...1...
Pagi yang indah dengan sinar mentari yang sudah mulai menyelinap masuk melalui jendela setiap rumah, membuat para penghuni rumah untuk kembali melakukan aktivitasnya sehari-sehari ada yang sedang memanaskan kendaraan untuk pergi bekerja, ada yang sedang menjemur pakaian, ada yang sedang berolahraga pagi, dan terlihat juga beberapa anak-anak sekolah yang sudah memakai seragam sekolahnya untuk bersiap berangkat menuntut ilmu. Itulah kegiatan yang akan selalu terlihat disebuah komplek perumahan ini ketika pagi hari datang menjemput. Lain halnya dengan seorang gadis bernama Kanaya yang masih terlelap dengan nyenyaknya dibawah selimut sambil memeluk boneka beruang berwarna pink.
Tok...tokk...tok
terdengar suara pintu diketuk dengan cukup keras
“sayangg bangun udah pagi,, ayo turun kita sarapan bareng, papa sudah nungguin tuh”
terdengar suara wanita paruh baya yang mencoba untuk membangunkan penghuni kamar tersebut yang tak lain adalah mama kanaya sendiri, setelah berulang kali mengetok pintu dengan cukup keras barulah terdengar suara dari dalam kamar
“eummm iyaa ma, sebentar lagi kanaya turun”
jawab si penghuni kamar dengan suara yang sedikit agak serak menandakan si empunya suara baru bangun dari tidur nyenyaknya. Ya begitulah kebiasaan kanaya, yang sangat sulit untuk dibangunkan pada pagi hari.
Kanaya adalah putri bungsu Handoko Brahmana yaitu pemilik sebuah perusahaan arsitektur Brahmana group yang cukup sukses dikota mereka. Perusahaan itu dibangun oleh pak Handoko dari nol dan dengan kerja keras hingga mencapai kesuksesannya saat ini, kanaya memiliki dua saudara laki-laki yang bernama Tomy dan Kevin. Walaupun kanaya terlahir didalam keluarga yang berkecukupan tidak membuatnya sombong dan tidak suka untuk berfoya-foya,melainkan kanaya itu seorang yang sangat mandiri.
Sejak SMA kanaya itu sudah mulai diajari bisnis oleh papanya dan diusia kanaya yang sangat muda itu dia sudah diminta untuk terjun langsung kedunia bisnis dengan bekerja diperusahaan papanya. Hal itu dilakukan oleh pak Handoko karena ia melihat bahwa putri kecilnya itu memiliki potensi dan bakat dalam berbisnis. Namun kanaya tidak terlalu tertarik dalam mengolah perusahaan sehingga setelah menyelesaikan S1 nya kanaya memutuskan untuk berhenti bekerja dari perusahaan papanya dan memilih untuk lebih memfokuskan mengelola usaha restorannya yang telah ia bangun sejak mulai kuliah. Kanaya menyelesaikan pendidikan S1 di usianya yang bisa dibilang sangat muda yaitu 21 tahun dengan kecerdasan yang dimilikinya Kanaya menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3,5 tahun dan dengan predikat cumlaude. Selain pintar kanaya juga memilki rupa yang sangat cantik dengan bola mata yang berwarna kecoklatan,bulu mata yang lentik, bibir yang tipis berwarna pink, kulit putih bersih seperti susu dan rambut hitam sebahu ditambah dengan poni tipis. Dengan kecantikan yang dimilikinya tak heran banyak para lelaki yang berusaha merebut hatinya namun sering kali juga kanaya menolak entah apa yang menjadi alasannya, karena sejak Kanaya putus dari pacarnya yang sekarang merupakan abdi negara dia tidak pernah tertarik untuk menjalin hubungan lagi.
Kanaya menuruni tangga menuju meja makan dengan masih menggunakan piyama teddy bear berwarna pink sambil menutup mulut nya yang sedang menguap
“pagi pa,ma,kak” sapa kanaya sambil mengusap-ngusap matanya
“ pagi juga nay”
“gimana tidurnya sayang, nyenyak?” tanya papa
“pastinya si adek tidur nyenyak pa, dibanguni aja susah nya minta ampun di tambah tuh pa liat beleknya aja masih betah disitu”
jawab kevin kakak kedua kanaya dengan nada yang sedikit mengejek sambil menunjuk ke arah mata kanaya
“biarin kan akunya tetap cantik week”
jawab kanaya sambil menjulurkan lidahnya sedikit
“ckckckck pantes jomblo”
timpal Tomy kakak pertama kanaya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
“papa liat kakak tuh”
sambil memanyunkan bibirnya, melihat hal itu papa dan mama hanya tertawa kecil karena tingkah kedua anak laki-lakinya yang sangat suka mengganggu adik perempuannya. Setelah selesai sarapan kedua kakak laki-laki kanaya pamit untuk pergi bekerja, sedangkan papa, mama dan juga kanaya masih duduk di ruang makan
“ kanaya, gimana kamu udah nentuin untuk ngelanjutin S2 dimana?”
