Eliza Fadiyah
Gadis berusia 22 tahun berkerja di sebuah perusahaan ternama di kota XX, Eliza juga seorang mahasiswi jurusan ilmu hukum diperguruan tinggi ternama di kota itu. Eliza gadis yang pandai, itu terbukti dengan ia mendapatkan beasiswa sebagai mahasiswi yang berprestasi. Parasnya yang cantik, manis, lucu dan polos membuatnya di sukai banyak pria di tambah lagi Eliza memiliki hati yang baik suka menolong orang lain tanpa memperdulikan diri sendiri.
Rayhan syarif
Pemuda berusia 30 tahun,Pemilik sebuah perusahaan yang ternama di kota XX, berwajah tampan, bertubuh atletis,sifat yang tenang, baik dan berwibawa membuatnya di sukai banyak kaum hawa. Dengan segala kelebihan, Entah sampai usianya sekarang Rayhan tak pernah jatuh cinta ataupun berpacaran dengan wanita manapun. Dia begitu menjaga diri dan hatinya, hidupnya hanya untuk ibu dan adik perempuan nya.
Visual mirip Eliza dan Rayhan
*********
Sore itu saat pulang dari kerja, Eliza yang berboncengan dengan temannya Laila, mendapati sebuah kecelakaan tunggal di jalan yang akan ia lewati. Di depan matanya ia melihat sebuah mobil yang hilang kendali berguling menabrak pembatas jalan.
Tak seorang pun yang berani mendekat karena mobil itu mulai tersulut api, kemungkinan akan meledak.
"Za, Loe mau ngapain.....!!!!!" Teriak Laila, tak di hiraukan Eliza yang berlari cepat menuju mobil itu.
Dalam mobil yang terbalik itu, terlihat seorang laki laki yang berlumuran darah terluka di bagian kepala dan lengannya. Dia adalah Rayhan syarif, Rayhan berusaha keluar dari mobil nya dengan kaki yang terjepit dan terikat oleh seat belt.
Gemuruh teriakan di sana sini. Semua orang tidak ada yang berani mendekat. Hanya Eliza seorang yang mendekat dan menolong Rayhan.
" Ya Allah,apa ini memang sudah waktu ku untuk menghadapmu" Ucap Rayhan dengan berusaha melepaskan kaki nya yang terjepit dan tersangkut seat belt
" Belum waktunya Kak" Suara Eliza menganggetkan Rayhan. Eliza berusaha melepaskan seat belt itu tapi sangat sulit.
"Kak berdoa dalam hati ya, Kalau perlu sholawat Kak, Biar kita sama sama selamat" ucap Eliza masih bisa tersenyum.
Siapa gadis ini..? Apakah bidadari!! Disaat seperti ini kenapa dia masih bisa tersenyum. Disaat semua tidak ada yang mau mendekat menolongku tapi dia....?? ucap Rayhan dalam hati yang seketika kaget dengan suara Eliza
"Auuw" tangan Eliza meraih pecahan kaca, mengiris seat belt itu. Melihat itu Rayhan jadi tak tega
"Nona, Pergilah atau kita akan sama sama mati" Teriak Rayhan
"Mana boleh begitu, kakak berdoa saja. Masalah mati sudah ada takdir yang mengatur, yang penting kita berusaha" tangan Eliza sudah berlumuran darah karena terus mengiris seat belt.
Api sudah menjalar di semua bagian mobil, Terdengar teriakan semua orang, terutama Laila yang begitu histeris. Dan....
BUUM......!!! Mobil itu meledak.
😂😂Pasti semua Bertanya tanya bagaimana Eliza dan Rayhan, apakah mereka mati di dalam mobil itu......??
🤔🤔Tapi kalau Eliza dan Rayhan mati, terus Author bercerita tentang siapa donk.😅😅
Pletaaak.....!!
Author : Aduuh..Kenapa loe jitak kepala Author....!!😤😤
Eliza. : Habis pas lagi seru seru nya, tiba tiba Author pending. Gak Asyik ah Author 🙄🙄
Author : hei.... hei.... suka suka Author dong. Author pecat jadi pemeran utama baru nyahoo loe 😒😒
Eliza : Jangan donk Author, Ntar Author bingung loh nyari pengganti gue😉😉
Author :Gampang ntar loe, gue ganti sama Juminten tetangga Author.😎😎
Eliza : Jangan donk Author yang cantik kalau di lihat pake sedotan, yang manis kalau pakai pemanis buatan...😘😘
Author : Loe muji atau hina Author. Awas loe ya... ( lepas 👢👢)😤😤
Eliza : kabuuuuuur 🏃♀🏃♀
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai...hai para readers terlove💕💕....Jgn lupa ya, baca jg karya baru author.....yg gk kalah seru....sudah tamat jg....🤗🤗
Elang : Aku telah merenggut kesucianmu dan akulah penyebab kematian orang tuamu.....KENAPA TIDAK MEMBENCI KU..?
Khenin : Karena aku menyayangimu.....
