Alam Nirvana Abadi adalah dunia yang terpisah dengan Dunia Manusia. Alam ini merupakan sebuah mitos turun-temurun sejak ratusan ribu tahun lamanya. Konon alam ini dipenuhi dengan tanaman dan segala macam sumber daya tingkat tinggi yang sangat sulit dan mendekati mustahil untuk ditemukan di dunia Manusia.
Dengan banyaknya sumber daya yang berlimpah serta Qi dan energi alam yang tiada habisnya, Alam Nirvana Abadi juga dihuni oleh milyaran Makhluk disana yang diantaranya yaitu Binatang buas, Binatang ilahi, Binatang Iblis, Peri, Dewa Binatang dan Makhluk Legenda.
Masing-masing makhluk tersebut menempati habitat tersendiri didunia yang amat luas tersebut.
Namun rantai makanan selalu ada dimanapun, yang kuat akan bertahan, dan yang lemah akan binasa. Tidak semua tanaman dan sumber daya dapat digunakan di alam tersebut dikarenakan tanaman yang berusia ratusan hingga ribuan tahun akan dijaga para Peri, sehingga akan menjadi pertempuran untuk memperebutkan sumber daya.
Kumpulan binatang iblis berjenis Serigala mata biru sedang mengintai seekor binatang ilahi Rusa tanduk petir yang sedang meminum air di sebuah danau.
Saat para serigala akan bersiap menerkam, pusaran angin raksasa bercahaya biru menyilaukan menghembus ditengah-tengah mereka.
Angin tersebut menghempaskan para Binatang dan menumbangkan pepohonan.
Langit bergemuruh keras membangunkan semua makhluk di Alam Nirvana Abadi. Petir-petir merah menyambar daratan membuat para makhluk disana berlarian luntang lantung meninggalkan habitatnya.
Dewa Binatang, para Peri dan Makhluk Legenda melesat bagai cahaya menuju pusaran angin raksasa menyilaukan tersebut. Energi asing yang kuat serta Qi dan Energi Alam datang dari Pusaran angin tersebut.
Milyaran Makhluk didarat maupun diudara mengelilingi Angin tersebut dan menunggu sambil meraung-raung mengakibatkan gema raungan di Alam Nirvana Abadi.
Didalam pusaran tersebut, sesosok makhluk transparan berwarna biru bercahaya terang berwujud manusia bersayap menggendong sesosok Bayi berumur beberapa hari yang sedang terlelap, ia mengusap lembut wajah sang bayi tanpa diketahui ekspresi apa yang dibuatnya.
Mahkluk tersebut berlutut, didepannya yang berupa tanah yang ditumbuhi rumput, saat ia mengayunkan tangan kedepan, tiba-tiba tumpukan bulu emas raksasa dengan keranjang kayu besar muncul.
Ia meletakkan bayi tersebut perlahan dengan penuh kasih sayang, saat selesai ia pun berdiri perlahan diikuti dengan hilangnya pusaran angin membuat milyaran makhluk menatap kearahnya.
Raungan bergema nyaring didunia tersebut yang mengakibatkan bangunnya sang bayi yang seketika menangis kencang.
"Huaaaa!"
"!"
Tangisan kencang tersebut membuat gema raungan terhenti seketika.
Perasaan aneh menghiasai benak semua makhluk saat mendengar tangisan itu, seakan tangisan tersebut adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi.
Perasaan tersebut terus terasa selama tangisan berlangsung yang mana membuat para makhluk merasa sedih dan tidak berdaya.
Makhluk transparan didekat bayi hanya diam namun tangan kanannya menulis sesuatu diudara.
Swosh!~
Tulisan tersebut membentuk sebuah nama yang di baca...
"Shen Lan"
Kemudian mahkluk tersebut memudar menjadi butiran cahaya
Para mahkluk yang mempunyai pikiran dapat membaca tulisan tersebut.
"haha~hahaha~"
Terdengar suara tawa ceria dari dalam keranjang, bayi tersebut tertawa melihat butiran cahaya dari hilangnya makhluk transparan dan tulisan nama tersebut, bayi yang baru berusia beberapa hari tersebut tertawa ceria yang mana tidak mungkin seorang bayi yang baru beberapa hari dapat tertawa.
Tawa tersebut menentramkan benak semua makhluk dan membuat mereka semua perlahan mendekati bayi tersebut.
Seekor Phoenix raksasa mendarat pertama kali didekat bayi itu dan menghilangkan api ditubuhnya menyisakan bulu-bulu emas yang lembut, phoenix tersebut merebahkan dirinya disamping keranjang Bayi diikuti makhluk yang lain.
Dilangit, mahkluk biru transparan sebelumnya mengamati dalam diam dan mengeluarkan suara lirih...
"Shen Lan, selamat tinggal"
...----------------...
...----------------...
Ah Halo~ Cerita ini terinspirasi dari Novel Kak Shujinkouron dan beberapa novel lainnya 😁
Apabila ada typo atau kesalahan penulisan yang tidak sesuai maupun kalimat yang gak nyambung mohon dikoreksikan, soalnya saya masih baru dalam dunia tulis menulis 😁
Kritik dan Saran diterima
Seekor elang hijau raksasa terbang dengan kecepatan tinggi kearah sebuah danau, elang tersebut adalah jenis binatang ilahi yaitu Elang bulu herbal. Sesuai namanya, elang tersebut berhabitat dan bersarang di tempat tanaman herbal tumbuh.
