NovelToon NovelToon

The Ceo'S Wedding Secret

BAB 1 - AWAL MULA KEBENCIAN

Prolog ✍️

Kisah cinta seorang pengusaha muda sukses bernama Adrian Putra Permana yang begitu tulus mencintai seorang wanita bernama Malika yaitu putri dari sahabat papah nya sendiri yang ternyata juga mencintai nya. namun cinta nya harus sama-sama mereka pendam bertahun-tahun tanpa saling mengetahuinya demi menjaga tali silaturahmi antar keluarga yang tidak ingin mereka rusak karna ke egoisan mendapatkan cinta, tapi Tuhan berkehendak lain ketika sebuah kejadian besar menimpa dan mengharuskan mereka untuk bersatu. apa kah perjalanan cinta mereka akan berjalan dengan baik? atau akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu..

"Ketika kita mencintai seseorang dengan tulus dan cinta itu pun berbalas, maka perasaan kita sungguh bahagia. Tapi ketika cinta itu berbalas dengan cara yang berbeda dan menyakitkan, apa kah masih disebut bahagia?"

🌺 Happy Reading 🌺

Matahari pagi mulai menampakkan sinarnya, dan kicauan burung melantun dengan merdunya. pagi ini terasa begitu indah dan menyenangkan bagi sebagian orang, tapi tidak bagi seorang gadis yang masih belum sadar dari pingsannya, pantulan sinar mentari memaksa masuk melalui celah jendela membuat gadis itu terpaksa membuka mata. saat sadar ia pun bingung berada di ruangan asing yang tak dikenalnya,dan betapa kaget dan terbelalaknya ia melihat dirinya terbangun hanya dengan pakaian dalam ditubuhnya dan ada noda merah tepat diseprei tempat tidurnya. air mata membasahi pipinya yang putih dan mulus itu,seketika ia mengambil sepatu,tas dan memakai pakaiannya yang berserakan dilantai. pikirannya kalut dan kacau,terlebih ia melihat seorang laki-laki dengan pakaian rapih dengan peci masih dikepalanya tampak tertidur disofa seperti sehabis melakukan ibadah, ia pun mendekat dan berteriak kepada laki-laki yang sangat dikenalnya itu.

"Mas Adriannnn" seketika teriakannya membangunkan Adrian

"kurang ajar kamu mas, apa salahku padamu hah? kenapa kamu tega memperkosaku? Plaakk" sambil menampar dan memukul Adrian dengan penuh emosi,dan membuat Adrian terkejut

"Maaf kan aku Malika, ini tidak seperti yang kamu kira. tolong dengarkan penjelasanku dulu" pintanya sambil memegang erat tangan Malika

"Apa yang kamu mau jelaskan lagi hah? ternyata kamu yang semalam mengejarku dan sengaja membuatku pingsan kan? sekarang kamu mau mengelaknya, aku sangat membencimu Adrian" Malika melepaskan tangannya dari pegangan Adrian dan berlari keluar dari kamar menuruni tangga dan membuka pintu utama dengan kasarnya, lalu ia berlari sekuat tenaga menuju kediamannya yang berada tak jauh dari rumah Adrian.

Adrian pun berlari ingin mengejar Malika, tiba-tiba ia dihadang oleh papahnya. ia tahu pasti papahnya sudah mengetahui serta mendengar semua yang terjadi antara Adrian dan malika, tatapan tajam sang papah padanya seperti pisau tajam yang siap menghunus jantungnya.

"Plaakk" tamparan keras mengenai pipinya Adrian dan seketika telinga kirinya seperti berdengung kencang

"Kurang ajar kamu Adrian, berani-beraninya kamu memperkosa anak sahabat papahmu sendiri" bentak sang papah

"Maaf pah ini tidak seperti yang papah kira, mohon dengarkan dulu penjelasan Adrian" Adrian memegang tangan papahnya sambil menuntun duduk di sofa,dan berniat menjelaskan semuanya.

"kurang jelas apa lagi hah? papah sudah mendengar sendiri Malika memaki dan menamparmu karena kamu telah memperkosanya kan?" menepis tangan adrian

"tapi pah.."

