NovelToon NovelToon

Aku Ingin Dicintai

Opening story EPISODE 1

EXT. BUKIT – SIANG

ESTABLISHED: Pemandangan sebuah bukit yang biasa dipakai untuk balap motor. Di eksplore suasananya bukit terjal dan curamnya.

(NOTE: Ambil pake drone).

Lalu kamera mengambil gambar sebuah jalan setapak di atas bukit yang terjal dan curam.

SOUND FX: NGOENG.. NGOENG.. NGOENG! Terdengar suara motor trail yang meraung-raung di kejauhan. Lama-lama suara itu mendekat.

Barulah tampak sebuah motor trail yang melaju cepat, melawati jalan setapak bukit yang terjal dan curam itu.

(NOTE: Ada kamera khusus yang dipasang di stang motor, untuk mendokumentasikan perjalan itu. Ini untuk kebutuhan ketika Nanda melihat dokumentasi hobi ekstrimnya).

CU: Wajah pengendara tertutup helm full face.

Gaya si pengendara motor keren banget, lincah, meliuk-liukkan motornya dengan gaya yang sangat lincah, ahli dan kayak profesional banget.

Jauh dibelakang.. sebuah motor trail lain juga melaju cepat, berusaha menyusul. Tak kalah lincahnya dengan pengendara motor trail pertama.

(NOTE: Ada kamera khusus juga yang dipasang di stang motor, untuk mendokumentasikan perjalan itu. Ini untuk kebutuhan ketika Nanda melihat dokumentasi hobi ekstrimnya).

DRONE SHOT: Dua motor yang bergerak lincah melewati bukit terjal dan curam itu.

(NOTE: Adegan kebut-kebutannya diekplore sekeren mungkin).

Tak lama motor trail pertama dan kedua berhenti di atas bukit.

DRONE SHOT: Pemandangan pedesaan di bawah bukti yang indah, terlihat dari atas bukit.

SLOW MOTION/CU: Pengendara motor pertama buka helmnya.

JREENG! Ternyata dia adalah Nanda. Rambut panjangnya langsung tergerak dari balik helm-nya dan berkibar-kibar diterbangkan angin. Nanda noleh ke pengendara motor satu.

SLOW MOTION/CU: Pengendara motor kedua juga membuka helm..

JREEEEENG! Dia Ilham, Wajahnya persiiiis sama dengan Rafi.

(NOTE: Tapi dia bukan Rafi, melainkan Ilham, kekasih Nanda yang wajahnya memang mirip dengan Rafi. Tapi kita giring ke penonton, seolah dia memang Rafi).

Nanda menatap takjub..

POV NANDA: Ke jalanan bukit yang makin terjal dan curam.

(Lebih membahayakan dibanding track yang sudah mereka lalui).

Nanda mengambil pemandangan ekstrim itu dengan kamera HP-nya, setelah itu menyimpan lagi kameranya dalam tas slempangnya.

NANDA

(senyum, menatap Ilham)

Inilah jalan yang kita cari. Dan kita akan jadi orang pertama yang melewatinya.

DEG..! Ilham kaget dan langsung protes.

ILHAM

Sayang, kamu yakin?! Kita mau lewatin ini?

Nanda langsung merajuk, sambil memegangi lengan Ilham, sambil menggoyangkannya. Walo cewek tangguh, tapi Nanda masih bisa bermanja-manja ke Ilham.

NANDA

Ayolah, sayang.. anggap aja jalanan terjal dan curam itu sebagai jalan hidup kita..

Ilham makin kaget dan mau protes lagi.

ILHAM

Itu terlalu berbahaya, sayang!

Namun Nanda keburu pake helm dan memacu motor trailnya.

Ilham kaget dan jadi cemas.

ILHAM

Duh, susah banget sih dibilanginnya!?

Mau nggak mau Ilham pun lalu memakai helmnya dan bergegas memacu motor trailnya, mengejar Nanda.

ILHAM

(buka penutup/’kaca’ muka helm, teriak)

Nandaaa..!!! Sayaaaang..!!! Stooop..!!! Berhentiii..!!!

Namun Nanda tidak mengkhiraukan dan malah terus memacu motor trail melewati jalan setapak bukit yang semakin curam dan terjal.. (Jalan yang tadi dilihatnya dari atas bukit).

Nanda seperti menantang maut, gak ada takutnya sama sekali.

