NovelToon NovelToon

Istri Jutekku

Perkenalan

Assalamu'alaikum....

Jumpa lagi dengan Author Rifa yang membawa story baru untuk kalian semua😍

Nama : Rifa Nurul Wafa.

Umur : 17 tahun.

Kelas : XI.

Alamat : Tasikmalaya.

Status : Jofisa😆

Bentar deh bentar! Kok jadi Author yang kenalan sih🙆Maaf-maaf! Mari kita ulang😆😂

NEXT👇

Pemeran utama in the story :

-Sasya Oktavia Antoni : Gadis cantik kelahiran Jakarta yang baru setahun lulus kuliah dan kini ia telah genap berusia 23 tahun.Memiliki karakter yang boros,manja dan juga terkenal dengan kejutekannya.Karena terlahir dari keluarga berada membuatnya sudah terbiasa hidup dengan penuh kemewahan hingga membuatnya lebih mengutamakan life style dari pada mencari jodoh.Sasya merupakan putri semata wayang dari pasangan Maria dan Anton.

-Deyan Prayoga : Sosok pria sederhana yang terlahir dari keluarga tak punya.Pria berkelahiran Bandung ini kini berusia 25 tahun.Ia tidak memiliki pekerjaan yang memiliki gaji besar,karena kesehariannya ia sibukkan di sawah.Bisa dibilang dia ini hanya seorang petani tetapi di ladang sendiri.Ia juga seorang putra semata wayang dari pasangan Siti dan Danu.

-Bara Ganesha : Sosok playboy yang memanfaatkan fisik dan harta untuk mencari perhatian para wanita.Ia memiliki gelar S2 di Tokyo dan kini telah berusia 26 tahun.

-Neneng : Teman kecil Deyan yang memiliki karakter sok kecantikan di depan lawan jenisnya.

JUMP STRAIGHT TO THE STORY👇

* Jakarta,2020

Sinar matahari membias lewat jendala kaca yang masih tertutup gardeng.Sang pemilik kamar pun masih terbaur dengan mimpinya.

Gedor....Gedor...!!

Maria menggedor pintu kamar Sasya yang saat ini masih dikunci.

"Sya! Sayang! Buka pintunya! Ayo bangun! Jangan tidur mulu! Jangan males terus! Orang males gak akan sukses!" Celoteh Maria,"Buka nggak! Kalau nggak dibuka juga,Mami dobrak nih!" Lanjutnya mengancam.

Di sisi lain,"Ish! Mami apaan sih ganggu aja! Orang masih pagi juga!" Gumam Sasya pelan.

"Masih pagi Mi!" Saysa menyahuti Maminya.

"Pagi jidatmu! Matahari udah mau ke atas itu! Ayo buruan! Apa mau beneran Mami dobrak nih?" Tegas Maria.

"Iya-iya Sasya bangun!" Sasya terpaksa bangun dari ranjang empuknya dan mulai membuka pintu kamar karena telah tak tahan mendengar suara bising Maminya.

Ceklek.....

Pintu kamar dibuka,nampaklah sosok wanita paruh baya yang telah melahirkannya.

"Ada apa sih Mi berisik banget?!" Gerutu Sasya.

"Ada apa ada apa! Ayo cepet mandi! Kerjaan kamu tiap hari makan tidur,makan tidur terus! Gak ada kegiatan lain apa!" Tukas Maria.

"Ya Allah! Aku lupa! Hari ini aku ada janji mau shopping sama Riri! Uuuhhh makasih ya Mi udah ngingetin aku kalau hari ini aku ada kegiatan! Bye Mami,aku mau mandi terus dandan yang cantik!" Sasya mentup kembali pintu kamarnya.

Kini ia segera bergegas bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan.

*

Kini ia telah siap untuk pergi dengan dandanan yang pastinya perfect jika orang melihatnya.

Sasya menuruni anak tangga dan segera berlalu ke tempat pemarkiran mobil-mobil mewah milik keluarganya.

"Sasya tunggu!" Panggil Maria saat Sasya hendak melajukan mobilnya.

"Ada lagi sih Mi?" Protesnya.

"Sarapan dulu! Kamu baru bangun main langsung berangkat aja! Itu perut harus diisi dulu! Kamu lupa kamu itu punya riwayat penyakit lambung!" Tegas Maria.

