NovelToon NovelToon

Cinta Di Balik Sandiwara

Episode 01 ( Revisi )

Bersamamu untuk selamanya

Mungkin hanya sekedar impian

Di cintai olehmu

Mungkin hanya harapan

Namun... mencintaimu

Sebuah anugerah dari tuhan

Alifa mendengus kesal setelah membaca pesan dari nomor yang tak di kenalnya .

" Siapa sih orang ini sebenarnya , kenapa dia selalu... aja ngirim pesan kayak beginian sama aku ." batin Alifa

" Dor... hayo... pagi2 udah ngelamun aja nih ." ucap Aila datang mengagetkan .

"Astagfirullah... aila , bisa gak sih kalau datang tuh ngucapin salam dulu gitu kek , bukan malah ngagetin orang ." ucap Alifa kesal .

"Iya maaf.... abisnya kamu sih pagi2 udah ngelamun aja ."

" Siapa yang melamun , aku gak melamun kok , aku tuh cuma heran aja siapa yang udah... " Alifa tidak melanjutkan bicaranya dengan segera menutup mulutnya dengan satu tangannya.

" Ups... hampir aja aku keceplosan " batin Alifa .

" Udah apa ??? " tanya Aila penasaran .

Ting...ting...ting...

" Eh udah bel tuh , ke kelas yuk ."ajak Alifa sambil beranjak dari duduknya .

" Nggak ,bilang dulu udah apa ."

" Udah ayo ke kelas aja ,entar keduluan dosen lagi , bisa habis kita kena omelannya ." Alifa menarik paksa lengan Aila hingga mau tak mau sang empunya hanya mengikutinya .

-----

Jam istirahat Aila dan Alifa memutuskan untuk pergi ke kantin .

Saat mereka berjalan menyusuri menuju koridor sekolah banyak pasang mata yang memperhatikan Alifa .

Ya... maklumlah selain Alifa cantik dia juga pintar , meskipun dia terlahir sebagai anak orang kaya namun tak membuatnya sombong dan angkuh , justru dia tetap rendah hati , jadi tidak heran jika dia memiliki banyak teman bahkan tak sedikit para kaum adam yang menyukainya hingga tak jarang Alifa mendapat surat cinta dari mereka , namun Alifa hanya bersikap cuek aja dan tak pernah menanggapi surat2 dari mereka , karna Alifa hanya menganggap mereka teman dan tak lebih dari itu .

Tiba2 langkah mereka terhenti saat ada seorang pemuda tampan yang menghadang jalan mereka .

" Kamu... "ucap Aila tak percaya melihat pemuda di depannya .

" Ternyata kamu masih ingat ya sama aku ." ucap pemuda itu yang tak lain adalah Haikal murid baru di sekolah CAHAYA IMPIAN sekaligus mantan pacar alifa saat masih kelas 2 SMA di sekolah yang sebelumnya .

" Mana mungkin aku melupakan orang yang sudah menyakiti sahabatku satu tahun yang lalu ." ucap Aila dengan tatapan tidak suka .

" Ngapain kamu disini ." tanya Alifa tanpa basa basi .

" Jadi kamu belum tau kalau aku udah pindah ke sekolah ini ."

" Tidak tau dan tidak mau tau ." ucap Alifa cuek .

" Kamu pasti bohong kan ." ucap Aila tidak percaya .

" Aku tidak bohong , aku baru saja selesai mengurus kepindahanku ke sekolah ini dan mulai besok aku akan sekolah disini ."

" Dan kamu tau kenapa aku pindah ke sekolah ini ."

" Gak mau tau dan gak usah di kasih tau ." ucap Aila judes .

" Tapi alifa harus tau apa alasanku pindah ke sekolah ini ."

" Apapun alasannya itu bukan urusanku ."

" Terserah... tapi kamu harus tau kalau alasanku pindah ke sekolah ini adalah kamu , karna kamu ."

" Lalu mau kamu apa ."