DISSOLVE

INT. KANTOR NANDA. (RUANG KERJA NANDA) – SORE

CU: Di layar HP milik Nanda.. tampak sebagian adegan di atas.

(yang diambil pake kamera yang dipasang di stang dua motor; Nanda dan Ilham).

Ternyata adegan itu hanya rekaman yang dilihat dari HP Nanda.

Hingga kamera menangkap wajah cantik Nanda, yang sedang senyum-senyum sendiri lihat rekaman saat ngetrail bareng sama Ilham, calon suaminya.

Nanda sudah terlihat cantik, rapih karena mau pergi..

(NOTE : Nanda ini pengusaha sukses yang suka olahraga ekstrem)

NANDA

Sayang, kamu lucu banget sih waktu itu. Pake teriak-teriak panik gitu.. Eh, akhirnya nyusul juga.

SOUND FX: JGEEER..! Tiba-tiba terdengar suara petir yang menggelegar, pertanda mau hujan..

Nanda kaget, langsung liat ke luar lewat jendela.

POV Nanda : Langit yang tampak mendung..

CUT TO

INT. RUMAH ILHAM. SORE

Pintu kamar Ilham terbuka. Ilham yang sudah berdandan rapi keluar dari kamarnya.

Indri muncul, sambil bertanya heran.

INDRI

Baru juga dateng.. Udah mau pergi lagi.. Mau ke mana lagi sih?

KRRING..! Belum sempat Ilham jawab, tiba-tiba HP Ilham bunyi..

Ilham lalu ambil HP nya dan lihat siapa yang telepon..

CU : Di layar GP terlihat tulisan “Incoming call Nanda..”

Ilham pun menjauh dari Indri dan terima panggilan Nanda..

INTERCUT

INT. KANTOR NANDA (RUANG KERJA NANDA). SORE

Adegan dibuat cut to cut..

Nanda telepon sambil terus lihat keluar jendela..

NANDA

Sayang.. kamu udah sampai mana?

ILHAM

Aku masih di rumah..

NANDA

(jadi bete) Lho.. Bukannya kita mau foto prewed ama fiting baju pengantin..?

ILHAM

Iya.. Ini juga udah mau jalan kok..

NANDA

Ya udah.. Aku tungguin di cafe depan taman.. (Agak memaksa) Buruan ya.. Mau ujan neh..

ILHAM

Iya sayangku yang bawel..

Nanda pun lalu mengakhiri panggilannya.

BACK TO

Ilham juga mengakhiri panggilannya sambil kemudian menjawab pertanyaan Indri yang tadi belum di jawabnya..

ILHAM

Mau foto prewed sama Nanda, Ma. Sekalian mau fitting baju pengantin.

SOUD FX: DUAAAR..!!! Terdengar suara petir menggelegar..

DEG..! Indri kaget dan langsung berusaha menahan Ilham.

INDRI

Ngga salah..? Mau Hujan gini mau foto prewed..? Di tunda dulu kan masih bisa..

ILHAM

(senyum untuk tenangin mamanya) Tenang aja Ma.. Ujananya ngga bakal turun kok.. (Pegang pundak Mamanya) Aku nggak bisa nunda foto prewed dan fitting baju pengantin, Maa.. karena udah aku sama Nanda rencanain jauh hari

INDRI

(masih keberatan)

Kamu ini kalo dibilangin orangtua..

ILHAM

(motong) Aku pergi dulu ya, Maa..

Ilham keluar rumah.

Indri kaget dan bergegas mengikuti di belakangnya dengan wajah yang terlihat sangat cemas.

INTERCUT TO

EXT. RUMAH ILHAM. HALAMAN DEPAN – SORE

Ilham memasuki mobil.

(Mobilnya diparkir di garasi atau di halaman rumah yang ada penutup atasnya, jadi Ilham gak perlu kehujanan).

Indri mengikuti di belakang Ilham, masih berusaha melarang Ilham pergi.

INDRI

Ilhaaaammm..

Ilham buka kaca.. ia senyum ke Indri..

Mobil Ilham sudah keburu melaju pergi.

Indri menatap cemas.

SOUND FX: JGEER..! JGEEER..! Suara kilat makin terdengar menyeramkan dan angin yang mulai berembus kencang..

Indri menatap mobil Ilham, hingga keluar dari halaman.

CU: Dari ekrpresi wajahnya, terlihat kalo Indri cemas banget.

