulang.
Alena menarik tubuhnya dan berkata "tidak usah tuan terimakasih" dan Alena kembali berlari menjauh meninggalkan Alex.
Alex kembali masuk mobil mewahnya dan melanjutkan perjalanan.Dalam perjalanannya Alex berkata dalam hati "kenapa gadis itu berdarah mulutnya sepertinya habis kena tampar"....menghentikan batinnya dia berkata 'ahhh ngapain mikir bukan urusanku juga'
Hari kian malam Alena yang mengurungkan niatnya untuk pergi kerumah pamannya akhirnya kembali kerumah karena Alena mengkhawatirkan Ibunya yang menurut pikiran Alena Sang Ayah dapat berbuat kejam terhadap Ibunya.
Sesampainya didepan rumah Alena dengan mengendap2 melihat kedalam rumah keinginan hanya satu Ayahnya pergi tak ada dirumah dan Alena bisa menolong Ibunya.
Syukurlah Ayah telah pergi 'ucap Alena sambil menghela nafas panjang dan mengusap dahinya'.
Dia segera mencari keberadaan Ibunya dan ditemukan. Ibunya sedang menangis meringkuk dikasur kamarnya.Segera Alena memeluk dan saling menguatkan.
Tak lama kejadian tiba-tiba sang Ayah kejam itu pulang kembali dengan membawa botol miras ditangannya....mengetahui kedatangan Ayahnya Ibu Alena segera menyuruh Alena untuk bergegas pergi tetapi Alena tak sampai hati meninggalkan Ibunya.
Dan akhirnya sang Ayah melihat Alena dirumah....amarahnya kembali memuncak....Ayah Alena mengurung Alena kegudang dengan harapan Alena berubah pikiran dan mau menikah dengan Si bandar judi.
Semalaman Alena dikurung diruangan yang kecil pengap dan sangat panas itu.....Diluar sang Ayah berteriak-teriak memaki Alena, 'dasar kau anak tak tahu diuntung hidupmu akan tercukupi kalau kau menikah dengan tuan Arthur(nama sang bandar judi).
Alena pun menjawab dari dalam gudang dengan suara serak parau karena menangis....'Aku masih muda Ayah perjalananku masih panjang Aku tidak akan pernah sudi menikahi bandar itu Aku ingin membuat hidup Ibu bahagia dan jika aku harus menikah hanya akan menikah dengan laki-laki yang Aku cintai'
Mendengar perkataan Alena sang Ayah sontak meninggi emosinya dan berlari membuka pintu gudang itu,masih dilihatnya Alena duduk mendekap disudut ruangan sang Ayah berlari dan mencekik leher Alena sambil memakimakinya......
Ibu Alena yang mengetahui melihat perlakuan Ayah Alena terhadap Alena berlari menolong Alena menyuruh Alena melarikan diri tapi Ayah Alena tetap berusaha mencekik leher Alena hingga Alena kesulitan bernafas.....
Pikiran sang Ibu kalut panik dia tak menginginkan anaknya mati karena perlakuan kejam Ayahnya....
Sang Ibu tiba2 melihat bongkahan batu yang ada diluar rumah karena halaman mereka penuh dengan tanaman dan beberapa batu cukup besar untuk menghias halaman.
Entah karena marah terhadap Ayah karena perlakuannya atau rasa seorang Ibu yang ingin melindungi anaknya....tiba-tiba dengan pikiran kosong dan bingung sang Ibu mengambil bati besar tersebut dan memukulkannya Kekepala Ayahnya.
Seketika sang Ayah jatuh tersungkur kepalanya dipenuhi darah.
Alena yang kaget atas perbuatan Ibunya berteriak dan berlari memeluk ibunya erat.
Saking paniknya Alena menyuruh Ibunya pergi agar terhindar dari masalah sedangkan Ibunya justru menyuruh Alena yang pergi agar dapat meneruskan kehidupannya bersama adiknya.
Alena menyuruh Ibunya menunggu ia akan meminta uang bayaran panennya agar dapat pergi bersama meninggalkan perkebunan.
Akhirnya Alena berlari mencari kepala perkebunan dan bertemu digudang Alena meminta uang bayaran lebih awal dengan alasan Ayahnya sakit dan harus dibawa kerumah sakit,tetapi jawaban sang kepala perkebunan tidak seperti yang Alena inginkan....kepala perkebunan tidak memberikannya.
Alena pun meninggalkan gudang dan sambil berlari berpikir harus menemui tuan Alex sendiri untuk mendapatkan uang yang diinginkan.