“ ahh,,kalo masalah itu pa, kanaya udah punya rencana buat kuliah di Amerika pa, di universitas washington, kanaya juga udah mulai nyiapin diri untuk ikut ujian masuknya pa”
“ kamu yakin nak untuk ngelanjutin study kamu diluar negeri” tanya mama
”iyah ma kanaya yakin, mama kan tau sendiri dari dulu kanaya itu punya impian untuk kuliah S2 diluar negeri”
” terus kalo kamu kuliah diluar negeri, restauran kamu gimana nak?"
“kalau masalah restauran mama ga perlu khawatir, kan ada mila ma sahabat sekaligus partner kerja aku di resto”
” yasudah kalau memang keputusan kamu sudah bulat papa dan mama akan mendukung kamu untuk kuliah diluar negeri”
kata papa sambil mengelus pucuk kepala putri bungsunya itu
“ makasih ya pa, ma” jawab kanaya sambil memeluk dan mencium pipi kedua orang tuanya
“kalau gitu kanaya ke kamar dulu ya pa ma mau siap-siap, soalnya kanaya mau pergi ke resto mila udah nungguin disana”.
Kanaya pun pergi menuju kamar dan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, setelah selesai bersiap-siap kanaya pun berangkat menggunakan mobil pribadi miliknya yang merupakan hadiah ulang tahun yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Sesampainya di parkiran resto, kanaya segera berjalan menuju ruangan kerjanya tempat mila menunggu. Mereka pun mulai membahas mengenai masalah-masalah pekerjaan dan sesekali mereka juga bercanda ataupun saling curhat mengenai masalah pribadi mereka masing-masing.
“ beb pulang yuk dah jam 19.00 wib nih, biar sekalian gue antarin lu pulang” ajak kanaya,
“ eh gausa repot-repot beb gue dah janjian dijemput anton sekalian jalan bentar beb hehehe”
“ dasar elu ya beb tiap malam terus aja jalan gak bosan apa”
” hehe elu sih beb kelamaan jomblo jadi gak tau rasanya jalan berdua sama pacar, makanya buruan cari pacar sono biar jangan jadi jomblo legend haha”
” sialan lu beb, dah lah gue pulang dulu ya bye beb”
kanaya pun pergi menuju parkiran dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang sambil mendengarkan lagu-lagu kesukaannya, ditengah perjalanan kanaya singgah terlebih dulu di sebuah minimarket untuk membeli beberapa snack dan minuman untuk stock cemilan kanaya didalam kamar, setelah selesai dia pun kembali melajukan mobilnya menuju rumah. Sesampainya dirumah sudah terlihat papa,mama, dan kedua saudara laki-laki kanaya yang sedang makan malam
“ nak kamu sudah pulang, sini duduk dulu kita makan malam bareng-bareng sekalian ada yang mau papa bicarain sama kamu”
“ kanaya dah makan tadi pa diresto, entar aja ya pa bicaranya kanaya dah gerah ini mau mandi dulu*”
jawab kanaya sambil berjalanan menaiki tangga menuju kamarnya dilantai dua. Sementara itu setelah selesai makan kedua orang tua kanaya dan kedua kakak laki-laki kanaya tampak melakukan pembicaraan yang terlihat cukup serius
“ pa tomy ga setuju dengan keputusan papa itu, kasian kanaya pa dia masih terlalu muda dan ingin ngelanjutin studynya diluar negeri, masa iya papa tega ngehancurin mimpi anak papa sendiri”
“ iya kevin juga ga setuju,seharusnya papa itu enggak usah ngikutin kemaun om dengan ngorbanin kanaya gini pa, apa papa yakin kanaya bakalan bahagia dengan keputusan papa ini”
“ papa juga gak punya pilihan lain nak selain ngikutin kemauan om kalian, kalian tau sendirikan om kalian itu punya penyakit jantung, dan kalau sampai om Harris ngebatalin pernikahan ini maka perusahaannya akan terancam bangkrut dan bukan hanya perusahaan om Harris tapi perusahaan kita juga bakalan hancur nak mereka itu orang yang sangat berpengaruh nak dan papa yakin kalau mereka tau kita masih punya ikatan keluarga dengan om Harris mereka juga gak bakalan tinggal diam ngebiarin perusahaan kita akan tetap berdiri kalau sampai keluarga kita berani ngebatalin pernikahan ini dan membuat mereka malu”
“ pa,, tapi tetap aja perbuatan om Harris ini salah, masa iya dia seenak itu minta keponakannya sendiri untuk menggantikan Rima menikah, dan Rima putri om sendiri yang seharusnya nikah sama orang itu malah pergi keluar negeri buat melanjutkan karirnya,seharunya om Harris itu ngebujuk rima supaya tetap nerusin pernikahan ini dan itu enggak adil banget pa buat kanaya”
ditengah perdebatan antara papa dan kakak laki-laki kanaya, terdapat sepasang mata yang tengah memperhatikan mereka dengan mata yang sudah sedikit memerah.