CUT TO

INT. KANTOR NANDA (RUANG KERJA NANDA + LOBI). SORE

Nanda masukin HP nya ke dalam tas dan ngga sengaja melihat kotak jam. Nanda pun lalu membuka kotak. Di dalamnya ada jam yang di berikan Nanda ke Rafi di season 1.

NANDA

(tersenyum, menggumam)

Jam ini pasti cocok buat Ilham.

Nanda masukin tutup kotak dan masukin kotak ke dalam tasnya. Setelah itu Nanda pun lalu beranjak pergi..

CUT TO

EPISODE 02

INT. KANTOR NANDA. KORIDOR - SORE

Nanda bergegas keluar dari ruangannya, sambil membawa tas dan melewati beberapa karyawan dan karyawatti. Mereka langsung pada membungkuk hormat.

ALL

Sore, Bu..

Nanda senyum tipis..

Tak lama Mona muncul, menjajari langkah Nanda.

MONA

Nan, Mau ke mana?

NANDA

Mau foto prewed, sekalian fitting baju pengantin.

JREENG..! Mona kaget dan langsung protes.

MONA

Serius? Mau hujan gede lho. Ngga bisa ditunda besok apa..?

NANDA

Ngga bisa.. Gue tetep harus jalan..

MONA

Nan..

NANDA

Sst.. udah. Lagian biar PR satu-satu selesai, Mon. Ga ada yang ditunda-tunda lagi..

Nanda terus jalan. Mona jadi cemas, ambil payung di dapur dan kembali ikutin Nanda..

CUT TO

INT/EXT. MOBIL ILHAM/JALANAN - SORE

Langit terlihat makin gelap dan petir terus bermunculan dan angin yang tampak berhembus kencang.. JGEER..! JGEEER..!!

Ilham lagi nyetir jadi cemas dan mempercepat laju mobilinya..

CU: Kaki Ilham menginjak gas.. NGEEEENG!

CUT TO

EXT. KANTOR NANDA. HALAMAN/PARKIRAN DEPAN – SORE

Hujan perlahan mulai turun.. Nanda berjalan sambil tutupin kepalanya pakai tas. Namun Mona muncul sambil payungin Nanda dan terus ngomong ke Nanda..

MONA

Nan.. Hujannya udah turun.. mana udah mau malem lagi Nan.. Gue takut lo kenapa-napa..

Nanda lihat Mona, cubit pipi Mona sambil senyum

NANDA

Tenang aja, gue bakal baik-baik aja kok.

Tiba-tiba Nanda tersenyum dengan mata berbinar-binar.

NANDA

Lagian hujan-hujan gini, malah keren lho fotonya. Mon.. (sok puitis) Romantika di bawah hujan, Ini akan jadi memori indah buat gue.

Nanda yang sudah berdiri samping mobilnya lalu membuka pintu dan masuk mobil.

BRAK! Pintu mobil ditutup.

Mesin mobil dinyalain..

BREEEEM! Mobil Nanda pun melesat pergi.

Mona menatap mobil Nanda dengan cemas.

CUT TO

EXT. PARKIRAN CAFE. SORE

Hujan turun dengan derasnya.. dibarengi dengan suara petir yang menggelegar. SOUND FX: DUAAAR.. DUAAAR..!!!

Mobil Ilham berhenti di pakiran cafe. Ilham lalu turun dari mobil dan berlari masuk ke dalam café, sambil mengunci pintu mobil dengan remote.. NGUIK-NGUIK!

Adehan di bawah ini.. SLOW MOTION semua:

CU: Kaki seorang cowok melangkah tergesa.. kamera ke atas.. sehingga tampaklah sosok cowok yang berjalan bergegas pake payung. Kamera ke atas, terlihat wajah Rafi!

(NOTE: Di sini adegan kita giring seolah Rafi adalah Ilham, karena mereka pake baju yang sama (WARNANYA, JENISNYA MISAL KAOS, ATAU KEMEJA – TAPI MODEL NYA BEDA GA PAPA) DAN bisa dibedain, kalo Ilham pakai kaca mata – BAJU ILHAM DISAMAKAN WARNA DAN JENISNYA DARI RAFI YANG SUDAH DI SHOT).

Dari arah yang berbeda.. seorang cowok juga pas lewat, pake payung.. ketika payung tersingkap..

JREEEENG! Ternyata dia adalah Ilham, pake baju yang sama dengan Rafi. Rafi dan Ilham berpapasan, tapi mereka saling gak liat satu sama lain.

