bab 1. hujan turun
Hujan turun menguyur bumi,seorang gadis tampak lesu di dalam kamarnya,walaupun tak terlalu besar namun tetap nyaman.
"Hujan oh hujan kapan kau akan berhenti,apakah kau tak capek turun terus. aku saja capek nungguin kamu berhenti,Sampek perutku lapar buanget, nget, nget."gumam gadis bernama syalila.
"Nasi goreng!!!" teriak penjual makanan d luar rumah syalila.
"Ohohoho,ad penjual makanan ternyata." guman syalila.tanpa berfikir panjang lagi,gadis itu mengambil mantel hujan dan berlalu menghampiri penjual makanan.
"Pak,2 porsi bungkus." kata syalila sambil tersenyum menatap makan yg belum matang.
"Ok." jawab penjual makanan Sambil tersenyum penuh misteri.
tiba-tiba petir menggelegar tepat d atas kepala Syalila.
"Ya ampun!!."teriak syalila karena kaget akan suara petir yang mengelegar.
"Napa mbk?" tanya si penjual makanan. dengan surah wajah yang agak menyeramkan.
" gak pa-pa pak." jawab syalila sambil tersenyum penuh waspada.
Tiba- tiba petir di iringi angin yang lebat dan kilatan cahaya petir yang mengelegar,sangat dahsyat bagaikan di film box office.
"Wuidihh... kok tambah serem sih petirnya." guman syalila sambil tengok kanan dan kiri seolah olah ada bahaya.
Tiba- tiba angin berembus makin kencang, dan tiba- tiba wajah penjual makanan menjadi berubah agak menyeramkan,d tambah tiba-tiba listrik jalan padam menambah suasana horor yang mencekam.
"Han..hantuuuuu, setannnnn, gondoruwooooo" seru syalila sambil menunjuk wajah penjual makanan yang berubah.namun rasanya kakinya sulit untuk d gerakkan.
"Maaf nona,ini merupakan kesialan nona." jawab enteng sang penjual makanan yang sudah berubah wujud...😂😂😂(ih..kok kayak sailormoon ya berubah wujud).
Dengan sigap syalila meraih wajan yang d pakai menggoreng nasi,di pukulkan ke wajah lelaki itu dan menendang perutnya.
"Cih, jangan macam-macam ya sama aku,gini- gini aku bisa ilmu bela diri." seru syalila sambil menoelkan jarinya ke hidung ala Bruce Lee.
" tak di Sangkah, nona bisa membela diri." guman lelaki itu sambil berdiri setelah terkena tendangan kaki syalila.
"yaaaelah Napa mesti bangun sih." gerutu syalila yang capek akibat kelaparan.
prev..
🌺Di istana langit.🌺
"Yang Mulia!!" seru seorang jendral.
"Ad apa jendral." jawab sang kaisar dengan entengnya.
"Yang Mulia, ad yang harus hamba sampaikan."guman sang jendral.
kemudian sang jendral menceritakan pada sang kaisar.
"Baiklah cari gadis itu dan bawalah kemari sebagai penyegel.
Nex..
Di tempat yang gelap,seorang gadis sedang bertarung dengan seorang lelaki.
"Apaan sih,kok malah nyerang aku." teriak syalila sambil mengangkat wajan pengorengan.
"Nona harus ikut saya." seru lelaki itu.
Tanpa di sadari petir mengelegar tepat di atas kepala syalila,membuat dia kaget dan reflex membuang wajan pengorengan.saat itulah itu d pakai oleh lelaki itu untuk menjatuhkan si gadis.
setelah si gadis tak sadarkan diri,secepat kilat lelaki itu membawa gadis itu pergi.lenyap bagai d telan bumi.
🌺istana langit🌺
"Hormat hamba yang mulia." seru sang jendral kepada kaisar.
"Emm." jawab kaisar.
"Hamba sudah membawa gadis itu." kata jendral sambil menunduk hormat.
"Lalu,tumben sekali jenderal lama dalam mengusung tawanan." jawab sang kaisar.
"Maafkan saya yang mulia,d luar perkiraan saya,ternyata gadis itu pandai belah diri dan sangat lincah."jawab sang jendral sambil menunduk.
Di ISTANA LANGIT
"Yang mulia." seru seorang Jendral.
"Ada apa jendral." jawab Sang Kaisar dengan entengnya.
"Yang mulia, ad yang harus hamba sampaikan." seru sang jendral.
kemudian sang jendral menceritakan pada Sang Kaisar.
"Baiklah, cari gadis itu dan bawalah kemari sebagai penyegel." seru Kaisar Langit.
**Nex**
Ditempat yang gelap, seorang gadis sedang bertarung dengan seorang lelaki.
"Apaan sih, kok malah nyerang aku." teriak syalila sambil mengangkat wajan pengorengan.
