Masya adalah gadis yang sangat tegar dan kuat. Dia tidak pernah mengeluh kepada orang tuanya apapun keadaannya. Masya gadis yang cukup pintar dan bertanggung jawab, dia tumbuh dengan baik. Saat dia masih duduk di bangku SMA kelas 3 keluarganya mengalami musibah yang bertubi tubi, dimulai dari ayahnya yang sakit karena serangan jantung hingga perusahaannya bangkrut dan banyak hutang. Disaat saat masya membutuhkan seorang ayah tapi ternyata ayah yang masya sangat sayangi pergi meninggalkan meraka untuk selamanya. Akhirnya pun mama masya menjadi janda dan meraka tinggal dirumah sederhana milik orang tua ibunya.
Saat ini masya menjalin hubungan dengan seorang pria tampan bernama miko. Masya,Lisa dan Miko sudah bersahabat dari dulu. Namun memang sudah lama miko memiliki perasaan kepada masya. Mereka menjalin hubungan hampir 3 tahun.
"Miko" teriak masya sambil lari mengejar miko yang ada didepan kelas
"Ada apa? aku lagi sibuk nanti aja kita ngomong ya." Ucap miko lalu pergi meninggalkan masya.
Masya berdiri terpatung melihat sifat miko yang aneh padanya.
Miko kenapa sih akhir akhir ini dingin banget sama aku, apa salahku kenapa dia berubah biasanya dia baik dan perhatian sama masya, fikir masya.
Sebenarnya saat ini masya sangat membutuhkan seseorang yang dapat menemani dan menghibur masya. Namun disaat saat dia butuh, tidak ada seorangpun disamping masya.
Masya kembali kekelas karena hari ini ada ujian. Setelah beberapa jam ujian berakhir dia segera pulang karena selesai sekolah dia harus bekerja paruh waktu untuk membantu keuangan keluarganya.
Setelah ayahnya meninggal dia harus kerja paruh waktu ditoko buku. Dia harus berusaha keras untuk ibunya.
Beberapa saat dia kerja tiba tiba dia dikejutkan dengan seorang cewek dan cowok masuk ketoko tersebut dengan bergandengan tangan. Dan yang membuat dia sangat terkejut ternyata itu miko dan lisa sahabat masya.
Masya menghampiri miko dan lisa yang sedang memilih buku di toko itu.
"Sayang kita beli buku latihan soal ujian aja, kan bentar lagi kita ujian akhir"kata lisa dengan memegang tangan miko.
"Iya deh. Pilih dulu habis ini kita makan malem"sahut miko smbil memegang pipi lisa.
Masya yang tadi berdiri dibelakang mereka terkejut mendengarkan percakapan mereka. Apa sayang? lisa panggil miko sayang apa maksut dari semua ini kenapa mereka tega mengkhianatiku hiks hiks, masya bicara dalam hatinya tanpa dia sadari terasa air mata nya menetes dipipi masya.
"Miko lisa ! kenapa kalian jahat sekali kenapa kalian tega mengkhianatiku! sejak kapan kalian berhubungan dibelakangku." Masya berteriak dan tak sengaja meneteskan air matanya.
Miko yang dari tadi berdiri kaget tiba tiba masya berdiri dibelakang mereka.
Maaf masya, ucap miko lirih.
"Maaf masya aku merebut miko dari kamu karna memang dari dulu aku suka sama dia dan karna sekarang kamu sudah miskin jadi miko sudah tidak mau lagi sama kamu maaf ya. Ya sudah kita pergi aja yuk sayang."lisa berkata sambil memegang erat tangan miko.
Miko tidak mengucapkan sepatah kata apapun dari mulutnya dia hanya terdiam , kemudian mereka meninggalkan masya.
Masya maafkan aku, aku gak bisa jelasin ini semua. Aku harus nurut orang tua ku, aku tidak mau hidupmu jadi sulit karna hubungan kita maaf.
Miko berjalan menatap masya yang berdiri mematung. Akhirnya jam sudah menunjukkan pukul 8 masya bersiap pulang.
Masya berjalan menyusuri keheningan malam dia memikirkan kejadian tadi siang yang membuat hatinya sangat sakit. Dia tidak menyangka laki laki yang sangat dia sukai berkhianat dengan sahabatnya sendiri. Hati masya hancur.