"Nanti aja deh Mi di mall! Sasya udah telat ini! Bye..." Sasya melajukan kembali mobilnya dengan kecepatan sedang.

Makan mulu salah! Gak makan juga salah! Cih! Pusing palaku! Gerutu Sasya dalam hati.

Sesekali Sasya memukul-mukul setiran karena rasa kesalnya namun ia mencoba untuk tetap fokus menyetir dengan mentaati rambu lalu lintas yang ada.

.

.

.

Apa kalian syuka dengan karya baru Author ini? Jika iya,silahkan tekan like dan vote😍Jika tidak,coba berikan komentar kalian tentang alasan tidak menyukainya!

Jangan lupa tinggalkan like di setiap episod😊Semangatin Author terus yaa💕Terimakasih banyak😙*

Dasar Cowok Aneh!

Sasya baru saja sampai di mall.Kini pandangan sibuk mencari-cari keberadaan Riri,sahabatnya.

Sasya memutuskan untuk menghubunginya saja via telpon dari pada harus berkeliling mencari Riri.

Panggilan diangkat :

Sasya : Lo dimana sih Ri? Dari tadi batang idung lo kagak kelihatan!

Riri : Gue di dalem,deket toko langganan kita! Burun deh Sya,diskon banyak nih!

Sasya : Sorry gue bukan pengincar diskon!

Riri : Iya deh gue percaya kok sama anaknya milyader!

Sasya : Hahahaa baguuss! Gue tutup dulu ya telponnya! Soalnya gue sambil jalan nih.

Riri : Oke...

Sasya berjalan menyusuri mall mencari keberadaan Riri.Dan akhirnya dari kejauhan ia menemukan juga sosok sahabatnya itu dan segera melangkahkah kakinya dengan terburu-buru sampai tidak melihat kanan kiri.

Hingga bruuuuukkk!!!

Sasya tak sengaja tabrakan dengan sesorang.

"Aww...." Pekik Sasya.

"Ups..." Seru lelaki itu.

"Woyy! Punya mata dipake dong!" Omel Sasya.

Dia yang salah kenapa dia yang marah?! Batin Bara.

"Hello!! Hey mbak,yang jalannya nyeruduk kaya banteng siapa? Mbak tuh yang nggak lihat-lihat!" Bara tidak mau kalah.

Ehh iya juga ya! Kan tadi gue jalannya gak lihat kanan kiri! Fikir Sasya.

"Ehm...." Dehem Bara,"Udah inget belum mbak?" Lanjutnya.

"Pokoknya gue gak mau tahu,lo harus ganti baju gue! Baju gue basah nih gara-gara minuman lo!" Gerutu Sasya.

"Okelah! Meskipun aku nggak salah tapi karena mbak cantik,aku akan ganti rugi!" Tegas Bara.

"Lo fikir gue gak mampu beli baju lagi apa?! Udahlah kita anggap impas aja!" Tukas Sasya sembari berlalu.

Namun Bara terus saja mengikutinya hingga Sasya bertemu dengan Riri.

"Sya? Ini baju lo kenapa basah gini?" Tanya Riri heran.

"Ini gara-gara cowok aneh itu!" Ketus Sasya.

"Hah? Siapa maksud lo?" Riri masih belum memahaminya.

"Kan aku udah bilang,aku bakalan ganti! Kenapa kamu pura-pura nolak sih? Udah pilih yang mana aja yang kamu suka,langsung ambil! Nanti aku yang bayar!" Sahut Bara yang posisinya di belakang Sasya.

"Lo ngikutin gue?" Sasya memasang wajah tidak sukanya.

"Jadi ini cowok yang lo bilang aneh itu?" Bisik Riri.

"Hm..."

"Heheee...Temen saya ini memang suka malu-malu mas! Padahal mau tapi malu!" Seru Riri pada Bara.

"Apaan sih lo Ri!" Bantah Sasya.

"Udah Sya! Rezeki jangan ditolak Sya!" Riri kembali berbisik.

"Diem lo!" Tegas Sasya.

"Dan lo!" Sasya menunjuk tepat di muka Bara,"Berhenti ngikutin gue! Anggap semuanya udah impas!" Lanjutnya memperingati.