" Ikut denganku ." Haikal ingin meraih tangan alifa namun dengan cepat Alifa menarik tangannya dan sedikit mundur .

" Jangan sentuh aku ." ucap Alifa dengan menatap tajam haikal .

" Oke maaf , aku hanya ingin bicara denganmu sebentar saja ."

" Bukannya dari tadi kamu udah bicara ya... " ucap aila dengan tatapan mengejek .

" Diam kamu , kamu tidak berhak untuk ikut campur urusanku dengan Alifa ."

" Denger ya... cowok brengsek , aku ini sahabat alifa , jadi apapun yang bersangkutan dengan alifa itu menjadi urusanku dan aku tidak akan tinggal diam jika kamu masih mengganggu kehidupan sahabatku ." tegas Aila yang mulai tersulut emosi .

" Sudah cukup , tidak baik buat keributan disini ." Alifa melerai mereka .

" Habisnya aku kesel sama cowok brengsek ini ."

" Iya aku tau ,tapi tidak perlu terbawa emosi ."

" Baiklah ." Aila pun mengalah .

" Memangnya apa lagi yang ingin kamu bicarakan ."

" Aku tidak mau bicara disini ,aku mau kita bicara di taman sekolah dan hanya berdua saja ." Haikal menekankan kalimat terakhirnya sambil melirik Aila .

" Resek banget nih cowok ." batin Aila karna dia mengetahui kalau Haikal sedang menyindirnya .

" Oke , aku akan ikut denganmu tapi maaf aku tidak mau kalau kita hanya bicara berdua di taman ,karna kamu bukan mahromku ."

Alifa di didik dengan kehidupan yang kental akan keagamaan , oleh karena itu ayahnya melarang Alifa dan kedua kakaknya berpacaran namun secara diam2 Alifa tetap berpacaran akan tetapi meski dia berpacaran , dia tidak pernah melewati batas walau hanya sekedar berpegangan tangan .

dia tetap bisa menjaga diri dari sentuhan lelaki yang bukan mahromnya , karna itu sudah menjadi prinsipnya sejak kecil .

Dengan berat hati akhirnya haikal menyetujuinya walau sebenarnya dia ingin sekali berduaan dengan Alifa .

Di taman sekolah...

" Sekarang cepat katakan apa yang ingin kamu bicarakan ." ucap Alifa tanpa melihat ke arah Haikal .

" Aku masih mencintaimu lif , dan aku ingin kita bisa seperti dulu lagi ."

" Maksudmu kamu ingin kita balikan ."

"Tidak , aku tidak ingin kita balikan tapi aku ingin kita tunangan kalau perlu kita nikah aja sekalian ,supaya tidak ada lagi yang bisa memisahkan kita ."

" Maaf aku gak bisa ."

" Tapi kenapa lif , bukankah kamu masih mencintaiku ."

" Kamu salah besar kal ,luka yang kamu berikan dulu sudah mampu menghapus rasa cinta di hatiku untukmu jadi berhentu berharap padaku ."

" Tapi lif , aku masih sangat mencintaimu dan asal kamu , dulu aku mutusin kamu dan memilih bertunangan dengan sepupuku itu karena aku terpaksa ."

" Maksudmu...???"

" Papa aku memaksaku untuk mutusin kamu dan menyuruhku untuk bertunangan dengan sepupuku , jika aku menolak maka papa mengancamku dengan ingin membunuhmu jika aku tidak menuruti kemauannya ." jelas Haikal sambil menatap wajah cantik Alifa .

" Tapi maaf kal , aku tetap tidak bisa bertunangan denganmu apalagi sampai menikah , karna aku sudah punya tunangan dan aku sangat mencintai tunanganku , jadi aku harap kamu bisa melupakan aku dan belajar mencintai tunanganmu ."

" Aku sudah membatalkan pertunanganku dan aku harap kamu juga mau membatalkan pertunanganmu ."

" Kamu jadi orang egois banget ya , Alifa kan udah bilang kalau dia sangat mencintai tunangannya ,tapi kamu masih.... aja ngotot pengen tunangan sama dia ."

