Nostra Building Company merupakan salah satu gedung perusahaan termegah di negara ini, ribuan lulusan terbaik mencari pekerjaan disini setiap tahunnya. Tetapi hanya orang orang pilihan lah yang dapat masuk dan bekerja disini, dengan menaungi berbagai institusi pendidikan baik sekolah dan perguruan tinggi, Nostra Company yang bergerak dalam bidang infrastuktur pembangunan dan transportasi mencari pekerja dengan kualitas terbaik dari lulusan institusi naungannya.

Arion Caramont Nostra merupakan satu satunya penerus Nostra Group, dengan didikan keras almarhum ayahnya hingga Arion bisa mencapai kesuksesannya diusia muda. Tidak banyak masyarakat tahu bahwa Nostra company banyak melakukan bisnis legal maupun ilegal yang secara tak langsung pemilik Nostra Company layak disebut sebagai mafia dunia bisnis yang ditakuti karena memiliki puluhan gudang persenjataan dengan berbagai koneksi baik di militer maupun dunia gelap.

" Ini calon sekretaris barumu Ar, mereka lulusan terbaik dari Nostra Bologna University!" Geofirn meletakkan dua buah map diatas meja kerja Arion, Geo merupakan sahabat Arion dari kecil, tumbuh besar dan bersekolah bersama hingga kini menjadi tangan kanan Arion, sahabat satu satunya yang paling Arion percaya.

Arion menyingkirkan map itu tanpa melihatnya, " Aku tidak peduli asalkan dia 'bersih' pekerjakan saja dia!" Arogan dan seenaknya memang itulah Arion tetapi dengan bermodalkan kekayaan yang tidak akan habis serta wajah tampan dan tubuh seperti model tentu saja Arion selalu dianggap sah jika ingin menunjukkan sikap arogannya meski dibalik semua itu Geo tau bahwa Arion adalah sosok yang baik. Terbukti saat ayahnya meninggal bisa saja Arion tidak memperdulikan semua bisnis ayahnya, dia bisa hidup dengan kekayaan melimpah 7 turunan hasil dari warisan ayahnya. Tetapi dia tidak bisa melepas begitu saja ribuan nasib orang yang bergantung pada bisnis ayahnya, akan ada banyak pihak yang dirugikan. Jadi Arion memilih jalan ini untuk meneruskan keinginan ayahnya dan melepas semua impian masa mudanya.

Arion sibuk berkutat membaca berkas untuk proyek terbarunya, Geo kembali meletakkan map tersebut dihadapan Arion. " Hanya ada 2 kandidat terbaik, mereka berdua sama sama 'bersih' dan mereka di wajibkan untuk bekerja dibawah naungan kita selama tiga tahun dengan kontrak tertulis karena beasiswa yang mereka gunakan. Lihat dan pilih saja, mungkin bisa membuat hatimu lebih...... senang mungkin."

Arion menautkan kedua alisnya perkataan Geo barusan seperti makna terselubung, jika Geo berkata demikian mungkin memang itu sesuatu yang harus dia lihat. Arion meraih map itu dan membukanya. Sudut bibir Arion naik membentuk senyuman, " Kau pasti tau siapa yang akan kupilih. Persiapkan dia dengan baik!" Arion menutup map itu dan kembali melanjutkan kesibukannya. Geo terkekeh segera keluar ruangan untuk melaksanakan perintah Arion.

Bersih yang diinginkan Arion adalah bersih dari segala ketahuannya tentang dunia mafia, bisnis gelap, pesaing dan ikatan keluarga. Karena untuk menjadi bagian dari perusahaan ini harus memegang komitmen tinggi terlebih posisi yang dicari saat ini adalah sekretaris pribadi Arion yang sudah pasti akan mengatur segala jadwal kesibukan Arion serta berbagai dokumen perusahaan yang tentunya harus dijaga kerahasiaannya. Maka dari itu Geofirn selalu memilih yang hidup sebatang kara agar jika orang itu berkhianat maka tidak perlu banyak menumpahkan darah dan hanya perlu melenyapkan orang tersebut tanpa repot repot menambah daftar panjang pencarian orang hilang.