"Cantik-cantik galak!" Ejek Bara.

"Masalah buat lo?!" Tukas Sasya,"Hey! Gue gak kenal sama lo! Jadi please! Sekarang lo out dari sini!" Sasya menekankan perkataannya.

"Okee...Tapi sebelum aku pergi,aku boleh dong minta nomor ponsel kamu?" Bara memasang sejuta paras tampannya.

"Waaaaww..Ganteng banget!" Seru Riri memujinya.

"Dasar cowok aneh!" Ketus Sasya sembari menarik tangan Riri dan berlalu meninggalkan Bara.

"Cukup menarik!" Bara menyeringai,"Akan ku taklukkan kamu untuk jadi sasaranku selanjutnya!" Lanjutnya merasa tertantang dengan sikap Sasya.

Sasya baru saja keluar toilet setelah mengganti pakaiannya yang basah dengan pakaian yang baru saja ia beli.

"Udah?" Tanya Riri memastikan.

"Hm..."

Sasya hendak membuang pakaian yang terkena minuman tadi ke tong sampah namun Riri segera menghentikannya.

"Etsss! Jangan dibuang dong Sya! Sayang masih bagus!" Seru Riri melarangnya.

"Bagus darimana! Baju ini kena bakteri minuman si cowok aneh itu!" Tukas Sasya.

"Tapi jangan dibuang juga kali! Tinggal cuci terus jemur,hilang deh tuh bakteri!" Riri menyarankannya.

"Bodoamat gue gak peduli!" Sasya tetap kekeh membuang baju tersebut.

"Terserah lo deh!" Riri pada akhirnya hanya bisa pasrah menerima keputusan Sasya yang keras kepala.

Karena merasa mood shopping telah hilang,kini mereka pergi ke bioskop untuk menonton film yang baru saja tayang perdana.

.

.

.

Dijamin ngakak saat kalian baca part ini😆Jangan lupa like,komen,tip,tambah favorit dan Vote yaa ganteng,cantik😙Thank you😉See you next🙋👇

Jangan-Jangan Jodoh!

Waktu telah menunjukkan pukul 22.00 namun Sasya dan Riri masih asyik berjalan-jalan mengunjungi berbagai tempat.

"Sya! Bentar deh!" Riri menghentikan langkah Sasya.

"Ada apa?" Sasya mengernyit heran.

"Ini udah jam 10 Sya! Kita pulang aja yuk!" Ajaknya.

"Kok tumben sih lo udah ngajak pulang? Biasanyakan anteng-anteng aja!" Seru Sasya.

"Gue sih gak masalah mau sampe pagi juga! Tapi masalahnya tuh lo! Kalau lo pulang telat lagi,gue jamin lo pasti dimarahi!" Tukas Riri.

Sasya nampak sedang berfikir keras,"Hmm...Lo bener juga! Kalau abis ini gue gak diizinin keluar lagi gimana dong?" Sasya membenarkan perkataan Riri.

"Yaudah ayo pulang!" Ajak Riri lagi.

"Tapi lo nginep di rumah gue kan?" Sasya memastikan.

"Nggak deh,gue pulang ke rumah aja! Gue takut tante Maria bawa-bawa gue dalam masalah kalian!" Jawab Riri cengengesan.

"Heh! Dasar gak setia kawan lo!" Gerutu Sasya,"Yaudah gue duluan! Bye!" Sasya berlalu ke area parkir mobil meninggalkan Riri.

Di tengah jalan tiba-tiba saja mobil Sasya mogok.

"Yaaahh ini mobil kenapa lagi pake mogok segala?!" Gerutu Sasya kemudian turun dari mobilnya.

Sasya langsung mengecek mesin mobilnya di bagian depan yang ternyata berasap,"Aduuhh! Mana gue gak ngerti masalah beginian lagi!" Ucap Sasya frustasi.

Tit...Suara mobil mengklakson dan berhenti tepat di belakang mobil Sasya.Kini sang pemilik mobil mulai menghampiri Sasya.

"Mobil kamu mogok ya?" Tanyanya ramah.

"Udah tahu malah nanya!" Ketus Sasya tanpa melihat orang tersebut.

"Sini biar aku lihat!" Suruhnya dan Sasya segera menepi.

Ini bukannya cowok aneh tadikan? Fikir Sasya.