"Papah tidak mau tahu, secepatnya kamu harus menikahi Malika. jangan sampai karena kelakuanmu membuatnya hamil dan malu karena dicemooh banyak orang, papah ingin besok kamu menemui om Tama untuk meminta maaf dan bertanggung jawab atas segala perbuatanmu" potong papanya dan berlalu pergi meninggalkan Adrian sendiri

➡️ follback Malika

Malika membuka gerbang rumah berlari membuka pintu utama dan menguncinya berharap tidak ada yang mengejarnya, ia pun berlari menaiki tangga masuk ke kamarnya dan menuju kamar mandi. Malika menangis sejadi-jadinya dibawah guyuran air shower, ia mengelap dengan kasar tubuhnya yang telah ternoda karena kebejatan Adrian.

"Apa salahku padamu sampai kamu tega melakukan semua ini padaku,aku sangat membencimu Adrian" gumamnya

Ada sekelebat bayangannya yang ia ingat waktu itu pukul setengah empat subuh, kebetulan sang paman yang dari semalam ikut menemani sang ayah dirumah sakit pamit karna paginya harus kembali bekerja, Malika pun izin ikut pulang sekalian dengan pamannya yang memang melewati gang rumahnya itu. karna setelah mendapat kabar bahwa sang ayah kecelakaan Malika izin dari kantor langsung kerumah sakit tanpa pulang terlebih dahulu hingga menginap dan tidak membawa pakaian ganti,sedangkan saat ini tubuhnya sudah terasa lengket. dua puluh menit perjalanan sampailah Malika didepan gang persis didepan rumah Adrian karena memang rumah Adrian diurutan pertama, setelah turun dari mobil dan berpamitan dengan sang paman ia pun berjalan menuju kekediamannya. ia merasa seperti ada orang yang mengikutinya, semakin lama semakin dekat dan saat akan menoleh tampak samar ia melihat laki-laki berbadan tegap tinggi dan tiba-tiba memukul tengkuknya dan membuatnya pingsan.

Saat bangun pagi ia mendapati dirinya berada dikamar Adrian hanya menggunakan pakaian dalam, ia pun sangat marah kepada Adrian dan membencinya. saat ini pikirannya kalut,dihati kecilnya ia sangat mengagumi juga mencintai Adrian dan ada rasa tak yakin bahwa orang yang sangat ia cintai itu saat ini sudah menghancurkan hidupnya. tapi disisi yang lebih dominan dihatinya sangat membenci Adrian karena saat ini semua bukti tertuju hanya padanya.

🍁🍁

Pukul 10 pagi Malika pun bergegas mengganti pakaiannya yang basah karena guyuran shower, ia teringat akan janjinya siang ini untuk kembali kerumah sakit membawa makanan dan pakaian ganti ayahnya serta bergantian dengan Ashya menjaga sang ayah karena ashya harus berangkat kuliah.

setelah siap Malika mengambil kunci motor di'nakas berjalan keluar kamar,menuruni tangga kemudian membuka dan mengunci kembali pintu rumahnya. ia pun menuju garasi menyalakan motor matic kesayangannya, sempat terbesit penyesalan dihatinya kenapa kemarin ia kekantor tak membawa motor seperti biasanya malah ikut dimobil ayah. jika saja ia membawa motor tidak mungkin ia pulang saat subuh ikut bersama mobil pamannya dan kejadian itu pasti tidak akan terjadi, tapi kini semuanya sudah terjadi hanya penyesalan lah yang menghinggapi. kemudian ia menuntun motor keluar pintu gerbang dan menutupnya lalu melajukan motor maticnya menuju rumah sakit, saat akan melewati rumah Adrian ia menancap gas dan melaju dengan kencang. sampai diperempatan jalan ia kembali melajukan motornya dengan kecepatan sedang hingga sampai dirumah sakit.

- BERSAMBUNG -

🌹Hai salam kenal untuk semua pembaca, ini adalah novel pertama author mohon maaf ya jika ada salah kata atau typo dalam penulisannya. terimakasih untuk selalu setia mengikuti jalan ceritanya,semoga kalian suka dan tidak bosan untuk selalu menunggu kelanjutannya.

