NovelToon NovelToon

TERJEBAK PERNIKAHAN SMA

RUMAH SAKIT

...🌹🌹🌹🌹🌹...

Suara ambulans bersautan keluar masuk gedung berwarna putih itu.

Rumah sakit Bangkara Jaya adalah rumah sakit yang sangat terkenal di kota A. bahkan yang mampu berobat kesana hanyalah orang-orang tingkat pengusaha keatas.

👶Disebuah ruangan bayi👶

Lelaki berumur 22 tahun menangisi bayi perempuan yang sudah tak bernyawa bahkan sebelum Ia melihat dunia.

"Ini semua karena Weni yang menyabotase mobilku. kalau bukan karenanya mungkin saja Rasti tidak akan kecelakaan dan bayi kami masih selamat!! Dasar wanita licik, Weni harus membayar semua ini!!" gerutunya menahan amarah.

Hoooeeekkk~

Hoooeeeekkkk~

Tangisan bayi perempuan di box nya mengalihkan pandangan lelaki bernama Rendra itu.

Matanya menangkap nama yang begitu familiar tertulis di box itu.

Ny. Weni Benvran

Nama yang sama dengan orang yang sudah membunuh anaknya.

"kenapa bayi itu terus menangis sus?"

"Bayi imut ini belum disusui sang Ibu karena Ibunya masih koma, pendarahan pasca melahirkan. Keluarganya masih dijalan satupun belum sempat melihat nya"Penjelasan suster menimbulkan ide licik dipikiran Rendra

Aku akan menukar bayi ini!!

Rendra dengan cepat menelfon seseorang. Beberapa tenaga medis serta keamanan memasuki ruangan bayi.

Rendra lansung mengatur siasat, tak cukup lama bagi suster menggantikan identitas kedua bayi itu.

Maafkan Papi sayang, Ini demi balas dendam keluarga kita!! Demi membalas kematian kamu!!

Rendra menciumi setiap inci wajah bayinya.

"Saya akan menunjang semua kebutuhan hidup kalian. Jadi tolong jaga rahasia ini dan segera lah mengurus surat pengunduran diri!!"Tegas Rendra seakan perintah bagi beberapa orang di ruangan itu.

Box bayi dibawa suster keruang inap berdasarkan identitas keluarga masing-masing.

Bayi Weni dinyatakan meninggal dan dikuburkan dengan sangat layak. bukan Ben yang menguburkan nya namun Rendra.

Ben yang Drop akan kehilangan anaknya, tak mampu untuk ke pemakaman sang anak. Rendra sebagai sahabat baik memanfaatkan hal sekecil itu untuk melepaskan putrinya di peristirahatan terakhir.

⏳3 hari berlalu⏳

Weni sadar dari komanya dan langsung syok mendapati kematian sang anak.

Malam esoknya Weni terus bermimpi bahwa anaknya tidak meninggal.

Memastikan ucapan sang Istri. Ben mengutus beberapa orang untuk mencari informasi sedetail mungkin tentang kematian sang anak.

Kejanggalan didapati Ben dari hasil medis serta beberapa tenaga medis dirumah sakit itu mengajukan surat pengunduran diri dihari yang sama.

Semenjak itu Ben dan keluarganya terus mencari keberadaan sang putri.

"Ibu menyukai bayi ini Ras, bisa menjadi kunci mati keluarga Ben kelak!"Wanita 30-an menggendong putra berusia 1 tahun tersenyum kemenangan.

Valisya adalah seorang Ibu yang lembut, namun jika itu menyangkut keselamatan keluarga nya Ia adalah orang no 1 yang paling garang.

Sedangkan anak kecil di gendongan Valisya adalah Devan adik kandung Rasti. Sudah lama dinantikan Rasti dari kecil. Namun adiknya malah lahir dikala dirinya sudah menikah.

"Rasti juga bu, Rasti memberinya nama Keyna'd Arga!"Semua tersenyum.

