NovelToon NovelToon

Terjebak Takdir Cinta Kevin

Kemarahan Kevin...

Setelah menikah, tepat nya dua tahun yang lalu. Kevin membawa Mia sang istri, menetap di Seoul kota kelahiran nya.

Mengingat dia juga harus mengurus cabang Perusahan Louis  disana. Mau tidak mau Mia harus rela mengikuti sang suami kemana pun dia.

Mia juga tidak ambil pusing untuk itu. Karna dia memang hanyalah seorang yatim piatu. Orang tuanya sudah lama meninggal dari dia masih kecil.

Dia dirawat kakek dan nenek nya yang begitu menyayanginya, yang tiga tahun lalu pergi juga meninggalkan dirinya.

Setelah itu kehidupan Mia hanya sebatang kara. Dia berkerja keras untuk melanjutkan sekolah nya. Tetapi dia tidak pernah mengeluh sedikit pun....

Mempunyai teman yang berasal dari keluarga mampu seperti Renesmee. Tidak membuat Mia berpikir untuk memanfaatkan nya. Mereka berdua Real bersahabat karna nyaman satu sama lain.

Renesmee juga tidak pernah malu atau enggan untuk bersahabat dengan Mia. Malah dia bangga sudah memikiki sahabat seperti Mia. Wanita kuat yang tidak pernah patah semangat.....

Sampai dimana pada akhirnya Renesmee sahabatnya, menikah dengan seorang Pengusaha muda. Mia pun sempat tidak percaya sahabatnya itu akan menikah muda diusianya yang masih 23tahun.....

Dimulai dari itulah, pertemuan Mia dengan Kevin. Beberapa kali pertemuan mereka yang tidak berjalan baik. Selalu saja ada pertengkaran kecil di antara keduanya.

Pokoknya mereka berdua seperti kucing dan tikus, yang tidak pernah akur sama sekali. Tetapi dengan berjalan nya waktu. Detik demi detik, hari demi hari, kedua nya semakin dekat dan merasakan ada hal aneh dihati mereka.

Akhirnya mereka memutuskan untuk pacaran. Setelah sebulan berpacaran, timbulan suatu masalah antar Kevin dan Nathan adik angkatnya.

Kejadian Na'as menimpa Nathan, yang membuatnya terbaring koma selama empat bulan. Karna itu lah pernikahan Kevin dan Mia diundurkan.

Tetapi setelah Nathan sadar, pernikahan mereka yang tertunda. Kembali dilaksanakan, diakhir tahun pada tanggal 28 desember 2019.

Dihamparan salju putih yang lembut, kemeriahan dan keromantisan. Menjadi awal hubungan mereka menjadi pasangan suami istri....

***

Siang ini Kevin dan Mia sedang makan siang bersama, disebuah rumah makan masakan china. Kesukaan Kevin tentunya.....

Mereka makan sambil mengobrol santai. Meskipun Mia belum bisa memberi Kevin keturunan, tetapi tak membuat Cinta Kevin padanya berkurang.

Malah Kevin lebih mencintai istrinya itu. Dia bahkan tidak mau terlalu menuntut Mia. Dia  sangat menghargai perasaan Mia, dan tak ingin menyakiti hatinya.....

Namun disisi lain, Mia merasa bersalah dan tidak berguna. Meskipun Kevin tak pernah mengatakannya, tapi Mia yakin didalam hati kecil Kevin. Pasti dia juga menginginkan hadirnya seorang anak....

.

.

Kevin menyantap makanan nya dengan lahap, sesekali dia menyuapi sang istri. Betapa dia sangat mencintai Mia......

Mia tersenyum membalas perlakuan manis dari Kevin. Menatap wajah tampan suaminya dengan begitu lekat. Hingga tanpa sadar air matanya menetes.....

Dengan cepat Mia mengusapnya, agar Kevin tak melihat air matanya itu......

Hari ini adalah jadwal kontrol Mia kedokter kandungan. Akhir-akhir ini dia begitu rutin menjalani perobatan.....

Meski Kevin melarangnya, karna Kevin tak ingin Mia merasa dirinya sakit. Karna itu juga Kevin berhenti membicarakan masalah anak....

Tetapi Mia bersikeras, dia bertekad apapun akan dilakukan nya. Demi Kevin, demi rumah tangga nya pula....

