NovelToon NovelToon

I Hate You But I Miss You (Benci Tapi Rindu)

Keluarga Kecil

Krrrriiiiiiiiiiiiiiiiing krrriiiiiiiiiiiiiing!

Alarm yang berasal dari sebuah kamar kecil sederhana bersuara untuk membangunkan penghuninya.

"Selamat pagi sayang.." Ucap seorang pria muda yang bernama Arland.

"Pagi juga sayang" seorang wanita yang biasa di panggil Glesty menjawab sapaan suaminya.

Jadi gaes...

Glesty dan Arland adalah sepasang pengantin baru.

Ya.. mereka adalah pasangan muda yang terlihat sangat serasi. Yang wanitanya cantik dan laki-lakinya ganteng.

Glesty seorang gadis usia 24 tahun yang bisa dibilang memiliki kepandaian secara akademik. Tinggal dengan kedua adiknya dirumah sederhana sejak kecil, dia juga tumbuh menjadi seorang wanita cantik, pekerja keras dan memiliki kepribadian yang ramah.

"Sayang.. terima kasih ya sudah mau jadi istri aku." Entah sudah berapa kali Arland mengatakan itu.

"iya sama-sama." seperti biasa juga Glesty menjawabnya dengan kata itu.

"Sayang, kenapa kamu mau dinikahi oleh pria sepertiku?"

"Hah? Memangnya kamu pria seperti apa? Kamu orang baik. Sederhana.

"Lalu apa lagi?" tanya Arland, penasaran

"Dan... kamu sama sepertiku.. tidak punya ayah ibu!" Glesty tersenyum. Dilubuk hatinya terdalam, ingin sekali memiliki mertua yang akan menjadi pengganti orang tuanya yang sudah tiada. Tapi, mau bagaimana lagi, dia ditakdirkan dengan lelaki yang sama statusnya dengannya, anak yatim piatu.

Jadi nih gaes,, pasangan ini berjanji akan membahagiakan anak-anak mereka kelak dengan limpahan kasih sayang agar tidak tumbuh kesepian seperti yang mereka alami. (wah.. indah bukan?)

Sarapan pagi..

"Sayang, aku ingin kamu hanya mengurusku dan rumah kita saja. Tidak usah bekerja lagi ya.. Akan aku usahakan bisa mencukupi kebutuhan kita sayang."

"Wah... benarkah?.. lalu untuk apa kepintaranku ini?"

"bagaimana mungkin dia akan mencukupi kebutuhan kami? dia kan hanya seorang supir Taxi! aku tidak mungkin tega membelanjakan uangnya untuk kebutuhanku sendiri. Batin Glesty.

"Hey.. jangan ngelamun. Ayo habiskan sarapannya.. Kamu tidak perlu pikirkan apa yang kukatakan tadi."

"Jadi, aku masih boleh bekerja?"

"Cukup tidak usah bekerja lagi. Biar aku saja yang cari uang" Glesty belum sempat selesai bertanya langsung di cut oleh perkataan Arland.

"Tapi, tadi kamu bilang aku tidak usah memikirkan yang kamu bilang tadi!"

"Bukan begitu sayang maksud aku, kamu tidak perlu mikir. Cukup langsung berhenti saja!" Arland mengatakan itu sambil tersenyum hangat. Ia pun mengambil tasnya dan berpamitan untuk bekerja, tidak lupa mengecup kening Glesty tercintanya, meninggalkan Glasty yg masih memikirkan apa iya dia harus menjadi seorang ibu rumah tangga saja dan meninggalkan mimpinya untuk menjadi seorang pemilik toko tas.

\=\=\=\=

Glesty menceritakan keinginan Arland tentang berhenti dari pekerjaan, kepada kedua adiknya, Leon dan Lea.

Bagaimanapun, ini harus jadi pembahasan mereka bertiga.

"Apa? Jadi kakak akan jadi pengangguran?" (Lea Adik Perempuan Glesty)

"Jadi kakak tidak akan bisa menabung untuk untuk mewujudkan cita-cita kakak memiliki toko tas?( Leon, adik laki2 Glesty).

"Kak... kami berdua akan bantu bicara dengan kakak ipar tentang keinginanmu kak."

"Sudah cukup. Kakak yang akan bicara tentang pekerjaan kakak ke kakak ipar kesayangan kalian."

"Bagaimanapun, kakak tidak bisa membiarkan suami kakak kerja keras sendirian. Apa lagi dia janji bakalan urus biaya pendidikan kalian berdua. Kakak benar - benar tidak tega membayangkan dia cape bekerja demi kita bertiga."