SALING PAPASAN, JADI MISAL ILHAM NUNDUK SAMBIL TUTUP PAYUNGNYA..- TINGGAL DIMAININ KAMERA, MISAL CU: WAJAH RAFI.. TAPI PUNDAK ILHAM KELIHATAN.. ATAU PAS WAJAH ILHAM, HANYA PUNDAK RAFI YANG KELIHATAN..

Ilham menatap sekitar, mencari-cari Nanda..

CUT TO

INT/EXT. MOBIL NANDA/JALANAN - SORE

Hujan masih mengguyur deras.

Mobil Nanda melaju cepat di jalanan.

KRING..! Tiba-tiba HP Nanda berdering..

Nanda yang lagi nyetir tercekat dan lihat HP nya..

CU HP : DI layar HP terlihat tulisan “Incoming tante Indri..”

Nanda pun lalu terima panggilan..

NANDA

Ya hallooo Tan..

INTERCUT

INT. RUMAH ILHAM. SORE

Adegan dibuat cut to cut..

Indri telepon Nanda sambil omelin Nanda..

INDRI

Kamu ini gimana sih..? Tahu ujan gede banget.. Malah ngajakin Ilham foto Prewed..!!

NANDA

Abis mau gimana lagi tan..? Kami terlanjur udah janji ama fotografer dan desainer..

INDRI

Kan besok juga bisa..?

NANDA

Ngga bisa.. Apalagi hari pernikahan aku ama mas Ilham udah makin dekat.. Jadi kami emang harus buru-buru foto prewed..

INDRI

Akh..! Susah emang ngomong sama orang-orang keras kepala kayak kamu ma Ilham..!! Pokoknya awas aja kalau terjadi apa-apa sama Ilham..!!

Indri yang terlihat kesal lalu mengakhiri panggilan..

BACK TO

Nanda juga mengakhiri panggilan sambil menghela nafas panjang.

JGEER..! JGEER..! Kilat masih terus bermunculan..

Nanda pun jadi cemas dan mempercepat laju mobilnya..

Tiba-tiba.. di depannya ada truck yang angkut balok kayu yang berjalan pelan sekali.

Nanda pun jadi kesal dan terpaksa memperlambat laju mobilnya sambil pencet-pencet klakson dengan gak sabaran.

INTERCUT

INT/EXT. TRUK/JALANAN - SORE

SOUND FX: DIIIN.. DIIIN.. DIIIIN..!!! Suara klakson mobil Nanda yang tergesa-gesa, terdendengar.

Terdengar suara lagu dangdut. (Gak gitu kenceng, jadi suara klakson mobil Nanda masih terdengar).

Sopir truck dengar suara klakson itu, tapi dia tak mengkhiraukannya.. malah asik manggut-manggut, sambil dengerin lagu dangdut.

INTERCUT WITH:

Tali pengikat kayu perlahan mulai terlepas.

(Bikin sedramatis mungkin).

JRENG! BUILD UP TENSION!

(Penonton tau, balok kayu akan segera jatuh dari bak truk).

CLOSE UP SHOTNYA TOLONG BIKIN DRAMATIC, MISAL TUMPUKAN KAYU YANG BERGERAK, TALI PENGIKAT YANG MAU TELEPAS..

INTERCUT WITH:

Nanda mau nyalip lewat sisi kanan, perlahan...

Truck ikut bergerak ke sisi kanan.

Nanda pun kembali pencet klakson mobilnya…

DIIIIN.. DIIIIN..!!!

INTERCUT WITH:

Musik dangdut masih terdengar di sini.

Supir truck tetap tidak mengkhiraukan suara klakson. Dia masih manggut-maggut, menikmati musik dangdut.

INTERCUT WITH:

Di dalam mobilnya.. Nanda makin gak sabaran.

CU: Kaki Nanda yang menginjak gas.

Mobil Nanda terlihat mau nyalip lewat sisi kiri.

INTERCUT WITH:

Tali pengikat kayu makin terlepas.

GLUDAAAK..!!! Satu kayu gelondongan/besi jatuh dari mobil.

INTERCUT WITH:

JREEEENG! Nanda kaget, berusaha banting stir.

INTERCUT WITH:

GLUDAK.. GLUDAK.. GLUDAK! Lama-lama kayu gelondongan/besi jatuh satu per satu dari atas truk.