***

Shevanya Bernand, gadis muda lulusan terbaik dari Nostra Bologna University. Predikat itu sangat membanggakan terlebih dia lulus dengan dua gelar sekaligus yaitu ilmu statistika dan Bisnis. Tumbuh besar dipanti asuhan, Sheva tergolong gadis jenius berotak encer. Dari sekolah hingga perguruan tinggi Sheva selalu mendapatkan full beasiswa, pernah hampir ada kejaidan saat sekolah Sheva nyaris dicabut beasiswanya tetapi dengan cepat gadis itu belajar dan mengejar kembali beasiswanya karena Sheva sadar dia hanyalah anak dari panti asuhan yang wajib untuk menunaikan sebuah tugas.

Sheva tidak memiliki wajah cantik dan tubuh seorang model, dia hanyalah gadis biasa saja. Tinggi badannya 165cm dengan tubuh yang tidak terbilang kurus maupun gemuk, wajahnya bulat dan hidungnya mancung, bermata bulat seperti kenari, rambutnya panjang dan lurus bewarna blonde. Sheva lebih cocok dikatakan sebagai gadis yang manis ketimbang cantik. Tetapi kebaikan hati Sheva, senyumnya, kepandaiannya, hangatnya serta keramahannya menjadi daya tarik tersendiri untuk Sheva. Tidak sedikit lelaki yang tertarik pada Sheva, tidak sedikit juga teman baik Sheva tapi hanya Tere dan Bentjamin yang menjadi sahabat terbaik untuk Sheva.

Menerima telepon panggilan untuk interview besok pagi di Nostra company seperti durian runtuh untuk Sheva, bagaimana tidak? Orang bodoh mana yang akan menolak bekerja disana, gaji yang besar, tunjangan yang tinggi dan jangan lupakan pamor perusahaan itu akan membuat nilai jualmu tinggi jika kelak akan bekerja dimanapun atau membuka usaha.

Sheva segera menghubungi Tere sahabatnya, " Astaga Tereeeeeee!!!! Aku tidak menyangka Nostra akan menelpon secepat ini begitu nilai kelulusanku keluar!!" Sheva tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

" Kamu pantas Shev, kau sangat pantas mendapatkan posisi di Nostra!! Sungguh aku turut bahagia sekali!!!!" Tere juga tidak kalah heboh dengan wanita itu. " Jadi posisi apa yang mereka tawarkan??"

" Euumph sekretaris pribadi CEO Ter, tidak sesuai jurusan yang aku kuasai."

" Peduli setan Shev dengan jurusanmu! Gila! sekretaris pribadi CEO itu posisi terbaik!!!! Jangan pernah kamu sia siakan dan menjadi bodoh cepat janji!!!" Tere lebih heboh kali ini memperingati Sheva.

" Iya Ter tentu saja! Aaaah aku tak sabar besok!!" Tidak ada yang lebih membahagiakan untuk Sheva selain bekerja di Nostra, dia akan mengumpulkan banyak uang untuk meninggalkam negara ini dan memulai hidup baru. Dia memberi batas waktu 3 tahun sesuai dengan kontrak terikatnya.

Semoga semua berjalan dengan lancar, gumam Sheva bahagia.

Sheva bangun lebih pagi hari ini, waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi. Dia akan lari pagi ke taman dekat apartemennya, entah apakah pantas itu disebut apartemen. Bangunan tua dengan 20 lantai yang bisa di tempati dengan subsidi dari pemerintah diperuntukkan bagi anak anak yatim piatu yang menempuh pendidikan perguruan tinggi dengan syarat nilai akademik yang memuaskan. Sheva baru saja lulus jadi dia masih punya waktu 3 bulan sebelum wisuda untuk keluar dari apartemen yang sudah ditempatinya selama 5 tahun ini dan mencari tempat tinggal baru.

Sheva berlari di area joging track taman terdekat, beberapa orang juga sudah terlihat melakukan aktifitas yang sama dengannya. Memakai celana training selutut dan kaos yang dilapisi jaket, hawa pagi ini sedikit menusuk tulangnya dan dia mulai untuk berlari agar mengeluarkan hawa panas dari tubuhnya. Setelah berlari tiga kali putaran Sheva memutuskan untuk pulang agar bisa bersiap semaksimal mungkin karena nanti jam 9 siang dia akan interview di Nostra dan dia sangat antusias.