" Gak ,kamu pasti bohong kan lif, kamu pasti sengaja bilang kalau kamu udah punya tunangan , supaya aku berhenti berharap sama kamu iya kan...."

" Haduh... capek ngomong sama orang kayak dia , mau pake bahasa apa coba ,biar dia ngerti ." batin Aila .

"Terserah kamu mau percaya atau tidak , tapi memang itulah kenyataannya ."

" Udah deh lif , mending kita pergi aja dari pada kamu ngeladenin dia yang gak bakal ada habisnya ." Alifa menganggukkan kepalanya tanda setuju .

Alifa pun pergi dari hadapan Haikal dan di ikuti Aila di belakangnya .

" Sampai kapanpun aku gak akan nyerah untuk dapetin kamu Alifa , kamu itu hanya milikku dan tidak boleh ada satu orang pun yang bisa mengambilmu dariku ." batin Haikal yang begitu terobsesi terhadap Alifa .

-

-

-

-

-

Hai gays.... semoga suka ya... sama ceritanya dan jangan lupa like komen & vote biar author makin semangat nulisnya

😉😉😉

Episode 02 ( Revisi )

Alifa mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantin , dia lebih memilih kembali ke kelasnya karena dia sedang baad mood semenjak bertemu dengan mantan pacaranya itu .

" Lif ,kamu yakin gak jadi ke kantin ." tanya Aila yang menyusul Alifa ke kelasnya .

" Hemm ." jawab Alifa cuek .

" Ya udah kalau kamu gak jadi ke kantin ,aku juga gak jadi deh , aku mau temenin kamu aja disini ." Aila duduk di bangku kosong sebelah Alifa karena mereka memang duduk bersebelahan .

" Loh kok gitu , emangnya tadi pagi kamu sarapan ???"

" Gak sih , tapi ya udah lah ,lagian aku gak laper kok ."

" Udah sebaiknya kamu makan sana gih ,entar kamu sakit , lagian aku gak papa sendirian disini ."

" Nggak aku akan tetap disini nemenin kamu okey... jadi jangan paksa aku pergi ."

" Hemm... baiklah terserah kamu saja ."

" Lif... " panggil Aila .

" Hemmm... "

"Emang kamu yakin udah bisa move on dari Haikal , padahal dulu kan kamu cinta mati sama dia ." tanya Aila yang masih penasaran dengan perasaan sahabatnya .

" Itu kan dulu Ai... bukan sekarang dan aku sudah sangat.... sangat yakin kalau aku udah gak ada persaan apa2 lagi sama dia jadi plis.... stop bahas tentang dia oke..."

" Oke ,aku percaya sama sahabat terbaikku ini ."

" Alah... lebay amet sih kamu ." Aila hanya tersenyum menanggapi ucapan Alifa .

Waktu pun cepat berlalu dan sekarang saatnya untuk pulang sekolah , semuanya pun bergegas berhamburan untuk pulang .

termasuk Alifa .

" Lif , kamu gak mau pulang bareng aku aja ." tawar Aila .

" Nggak ,aku nunggu jemputan aja ."

" Ya udah deh aku duluan ya..."

" Oke hati2 di jalan ."

" Oke ." Aila melajukan mobilnya meninggalkan parkiran sekolah .

Alifa berjalan menuju gerbang sekolah ,di saat yang bersamaan terlihat sebuah mobil mewah berhenti persis di hadapan Alifa . Si pemilik mobil pun membuka pintu mobilnya yang tak lain adalah Ifan , kakak kedua Alifa .

" Sorry ya , aku sedikit terlambat jemput kamu ."

" Iya gak papa , ayo..." Alifa pun masuk ke dalam mobilnya begitu pun dengan Ifan , dia melajukan mobilnya .

Setelah empat puluh lima menit mereka pun sampai di rumahnya .

" Assalamu'alaiku ." Alifa mengucapkan salam saat hendak masuk ke dalam rumahnya dan di ikuti Ifan di belakangnya .