Mia memandang lekat wajah Kevin yang sedang makan. Dia hendak mengatakan jika hari ini adalah jadwal kontrolnya.

Tetapi dia takut untuk mengatakan nya. Mengingat Kevin pasti marah, dan tidak mengizinkan Mia pergi.

Kevin marah bukan karna dia tidak ingin Mia sembuh atau tidak ingin punya anak. Tetapi karna dia tahu, dibalik senyuman Mia. Yang jelas pasti hatinya juga begitu sakit, setiap mendengar perkataan dokter. Mengenai kesehatan dan kesuburan nya.....

Makanya Kevin melarang keras Mia pergi.....

"Bee.... "

Ucap Mia dengan ragu-ragu.

"Hmm....ada apa bee? "

Tanya Kevin, sembari terus menyantap makan siangnya.

"Hari ini......a-aku "

Mia menghentikan perkataan nya, perasaan takut menghampirinya. Bagaimana jika Kevin marah, dia tidak mau. Tapi dia juga harus hafir dijadwal kontrol tersebut....

"Ada apa bee? Kamu kenapa? "

Dia berhenti sejenak menyuap makanan nya. Lalu dia menatap Mia dengan heran, dan tatapan menyelidik.

"Hari ini jadwal kontrol ku dengan Dokter Lee.... "

Jawab nya lirih, dengan menunduk takut. Tak berani ia menatap wajah Kevin.

Mata Kevin seketika membulat tak percaya. Dia menghela nafas dengan kasar, wajah nya menjadi kesal.

Dia langsung menyeka mulutnya dengan tisu, dan menghentikan makan siangnya. Rasanya dia sudah tidak bernafsu lagi.

Mia terkejut melihatnya, perasaan takut nya semakin besar. Melihat Kevin seperti itu sebenarnya membuatnya sedih....

Namun dia mengerti maksud suami nya itu. Dia tahu jika Kevin seperti itu, karna tak ingin menyakiti perasaan nya.

"Bee jangan marah dulu.....ini untuk kita juga, aku hanya ingin memberimu keturunan "

Mia menggenggam tangan Kevin erat. Kevin melirik nya tajam, ada perasaan tak tega dalam hatinya. Melihat istrinya itu menjatuhkan air matanya.

Dia pun kembali menarik nafas dalam-dalam, dan menghembuskan nya perlahan. Mencoba untuk tenang dan tidak emosi.....

"Untuk apa bee? Aku tidak pernah memintanya kan!! Apa aku pernah menuntutmu akan itu? Atau memaksa mu memberikan ku anak? "

Ucap Kevin dengan nada bicara sedikit lantang. Sejujurnya dia tak ingin berkata begitu pada Mia, tetapi apa boleh buat. Itu lah yang kini ada didalam pikiran nya......

"Hiks....hiks....maafkan aku bee!! Kamu memang tidak pernah meminta nya, tapi aku sadar bee!! Tidak ada suami yang tidak menginginkan seorang anak.....hiks hiks hiks "

Mia menangis menutup wajah nya dengan kedua tangan nya. Kevin semakin tak tega, dia langsung beranjak dari duduk nya. Lalu berpindah duduk disebelah Mia....

Dipeluk nya istrinya itu, dengan penuh kehangatan dan kasih sayang. Menyandarkan kepala Mia didada bidang nya. Kemudia mengelus kepala istrinya itu dengan lembut......

"Baiklah...maafkan aku!! Sudah jangan menangis lagi, aku tak ingin melihatmu bersedih  bee..... "

Ucap Kevin menenangkan istrinya itu. Matanya berkaca-kaca, lalu meneteskan air mata. Dia ikut sedih melihat istrinya itu menangis. Hatinya perih serasa teriris-iris.....

Mia semakin terisak didalam dekapan sang suami. Meratapi nasib nya, kenapa dia seperti itu. Apakah dari awal dia memang tak berjodoh dengan Kevin? Seharusnya dari awal dia memang tak perlu memaksakan diri, untuk menjalin hubungan dengan Kevin......

Mengingat kenangan mereka itu, membuat Mia semakin merasa bersalah. Dia bukan lah istri yang sempurna, jika belum bisa memberikan Kevin seorang anak......

"Aku minta maaf yah, sudah jangan nangis lagi! Aku mencintai mu bee, aku gak mau liat kamu sedih kaya gini "

Cups....