"Nama yang bagus, Ayah suka melihat mu bahagia lagi. Syukur anakmu dan Rendra bisa dikuburkan dengan layak menggunakan tangan Rendra sendiri. Dan bayi ini akan menjadi aset kita!!"Tambah Arga.

Arga adalah mertua dari Rendra. Pemilik perusahaan V. A grub yang selalu berambisi mengalahkan perusahaan-perusahaan yang ada diatasnya.

Mendengar Weni menyabotase kendaraan Rendra dan membuat Rasti kecelakaan sehingga cucunya meninggal dunia.

Menjadikan Arga sangat marah.

Arga menyuruh beberapa anak buahnya menyabotase kejadian jatuhnya Weni dari tangga dan Arga juga yang sudah membuat kondisi Ben drop saat akan memakamkan cucunya.

"Bayi yang begitu imut ini bisa menjadi teman Devan Kelak"ujar Valisya.

"Bukan Teman, tapi calon istri kan Yah?"Tanya Rendra.

"Tentu Ren, makanya Ayah bilang bayi ini aset kita. Jika Dev dan Key bersatu maka perusahaan Ben akan jatuh ke tangan kita!!"Semuanya terhanyut dalam tawa.

⏳17 tahun berlalu⏳

Belasan tahun sudah, namun Ben tak kunjung menyerah untuk menemukan sang putri. Meski dirinya sekarang sudah menyandang status Ayah bagi kedua putranya.

Bukti yang jelas didapatkan nya bahwa putrinya ditukar dan masih hidup sampai saat ini membuat Ben semakin semangat.

Kabar itu sampai ke telinga keluarga Arga yang akhirnya membuat mereka menyabotase jejak dari Key serta mempercepat penyatuan Key dengan Devan.

Suatu malam Rendra menyemprotkan pengharum ruangan yang sudah dicampuri obat perangsang kedalam kamar Key.

...👧KEY POV👧...

Malam ini Aku begitu lelah sekali sepulang les Kimia. Aku harus berjalan kaki dan mendorong sepedaku karena bannya bocor.

Sesudah makan malam dan sedikit bersantai diruang keluarga. Aku pergi ke kamar dan mendapati kamarku berbau aneh.

Sungguh, aroma nya tidak harum sama sekali!

Ntah berbau apa karena Aku belum pernah menghirup aromanya?!

Ini sungguh memusingkan!

Kepalaku seakan mau pecah menghirup aroma ini!

Ku putuskan untuk ke kamar Mami dan menanyakannya.

Tapi diruang keluarga ku lihat jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tidak baik jika Aku harus mengganggu tidur Mami dan Papi.

Tapi Aku juga tak mau tidur dengan kamar yang berbau tak sedap itu!

Berbincang dengan pemikiran sendiri. Aku di kejutkan dengan kehadiran Devan menepuk pundak ku.

"Hey, mengapa belum tidur ha?" Suara bariton Devan ini membuatku bergidik ngeri.

"Ihh, apaan sih ngagetin tau Kak!"Dia hanya cengar-cengir ngak jelas.

"Mau ngapain? Udah malam juga besok sekolah!" Aku hanya menunduk tak tau harus melakukan apa.

Kembali ke kamar atau ke kamar Mami dan menanyakan bau aneh itu?!

"Itu.. anu.. itu"

"Itu anu apaan sih Key? Jelas-jelas kalo bicara!"

"Itu Kak kamarku beraroma aneh!"

"Beraroma aneh? Ayo kita lihat!" Devan malah menarik tanganku ke kamar.

Tak beberapa lama Ia didalam kamarku.

"Gimana Kak?"

"Iya bau nya aneh. Kalo gitu kamu tidur sama aku aja Key!" ucapan Devan ini membuat kepalaku berputar-putar tak memiliki jalan.

Apalah maksud dari lelaki tampan di hadapanku?

Ya....

Tampan, sangat tampan banget malahan.

Bahkan semua cewek di SMA pun mengagumi Pamanku ini. Kalo bukan Pamanku juga sudah ku embat deh.

"Hallo!" Devan melambaikan tangan di depan wajahku.

