NovelToon NovelToon

Hi, Ex - Boyfriend !

FLOWCHART !

Namamu enggak pasaran. Jadi aku pikir itu kamu. Dan benar itu kamu !

❄Willona Siregar❄

❄❄

Sebenernya aku malas kalau harus ngumpul sama teman alumni kampus ku dulu, selain karena aku enggak terlalu akrab sama mereka, aku juga cuma jadi team hore dan pendengar setia.

Obrolan mereka enggak lebih dari ngomongin cowok, pacar, atau pekerjaan mereka yang rata-rata sudah mapan.

Temanku yang duduk di hadapan ku ini, dia bernama Nitha, kulitnya putih, cantik, tinggi semampai, body goals banget, dan dia sudah menjadi sekretaris Direksi di perusahaan perbankan.

Seingatku sih dia itu mahasiswa biasa dengan nilai yang enggak terlalu bagus saat di kampus dulu tapi uwow banget dia sekarang bisa jadi sekretaris utama.

Meskipun begitu, aku juga enggak tertarik dengan pekerjaan Nitha, selain harus di tuntut untuk tampil cantik dan elegan, Nitha juga harus berpakaian bergaya cewek banget dan itu enggak cocok buat ku.

Temanku yang duduk di sebelahku namanya Yessy, dia itu si kutu buku yang doyan menghirup udara perpustakaan. Dia punya bisnis olshop sepatu yang laris di instagram. Yessy dulu berpenampilan culun tapi sekarang dia udah berubah. Dia lebih girly dan suka berdandan. Entah kenapa dia berubah gitu, kata Nitha sih biar cepet dapat gebetan.

Aku berdecih, sampe segitunya. Punya pacar itu enggak enak, apalagi pacar dapet dari taruhan. Ups ! Aku enggak mau inget itu lagi.

Kami semua ngrumpi di cafe yang terletak tak jauh dari Senayan City.

Mengobrol seputar fashion yang lagi ngetrend sama ngomongin kerjaan. Aku sih cuma nguap dan dengerin omongan mereka yang enggak masuk ke dalam otakku.

Yang penting aku enggak suntuk dan ada teman.

"Wil, lo kenapa?? Setelah jadi pengangguran lo pendiem banget.." tegur Nitha yang heran dengan tingkahku yang cuma jadi pendengar setia.

"Willo kan dari dulu begitu Tha, dia masih sama pendiemnya. Cuma bedanya dia sekarang terbuka soal penampilan..."

Aku mengernyitkan alis? Terbuka?? Apanya ??

"Terbuka ?" Aku hampir melotot enggak terima di sebut berpenampilan terbuka. Aku masih sopan, meskipun dengan celana jeans sobek, aku masih pakai kaos raglan dan jaket parka. Terbuka dari mana YaLord !!!

"Iya lo jangan sinis gitu dong Wil, maksud gue lu kan dulu waktu kuliah suka pakai hoodie gitu dan lo selalu nutup kepala pakai hoodie. Sekarang kan enggak." Nitha menjelaskan.

Oh, maksudnya penampilan ku yang dulu??

Emang dulu seantero kampus menjulukiku dengan sebutan hoodie girl karena aku suka pakai hoodie. Aku memakainya karena aku cuma ingin enggak terganggu di kampus.

Tapi Banyak mahasiswa yang enggak suka dengan penampilanku saat itu. Katanya aku narik perhatian dengan ciri khas itu hingga senior paling tampan dan pemes di kampus jadi "pacarku".

Aku sih bodo amat di bilang narik perhatian. Aku kan juga punya style sendiri dan di kampus itu enggak di larang.

Yang pakai baju seksi dan menantang juga banyak. Kenapa aku pakai hoodie dan jaket tebal kedodoran jadi Masalah??

"Gimana Will?? Lo udah dapet kerjaan belom??" Tanya Yessy serius dengan mengaduk jus pakai sedotan lalu menyedotnya.

"Belom, susah nyari kerja..." Desisku lirih seraya memalingkan muka ke arah lain.

"Yess, lo ada koneksi nggak. Kali aja kenalan lu ada yang butuhin karyawan." Kata Nitha

"Ntar deh gue nanya-nanya ama kenalan gue. Elu butuh kerjaan yang kayak gimana sih Wil??" si Yessy menanyakan itu padaku.

Baru aja aku mau jawab mulut Nitha nyamber.

"Kalau model kayak Willo gini enggak cocok kerja kantoran kayak gue. Dia cocoknya kerja jadi montir...!" Ledek Nitha tertawa.

Aku pun melotot mendengar hinaan jahat mereka.

"Ya lo dandan dong Wil, masa nyari kerja penampilan lo kayak preman gitu"

"Iya, gue besok berusaha...!" Jawabku ketus.

"Lagian udah enak-enak megang resto bokap lo yang di Bogor, malah lo bakar restonya.." Timpal Nitha berbicara tanpa filter.

"Itu korslet ya listriknya bukan sengaja gue bakar !" Cetusku jengah dengan ledekan mereka.

"Ampun Wil....!!" Nitha terbahak.