Kevin mengecup pucuk kepala Mia, dan semakin mendekapnya erat. Sambil dielusnya kepala istrinya itu, agar lebih tenang.

"Kamu mau kontrol kan.... " ucap Kevin.

Mia pun mengangguk, didalam dekapan Kevin. Kemudian dia menengadahkan kepalanya, menatap lekat wajah suaminya itu.

"Kalau begitu aku sendiri yang akan mengantarmu....cups.... "

Kecupan manis kembali mendarat kini dikening Mia.

"Aku mencintai mu bee...sangat mencintai mu!! Aku harap kamu tidak terlalu memaksakan diri!! Ingat satu hal, kalau aku menerima mu apa adanya.... "

Kevin kembali mendekap Mia erat, seakan takut kehilangan sang istri.

"Terima kasih bee, sudah mau mendukungku!! Aku juga sangat mencintaimu, melebihi diriku sendiri "

Mia pun membalas pelukan Kevin dengan erat.....

.

.

Setelah selesai menghabiskan makan siangnya. Mia dan Kevin bergegas keluar dari rumah makan tersebut.

Saat Kevin sedang sibuk membayar tagihan, tidak sengaja Mia bertabrakan dengan seorang gadis.

Brughh.....

Tas keduanya sama-sama terjatuh kelantai, terlebih tas Mia yang barang-barangnya ikut berserakan keluar dari dalam tas nya.

"Maaf...maaf kak....saya tidak sengaja "

Gadis itu membungkuk beberapa kali, sembari meminta maaf pada Mia. Dengan sigap dia langsung membantu, membereskan kembali barang-barang Mia. Lalu mengembalikan nya kepada yang punya.....

"Ini kak....maaf yah " kembali ia meminta maaf, merasa bersalah.

"Iya gak apa-apa kok.....makasih yah "

Mia menggapai tas dan barang-barang nya, yang diberikan gadis itu. Lalu dia tersenyum manis, membuat sang gadis itu. Ikut tersenyum....

Jarang-jarang ada seorang wanita yang baik seperti Mia, jika bertemu dengan nya. Terlebih malah kebanyakan julid dan sinis terhadapnya.

Gadis itu pun kembali pergi meninggalkan Mia. Mia hanya diam termangu, menatap kepergian gadis muda dan cantik itu.

Ada yang aneh menurut Mia, mengenai pakaian gadis itu yang terkesan sangat terbuka. Riasan yang berlebihan, dengan bulu mata palsu yang panjang, bibir merah, rambut terurai panjang, high hills yang tinggi.

Terlebih gadis muda itu, menggandeng seorang pria yang kalau dilihat. Berbeda jauh dengan nya, seperti seumuran Kevin. Bergelut manja dilengan pria itu, seolah menggoda pria dewasa itu.

Kini Kevin berumur 31 tahun dan Mia 25 tahun. Sedangkan gadis itu kisaran umur 22 tahun.....

Meskipun penasaran, tetapi Mia tak mau terlalu memikirkan nya. Lagian itu juga bukan urusan nya.....

Sesaat kemudian Kevin pun menghampirinya, dan langsung merangkul nya dari belakang....

Cups.....

Kembali dia mengecup kening Mia. Tak bosan-bosan nya dia melakukan itu kepada istri tercintanya. Bisa dibilang itu sudah menjadi hobinya.....

"Ada apa tadi? Aku dengan ada sedikit keributan yah " tanya Kevin.

"Keributan apanya? Lebay deh kamu bee, tadi itu aku gak sengaja bertabrakan dengan seorang gadis cantik "

"Benarkah? Terus kamu marahin dia? "

"Yah enggak lah, kan kita sama-sama salah!! Lagian memangnya aku tipe wanita pemarahan yah "

"Hmm....iya "

"Kapan? "

"Dulu..... "

Mia pun terdiam, dia langsung memandang wajah Kevin. Sedangkan Kevin memberikan senyuman indahnya pada Mia.....

"Waktu kita awal-awal bertemu..... " ucap Kevin.

Mia semakin menatap lekat wajah tampan Kevin. Dia kembali mengingat masa-masa itu. Sangat lucu rasanya mereka bisa seperti sekarang ini.....