INTERCUT WITH:

JREENG..! Nanda kaget dan langsung banting stir mobilnya, tancap gas untuk melewati kayu atau besi yang jatuh..

SLOW MOTION: Kayu gelondongan/besi jatuh ke jalan..

JRENG! BUILD UP TENSION!

INTERCUT WITH:

Ternyata saat banting stir, di kanan jalan ada sorot lampu mobil dari arah depannya.. JRENG!!

Nanda langsung cepat banting stir lagi ke kiri… ciiit!!!

WUZZ, MOBIL DI DEPANNYA LEWAT..

NANDA TERPAKSA INJAK REMNYA, BEREHNTI SEJENAK…

JREENG..! Nanda masih shock..

CUT TO

INT. CAFE. SORE

Ilham menatap sekitar, mencari-cari keberadaan Nanda.

ILHAM

Nanda mana ya..? Kok dia belum sampe..?

Ilham pun duduk di salah satu bangku. Gelisah...

INTERCUT WITH:

INT. MOBIL NANDA. SORE

Nanda masih shock di belakang setirnya. Ia tarik nafas…

TAK LAMA INGAT JANJINYA SAMA ILHAM... LALU NANDA PINDAHIN PERSNELING (Matic). NANDA PUN MELANJUTKAN JALANNYA…

DISSOLVE TO

Sore berganti malam..

INT/EXT. MOBIL NANDA/PARKIRAN CAFE. MALAM

Hujan masih turun dengan derasnya.. suara petir hanya terdengar sayup-sayup di kejauhan.

INSERT: Mobil Nanda berhenti di perkiran.

Di dalam mobil.. Nanda yang terlihat masih shock, tampak termenung.

Nanda menarik nafas dalam-dalam.

Akhirnya Nanda keluar dari dalam mobil.. mengunci pintu mobil dengan remote.. NGUIK-NGUIK! Dan berlari masuk ke dalam cafe sambil, tutupin kepalanya dengan tas..

CUT TO

INT. CAFE. MALAM

Ilham masih terus menatap sekitar... Kayak gak sabaran nunggu.

ILHAM

(melihat jam tangannya)

Aku ke toilet dulu deh…

Ilham lalu beranjak ke toilet..

Pas Ilham sudah tidak terlihat karena sudah masuk ke balik tembok arah toilet, dari arah depan, pintu terbuka dan terlihatlah Nanda masuk.

(HIT AND MISS).

Nanda melihat sekitar ruangan, mencari sosok Ilham. Tak lama tatapan Nanda tertuju ke satu arah.

POV NANDA: JREEEEENG! Rafi yang sedang duduk berduaan dengan Aurel. Posisi Aurel membelakangi Nanda. Jadi Nanda hanya melihat Rafi. Rafi menatap Aurel mesra, sambil tersenyum. (Jadi hanya penonton yang bisa melihat kalo itu Aurel dan kita yakinkan kalo itu betul-betul Rafi).

(NOTE: Nanda pikir RAFI adalah Ilham).

JREENG..! Nanda shock setengah mati dan tampak emosi banget.

NANDA

(menggumam) Ilham?! (marah) Kok sama cewek?! (mikir) Apa dipikirnya aku masih lama datang, makanya dia mesra-mesraan sama cewek lain?! (geram) Awas kamu, Ilham!

Nanda balik badan, udah mau pergi..

NANDA

(menggumam) Mendingan balik lagi ke kantor deh! Gak usah nikah sama cowok, yang belum apa-apa aja udah gak setia!

Tapi tiba-tiba Nanda menghentikan langkahnya, gak jadi pergi.

Nanda noleh ke arah Rafi.. kemudian mengambil HP-nya.

NANDA

(menggumam) Oiya.. aku harus punya bukti perselingkuhan dia, sebelum minta putus!

Nanda lalu memotret Rafi dan Aurel pake HP nya (yang hanya tampak punggung).

CU: CEKREK.. CEKREK..!!! Nampak foto-foto Rafi dalam berbagai ekspresi wajah. Ada yang lagi berusaha tersenyum ke Aurel. Ada yang menatap erat, dsb.. (ini kesannya terlihat mesra. Padahal rafi sedang mutusin Aurel dan tidak ingin lagi menjalin hubungan dengan Aurel. Tapi Nanda melihatnya seperti mesra)

Selesai motret..

Nanda mau pergi, gak jadi lagi.