...2...
Kevin pun menyadari keberadaan kanaya “ka,,,kanaya”
sontak membuat papa, tomy dan mama menoleh ke arah tangga tampak disana kanaya yang air matanya sudah tidak dapat dibendung lagi, tomy dan kevin pun langsung mengejar adiknya yang sudah lari menaiki anak tangga menuju kamar, dengan langkah kaki yang lebar kevin dan tomy akhirnya dapat mendahului langkah kaki kanaya dan langsung memeluk kanaya yang sudah menangis, setelah kanaya sedikit lebih tenang kedua kakaknya menuntun kanaya untuk duduk di sofa
“ nak papa minta maaf udah ngebuat kamu harus berada di posisi ini tapi papa udah ga punya pilihan lain buat menolak permintaan om kalian, jadi papa mohon nak bantu om kalian kali ini”
“kenapa harus kanaya pa, kanaya juga punya mimpi pa sama dengan ka Rima tapi kenapa kanaya yang harus menggantikan posisi ka Rima, sedangkan ka Rima bisa mendapatkan mimpinya dan kanaya harus terjebak dengan pernikahan yang sama sekali enggak kanaya ingin kan bahkan calon suami nya aja kanaya enggak kenal sama sekali pa, seharusnya kan yang nikah kak Rima pa bukan kanaya”
“ tapi nak kali ini situasinya benar-benar mendesak kak rima ngebatalin pernikahan ini secara sepihak dan memutuskan untuk pergi ke luar negeri mengejar karirnya, sedangkan pihak keluarga calon pengantin laki-laki tidak ingin membatalkan pernikahan ini dan ingin tetap menjalankan pernikahan ini walaupun calon pengantin wanitanya diganti dan mereka menyuruh om Harris bertanggung jawab untuk semua ini dan mengancam kalau om Harris sampai tidak bisa menemukan pengganti calon pengantin wanitanya maka seluruh perusahaan om Harris dan keluarganya bakalan dihancurin nak termasuk perusahaan kita juga, mereka merupakan pengusaha yang sangat berpengaruh di negara ini dan kita enggak bakalan bisa ngelakuin apa-apa nak jadi papa mohon nak bantu keluarga kita cuman kamu harapan kami saat ini nak” ucap papa sambil menggenggam tangan kanaya.
Mendengar ucapan papa itu membuat kanaya terdiam pikirannya saat ini sedang kacau memikirkan keputusan apa yang harus di ambilnya jika ia menolak maka ia akan menyakiti keluarganya dan menghancurkan perusahaan keluarganya terlebih lagi perusahaan papanya sendiri karena kanaya tau betul bagaimana papanya berjuang mati-matian untuk mengembangkan perusahaan itu hingga sampai dititik kesuksesan sekarang ini dan kanaya gak sanggup memikirikan bagaimana jadinya papa kalau sampai perusahaan itu hancur, tapi disatu sisi jika ia menerimanya maka akan menyakiti perasaannya sendiri dia akan kehilangan mimpinya untuk melanjutkan study ke luar negeri, kehilangan harapan untuk menikah dengan orang yang benar benar ia cintai.
Kepalanya seakan mau meledak rasanya memikirkan bagaimana dia akan hidup nantinya dengan orang yang sama sekali tidak ia cintai.