Dia begitu berterima kasih pada Renesmee, jika bukan karna Renesmee dan Nathan. Dia tidak akan pernah bertemu pria sebaik Kevin. Pria yang sangat dicintainya itu.

"Bee....bee....kok melamun, ayo masuk!! Sudah jam berapa ini, nanti kita telat "

Kevin melambai-lambaikan tangan nya didepan wajah Mia. Mia pun tersentak kaget, dan tersadar dari lamunan nya itu.

Mia pun masuk kedalam mobil, dan memasang sabuk pengaman nya. Begitu pun Kevin, dia langsung menancap gas melaju dengan kecepatan sedang. Menuju tempat Dokter Lee, dimana Mia kontrol.......

‍TBC.

Note : Visual pemeran ada di episode 6 yah readers😍😍

Bertemu Sheila dan Tara

Sesampainya di klinik "Mommy and Kids" milik dokter Lee. Dokter yang selama ini membantu Mia. Dan memberikan saran-saran nya untuk program hamil yang diikuti oleh Mia.....

Mia keluar dari mobil, begitu pun Kevin. Dia mengantar Mia hingga didepan pintu masuk klinik tersebut.

Awalnya Kevin ingin menemani Mia bertemu Dokter Lee. Tapi ditengah perjalanan tadi, Kevin ditelpon oleh sekertarisnya.

Sekertaris Kevin mengatakan ada meeting mendadak, dengan para pemegang saham dikantornya. Mau tidak mau Kevin harus kembali ke kantor....

"Maafkan aku yah bee....gak bisa temenin kamu, tapi pulangnya aku janji bakal jemput kamu....ok... "

Ucap Kevin merasa bersalah, karna tak bisa menemani istrinya itu. Sembari dia memeluk dan mengecup kening Mia.

"Gak apa-apa bee.....aku ngerti kok!! Yasudah pergi sana, nanti terlambat "

Mia membalas pelukan Kevin, lalu tersenyum.

"Baiklah.....jangan lupa untuk menghubungi ku jika sudah selesai "

Kevin pun melangkah pergi menuju mobilnya kembali. Meskipun berat langkah nya meninggalkan Mia sendiri. Tapi apa boleh buat, ini urusan pekerjaan. Lagian Mia juga membolehkan, dan tidak marah....

Didalam mobil.....

Kevin memasang sabuk pengaman nya, dan melambai kearah Mia. Yang juga sedang tersenyum melambaikan tangan melepas kepergian Kevin.....

"Kamu memang terbaik bee....aku sangat mencintaimu " gumam Kevin, sebelum mobilnya menjauh pergi.

***

Mia pun masuk kedalam klinik itu, dia langsung disambut oleh salah seorang perawat. Perawat itu seperti biasa akan memeriksa tekanan darah dan berat badan pasien terlebih dahulu.

Setelah itu barulah Mia masuk keruang tunggu, dimana tempat dia menunggu giliran nya dipanggil.

Pandangan Mia menyapu sekeliling nya, nampak beberapa ibu hamil sedang duduk. Tanpa sadar sunggingan senyuman terukir di wajah cantik Mia.

Melihat perut mereka yang nampak membuncit, bahkan ada yang lagi mengemil makan sesuatu. Ada juga yang mengobrol dengan suaminya. Bahagia sekali pastinya.....

Mia pun tanpa sadar ikut mengelus perutnya yang rata. Matanya mulai berkaca-kaca, deruan nafasnya begitu panas. Sepertinya dia sedang menahan tangisan nya......

Kemudian duduk lah seorang ibu-ibu, kelihatan nya sedang hamil muda. Karna perutnya yang belum terlalu membuncit, tapi terlihat jelas jika sedang hamil.

"Mau cek juga yah miss, hamil berapa bulan? "

Tanya ibu hamil tersebut tiba-tiba. Mia pun terkejut dan sontak langsung menoleh. Dia terdiam, bibirnya terasa kelu. Apa yang harus di katakan nya?

"Iya nih miss nya cantik yah, hamil berapa bulan miss? Suami nya juga ganteng tadi gak sengaja liat pas di parkiran..... "

Sahut ibu-ibu yang duduk tepat didepan Mia. Mia hanya tersenyum kecut yang dipaksakan. Dia tidak bisa menjawab apa-apa.....

Kasihan sekali dia, pasti begitu menyakitkan pertanyaan-pertanyaan itu. Matanya semakin berkaca-kaca hampir tak sanggup menahan lagi.....