" Wa'alaikum salam ." jawab seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik .

" Bunda sedang masak apa ." tanya Alifa saat melihat sang bunda sedang memasak di dapur .

Alifa menghampiri bundanya dan meraih tangannya lalu mencium punggung tangan sang bunda , begitu pun dengan ifan .

" Bun , Ifan langsung ke kamar aja ya , mau istirahat capek ." pamit Ifan .

" Iya sayang tapi sebelum istirahat jangan lupa sholat dzuhur dulu ."

" Iya bun...." Ifan pun bergegas pergi ke kamarnya .

" Bunda belum jawab pertanyaan Alifa lho..." ucap Alifa dengan mimik wajah cemberut .

" Bunda sedang masak ayam lada hitam kesukaan kamu , bunda juga masak tumis sawi ijo , cumi ireng dan sambal tomat kesukaan kakak2 kamu ."

"Ooo... pasti enak banget tuh , Alifa jadi lapar deh ."

"Ya sudah , sebaiknya kamu ganti baju dulu terus sholat , habis itu cepat turun kita makan siang bersama ."

" Oke bunda ." Alifa bergegas pergi ke kamarnya di lantai atas .

Sesampainya di kamar Alifa meletakkan tasnya dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi namun sebelumnya dia tidaknlupa memgambil baju ganti dan handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya .

Selang beberapa menit dia pun selesai dengan ritual mandinya .

Alifa pun tidak lupa melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim .

Setelah selesai sholat ,Alifa menyempatkan waktunya untuk membaca al- quran walau hanya lima belas menit .

Karena bagi Alifa yang penting istiqomah .

tiba2 terdengar ketukan pintu dari luar kamarnya .

Tok... tok... tok...

" Sayang kamu udah selesai sholatnya ." tanya Rita dari luar .

" Udah bun... tunggu sebentar... " ucap Alifa agak berteriak .

setelah Alifa selesai merapikan kembali mukenanya , dia bergegas membuka pintu .

" Ada apa bun..."

" Ayo cepat turun kakak2 mu sudah menunggumu di meja makan ."

" Iya bun..." Alifa mengikuti sang bunda manuju ruang makan .

Di ruang makan....

" Alifa mana sih kok lama banget ,gak tau apa , kalau aku udah laper banget ."gerutu Ifan .

" Sabar.... bentar lagi dia datang ." jawab Fardan santai .

Tiba2 Ifan melihat ke arah tangga terlihat Rita sedang menuruni tangga dengan di ikuti Alifa di belakangnya .

" Lama banget sih kamu lif, abis ngapain aja ." oceh Ifan .

" Abis sholat ." jawab Alifa singkat

dia pun duduk di sebelah Fardan .

" Tumben Kak Fardan makan siang di rumah , biasanya kan Kak Fardan makan siang di kantor ."

" Lagi pengen makan masakan bunda aja ." ucap Fardan dingin .

Fardan adalah kakak pertama Alifa , yang terkenal dengan sikapnya yang dingin dan tegas , namun di balik sikapnya yang dingin dia juga memiliki sikap yang baik dan perhatian terhadap keluarganya . Apalagi terhadap adik perempuannya , Alifa .

namun Alifa merasa bahwa sikap Fardan terhadap Alifa mulai berubah menjadi dingin seakan - akan Fardan menjaga jarak di antara mereka ,dan perubahan itu terjadi semenjak Fardan kuliah sambil mondok di pesantren .

Entahlah apa itu hanya sekedar perasaan Alifa saja atau memang ada hal lain yang membuat Fardan bersikap dingin terhadap adik kesayangannya itu .

Fardan juga terbilang anak yang sangat cerdas bahkan dia menyelesaikan study nya hanya dengan waktu tiga tahun saat dia masih berusia 19 tahun .

Dan kini dia sudah terjun ke dunia bisnis atas permintaan ayahnya , Andana Riko Mahendra .