Author : Karena akulah yang menulis ceritanya 😅
Elang & Khenin : Nggaaaak Nanyaaa.!!!😤😤
Flashback on (Sebelum mobil meledak.)
"Ya Allah tolongin Eliza dan kakak ini. Kalau Eliza harus menghadapmu sekarang, Eliza Siap. Tapi kreditan Eliza belum lunas, kontrakan juga belum bayar. Trus Eliza juga belum tahu rasanya pacaran dan jatuh cinta." Ucap Eliza ceplas ceplos dan tangannya yang sudah mengeluarkan banyak darah masih terus berusaha mengiris seat belt dengan pecahan kaca...
( Author : 😁😁 Ingat juga tuh anak sama kreditan pancinya yang belum lunas🤫🤫)
( Eliza. : Aku masih bisa denger loh Thor🙄🙄)
Rayhan yang dalam keadaan luka parah masih bisa menyeringai mendengar kata kata Eliza
"Alhamdulillah." Guman Eliza saat seat belt terputus. Rayhan dengan sisa tenaganya di bantu Eliza keluar dari mobil itu secepat mungkin
Api sudah menjalar ke semua bagian mobil. Terdengar teriakan semua orang, terutama Laila yang begitu histeris.
"Ayo kak cepat." Eliza memapah tubuh Rayhan dan Rayhan merangkul pundak Eliza sebagai penopang berusaha berjalan cepat meninggalkan mobil itu sejauh mungkin bersembunyi di balik pohon besar yang ada di sekitar jalan. Dan....
BUUM......!!
Mobil Rayhan meledak.
Flashback off
"Alhamdulillah kak, kita tidak jadi gosong" senyum manis Eliza, Makin lama makin terlihat samar samar dari pandangan Rayhan dan seketika menjadi gelap gulita.
"kak..... kakak........" Teriak Eliza karena tubuh Rayhan sudah ambruk di pelukannya.
tolooooong.......!! teriak Eliza.
Mobil ambulance sudah mengantarkan Rayhan dan Eliza ke rumah sakit.
Saat tiba di rumah sakit, Rayhan langsung di tangani oleh tim medis. Berbagai alat di pasang di tubuh Rayhan
"Maaf nona, Apa anda keluarga pasien ?" tanya tim medis pada Eliza saat tangan Eliza selesai di obati.
"Mmmm,Ada apa Dok" tanya Eliza pada dokter muda yang bernama Danu
"Pasien kekurangan darah. Karena stok di rumah sakit habis, jadi kita butuh golongan darah yang sama dari keluarga pasien"
Gimana ini gue sama sekali gak tahu siapa dia. Guman Eliza dalam hati
"Maaf dok, kalau boleh tahu golongan darah pasien apa." tanya Eliza memberanikan diri
"Golongan darah pasien O"
"Kebetulan golongan darah saya juga O dok, tapi hehe"Eliza tersenyum tampak berpikir
"Tapi kenapa nona?"tanya dokter bingung
"Saya takut jarum suntik,hehe" ucap Eliza sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dokter pun tersenyum mendengar penuturan Eliza
"Nona cantik, Mohon kerja samanya. Pasien sangat butuh transfusi darah" dokter Danu tersenyum membujuk Eliza. Terlihat dari tatapannya, Dokter muda itu seperti tertarik pada Eliza
"Baiklah Dok, Tapi gak sakit kan? hehe" Eliza merasa gugup
"Anda lucu sekali nona cantik, seperti anak kecil. Silahkan ikut saya "dokter Danu mengajak Eliza ke ruangan untuk melakukan tes darah terlebih dahulu, Eliza sudah berbaring di ranjang. Dokter Danu di bantu perawatan mulai menyikap lengan baju Eliza yang masih terdapat bekas noda darah Rayhan. Eliza memilih memejamkan mata
"Aduh..... aduh...!!" Eliza mengaduh dan mengernyit kan dahinya
"Belum di apa apain nona, baru dikasih kapas alkohol. Kenapa sudah kesakitan!" dokter Danu tergelak, sambil melepaskan kapas alkohol yang ia usapkan pada lengan Eliza
"Eh belum ya Dok!!, Hehe" Eliza membuka matanya tersenyum malu karena dokter dan perawat tertawa melihat tingkah nya yang lucu.
Akhirnnya Eliza pun mendonorkan darahnya pada Rayhan.
Karena benturan di kepala yang sangat keras, Rayhan mengalami koma. Dalam koma Rayhan masih bisa mendengar percakapan semua orang yang ada di sekitarnya. Saat ini masih belum ada keluarga Rayhan yang datang, mungkin polisi masih menyelidiki identitas Rayhan dari mobilnya yang terbakar.
Di ruangan Rayhan di rawat, Eliza berdiri di samping ranjang Rayhan yang terpasang berbagai alat medis.
"Maaf ya kak. Eliza Cuman bisa bantu sampai di sini" Ucap Eliza yang masih bisa di dengar Rayhan dalam koma nya
Pletaaak.....!!