"Nona harus ikut saya." seru lelaki itu.
Tanpa di sadari, petir mengelegar tepat di atas kepala Syalila, membuat dia kaget dan reflex membuang wajan pengorengan. Saat itulah di pakai oleh lelaki itu untuk menjatuhkan si gadis.
setelah sigadis tak sadarkan diri, secepat kilat, lelaki itu membawa gadis itu pergi.lenyap bagai d telan bumi.
** ISTANA LANGIT **
"Hormat hamba yang mulia." seru sang jendral kepada Kaisar.
"Emm." jawab Kaisar.
"Hamba sudah membawa gadis itu." kata jendral sambil menunduk hormat.
"Lalu? tumben sekali jenderal lama dalam mengusung tawanan." jawab Sang Kaisar.
"Maafkan saya Yang Mulia, di luar perkiraan saya, ternyata gadis itu pandai belah diri dan sangat lincah." jawab sang jendral sambil menunduk.
** Istana Langit **
Di sebuah gudang tua, di sudut istana, seorang gadis terlelap dalam tidurnya. Setelah terkejut oleh petir.
"Aduhhhh..kepalaku berat banget." guman seorang gadis yang tak lain adalah Syalila.
Dari kejauhan pintu, terdengar langkah kaki seseorang yang akan masuk.
"Apa yang mulia tak ingin memeriksa gadis itu dulu." ucap sang jendral.
"Aku tak perduli." jawaban kaisar yang terdengar arogan.
"Baiklah yang mulia, saya akan membawa gadis itu untuk menyegel iblis itu." jawab sang jendral.
Dari dalam gudang, Syalila sudah mendengarkan percakapan 2 orang itu. yang tak lain sang Kaisar dan sang Jenderal.
"Gila, masak aku harus di jadikan ritual segel, yang benar saja.gini-gini aku masih gadis. masih imut dan yang paling utama,aku kan belum ngerasain syurrrgaa dunia. Enak saja aku mau d habisin, kalau tau gini kemarin di lamar Abang tampan juragan sate mau aja, dari pada gini..mati nganggur dheee." guman Syalila setelah menguping percakapan sang Jendral dan sang Kaisar.
Tiba-tiba pintu d buka, dan masuklah sang jendral ke ruangan Syalila.
tanpa basah- basih sang jendral langsung mengendong syalila dan membawanya ke tempat ritual penyegelan.
"Maaf nona, sampai d sini saja batas hidupmu." ucap sang jendral.
"Sial, beneran mati ni aku." guman Syalila d dalam hati. sambil memikirkan rencana untuk kabur.
Saat sang jendral mau meletakkan Syalila di bongkahan yang terbuat dari batu kristal itu, Syalila langsung bangun dan membanting tubuh sang Jendral. di tendangnya sang jendral hingga terplanting agak jauh. Dirasa agak aman, Syalila hendak kabur, dan sialnya malah terhadang oleh lelaki tampan yang dingin seperti bongkahan es.
"Hendak kemana kau calon penyegel." seru si tampan yang menghadang jalan Syalila.
"Maaf tampan, aku mau pergi..sebaiknya kau minggir dulu." seru Syalila yang tersenyum dengan wajah yang masih bermasker coklat waktu di culik sang jendral.
"Maaf! tak bisa." seru si tampan.
"Widih, Abang tampan, aku gak mau mati begok di sini. Aku masih mau ngerasain syurga dunia ini." jawab enteng Syalila,
karena sang komandan merasa gadis aneh yang ada di depannya mencoba melawan.
Akhirnya sang komandan mengunakan teknik pengendali airnya, dan membuat Syalila terplanting masuk danau yang ad d tempat itu.
"Sial!!! apa juga salahku? sehingga di perlakukan kasar seperti ini." guman syalila yang merasa kesal.
Di tempat yang lain, seorang pengawal melapor kepada sang kaisar.
"Hormat saya Yang Mulia." seru si pengawal.
"Ada apa." jawab sang Kaisar.
"Mohon ampun Yang Mulia, gadis penyegel itu membuat masalah, sekarang sedang bertarung dengan Komandan." seru si pengawal sambil menunduk.
"Lalu?" tanya Sang Kaisar.
"Kelihatannya, gadis itu bisa belah diri yang mumpuni Yang Mulia. Sampai-sampai jendral di tendang, dan Komandan masih bertarung." lapor pengawal.
Tanpa menjawab lagi, kaisar bangkit menuju tempat ritual penyegelan yang ad d hutan kerajaan langit.
**Di lain tempat di hutan langit.**
"Mending aku nyelem aja d danau ini, pura- pura mati. Biar gak di buat bahan tumbal segel iblis." guman syalila yang ad d dalam danau,setelah tadi di hajar komandan dengan ilmu pengendali air. "Aduhhh, udah mulai sesak ni napas." gerutu Syalila.