NANDA

(menatap geram) Eh.. Tapi enak bener ditinggal gitu aja! Labrak sekalian deh! Biar sekalian selesai di sini aja, hubungan aku sama Ilham!

Nanda berjalan ke arah Rafi, tanpa melihat seorang Waitress lewat, sambil bawa makanan.

Nggak sengaja Nanda menabrak Waitress itu. PRAAANG..!!! Makanan pun tumpah.

JRENG! Nanda kaget, spontan bantu Waitress, pungutin nampan yang jatuh dan piring yang pecah.

NANDA

Ya ampun, maaf ya, Mbak.. saya gak sengaja.

WAITRESS

Iya, Mbak.. gak pa-pa. Udah, Mbak.. biar saya aja. Mbak silakan ke bangku, Mbak..

NANDA

Iya, Mbak.. sekali lagi maaf, yaa..

Nanda pun segera ke meja Rafi. Tapi.. DOEENG! Ternyata meja itu sudah kosong. Rafi dan Aurel sudah pergi.

NANDA

(menggumam) Yaaah.. udah gak adaaa..

Nanda kecewa, campur kesal. Dia pun melihat ke sekeliling. Namun Rafi dan Aurel tetap tak terlihat.

NANDA

(menggumam) Cepet banget perginya..

Nanda pun mengejar keluar cafe. Nanda Gak sadar kalo dia sudah salah orang.

INSERT : Ilham keluar dari toilet dan kembali melihat sekitar dan mencoba mencari-cari nanda. Tak lama Ilham melihat sosok Nanda yang sudah ada di luar cafe. Ilham pun segera keluar.

CUT TO

Episode 03

EXT. CAFÉ / PARKIRAN. MALAM

Nanda menatap sekitar. Namun Nanda tidak melihat tanda-tanda kehadiran rafi.

Nanda pun jadi kesal dan tanpa pedulikan hujan yang masih turun dengan derasnya, Nanda lalu beranjak menuju mobilnya..

Nanda mau masuk mobilnya.. tiba-tiba.. SREET! TANGAN ILHAM MENAHAN PINTU MOBIL NANDA…

Jreng! Nanda menoleh dan menatap Ilham.. Ilham tersenyum..

tapi tiba-tiba… PLAK!! NANDA TAMPAR ILHAM.

JRENG! ILHAM KAGET DAN BINGUNG..

ILHAM

Nanda? Apa-apaan sih kamu?

NANDA

Pembohong kamu! Penipu! Kamu selingkuuh!

JRENG! ILHAM KAGET

ILHAM

(Kaget, cemas)

Selingkuh!? Siapa yang selingkuh!?

NANDA

(Makin marah)

Minggir! Aku mau pulaaang!

TAPI ILHAM MASIH TAHAN PINTU MOBIL NANDA..

SFX: DUAAAR! Petir bertalu-talu!

Hujan turun dengan deras.

NANDA

Aku mau pulang!

ILHAM

Nggak, Nanda. Ceritain dulu, ini ada apa!?

NANDA

Masih nanya ada apa! MAU BOHONGIN AKU?! AKU LIHAT SENDIRI! KAMU ENGGAK BISA BOHONG SAMA AKU!

ILHAM

Nan aku enggak ngrti sama kamu.. Tiba-tiba marah, nuduh aku selingkuh?

Selingkuh apa sih, Nanda! Kita hari ini mau fitting baju pengantin loh!

NANDA

Kita nggak jadi nikah!

JRENG!! DENG! Ilham kaget bukan main

ILHAM

Kamu kenapa sih!? Nikah bukan buat main-main!

NANDA

Siapa yang main-main!? Kamu tuh yang main-main!!

Ilham heran sama yang terjadi sama Nanda.

NANDA

Kamu sekarang minggir! Aku mau pulang!

ILHAM

Aku ikut! Harus jelas semuanya, sebenarnya kamu ini kenapa!?

Nanda nggak perduli, mendorong Ilham. Nanda masuk mobil.

Dengan cepat Ilham lari ke pintu samping kiri.

Mobil itu berjalan! Ilham cepat sampai pintu, membukanya! SYUUT! Ilham masuk mobil! Pintu ditutup! Mobil melaju!

CUT TO:

INT. MOBIL NANDA - MALAM

Hujan masih deras.. Nanda menoleh Ilham dengan marah.. Kesedihannya juga jangan hilang

NANDA

Mau ngapain kamu?! Mendingan kamu turun!

