NovelToon NovelToon

Mantanku Majikanku

Kontrakan

Ini kisah shenna Mahira, kisah yang membuat nya harus merasakan penderitaan setiap hari saat kedua orang tua nya bangkrut dan ia harus menjalani hidup yang 180° berbalik ..

Harusnya shenna masih bersenang-senang saat ini, masih menikmati sarapan mewah setiap pagi dan menghabiskan waktu di restoran mewah serta pergi ke clubbing setiap malam bersama dengan teman-teman nya.

Dito Bahar adalah ayah shenna yang di tipu oleh rekan kerja nya yaitu sahabat nya sendiri yang ia percaya untuk membantu mengelola perusahaan pak Dito yang ia bangun dari nol bahkan sahabat nya sudah di anggap keluarga oleh pak Dito dan sangat dekat dengan Shenna.

Tapi, hanya karna uang sahabat pak dito berani mengkhianati nya dengan membawa kabur semua uang milik perusahaan. Dan dalam masalah ini Pak Dito lah yang harus menanggung semuanya. Namun di saat Pak Dito kesusahan shenna anak semata wayangnya hanya bisa meratapi tanpa melakukan apa-apa untuk nya. Pak Dito memang selalu memanjakan nya, ia tidak pernah peduli hal apa yang Shenna lakukan setiap harinya menurutnya yang penting shenna bisa menjaga diri dan kebahagiaan Shenna adalah tujuan utamanya. Berbeda dengan ibu shenna yang selalu menuntut nya untuk menjadi anak yang berguna.

Kuliah shenna terpaksa di tunda karna biaya yang selama ini mengalir untuk nya sudah tidak ada lagi. Shenna pun tidak punya pekerjaan, bahkan bisa di bilang ia anak yang selalu meminta pada orang tua dalam hal apapun.

"Maafkan ayah Bu, ayah gagal menjadi kepala rumah tangga". Ayah menangis sesegukan di depan anak dan istrinya.

Baru kali ini shenna melihat ayahnya menangis sejadi-jadinya dan tak berdaya, bahkan seperti takdir hidupnya sudah berakhir.

"Ayah". Ucap shenna lirih memeluk ayahnya.

Tia mahira pun ikut memeluk suaminya yang saat ini benar-benar rapuh. Shenna dan orang tua nya sudah berada di dalam rumah kecil yang hanya ada 2 kamar yang sangat sempit. Mereka baru saja mendapatkan kontrakan murah di sebuah desa jauh dari kota bahkan jauh dari rumah mewah nya, maksud nya mantan rumah mewah mereka yang sudah di segel tanda di sita oleh bank.

"Maafkan ayah nak". Sambung Pak Dito mengusap kepala shenna lembut.

Shenna menggeleng keras, derai air mata nya sudah tak tertahankan lagi.

"Tidak ayah!! Ayah tidak gagal, ini bukan kesalahan ayah!! Ayah adalah ayah yang terbaik untuk shenna". Ia memeluk ayahnya kembali.

"Kamu tetap suami ku, suami yang selalu mencintai ku bahkan kamu tidak pernah gagal dalam hal apapun". Ucap Tia Mahira memeluk suaminya.

Shenna selalu berharap ini adalah mimpi buruk nya yang saat ia terbangun nanti, ia tetap bisa menikmati fasilitas mewah yang selama ini ia rasakan. Namun kenyataannya ini adalah hidupnya yang sekarang, yang harus di mulai dengan cara yang berbeda.

**

Keesokkan hari nya..

"Bu ayah mana ?". Celingak-celinguk

"Ayah sedang mencari pekerjaan nak, ayah tidak mungkin berdiam diri saja". Jelas ibu merapikan barang-barang.

Shenna termenung melihat sekeliling rumah yang saat ini akan menjadi tempat berteduh setiap hari.

"Apa tidak bisa besok saja Bu ? Ayah pasti lelah".

"Tidak nak, uang yang kita punya saat ini hanya bertahan beberapa Minggu saja. Kalau ayah tidak cepat-cepat mencari pekerjaan bagaimana untuk kehidupan kita ke depannya??".

Shenna terdiam mendengar penjelasan ibunya, benar kata ibunya bagaimana jika nanti dirinya dan kedua orang tuanya bisa melakukan kehidupan di kemudian hari kalau ayahnya tidak dapat menghasilkan uang ?.

Shenna kembali ke dalam kamar, duduk termenung meratapi nasib yang tidak beruntung ini. Apa yang sedang Tuhan rencanakan untuk hidup nya dan keluarga nya ini ?

"Ya Tuhan inikah hukuman untuk ku ?".

