NovelToon NovelToon

Istri Kontrak Pria Arrogant

Naurel

Naurel Pov

Suasana hatiku berbalut kesunyian. Ladang rindu kasih sayang yang di berikan Orang tuaku berbuah, tetapi aku tak bisa mendapatkannya. Barang kali, sekarang aku sedang berada di puncaknya rasa. Dimana hatiku berdiri tegak di atas kerinduan.

Malam ini aku terbayang atas perlakuan orang tuaku saat masih kecil, dimana mereka memberikan kasih sayang yang tiada duanya, tetapi semakin aku tumbuh dewasa aku malah di perlakukan layaknya seorang pembantu. Sungguh aku merasakan sesak di dadaku saat aku mengingat hal itu, kata demi kata yang di lontarkan oleh orang tuaku masih terngiang -ngiang di benakku.

"Dasar anak ga tau diri!"

"Anak sialan!"

"Mati saja kau!"

Satu tetes air mata ku lolos jatuh ke pipiku. Entah apa yang telah ku perbuat hingga orang tuaku membenciku, menginginkan aku mati.

"Hiks ... Hiks .. Arghh ....Apa salahku ma ... pa ... kenapa kalian membenciku....menginginkan aku mati ... hiks ... hiks." Aku berteriak, membanting semua barang yang ada di sampingku.

Mereka semua tidak ada yang mendengar rintihanku karena setelah aku memasuki kamar dari selesainya makan malam, aku mengaktifkan kedap suara di kamarku sehingga aku bisa leluasa mencurahkan isi hatiku.

Aku mengedarkan pandanganku ke seisi kamarku, mataku tertuju pada benda tajam di lantai pojok. Ku ambil benda tersebut setelah itu kusayatkan benda tersebut ke tanganku, beberapa kali ku sayatkan pada tanganku sehingga darah menetes ke lantai.

Luka ini tidak sebanding luka di hatiku, setelah merasa puas ku langkahkan kakiku ke kamar mandi. Ku nyalakan sower,tetes demi tetes air berjatuhan menyentuh tubuhku, ku pejamkan mataku membiarkan tetesan air sower jatuh ke tubuhku. Saat ku pejamkan mata, aku mengingat kejadian pertama yang mengubah perilaku orang tuaku.

Flashback On

Aku dan Bibi yam sedang bermain di ruang keluarga sambil menunggu kepulangan papa dan mama dari luar kota, pada waktu itu umurku 5 tahun.Suara deru mobil ku dengar memasuki halaman rumahku.

Aku berlari ke pintu untuk menyambut kedatangan papa dan mama. Aku telah membayangkan akan di peluk di cium, tapi bayangan itu musnah saat aku melihat Orang tuaku turun dari mobil beserta anak perempuan seumuran denganku. Mereka melangkahkan kakinya menuju ke rahaku, ku lihat tatapan sinis diberikan mereka ke padaku.

Tapi, aku tak mau berburuk sangka, aku langsung memeluk mereka saat mereka di hadapanku. Aku berkata "Pah ... mah urel rindu sama papah sama mamah"

" Hmm. " Acuh papahku menjawab perkataanku dan aku tak mempermasalahkan itu. "Mah ... dia siapa. " Ku tunjuk perempuan yang di tengah papah dan mamah sambil di gandeng.

"Dia anak mamah sama papah. " Aku yang mendengar itu sontak mengerutkan kening, aku berfikir aku tak paham apa yang mama katakan, bukankah aku anak satu - satunya mamah dan papah? lantas apa maksudnya ini?

" Ya dia anak kami dan kau pergilah menjauh dari kami!lepaskan pelukanmu dari ku." Sinis papa

Deg

Bagai di sambar petir saat ku dengar kalimat yang keluar dari papa. "M..m..maksudnya pah?. " Ku tanyakan dengan suara lirih, air mataku telah lolos keluar dari pelupuk mataku tanpa komando sedikitpun dariku.

Papah menghempaskan tubuhku kasar ke lantai, mereka berjalan melewatiku dengan tenang tidak ada rasa khawatir sama sekali, padaha saat ini tubuhku sakit semua akibat hempasan kasar yang di lakukan papa kepadaku. Aku menangis keras dan mereka tidak peduli. Bibi yam yang melihat hal itu langsung berlari menolongku.

"Non..jangan sedih non, nanti kalo sedih cantiknya ilang. " Bibi langsung menggendong ku membawa masuk ke rumah dan ditidurkan di kamarku.