Tolong like dan komen yang bijak sehingga menjadi penyemangat author dalam menulis novel kedepannya, love u all💐🤗

Visual dan profil beberapa karakter menurut author..⬇️

❣️Adrian Putra Permana adalah seorang pengusaha muda sukses berwajah tampan, jago beladiri dan berbadan atletis berusia 27 tahun, bergelar magister bisnis dari Toronto university di Canada. ia adalah anak dari seorang pengusaha ternama negri yaitu Surya Adhi Permana yang memiliki perusahaan besar bernama Surya Permana Grup, karna sang papah yang mengidap penyakit jantung dua tahun lalu maka Adrian lah yang menggantikan posisinya menjadi seorang CEO di perusahaan

Visualnya Korea menurut author cocok seperti Park Seo Jun

Visual Thailand nya cocok seperti Pon Nawasch

❣️Malika Adhitama Putri adalah seorang gadis berusia 24 tahun lulusan management keuangan di salah satu universitas negri, ia hidup mandiri dengan bekerja sendiri di perusahaan lain tanpa ikut andil dalam perusahaan sang ayah yang merupakan arsitektur ternama negri yaitu Adhitama yang merupakan sahabat dari papah nya Adrian sejak mereka bersekolah menengah atas.

Visual Korea nya menurut author cocok seperti Park Min Young

sedangkan visual Thailand nya cocok seperti Bua Nalinthip

❣️Aina Nissa adalah gadis berusia 24 tahun sahabat dari Malika sejak bersekolah menengah pertama, namun ketika akan melanjutkan sekolah menengah atas ia harus berpindah ke malang mengikuti orang tua nya yang dinas kerja di sana. mereka kembali dipertemukan saat bekerja di perusahaan yang sama dalam bidang logistic di Jakarta dan persahabatan mereka pun semakin kuat

Visual Korea nya menurut author cocok seperti Chae Soo Bin

visual Thailand nya cocok seperti Fern Nopjira

❣️Alan Dwi Putro Wicaksono adalah sahabat Adrian semenjak sekolah menengah pertama hingga berkuliah pun mereka bersama-sama, namun Alan lebih memilih menjadi arsitektur berbeda dengan Adrian yang menjadi seorang pengusaha. ia adalah anak seorang pemilik hotel bintang lima yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, keinginannya menjadi seorang arsitektur adalah karna ia ingin membuat hunian dengan hasil rancangannya sendiri.

visual Korea nya menurut author cocok seperti Yoo Seung Ho

Visual Thailand nya cocok seperti Thanapob Leeratanakajorn/ Tor

💔 Sheila Hanif ini adalah adik kelas Adrian yang berasal dari indonesia dan sama-sama berkuliah di Toronto university di Canada, ia selalu menempel kepada Adrian dan selalu mengakui jika Adrian adalah pacar nya. Adrian yang sempat cemburu mendengar Malika memiliki kekasih saat berkuliah pun hanya membiarkan Sheila tanpa menolaknya, namun itu hanya pelampiasan saja dan ia tidak benar-benar menganggap Sheila sebagai kekasihnya apa lagi untuk menyentuh nya karna hati nya sudah dipenuhi oleh Malika.

Visual Korea nya menurut author cocok seperti Han So Hee

visual Thailand nya cocok seperti Gigie Sarocha

Mohon maaf jika ada yang kurang setuju dengan visual ini, karna ini hanya visual yang cocok menurut author dan terimakasih banyak atas dukungan para readers semua terhadap novel The ceo's wedding secret ini..💓

BAB 2 - MERAHASIAKANNYA

"Kejadian buruk yang dialami tidak semua orang mampu menceritakannya, semuanya pun butuh waktu dan proses yang panjang. Apalagi kejadian buruk tersebut menyangkut sebuah kehormatan seorang wanita".

🌺 Happy Reading 🌺

Setelah memarkirkan motor maticnya Malika tidak langsung menuju kamar rawat sang ayah, tapi ia menuju cafe dekat rumah sakit untuk membeli makanan karena perutnya pun sudah sangat keroncongan minta untuk diisi.

setelah selesai ia pun bergegas menuju kamar VIP 105 tempat ayahnya dirawat yang berada di lantai 3 rumah sakit dan naik menggunakan lift, tepat didepan kamar ia pun berhenti sejenak untuk memantapkan diri agar tidak menceritakan kepada ayah hal buruk yang baru saja ia alami. biarlah saat ini ia simpan sendiri sampai sang ayah sembuh dan menemukan waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya.

"Bismillah" berucap menguatkan tekadnya,dan kemudian mengetuk pintu.

"Assalamualaikum Ayah dan Ashya kakak datang nih,lihat kakak bawa makanan untuk kalian" ucap nya dengan dibuat seceria biasany

"Horee,akhirnya kakak datang juga. pas bgt nh perut ku sudah lapar" Ashya pun beranjak kegirangan mengambil makanan yang kakaknya bawa,tanpa aba-aba ia pun makan dengan lahapnya.