“baiklah pa kanaya akan turuti permintaan papa”
begitulah kanaya memutuskan untuk tidak mau menjadi egois dan lebih memilih untuk mengorbankan dirinya demi kebahagian keluarganya, ia tidak ingin menyakiti dan mengecewakan keluarganya.
“ makasih sayang, papa sangat berterimakasih nak”
sambil memeluk dan mencium pucuk kepala kanaya
“ sama-sama pa”
ucap kanaya dengan suara yang sedikit bergetar dan mencoba untuk tersenyum kepada papa, mama dan kedua kakaknya.
Sinar mentari kembali menyusup masuk melalui celah-celah jendela, pagi ini Kanaya merasa enggan untuk turun dari kasur nya karena mengingat kejadian kemarin itu sungguh membuat dia kehilangan semangatnya,dan sudah beberapa kali juga terdengar suara ketukan pintu untuk membangunkan kanaya tapi kanaya tidak sedikitpun merespon dia masih bersembunyi dibalik selimutnya dengan pikiran yang masih melayang-layang.
“come on kanaya jangan jadi lemah gini dong, loe pasti bisa , demi papa”
kanaya mencoba memberikan semangat kepada dirinya sendiri.
Kanaya berjalan menuruni anak tangga menuju dapur ia merasa lapar karena dari pagi ia belum sarapan sama sekali ia membuka lemari es mencari bahan makanan yang bisa dimasak dan mulai berkutat dengan peralatan dapur
“eh non ngapain sini bibi yang masakin non duduk aja dulu”
tiba-tiba bibi datang dengan membawa beberapa plastik belanjaan menandakan bibi baru pulang dari pasar.
“ gapapa kok bik biar kanaya aja lagian udah selesai juga kok masaknya”
ucap kanaya sambil menuangkan nasi goreng sosis yang baru dimasaknya ke atas piring
“bibi udah makan, kalau belum sini bik kita makan barang dulu”
“ bibi tadi sudah makan non”
Kanaya pun melahap makanannya hingga habis setelah itu Kanaya membantu bibi menyusun barang belanjaan dan menemani bibi memasak untuk makan siang,
“bi papa dan mama kemana kok enggak keliatan” tanya Kanaya
“itu non tuan dan nyonya tadi bilang pergi ada urusan sebentar”
“ hemmp pantesan sunyi bi”
“ non gak pergi kerja”
“ enggak bi lagi ga mood”.
Tok ,,, tok,,, tok
“ nak ini mama, boleh mama masuk” tanya bu retno dari balik pintu yang tak lain adalah mama kanaya sendiri
“boleh ma masuk aja, pintunya gak dikunci kok” kemudian mama masuk dan melihat putrinya sedang memainkan handphone
“kamu enggak ke resto nak “ tanya mama kepada kanaya
“enggak ma lagi malas”
“ loh kok putri kecil mama ini tumben malas biasanya juga rajin banget kalo masalah kerjaan diresto” kanaya hanya diam dan tidak menjawab omongan dari mamanya
“oh ya sayang tadi mama dan papa bertemu dengan calon mertua kamu dan mereka mengundang kita untuk makan malam jadi kamu harus siap-siap ya sayang jam 18.00 wib nanti kita berangkat”
“ hemp oke ma” jawab kanaya pasrah.
Waktu telah menunjukan pukul 18.00 wib tapi kanaya belum juga keluar dari kamarnya dan itu membuat pak handoko dan bu retno sedikit gusar
“ma coba mama liat kanaya ke kamarnya”
baru saja bu retno hendak melangkahkan kakinya sudah terlihat kanaya yang sedang menuruni tangga dengan balutan gaun berwarna hitam selutut, menggunakan high heels yang tidak terlalu tinggi,dengan rambut yang tergerai dan sedikit balutan make up diwajahnya yang membuat aura kecantikan kanaya semakin terpancar.
“wahh ma, liat kok bidadari ada dirumah kita ma” ucap papa tersenyum memandang putri kecilnya itu
“ ih papa apaan si” balas kanaya sambil mencubit pelan lengan papanya.
Akhirnya mereka pun berangkat menuju ke kediaman keluarga besar Sukmanegara, terlihat rumah yang sangat besar dan halaman yang luas pula dilengkapi dengan petugas keamanan berseragam hitam yang berjumlah cukup banyak untuk memantau setiap sudut rumah. Pintu mobil kanaya langsung dibukakan oleh petugas berseragam hitam itu dan menuntun kanaya serta kedua orang tuanya menuju sebuah ruangan dimana keluarga bapak robert Sukmanegara telah menunggu.