Tapi tiba-tiba......

Mia..... "

Seorang wanita menghampiri dan menyapanya. Mia begitu familiar dengan suara tersebut. Dia pun langsung menoleh kearah suara itu.....

Benar saja, itu adalah suara Sheila.......

Sebenarnya sedari tadi dia sudah memperhatikan Mia, saat dirinya baru masuk kedalam ruang tunggu itu.

Dia melihat Mia yang nampak gugup dikelikingi ibu hamil. Terlebih ibu-ibu itu, menyerangnya dengan berbagai pertanyaan. Yang membuat Mia membeku, tak bisa berkata....

Akhirnya Sheila pun menghampiri Mia.....

***

"Sheila.... " ucap Mia lirih, dengan mata yang berkaca-kaca.

"Permisi yah miss-miss.... "

Sheila pun menarik tangan Mia dan membawanya pergi, dari kerumunan ibu-ibu tadi. Dia sangat tahu dengan kondisi Mia saat ini.

Mengenai pernikahan, dan kesehatan nya. Sheila tahu semua itu, karna Tara yang memberitahunya.

Kevin selalu curhat pada adiknya itu, karna mau curhat pada siapa lagi dia. Nathan sangat jauh, sedangkan yang dekat hanya Tara dan Sheila yang berada seoul.

Sheila mengajak Mia duduk dikursi bagian belakang, yang tidak banyak orang memperhatikan.

Mia sudah tak sanggup lagi menahan air matanya, yang akhirnya menetes dihadapan Sheila. Sheila pun langsung memeluk Mia, mencoba untuk membuatnya tenang....

"Hiks....hiks....hiks "

"Sudah Mi.....kamu yang sabar yah!! Aku yakin dibalik cobaan tuhan padamu, pasti ada sesuatu yang indah kedepan nya..... "

"Hiks...hiks....apanya yang akan indah Shei!! Kenapa sih aku seperti ini!! Meskipun Kevin tak pernah memaksa ku atau meminta, tapi aku punya hati aku bisa ngerasa jika dia pasti menginginkan anak. Hiks hiks "

"Sudah Mi, kamu yang sabar yah!! Harus kuat dan tegar menghadapinya.... "

"hiks...hiks...hiks....aku memang tidak berguna "

"hussst.....kamu tidak boleh berkata seperti itu, aku yakin Kevin tidak akan suka mendengarnya "

Sheila pun mengusap air mata Mia yang basah dipipinya. Lalu memusut-musut kepala Mia, agar lebih tenang. Karna pandangan mata-mata tertuju pada mereka berdua.....

Mia langsung diam, dan berlalu ke kamar mandi. Dia membasuh wajah nya, dan memperbaiki raut wajah, serta rambutnya yang berantakan.

Setelah itu dia kembali ketempat duduk nya bersama Sheila. Wajah nya nampak lebih segar dari sebelumnya.....

Mia tersenyum pada Sheila, begitu pun Sheila membalas senyuman Mia. Kemudian Mia memandangi Sheila dari atas kebawah.

Karna sibuk menangis dari tadi, dia sampai tidak sadar dengan keadaan Sheila. Sheila begitu cantik dengan balutan dress panjang selutut berwarna putih.

Terlebih Mia begitu terpukau, melihat perut Sheila yang membuncit. Menandakan jika dia tengah hamil.....

Dia ikut bahagia melihatnya, yang pasti Tara pasti bahagia memiliki istri yang bisa memberikan nya keturunan.

Perasaan sedih pun menghampirinya, air matanya kembali hendak terjatuh. Tetapi langsung dihapusnya. Saat Tara tiba-tiba datang menghampiri mereka.....

"Hai Mi.....apa kabar "

"Tara....aku baik, kamu pasti mau jemput Sheila yah "

"Yah sudah jelas lah, mau jemput siapa lagi "

"Selamat yah....Kamu bentar lagi akan menjadi ayah "

"Makasih.....kamu juga harus semangat yah "

".....kalau begitu kami duluan "

"Hati-hati yah bawa keponakan ku, jangan lupa main-main kerumah Kevin yah "

"Bye .... "

Sepeninggal Tara dan Sheila, Tak lama kemudian giliran Mia dipanggil. Dia pun langsung masuk kedalam ruangan Dokter Lee, dengan dituntun seorang perawat.