"Ashya jangan lupa donk berdoa dlu,,kebiasaan deh maen nyomot dan masukin kemulutmu aja" omel Malika pada adikny

"Tadi aku udah berdoa koq kak,kakak aja yang nggak denger soalnya kan aku berdoanya dalam hati..hehehehe" jawabnya sambil cekikikan

"yeee klo dibilangin ngeyel banget nih anak,urusan makan aja nomer satu" dengus Malika

sang ayah yang melihat kejadian antara kakak beradik itu hanya bisa geleng-geleng kepala saja,karna memang sudah terbiasa mendengar mereka ribut atau adu mulut karena masalah sepele.

"Kalian ini kalau bertemu seperti tom dan jerry saja,tidak pernah akur. nanti saat salah satu dari kalian menikah pasti akan merasa kesepian,dan ayah pun akan merasa rindu dengan pertengkaran kecil ini yang hampir setiap hari membuat telinga ayah pengang" keluh sang ayah sendu

Malika dan Ashya pun terdiam, tiba-tiba mereka merasa sedih mendengar perkataan sang ayah. tanpa terasa butiran bening jatuh di pelupuk mata Malika,ia teringat kejadian yang tadi pagi ia alami. tak terbayang rasanya jika sang ayah mengetahuinya, hatinya pasti akan hancur dan sangat kecewa pada malika. Malika sangat menyesal ia tidak dapat menjaga dirinya sendiri, apalagi untuk menjaga keluarga nya.

"Ayah jangan ngomong kaya gitu, kita pasti akan selalu bersama ayah. jadi ayah jangan khawatir ya" Malika tersenyum sambil memeluk ayahnya

Ashya yang menyudahi makannya karena mendengar kata-kata sang ayah pun ikut memeluk, "iya nih Ayah jangan ngomong kaya gitu lagi ya, Ashya jadi tidak selera makan nih" imbuhnya sedih

"Apanya yang nggak selera makan? itu sepiring udah mau habis" cibir Malika sambil menjewer telinga adikny

"Aduh sakit tau kak, habis makananya enak sih. kan sayang makanan enak kalau dibuang-buang mubadzir tau mending aku habisin aja deh,heheee" ucapnya cengengesan

"Huuhh,bisa aja ngelesnya kamu" sindir Malika

"Malika sudah bertengkar nya, ayo kita makan" potong sang ayah

setelah Malika memberikan makanan kepada ayahnya, ia pun mengambil makanan untuknya. sebenarnya ia tidak berselera untuk makan, tapi karena takut membuat khawatir sang ayah ia pun ikut makan juga.

mereka makan dengan dilanjuti obrolan seputar pekerjaan Malika dan pekerjaan ayah yang sempat tertunda karena kecelakaan itu, dan suasana penuh canda tawa mendengar kekocakan Ashya penuh ekspresi saat bercerita seputar pengalamannya pertama masuk kuliah. tanpa terasa kebersamaan Malika bersama keluarga sedikit membuatnya melupakan kejadian pahit di hari ini,ia pun hanyut dalam tawa bersama ayah dan adik kesayangannya.

➡️ follback Adrian

Sementara itu didalam kamar Adrian merasa sangat frustasi, ia duduk diatas sofa sambil memegangi kepalanya yang terasa ingin pecah. permintaan sang papah untuk menikahi Malika sangat menyita pikirannya, ia merasa menyesal atas kejadian semalam terlebih tidak bisa menjelaskan permasalahan yang dialami sebenarnya.

"Ya tuhan apa yang harus kulakukan, semua orang tidak mau mendengar penjelasanku terlebih dahulu" kesalnya sambil mencengkram rambutnya dengan kuat

"aku memang sangat mencintai Malika dan ingin menikahinya, tapi bukan dengan cara dan kondisi seperti ini,braakk" ia kesal sambil menendang meja didepannya

🍁🍁

semakin Adrian pikirkan kepalanya semakin pusing tidak karuan, ia pun berniat untuk menemui Malika dikediamannya dan menjelaskan semua yang telah terjadi tadi malam. bergegas ia mengganti pakaian kemudian berlari menuruni tangga,membuka pintu utama tanpa pamit pada orang rumah ia pun menuju rumah Malika dengan berjalan kaki karena berada tidak terlalu jauh dari rumahnya . sesampainya didepan rumah mungil nan sederhana berlantai dua itu ia pun mengetuk pintu sambil mengucap salam.