Sudah jam 12 siang Pak Dito tak kunjung pulang, Shena sangat khawatir dengan ayahnya. Ia menunggu nya di teras rumah dengan pemandangan alam yang sejuk. Banyak warga yang lewat menyapa dan shenna hanya tersenyum mengangguk. Ia gadis yang cukup ramah meski ia nakal dalam pergaulan.

Shenna mondar-mandir menunggu ayahnya, ia meremas tangannya kuat. Baru kali ini shenna sangat mengkhawatirkan ayahnya, ia berharap ayahnya pulang dengan membawa kabar baik.

Shenna mendengar suara gerbang berdecit membuat telinga nya sakit, Shena melihat ayahnya telah kembali. Ayah nya memasang wajah ceria saat melihat anaknya, sepertinya ia membawa kabar baik. Atau mungkin sahabat ayah kembali dan mengembalikan semua uang perusahaan atau ayahnya membawa kabar kalau hari ini akan kembali kerumah mewah nya.

"Ayah". Shenna memeluknya erat.

"Sayang, ayah dapat kabar gembira untukmu dan ibu". Senyum nya sangat ceria seperti mentari pagi.

Shenna mengembangkan senyumnya, ia rasa firasat nya benar. Ayahnya akan mengajak pasangan anak dan ibu pulang kerumah yang seharusnya di tempati, bukan rumah kontrakan sempit seperti ini.

"Ayah mendapatkan pekerjaan".

Shenna semakin gembira mendengar nya, mungkin ayahnya akan kembali menjadi pemimpin perusahaan di sebuah perusahaan temannya atau perusahaan ayah sudah kembali dalam waktu sesingkat ini.

"Syukurlah ayah, shenna bahagia mendengarnya. Ayah bekerja di perusahaan mana ? Pasti teman ayah sangat percaya sepenuhnya pada ayah hingga mendapatkan pekerjaan begitu mudah".

Senyuman ayah berubah menjadi sendu saat mendengar ucapan anak semata wayangnya itu.

"Tidak nak!! Bukan!! Ayah tidak bekerja di perusahaan mana pun". Ucap ayahnya lembut.

"Lalu, di mana ayah bekerja ?". Tanya shenna penasaran.

"Ayah bekerja menjaga villa seorang pengusaha sukses nak, bahkan ia lebih sukses dari ayah. Padahal ia masih sangat muda, ia seumuran dengan mu".

"Degggg"

Jantung shenna seperti tertusuk oleh belati, bagaimana mungkin seorang pimpinan perusahaan menjadi seorang penjaga villa ??

Ia menitihkan air mata memeluk ayahnya. Entah kenapa seminggu ini ayahnya lebih terlihat tua di banding sebelumnya. Atau ia memang baru sadar kalau ayahnya memang sudah tua, selama ini ia tidak pernah memperhatikan nya. Yang ia perhatikan hanya kehidupan pribadi nya sendiri, tanpa peduli pada ayah dan ibunya.

"Maafkan ayah, hanya pekerjaan itu yang bisa ayah dapatkan saat ini. Apakah kamu malu nak mempunyai ayah seorang penjaga villa ?". Ucap ayah seraya mengajak shenna duduk.

Shenna menggeleng pelan, mengusap air matanya yang tak tertahankan. Ia tegar kan dirinya agar ayahnya tidak khawatir pada perasaannya saat ini.

"Ayah,, apapun pekerjaan ayah shenna bahagia bisa bersama ayah. Setidaknya ayah tidak terlalu sibuk mengurus perusahaan hingga tidak ada waktu untukku dan ibu".

Ayahnya memeluk sang anak begitu Erat, ia selalu bersyukur memiliki anak seperti nya. Namun, shenna selalu berfikir apa yang ayahnya syukuri memiliki anak seperti nya ? Shenna selalu saja menyusahkan kedua orangtuanya.

__

.

.

.

...*Hidup hanya sekali maka jadilah orang yang berguna untuk orang-orang tersayang*...

yukkkk jangan ragu untuk kasih author semangat .. jangan lupa like, komen, beri rating dan tip 🥰 terimakasih

Pelayan Baru

...Pastikan sudah like, komen dan memberi tip sebelum membaca 😊 terimakasih...

__

Sudah 6 bulan berjalan ayah menjaga villa, kebetulan hari ini shenna membawa makan siang untuk ayah karna ayah memintanya.

Shenna berjalan menyusuri villa tempat ayah bekerja, hingga ia bertemu dengan seorang penjaga yang memakai setelan jas rapih.

"Permisi tuan saya shenna anak dari penjaga villa ini, saya ingin mengantar makan siang untuk ayah saya". Ucapnya sopan.

"Siapa nama ayah mu nona ?". Tanyanya datar.

"Nama ayah saya Dito Bahar tuan".

Mereka saling melirik satu sama lain dan mempersilahkan shenna untuk masuk.

"Mari ikut kami nona". Ujarnya mengarahkan.