Aku tersentak dari pikiran aneh bin ajaib itu. Bagaimana bisa kekonyolan Ku ini masih bertahan sampai saat ini.

Mendambakan Pamanku menjadi kekasihku!

Ah, Aku bisa g*la!!!

"Ayo Key aku juga mau tidur atau kamu mau tidur di sofa luar ditemani nyamuk?" Aku hanya pasrah lagian juga sangat capek.

Memasuki kamar serba hitam putih ini membuatku merinding. Pemikiran konyol ini semakin menjelajah. Seandainya Devan itu bukan pamanku pasti sangat romantis tidur dengan nya satu kamar.

"Tidur lah di sana aku akan tidur di sofa. Besok sekolah!"Devan menunjuk tempat tidurnya yang kurasa pasti sangat empuk.

Sudah lama Aku tak bermain di kamar nya. Ku rasa terakhir saat Kami masih SD.

Aku hanya mengangguki Devan.

Tidak mungkin lah Aku menuruti

pemikiran konyol ku.

Lalu meminta Devan agar seranjang denganku memelukku dan pagi nya Aku membuka mata pertama kali melihat wajah tampan nya.

Hanya sekedar doa dalam hati penuntun ke mimpi panjang ku.

Dasar Aku benar-benar bodoh.

Ku baring kan tubuh di atas kasur Devan.

Sangat empuk sekali!

Aku begitu nyaman di atasnya.

Membalikkan tubuh ke arah kiri.

Sesuatu didalam tubuhku menggebu-gebu. Seakan menjalar ke sekujur tubuh ini. Rasanya panas.

Ku perhatikan wajah tampan Devan yang tertidur di sofa.

Begitu adem di pandang!

Mataku tak berkedip melihat ciptaan tuhan yang begitu indah ini.

Rahang yang  terlihat gagah.

Hidung yang mancung.

Bulu mata yang lentik.

bibir nya...pasti manis.

Nikmat tuhan mana lagi yang ku dustakan.

Tak hentinya ku pandangi Devan sampai dengkuran halus Devan menjadi musik di telingaku.

Aku suka.

BERSAMBUNG.....

MALAM KESALAHAN

...🌹🌹🌹🌹🌹...

...🧑DEV POV🧑...

Semenjak menghirup aroma kamar Key, membuat hasrat yang biasanya bisa ku pendam seakan menggebu-gebu tuk melampiaskannya pada lawan jenis ku.

Sekujur tubuhku mulai panas.

"Ahhhhhh panasnya disini!"******* Key di atas ranjang semakin meningkatkan hasrat ku.

Tubuhku sudah tak lagi bisa dikontrol. Seingat ku jika sudah begini hanya satu penyebabnya, yaitu obat perangsang.

Aku tau Key sudah tidak sadarkan diri, tubuhnya sudah gelisah di atas ranjang.

Aku melangkah menuju ranjang. Mendekap Key yang mulai mendesah.

Secara naluri dan alam bawa sadar tubuh kami sudah tidak terkontrol. Key membalas ciumanku dengan ganas. Aku meraba sekujur tubuhnya dari balik pakaiannya sampai hasrat ku memuncak dan ingin memasukinya.

Namun sebelum membuka kancing baju tidur Key ku tatap wajahnya nan Cabi. Aku terbayang wajah Kak Rasti, kakak tersayang ku.

Aku tak bisa melakukan ini pada putrinya.

Sadar bahwa ini semua sebuah kesalahan. Aku berlari kedalam kamar mandi dan melepaskan semua hasrat ku disana.

Meninggalkan Key yang terus mendesah. Berjam dikamar mandi aku keluar sesudah mencuci muka dan mendapati Key sudah tertidur pulas.

Mungkin efek obat itu sudah habis, membuatnya kelelahan dan tertidur.

Melangkah keranjang aku memeluk Key dari belakang. Memejamkan mata, Aroma strawberry dari rambutnya selalu menjadi kesukaanku sedari kecil.

Gadis kecil ini tak pernah lepas dari pikiranku.