***

Setelah selesai diperiksa seperti biasa, Mia dipersilahkan untuk duduk. Saat itu juga Dokter Lee mulai menjelaskan hasil pemeriksaan nya.

Mia kembali meneteskan air matanya, tak sanggup mendengar kenyataan. Dokter Lee menjelaskan jika sangat susah untuk nya memiliki anak.

Mungkin karna faktor keturunan, ternyata begitu pun ibu nya dahulu. Selama sepuluh tahun menikah belum juga memikiki seorang anak.

Sampai pada akhirnya keajaiban muncul, ibunya berhasil mengandung Mia. Tetapi lebih sedihnya, karna fisik nya yang lemah. Saat melahirkan Mia ibunya tak bisa diselamatkan.

Karna itu juga dia tidak memiliki saudara. Setelah kepergian ibunya, sang ayah jadi stress. Kemudian setelah dia berusaha dua tahun, ayah nya menyusul ibunya pergi. Mia pun dirawat oleh kakek dan neneknya.....

**

Di depan Dokter Lee dan perawat di dalam ruangan itu. Mia menangis tersedu-sedu, membuat kedua wanita itu juga merasa iba.

Dadanya begitu sesak, hatinya hancur berkeping-keping. Apa yang akan dikatakan nya pada Kevin. Dia merasa sangat tidak berguna.....

***

Mia keluar dari klinik tersebut....

Pandangan nya kosong, dia terus berjalan menyusuri trotoar. Dia bahkan lupa untuk menghubungi Kevin.

Disepanjang jalan dia terus menangis. Tak perduli pandangan orang lain padanya. Dia tetap melangkah maju.....

Siang berganti sore, sore berganti malam.....

Sampai lah Mia disebuah jembatan, jembatan yang terkenal dikota. Yang terletak diatas sungai bernama Han.

Dia terus menangis meratapi nasibnya.....

"Bee....maafkan aku.....aku memang tidak berguna hiks hiks..... "

Mia berpegangan dipagar jembatan tersebut, memandang langit malam yang bertaburan bintang itu.

Sempat terbesit dibenak nya untuk bunuh diri saja. Lagian dia juga tidak berguna apa-apa untuk Kevin.

Kaki nya terasa begitu lemas, dada nya juga asesak. Dia pun terduduk dipinggiran pagar itu. Kepalanya begitu pusing karna kebanyakan menangis.

"Bee.....maafin aku, aku gak bisa memberimu keturunan....hiks hiks "

Terus saja dia meranyau tak jelas, sembari menangis.

TBC.

Aku terima kamu Apa Adanya...

Sore itu Kevin sedang duduk dimeja kerja, dengan memangku dagu dengan tangan nya dimeja.

Sedari tadi siang, saat dia meninggalkan Mia di klinik dokter Lee. Pikiran Kevin tidak lah tenang, dia terus-terusan kepikiran istrinya itu.

Pukul sudah menunjukan lima sore.....

Kevin terus melirik kearah arloji ditangan kirinya. Lalu melirik lagi pada ponsel nya yang terletak diatas meja.

"Kenapa dia belum menelpon juga? " gumam Kevin, sembari beranjak berdiri.

Lalu dia menggantung jas kerja nya, ditempat yang sudah disediakan. Kini dia hanya mengenakan kemeja putih dan celana kain hitam.

Tok...tok...tok

Dari balik pintu masuk lah, seorang pria berjas hitam rapi. Tak lain adalah sekertaris sekaligus asisten Kevin. Sebut saja namanya Arsen atau Ars.

"Bos ini dia berkas keuangan nya, taroh dimana? "

"Disana aja.....aku mau jemput Mia "

Setelah menunjukan tempat Arsen menaruh berkas-berkas. Kevin pun langsung bergegas pergi. Entah kenapa perasaan nya tidak enak....

Diperjalanan......

Kevin memfokuskan pandangan nya kedepan, dia terus memikirkan sosok istrinya itu. Kenapa sampai jam segini dia tak kunjung menelpon Kevin?

Perasaan cemas pun menghampiri nya, yang tentunya sedikit panik juga. Apa terjadi sesuatu pada istrinya?

Kevin menepis semua pikiran buruk nya. Dia berusaha untuk setenang mungkin. Meskipun begitu, masih membuat nya khawatir dan cemas.