"Tok tok tok, Assalamualaikum" beberapa kali mengulang salamnya

"Malika ini aku Adrian, tolong buka pintunya. aku mau bicara, Malika.." tidak ada yang menjawab atau pun membukakan pintu membuat Adrian semakin khawatir dengan Malika.

"Mas Adrian cari mba Malika ya?" tiba-tiba tetangga nya yang kebetulan lewat menghampirinya didepan pintu gerbang

"iya bu Laras saya kebetulan ada keperluan dengan Malika, tapi dari tadi saya ketok pintu juga memberi salam tidak ada yang menjawab apalagi membukakan pintunya" jawabnya khawatir

"Emang mas Adrian tidak tahu ya kalau pak Tama kecelakaan kemarin siang? padahal paginya saya liat mba Malika berlari dari rumah mas Adrian seperti habis menangis loh mas? maka ny saya aneh kok mas Adrian nggak tau pak Tama kecelakaan,pasti mba Malika tadi cerita kan? kalau sekarang mba Malikanya udah pergi lagi ke rumah sakit naik motor" panjang kali lebar Bu Laras menjelaskan, tersirat tanya penuh selidik dari kata-katanya

mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari salah satu ibu-ibu biang gosip digang rumahnya,ia pun kewalahan dan bingung harus bilang apa.

"kebetulan tadi saya tidak ada dirumah Bu, maka ny pas dapet info dari orang rumah saya langsung kesini ingin memastikan. kalau begitu saya permisi dulu ya Bu Laras" sambil keluar menutup pintu gerbang ia pamit dari kediaman malika menghindari obrolan panjang,tapi langsung di cegah oleh Bu Laras.

"Tunggu, mas Adrian kalau mau jenguk pak Tama dirumah sakit Permata dikamar 105 lantai 3 ya, oh iya katanya pak Tama kecelakaan karena ditabrak orang mas pas diluar kantor. emang pak Tama punya musuh ya mas? bisa jadi tuh sengaja ditabrak ya" nyerocos Bu Laras

Adrian memutar mata merasa malas meladeninya "hadehh mulai dah bigos berulah" gumamnya dalam hati

"Saya nggak tau bu, bahkan saya baru taunya hari ini. terimakasih informasinya y Bu Laras" sambil mengatupkan tangannya ia buru-buru pergi meninggalkan Bu laras. yah begitu lah kalau biang gosip selalu ingin tau perihal kehidupan orang lain,dapet berita sedikit disiarkannya berlebihan. maka nya author lebih baik ngurus anak aja deh dirumah gak ikut-ikutan begituan,heheee..

Dengan perasaan semakin panik dan khawatir Adrian pun berniat mengunjungi om Tama kerumah sakit,ia masuk kerumah menaiki tangga dan menyambar kunci mobil dan dompet yang ada diatas nakas dekat tempat tidurnya kemudian berbalik lagi menuruni tangga keluar rumah dan masuk kedalam mobil.

ketika Adrian bolak balik masuk kemudian keluar rumah lagi ia tidak sadar sebenarnya Pak Permana atau papahnya Adrian memperhatikannya, belum sempat pak permana menanyakan rasa penasarannya tapi Adrian keburu pergi mengendarai mobilnya keluar gerbang rumah dan entah melaju kemana.

BERSAMBUNG

💐Hai para readers,, terimakasih untuk selalu setia membaca novel pertama author ini dan mohon maaf jika ada kesalahan dan typo dalam penulisannya, terlebih lagi pada bab pertama ceritanya lebih sedikit itu karena author masih bingung saat pertama kali mengirim cerita ini. author juga tidak bisa berjanji untuk update setiap hari,tapi akan berusaha sebaik mungkin dan tolong beri like dan komennya yang bijak agar menjadi penyemangat author dalam menulis novel ini.. love u all💓

BAB 3 - BERTEMU KEMBALI

"Ketika kita bertemu dengan orang yang kita sukai rasanya sangat berbunga-bunga, tapi ketika pertemuan itu hanya membuat luka rasanya sangat lah menderita"

🌺 Happy Reading 🌺

Adrian sampai dirumah sakit dengan perasaan tak tenang, sebagian hatinya merasa ragu jika bertemu Malika saat ini tapi disisi lain ia khawatir dengan keadaan om Tama sahabat karib ayahnya sejak sekolah dulu. ia pun memberanikan diri mengetuk pintu dan mengucap salam.