Shenna mengekor di belakangnya, ia sangat terkejut melihat villa yang sangat mewah ini bahkan hampir sama besarnya dengan rumahnya dulu.

"Apa aku tidak salah masuk ? "

"Silahkan tunggu disini nona, saya akan panggil kan ayah anda".

"Terimakasih tuan".

Shenna duduk di sebuah taman kecil yang sangat indah di pandang.

Tidak butuh waktu lama ternyata ayah sudah mendekat ke arahnya. Shenna tersenyum manis dan segera memberikan bekal makan siang ayah yang sudah di siapkan ibu untuknya.

"Maaf kan ayah nak sudah merepotkan mu, Ayah sungguh rindu masakan ibumu".

"Tidak apa ayah, kebetulan shenna bosan di rumah jadi sekalian saja shenna berjalan-jalan. Lagi pula kalau ayah yang pulang mengambil nya sendiri nanti ayah lelah harus kembali kesini lagi".

"Terimakasih ya sayang, anak ayah yang paling baik". Ucapnya penuh syukur.

Shenna tersenyum sendu menatap wajahnya yang sedikit lelah, seperti nya ia bekerja sangat keras sekali.

"Ohh iya yah, rumah seperti ini di sebut villa apa ayah tidak salah ? Ini sangat besar".

"Tentu saja ayah tidak salah, ini villa milik seorang pengusaha sukses bukankah ayah pernah bilang padamu nak ? Disini bukan cuma ayah yang bekerja, tapi ada sekitar 30 orang termasuk ayah yang bekerja disini".

Shenna ternganga mendengar nya, bahkan penjaga dirumah nya yang dulu saja tidak sampai 20 orang. Sedangkan ini jelas-jelas hanya sebuah villa tapi bisa mencapai 30 orang penjaga. Apa pemilik nya terlalu bingung membuang-buang uang ???

Saat ayah dan shenna sedang berbincang ada seseorang memakai setelan jas berwarna abu-abu membawa berkas di tangannya. Ia menghampiri ayah dan shenna dengan wajah dinginnya. Shenna sedikit menciut, tatapan nya sangat mengintimidasi Shenna dan ayahnya.

"Permisi Pak Dito anda sedang apa dan ini siapa ?".

"Ma,maaf Tuan Arkan sa,saya hanya sedang mengobrol dengan putri saya, dia kesini membawa bekal makan siang untuk saya". Ucap Dito gugup.

"Bukan kah di sini sudah di sediakan makan siang untuk para penjaga ?".

"Benar tuan , tapi maaf tuan saya hanya merindukan masakan istri saya".

"Kau tahu pak Dito disini tidak boleh ada sembarang orang yang keluar masuk, kau tahu bukan konsekuensi nya ?".

"Ampun tuan Arkan, maafkan saya! Saya tidak akan mengulangi nya lagi".

Lelaki itu mengamati shenna dari ujung rambut sampai ujung kaki, sungguh shenna merasa tidak nyaman.

"Apakah benar dia anakmu pak ?". Tanyanya tidak yakin.

"Tentu saja benar tuan Arkan, dia anak saya, anak semata wayang saya". Ucapnya sopan

"Siapa nama mu nona ?".

"Sa,saya .. saya shenna tuan, shenna Maharani". Merasa gugup.

"Apa kau sudah bekerja ?". Tanyanya datar

Shenna menggeleng cepat.

"Tidak tuan, saya tidak bekerja".

"Lalu,, apa pekerjaan mu dirumah ?". Tanyanya dingin.

"Sa,saya membantu ibu saya dirumah".

"Membantu dalam hal apa ?". Tanyanya lagi

"Mencuci, mengepel, memasak dan berbelanja untuk keperluan sehari-hari tuan".

"Apa kamu mau bekerja dengan ku ?".

"Hah ? saya tuan ?". Shenna merasa bingung

"Ya tentu saja kamu, bukankah saya sedang berbicara dengan mu ?". Jawabnya dingin

Shenna hanya tersenyum canggung pada Arkan, entah siapa dia shenna pun tidak tahu. Apakah ia pengusaha sukses itu ??

"Ta,tapi tuan anak saya masih terlalu kecil untuk bekerja ?". Sambung ayah menjelaskan

"Saya sedang berbicara dengan anakmu pak! Kalau kau mau kau bisa mendapatkan gajih 3 kali lipat dari gajih ayahmu. Namun kau tidak bekerja disini, kau bekerja di rumah tuan dyoza selaku pemilik villa ini menjadi pelayan di sana. Apakah kau bersedia ?". Tawarnya tegas pada shenna

Shenna melirik ayahnya, ia menggeleng kepalanya pelan pada shenna menandakan untuk menolak tawaran Arkan. Tapi, gajih di sana 3 kali lipat. Uang itu bisa untuk menghidupi ayah dan ibunya, bahkan mungkin ayah bisa berhenti bekerja di sini. Sudah seharusnya juga shenna bekerja untuk mereka selama ini shenna selalu menyusahkan mereka.