"Ya, kan itu kecelakaan. Dan gimana tindakan bokap lo Wil??" Tanya Yessy penasaran.

"Yah Bokap gue marah lah, lagian bisnis resto bukan passion gue. Dan sekarang gue di skors jadi anak mereka" Jawabku cuek seraya menyugar rambut.

"Di skors???" Keduanya terkaget bersamaan.

Aku hanya tersenyum miris.

"Ya gue di suruh hidup mandiri... Gue sekarang ngekos"

"Whaatt !!!" teriak kedua sahabatku itu.

Aku sebenarnya tidak mau mengelola restoran milik Papa yang Di Bogor. Aku pengen cari kerja. Tapi gengsi Papa sama mama gede banget hingga aku jadi korban.

Aku lengah menyuruh orang untuk mengontrol resto dan terjadi korsleting listrik itu dan restoran ludes terbakar.

Ya, mau gimana lagi??

Udah nasib.

Sekarang hidup menggembel lagi tanpa harta orang tua dan akupun senang melakukannya.

Karena aku tidak di tuntut orang tua untuk jadi apa yang mereka inginkan.

Ini memang kejam tapi aku berterima kasih karena Restoran kebakar, jadi aku bisa bebas dari aturan orang tua.

Kini aku hanya bisa pasrah dan terus berusaha mencari pekerjaan. Karena uang di di dompet hanya bisa bertahan untuk hidup beberapa hari.

Dan aku berdoa, minuman yang aku minum ini serta cemilan yang aku makan, di bayarin sama Bos Olshop Sepatu atau Sekretaris utama Direksi.

Amin.

🌻🌻🌻🌻🌻

Menurut info yang aku dapat dari Yessy, ada salah satu perusahaan yang sedang membuka recruitment karyawan besar-besaran.

Dan aku makin tertarik untuk bergabung di perusahaan itu.

Perusahaan itu bergerak di bidang IT dan Keamanan sesuai dengan jurusan kuliahku dulu.

Persyaratan nya juga enggak muluk-muluk.

Kandidat harus kreatif dan punya mimpi. Selain bisa IT dan Teknik jaringan.

Yang aku dengar juga mereka membayar karyawan dengan gaji 4x lipat dari UMR Ibu Kota. Belum lembur dan yang lainnya.

Makan di tanggung gratis dan kita bisa makan sepuasnya.

Jika karyawan bisa menghasilkan ide atau inovasi baru maka Boss akan memberikan bonus yang besar dan liburan ke luar negri gratis. Semoga aku bisa di terima bekerja disana.

Dengan kostum pelamar kerja hitam putih dan sepatu flat shoes aku mantap melamar pekerjaan.

Dan katanya sih interview langsung.

Semogaaaa.......!!!!

🌻🌻🌻🌻

Hatiku berdebar was-was saat hari ini pengumuman karyawan yang di terima.

Dari ribuan pelamar yang di terima cuma sekitar 25 orang. Aku enggak yakin bakalan di terima karena peluangnya sangat kecil sekali.

Tapi aku tak berhenti berdoa. Setelah semua usaha aku kerahkan, aku tinggal berdoa agar hasilnya sesuai dengan yang aku harapkan.

Aku membuka website perusahaan mereka, setelah memasukkan nama dan nomor pelamar aku menunggu loading setelah menekan submit.

Aku memejamkan mata seraya menengadahkan tangan berdoa agar harapan ku terkabul.

Dan aku pelan-pelan membuka mata untuk membaca keterangan disana.

SELAMAT BERGABUNG DENGAN FLOWCHART ! KAMU DI TERIMA....

Aku berjingkrak-jingkrak di atas kasur sempitnya yang di gelar di lantai kosan. Aki tertawa berteriak senang hingga...

"Berisik !! Ganggu aja!!!!"

Ups !! Suara ku yang kenceng banget membuat tetangga kosan terganggu.

Aku terkekeh, finally aku kerja juga mulai besok.

Bye Bye pengangguran !!!!

.

.

.

Aku segera naik Busway untuk menuju kantor tempat ku bekerja.

Entah apa yang membuatku di terima kerja disana, itu tidak penting. Setidaknya aku punya pekerjaan untuk menyambung hidup.

Aku memasuki areal gedung perkantoran itu dengan perasaan gugup. Akupun segera bergabung dengan karyawan lain yang juga di terima kerja disana.

Seorang staf cantik berambut panjang dan menawan seperti Nitha membimbing kami masuk ke ruangan untuk di briefing dan di verifikasi ulang.

Kami diminta untuk memindai wajah, memasukkan sidik jari bahkan kode suara untuk protokol keamanan disana.

Ya, sesuai dengan usaha mereka di bidang IT dan keamanan.

Kamipun yang berjumlah 25 orang di ajak terlebih dahulu untuk tour pengenalan profil dan tempat-tempat di kantor ini. Seperti dimana letak pantry, cafetaria gratis, tempat bermain??? Aku masih belum tau kenapa di perusahaan sekelas FLOWCHART membuat arena bermain anak-anak disini. Bahkan disini ada studio musik dan tempat fitness yang di sediakan gratis untuk karyawan.