Memakai rok selutut bewarna hitam dan kemeja kuning gading, tidak lupa sepatu heels bewarna hitam. Sheva ingin tampil baik dan juga tetap sopan, rambutnya di kuncir keatas meninggalkan kesan rapi. Sheva menaiki bus untuk menuju pusat kota, karena Nostra buliding berada tepat dijantung kota ini yang merupakan pusat gedung perkantoran yang sibuk. Banyak gedung pencakar langit lainnya disana, tetapi hanya Nostra yang terlihat berdiri kokoh, megah dan elegan, gedungnya berdesain modern dan sangat artistik. Siapapun yang masuk ke dalam gedung dengan memakai tag karyawan entah apapun jabatan serta posisinya sepertinya sah sah saja jika ingin berbangga diri dan berjalan pongah. Karena memang itulah yang terjadi, kau boleh memandang nilai dirimu tinggi jika bekerja di tempat impian sejuta umat ini.

Sheva menuju meja resepsionis yang terdapat tepat di tengah lobby yang sibuk pagi ini, " Selamat siang, saya ada janji interview dengan bapak Paulo."

Wanita cantik berpakaian seragam resepsionis menyambut Sheva dengan senyuman manisnya, karena memang itulah yang diwajibkan disini. " Baik. Boleh saya pinjam kartu identitasnya?"

" Ini, silahkan." Sheva menyerahkan kartu identitasnya untuk ditukar dengan passenger pass.

Setelah mengalungkan kartu pass-nya, Sheva diantar menuju lift untuk naik ke divisi personalia. " Silahkan Nona Sheva, ruangan pak Paulo berada diujung lorong ini." Seorang lift boy yang bertugas mengantar pengunjung dengan sopan mempersilahkan Sheva untuk keluar lift begitu mereka sampai di lantai 35 gedung itu.

" Terimakasih." Sheva mengangguk canggung dan berjalan menuju ruangan yang ditunjukan tadi. Sheva melihat meja sekretaris Pak Paulo berada diluar ruangan. " Permisi Nona, saya ada janji dengan pak Paulo." Sheva menghampiri sekretaris pak Paulo dengan ramah.

" Nona Shevanya Bernand?" Tanya sekretaris itu.

" Betul."

" Baik mari ikuti saya, sudah ditunggu oleh tuan Paulo." Wanita itu dengan ramah mengantar Sheva, mengetuk pintu dan membukanya. " Tuan Paulo, nona Sheva sudah datang." Lalu dia melirik kearah Sheva, " Silahkan masuk nona."

Sheva memasuki ruangan itu dan disambut ramah oleh pak Paulo, aku kira dia sudah tua, ternyata masih muda.

" Selamat pagi tuan Paulo, saya Shevanya datang untuk interview." Sheve memberi hormat dengan membungkukkan badannya

" Hai Sheva, tidak perlu seformal ini, kau bisa memanggil saya Paulo saja. Silahkan duduk dan baca kontrak ini. Kamu boleh menandatangani jika sudah setuju." Paulo menyerahkan sebuah map coklat dihadapan Sheva.

Sheva duduk dan bingung, " Kontrak? Saya kira saya masih kandidat yang harus diinterview?"

" Tidak nona Sheva, kamu sudah terpilih. Direkomendasikan secara langsung. Kamu akan menerimanya kan? Silahkan bacalah kontrak tersebut."

Sheva mengangguk dan tersenyum senang, dia tidak menyangka bahwa dia seberuntung itu. Dengan seksama Sheva membaca poin poin kontrak itu.

Kontrak berlaku tiga tahun. Baik

Surat resmi kelulusan universitas akan ditahan oleh perusahaan selama masa kerja. Hmmm baik.

Menjaga rahasia perusahaan. Baik

Gaji..ataga gajiku 1800 euro??????!!!

Sheva membelakkan matanya, " Tuan Paulo apa ada kesalahan dalam nominal gajiku??"

Paulo tersenyum, " Tidak, itu standart gajimu, belum ditambah oleh tunjangan serta bonus dan uang lembur."

Wajah Sheva berseri seri dan langsung menandatangani kontrak kerjanya, sungguh dengan begini dia rasa impiannya akan cepat tercapai. Lalu dia menyerahkan berkas itu kembali pada Paulo. " Saya siap untuk bekerja tuan Paulo!" Sheva kelewat semangat hingga membuat Paulo menahan tawanya.