"Ada mesin yang rusak! Kayanya harus segera dibawa ke bengkel! Soalnya aku gak terlalu ngerti sama masalah otomotif!" Tuturnya sembari tersenyum.

"So manis banget sih lo!" Umpat Sasya pelan.

"Kamu tadi ngomong apa?" Tanyanya seperti mendengar umpatan Sasya.

Sasya kaget bukan main takutnya umpatannya terderngar oleh pria tersebut.

"Bukan apa-apa! Gue cuma lagi mikir aja gimana sekarang gue pulang!" Jawab Sasya asal.

"Ohh..."

Syukurlah,dia gak denger umpatan gue tadi! Batin Sasya sangat bersyukur.

"Eh bentar deh! Kamu cewek jutek yang tadi siang di mall kan?" Bara memperhatikan wajah Sasya seperti sedang mengingat-ingat.

Apa dia bilang? Jutek? Masa bodohlah! Batin Sasya.

"Kok bengong? Iyakan?" Bara meyakinkannya.

"Hm...."

"Wah!! Aku gak nyangka banget kita bisa ketemu lagi disini!" Tuturnya terlihat sangat gembira,"Jangan-jangan kita jodoh lagi!" Lanjutnya seperti sedang menebak takdir.

"Nggak usah ngarang fakta!" Tegas Sasya.

"Yaa maaf! Aku cuma bercanda kok! Kenapa kamu serius banget?" Tukas Bara.

"Bercandaan lo nggak lucu!" Tukas Sasya.

Cewek ini! Bener-bener bikin gue greget! Awas aja ya lo! Gue bakalan bikin lo bertekuk lutut ngemis cinta gue! Batin Bara.

"Tadi katanya mau pulang? Ayo biar aku anter?" Bara menawarkan diri.

"Nggak usah! Gue bisa pulang sendiri." Dengan yakin Sasya menolaknya.

"Serius gak mau? Ini udah malem loh! Jam segini tak rentan begal bermunculan!" Bara mencoba menakuti Sasya.

"Iiih ngeri juga sih!" Ucap Sasya pelan,"Terus mobil gue gimana nih?" Lanjutnya.

Kayanya rencana gue berhasil! Batin Bara merasa puas.

"Biar montir yang urus! Bentar,aku telpon dulu montirnya!" Jawab Bara meyakinkan.

Selang beberapa menit,montir yang Bara panggil telah sampai di tempat mereka berada.

"Mesinnya banyak yang rusak mbak,harus segera diperbaiki tapi tidak akan selesai selama sehari!" Seru montir tersebut.

"Terus gimana?" Sasya tambah bingung sekarang.

"Kalau mbak mau,kami akan mendereknya ke bengkel kami!" Jelas montir.

"Yaudahlah derek aja!" Sasya mengikuti arahan montir tersebut,"Ini kuncinya!" Lanjutnya menyerahkan kunci mobil.

"Baik kalau begitu!" Jawab montir.

"Kalian bisa dipercayakan? Kalian bukan begalkan?" Sasya mengintrogasinya.

"Bukan mbak! Tenang aja! Nih mas Bara ini pelanggan setia kami!" Tegasnya.

"Udah tenang aja! Aman kok!" Timpal Bara.

"Okelah..."

Selang beberapa saat datanglah mobil penderek yang berasal dari bengkel utusan montir tadi.

Dan mobil Sasya pun telah berhasil diderek oleh bengkel utusan Bara.

Kini hanya tinggal Sasya dan Bara di tepi jalan.

"Sekarang cuma mau diem disini aja nih?" Tanya Bara memastikan.

"Hah? Eh iya,gue mau pulang!" Tutur Sasya.

"Yaudah ayo aku anter aja!" Bara mendesaknya.

"Iya deh,karena kondisinya lagi mepet gue iyain!" Tukas Sasya terpaksa.

"Okee..." Bara tersenyum puas.

Mereka telah berada di mobil dengan kondisi saling diam.Bara menyalakan radio yang ada di mobilnya untuk mengilangkan rasa canggungnya.Bara menyetir dengan santainya sembari sesekali mencuri padang pada Sasya.

.

.

.

Ayo like👍Komen💬Ayo Vote💰See you next🙋Terimakasiihh😍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!