"Sa,saya mau tuan , saya bersedia". Ucap shenna tegas.

"Tapi nak".

"Tidak ayah, aku mau bekerja di sana. Bukankah kita butuh uang untuk kehidupan kita sehari-hari, bahkan gajih di sana sangat besar. Aku ingin membalas Budi pada ayah dan ibu yang selama ini selalu aku susahkan.

Ayah terdiam membisu, ia benar-benar tidak tega jika shenna harus bekerja.

"Baiklah!! Besok temui saya di sini nona pukul 15.00 sore. Karna besok kita harus berangkat".

Arkan pergi begitu saja meninggalkan ayah dan anak.

"Nak, ayah tidak butuh balas Budi mu. Kau cukup di rumah saja jaga ibu mu". Ucap nya Lirih.

"Tidak ayah, shenna harus melakukan nya. Shenna tidak bisa diam begitu saja melihat ayah dan ibu bekerja, setidaknya jika aku bekerja ibu tidak perlu berjualan lagi. itu terlalu melelahkan". Shenna menangis sesegukan memeluk ayahnya.

"Shenna mohon izinkan shenna untuk membantu keluarga kita yah, biarkan shenna menjadi anak berguna bagi ayah dan ibu".

Ayah mengusap kepala shenna lembut dan shenna merasakan bajunya basah, ayah menangis pasti ia berfikir kalau iya gagal menjadi seorang ayah.

"Tunggu! Dyoza ? Namanya mirip dengan seseorang, ah lupakan! Tidak mungkin dia, di seluruh dunia ini banyak nama yang sama".

**

Ke esokan hari nya shenna berjalan menuju villa tempat ayah bekerja untuk menemui tuan Arkan. Shenna sudah meminta izin pada ibu, awalnya ia tidak setuju tapi shenna tetap pada pendiriannya Akan membantu keuangan keluarga, shenna harus menjadi anak yang berguna untuk mereka.

"Kau sudah sampai ?". Sapa Arkan

"I-iya tuan, maaf jika saya terlambat. Saya berjalan kaki ke sini". Shenna menunduk hormat

"Kau sudah siap ? Kita berangkat sekarang ?". Ucapnya menuju mobil

Shenna membawa barang-barang miliknya dan meletakkan nya di bagasi di bantu oleh supir Arkan. Shenna pun masuk ke dalam mobil setelah berpamitan pada ayahnya.

Di dalam perjalanan shenna hanya diam mengarahkan pandangannya pada jendela mobil, shenna tidak tahu apa keputusan nya ini sangat tepat atau justru sebaliknya. Tapi, demi keluarga nya ia akan melakukan dengan senang hati. Meski selama 6 bulan ini hidupnya tersiksa melakukan pekerjaan rumah dengan tangannya sendiri, namun lama kelamaan shenna sudah sedikit terbiasa.

"Tuan Arkan apakah nanti saya langsung bekerja". Tanyanya Ragu

"Tidak!". Jawabnya singkat

"Lalu, saat sampai di sana apa yang harus saya lakukan ?".

"Di sana nanti kau akan di bimbing oleh kepala pelayan nona, sebelum kau bekerja dengan sesungguhnya".

Shenna mengangguk dan ber "Oh" ria.

.

.

Saat sampai di rumah utama shenna dan arkan turun bersamaan.

Shenna menganga, betapa megah rumah calon majikannya.

"Ini sih benar-benar mirip istana, ya tuhan seperti apa tuan dyoza itu ? Rumah nya sangat megah dan indah, pasti istri nya sangat beruntung menikah dengannya".

"Apa kau akan berdiri di sini sampai besok ?". Ucap Arkan mengagetkan

"Ma,maaf Tuan".

Shenna mengikuti nya menuju ruang belakang, ia menemui seseorang dan shenna mendengar arkan memperkenalkan shenna pada seseorang. Shenna berdiri cukup jauh darinya, dan arkan memberikan isyarat agar shenna mendekat.

"Nona shenna ini adalah kepala pelayan Hanum, nanti beliaulah yang akan mengajarimu dan memberikan tugas apa saja yang akan kau kerjakan". Shenna mengangguk sopan pada kepala pelayan dan ia tersenyum lembut pada shenna.

"Baiklah kepala pelayan, aku serahkan nona shenna padamu. Berikan ia posisi yang memang kau butuhkan!! Saya permisi".

"Baik tuan arkan, serahkan padaku".

"Mari ikut saya!".

Shenna mengangguk dan mengikuti kepala pelayan itu, ia memberikan ku kamar untuk ku tempati nanti.