"Tok tok tok, Assalamualaikum" salamnya

"waalaikum salam, serentak semua penghuni didalam menjawab

"Mas Adrian? ngapain dia kesini?" gumam Malika dengan wajah terkejut dan penuh tanda tanya, saat mata mereka saling bertemu tatap ia pun membuang muka

"Oh ada Adrian,,sini masuk jangan bengong aja di situ" ajak ayah

"bagaimana keadaan om Tama? mohon maaf hari ini saya baru tahu kalau om kecelakaan, jadi baru sempet jenguk om" tanyanya penuh perhatian sambil sesekali melirik kearah Malika yang masih enggan untuk menatapnya,karna ia pun tahu saat ini Malika pasti sangat membencinya

"Alhamdulillah om sudah baikan sekarang dri, dan mungkin lusa juga sudah boleh pulang" jawab om Tama

"kamu sendiri kemana saja dri, sudah lama om tidak melihatmu?" berbalik tanya pada Adrian

"kebetulan di kantor lagi banyak kerjaan om, jadi sangat sibuk dan saya pun selalu pulang malam jadi tidak sempat untuk mampir kerumah om" jawabnya kembali

"Cieee yang udah jadi bos, tapi kalau sibuk terus begitu kapan pacarannya mas? tanya Ashya asal

setelah mendengar pertanyaan dari Ashya berbarengan Malika dan Adrian pun tersedak, padahal mereka sedang tidak makan atau minum apa pun. sungguh cinta itu memang aneh ya readers

"lah kenapa bisa barengan gitu sih tersedaknya? lucu banget deh kalian, kayaknya cocok nih jadi pasangan sudah ada camestrynya,hahaaa" ledek Ashya membalas sang kakak dan merasa penuh kemenangan

"ngomong apa sih loe?" kesal Malika sambil melempar bantal kursi kearah Ashya, tapi malah mengenai Adrian dibelakangnya karena saat dilempar ashya mengelak

"Bruukk" tepat mengenai kepala Adrian

"Upss, sorry" ucap Malika ketus seolah merasa tak bersalah

"ya Ampun,kalian itu benar-benar bikin malu ayah ya. kalau bertemu nggak lihat dulu sikonnya pasti selalu bertengkar" melihat anak-anaknya kembali bertengkar dan membuat ulah bahkan didepan Adrian, akhirnya sang ayah pun bertindak.

"maaf ya nak Adrian, kalau kelakuan mereka keterlaluan" mohon om Tama

"nggak apa-apa kok om, maklum namanya juga kakak adik" bela Adrian

"Oh iya om apa saya boleh bicara sebentar dengan Malika diluar? kebetulan saat ini saya juga ada keperluan dengan malika" pinta Adrian

mendengar permintaan Adrian kepada ayahnya membuat mata Malika melotot dan terkejut "emang ada perlu apa sih? ngomong aja langsung disini" ucapan Malika masih ketus

"Malika tidak baik berkata seperti itu, silahkan nak Adrian boleh ajak Malika bicara di luar kebetulan om juga mau istirahat" jawab om Tama tanda setuju

"tapi yah, aku kan.."

"udah cepat sana ngobrol diluar, ayah kan masih ada Ashya yang menemani" potong sang ayah

"ya udah sonoh kak, tenang ada Ashya disini. keburu lumutan noh kak Adrian nungguin ya" ledek Ashya lagi

"sialan, awas loe ya" ancam Malika sambil mengepalkan tangan pada ashya

"duh atutt, haahaaa" ledek Ashya lagi sambil tertawa girang penuh kemenangan

akhirnya dengan berat hati Malika keluar kamar rawat sang ayah dan menjatuhkan diri duduk di bangku yang berada didepan kamar dengan malasnya. Adrian pun duduk disampingnya sambil memandangi wajah cantik yang selalu ia rindukan

selama beberapa menit mereka pun saling diam, Adrian mencoba merangkai kata agar tidak menyulut kembali emosi Malika karena saat ini Malika sangat membencinya.