Semenjak itu papa dan mama memperlakukan ku kasar dan menjadikanku layaknya seorang pembantu. Hingga sampai saat ini aku ga tau alasan mereka memperlakukan ku seperti itu

Flesback Off

Vote, Komen, Like

Kos - Kos an

Sinar Matahari pagi hari menerobos celah - celah ventilasi kamarku. Cahaya itu menerpa wajah polos tidurku sehingga aku paksakan mataku agar terbuka. Ku kerjapkan mataku berkali kali, kutegapkan tubuhku dan kusenderkan tubuhku ke kepala ranjangku.

Aku masih mengingat dengan jelas tadi malam setelah badanku, ku guyurkan di air shower.

Flasback On

Aku langsung beranjak ke walk in closet untuk ganti baju, tapi setelah berganti pakaian aku mendapati mamaku di ranjangku sedang duduk, langsung kuhampiri dan bertanya.

"Ada apa ma?" Aku melihat terkejutan di wajah mama saat aku tiba - tiba datang dan bertanya, tapi hanya beberapa saat saja.

"Kamu cepat beresi semua barang - barang mu dan kamu angkat kaki dari rumah ini!! "Ucap penuh ketegasan dari mama

DEG

Aku mematung dengan perkataan mama yang tidak kusangka - sangka. Bagaimana tidak? hari sudah malam dan tentunya pasti dingin. Tapi, aku tak permasalahkan itu yang ku maksud adalah aku anak mama, lahir dari rahim mama, kenapa mama tega mengusir anaknya dengan seperti ini fikirku.

"Mah, jangan seperti ini mah!! aku ga bisa pergi dari rumah ini!!" tegas diriku dan penuh penekanan "Aku ga bisa jauh - jauh dari mamah dan papah, lalu kenapa perempuan itu yang ga mama usir!! Rumah ini juga tempat tinggalku banyak kenangan disini." Lanjut ku dengan mata berkaca - kaca.

"Heh siapa kamu!! berani kamu ngatur - ngatur!!" Sinis mama dengan melihatku

"A a aku anak mama!!" Dengan gugup ku ucapkan seperti itu karena...

"Tidak sudi saya mempunyai anak seperti kamu!!cepat pergi dari rumah ini" Setelah pengucapan itu mamah langsung pergi dari kamarku. Well, kalian pasti bertanya kenapa mamah bisa masuk kamarku sedangkan sebelumnya udahku kunci?? ya mama mempunyai kunci cadangan kamarku.

BRAK

Dibanting dengan keras pintu kamarku, sehingga suara tersebut memenuhi ruangan ini. Tanpa ku sadari tetes air mataku keluar dari pelupuk mataku tanpa ku izinkan. "Aih .. kenapa kau keluar dasar!!" Kurutuki diriku sendiri karena air mata ini keluar.

Aku langsung memberesi semua barang - barang ku. Rasanya berat untuk meninggal rumah ini .... Ish harusnya aku senang bisa keluar dari rumah ini.

Tak

Tak

Tak

Suara sepatuku yang saling beradu dengan lantai terdengar keras di pendengaranku saat aku menuruni tangga satu persatu. Dibawah sana sudah terdapat papa, mama, dan perempuan yang telah membuat hidupku seperti ini. Setelah sampai dilantai yang paling dasar, di sambutlah aku dengan perkataan papa.

"Sudah cepat keluar !!" Ucap papa

"I iya pa"

"Heh. " Sinis Rania - Perempuan yang dibawa papah dan mamah waktu itu.

Saat ini aku sedang di depan pintu kamar kos ku untuk ku tempati sementara, ya saat tadi aku sudah pergi dari rumah itu aku langsung mencari kos - kosan murah untuk ku tinggali, untung aku masih mempunyai beberapa uang tabunganku.

Kubuka pintu tersebut dan ku kelilingi kosan ini.Saat pertama masuk aku

"Wow amazing" Tidak salah ku memilih kosan ini ruang tamunya bagus,nyaman.Dan mari kita coba dapurnya.

"Perfeck" Aku suka dapur ini,setelah puas menatap dapur ku langkahkan kakiku ke kamar karna aku sudah merasa lelah butuh istirahat.

Aku mengelilingi kamarku. "Wow." Dan kulangkahkan kakiku ke ranjang tersebut ku baringkan tubuhku dan satu kataku ucapkan "Nyaman." Walau ranjangku saat ini tidak sebesar ranjang king sizeku yang di rumah dulu tapi menurutku ini sangat nyaman dan langsung ku pejamkan mataku untuk istirahat.