Ia memberi selembar kertas yang berisi Peraturan selama berkerja di sini pada shenna.

"Sekarang beristirahat lah! Mulai besok bangun lah jam 5 pagi!! Kita akan mulai untuk training". Ucapnya tegas.

"Baik bibi, ma,maksud saya kepala pelayan".

Kepala pelayan Hanum hanya tersenyum kecil Mendengar ucapan shenna memanggil nya bibi dan ia pergi meninggalkan nya. Shenna merasa tidak enak hati, kenapa harus salah memanggil nya sih ?.

Shenna mengganti pakaian nya dan melihat seragam pelayan yang menggantung di dinding kamarnya, shenna tidak menyangka takdir hidup nya akan seperti ini. Gadis anak pengusaha kaya menjadi seorang pelayan, sungguh miris. Bahkan teman-teman nya tidak ada yang perduli saat dirinya jatuh. Bahkan tidak seorang pun dari mereka menanyakan kabar nya, mereka hanya ada di saat shenna banyak uang, saat ia jatuh miskin mereka hilang entah kemana.

.

.

Flashback on

"Pesan lah sesuka hati kalian, aku yang akan membayar nya!".

Mereka teriak kegirangan, betapa bangga mereka berteman dengan shenna. Bahkan salah satu dari mereka rela melakukan apapun yang ia perintahkan, shenna adalah bosnya menurut mereka.

Mereka menikmati malam ini, shenna setengah mabuk bahkan dua di antara mereka sudah tidak ada yang sadarkan diri. Shenna sudah tidak sanggup meminumnya lalu ia memanggil salah satu pelayan untuk menggesekkan kartu untuk membayar tagihan. Dan shenna memintanya untuk memesankan kamar untuk teman-teman nya, dan shenna memilih untuk pulang.

Saat shenna sedang berjalan ia menabrak seseorang.

"Maaf aku tidak sengaja". Ucapnya sempoyongan.

"Shenna ?". Panggil nya terkejut

Shenna memicingkan mata menatap nya, meski pandangan nya kabur namun ia masih bisa mengenali wajahnya.

"Dyoza ? Ehh hai". Ia melambaikan tangan menyapanya.

Dyoza memegang lengan shenna namun ia menepisnya, Dyoza adalah mantan shenna saat SMA shenna putus dengannya karna ia hanya mempermainkan perasaan nya saja. Ia menjadikan shenna sebagai bahan taruhan karna saat SMA shenna adalah gadis populer dan tercantik, banyak murid laki-laki yang mengejar nya untuk mendapatkan hati shenna. Tapi, shenna adalah gadis yang tidak mudah di dekati. Tentu saja shenna juga gadis pemilih dan tidak mau sembarangan menjadikan laki-laki sebagai kekasihnya.

"Kamu mau kemana ?".

"Pulang". Jawabnya singkat

Saat shenna hendak meninggalkan nya, ia hampir terjatuh jika dyoza tidak memegang nya tentu saja wajah Shenna akan mencium lantai.

"Kamu mabuk berat, bagaimana mungkin kamu pulang sendiri". Ucapnya khawatir

"Bukan urusan kamu, pergi sana!!". Teriak shenna kuat

Shenna berjalan menuju mobil namun benar kata dyoza belum sampai masuk ke dalam mobil, ia sudah tidak dapat menahan rasa pening di kepala nya.

"Aku antar, rumah mu dimana ?".

Shenna sudah tidak sadarkan diri, ia bernyanyi entah apa lagu yang shenna nyanyikan, ia sama sekali tidak ingat.

**

Dyoza membawa nya ke hotel, karna ia tidak tahu rumah shenna dimana. Ia merebahkan tubuh nya di atas ranjang yang sangat nyaman. Shenna tersenyum padanya dan sangat bahagia bisa bertemu dengan dyoza.

Saat dyoza menjauh shenna menarik tangannya agar tidak pergi.

"Hei bajingan kau mau kemana ?".

Dyoza terkejut dengan kata-kata shenna, ia pun duduk tepat di samping shenna

"Kau bilang apa barusan ?".

"Bajingan! Kenapa ? Kau tidak terima ? Hahaha kau kan memang bajingan apa kau lupa dulu kau mempermainkan diriku, kau menjadikan ku sebagai bahan taruhan mu. Apa kau lupa ? Dasar bajingan!!".

Shenna memukuli dada Dyoza sangat keras hingga shenna mendengar nya meringis kesakitan.

Bahkan dyoza sampai menahan tangan shenna agar shenna tidak memukul nya lagi.

Shenna memejamkan matanya sesaat dan menariknya.

"Jangan pergi!! Temani aku di sini, aku takut sendirian". Ucapnya lirih.