"Benar kak.. kasihan kakak ipar. Hanya seorang supir taxi, bagaimana mungkin dia sanggup membiayai hidup kita." Ucap Leon.

"Begini kak, kami juga berencana untuk bekerja paruh waktu sepulang sekolah." Sambung Lea

"Eit.. no.. kalian tidak boleh mikirin kerjaan. Tugas kalian hanya belajar yang rajin saja."

Leon: "tapi kak, kami tidak tega pada kakak ipar.. dia seorang supir taxi, gajinya pasti tidak banyak." ucapnya dengan wajah sedih.

Lea: "iya kak! Kasihan kakak ipar."

"Pokoknya, kalian tidak boleh kerja. Kalian masih dibawah umur ...."

"Tapi kakak juga dulu bekerja saat sekolah," (Leon).

"Buktinya kk bisa selesaikan Sekolah Tinggi," (Lea).

Glesty teringat kembali akan masalalu mereka dulu, perjuangan hidupnya saat kedua orangtua mereka dengan tiba-tiba meninggal dalam waktu bersamaan. Mulai saat itu Glesty banting tulang siang dan malam demi bisa makan dan biaya pendidikannya dan kedua adiknya. Dikarenakan orangtua mereka juga tidak memiliki peninggalan.

Glesty tidak pernah putus asa. Ia melakukan semuanya demi dirinya sendiri dan kedua adiknya.

Terkadang, makan sajapun ia selalu mementingkan Lea dan Leon.

Tak jarang Glesty mengatakan bahwa dia sudah makan, agar adik-adiknya bisa makan makanan yang ia bawa setiap pulang kerja, tanpa harus merasa bersalah makan dengan lahap dihadapannya.

Uang jajan setiap hari Glesty siapkan walaupun tidak banyak, semua itu agar kedua adiknya bisa seperti teman-temannya, jajan disekolah meskipun hanya beli minum atau kue saja.

Sekarang? Glesty tentunya sangat bersyukur. Memiliki seorang suami yang sangat menyayanginya. Mau melakukan apapun untuknya.

"Lea, Leon, kakak melakukan itu kan karena keadaan kita, siapa lagi yang akan membiayai kita bertiga jika bukan kakak kaliankan masih terlalu kecil waktu itu, selain itu kalian berdua makannya banyak. Mana tega kakak membuat kalian kelaparan!"

"Uupss, keceplosan" ucap Glesty sambil berusaha terlihat bercanda, padahal rasanya pengen nangis ingat masa lalu.

"Kakak ih, bercanda aja! kita lagi serius juga" (mereka memukul pundak kakaknya dengan bantal sofa).

\=\=\=\=\=

Kedua adik Glesty sangat menyambut baik kakak iparnya. Ya.. walaupun kakaknya hanya berjodoh dengan lelaki yang berprofesi sebagai supir taxi.

Keduanya memang berharap bahwa kakaknya akan menikahi seorang pria tampan dan kaya raya, sehingga setidaknya kakaknya akan berhenti bekerja keras lagi.

Namun, kenyataan memang tak selalu sejalan dengan yang diharapkan.

"Ah, kehidupan seperti itu hanya ada dalam novel atau drama TV.

"Tidak apa-apa jika kakak ipar sangat jauh dari type yang kita harapkan untuk menjadi pendamping kak Glesty. Yang terpenting adalah kak Glesty nyaman hidup bersamanya."

Lea dan Leon menerima kenyataan itu.

Karena yang mereka lihat dan rasakan, kakak iparnya ini juga menyayangi mereka, tidak hanya menginginkan Glesty seorang.

Dan bonusnya lagi, Kak Arland sangat tampan. Siapapun yang baru bertemu dengannya, tidak akan menyangka bahwa profesinya sebagai seorang supir taxi. Orang akan menyangka ia seorang bos di perusahaan mungkin, atau seorang model mungkin,?

Arland bahkan langsung memboyong Lea dan Leon untuk tinggal bersama setelah pernikahannya dengan Glesty.

Arland dan Glesty memutuskan untuk tinggal bersama dengan kedua adik Glesty, karena orang tua mereka telah tiada.

Arland sangat baik. Ia bahkan berjanji untuk membiayai pendidikan Lea Leon sampai kuliah, Arlandpun rutin memberikan uang jajan untuk Lea dan Leon saat berangkat sekolah.

Glesty sangat bersyukur melihat kedekatan kedua adiknya dengan suaminya itu. Tidak pernah sekalipun Glesty mendengar Arlan mengeluh tentang kedua adiknya.