Sementara, sang Komandan dan Jenderal menunggu keluarnya si gadis penyegel dari dalam danau.
"Apa dia masih hidup jendral? dari tadi gadis itu belum keluar." tanya Komandan pada Jendral.
"Entahlah. Tapi, setahuku waktu aku menculik dia, gadis itu pandai ilmu beladiri.
jadi tak mungkin dia secepat itu mati." dari kejauhan, kaisar datang beserta pengawalnya. tampan yang cuek
"Di mana gadis itu." seru Kaisar.
"Maaf Yang Mulia, gadis itu d dalam danau." lapor jendral.
"Merepotkan saja." guman Kaisar kepada sang jendral, sembari memutar tangannya ke atas. Dan benar saja, air yang ada di danau ikut naik berserta isinya. yups...pasti Syalila juga ikut ketarik juga.
Dalam hitungan detik, mata kaisar dapat melihat wajah calon penyegel dengan sempurna tanpa ada masker coklat yang menutupi wajahnya.
"Siapa dia jendral." tanya Kaisar pada jendralnya.
"Dia gadis penyegel Yang Mulia." jawab sang jendral.
Kaisar terus menatap wajah Syalila dengan penuh tanda tanya. Matanya tak berkedip dan nafasnya seperti tercekat d tenggorokan.
Karena merasa ada kesempatan besar, karena sang Kaisar terus menatapnya, akhirnya Syalila menendang Kaisar dan sedikit memberikan kecupan d samping antara pipi dan bibir.setelah itu syalila melarikan diri.
Sang Kaisar terdiam membatu, setelah menatap wajah Syalila, dan mendapat kecupan sekilas, kaisar terpesona melihat bibir yang merah merona seperti darah.Dan mata yang biru seperti air laut yg berombak besar.
Kaisar masih tetap membisu, tak ad suara dan tak ada pergerakan. Karena takut, jendral menyadarkan kaisar.
"Yang mulia! gadis penyegel itu sudah kabur." Ucap jendral.
"Cepat cari gadis itu." perintah sang Kaisar.
Di lain tempat, ada gadis yang sangat bahagia, karena dia bisa melarikan diri dari lembah kematiannya.
"Wah, beneran aku selamat." guman syalila sambil menepuk dadanya.
Setelah berhasil kabur dari istana Kaisar Langit, Syalila mencari warung makanan.elah dala-dala kok warung makanan si.
rumah makan yang benar.
Syalila menyisir tempat itu,dan menemukan rumah makan. Beberapa pengunjung menatap Syalila dengan intens,mulai dari atas sampai bawah. Syalila yang tak menyadari dirinya d tatap banyak orang, diapun hanya cuek saja.
Saat syalila sedang enak makan,ad seorang lelaki yang datang menghampiri.
"Nona cantik, bolehkah aku duduk untuk menemanimu" tanya lelaki itu.
"Maaf, sebaiknya Anda pergi" seru Syalila yang merasa risih.
"Ayolah cantik, cobalah kamu ikut aku." bujuk lelaki itu .
"Pergilah!" bentak Syalila.
"Dasar cewek cantik yang sombong." seru lelaki itu.
Syalila tetap tak bergeming, dia tetap dengan santai memakan makanan yang telah tersedia. Kemudian karena geram,lelaki itu mencoba melecehkan Syalila. Tangannya sudah berada d pundak, hendak turun d dada.dengan cepat, Syalila memelintir dan menendang pria itu. Alhasil..lelaki itu sudah meraung kesakitan.
"Ampun Nona." teriak lelaki itu sambil memegang perutnya dan tangannya yang di pelintir oleh Syalila.
"Dasar lelaki tak tau diri. Lelaki kurang kerjaan!!" seru Syalila sambil memukuli lelaki itu.
Saat itu, banyak pria yang tadinya mau menggangu Syalila, kini mereka harus mengamankan diri, kalau tak mau terkena imbas kemarahan macan betina.
"Pakk!!" seru Syalila sambil menatap pemilik warung. "Dia yang akan bayar ini semua." seru Syalila kemudian dia pun pergi.
"Ternyata kita aman." guman para lelaki, karena urung sudah niat mereka, untuk bertatap muka dengan gadis cantik.
Setelah melepaskan lelaki kurang ajar itu, Syalila langsung pergi dan entah kemana tujuan kakinya. Karena ia sama sekali tak mengenal tempat itu, Alamat Syalila akan mondar mandir, karena dia juga tak punya uang sama sekali. Dan bagaimana hidupnya d tempat asing ini.
****sang kaisar.yang dengan kharismanya
shalila yang tanpa masker wajahnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!