Kenapa cobaan bertubi tubi datang aku sudah cukup hancur karena keadaanku sekarang kenapa mereka tega. Tangis masya pecah dia tidak bisa mengontrol tangisan nya dia menangis tersedu sedu.
Sedangkan di waktu yang sama dibelahan lain yaitu miko dan lisa sedang makan malam dan menikmati makanan mereka masing masing. Tidak ada percakapan sama sekali diantara mereka. Setelah beberapa menit akhirnya lisa yang memulai percakapan
"Miko kita harus tetap berusaha dekat seperti ini. Jangan sampai orang tuamu mempersulit hidup masya." Ucap lisa sambil menghabiskan makanan nya.
"Sebenarnya aku tidak setuju kita dijodohkan begini tapi aku juga tidak mau kalau masya sampai terluka." Ucap miko sambil mengusap wajahnya.
Setelah mereka ngobrol sambil menghabiskan makanan, miko mengantarkan lisa pulang.
Masya masih menangis sambil berjalan pulang. Tiba tiba tanpa sadar dia menyebrang jalan tanpa menoleh.
citttt
cittt
bruk
"Brengsek kamu lex!! kmu mau membunuhku ha!" Teriak ferry sambil mengusap usap kepala nya yang terbentur kursi didepannya.
"Sorry sorry fer aku gak sengaja. Ada cewek nyebrang gak liat liat." Ucap alex sambil keluar dari mobil.
"Heh kamu mau mati ya!! nyebrang jalan gak liat liat.!!!!" Teriak alex pada masya yang jatuh didepan mobil sambil menangis tersedu sedu.
"Hah"mata alex terperangah melihat gadis cantik yang terduduk jatuh didepan mobil.
"Kamu enggak apa apa kan."Tanya alex sambil mendekati masya."Kamu kenapa kok nangis ? sakit ya ? mana yang terluka ?sambil memegang masya,
tangis masya pecah saat alex bertanya dia menangis sesegukan.
"Hei hei kamu jangan nangis dong kan aku gak ngapa ngapain kamu, nanti dikira aku mau perkosa kamu lagi." Ucap alex kebingungan melihat masya yang menangis tersedu sedu.
Ferry yang didalam mobil dari tadi udah ngomel ngomel tidak jelas karna dia sudah merasa lapar.
"Brengsek nih alex kok gak masuk masuk mobil ngapain sih dia, dasar kurang ajar tunggu ya aku hantam bentar lagi kau." Ucap ferri sambil keluar dari mobil dan membawa bantal kecil yang biasa dibuat bantalan tidur olehnya.
Cih dasar playboy cap kadal kau ya, baru liat cewek bening sedikit sudah lupa kau dengan ku awas kau.
ehm ehm
Ferry dari dekat mobil mengawasi gerak gerik sahabatnya tersebut sambil terus mengancam dalam hatinya sedang kan alex yang sedari tadi duduk disamping masya bingung karna dia menangis enggak mau berhenti.
"Ayolah jangan nangis apanya yang sakit aku antar kerumah sakit, jangan nangis terus dilihatin orang aku malu."Ucap alex sambil memegang tangan masya.
Cih dasar kau ya gak sadar juga kau aku disini nunggu dia, gak liat apa ya dikira setan kali aku.. Hmm tapi dilihat lihat cantik juga itu cewek. Ups ada apa ini dengan otak ku ada yang tidak beres ini.
Ferry bergumam gumam sambil menggeleng gelengkan kepala nya, karna baru ini dia mau liat dan memuji wanita . Dia yang bersifat dingin dan kasar namun banyak cewek cewek dan anak dari rekan bisnisnya yang ingin dekat dengannya namun dia tidak pernah mau melihat sedikit pun.
"Woy kambing brengsek kau, aku udah lapar nih nungguin kamu ngapain sih ngurus hal kecil aja enggak kelar kelar mau aku hantam kau."Teriak feri kesal.
"Hust jangan berisik juga dong kamu aku jadi bingung nih. Dia nangis terus aku tanya enggak mau jawab, gimana nih." Ucap alek yang kebingungan melihat masya diam tak bicara apapun padanya dan masih tetap menangis.
"Ya sudah lah bawa saja kerumah sakit nanti biar fe yang ngurus."Ucap feri sambil kembali kedalam mobil.
Menyebalkan keluar sekali sama dia pengen nenangin diri malah jadi kacau dasar alex brengsek.
Ferry mengambil ponsel nya lalu menghubungi sekertaris fe. Dia adalah orang kepercayaan keluarga freditama dari dulu.