Aku semakin terperangah melihat fasilitas itu seperti surga untuk para karyawan.

Karyawan disini di manjakan banget sama boss.

Aku tersenyum riang, dan semua orang yang di terima disini juga takjub. Boss disini baik banget ya....

"Ok, ruang itu adalah ruang kerja kalian. Dan sudah di tata sesuai nama dan posisi kalian. Disini kalian boleh berpakaian bebas sesuai style yang kalian inginkan asal sesuai norma kesopanan yang berlaku. Kami hanya memperkerjakan karyawan yang benar-benar kreatif dan punya inovasi baru. Apa kalian semua paham. Aku Nancy dan selamat bergabung bersama FLOWCHART !"

Nancy tersenyum dan bertepuk tangan, kamipun juga senang ikut bertepuk tangan. Seorang pria berbadan tegap seperti seorang security memberikan ID card pada kami. Aku girang fotoku terpampang di sana.

Willona Siregar : Staf IT.

Kami semua pegawai baru aktif bekerja mulai besok dan kami disini di perbolehkan dulu menjelajah isi kantor ini sepuasnya. Termasuk makan gratis di cafetaria.

Akupun tak menyia-nyiakan kesempatan ini dan langsung nongkrong di cafe menikmati cemilan enak dan minuman segar.

Makasih Yessy dah kasih info kerja disini. Akupun melihat beberapa pegawai baru juga tampak menikmati.

Tapi dari kiri tempatku duduk saat ini, aku mendengar dua karyawan wanita sedang berbisik.

Aku yang tak terlalu terusik dengan urusan orang lain mendadak jadi kepo karena mereka membicarakan tentang boss yang suka semena-mena.

Aku tak percaya begitu saja dengan gosip dua orang karyawati ini. Fasilitas disini lengkap memanjakan karyawan. Apanya yang semena-mena???

"Lo tau kan si Indy ama Bagas di kasih kardus ama Pak Bos."

"Di pecat dong... tega banget si bos.."

Aku ingin membuktikan rumor yang beredar itu dan segera mengintip salah satu ruangan IT yang menjadi tempat kerjaku saat ini.

Aku lihat seorang pria berpakaian casual dengan rambut ala-ala Harajuku sedang memberikan kardus pada 3 orang karyawan yang menunduk di meja kerja mereka.

"Apa aku harus pertahanin kalian ? Trus kalian enggak kerja gitu?? Masa sebulan enggak punya ide apapun??" Pria bergaya casual itupun memelototi satu persatu pegawai itu.

Aku yakin jika pria berpakaian casual itu adalah bos yang di omongin sama dua karyawan di Cafetaria tadi.

"Ngapain lu celingkan disini??"

Apes banget aku ketangkep basah ngintipin karyawan yang kena marah ama bos.

Aku penasaran aja sama omongan dua pegawai tadi

Aku ingin membuktikan omongan mereka berdua.

"Maaf Bang..." Kataku malu.

"Tuh liat banyak CCTV...." kata pria itu mengingatkan dengan menunjuk beberapa CCTV.

"Maaf Bang mau tanya, itu siapa??"

"Itu Pak Kaisang... Boss disini. Lo anak baru kan?? Awas aja lo kalau sebulan kinerja lo jelek, wassalam ! " senyum nya menyeringai menakut-nakuti.

"Maksudnya gimana Bang??" Aku beneran enggak ngerti maksud abang seniorku ini.

"Tuh liat Pak Kaisang memecat pegawainya karena lemot dan buruk. Oh iya kenalin gue Giovani. Panggil aja Gio." Abang seniorku yang bernama Gio ini memperkenalkan diri seraya mengulurkan tangan.

"Nama saya Willo Bang..." Sambutku.

"Baik-baik ya Lo abis ini. Siapkan ide-ide cemerlang !!" Gio pun menertawakanku dan pergi dari hadapanku.

Nama boss ku tadi Pak Kaisang ya?

Kaisang???

Aku kayak familiar ya? Kayak aku kenal??

Aku yang penasaran dengan boss FLOW CHART pun membuka laman Google. Mungkin saja kan Kaisang yang lain. Anak Pak Presiden aja namanya Kaisang, ups Kaesang ding.

Google pun memberikan info yang aku butuhkan tentang bos FLOWCHART dan itu membuat kepalaku seketika berdenyut.

"Alamat nih wassalam !!" desisku .

🌻🌻🌻🌻

Hai hai... saya bawa karya baru nih....!! Hello Ex - Boyfriend !

kira-kira para author dan pembaca ada yang masih terjerat pesona mantan enggak??

hehhe kali aja mirip ama kisah Willo.

Dukung terus ya karyaku ini. makasih.😉😉

CALM DOWN Willo....

Mantan adalah makhluk yang nyeremin kalau dia muncul di saat yang enggak kita harapkan.

🌼Willo🌼

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Aku, Willo mematut di cermin lemari untuk melihat penampilanku saat pertama kali bekerja hari ini.

Orang lain pada umumnya antusias jika pertama kali masuk kerja.

Aku malah sebaliknya.