Ciuman tadi adalah ciuman pertamaku dan juga ciuman pertamanya. Ada sedikit rasa sedih ciuman pertama keponakanku malah aku yang merenggut.

Aku mengejarnya kedalam mimpi, dan berjanji akan menemukan siapa yang memberikan aroma obat itu dikamar Key.

...👧KEY POV 👧...

Pagi ini Aku berusaha membuka mata.

Antara sadar atau tidak Aku merasakan tangan kekar melingkar di pinggangku.

Hangat pelukannya membuatku enggan untuk bangun.

Tidak mungkin Mami karena tangannya tak seberat ini.

Menyibakkan selimut, betapa terkejutnya Aku mendapati tangan kekar lelaki yang memelukku.

Berusaha membalikkan tubuh.

Namun nihil!

Pelukannya semakin erat.

Tak sebanding dengan kekuatan ku.

Ketika Aku berusaha menyingkirkan tangan ini dari pinggangku.

"Astagfirullah lazim!"suara Mami dari pintu kamarku.

Namun, Aku baru menyadari ini bukan kamarku.

Lalu di mana Aku?

Pelukan ini akhirnya terlepas setelah mendengar teriakkan Mami.

Semua keluarga berhamburan ke dalam kamar.

Aku malu!

Aku takut!

Aku cemas!

Semuanya bercampur dan Aku hanya bisa menunduk.

"Apa-apaan ini Dev, Key?" suara parau kakek sangat jelas menyentuh telinga Ku.

Tunggu....Devan?

Ku lirik orang yang duduk di sebelahku. Terbelalak nya mata ini melihat Paman yang memelukku tadi.

Ya, Devan.. DEVANDI ARGA. putra satu-satu nya Kakek dan Nenekku. Adik kandung Mamiku.

Umur nya cuman beda 1 tahun dari Ku. Tak enak rasanya untuk dipanggil paman, karena itu aku memanggilnya Kak Dev.

Ya, siapa sangka Kami itu Paman dan Ponakan. Bahkan ada yang mengira Kami berpacaran dan para gadis yang menyukai Devan selalu membuly ku.

Sampai akhirnya di sekolah Devan selalu menjaga jarak padaku.

Jujur aku mulai menyukai Devan sedari kecil, saat itu...

🔄Flashback On🔄

"Hikss.. Hikss.. Hikss!"aku meringis kesakitan. siku tanganku berdarah karena salah satu anak cowok mendorongku hingga terjatuh.

Salah satu teman sekelas selalu membuly ku.

"Makanya jadi cewek jangan cengeng itu aja nangis!!"Ia menertawai ku dan para sahabatnya.

Tangis ku semakin menjadi tidak kuat menatap anak cowok itu.

Setelah itu ku dengar pukulan serta ringisan darinya dan para sahabat.

"Key..!" Elusan di rambutku membuatku semakin takut.

Namun, ternyata itu adalah Devan. Aku tersenyum padanya dan mendapati cowok-cowok itu telah meringis kesakitan.

"Hiks.. hiksss.."ku peluk Devan dengan rasa takut yang menjadi.

"Sudah Key, jangan nangis lagi. Nanti cantiknya hilang"Devan menghapus air mata di pipiku. Ia mencoba menghiburku sampai aku tersenyum.

Devan membantuku berjalan pulang. Sesampai di rumah Ia mengobati lukaku.

Semenjak itu aku merasakan Devan adalah lelaki terbaik. Cuman Devan yang bisa menjagaku. Karena itu aku menyukainya.

🔄Flashback Off🔄

"Jawab Kalian sudah ngapain ha? Jawab Mami Key!"Mami mulai menangis. Aku benar-benar tak kuasa mendengar nya.

Ku coba mengingat-ingat apa yang telah terjadi semalam.

Mengapa Devan ada di sampingku?

Sedangkan sebelum tidur Aku masih melihatnya di sofa.

Apa yang telah Ia lakukan padaku.

Apakah aku tidak suci lagi?

Tapi aku tak ingat apapun!