"Seandainya saja ayah ibuku masih ada, atau setidaknya salah satu dari orangtua suamiku masih ada, kebahagiaan ini akan terasa lebih sempurna. Batin Glesty.

"Aku sangat bersyukur padamu Tuhan, atas apa yang aku miliki sampai saat ini. Kedua adikku, bahkan sekarang hadir seorang suami yang sangat mengasihiku." Batinnya lagi!

Glesty juga berharap, semoga pernikahannya ini bisa berjalan dengan baik, tanpa gangguan dari pihak manapun, bahagia selamanya. Meski Glesty tak menapik bahwa kerap kali dirinya merasa khawatir, namun ia berusaha menepis segala pikirannya yang terasa tak berarti.

Bersambung.....

Hay readers terima kasih udah membaca bab pertama ini yah...

gaes.. ini tu karya pertama aq loh..🤗

dan... menjadi penulis cerita adalah impian aq sejak kecil🤭. Doain semoga aja aq bisa membuat cerita yg disukai yah gaes. Makasih😁🙏.

Readers, jejak kalian adalah semangat bagi Author😍

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Yang mau liat Visualnya ada di part 78 dan seterusnya yah..🙏.

Kabar Gembira

2 bulan kemudian..

Jadi deluarga kecil Arland dan Glesty berjalan harmonis.

Apakah Glesty sudah jadi pengangguran?

jawabanya Nop..

Berhenti dari pekerjaan? Ya benar! Glesty sudah berhenti gaes,

Loh thor katanya ga jadi pengangguran??

Hmmmm..

contohnya aja Glesty, setelah mengundurkan diri dari pekerjaannya demi suami tercintanya, ternyata Glesty sedang fokus menjalankan bisnis Online.

Jadi Glesty itu membuka Bisnis Online dengan menjadi dropshiper, bisnis dengan cara dropship itu adalah bisnis yang sangat mudah gaes.

Glesty cukup promosi'in produk Tas dan sepatu dari toko Offline langganannya.. nah... apabila ada yang order dan transfer pembayaran ke Glesty, maka Glesty akan order ke toko langganannya, dan toko akan langsung mengirimkan barang ke alamat pelanggan Glesty dengan mengatasnamakan online shop milik Glesty.

Oke, kita kembali ke cerita Arland dan Glesty.

Arland sangat senang melihat istri tercintanya bekerja hanya dari rumah. Bukan tanpa alasan Arlan meminta Glesty hanya menghasilkan uang meskipun tetap tinggal dirumah. itu karna Arland takut Glesty kenapa-kenapa jika berada diluar rumah. Arlan sangat menyayangi Glesty melebihi dirinya sendiri. Dia harus memastikan miliknya dalam keadaan aman.

Glesty hanya menyibukkan diri di rumah sendirian. Arland bekerja dari pagi hingga sore, bahkan tidak jarang ia pulang terlambat.

Lea Leon juga sekolah dari pagi hingga sore baru tiba dirumah dan langsung istirahat. Waktu ngobrol keluarga ini kebanyakan dimalam hari setelah makan malam. Tapi mereka sangat bahagia tinggal bersama.

Glesty tidak pernah merasa kesepian. karna walaupun sendirian dirumah, kedua adik dan suaminya selalu saja menelfonnya bergantian Setiap jam.

 

Saat sedang menulis rekapan pesanan pelanggannya, tiba-tiba Glesty merasa perutnya sangat mual dan merasa ingin mu**ah.

dengan cepat ia berlari ke kamar mandi.

huweek... huweek..

Wah... tidak biasanya aku seperti ini. Bahkan tadi aku sudah sarapan dengan benar.

"Perutku benar-benar tidak seperti biasanya.

deg...deg..deg(tersenyum)

apa jangan-jangan aq sedang. . . .

Tanpa memikirkan apapun, Glesty mengambil Jaket, Tas dan sepatunya..

"Aku harus ke rumah sakit!

Glesty berniat langsung memeriksakan diri ke dokter kandungan tanpa pengetahuan suaminya. Karena jika benar yang dipikirkannya, maka ini akan jadi kejutan untuk suaminya, dan jika tidak benar, setidaknya tidak mengecewakan suaminya.

Dalam perjalanan kerumah sakit.

"yah.. tidak apa-apa kali ini aku tidak memberitahukan bahwa aku sedang di luar rumah.

Ini merupakan pertama kali dalam hidup Glesty bersama sang suami, berpergian diam-diam. hehe.