Aku hanya menunduk lesu setelah tau jika bos di tempatku bekerja suka semena-mena terhadap pegawainya.

Tidak kreatif dan lemot selama satu bulan aja langsung di pecat. Entah berapa banyak pegawai yang dipecat dan tak sesuai dengan keinginan si bos.

Dan terlebih lagi jika aku tau siapa bos ku ini. Aku malah makin enggak berani masuk kantor.

Aku males bertemu apalagi sampai berurusan dengan dia. Tapi aku udah tanda tangan kontrak kerja selama sebulan, kalau aku belum apa-apa udah resign, aku kena dong.

Aku menghentakkan kaki dilantai dengan kesal. Yessy yang kasih info apa dia enggak tau bosny siapa?

Apa Yessy sengaja ya?

Gimanapun, apapun yang terjadi aku harus berangkat. Kejadian Itu sudah 8 tahun lalu palingan juga dia udah lupa. Lagian dia kan bos besar enggak akan ngontrol pegawai berlebihan. Pasti dia merintah Nancy.

"Semangatttt Willo !!" Aku mengepalkan tangan untuk menyemangati diri sendiri.

Untungnya outfit yang di pakai untuk bekerja tidak harus outfit yang resmi. Jadi aku bisa pakai baju kesukaanku.

Aku hari ini naik taksi online jadi enggak harus berdesakan di angkot atau busway.

"Sesuai aplikasi ya Mbak, di kantor Flowchart jalan MH. THAMRIN." kata abang Go - Car setelah aku memasang safety belt.

"Iya Bang...."

.

.

.

.

Aku menghela nafas pelan untuk semangat memasuki kantor baruku ini.

Ini adalah pengalaman kerja kali kedua ku. Dulu setelah lulus aku bekerja di agen property. Aku bukan bekerja jadi accounting atau staf kantor. Posisiku disana di tempatkan di lapangan dan tiap hari bekerja dengan para mandor dan Tukang bangunan.

Papa dan Mama yang tau pekerjaan baruku langsung memerintah untuk resign karena percuma kuliah di kampus bagus kalau cuma jadi pengawas lapangan.

Aku yang pendiam menurut saja padahal jadi pengawas bangunan itu pekerjaan yang tidak memalukan. Aku suka bekerja di lokasi outdoor.

Aku buru-buru menuju mesin fingerprint untuk absensi dan memindai wajah.

Aku enggak terlambat. Syukur deh.... Katanya telat satu detik aja kena SP3 langsung. Kalau abis kena SP3 trus telat lagi kata Bang Gio kemarin mending balik rumah aja dan enggak usah balik ke kantor FLOWCHART lagi, Selamanya !!!

Di lorong yang menuju ke ruanganku aku berpapasan dengan beberapa karyawan yang lain.

"Eh, kita abis ini di minta Meeting sama Bos.." Temanku yang sama-sama karyawan baru menghampiriku dan membarengi jalanku.

"Meeting??" Aku nanya balik.

"Mendingan buruan deh kita masuk daripada keduluan si Bos. Bisa habis kita !"

Dia pun menggeret aku untuk segera masuk ke ruangan meeting.

Disana sudah ada beberapa karyawan yang sudah hadir namun si Bos yang bernama Kaisang itu belum nampak batang hidungnya.

Ya Tuhan... Aku harus gimana coba???

Kenapa sih ujian hidup datang secepat ini.

Aku kan belum mau ketemu Bang...

"Hello semua....." suara Bos ramah menyapa.

Kai ! Lanjutku membatin.

Aku tambah menunduk saat Bos yang dandanannya casual cenderung swag itu duduk di kursi ergonomis menghadap kami dua puluh lima orang karyawan baru.

"Nancy..." Kudengar dia memanggil Nancy yang aku tau Nancy itu sekretarisnya.

"Baik Bos..." Nancy menyerahkan Sebuah IPAD dan si Bos Kai menerimanya dengan cuek.

Dia emang enggak pernah berubah.

Suasana hening karena si Bos fokus men slide layar IPAD nya. Aku deg-degan , menunduk dengan kedua tangan gemetar di bawah meja.

"Apa motivasi kalian bekerja disini???" Suara lantang si Bos membuat kami terkaget. Hanya Nancy yang terlihat biasa saja dengan sikap Bosnya yang begitu.

Nancy tahan berapa tahun kerja disini???

Kami semua terdiam menunduk tak berani menjawab. Si Bos ini tampangnya cakep tapi nyeremin.

"Kok semuanya diam?? Jawab dong...." Reflek si Bos terhenyak dari kursi erergonomisnya.

Dia mulai berkeliling kayaknya mau muterin meja meeting yang berbentuk oval ini.

"Apa karena gaji yang besar?? Atau banyak fasilitas dan tunjangan??? Jawab saja kalian tidak perlu takut.

Suasana hening, kemudian....

"Kalian niat kerja enggak sih?? Saya tanya !" Bentak si Bos murka.

Bukan kita enggak mau jawab, aku yakin kita semua takut.

"Iya Pak, saya...."

"Pak??" Si Bos ngernyitin alis.