" Ooo... gitu ." ucap Alifa .

" Kak Fardan kenapa sih kok akhir2 ini dia bersikap dingin dan cuek sama aku , apa aku udah buat kesalahan sama dia ." batin Alifa .

" Lif ,kok malah bengong ayo makan ." ucap Rita membuyarkan lamunan Alifa .

" Eh iya bun ."

Saat mereka makan tak ada satu pun dari mereka yang berbicara , karena itu sudah menjadi peraturan di rumah itu .

Setelah selesai makan mereka bersantai di ruang keluarga sambil nonton tv , kecuali Rita karena dia lebih memilih kembali ke kamarnya .

" Lif ,kemarin aku udah bilang sama ayah kalau aku mau pindah sekolah ke sekolah kamu , karna aku yakin cowok brengsek itu pindah ke sekolah kamu karena dia ingin kembali mendekati kamu ."

" Kak Ifan tau dari mana kalau Haikal pindah sekolah ke sekolahku ." tanya Alifa heran .

" Kamu ini gimana sih ,sebelum dia pindah sekolah dia kan satu sekolah denganku ."

" O iya , maaf aku lupa kak ,trus ayah setuju gak kak ."

" Ya pasti setuju lah , inikan demi menjaga kamu dari cowok brengsek itu ."

" Memangnya kamu yakin kalau haikal pindah sekolah karna ingin mendekati Alifa ." tanya Fardan .

" Tentu saja aku yakin , karna setauku dia sudah membatalkan pertunangannya , jadi sudah jelas kalau dia ingin mendekati Alifa kembali , lagian buat apa coba dia pindah sekolah kalau satu bulan lagi akan semester akhir ."

" Iya juga sih , tapi aku tidak yakin kalau kamu bisa menjaga Alifa dari Haikal , palingan kamu sibuk tebar pesona sama cewek2 di sana ." ledek Fardan .

" Kamu meragukanku...."

" Bukan ragu tapi tidak yakin ."

" Itu sama saja , lagian aku ini bukan cowok playboy seperti kamu ."

" Oh ya , lalu siapa yang paling banyak mantan pacarnya ."

" Ya.... akulah , aku kan paling tampan di sekolah ."

" Jadi... yang playboy itu...."

" Aku ,eh kok aku malah keceplosan sih ."

Alifa tertawa kecil mendengar pengakuan ifan tentang ke playboyannya .

" Jadi sekarang sudah jelas kan.... siapa yang playboy ." ucap Fardan sambil tersenyum kecil . Dia pun beranjak dari duduknya dan pergi ke kamarnya .

" Resek banget tuh anak ." gerutu Ifan .

" Lagian kak ifan sih ada2 aja ,udah tau kalau kak fardan gak pernah pacaran pake di bilang playboy segala , jadinya senjata makan tuan kan.... "

" Ini juga malah ikutan ngeledek aku ." ucap Ifan kesal .

" Ya udah deh mendingan aku ke kamar aja , mau tidur siang bay.... kakak playboyku ." ledek Alifa sembari pergi meninggalkan Ifan seorang diri .

-

-

-

-

-

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like komen n vote .

Terima kasih...😉😉😉

Episode 03 ( Revisi )

Keesokan harinya Alifa sudah bersiap berangkat ke sekolah , seperti biasa dia akan berangkat bersama Ifan .

namun bedanya kali ini mereka akan menuju sekolah yang sama , karna Ifan sudah memutuskan untuk pindah ke sekolah Alifa .

Ya... dulu Alifa memang satu sekolah dengan Ifan , namun karna waktu itu Alifa masih belum bisa menerima kenyataan kalau Haikal mutusin dia tanpa alasan bahkan memilih bertunangan dengan orang lain , dan hal itu mampu membuat Alifa terpuruk karna waktu itu Alifa memang sangat mencintai Haikal , hingga Alifa memutuskan untuk pindah sekolah dengan tujuan agar Alifa bisa move on dari mantan pacarnya itu , dan Aila sebagai sahabat setia Alifa , dia juga memutuskan untuk pindah sekolah bersama Alifa ,karna dia tidak mau berpisah dengan sahabat karibnya .