"mau ngomong apa sih?" tanya Malika kesal

sejenak Adrian masih terdiam, "aku mau minta maaf untuk kejadian tadi dirumahku, kamu salah paham Malika. aku bisa jelasin semuanya" Adrian mencoba menggenggam tangan Malika, tapi malah ditepis Malika

"kamu mau ngomong kalau kamu nggak berbuat apa-apa gitu sama aku dan bukan kamu juga yang memperkosaku?" tanyanya pelan penuh emosi dan sambil melihat sekitarnya

Adrian terkejut mendengar kata-kata Malika yang seperti mengetahui apa yang hendak diucapkan nya, ia pun menundukkan wajah mencoba tenang dan merangkai kata kembali.

"tapi Malika, semuanya nggak seperti yang kamu pikirkan. maka ny aku kesini untuk menjelaskan semuanya, jadi tolong dengarkan aku dulu" pinta nya

"sudah lah mas aku males mendengarkan penjelasan mu,aku bahkan nggak percaya bahwa kamu selicik itu mas, terlebih sepertinya kamu berniat lari dari tanggung jawab kan? lebih baik sekarang kamu pergi dari sini, dan aku nggak mau lihat kamu lagi" usir malika penuh geram kemudian bangun dari kursinya meninggalkan Adrian dan kembali masuk kedalam kamar rawat sang ayah.

Adrian pun melangkah pulang dengan langkah gontai, ia bingung dengan masalah yang menimpanya saat ini. disisi lain ia tidak melakukan apa pun pada Malika, tapi disisi lainnya juga ia tidak mempunyai bukti yang kuat tentang sanggahannya ini. ia pun mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menghubungi Alan sahabat karibnya, Adrian ingin menceritakan semua keluh kesah dan permasalahan yang dialaminya saat ini kepada sahabatnya itu. dan ia pun berharap semoga Alan punya solusi yang baik atau hanya menjadi pendengar saja sudah cukup baginya. mereka pun sepakat bertemu dicafe biasanya setengah jam lagi,dan Adrian pun bergegas pergi meninggalkan rumah sakit menuju cafe tempat janjiannya dengan Alan.

🍁🍁🍁

"Hai sob, gimana kabar loe?" sapa Alan sambil mengadukan tangannya ke tangan adrian

"kabar gue buruk, bahkan sangat buruk" jawab Adrian lesu

"kenapa? coba ceritain sama gue masalah yang lagi loe hadapi sekarang, siapa tau gue bisa bantul" ucap Alan sambil duduk di kursi berhadapan dengan Adrian yang ia lihat tengah murung

" gue disangka memperkosa Malika dan diancam bokap buat nikahin dia lan" seketika ucapan Adrian membuat mata Alan membulat sempurna karena kaget, dan merasa tidak percaya dengan yang didengarnya barusan

"Bhahahaaa,Jangan bercanda deh loe Dri" tanyanya sambil tertawa tak percaya, kemudian berhenti tertawa karena melihat wajah datar sahabatnya itu

"gue lagi nggak bercanda lan, gue bener-bener serius" jawab Adrian memastikan dengan sorotan tajam padanya

"iya deh iya, gue tau loe lagi serius, terus bagaimana bisa loe dituduh memperkosa Malika?" tanya Alan kembali

"Jadi waktu itu tumben gue pengen bangat shalat subuh dimasjid, gue udah mandi dan bersiap-siap semuanya kira-kira setengah jam sebelum adzan subuh. pas gue keluar dari pintu rumah, gue samar-samar lihat Malika turun dari sebuah mobil terus berjalan menuju kerumahnya. tapi yang gue aneh ada mobil lain berhenti, kemudian turun dua orang laki-laki mengikuti langkah Malika dari belakang. Gue yang masih penasaran pun masih tetap mengawasi dari gerbang rumah, sampai akhirnya gue lihat salah satu dari mereka memukul tengkuk kepala Malika saat ia berbalik dan akan teriak. seketika Malika pingsan dan mereka membawa tubuh Malika ke kebun depan rumah gue sob, gue pun mengikuti dengan langkah pelan dan sempat tertinggal karena mereka membawanya setengah berlari, sampai akhirnya gue melihat salah satu dari mereka melepaskan baju dan celana Malika menyisakan hanya pakaian dalamnya saja.

akhirnya gue mencoba menghentikan aksi mereka, "Woy kurang ajar loe ya, cepet lepasin dia" bentak Adrian penuh emosi melihat sang pujaan hati dilecehkan

"siapa loe? berani-beraninya ganggu kesenangan gue" jawab kasar laki-laki berkepala plontos