"Saya masih muda jangan panggil Pak. Panggil aja Bos kayak Nancy...." kata si Bos.

"Kalian dah tau kan peraturan FLOWCHART??? Flowchart adalah perusahaan startup yang bergerak di bidang IT, dan kemanan. Kalian bisa bikin game, aplikasi yang memudahkan manusia. Bahkan mungkin robot yang bisa bicara. Saya sudah kasih segala fasilitas dan gaji besar untuk kalian. Sekarang saya nanya, apa yang bisa kalian kasih buat saya???"

Si Bos masih berjalan muter-muter di ruangan meeting ini. Lalu dia mengambil IPAD nya di meja.

"Ok, kalian enggak perlu jawab pertanyaan saya kok. Enggak perlu tegang kalau ngobrol bareng saya.... Saya panggil satu-persatu ya..."

Diapun mulai dan berdehem sebentar kayak tes vokal.

"Anggita...."

"Saya Bos.."

"Satria..."

"Saya bos..."

Di sela-sela bos manggil karyawan barunya, keringat dingin bermunculan di sekitar dahiku. Aku tidak takut bedakku luntur. Tapi aku takut jika dia manggil aku dan.....

"Willona...."

Aku memejamkan mata. Tak siap jika harus menyahut. Aku menunduk.

"Willo...." Panggilannya sekali lagi. Nada nya manggil kayak manggil kucing empuss.

"Ss-- saya Bos..." Aku masih menunduk.

"Hei, liat wajah saya kalau saya panggil..." Tegurnya.

Dengan bismillah semoga selamat dunia akhirat aku berani menatap wajah bosku ini.

"Saya Willo Bos..." Kataku tersenyum songong.

Si bos natap aku kayak uang seratus ribu yang tercecer di jalan. Antara dia bingung, terkejut, campur enggak menyangaka.

Suasana hening sekian menit setelah bos memanggil namaku.

"Bos..." tegur Nancy pelan ngeliat bosnya yang cakep tiba-tiba bengong.

"Ah, iya.... Nancy kamu urus semuanya, Saya mau ke ruangan Vice Presiden dulu..."

Nancy heran melihat bosnya mendadak jadi aneh dan tiba-tiba meninggalkan tempat meeting . Padahal ada sekitar 10 orang lagi yang belum di panggil.

Aku yakin setelah dia manggil namaku, dia pergi.

🌻🌻🌻🌻🌻

Aku berbalas pesan whatsapp dengan Yessy untuk melayangkan protes. Bukan enggak bersyukur di bantu dapetin kerjaan. Tapi aku sebel kenapa bosku harus dia.

Setelah berbalas pesan dengan Yessy aku menyimpan hp di saku celanaku. Aku meminum minuman bersoda rasa strawbery dan menyemil kentang goreng.

Aku tidak berselera makan terlebih mengetahui sosok bosku yang ternyata adalah mantan pacarku sendiri saat di kampus dulu.

Aku berdoa tiap malam agar tak bertemu dia, nyatanya apa??

Apa ini balasan untuk anak durhaka yang tidak nurut ama orang tua???

Aku hanya bisa pasrah sekarang ini.

.

.

.

.

Jam 5 petang aku keluar dari gedung FLOWCHART berlantai 7 ini. Setelah seharian aku sibuk ngobok-ngobok pikiranku sendiri untuk mencari ide atau inovasi baru.

Tapi aku belum menemukannya.

Saat aku berjalan dengan pandangan menunduk, kepalaku menabrak dada seseorang. Dan aku membelalakkan mata tatkala mengetahui siapa yang aku tabrak.

"Ma.. Maaf bos" kataku terbata dan aku segera kabur dari tempat itu.

Namun tarikan di tanganku menghentikan langkahku. Aku memejamkan mata sebentar. Siap dengan segala yang terjadi setelah ini.

"Maaf Bos, aku harus pulang..." Gimanapun juga dia ini bosku walaupun dia dulu mantan pacarku

"Apa kabar, Willo" sapanya seperti tak pernah ada masa lalu di antara kami.

"Sa ya baik bos..." Sumpah aku gugup banget. Kenapa sih ketemu lagi???

"Gue tau kemampuan lo kayak apa. Emang lo sanggup kerja disini??"

Alih-alih membicarakan yang baik-baik dia mencegahku pergi hanya untuk meremehkanku.

Ternyata dia enggak berubah.

"Saya akan berusaha Bos..." Jawabku menunduk.

"Oke, gue tunggu gebrakan dari lo. Gue enggak mau bayar pegawai yang punya otak lemot dan lamban. Inget itu...!" Setelah puas tersenyum menyeringai diapun berlalu dari hadapanku.

Aku seketika kesal dengan tindakan semena-menanya. Fasilitas lengkap, gaji boleh gede, tapi kalau bosnya kayak dia?? Amit-amit.

Tapi aku harus bertahan dengan situasi ini, setidaknya hingga gajiku bulan depan di bayar. Dan aku bisa resign dari sini.

.

.

.

.

Aku mengusap-usap rambut yang basah menggunakan handuk. Aku lega setelah seharian bekerja dan sekarang bisa istirahat.