" Apa Haikal juga satu kelas denganmu ." tanya Ifan dengan pandangan masih lurus ke depan .

" Ya jelas lah Kak , di sekolah yang dulu dia kan emang satu kelas sama aku , jadi sekarang pun dia tetap menjadi teman sekelasku ."

" Iya juga ya..." batin Ifan .

" Tapi sejauh ini dia belum pernah nyakitin kamu kan... atau dia mencoba mendekatimu lagi ."

" Tidak , dia tidak menyakitiku hanya saja..." Alifa menggantungkan bicaranya .

" Hanya apa...???" tanya Ifan penasaran sambil menoleh ke arah Alifa .

" Kemarin dia memintaku untuk kembali sama dia bahkan dia ngajakin aku nikah ."

" Sialan... beraninya cowok brengsek itu ngajakin Alifa nikah ." batin Ifan sambil mengeraskan rahangnya .

" Lalu kamu menerimanya ."

" Ya nggak lah ,aku kan sudah punya tunangan dan Kak Ifan tau sendiri kan... kalau aku sangat mencintai tunanganku ."

" Syukurlah kalau gitu , dan ingat jangan dekat2 lagi dengan cowok brengsek itu ."

" Iya , Kak Ifan tenang aja ."

Tak berapa lama mobil sport yang mereka tumpangi memasuki area parkir sekolah .

seperti biasa banyak mata yang tertuju pada mereka .

Bahkan banyak di antara mereka yang bertanya - tanya siapa pemilik mobil mewah itu ,karna baru kali ini mereka melihat mobil mewah itu memasuki area parkir sekolah .

Karena memang sebelumnya Ifan hanya mengantarkan Alifa sampai di depan sekolah .

Pada saat turun dari mobil , banyak pasang mata yang terkagum pada pemuda tampan yang sedang bersama dengan Alifa , siapa lagi kalau bukan Ifan , kakak keduanya .

Banyak yang menatap sinis ke arah Ifan , karna dia dengan sengaja menggandeng tangan Alifa sambil memasang wajah datarnya di depan para kaum adam yang memang mendambakan adik kesayangannya itu ,apalagi para siswi penggemar para cogan , teriakan histeris pun terdengar di telinga mereka ,namun mereka tak memperdulikan itu .

" Ada apa Kak..." tanya Alifa heran melihat raut wajah kakaknya yang tidak seperti biasanya memasang raut wajah seperti itu .

" Tidak apa , aku hanya tidak suka melihat mereka menatapmu seperti itu ." jawab ifan , Alifa mengedarkan pandangannya melihat sekeliling para siswa dan siswi yang menatap ke arah mereka .

" Biarkan saja mereka kak ." ucap Alifa pada kakaknya .

Saat mereka berjalan menyusuri koridor sekolah tiba2 terdengar seruan seseorang sedang memanggil nama Alifa , yang tak lain adalah Aila .

" Alifa tunggu ." panggil Aila sambil mempercepat langkahnya menghampiri Alifa yang sedang menoleh ke arahnya ,begitu pun dengan Ifan .

" Tumben Kak Ifan nganterin kamu sampai ke sini ." tanya Aila saat sudah sampai di depan Alifa .

" Siapa bilang aku kesini nganterin Alifa ."

" Trus mau apa dong..." tanya Aila heran .

" Ya... mau sekolah lah... emangnya mau apa lagi ."

" Iya Ai... mulai hari ini Kak Ifan akan sekolah disini sama kita , bahkan Kak Ifan akan jadi teman sekelas kita ."

"Ooo.... jadi ceritanya Kak Ifan pindah sekolah ." Alifa hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan pernyataan Aila .

" Ya udah kalau gitu kita ke kelasnya barengan aja ."