“selamat datang calon besan”
ucap pak robert sambil memeluk papa begitu pula denga ibu sinta istri pak robert juga menyambut mama dengan ramah, kemudian pak robert melihat ke arah kanaya masih dengan senyuman yang terpancar diwajahnya dan berkata
“jadi ini anak kamu yang akan jadi calon menantu kami”
“iya pak robert, ini kanaya putri kami”
“wah cantik ya ma calon menantu kita” ucap pak robert kepada istrinya
“nak salim dulu calon mertua kamu” kanaya pun langsung meraih dan mencium tangan kedua calon mertuanya itu sambil memperkenal kan dirinya,
“ sudah cantik sopan lagi” ucap bu sinta sambil memeluk kanaya sangat terlihat pancaran kebahagian di wajah bu sinta dan pak robert bahwa mereka sangat menyukai kanaya sebagai menantunya.
...3...
Semuanya sudah tampak memulai memakan makanannya tapi sosok lelaki yang akan menjadi calon suami kanaya belum juga terlihat menampakkan diri .Namun tak beberapa lama kemudian terlihat sebuah mobil yang memasuki pekarangan rumah itu dan mulai terdengar suara langkah kaki yang berjalan semakin mendekat, dan muncullah seorang pemuda yang tampan, bertubuh tinggi dan kekar dengan masih memakai kemeja putih yang lengannya sedikit tergulung, dasi yang sudah sedikit longgar dan jas yang menggantung dilengan nya menandakan bahwa ia baru pulang bekerja
Ya dialah Bryan Anugerah Sukmanegara yang akan menjadi calon suami kanaya, bryan merupakan CEO perusahaan Anugerah group yang bergerak dibidang peralatan elektronik , perusahaan yang sangat sukses dan memiliki cabang perusahaan hingga ke mancanegara.
“ yan sini kita makan malam dulu, sekalian kamu kenalan dengan mertua dan calon istri kamu”
ajak pak robert
“ eum iya dad”
jawab bryan
“ saya bryan om tante” ucap bryan sambil menyalami tangan pak handoko dan bu retno
“ loh kamu ga mau kenalan sama calon istri kamu” tanya bu sinta tersenyum
“ gue bryan” sambil mengulurkan tangannya
“ gue kanaya” jawab kanaya sambil menyambut uluran tangan bryan.
“gimana cantikan yan calon istri kamu” tanya pak robert
“heemp” jawab bryan
“ hemp apa?” tanya bu sinta lagi
“ hemp iya cantik mom” cantik si tapi rima jauh lebih cantik batin bryan.
“Oh ya menurut pak handoko sebaiknya tanggal pernikahan anak kita ini dilakukan kapan?” tanya pak robert
“ kalau mengenai tanggal pernikahan kami serahkan kepada pak robert dan bu sinta saja” jawab pak handoko
“gimana kalau minggu depan aja” ucap bu sinta
“ kalau saya setuju saja bu pernikahannya dilakukan minggu depan, lebih cepat lebih baik” ucap bi retno menyetujui
“mom minggu depan itu terlalu cepat kenapa gak bulan depan aja”
“ no ryan mommy gak mau kalau rencana pernikahan mu kali ini batal lagi, jadi kali ini kamu ikutin perkataan mommy” ucap bu sinta menolak permintaan putranya itu.
Bu sinta tidak ingin membuang kesempatan yang ada, dulu dia sudah mengira bahwa dia tidak akan dapat menjadikan kanaya sebagai menantunya karena bryan sudah memiliki kekasih dan akan menikahinya, namun yang dinamakan jodoh walaupun melalui jalan yang panjang pasti akan bertemu juga akhirnya, calon istri bryan membatalkan sendiri pernikahannya dan yang sangat dikejutkan lagi calon istri bryan itu merupakan kakak sepupu kanaya maka dari itulah muncul ide untuk mengancam mantan calon mertua bryan untuk mengganti calon pengantin perempuannya.
Sebenarnya pak robert dan bu sinta sudah mengenal kanaya, dari suatu kejadian dulunya saat kanaya menyelamatkan pak robert dari sebuah kecelakaan, namun karena saat itu pengawal pak robert langsung membawanya pergi dan tidak sempat mengucapkan terimakasih pak robert beserta istrinya memutuskan untuk menyelidiki sosok wanita yang telah menyelamatkan nyawanya itu.