Namun setelah itu shenna sudah tidak sadarkan diri. Dan di pagi hari dyoza sudah tidak terlihat, tentu saja itu pertemuan pertama dan terakhir kalinya setelah lulus SMA 3 tahun lalu.

Flashback off

.

.

Shenna menggeleng kepala nya keras..

"kenapa tiba-tiba aku membayangkan dyoza si bajingan itu. Benar-benar tidak masuk akal, aku berharap tidak akan bertemu dengannya lagi. Dasar laki-laki pengecut beraninya memainkan perasaan wanita, aku bersumpah akan memakinya jika bertemu kembali dengan nya. Rasa sakit hatiku masih terasa hingga sekarang, betapa bodohnya aku hingga bisa mencintai laki-laki Playboy seperti dia. Harus nya aku sudah curiga dari awal ia mendekati ku".

Shenna terlelap saat memikirkan nya, ia tidak sadar jam berapa ia tertidur.

Hingga alarm berbunyi dan shenna segera bersiap mandi dan memakai pakaian yang tidak pernah ia impikan selama ini.

Shenna berkaca diri melihat penampilan nya saat ini dengan menggunakan pakaian pelayan, setidaknya tingkat kecantikan nya hanya berkuang sedikit hehe.

Ia tersenyum pada dirinya sendiri

"Shenna semangat!!!". Ia mengepalkan tangannya dan mengangkat nya ke atas.

Ini pekerjaan pertama shenna, dan shenna harus berbangga diri walaupun hanya sekedar menjadi pelayan. Setidaknya ini pekerjaan halal untuknya dan keluarga nya

Kepala pelayan Hanum memperkenalkan shenna pada pelayan lainnya, ia sangat beruntung mereka semua ramah dan menyambut nya dengan riang. Shenna melihat ketulusan di dalam diri mereka, ia tersenyum manis pada rekan sesama pelayan. Mereka sangat bersahabat dan kekeluargaan, ia sangat bahagia. Setidaknya shenna bisa bertanya pada mereka jika ia tidak tahu harus melakukan apa saat bekerja nanti.

Shenna mulai bekerja di sebuah ruangan besar bersama kepala pelayan, ia mulai bertanya-tanya sebenarnya tugas nya apa.

"Kepala pelayan bolehkah saya bertanya ?".

"Silahkan!!".

"Kalau boleh saya tahu, sebenarnya tugas saya apa ? Kenapa saya hanya sendiri di sini, kenapa tidak dengan mereka di sana ?". Shenna menunjuk para pelayan lain yang sedang bersih-bersih.

Kepala pelayan tersenyum melihat nya.

"Kau di tugaskan untuk melayani tuan dyoza, kau akan bekerja merapihkan kamarnya. jadi, kau tidak perlu bekerja bersama mereka ?".

"APAA ????". Teriaknya terkejut.

"Apa kepala pelayan sedang bercanda ?".

"Tentu saja tidak!!". Ucap nya santai

"Ta,tapi kepala pelayan, saya tidak tahu harus melakukan apa!".

"Justru itu kamu berlatih hari ini, agar tahu apa yang harus kau kerjakan nanti. Kau hanya punya waktu 2 hari untuk berlatih jadi bersiaplah dan perhatikan tugas mu dengan baik!! Karna jika kau melakukan kesalahan aku yang akan kehilangan pekerjaan ku".

Shenna membulatkan matanya benar-benar sangat terkejut mendengar penjelasan dari kepala pelayan.

"Kau tahu ? Banyak di antara mereka yang ingin berada di posisi mu, melayani tuan Dyoza dan bisa keluar masuk kamarnya".

Shenna bingung dengan ucapan kepala pelayan, ia memang nakal tapi untuk keluar masuk kamar laki-laki ia tidak pernah melakukan hal semurah itu. Namun karna ini pekerjaan jadi mau tidak mau ia harus melakukan nya, demi ayah dan ibu. Ya!! Demi mereka ia berada di sini sekarang.

Shenna mendengar kan setiap ucapan dari kepala pelayan, penjelasan bahkan gerakkan nya setiap mengganti sprei dan menata pakaian ia benar-benar fokus memperhatikan. Dan mengamati setiap gerak-gerik nya, ia selalu mengingat kata-kata nya. Jika ia melakukan kesalahan maka kepala pelayan lah yang akan menanggung nya, dan itu benar-benar merugikan diri nya. Shenna tidak mau orang lain menanggung kesalahan nya, kesalahan yang tidak di lakukan orang lain.

__

.

.

...*Kasih sayang orang tua tidak bisa di ukur oleh apapun termasuk uang*...

Hari ke-dua

...Jangan lupa Like, Like,Like .. Komen,komen,komen .. Tip,tip,tip ... Rating,rating,rating ... 😁✌️🙏...