ILHAM

Aku eggak mau, sebelum kamu jelasinm!

NANDA

Ga ada yang perlu dijelasin lagi! Sudah cukup buat aku!

Nanda nyetir masih pasang muka marah.

ILHAM

Nan..

NANDA

Cukup Ham!

ILHAM DIAM MALINGIN MUKA SESAAT..

NANDA

(Kesal)

Perempuan yang kamu pelukan di kafe itu pacar kamu kan!?

ILHAM

Di kafe mana?

NANDA

(Tersenyum kecut) Hebat kamu, ya! Udah ketangkap basah masih aja nggak ngaku!

Nanda ambil HP, membuka gallery photo, menemukan foto barusan (Rafi dan Aurel).

NANDA

(Ngasih HP ke Ilham)

Ini! Ini siapa!?

JRENG!! Rafi kaget hebat melihat seperti dirinya di kafe.

NANDA

Nggak bisa ngelak kamu sekarang kan!? Itu kamu, kan!? kamu sama pacar kamu kan!?

(Geram) Untung kita belum nikah!

ILHAM

(Kaget. Bingung)

Nanda.. bukan.. itu bukan aku.

NANDA

Kamu tuh, mentang-mentang pengacara, kerjanya berkelit aja! Jelas-jelas itu kamu! Muka kamu! Liat tuh.. warna bajunya sama!

DENG! Dan memang ternyata, warna bajunya memang sama!

Ilham shock beneran. Seolah berpikir, “Kok bisa ya sama banget kayak gini?”

ILHAM

Enggak, Nanda. Itu bukan aku!

NANDA

Aku nggak percayaaa!

Nanda kesal!

CUT TO

INT. RUMAH RANI. MALAM

Rafi sudah rapi, siap-siap mau pergi. Di luar terdengar suara hujan yang masih deras. Rani melihat Rafi dan bertanya heran.

RANI

Mau ke mana, Fi? Malam-malam gini rapi amat?

RAFI

Mau ke rumah Maya, Ma. Dea ulang tahun. Bisa ngambek Dea kalo aku gak datang.

Rani jadi mengernyit. Namun tak lama Rani pun menjawab..

RANI

Ya udah, ati-ati di jalan. Mama titip salam aja sama Maya dan selamat ulang tahun buat Dea.

RAFI

Iya, Ma..

RANI

Kamu begitu perduli sama Maya dan anaknya. Sampe-sampe Mama merasa, perhatian kamu ke Dea, udah kayak sama anak kamu sendiri.

RAFI

(nada ringan) Dea tuh anaknya lucu dan baik, Ma. Siapa aja, kalo udah kenal sama Dea, pasti bakalan timbul rasa sayang juga padanya. (beat) Dan soal Maya.. kami hanya teman aja sekarang.

(NOTE: Rafi sebenernya masih suka sama Maya, tapi gak pernah ada kata CINTA yang keluar dari mulutnya maupun Maya. TEMAN TAPI MESRA).

RANI

(senyum kecil, nyindir)

Teman tapi mesra?!

RAFI

(senyum kecil) Ada aja Mama.

(menghela nafas panjang)

Yaaah.. gimana pun juga kan, Maya dulu pernah selamatkan aku, Ma..

RANI

Soal rencana kamu mau bikin café baru gimana?

RAFI

Aku lagi usaha cari investor, Ma.

Ya udah ya, Ma.. takut kemaleman, nanti Dea udah tidur, kasian..

RAFI

Iya, ati-ati..

Rafi pun melangkah pergi.

Rani menatap kepergian Rafi, sambil mikir.

RANI

(menggumam) Aku harus bantu Rafi mewujudkan keinginannya membuka café lagi.

Rani terlihat berpikir.

CUT TO

INT/EXT. MOBIL NANDA/JALAN RAYA - MALAM

Hujan masih turun dengan derasnya.

Di dalam mobil.. Nanda masih berantem ribut sama Ilham. Ilham marah, karena Nanda terus menuduhnya selingkuh, padahal yang dilihat Nanda adalah Rafi. Nanda masih ngotot kalo dilihatnya adalah Ilham.

NANDA

MENDINGAN KAMU TURUN!

Ilham menggelengkan kepala..

ILHAM

ENGGAK! AKU ENGGAK MAU TURUN SEBELUM KAMU JELASIN!

NANDA

ENGGAK PERLU!

ILHAM

NAN..