"Aduuuuh" Ucap Eliza kaget mendapat jitakan
"Laila.!!" Seru Eliza menoleh mengetahui temannya sudah berada di sampingnya
"Loe tuh bodoh apa Za, gue seperti orang gila tahu nyariin loe di sana. Takut loe kenapa kenapa"
"Kan baru seperti orang gila. Belum gila beneran La" Jawab Eliza enteng seperti tanpa dosa
"Kenapa sih loe selalu nekat nolongin semua orang, sampai loe gak perduliin diri loe sendiri. Kalau tadi loe terbakar dalam mobil itu gimana?" Laila terlihat marah
"ya gosong La"jawab Eliza masih Enteng
"Za !! Gue gak bercanda" Laila masih menahan air matanya
"Lah kan loe yang nanya kalau kebakar ya pasti gosong lah, Apa lagi" jawab Eliza polos
"Trus gue harus ngomong apa sama keluarga loe"
"Gitu aja kok bingung, kan tinggal ngomong aja....Eliza sudah tenang berada di surga sana" Ucap Eliza sambil menunjukkan jari nya ke atas dengan memperagakan wajah di buat sesedih mungkin
"Loe pikir semudah itu ngomong ke keluarga loe" Laila mulai sesenggukan
"Masak gue yang ngomong La. Kan ceritannya gue udah mati gosong" Ucap Eliza
( Author : Ya Allah pemeran utamanya ini polos apa o'on ya🤦♀🤦♀)
(Eliza : 🤫Diam. Berisik aja Author ini😒)
"Trus gimana dengan gue Za, gue khawatir, gue takut kehilangan sahabat seperti loe" Laila menangis memeluk Eliza. Laila adalah sahabat baik Eliza. Mereka tinggal satu kontrakan dan berkerja di tempat yang sama. Usia Laila lebih tua tiga tahun dari Eliza
"Gue gak papa La. Makasih ya loe udah jadi sahabat baik gue" Eliza membalas pelukan Laila
"Loe juga satu satunya sahabat terbaik gue, meskipun loe lemot, oon, bego, bodoh"
"Pujian loe jatuhin gue La. Gue jadi terhura, Haha" Eliza memukul lengan Laila dengan tangannya yang terluka.
"Auw" Pekik Eliza lupa kalau tangannya terluka
"Tangan loe kenapa Za?" Laila cemas
"Kena pecahan kaca, kata dokter beberapa hari ini gak boleh banyak di gerakin nunggu lukanya sembuh"
"Tapi beneran gak papa?"
"Kata dokter sih gakpapa cuman.." Ucap Eliza menggantung
"Cuman apa? Jangan bikin gue takut napa"
"Bekas luka nya gak bisa hilang." Eliza tersenyum kecut
"Hah. Emangnya gak ada cara lain apa buat hilangin bekas lukanya"
"Ada. Di gosok pake amplas. Hehe"
"Loe nie bercanda mulu, gue lagi serius tahu" Laila menonyor kepala Eliza.
"Ya sudah lah, mikirin bekas luka tangan gue nanti aja kalau udah punya uang banyak. Hehe"
"Kalau gitu sekarang, kita pulang yuk" ucap Laila menarik tangan Eliza
"OK. Lagian bentar lagi keluarga kakak itu pasti udah datang" Ucap Eliza kemudian pergi keluar rumah sakit bersama Laila
Rayhan dalam koma masih bisa mendengarkan percakapan Eliza dan Laila yang tidak berfaedah itu.
Setelah kepergian Eliza. Mama dan Adik serta Reno Asisten Rayhan tiba di rumah sakit setelah mendapat kabar dari pihak berwajib
******
Rayhan Syarif sudah tak sadarkan diri beberapa hari di rumah sakit. Mama dan Adik nya masih setia menunggu Rayhan di rumah sakit. Rayhan di pindahkan di ruang VIP. Semua urusan perusahaan di tangani oleh asisten setia Rayhan.
Dan pagi ini, Mama melihat jari Rayhan mulai bergerak.
"Eliza.." Itulah kata pertama yang keluar dari mulut Rayhan
"Nak, kamu sudah sadar" Suara mama Rayhan mendekati anaknya yang sudah mulai membuka mata.
"Kak..kakak sudah sadar" Ucap Hana sambil menekan tombol di sebelah tempat Raihan untuk memanggil dokter
"Dimana dia. Dimana gadis penyelamatku....!!" Ucap Rayhan membuat ibu dan adik nya saling berpandangan karena bingung
"Nak kamu jangan bicara dulu. Kita tunggu dokter datang" Ucap Mama Rayhan
Tak lama kemudian dokter Danu datang bersama perawat. Dokter muda itu dengan cekatan memeriksa kondisi Rayhan yang sebelum nya dia tidak tahu kalau ternyata Rayhan adalah pemilik rumah sakit ini.
"Bagaimana dengan kondisi anak saya Dok?" Tanya Mama Rayhan melihat dokter muda itu selesai memeriksa Rayhan
"Alhamdulillah. Kondisi tuan Rayhan sudah membaik, tinggal melakukan beberapa tes dan menunggu sampai kondisinya benar benar pulih nyonya"
"Terima kasih dok" Ucap Mama Rayhan senang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!