Dua puluh menit kemudian, sampai lah dia di Klinik tersebut. Setelah memarkirkan mobilnya, Kevin langsung bergegas masuk kedalam nya.

Dia bertanya kepada perawat disana.....

"Atas nama Mia Louis? " tanya Kevin.

"Maaf Sir, Atas nama Mia Louis sedari tadi sudah selesai!! Kalau tidak salah Miss Mia sudah pulang sedari jam 4 tadi.... " jawab perawat menjelaskan.

Deg...

Jantungnya berdebar hebat, dia begitu terkejut. Saat sang perawat mengatakan, jika istrinya sudah pulang sedari tadi.....

Kemana perginya istrinya? Kenapa dia tidak mengabari Kevin? Apa dia lupa? Pasti terjadi sesuatu, atau hasil pemeriksaan tidak sesuai ambisi nya? Semua pertanyaan-pertanyaan itu, berputar-putar dikepala Kevin.....

Dia pun langsung berlari menuju mobil nya, lalu dengan cepat menyalakan dan pergi dari sana. Kevin menghubungi Ars dan memerintah kan nya untuk melacak keberadaan Mia.

Kevin memberhentikan mobilnya dipinggir jalan......

Dia menundukan kepala nya setir kemudi, kemudian mengacak rambutnya dengan kasar. Dia begitu cemas sekaligus marah pada Mia.

Bagaimana bisa Mia seperti ini. Seharusnya dia mengabari Kevin. Tak tahu kah dia jika saat ini, Kevin begitu cemas terhadapnya....

"Kamu dimana bee? Kenapa kamu tak mengabari ku sama sekali, aku takut kamu kenapa-kenapa bee? " ucap Kevin.

Tanpa sadar air matanya menetes, entah kenapa jika menyangkut Mia. Kevin menjadi orang yang terlalu melowdrama. Apa itu karna rasa cinta nya yang besar kepada Mia?

Sesaat kemudian ponsel Kevin berdering, panggilan masuk dari Ars. Cepat-cepat Kevin langsung mengangkatnya, karna tahu pasti Ars sudah menemukan posisi Mia.

"Bagaimana? "

".... "

"Baiklah, aku langsung kesana "

Panggilan pun diakhiri. Benar saja, Ars mengabari Kevin posisi Mia dimana. Kevin pun langsung menancap gas menuju tempat yang dikatakan Ars.

Dengan kecepatan penuh Kevin melaju menyusuri jalanan. Saking cemas dan khawatirnya, Kevin tak lagi mementingkan keselamatan nya dalam berkendara.

Yang kini ada dipikiran nya adalah Mia, istri tercintanya. Jangan sampai terjadi hal buruk kepadanya. Karna Kevin pasti tidak akan memaafkan dirinya sendiri.....

"Bee aku mohon, tenangkan lah dirimu!! Aku yakin kamu wanita yang kuat, tidak akan melakukan hal yang gegabah.... " gumam Kevin.

***

Sampai lah Kevin dijembatan yang berada diatas sungai Han. Tempat dimana Ars memberitahukan posisi Mia.

Perasaan Kevin semakin tak karuan, apa yang dilakukan istrinya itu disini? Jangan sampai Mia melakukan hal yang bodoh! Itulah yang dipikirkan Kevin saat ini.....

Kevin melajukan mobilnya dengan kecepatan pelan. Menyusuri jembatan itu, dari ujung......

Tiba-tiba pandangan nya tertuju pada sosok yang familiar untuknya. Kevin pun meminggirkan mobilnya, lalu cepat-cepat dia turun dari mobil.....

"Mia..... " ucap Kevin setengah berteriak.

Hatinya begitu sakit, seperti tertusuk-tusuk jarum. Melihat keadaan Mia yang begitu miris.....

Istrinya itu sedang terduduk dilantai samping pagar jembatan. Dengan baju yang berantakan, rambutnya yang acak-acakan, serta wajah yang pucat dan mata yang sembab karna menangis.

Dari situ juga Kevin yakin, ini pasti karna hasil pemeriksaan tadi. Mia sampai seperti ini, hati Kevin begitu hancur memikirkan nya.

Namun dia tidak mau memikirkan itu dulu. Yang terpenting sekarang adalah Mia. Dia harus bisa menyemangati Mia, memberi nya dukungan selalu.