NANDA LIHAT ILHAM DENGAN RAUT WAJAH KESAL..

NANDA

KAMU YANG TURUN ATAU AKU YANG TURUN?!

Ilham berusah pegang tangan Nanda..

ILHAM

NAN, AYO DONG…

Nanda tarik tangannya lalu… CU: KAKINYA INJAK REM… CIIIT!!!

INTERCUT WITH:

Mobil Nanda ngerem mendadak. D-CIIIT! Berhenti mendadak di pinggir jalan.

BRAK! Pintu kemudi dibuka. Nanda keluar dengan muka marah!

Nanda langsung lari ke belakang.

Pintu kiri dibuka. Ilham keluar, mengejar Nanda dengan cemas.

ILHAM

Nandaaa!

Nanda tak perduli, terus jalan di tengah-tengah hujan.

SOUND FX: DUAAAR.. DUAAAR..!!! Suara petir bersahut-sahutan.

(NOTE: Adegan didramatisir di sini).

ILHAM

Nandaaa..!!! Kamu mau kemanaaaa..??? Kita bisa bicaraIN baik-baik! Kamu salah sangka, Nanda! Beneran itu bukan---

Belum selesai bicara.. Ilham melihat ada mobil melintas, kayak mau menabrak Nanda.

Dengan cepat Ilham lari, menangkap Nanda.. SYUUT! Nanda berhasil diselamatkan Ilham dari mobil yang melintas.

Ilham dan Nanda sampe bergulingan ke pinggiran jalan.

Nanda dan Ilham saling pandang.

CU: Tatapan Nanda tampak marah banget ke Ilham.

Nanda menepis tangan Ilham dan segera lari, pergi dari sana.

ILHAM

Nandaaa!

Ilham akan mengejar Nanda lagi. Belum juga beberapa langkah, ada sosok tangan menarik baju Ilham dengan kasar dari belakang, sampai Ilham balik badan, dan lihat siapa orang itu.

Orang itu tak terlihat wajahnya, ia menggunakan jaket hoody yang ada kapucong.

Penjahat itu mengancam dengan pisau tajam.

PENJAHAT

Mana dompet!? Buruan! Buruan!

ILHAM

Minggiiir..!!!

Ilham mendorong Preman, mau kejar Nanda lagi.

Preman berhasil menyergap Ilham lagi, menarik kerahnya!

PENJAHAT

Buruan, dompet lu kasih ke gue! Dan lu selamet!

ILHAM

MINGGIR!

ILHAM YANG LAGI REPOT DENGAN MASALAHNYA, DORONG PENJAHAT ITU.. MAU KEJAR NANDA..

INSERT: Nanda yang tadinya berjalan cepat di tengah hujan, menjauh, menghentikan jalannya, karena dia mendengar keributan. Nanda menoleh.

POV Nanda: Nanda melihat Ilham sedang cek-cok sama orang. NON AUDIO.. HINGGA ORANG ITU MENUSUK ILHAM..

JRENG! NANDA SHOCK!

NANDA

(Teriak)

Ilhaaaaam!!!

NANDA LEPAS TASNYA.. TAS JATUH.. HINGGA KOTAK JAMNYA BERGULING KELUAR DARI TAS..

MCU SLOW MOTION: Jam tangan yang dipegang Nanda jatuh ke tanah. Jam itu basah dihujani air.

Penjahat kaget dengan teriakan itu. Penjahat panik, dia kabur.

Ilham roboh!

Nanda menghampiri Ilham. Nanda bersimpuh, kepala Ilham ditaruh di pahanya. Nanda menangis hebat.

NANDA

Ilhaaam! Bangun, Ilhaam! Banguuun!

Nanda melihat sekitarnya.

NANDA

Tolooooong!

Berdatangan orang-orang menolong Nanda.

NANDA

Tolong.. Bawa ke mobil saya!

Mereka menggotong Ilham ke mobil Nanda. Ilham ditaruh di posisi sebelah kiri. Setelah dimasukkan ke sebelah kiri. Nanda buruan ke bagian kemudi.

NANDA

Ilham.. bertahan, sayang.. bertahan ya.

Ilham sudah lemas. Darah segar terus mengalir. Orang datang ke jendela Nanda, memberikan jam tangan.

ORANG

Mbak.. ini jamnya? Jatuh, mbak.

NANDA

(Menerima jam tangan itu)

Terimakasih.

Nanda melajukan mobilnya.

CUT TO:

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!