Flashback OF

Lamunanku terbuyarkan akan suara dari kicauan burung - burung diluar sana milik tetangga kosan ku. Ku langkahlan kakiku menuju kamar mandi. Setelah selasai mandi aku langsung bersiap - siap untuk kerja. Aku sudah berkerja di salah satu cafe sebagai pelayan disana. Aku tidak kuliah karna aku tidak di izinkan oleh orang tuaku karna menurut mereka aku ga penting kuliah lebih baik cari kerja. Akhirnya setelah ku cari pekerjaan, aku diterima di cafe tersebut yang disambut dengan hangat karena pemilik cafe tersebut orangnya ramah.

Pertemuan

Author pov

Didalam perjalanan menuju ke kafe Naurel nampak gelisah karena waktu yang tidak memungkinkan Naufal untuk tepat waktu, sehingga Naurel dalam menggunakan motornya dengan kecepatan penuh hingga dia menyempret seseorang yang akan menyeberang jalan.

Sret

Naurel yang menyadari bahwa dirinya menyempret seseorang, akhirnya memberhentikan motornya dan menghampiri orang tersebut. Orang tersebut jatuh ke pinggir jalan dengan pelipis yang mengeluarkan darah dan untungnya orang tersebut tidak pingsan hanya luka dipelipis dan telapak tangan yang tergores jalanan.

"Aduh ... maaf saya ga sengaja." Naurel mengucapkan kata tersebut dengan kepala menunduk karna tidak berani menatap mata orang didepannya, yang sedang menatap dirinya dengan tatapan tajam.

"Maaf ... maaf cih,. Lihat ini pelipis saya mengeluarkan darah dan telapak tangan saya tergores." Pria tersebut mengatakan dengan nada marah.

Naufal semakin menundukkan kepalanya. "Maaf, tadi saya lagi buru-buru. "

"Saya juga lagi, buru-buru dan mereka semua yang lagi ngendarain kendaraan juga lagi buru-buru. Kamu kira cuma kamu doang. heh! "

Naurel yang sudah tidak tahan langsung mengangkat kepalanya. "Cukup! Kalo memang anda merasa sedang terburu-buru kenapa anda masih punya waktu untuk memarahi saya,heeh?! "

"Okey, jika anda meminta pertanggungjawaban, nanti saya akan bertanggung jawab,tapi nanti! " Lanjut Naurel

"Saya ga butuh uang anda!! pokoknya nanti siang anda harus pergi ke alamat ini!!" Setelah menyerahkan alamat tersebut pria itu langsung pergi.

"Nyenyenye. " Setelah itu Naurel langsung melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda akibat kecelakaan tadi.

Alex Pov

'Sial ... hari ini bener - bener sial banget. ish andai aja tadi mobil gue ngga bocor, bisa - bisanya sopir itu malah bocorin ban mobil gue dan lagi gue disempret motor gara - gara mau nyebrang. Udah telat ke kantor ada meeting penting pula'

Sesampainya gue di kantor gue langsung ke ruang meeting, gue ngga meduliin luka ini yang penting sekarang meeting penting ini yang harus cepet - cepet gue selesain dan gue juga ngga meduliin tatapan kekhawatiran karyawan - karyawan gue di kantor dan di ruang meeting.

1 jam sudah meeting ini di adakan dan selesainya acara meeting tadi gue langsung ke ruangan khusus gue. Gue langsung duduk aja di kursi kebesaran gue.

"Tuan sebaiknya luka di pelipis anda di obati terlebih dulu tuan!" Ucap asisten gue dia namanya Alan Wijaya.

"Kamu ambil P3k sana dan kamu selidiki siapa perempuan ini!!" Suruh gue kepada Alan, untung tadi gue sempet memfoto perempuan yang nyrempet gue tadi, gue tadi memfotonya diam - diam saat Cewe itu mau naiki motornya.Ya kalian fikir dong masa gue foto terus terang!? ya ga mungkin kan.

"Baik tuan. " Asisten Alan langsung pergi untuk ngambil P3k dan setelah memberikan P3k Alan langsung mencari informasi dan data - data tentang foto yang diberikan atasannya.

Alex Pov end

Author Pov

Setelah 2 Jam Alan mencari informasi tentang foto Naurel, Alan langsung saja mengahampiri Alex

Tok tok tok

"Masuk." Suara berat dari dalam menginstruksinya

Kriet - suara pintu terbuka ketika Alan mendorong pintu tersebut

"Gimana, udah dapat informasi tentang cewek itu. " Tanya Alex

"Sudah tuan. " Jawab Alan sembari memberikan amplop yang berisi keterangan informasi cewe yang di foto oleh Alex

"Baca!!"

"Baik tuan" Alan pun membuka amplop tersebut dan mulai membacanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!