Aku duduk bersila di depan bangku kecil dan membuka-buka buku harian. Disana tersimpan kenangan yang ada dulu antar aku dan Kaisang.

Seharusnya kita dulu enggak pacaran, karena aku tak mengenal dia. Aku tersenyum miris dengan kisah asmaraku yang di mainkan oleh Takdir.

Aku menghela nafas, semoga besok aku baik-baik saja......

🌻🌻🌻🌻🌻

Saling dukung ya kaka-kaka author.... vote like n tinggalin jejak. Pasti di feedback.

Makasih yorobun😉😉😉

BACK TO KAMPUS (Flashback)

Gue tuh orangnya fleksibel dan selalu nurut apa kata ortu. Tapi anehnya ortu suka ngecap gue anak durhaka.

Entahlah.

🌻Willona🌻

🌿🌿🌿🌿🌿

Willona Siregar itu namaku, nama pemberian orang tuaku. Dari nama belakangku semua orang juga tau aku berasal dari Sumatra Utara.

Meskipun konon katanya cewek batak itu keras-keras kalau ngomong suaranya lantang, tapi aku enggak begitu.

Aku termasuk anak yang sangat nurut apa kata orang tua. Dari aku berseragam putih merah hingga sekarang aku tak pernah punya pilihan hidup. Maksudnya aku tak pernah memilih dimana sekolah yang aku pengen atau kampus mana yang pengen aku masuki.

Jadi aku iya iya aja saat Papa dan Mama mengirimku untuk kuliah di salah satu Universitas swasta yang cukup terkenal di Ibu Kota.

Padahal aku tinggal di Magelang saat itu. Di Jogja banyak kampus yang bagus tapi mereka memaksaku untuk kuliah di tempat yang jauh sehingga aku harus ngekos.

"Kamu nurut aja kata Mama sama Papa Will, cuma di Jakarta kok deket. Anak temen Mama ada yang kuliah ke Jerman biasa-biasa aja tuh..."

Tanpa bujuk rayu mama pun, aku pasti menurut. Aku tidak mau membantah.

Yang aku khawatirkan adalah, apa aku bisa adaptasi di ibukota?? Jauh dari orang tua??

Aku juga jarang bersosialisasi dengan orang-orang.

Itu sebabnya saat aku memasuki tahun pertama kuliah aku tak punya teman satupun.

Kegiatanku sehari-hari cuma Masuk kuliah, duduk manis dengerin materi yang di sampaikan dosen lalu pura-pura paham.Ngerjain tugas sendiri kalau ada.

Aku biasa memakai hoodie dan menutupi kepalaku agar aku tak kelihatan mencolok.

Bersembunyi dari mahasiswa lain, dan berharap aku baik-baik saja dan segera lulus.

Saat siang aku makan di kantin sendirian. Semua mahasiswa menatap aneh diriku yang tampak misterius dan tidak punya teman.

Dan pada akhirnya entah dapat ilham dari mana Pak Bagus dosenku menyuruhku untuk menyerahkan beberapa file ke kakak tingkat yang saat itu semester 6.

Aku sebenarnya malas dan enggak tau kakak tingkat ku yang di cari Pak Bagus itu yang mana.

Hal itu memaksaku untuk memasuki lingkungan para senior kampusku berada.

"Bang, maaf mau tanya yang namanya Bang Kaisang mana ya??" tanyaku gugup ke salah satu mahasiswa yang sedang sibuk baca buku.

Dia hanya menunjuk dengan jari dimana kakak seniorku yang namanya Kaisang itu berada.

"Makasih Bang..."

Kaisang yang aku cari sedang duduk santai bersama seorang gadis yang sangat cantik. Mereka tertawa bersama, sesekali Kaisang membelai lembut tangan gadis itu.

Aku 80% yakin mereka pacaran. Dan gaya pacaran mereka membuatku mual.

Wangi semerbak aku cium saat aku mendekat ke arah mereka. Dengan langkah pelan aku menghampiri Kaisang.

"Bang Kaisang ya??? Maaf Bang mengganggu, saya di suruh Pak Bagus nganterin file ini untuk Abang..."

Sebagai orang Sumatra aku harus manggil kakak tingkatku ini Abang.

Dia pun memindai penampilanku dari atas kebawah dan tanpa berkomentar Lagi, file yang aku serahkan di ambil dari tanganku.

"Makasih ya." Jawabnya cuek. Dan si mbak yang kuduga pacarnya itu tersenyum ke arahku. Dan akupun juga membalas senyumannya.

"Ngapain lo masih disini???" tegur Kaisang tegas. Aku kan masih tersenyum sama pacar dia. Enggak sopan dong kalau aku pergi gitu aja.

"Yang, kamu kok gitu sih..." si mbak pacarnya yang cantik ramah ini membelaku.

"Oh ya nama kamu siapa?" tanya si mbak.

"Saya Willo Kak..." jawabku pelan.

"Saya Kenzi, kamu maba ya?? Baru liat soalnya. Kamu fakultas apa??" Tanya mbak Kenzi.