Alena mengerti akan bertemu dimana maka ia berlari menuju perkebunan.
Akhirnya Alena menemukan Alex Adiwijaya dan menemukan sambil menangis....ia mengutarakan keinginannya untuk meminta uang bayaran walaupun belum waktunya dia bercerita karena Ayahnya sakit dan harus dibawa kerumah sakit.
Alex menjawab baiklah akan saya berikan segera.
Alena sedikit lebih lega dan dengan tergesa-gesa ingin kembali kerumah untuk mengajak Ibunya segera pergi.
Karena tergesa-gesa Alena hampir terjatuh dan lagi-lagi ia terjatuh dipelukan Alex.
Alex tersenyum karena kali ini Ia melihat wajah Alena dengan benar-benar jelas dan baru kali ini Alex melihat kecantikan luar biasa tanpa sentuhan make up ternama ataupun salon modern.
Alena segera melepaskan tangan Alex dan bergegas meninggalkannya untuk segera menemui Ibunya.
Sesampainya dirumah Alena panik dan bingung harus berbuat apa karena dia melihat mobil polisi dan ambulans telah ada diluar rumahnya.
Sang adik Akila melihat kakaknya datang dan menangis berlari kepelukan Alena sambil berkata 'Kaka bagaimana ini apa yang harus kita lakukan dengan tangisan pecah keduanya' karena dilihatnya sang Ibu yang telah dibawa oleh polisi memasuki mobil polisi.
Mobil polisi membawa pergi Ibunya dan adik kakanya itu menangis dengan saling berpelukan.
Alena dan Akila bergegas menemui Ibunya dikantor polisi.
Alena dan sang Ibu diperbolehkan untuk bertemu.Mereka duduk berhadapan sambil memegang tangan satu sama lainnya.
Alena berkata "Ibu harus kuat Alena akan mengeluarkan Ibu dari sini".
Ibu.....ibu atau aku saja yang menggantikan ibu biar aku yang dipenjara.
Ibu menjawab 'Alena anaku yang cantik dan baik hati Ibu tidak akan menyesali perbuatan Ibu....Ibu ikhlas kalau harus dipenjara asal hidupmu kelak bahagia....tolong rawat Akila adikmu baik-baik dan hiduplah bahagia ya nak'.
Berkali-kali Alena menciumi tangan Ibunya dan menangis penuh dengan kesedihan dan penyesalan.
Dilain tempat Mama Alex berbincang diteras rumah dengan istri Alex 'Yaneta' mereka merundingkan tentang bagaiman cara agar Yaneta dan Alex dapat segera memiliki keturunan agar garis keturunan Adiwijaya tidak terputus.
Mama Alex menawarkan ide pikirannya kepada Yaneta untuk melakukan insiminasi atau yang tidak asing lagi yaitu bayi tabung.
Mama Alex berkata 'Yaneta bagaimana kalau kamu melakukan bayi tabung?'.....
Yaneta menjawab 'Mah apa akan berhasil dengan kita melakukan hal itu apa aku bisa memiliki anak dari Alex?'
Mama Alex menjawab 'sore ini kita menemui dokter ahli dirumah sakit ibu dan anak yang paling bagus dikota ini Mama akan menelpon sekarang untuk membuat jadwal konsultasi y Nak'.Yaneta mengangguk kepala tanda setuju'.
Yaneta berkata pada Mama 'Mah apakah Alex akan setuju dengan cara ini?'.
Mama menjawab 'itu tugasmu nak untuk membujuk bagaimanapun caranya agar Alex menyetujuinya'.
Sore harinya Mama Alex dan Yaneta pergi kerumah sakit *********dan menemui dokter ahli obsgyn.
Mereka mengutarakan keinginannya dan setelah berkonsultasi akhirnya dokter memeriksa keadaan rahim Yaneta untuk memastikan sehat atau tidaknya rahimnya.
Setelah beberapa waktu pemeriksaan telah usai dan mereka duduk sambil menunggu hasil test dari dokter.
Diruangan dokter tersebut mereka cemas akan hasilnya.....akhirnya dokter menjelaskan bahwa rahim Yaneta tidak memungkinkan untuk dilakukan bayi tabung....
Mereka berdua dengan muka sedih dan putus asa mencoba menerima pemeriksaan dokter tersebut....tapi dokter obsgyn belum selesai menjelaskan...dokter berkata'tapi masih ada satu jalan lagi untuk ibu dapat memiliki seorang anak dari benih ibu dan suami'
Bagaikan mendapat angin surga Yaneta dan Mama Alex kembali tersenyum sedikit ada harapan....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!