" Kalian duluan aja ,soalnya aku masih mau ke kantor sekolah dulu ,untuk sekedar mengkonfirmasi kehadiranku setelah pindah ke sekolah ini ."

" Ya udah deh ,kalau gitu kita ke kelas duluan ya kak ." pamit Alifa dan Ifan hanya menganggukkan kepalanya .

Setelah dari ruang kepala sekolah Ifan di antar salah satu seorang guru menuju kelasnya .

Sesampainya di depan kelasnya Ifan berpapasan dengan Haikal yang kebetulan juga ingin masuk ke kelas itu .

" Kamu..." ucap Ifan dengan tatapan tidak suka .

" Hai kakak ipar , ternyata kamu juga pindah sekolah ya ." Ifan hanya cuek saja tanpa menghiraukan Haikal yang berdiri di sampingnya .

Tok... tok... tok...

" Permisi pak , saya murid baru di kelas ini ." ucap keduanya bersamaan dan mereka pun menoleh dan melihat satu sama lain , mata mereka pun bertemu dan saling menatap .

" Ayo silahkan masuk dan perkenalkan diri kalian masing2 ." pinta sang guru yang kebetulan wali kelas 3 IPA A .

" Ayo mulai dari kamu dulu ." tunjuk sang guru pada Ifan .

" Baik , hai semua perkenalkan namaku Rivan William Mahendra , panggil aja Ifan , aku pindahan dari SMA CITRA BANGSA , senang bisa berkenalan dengan kalian ." ucap Ifan .

" Hai ifan.... " ucap serentak para siswi di dalam kelas yang mulai bersikap kecentilan kecuali dua gadis yang berhijab yang tak lain adalah Alifa & Aila .

Ifan hanya tersenyum menanggapi sapaan mereka .

" Sudah sudah , ayo silahkan kamu perkenalkan diri kamu ." pinta sang guru pada Haikal .

" Baik , hai semua perkenalkan namaku Haikal Damian Danuarta , panggil aja Haikal , aku juga sama dengan Ifan , juga pindahan dari sekolah SMA CITRA BANGSA , senang bisa berkenalan dengan kalian ." ucap Haikal .

" Hai haikal.... " ucap serentak para siswi dia dalam kelas yang lagi2 bersikap kecentilan yang hanya di balas sebuah senyuman oleh Haikal .

" Ya sudah silahkan duduk di bangku yang masih kosong , dan lanjutkan pelajarannya ." ucap Pak Romi .

Ifan dan Haikal pun mengikuti intruksi dari gurunya dan duduk di bangku yang kosong kebetulan bangku kosong di kelas itu tinggal dua bersebelahan dan akhirnya mereka pun duduk satu meja .

" Sialan... kenapa aku harus duduk satu meja sama cowok brengsek ini ." umpat Ifan dalam hati .

------

Bel sekolah berbunyi menandakan jam istirahat , Alifa segera menutup buku pelajarannya dan perlahan berdiri dari bangkunya keluar kelas di temani Aila .

"Lif , kamu gak mau ngajak Kak Ifan ke kantin ." tanya Aila .

" Buat apa ngajakin orang yang lagi sibuk selvi2 sama penggemarnya yang kecentilan itu ."

" Hah... yang bener ." tanya Aila tak percaya .

" Ya iyalah , tuh liat sendiri ." ucap Alifa sambil menoleh ke arah Ifan dan Haikal yang lagi di kerumuni para penggemarnya yang pada rebutan ngajak selvi .

" Gila banget mereka , masak cuma pengen selvi sama Kak Ifan dan Haikal sampe rebutan gitu , udah kayak lagi ngerebutin artis korea aja ."

" Kakakku kan emang mirip artis korea..."

" Tapi kalau di liat pake sedotan..." lanjut Alifa sambil tertawa kecil .

" Aha...ha...ha...." tawa Aila pecah .

" Kamu ada2 aja lif ." lanjut Aila .

Tak lama kemudian Alifa dan Aila sampai di kantin sekolah .

Aila segera memesan dua piring makanan dan dua gelas jus jeruk .