"Fakultas Teknologi Informasi Kak...."

Setelah aku menjawab pertanyaan mbak Kenzi, Kaisang yang enggak peduli dengan percakapan kami dan sibuk sama file dari Pak Bagus tiba-tiba tertarik mengomentari profilku.

"Lo anak IT???" tanyanya menatap tajam ke wajahku.

"Iya Bang...." jawabku lirih.

Diapun terbahak. Apanya yang lucu??

"Yang bener aja lo..! Setau gue cewe-cewe IT itu style nya bagus, dan cantik-cantik. Bukan kayak nenek sihir begini?? Ini kampus WIU , bukan sekolah Hogwarts !" Diapun terbahak.

Hogwarts? Itu kan sekolah sihir Harry Potter.

"Yang jangan gitu dong..." tegur mbak Kenzie yang melihat pacarnya bertingkah semena-mena terhadap Maba.

"Masak kuliah kepala di tutup hoodie begitu?? Biar apa? Jangan-jangan di rambut lo banyak kutunya..."

Emang bener-bener ngeselin banget sih Kating (Kakak Tingkat) ku ini. Lidah memang tak bertulang tapi please dong kasih kesan yang bagus buat adik tingkatnya.

Bukan ejekan menohok yang melongsorkan segenap jiwa raga begini.

"Kalau gitu, saya permisi kak..."

Daripada nanggepin Kaisang yang otaknya di desain tanpa filter mendingan kabur aja deh.

Emang sih dia ganteng mirip Park Bo Gum gitu tapi dia Akhlakless sekali.

Udah sekali ini doang berurusan sama Kakak tingkat. Besok kalau disuruh begini lagi, mendingan nolak.

🌻🌻🌻🌻

Aku duduk di kantin seraya memakan mie ayam di temani teh botol sosro. Rasanya ini melegakan banget bisa makan di sela-sela tugas yang Alhamdulillah ya numpuk banget.

Saat ku menikmati makan mie ayam, 2 orang mahasiswa berlainan jenis memasuki kantin yang lumayan rame siang itu.

Wangi semerbak yang pernah aku hirup membuatku deja vu dan aku malas jika ada mereka.

Menurut selentingan yang aku dengar, Kenzie dan Kaisang itu pacaran. Katanya sih dari SMU pacarannya sampai sekarang ini.

Demi apa pacaran lama banget?? Enggak bosan pacaran sama cowok yang merasa paling perfect seantero jagat??

Aku yang tak mau mengetahui urusan sepasang kekasih itupun memilih menunduk dan menelungkupkan hoodieku lebih dalam lagi agar aku tak terlihat.

Tapi suara tawa yang terdengar bahagia itu membuatku kepo dan memandang mereka.

Kayaknya mbak Kenzie bahagia banget punya pacar macam Bang Kaisang ini.

Mbak Kenzie kan cantik dan wangi, Kaisang pasti suka lah. Beda ama Willona yang penampilannya kayak nenek sihir.

Eh ! Kenapa aku jadi membandingkan diriku dengan mbak Kenzie sih???

Aku seketika menunduk ketika sepasang mata milik Kaisang bersirobok pandangan denganku.

Apes kan aku ketahuan ngeliatin mereka.

Aku yang belum selesai makan pun akhirnya merelakan mie ayamku yang masih banyak kutinggalkan begitu saja di meja.

Dari pada liat mereka berpacaran yang membuatku kurang selera makan???

🌻🌻🌻🌻

Tak terasa aku sudah memasuki semester 2 sekarang ini.

Aku patut bersyukur karena semester 1 kulalui tanpa kendala yang berarti. Dan aku kini punya teman baru, namanya Yessy Natalia.

Kami beda fakultas. Yessy mengambil jurusan ekonomi. Kita bisa berteman karena kita sering bertemu di perpustakaan.

Dan Yessy menarik satu lagi temannya yang lain bernama Nitha Yolanda, Nitha satu fakultas dengan Yessy. Mereka berdua ini teman akrab sejak hari pertama ospek.

Aku ngikut aja lah temenan ama mereka. Biar enggak di kira kuper tidak punya teman sama sekali.

Kami bertiga menikmati jam istirahat di bawah pohon rindang di samping kampus.

Mataku tak lepas dari monitor laptop karena aku belajar bikin website. Namanya juga anak IT.

Sedangkan dua teman baruku ini asyik mengobrol. Aku sih cuma jadi pendengar setia saja sejauh ini, dan yang membuat ku membuka telinga lebar-lebar adalah saat mereka berbisik membicarakan Couple goals paling terfavorit di kampus ini.

Siapa lagi kalau bukan Kaisang dan Kenzie.

"Eh denger-denger...."

Kata pembukaan yang keluar dari lambe Nitha adalah kata legend pembuka pintu dosa, apalagi kalau bukan ghibah.

Aku tak tertarik dengan obrolan mereka dan masih pusing dengan laptopku.

"Lo tau kan Kak Kaisang sama Kak Kenzie???"

"Siapa yang enggak tau kan mereka pasangan paling serasi di kampus, emang kenapa?" Pintu berbuat dosa di buka lebar oleh Yessy menyambut ajakan bergosip Nitha.