" Sudah ku bilang panggil saja aku Paulo. Baik jika sudah selesai kamu bisa menemui tuan Geofirn untuk offering job langsung dan besok kamu sudah bisa mulai bekerja."

Senyum Sheva sedikit memudar mendengar nama Geofirn, perasaannya sedikit tidak enak. Tetapi dia menepis itu dan berpikir mungkin saja hanya namanya yang sama, di dunia ini nama itu kan umum wajar jika ada yang bernama persis seperti itu.

Tiba tiba pintu terbuka, " Bagiamana Paulo apa sudah selesai?? Aku masih banyak urusan diluar."

Karena terkejut Sheva dan Paulo bersamaan melihat kearah pintu, kaki Sheva lemas seketika ternyata benar Geofirn yang Paulo maksud adalah Geo yang dia kenal.

" Ah Hai Shevanya, apa kabarmu?" Geo tersenyum ramah menyapa Sheva. Tapi wajah gadis itu tegang dan tidak ramah.

Sheva melirik kearah Paulo, " Tuan Paulo..." Sheva berusaha untuk mengatur nafasnya, " Apa benar dia atasan saya??" Sheva menunjuk Geo yang berdiri meyender pada daun pintu dengan santainya.

" Jika itu harapan kamu, sayang sekali Sheva aku bukanlah atasan kamu." Geo tersenyum penuh makna hingga Sheva membelakkan matanya dan wajahnya kali ini sungguh sungguh pucat. " Wahh jika dibaca dari ekspresimu sepertinya kamu sudah tau siapa atasan kamu nanti." Geo sedikit terkekeh melihat ekspresi Sheva yang menurutnya lucu.

Kali ini Sheva langsung berdiri, " Tuan Paulo aku tidak jadi bergabung dengan Nostra!" Sheva bersiap akan pergi meninggalkan ruangan itu dan Paulo langsung melihat kearah Geo.

" Tidak apa apa Shevanya jika kamu tidak jadi masuk ke Nostra. Tetapi kontrak itu sudah kamu tanda tangani, bayar penalti kerugiannya dan kamu bisa pergi dengan bebas. Atau.. jika tidak kamu bisa pindah ke penjara mulai besok."  Geo berkata sangat santai seolah itu hal biasa saja untuk diucapkan.

" Apa maksud anda tuan Geo? Kerugian dimana bahkan saya belum bekerja disni!" Sheva kesal dan tidak mau mengalah begitu saja.

" Kontrak itu Shevanya" Geo menunjuk kearah meja Paulo,

" kamu sudah menandatanganinya dan membuat kamu membuang 1 kandidat lainnya untuk memilih kamu. Jadi bekerja atau ganti rugi, mudah saja."

Sheva menggertakkan giginya, " Kalian sampah licik!!! Aku tidak pernah meminta untuk dipilih!"

Geo hanya tersenyum menanggapi Sheva dan mengangkat bahunya, " Ini mudah saja Shevanya, pilih saja."

kali ini Sheva terdiam, dia benar benar marah dan merasa dijebak. Sungguh br*ngsek sekali mereka!!

ARION CARAMONT NOSTRA

Mafia dalam dunia bisnis, terkenal kejam dan arogan. Tetapi pada dasarnya hatinya lembut terutama untuk wanita yang selalu dia cintai sedari dulu, Sheva. Ibunya sudah meninggal sedari dia kecil dan ayahnya meninggal saar Arion masih duduk dibangku sekolah sehingga memaksa Arion untuk mengikuti jejak ayahnya diusia muda.

SHEVANYA BERNAND

Adik kelas disekolah Arion, cinta pertama Arion. Sheva adalah gadis paling baik hatinya, gadis yang apa adanya. Meski yatim piatu dan berasal dari panti asuhan tidak membuat Sheva rendah diri. Sheva tetap berkarya dalam prestasinya dan membuat wanita ini mandiri dan kuat.

GEOFIRN LAKERZIA

Sahabat Arion sedari kecil, tumbuh bersama dan kini menjadi tangan kanan Arion. Satu satunya sahabat yang paling Arion percaya.

TEREYLIE

Wanita berdarah asia yang menjadi sahabt baik Sheva dari bangku kuliah.

BENJAMIN

Teman kuliah Sheva, mencintai Sheva dan ingin menjadi kekasih Sheva.