" Ai aku cari tempat duduk dulu ya , karna takut penuh ." ucap Alifa sembari menggoyang pelan lengan Aila , dan Aila tak menjawab namun Aila menganggukkan kepalanya karna masih fokus memesan makanan .

Akhirnya masih ada tempat kosong dan Alifa segera menjatuhkan tubuhnya pelan di kursi panjang kantin .

Tak lama kemudian Aila datang membawa nampan berisikan 2 piring nasi dan dua gelas jus . Alifa makan dengan sesekali tertawa karena ocehan Aila yang lucu menurut Alifa .

Saat asyik dengan makanan mereka , terdengar suara riuh dari para siswi yang berteriak histeris seperti melihat sesuatu yang menakjubkan .

Membuat Alifa dan Aila menoleh ke arah pintu masuk kantin .

Terlihat dua pemuda tampan sedang berjalan ke arah mereka , siapa lagi kalau bukan siswa baru yang masuk hari ini yang tak lain adalah Ifan dan Haikal .

Ifan menghampiri mereka dan menjatuhkan tubuhnya pelan di samping Alifa .

" Tega kamu ya sama kakak kamu sendiri ." ucap Ifan kesal .

" Maksud Kak Ifan apa sih ngomong kayak gitu ." ucap Alifa pura2 tidak mengerti dengan ucapan Ifan .

" Kenapa kalian ke kantin gak ngajak2 aku , malah main pergi aja ."

" Ooo... itu , habisnya Kak Ifan tuh sibuk ngurusin para penggemarnya yang centilnya kelewatan , ya... dari pada kita nungguin Kak Ifan yang lagi sibuk tebar pesona , mending kita ke kantin duluan ya kan Ai... "

" Bener tuh , siapa suruh Kak Ifan pake tebar pesona segala ."

" Alah... bilang aja kalian cemburu liat aku jadi rebutan cewek2 cakep ."

" Idih... ge er banget sih Kak Ifan ." ucap Aila .

" Tau tuh ,lagian buat apa aku cemburu sama mereka , Kak Ifan kan kakakku ."

Saat mereka lagi asyik2 nya ngobrol tiba2 Haikal menghampiri mereka dengan membawa nampan di tangannya yang berisikan satu piring nasi dan satu gelas jus .

" Boleh gak , aku gabung sama kalian ." tanya Haikal .

" Gak boleh , silahkan cari tempat duduk yang lain ." ucap Ifan tegas .

" Tapi tempat duduknya udah penuh semua ."

" Bodo amat emang aku pikirin ." ucap Ifan judes .

" Kak Ifan gak boleh kayak gitu ,kasian kan Haikal , masak iya dia makan sambil berdiri , lagian ini kan tempat umum jadi siapa pun boleh duduk disini ." ucap Alifa .

" Kok kamu malah jadi ngebelain dia sih , aku ngelakuin ini kan , supaya dia gak deket2 lagi sama kamu ." ucap Ifan marah .

" Aku gak belain dia kak , aku hanya.." belum selesai Alifa bicara Ifan sudah memotongnya .

" Alah... alasan , bilang aja kalau kamu masih cinta sama cowok brengsek ini iya kan...." bentak Ifan mulai tersulut emosi .

Deg....

Kata2 Ifan seakan -akan menusuk hati Alifa , bagaimana tidak , sebelumnya Ifan tidak pernah bicara kasar terhadap Alifa apalagi sampai membentaknya .

" Terserah Kak Ifan mau bicara apa , tapi yang jelas apa yang Kak Ifan katakan barusan itu sama sekali tidak benar ." Alifa beranjak dari duduknya dan segera pergi dari tempat itu .

" Ah sial... kenapa aku tidak bisa mengontrol emosiku sih ." batin Ifan .

-

-

-

-

-

Hai gays... bagi yang suka sama ceritanya

jangan lupa like ,komen dan vote ya...

biar author makin semangat nulisnya😉😉😉

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!