"loe yang siapa, berani-beraninya ganggu pacar gue" membuat emosi Adrian semakin menjadi

seketika adu jotos pun tak dapat terelakkan, berhubung Adrian memang menguasai silat dan termasuk atlet nasional saat SMA dulu sehingga ia pun mampu melawan dua orang itu sekaligus. penjahat itu pun lumayan babak belur sedangkan Adrian hanya sedikit memar dan lecet dilengannya karna menangkis serangan mereka, merasa Adrian bukan lah lawannya akhirnya mereka lari meninggalkan Adrian dan juga Malika, lalu secepat kilat Adrian mengangkat tubuh Malika dan membawa tas juga barang-barang yang berserakan. karna panik Adrian pun membawa langsung Malika kedalam rumah setelah itu meletakkannya dan menyelimutinya di atas ranjang tanpa memberitahu siapa pun terlebih dahulu, lalu ia mengambil obat luka di dalam rak dan berniat mengobati luka dilengannya tapi terhenti saat mendengar igauan Malika yang seperti ketakutan, sambil memegang obat luka ia mencoba menenangkan Malika tapi tangan Malika seolah melayang hendak memukul kearah Adrian dan sontak saja membuat obat luka tersebut jatuh mengenai seprei yang Malika tiduri. Adrian pun kemudian mengambilnya dan menaruh obat tersebut diatas nakas yang berada disamping tempat tidur.

Suara Adzan pun berkumandang, Adrian kemudian bergegas ke kamar mandi mengambil wudhu kemudian menjalankan kewajibannya, setelah selesai menunaikan shalat Adrian merasa sangat kelelahan karena efek baku hantam dengan kedua penjahat tadi lalu ia pun tertidur diatas sofa karna merasa pusing dikepalanya.

"Cuma saat itu gue lupa lan kalau Malika hanya mengenakan pakaian dalam, kalau pun gue ingat pasti gue juga bingung gimana mau makein bajunya? loe kalau diposisi gue pasti bingung juga kan? alhasil paginya kesalah pahaman itu berlanjut deh ditambah noda merah akibat obat luka gue yang jatuh makin runyam jadinya" sesalnya

"bener kata loe, gue juga pasti bingung dan takutnya tar pas lihat malah jadi nafsu ya" Alan menyetujui ucapan Adrian sambil cengengesan

"sialan loe" jitak Adrian kesal mendengar kata-kata Alan barusan

"aduhh, maen jitak kepala orang aja loe" Alan mengaduh

"oh ya kira-kira menurut loe penjahat itu emang murni niat memperkosa sendiri, apa emang disuruh orang ya? Alan menerka-nerka

"kalau yang gue rasa sih seperti disuruh orang, sebelumnya gue pas mau nemuin om Tama melihat ada orang yang bolak balik sekitar kamar itu. tadinya gue niat memberitahu mereka tapi gue urungkan takutnya nanti malah gue disangka mengada-ngada sama Malika". imbuhnya

"terus selanjutnya apa yang bakal loe lakuin?" Alan memastikan

"sepertinya gue bakal nikahin Malika dan menjaganya seumur hidup gue lan, karna loe kan tau gue sangat mencintainya dan memendam perasaan ini selama bertahun-tahun lamanya". Adrian mantap dengan pilihannya

Memang benar seorang Adrian putra Permana sudah jatuh cinta dengan Malika Adhitama Putri sejak ia duduk di bangku SMA dan Malika saat itu masih SMP karna umur mereka selisih 3 tahun, Adrian mencintai Malika dalam diam karena tidak mau perasaannya dengan Malika nanti mempengaruhi persahabatan sang papah dan ayahnya Malika yang sudah mereka jaga selama berpuluh-puluh tahun saat mereka menginjak masa-masa kuliah dulu karena saling menganggap anak-anak sahabatnya adalah anak mereka sendiri. kini diusia 26 tahun ia bertekad untuk bertanggung jawab atas apa yang sebenarnya tidak pernah ia lakukan, semuanya demi menjaga orang yang paling ia sayangi beserta keluarganya.

- BERSAMBUNG -

🌹 Terimakasih masih setia mengikuti cerita novel ini, mohon maaf jika ada keterlambatan updatenya. semoga kalian semua suka dengan jalan cerita yang author buat, jangan lupa untuk selalu memberikan like dan komen bijaknya sebagai penyemangat author.. love u all💓

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!