"Iya tuan muda ada apa?."Ucap sekertaris fe dari sambungan ponselnya.
"Cepat kejalan xxx."Ucap ferri kesal sambil menyenderkan kepalanya di kursi.
Dengan sigap sekertaris fe segera berangkat kelokasi, tidak ada 15 menit dia sudah sampai. Fe langsung menghampiri mobil ferry didepannya dan mengetuk kaca pintu mobil.
"Malam tuan muda." Ucap sekertaris fe menundukkan kepala sambil membuka pintu mobil.
Feri keluar dari mobilnya berdiri tegap memandang masya dan alex.
" Fe urus gadis in. "Ucap feri datar.
"Baik tuan muda. Tuan alek biarkan saya saja yg mengurusnya silakan lanjutkan perjalanan anda.
"Oke lah urus dengan baik. Terimaksih fe, aku berangkat dulu." Ucap alex sambil memasuki mobil.
Fe menundukkan kepala dan mobil ferri melaju kembali.
"Maaf nona mari saya antar kerumah sakit." Ucap fe sambil menggandeng tangan masya yang tangisannya sudah sedikit reda.
Masya berjalan menuju mobil yang dinaiki sekertaris fe.
Kenapa semua orang seenaknya saja memperlakukan orang miskin. Tanpa mengucapkan maaf pun mereka langsung meningglkan ku hiks hiks masya bergumam dan meneteskan air matanya.
Sekertaris fe menuju rumah sakit xx dan menemui dokter frengki untuk mengurus masya. Dokter frengki adalah dokter keluarga freditama.
Dijalan fe menanyakan tempat tinggal masya.
"Maafkan kami nona. Kami akan bertanggung jawab dan mengantar nona kembali kerumah dengan selamat."Ucap fe sambil melihat masya dikaca.
"Iya tuan terimaksih rumah saya dijalan mawar." Ucap masya sambil melihat jalan masya berfikir, otaknya sudah dipenuhi dengan kehidupannya yang sangat rumit baginya.
Sampai dirumah sakit sekertaris fe membukakan pintu untuk masya dan mengantarnya bertemu dokter frengki.
"Permisi tuan. Tolong obati nona ini. "Ycap skertaris fe sambil membawa masuk masya.
"Hei iya ada apa ini?, kenapa dia luka luka gini apa yang terjadi fe ?.Tanya dokter frengki lalu berjalan menghampiri masya.
Terimaksih kakak kakak udah mampir membaca novel ku mohon kritik dan saran yg membangun.
Sebelum sekertaris fe membuka mulutnya menjawab ternyata masya sudah menjawab dulu pertanyaan dokter frengki.
"Cuma luka dikit dok, tidak sengaja tadi aku nyebrang tertabrak mobil." Jawab masya sambil menunjukkan luka dilutut dan siku nya.
Dokter frengki langsung menangani masya mengobati luka lukanya.
#restoran
Alex dan ferry sampai ditujuan mereka yaitu restoran tempat biasa mereka makan bersama saat bertemu.
Kenapa tiba tiba aku kepikiran cewek tadi ya, ada apa???. Apa fe udah bawa anak itu kerumah sakit.
Ferry mengambil ponsel dari saku nya dan menghubungi sekertaris fe.
dring
dring
"Selamat malam tuan muda ada yang bisa saya bantu tuan muda. ?"Jawab sekertaris fe yang saat ini sedang menemani masya.
"Emm fe apa kamu udah bawa gadis tadi kerumah sakit?. Urus dengan baik fe aku tidak mau nanti ada rumor yang tidak baik ."Ucap feri sambil mengetuk ngetuk tangannya dimeja yang tanpa dia sadari ternyata alex mendengarkan apa yang dia lakukan.
Sambil memesan makanan yang dia makan alex sambil bergumam dalam hatinya , hah sejak kapan dia perhatian sama wanita apa ada yang salah dengan dia hari ini. Sepertinya tadi benturan nya lumayan keras mungkin ya jadi agak gesrek otaknya. Alex merasa ada yang salah dengan ferry.
"Ehm ehm hey sob apa kamu tadi terbentur terlalu keras coba aku lihat apa ada yang salah dengan isi kepala mu. Ada apa dengan mu. ?" Tanya alek yang penasaran dengan sifat temannya tersebut setelah melihat cewek cantik tadi.