Glesty emang istri yang patuh. Tapi kali ini dia benar - benar ingin memastikan sesuatu sendiri.

Ruangan Dokter.

"Selamat ya ibu Glesty, anda sedang hamil 4 minggu.

"Dok.. tolong katakan sekali lagi.

Sambil tersenyum manis, dokter mengulang kalimatnya "selamat bu Glesty, anda sedang hamil."bdfm

"Dok.. jadi aq benar akan jadi seorang ibu?

"Iya benar sekali ibu..(masih mode senyum).

dan ini foto hasil USGnya.

Glesty mengambil foto ukuran persegi yang diberikan oleh bu dokter dengan tangan bergetar, sangking bahagianya..

"Dok.. saya harus segera menghubungi suami saya dok.. Glesty sangat tidak bersabar.

"Bu.. tunggulah dulu. tenang.. saya tau anda sedang sangat bahagia. Tapi apa ibu tidak ingin mendengarkan dulu penjelasan saya tentang.....

Belum sempat dokter menjelaskan, Glesty kembali berkata..

"Dok, ini adalah anak pertama saya. Dok.. saya harus segera memberitahukan suami saya tentang ini. Dia.. dia pasti sangat senang dok. Kami akan menjadi orangtua."

\=\=\=\=\=\=

Ditempat lain.

"Pa... aku sangat menghawatirkan anak itu. Dia tidak pernah memberi kabar jika kita tidak bertanya.

"Ma... percaya saja padanya.. Kali ini biarkan saja dulu dia melakukan apapun yang dia mau. Yang terpentingkan, dia masih mau melakukan pekerjaannya. Hmmm... dasar anak nakal itu, pergi seenaknya setelah membatalkan pertunangan."

bersambung......

gaaaeeeess. Akhirnya bab 2 ini selesai..

semoga kalian suka yah... hehe🙏

Ohya gaes.. Novel ini tu belum sempat revisi. Seperti tanda baca, nama pemeran, nama tempat dan sebagainya yang serba bikin sakit mata dan membingungkan, mohon dimaklumi ya😁✌

Kebahagiaan dan Kesedihan

"Tidak dok, ini lebih penting, lain kali saya akan datang lagi menemui dokter bersama suami saya.

Saya harus mengabari suami saya dulu secepatnya dok." Jelas Glesty

Meninggalkan dokter yang berdiri mematung dan hanya bisa tersenyum melihat tingkah calon ibu muda ini.

"Halo sayang... tumben kamu telfon suami duluan?" Sahut Arland menjawab panggilan telpon dari Glesty.

"Sayang, kamu sedang apa? Dimana? Apa sedang ada penumpang?" Glesty menanyakan tiga pertanyaan dalam satu kalimat.

"Sayang, satu-satu nanyanya. Suami tercinta kamu ini sedang nyetir. Sudah pasti sedang dijalanan. hehehe." Sahut Arland santai.

"Kalau begitu, tolong menepi dulu bisa kan? Dengarkan aku dulu.." Ucap Glesty.

"Tidak bisa sayang.. Aku lagi agak buru-buru nih, nanti dirumah saja ya?" Jawab Arland

"Mau jemput penumpang?"

"Iy, iya, kamu sabar yah, tggu dirumah!"

"Tapi sayang ini sangat penting.. please.." Glesty memohon.

"Oke-oke, kamu mau bilang apa? Aku akan mendengarkan kamu. Tapi aku sambil nyetir ya sayang soalnya lagi dijalan raya." Arland mengalah. Karena kalau Glesty sudah memohon, Arland tidak bisa menolak. Pasti ada sesuatu yang penting yang harus dibicarakan, pikirnya.

"Baiklah,, dengar aq sayang. Sayang kamu akan segera menjadi ....."

Belum sempat Glesty mengatakan apa yang harus di sampaikan kepada Arland.

Tiba-tiba

Brraaakkk.......

Glesty merasa seperti mendengar suara aneh.

"Sa,, sayang... kamu dengar? Suara apa itu tadi?... Sayang... sayang.. kamu tidak dengar?" Glesty mulai panik.

"Arland.... Arlan.. halo Arland..." Panggilnya. Namun, tidak aja jawaban lagi dari suaminya.

"Oh God, Suamiku kenapa? tidak.. dia tidak kenapa-kenapa. Apa yang aku pikirkan? Memangnya apa yang akan terjadi?"

"*Mungkin saja hpnya kehilangan signal atau battrynya habis. Aku tidak boleh memikirkan yang tidak-tidak."