Isakkan lolos dariku. Membuat semuanya terdiam. Mami yang mendengar ku menangis, mendekap dan mengelus rambutku.

Aku bingung dengan yang terjadi.

"Jawab Devan! Kau apakan anak semata wayang ku?!"papi sudah tersulut emosi.  Aku gemetaran mendengarnya.

"Kami..."suara parau khas baru tidur Devan membuatku seakan berhenti bernafas.

"Kami apa?! Kalian ngapain ha?! Kau apakan anakku?!"Aku melihat Papi menarik kera baju tidur Devan. 

Tangisanku tak tentu arah Aku tak tau harus menjawab apa karena tak tau apa yang terjadi.

"Sudah-sudah nak kita bicarakan baik-baik!"Nenek berusaha menahan air mata nya.

Aku tau apa yang ada di pikiran para orang tua.

"Baik-baik bagaimana Bu? Ibu ingin anakku di hamili b*njingan ini?!"kalimat Papi membuatku terbakar.

Maksudnya apa?

Apa Dia tidak mempercayai ku?!

Meski aku tak ingat apa-apa.

Tapi Aku yakin kok kalau Aku masih suci. Lagian Kami bangun masih memakai baju lengkap.

Aku percaya Devan ngak bakalan macam-macam. Karena dia itu lelaki baik-baik. Bahkan Devan lelaki terbaik yang pernah ku kenal.

"Apa maksud mu Rendra?" Suara itu dari Mami tak biasanya Ia memanggil Papi seperti ini.

"Kau menuduh adikku menodai anak kita? Jangan g*la Rendra mereka itu paman dan ponakan tak mungkin!"

"Tak mungkin bagaimana? Apa Kau tak melihat bagaimana b*njingan ini memeluk putriku saat tidur?!" Aku terhenyak kedua orang tuaku bertengkar karena kekonyolan ku.

Seandainya Aku bisa menahan diri dan tetap tidur di kamarku!

Seandainya Aku memanggil Mami saja tadi malam!

Seandainya Aku tidur saja di

ruang keluarga!

Dan itu semua sekarang hanya seandainya. Aku sangat menyesalinya!

"Jawab Key apa yang telah Devan perbuat? Mengapa Kamu bisa di sini nak?" Mami menanyakan ku dengan menahan tangisnya.

Aku tak bisa menjawab hanya bisa menangis. Aku bingung tidak tau harus apa.

Toh, Aku jelas tak mengingat apapun semalam.

Aku menatap Devan dan mengisyaratkan agar Ia saja yang menjelaskan.

Namun,

"Aku akan bertanggung jawab dan menikahi nya!"kalimat itu sontak membuat seluruh keluarga terdiam. Bagai belati yang ditusukkan padaku.

Apa maksud Devan mengatakan itu?

Apa yang telah Ia perbuat padaku?

Ini sungguh membingungkan!

Aku begitu takut pikiran konyol memenuhi otakku.

Mengapa Aku tak mengingat apa-apa.

Apa Aku masih suci?

Ada apa ini?

Aku begitu takut bahkan sangat takut!

BERSAMBUNG.....

SAH

...🌹🌹🌹🌹🌹...

...🧑DEV POV🧑...

Drama yang dipermainkan keluargaku dihadapan Key tak akan mempan padaku.

Hasrat semalam membuatku sadar kalau ada seseorang yang ingin menjebak ku dan Key. Feeling ku betul, dihadapan Key semuanya berakting cukup bagus.

Bang Rendra menenju ku tanpa tenaga. Mengedipkan matanya padaku, aku yakin sekali itu semua ada tujuannya.

Bang Rendra membawaku ke kamarnya. Menjelaskan bahwa semua ini sabotase yang keluarga sudah rencanakan.

"Tapi kenapa bang Rendra jebak aku sama Key?"

"Karena Key adalah aset keluarga ini!"aku sedikit curiga ada rahasia besar yang mereka selundupkan dari kami.

"Maksudnya?"bang Rendra menceritakan semua rahasia padaku.