__

"jika kamu melihat tuan dyoza tundukkan kepala mu! Jangan memandang wajahnya!". Ucap kepala pelayan pada shenna

Shenna mengangguk mengerti dan segera melanjutkan tugasnya, karna hari ini tugas nya adalah terjun langsung di dalam kamar utama milik tuannya. Jantungnya berdetak tidak karuan, perutnya terasa mulas.

"Kepala pelayan apa ini sudah benar ?".

Kepala pelayan memperhatikan dengan seksama dan menggeleng kepalanya.

"Kau harus lihat dari ujung sana! Tuan Dyoza itu mempunyai sifat yang perfeksionis jadi jangan sampai ada sprei yang mengkerut atau terlipat kau mengerti ?".

Shenna mengangguk pelan dan mulai merapikan nya lagi. Lalu ia melihat ke arah kepala pelayan dan ia mengacungkan jempol nya.

Shenna tersenyum bangga dan melanjutkan tugas berikutnya.

Ia membuka lemari pakaian nya dan melihat setiap tumpukan yang sangat rapih, dan shenna mulai menata pakaian yang akan di masukkan. Untuk hal menata pakaian ia tidak begitu sulit, karna Selama berada di rumah sewaan ibu nya selalu mengajarinya.

Kepala pelayan puas dengan pelatihan shenna di hari terakhir masa berlatihnya.

"Ingat nona shenna jam 05.00 pagi kau sudah harus berada di kamar tuan dyoza untuk menyiapkan pakaian kerjanya, Jika kau lupa baca lagi tugas mu!."

Shenna mengangguk mengerti ia dan kepala pelayan segera keluar. Karna sebentar lagi tuan dyoza segera pulang, untuk saat ini kepala pelayan lah yang melayani Dyoza sebelum shenna bekerja Melakukan tugas nya besok.

"Ya Tuhan apa aku bisa melakukan nya tanpa kepala pelayan besok ? Aku sangat gugup dan detak jantung ku selalu melompat-lompat" .

Shenna memegang dada kirinya dan menarik nafas berat, ia selalu berharap pekerjaan ini sangat menyenangkan untuk nya dan lancar setiap harinya.

"Berbarislah! Tuan dyo sudah sampai". Titah kepala pelayan terburu-buru.

Shenna berlari ikut berbaris dan menundukkan kepalanya. Tidak lama kemudian Dyoza bersama dengan Arkan masuk dan berjalan lurus tanpa menoleh ke arah mereka, bahkan shenna tidak dapat melihat wajahnya. Ia mengernyitkan keningnya ada sesuatu yang harus ia tanyakan.

Setelah Dyoza dan Arkan tidak terlihat shenna dan pelayan lainnya meninggalkan tempat dan melanjutkan pekerjaan Masing-masing.

Ia mengikuti kepala pelayan dan mendapat bimbingan lagi sebelum besok ia bekerja dengan sungguh.

"Kepala pelayan bolehkah saya bertanya ?".

"Silahkan!!".

"Di mana istri tuan dyoza, kenapa ia tidak terlihat ?".

Kepala pelayan terkejut dengan pertanyaan shenna

"Memangnya siapa yang bilang kalau tuan dyoza sudah beristri ?". Kepala pelayan balik bertanya

"Ja,jadi tuan Dyoza belum menikah, astagaaa maaf kepala pelayan saya sungguh tidak tahu dan maaf sudah sangat lancang". Shenna sangat menyesal

"Sudahlah! Lain kali kau harus berhati-hati jika bertanya, kalau tuan arkan mendengar kau pasti sudah di gantung oleh nya". Kepala pelayan mengedipkan sebelah matanya.

Shenna merinding mendengar nya hingga bulu halus nya berdiri semua.

"Lanjutkan tugasmu! Aku melayani tuan Dyoza Sebentar".

"Baik kepala pelayan".

**

Di dalam kamar Dyoza..

Saat kepala pelayan masuk Dyoza pun tersenyum.

"Bibi apa kau sudah mendapatkan pengganti Bu Siska untuk melayani ku ?".

"Kau tenang saja keponakan ku, bibi sudah menyiapkan pelayan dan sudah mulai bekerja besok".

"Ahhh bibi kau memang paling bisa ku andalkan, peluk lah keponakan mu yang paling tampan ini".

"Kau ini masih saja bersikap seperti anak kecil, cepat lah dewasa!! Berterimakasih lah pada Arkan dialah yang memilihkan nya untuk mu dia selalu melakukan pekerjaan nya dengan baik".

"Tentu saja! Aku tahu pasti Arkan yang memilihnya, dia memang kepercayaan ku".

"Cepatlah menikah!! Bibi ingin menimang cucu sama seperti keinginan ibumu, kakak ku yang paling baik hati itu".