"Mereka di kabarin putus loo..."

Akhirnya jawaban Nitha meruntuhkan tembok bodo amatan ku. Aku masih mode cuek namun pasang kuping lebar-lebar.

"Lo tau darimana Tha?? Hoax kali..." sergah Yessy tak percaya.

"Gue kemarin liat instastory nya Kak Kenzie, dia ngunggah kata-kata galau gitu. Sayang banget enggak sih. Padahal mereka pacaran dari SMA lo.." Nitha pun ikut baper dengan kandasnya hubungan mereka.

Dan aku baru tau Nitha adalah followers nya mbak Kenzie

"Namanya juga cuma pacaran doang. Yang nikah aja bisa cerai apalagi cuma pacaran..." Yessy menanggapi bijak.

"Tapi mereka putus gara-gara apa ya?? Penasaran gue..." Nitha kepo.

"Lo tanya aja Tha sama orangnya..." akupun tiba-tiba masuk dalam lingakaran perghibahan mereka berdua.

"Kan gue enggak kenal...." Nitha mengerucutkan bibir.

Akupun fokus lagi mengerjakan tugas. Dan tak memperdulikan omongan mereka selanjutnya.

Ya bagus deh kalau putus biar mataku gak sepet liat gaya pacaran mereka yang menjijikkan.

🌿🌿🌿🌿

Ini seminggu semenjak kita bertiga bergosip di bawah pohon rindang samping kampus.

Dan aku kini sedang berada di sebuah taman dekat dengan kantin. Tentu saja di jam-jam istirahat ini suasana ramai banyak mahasiswa yang berseliweran.

Aku yang masih menutup kepala dengan hoodie dan menikmati es jeruk manis dari plastik di kejutkan dengan kedatangan Kating yang aku benci dan aku hindari di kampus.

Kating yang menghinaku seperti nenek sihir dan punya kutu , siapa lagi kalau bukan Kaisang.

Aku yang malas berinteraksi dengan dia yang tiba-tiba duduk di sebelahku bangkit berdiri dengan menggamblok tas ranselku.

"Willo...!" Dia memanggilku.

Aku diam tak menjawab.

"Lu denger kan gue panggil??"

Aku yang jengah menghadapinya terpaksa berlaku sopan.

"Iya Bang?? Ada apa?? Gue mau ke kelas..." Entah kenapa ni mulut enggak terkontrol dan logat nya jadi Gue Elu.

Kemarin kan demi menghormati nya aku pakai saya.. sekarang karena aku benci makanya jado Gue.

"Gue elu nih sekarang?? Oke...!" tatapnya tersenyum menyeringai penuh maksud.

Enggak apa-apa lah sekali manggil gue elu ya hayuk aja udah terlanjur.

"Ada perlu apa Bang??" Tanyaku malas lalu melengos ke arah lain.

Dia tersenyum manis banget ke aku. Tapi sorry aku enggak terpesona. Justru aku sedang menghadapi ancaman bahaya.

"Willo, lo mau enggak jadi pacar gue??"

Boommm!!! Nuklir Chernobyl meledak.

Aku enggak salah denger. Pacar???

"Lo enggak lagi bikin konten kan Bang biar subscriber lo naik?? Lo nge prank gue??"

Tentu saja aku enggak langsung percaya ama dia. Dia kan masih pacarnya Kenzie. Aku belum percaya gosip yang aku denger kemarin.

"Udah ya Bang, gue sibuk. Gue gak mau becanda.." Akupun berinisiatif mengambil langkah seribu segera.

Daripada omongan ini tambah ngaco.

"Will.... Sejak pertama kali gue ketemu lo, gue udah tertarik ama lo..." Kata-kata Bang Kai naik 3 oktaf mencegahku pergi dan itu membuat mahasiswa yang ada di sana menikmati istirahat jadi memusatkan perhatian pada ku.

Gue berdehem, ini jelas pembohongan publik. Aku masih inget ya kemarin dia membuatku insecure dengan hinaannya.

"Lo udah punya pacar Bang" sergahku Seraya menggamit tas tenteng berisi laptop.

"Gue udah putus dari Kenzie..." Katanya dengan wajah melas.

Aku hanya diam meresapi kata-kata palsunya.

"Sorry Bang tapi itu bertentangan dengan prinsip keluarga Gue. Gue bermarga Siregar Bang, gue Enggak boleh punya pacar selain orang Batak. Nama lo kan Kaisang Bayu Asmoro. Kita enggak cocok."

Alasan banget. Mama aja orang Jawa Timur keturunan blesteran Belanda. Ceritanya Nenek ku dulu orang Belanda. Papa aja yang tulen Batak.

"Makasih ya Will lo terima gue.." Kaisang yang aku abaikan seketika berteriak mengkonfirmasi jika aku menerima ungkapan cintanya.

Aku membelalakkan mata dengan tindakan sepihak Kaisang yang sekarang merubah statusku dari Jomblo ke pacaran.

Iyak, bagooosssss !!!!

🌻🌻🌻🌻🌻

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!