"Key bukan anak kandung kami Dev. Tapi sebelum orang tua kandung Key menemukannya, kamu harus menikah dengan Key!!"aku kaget dan rasa bersalahku sedikit berkurang.

"Tapi kami tidak saling mencintai!!"

"Pernikahan tidak selamanya atas cinta Dev, tapi juga pembayaran dendam keluarga kita terhadap keluarga kandung Key!! kamu harus bantu abang Dev!"meski sedikit bingung, aku mengangguki ucapannya.

"Hari ini kamu akan menikah dengan Key!!"ujar bang Rendra santai melangkah keluar kamar.

Aku masih membisu terduduk di atas ranjang. Rahasia sebesar ini disembunyikan dari aku dan Key selama ini.

Lalu siapa keluarga kandung Key sebenarnya? Kenapa bang Rendra hanya menyebutnya pesaing perusahaan?

...👧KEY POV👧...

Di depan meja rias.

Berserakan alat make up.

Mata ini menatap kaku cermin di depan!

Memakai gaun pengantin!

Aku telah resmi menjadi istri pamanku sendiri.

Semua telah terjadi air mataku tiada guna! Kejadian malam membuat masa depanku hancur.

Semua yang ku impikan hilang begitu saja.

Di suruh tidak masuk sekolah awalnya aku bingung, papi menyuruh melakukan apa sehingga membuat kami bolos.

Namun, aku terkejut setelah pak penghulu datang ke rumah.

Di depan penghulu Devan mengucapkan ijab kabul nya dengan lancar. Sedikit ada rasa bahagia karena impianku terwujud.

Namun aku sedih bagaimana dengan masa depanku.

Disaat umurku yang belum genap 18 ini sudah menjadi istri. Aku begitu takut membayangkannya setiap hal yang akan terjadi kedepannya.

Tadi pagi seluruh keluarga memaki-maki kami. Papi memukuli Devan sampai babak belur. Ternyata keputusan keluarga akhirnya di sepakati.

Aku menikah dengan Devan, tanpa sepengetahuan kerabat yang lain. agar sekolahku dan Devan masih bisa berlanjut.

Sampai rahasia ini tidak terbongkar, keluarga inti akan membiayai rumah tangga Kami.

Yang menjadi pertanyaan dibenak ku.

Apa yang membuat keluargaku yakin?

Apa yang telah di ceritakan Papi pada Devan, sehingga semuanya setuju?!

Memikirkan itu membuat kepala ku sakit.

Apakah keluargaku g*la?

Menikahkan Paman dan Keponakan.

Jangankan menurut hukum apakah menurut agama ini sah?

Tak ada yang spesial dengan hari pernikahanku!

pernikahan yang ku damba-damba kan hancur sekejap mata.

Setelah Pak penghulu keluar dari rumah keluarga meminta Devan untuk sekamar dengan Ku.

Tak dipungkiri semua keluarga bersikap seakan tidak terjadi kesalahan apapun.

Dan Devan malah menyetujui itu semua, tanpa membantah sedikitpun.

Sekarang Devan telah memindahkan semua barangnya ke kamarku.

"Huuuuuf"ku tatap diri sendiri di cermin. Lesu layu lelah letih itu lah yang terasa.

Bagaimana bisa aku sekamar dan seranjang dengan Pamanku sendiri.

Meski Aku memiliki perasaan padanya.

Namun bagaimana bisa di usia belia Ku. Aku sudah menjadi istri yang mengurus rumah tangga dan melayani suami.

Aku sangat mendambakan menjadi wanita karier. Mempunyai usaha sendiri dan banyak dihormati orang. Tapi itu semua tampaknya akan terhapus di masa depanku.

Kleeeekk

Suara pintu terbuka membuyarkan lamunan ku.

kulihat pantulan Devan dari cermin.

Berdiri di pintu yang tengah menatapku.

Insten!

Begitulah seakan aku ini santapan siang nya.

Tak kurasa dari tadi tubuhku panas dingin.

Tanganku malah memainkan ujung gaunku.