"Lebih baik aq pulang saja dan memaksimalkan kejutan untuk suamiku.. siapin makan malam romantis dirumah*." Glesty berusaha mengatasi rasa paniknya.

Di Halte bis.

Nada dering ponsel Glesty berbunyi. Senyum semangat menghiasi wajah Glesty saat melihat siapa yang menelfonnya.

"Halo sayang.." Glesty menjawab bersemangat.

"Maaf, kami dari kepolisian. Melaporkan pemilik hp ini sedang dibawa oleh ambulan ke rumah sakit XX. beliau barusan mengalami kecelakaan."

"Apaaa.....?"

Glesty seakan merasa ada sesuatu yang mengenai tubuhnya, lututnya menjadi lemas karena bergatar hebat. Senyum semangat yang baru saja menghiasi wajahnya berubah seketika.

"Halo.. Kami menelfon anda karena anda adalah orang terakhir yang menghubunginya. Apa anda mendengar suara kami?"

"Rumah sakit XX itu?" Batinnya.

"Pak tolong antarkan saya ke rumah sakit XX."

Glesty sudah tidak memperdulikan apa suara diseberang sana melalui ponselnya. Ia tidak ingin mendengar penjelasan lebih lanjut tentang kondisi suaminya. Glesty ingin melihat langsung keadaan Arland.

Masih didalam Taxi.

"Oh God, aku mohon kuatkan aku saat ini. Apa yang telah terjadi dengan suamiku? Kenapa dia bisa kecelakaan? Separah apa dia?" Glesty menangis.

Tiba dirumah sakit XX.

"Permisi mbak, mau tanya, apa ada pasien atas nama Arland?"

Perawat saling berhadapan, lalu bertanya..

"Maaf mbak, pasien yang atas nama itu hanya ada Tuan Muda Arlan Adi Wijaya mbak."

"Arlan Adi Wijaya? Iya mbak. Tapi, dia bukan Tuan Muda. Dia adalah suami saya."

Petugas tersebut saling melirik, laku memperhatikan Glesty dari atas sampau ke bawah. "Iya mbak, tapi tidak ada pasien yang bernama Arland selain yang kami sebutkan tadi mbak."

"Mbak mungkin data2nya belum ada tapi dia baru saja dibawa ke rumah sakit ini karena kecelakaan."

"Maka yang anda maksud adalah Tuan Muda Arland Adi Wijaya mbak. Beliau memang baru saja di bawa ke ruang operasi."

"Baik, terima kasih mbak." Glesty masih bingung.

"Aku harus memastikannya." Glesty melangkah menuju ruang operasi yang dimaksud.

Didepan Ruang Operasi.

Hanya ada seorang lelaki yang terlihat seusia Arland.

"Maaf Nona, anda sedang apa disini?" Tanya orang tersebut.

"Maaf mas, mau tanya apa ada orang di ruangan ini yang sedang dioperasi?..

"Benar nona. Itu sebabnya saya ada disini.(ekspresi khawatir)

"Apa orang itu bernamapa Arland?"

"Benar nona."

"Jadi mas ini yang mengantar suami saya ke rumah sakit?"

"Maaf nona? Apa yang barusan anda bilang?🤨 suami?"

"iya" (Glesty mengambil hp dan membuka galeri) "Apa ini orangnya mas?" (menunjukkan foto Arland).

"Apa?( terkejut). iya.. ini orangnya. Tapi bagaimana mungkin saya tidak mengetahui bahwa dia sudah menikah?"

"Apa maksud anda mas? Tunggu. itu tidak penting.. yang ingin ku ketahui saat ini adalah apa suamiku baik-baik saja? Separah apa dia terluka mas?.. Kenapa dia harus dioperasi?"

Glesty merasa begitu bodoh.

Selama ini ia tidak pernah peduli dan tidak pernah memperhatikan dokumen-dokumen pribadi milik suaminya.

"Ia benar.. Aku hanya tau dia bernama Arland. Padahal aku pernah sekali melihat KTPnya, Surat Nikah, dan disana ada nama lengkapnya. Benar, itulah namanya.Tapi kenapa aku malah seperti orang bodoh mempermasalahkan namanya? Batin Glesty.

"Tapi... apa kata petugas barusan? Tuan Muda?"

Lalu siapa laki-laki yang sedang dihadapan Glesty saat ini?

Bersambung...

gaess.. trima kasih telah membaca sampai di bab 3 ini.. wah.. Jangan lupa tinggalkan jejak yah gaes😁

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!