Kevin menghampiri Mia, yang masih terisak itu. Air matanya benar-benar tak bisa berhenti menetes.

"Bee.....kamu kenapa disini? Aku mencarimu kemana-mana? "

Kevin berjongkok didepan Mia. Mendengar suara yang familiar, suara dari orang yang dicintai nya. Mia langsung menengadahkan pandangan nya.....

Dia langsung menghambur ke dekapan Kevin. Tangisan nya kembali pecah.....

"Maafkan aku bee.... "

Ucap Mia dengan suara sangau, akibat menangis.

Kevin pun membalas memeluk Mia dengan erat, dipusut-pusut nya kepala istrinya itu. Sesekali ia mengecup pucuk kepalanya.

"Sudah bee, jangan nangis!! Aku gak marah kok, hanya saja lain kali jangan lupa menghubungi ku!! Jika kamu mau berpergian sendiri seperti ini "

Tutur Kevin dengan suara lembut, dia tidak ingin lebih menyakiti hati Mia saat ini. Dia mengerti apa yang dirasakan Mia....

Dia saja yang belum tahu pasti hasil pemeriksaan nya, dengan hanya melihat keadaan Mia sekarang. Membuat hatinya perih. Apa lagi Mia, yang secara langsung diberitahu kan oleh Dokter Lee......

Pasti perasaan nya begitu hancur dan terpukul......

"Aku minta maaf bee...hiks hiks "

"Iya bee.....aku maafin kok, sudah yah jangan nangis lagi "

"aku minta maaf....hiks "

"Aku maafin kamu bee....cups " Kevin mengecup pucuk kepala Mia.

Mia menggelengkan kepalanya, sembari menatap lekat wajah Kevin. Suami tercinta nya itu....

Bibirnya begitu kelu, bahkan menelan salivanya sendiri begitu susah. Mia seperti tak sanggup berkata-kata....

"Aku minta maaf, tak bisa menjadi istri yang sempurna untukmu Kevin! "

"Apa maksudmu bee? Bagiku kamu itu adalah wanita yang paling sempurna untuk ku "

"Tidak.....aku bukan lah wanita yang sempurna untukmu! Aku bahkan belum jadi istri yang baik "

"hussstt.....kamu jangan berkata seperti itu "

"Maafkan aku Kevin, aku.... "

Kevin mengusap air mata Mia ,yang membasahi wajah cantiknya.

"Aku 99% gak bisa memberikan mu keturunan....huuaaa "

Tangisan Mia kembali pecah, seakan air mata nya itu sudah tidak bisa dikontrol lagi.....

Deg....

Jantung Kevin seakan berhenti berdetak, hatinya sakit, mata nya menjadi berkaca-kaca ingin menangis. Tak percaya dengan apa yang dia dengar.....

Ingin sekali dia berteriak dan menangis sekencang-kencang nya. Namun itu tidak mungkin dilakukan nya.

Dia tidak boleh memperlihatkan kesedihan nya didepan Mia. Kevin juga tak mau jika Mia akan lebih sedih dan terpukul. Melihatnya sedih......

Pasti Mia akan merasa sangat bersalah kepada Kevin. Meskipun sakit, Kevin harus kuat. Demi Mia istri tercintanya dan demi pernikahan nya....

Kevin semakin mengeratkan dekapan nya. Akhirnya air matanya menetes, tak sanggup ditahan nya.

Tetapi langsung dihapusnya, isakan nya diredam agar tidak terdengar oleh Mia. Dia tidak ingin kehilangan Mia. Dan jangan sampai Mia berpikir untuk meninggalkan dirinya.

"Aku sangat mencintaimu bee, karna itu aku pasti menerima mu apa adanya....cups "

Ucap Kevin dengan suara bergetar, karna menahan isakan tangis nya. Lalu dia mengecup pucuk kepala Mia.....

Sedangkan Mia hanya bisa menangis, terus menerus. Hingga dadanya sesak, isakan nya semakin menjadi.

Dia juga semakin memeluk Kevin. Tak ingin Kevin meninggalkan nya. Atau tak sanggup jika dia yang berpikir untuk meninggalkan Kevin....

"Aku begitu tak berguna sebagai istrimu Kevin.....maafkan aku " Bathin Mia.

TBC.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!