Ku lihat lagi Devan memasukkan kopernya ke dalam kamar.

Masih menggunakan jas hitam yang Ia gunakan saat menikahi ku tadi.

Aku merasa seakan dalam mimpi.

Membayangkan kembali statusku sudah berganti menjadi istrinya Devan.

"Jangan menatap aku saja ganti lah gaun Mu. bantu aku!" Aku begitu kaget.

Suaranya memerintah ku.

Dingin dan sangat tak romantis sedikit pun.

Bukankah Aku sekarang istrinya bukan keponakannya lagi.

Sadar-sadar itu hanya status key!!

"Jangan menggumam Key, berdosa menolak ucapan suami!" Devan menidurkan dirinya di tempat tidurku lebih tepatnya tempat tidur kami sekarang.

Aku masih diam di depan meja rias. Tanpa sedikit pun berniat menjawab ucapannya.

"Key SAYANG! Cepat lah mandi dan ganti baju mu atau mau aku yang menggantikannya?!" Devan menekan kata SAYANG.

Devan berbisik padaku yang membuatku merinding

ya...berbisik, ntah sejak kapan Ia berada di belakangku dan ntah sejak kapan lelaki kutu buku nan dingin ini menjadi mesum padaku. Suaranya membuatku bergidik ngeri.

Tanpa aba-aba Aku mengambil baju ganti di dalam lemari dan berlarian menuju kamar mandi.

Aku tidak lebay seperti cewek di novel-novel yang ku baca.

Terpaksa keluar kamar mandi dengan handuk yang terlilit di atas pahaku. Bisa-bisa Devan memakan ku hari ini juga.

Di dalam kamar mandi.

'Apa maksudnya memanggilku sayang tadi? Apa Dia telah menerima status ini?'

Aku merasakan hangat menjalar ke seluruh tubuhku. Mungkin saat ini wajahku sudah seperti kepiting rebus.

⏳1 jam berlalu⏳

"Key.. apakah masih lama lagi? aku juga mau mandi dan berganti baju!" Devan mengetuk-ngetuk pintu.

'Astaga, kenapa dia bodoh sekali ha? Bukankah kamar mandi di kamar nya ada, mengapa harus di kamar ku?!'

"Key... apa kau tertidur di sana? Atau aku buka saja?!" Aku lansung berhamburan mengambil handuk. Mendengar pintu kamar mandi dibuka Devan.

'Ohhsitt.. kenapa Aku lupa mengunci nya?!'

Devan yang melihat ku masih terlilit handuk, seketika Ia membalikkan tubuhnya.

"Maaf, aku kira mu tertidur di kamar mandi. karena tak ada sautan sedikit pun!" Devan akhirnya keluar kamar mandi.

Aku hanya diam membeku, berdiri.

'Dia masih pamanku devan? kaku dan pemalu'

sejam ritual mandi akhirnya selesai.

Aku keluar dengan baju kaos, celana jeans pendekku.

Nyaman sekali, setelah melepaskan gaun pengantin yang berat itu.

Devan malah menatapku sinis.

"Apa-apaan kau memakai pakaian seperti itu? Sudah berapa kali ku bilang. Jangan memakai pakaian kurang bahan seperti itu Key!" Suaranya gemetar menahan amarah. Aku menegang di tempat.

"Terus aku harus memakai apa kak? dari tadi sudah kegerahan memakai gaun itu!" keluhku menunjuk gaun di atas tempat tidur.

"Sebentar, biar aku yang cari pakaian untuk mu!!"Devan beranjak dari duduknya melangkah kearah lemari.

"Ngak mau, lagian Key cuman dirumah!!"

"Kalau ngak mau jangan keluar kamar!!"aku terbelalak, bagaimana caranya makan jika tak keluar kamar.

"Tapi aku dah lapar kak..!!!"

"Ya udah nih pake!!"tanpa banyak bicara aku mengambil pakaian yang diberikannya.

"Nah gitu dong harus nurut kata-kata suami!!"sindirannya.

BERSAMBUNG.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!