"Siap tuan muda. Selamat malam, anda hati hati tuan muda." Ucap sekertaris fe.
"Hemm."Jawab ferry sambil menutup telfon nya."Diam kamu lex ini semua karna kamu jangan mikir macam macam." Ucap feri kesal menatap tajam alx.
Alex tertawa, "Santai kawan aku cuma khawatir sama kamu."Alex berkata sambil tertawa. "Kamu mau makan apa aku udah pesan." Tanya alek menyodorkan menu makanan.
"Cih apa kamu sudah lupa makanan yang aku suka ha. Sepertinya otak mu yang gesrek.!" Jawab ferry dengan kesal.
Mereka bercakap cakap sambil bercanda sedangkan dibelahan dunia yang lain dirumah sakit tempat masya periksa, sekertaris fe menatap masya bingung. Tumben tuan muda menanyakan soal wanita biasanya kalau ada masalah apapun dia tidak mau tau. Ada apa dengan tuan muda siapa gadis ini gumam sekertaris fe. Ternyata pemikiran sekertaris dan sahabatnya sama karna tiba tiba feri menanyakan sesuatu yang tidak penting tersebut. karna memang biasanya feri orang yang acuh dan tidak mau tau.
"Tuan mari kita pulang udah selesai tinggal beli obat!."Paanggil masya sambil melambai lambaikan tangan nya didepan sekertaris fe yang tiba tiba diam tanpa bicara apapun.
Heh ada apa sih dengan tuan ini kenapa lihatin aku kayak gitu memang aku salah apa coba dasar si wajah datar memang dulu orang tuanya nyidam apa ya kok punya anak wajah tanpa ekspresi gini menyebalkan gumam masya.
"Hey fe kamu ada pa kenapa bengong? tuh udah selesai." Ucap dokter frengki sambil menepuk pundak fe. Itu nanti kamu ambil obatnya ya 3 hari udah kering kok lukanya tidak begitu parah." Ucap dokter frengki lalu kembali duduk ditempatnya.
Sekertaris fe yang tadi bengong glagapan karna tepukan dokter frengki.
"Tidak apa apa tuan maaf. Terimaksih saya pamit dulu." Kata fe sambil membuka pintu untuk kaluar. Mari nona saya antar pulang." Kata fe pada masya.
Masya berjalan kearah pintu. Dia meringis karna masih terasa sakit lukanya. Cih dasar orang ini ya memang gak lihat kaki ku agak pincang gini ?. Gak ada niat bantuin kek, huh orang aneh gumam masya. Iya tuan mari mampir ambil obat dulu ya, terimakasih dok saya permisi pulang ." Ucap masya keluar dari pintu.
"Selamat malam tuan. Saya pamit permisi." Ucap fe sambil menundukkan kepalanya dan menutup pintu.
Setelah mengambil obat mereka langsung menuju parkir mobil dan sekertaris fe mengantar masya pulang. Dalam perjalanan tidak ada suara sama sekali mereka diam. Sekertaris fe fokus menyetir sedangkan masya sudah jauh melamun kemana mana.
Kenapa ada aja cobaan untukku apa salah ku dulu sampai begitu banyak cobaan datang menghampiri ku. Tapi aku tidak boleh lemah aku harus kuat aku harus bisa jaga mama. Karna hanya mama yang aku punya. Bagaimanapun mama segalanya untukku tanpa dia sadari menetes air mata maysa, dia juga mengingat teman dan kekasihnya yang tiba tiba dekat tanpa dia sadari mereka mengkhianati masya.
Tidak lama masya melamun tiba tiba dia dikagetkan dengan pertanyaan sekertaris fe.
"Nona maaf yang mana rumahnya" sambil clingukan fe mencari rumah masya karna memang dia juga tidak tau.
"Turun sini aja deh aku jalan aja. Makasih tuan sudah merepotkan mengantar saya." Masya membuka pintu keluar mobil mewah tersebut.
fe keluar dari mobil ,"Apa nona tidak mau saya antar sampai rumah." Tanya fe pada masya.
"Gak usah tuan saya pulang sendiri terimaksih." Ucap masya sambil berjalan tanpa menghiraukan sekertaris fe.
Akhirnya sekertaris fe pulang dan masya berjalan pulang kerumahnya. Dirumah ibunya sudah khawatir karna masya belum juga pulang.
Makasih kakak sudah mampir membaca novel ku mohon dukungannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!