Dan dari hasil penyelidikan itu mereka merasa bahwa kanaya adalah sosok wanita yang menjadi menantu idaman dan ingin menjodohkannya dengan bryan. Awalnya pak robert tidak ingin berencana mengancam paman kanaya namun karena desakan dari sang istri yang sangat ingin menjadikan kanaya menantu, akhirnya dia memutuskan untuk menjalankan rencana itu.
“ Masalah resepsi pernikahan, gaun pernikahan, cincin biar mommy dan bu retno yang urus dan masalah gedung resepsi biar daddy dan pak handoko yang urus”
ucap bu sinta dengan semangatnya
“iya nak kalian berdua gausa mikirin apa-apa mengenai acara pernikahan ini, biar kami saja yang mengurus semuanya” ucap bu retno
“kalian berdua hanya fokus untuk saling mengenal dan mengakrabkan diri saja” ucap pak robert
Kedua orang tua kanaya dan bryan semakin larut dalam membicarakan rencana pesta pernikahan anaknya tapi lain halnya dengan calon pengantin yang menunjukan raut ketidak tertarikan membicarakan pernikahan itu karena mereka dalam posisi yang sama yaitu sama-sama tidak menyetujui adanya pernikahan ini.
Pagi hari dikediaman pak robert, tampak bryan yang sudah mengenakan stelan jas kantornya berjalan menuruni tangga menuju meja makan dimana pak robert dan bu sinta sudah menunggu.
“pagi mom, dad”
“ pagi juga sayang” ucap pak robert dan bu sinta
“ryan nanti siang ajakin kanaya makan siang bareng kamu ya”
ucap bu sinta
“ gak ah mom, ryan sibuk masih banyak kerjaan di kantor” jawab ryan
“kamu ini ya sebentar lagi kanaya itu jadi istri kamu lo yan, masa ga bisa luangin waktu sebentar aja” ucap pak robert menambahi
“ iya iya mom dad, nanti bryan makan siang bareng kanaya” jawab bryan yang tak ingin berdebat dengan kedua orang tuanya itu.
Siang harinya kanaya dan bryan memutuskan untuk bertemu di salah satu restoran yang tak jauh dari perusahaan anugerah group.
“selamat siang, ini buku menunya silahkan tuan dan nona memilih pesanannya?”
ucap seorang pelayan sambil memberikan buku menunya kepada kanaya dan bryan
“mbak saya pesan orange jus sama steak ayamnya ya” ucap bryan
“kalau nona?”
“samain aja mbak pesanannya”
jawab kanaya, kemudian pelayan itu pergi untuk menyiapkan pesanan mereka.
“ kenapa lu setuju dengan pernikahan ini” tanya bryan membuka pembicaraan
“ keluarga gue diancam sama keluarga lu” jawab kanaya ketus
“eh itu omongan dijaga ya, ga mungkin keluarga gue itu ngancam keluarga lu”
“ gak mungkin apanya, keluarga lu itu ga mau malu karena lu batal nikah, elu yang batal nikah gue yang kena getahnya”.
“gue mau buat kesepakatan sama lu”
“kesepakatan apa”
“ setelah nikah gue mau lu jangan ngecampuri masalah pribadi gue dan begitu juga sebaliknya gue gak akan ngecampuri urusan pribadi lu”
“oke gue setuju”
“ satu hal yang harus lu tau nay gue masih mencintai Rima dan gak akan pernah ada orang yang bisa gantiin Rima dihati gue, jadi lu gausah harapin apa-apa dari pernikahan ini karena ini hanya pernikahan sementara. Gue harus tegasin ke elu, kalau lu itu cuman pengganti calon istri gue dan saat Rima kembali pernikahan kita juga akan berakhir ”
"cih songong bener nih cowok, gue juga ogah tau nikah sama lu " batin kanaya.
“ elu nyantai aja lagian siapa juga coba yang mengharapkan cinta dari lu, gue juga mau setelah nikah kita tinggal dirumah orang tua gue” ucap kanaya
“ okeh gue setuju, oh satu lagi selama kita nikah gue ga mau sampe ada kabar buruk mengenai pernikahan kita jadi gue harap kita bisa saling menjaga nama baik keluarga kita, kalau pun lu menjalin hubungan dengan pacar lu lakuin secara rapi tanpa orang lain tau”
Setelah makanan mereka diantarkan oleh pelayan mereka pun mengakhiri pembicaraan dan menikmati makanan mereka masing-masing.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!