"Pergilah bi, bosan sekali aku mendengar permintaan mu itu". Dyoza mulai cemberut.

Kepala pelayan hanya tersenyum dan mengusap kepala Dyoza dengan lembut.

"Ingat nak, bibi selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Sudah cukup kau bermain-main".

"Baiklah baiklah akan aku pikirkan nanti, aku akan pikirkan baik-baik".

"Nahhhh ini baru keponakan bibi yang paling the best".

Kepala pelayan keluar dari kamar Dyoza dan menghampiri shenna yang sudah menyelesaikan tugas akhir di masa berlatihnya nya.

"Nona shenna, bekerja lah dengan baik dan turuti setiap tuan dyoza perintah kan. Kau tenang saja tuan Dyoza itu sangat baik dan tidak akan melakukan hal yang tidak baik pada seluruh pelayan di sini. Jadi bersemangat lah!!".

" Terimakasih atas bimbingan nya kepala pelayan, saya sangat senang dan terimakasih atas semangat yang kepala pelayan berikan untuk saya". Shenna menunduk sopan pada kepala pelayan.

Sudah pukul 21.00 malam waktunya para pelayan beristirahat.

Namun tidak dengan Arkan, ia masih berada di ruang kerja bersama dyoza menyelesaikan pekerjaan perusahaan yang di pimpin oleh Dyoza.

"Ar siapa pelayan yang akan melayani ku nanti, dan dari mana asalnya ?".

Arkan menghentikan aktifitas mengetik nya dan fokus pada pimpinan nya saat ini.

"Dia anak dari mantan pengusaha yang bangkrut karna di tipu oleh orang kepercayaan nya yaitu sahabat nya sendiri tuan".

Dyoza pun menghentikan aktifitas mengetik nya dan menatap Arkan lurus.

"Bagaimana kau bisa menemukan nya ?".

"Kebetulan saya melihat nya di villa desa dengan ayahnya yang bekerja sudah 6 bulan lebih menjadi penjaga villa desa tuan, sepertinya mereka sangat membutuhkan uang makanya saat saya menawarkan pekerjaan ini ia menerima nya setelah saya memberitahu upah yang akan ia terima".

Dyoza mengangguk pelan.

"Kenapa tiba-tiba tuan menanyakan perihal ini ? Tidak seperti biasa nya, apa tuan barusan salah makan ?".

"Apa yang sedang kau pikirkan Ar ? Aku hanya bertanya saja, aku tidak mau mendapatkan pelayan yang tidak becus melakukan pekerjaan nya". Ucap Dyoza menekan

"Tidak tuan". Jawab Arkan singkat menahan senyum

"Apa kau sudah selesai ?".

"Sudah tuan".

"Pulanglah! Kau sudah bekerja keras hari ini".

"Baik tuan, saya permisi".

Dyoza masih diruang kerjanya setelah Arkan keluar, ia termenung sejenak. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Dyoza sedikit mengerutkan keningnya seperti mengingat sesuatu.

"Bajingan! Kenapa ? Kau tidak terima ? Hahaha kau kan memang bajingan apa kau lupa dulu kau mempermainkan diriku, kau menjadikan ku sebagai bahan taruhan mu. Apa kau lupa ? Dasar bajingan".

"Jangan pergi!! Temani aku di sini, aku takut sendirian". Ucapnya lirih.

Dyoza menggeleng kepalanya keras ia sadar dari lamunannya.

"Kenapa tiba-tiba aku memikirkan nya ?"

Dyoza segera mematikan laptop nya dan kembali ke dalam kamar nya , ia mengganti baju yang sudah di siapkan oleh bibinya yang menjadi kepala pelayan dirumahnya. Padahal Dyoza tidak pernah mengizinkan bibinya untuk bekerja, namun karna bibi nya itu sangat khawatir dengan dirinya maka ia sendiri yang turun tangan mengurus semua keperluan Dyoza. Sedangkan ibu dan ayahnya sedang berada di luar negri dengan jangka waktu yang cukup lama. Ayah Dyoza menangani perusahaan miliknya di luar negri dan dengan berat hati harus meninggalkan anak semata wayangnya sendirian. Dan tentu saja ibu nya Dyoza meminta adiknya untuk mengawasi nya

Dyoza berbaring menatap langit-langit kamarnya, ia tersenyum saat bibirnya pernah mencium gadis populer di masa SMA nya di depan murid lainnya.

"Shenna". Ucapnya pelan

"Apa aku benar-benar menyakiti hatimu ?".

Namun ia segera sadar, kenapa harus dia lagi batin nya.

Dyoza memejamkan matanya, tidak butuh waktu lama ia sudah terlelap.

__

.

.

.

*Hal yang tidak pernah bisa kita lupakan adalah di sakiti*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!