Dikedua kaki elang tersebut terdapat seekor binatang ilahi berjenis Singa Api Pemalas. Sesuai namanya, singa tersebut sangat malas untuk melakukan sesuatu, dikarenakan para Singa api pemalas hidup dengan menyerap energi panas dan mereka berhabitat disekitar Danau Lava disebelah timur Alam Nirvana Abadi yang juga merupakan Habitat Lumba-lumba lava. Dengan menyerap energi panas, Singa Api Pemalas jadi semakin pemalas bahkan untuk mencari makan, mereka hanya semangat ketika gelombang lava panas memuncrat ketubuh mereka saat para Lumba-lumba berenang.
Bahkan saat ini Singa betina tersebut sangat malas untuk memberontak ketika tubuhnya dicengkram oleh Elang bulu herbal. Tujuan mereka saat ini yaitu menuju danau, lebih tepatnya Danau Peri Teratai. Ditengah danau, terdapat pulau yang ditumbuhi pepohonan yang tidak terlalu lebat yang juga merupakan habitat Peri Teratai. Pulau itu disebut Pulau Teratai Peri.
Elang bulu herbal mendarat perlahan ditengah-tengah pulau yang mana terdapat beberapa Dewa binatang, Binatang ilahi, dan makhluk Legenda. Jangan lupakan peri-peri kecil yang berterbangan.
Makhluk-makhluk tersebut mengelilingi sebuah sarang raksasa ditanah terbuat dari daun-daun kering yang besar.
Kedatangan dua binatang ilahi tersebut disambut dengan berbagai tatapan dari makhluk yang lain dan dibalas tatapan super malas dari Singa Api tersebut, sedangkan Elang bulu herbal hanya terbang keatas dahan raksasa setelah mendaratkan Singa api pemalas.
Singa betina tersebut berjalan pelan melewati jalan yang dibukakan makhluk lainnya, ia kemudian melompat pelan kesarang, dan mendapati seorang bayi yang menatapnya dengan sesenggukan ingin menangis.
Pandangan malas Singa tersebut luluh terhadapnya dan perlahan merebahkan dirinya didekat bayi tersebut. Bayi tersebut menengadahkan tangannya mengais-ngais udara kearah sang singa. Saat mendapat apa yang dicarinya, bayi tersebut kemudian mengisapnya dengan perlahan sambil memegang erat bulu sang singa.
Makhluk yang lainnya disekitar juga ikut merebahkan diri menikmati suasana yang sudah tenang.
Mengapa hal ini terjadi? Sebenarnya ini sudah 4 bulan berlalu sejak peristiwa kedatangan sang bayi. Shen Lan, nama bayi tersebut, akan menangis saat ia merasa kelaparan, awalnya ia dapat ditenangkan dengan beberapa binatang mengalirkan energi yang menenangkan pada sang bayi, namun 20 menit kemudian ia akan menangis kembali dan menyebabkan para makhluk kelabakan.
"Sangat lucu~hihihi"
Seorang gadis kecil bersurai hitam panjang terikat dan bergaun hitam duduk dipinggiran sarang sambil berpangku tangan, ia sesekali tertawa melihat ekspresi sang bayi.
"Yah setidaknya seekor Singa pemalas lebih berguna darimu"
"Apa katamu!?"
Seorang bocah lelaki menyahut perkataan sang gadis yang dibalas dengan bentakan pelan. Bocah lelaki bersurai biru tersebut terlihat duduk bersila ditanah sambil memakan buah-buahan yang lumayan banyak. Bocah ini hanya mengenakan celana panjang yang terbuat dari sisik-sisik berwarna biru dan terdapat tato garis-garis berwarna merah ditubuhnya.
"Diamlah kalian berdua"
"tch!"
Seorang gadis bersurai emas panjang terurai menyahut pelan dibalas decihan pelan gadis bersurai hitam. Gadis ini hanya mengenakan gaun sederhana berwarna putih.
Mereka bertiga adalah beberapa dari makhluk legenda yaitu, Ular Giok Hitam, Naga Penguasa langit dan Phoenix Api. Mereka hanya berumur ratusan tahun itulah kenapa wujud manusia yang diambil hanya sebagai anak kecil berumur 7 dan 8 tahunan, itulah sebabnya bocah lelaki berambut biru mengatakan Singa pemalas lebih berguna dari gadis berambut hitam karena singa tersebut dapat menyusui sang bayi.
Kalau dipikir-pikir sang gadis juga tidak salah, ia hanya anak kecil yang dadanya bahkan masih rata, bocah lelaki itu saja yang tidak mengerti.
"Kenapa bayi itu menolak buah yang kuberikan? Bukankah buah persik baja itu sangat enak?" ucap gadis bersurai hitam
"Dasar bodoh! Bayi itu bahkan baru memiliki dua buah gigi, kau pikir dengan apa ia menggigitnya?" celetuk bocah lelaki
"Grr"
Gadis itu hanya menggeram menahan emosi karna perkataan bocah lelaki itu benar.
Gadis phoenix hanya tertawa kecil sambil menutup mulutnya melihat mereka berdua. Ia kembali mengarahkan pandangan kepada bayi kecil yang masih menyusu pada sang singa.
"Shen Lan, disini kau pasti tumbuh dengan luar biasa, manusia pertama yang dapat ketempat ini, aku ingin melihat kau tumbuh, hihi~" Gadis phoenix bergumam pelan diakhiri dengan tawa lirih.
...****************...
4 tahun berlalu di Alam Nirvana Abadi.
Seorang bocah lelaki bersurai hitam kelam sebahu mengendap disemak-semak, disamping bocah itu seekor binatang buas berjenis Kucing taring belati juga mengendap dan memperhatikan kedepan.
"Lihat itu! Itu target kita kau paham?" ucap bocah itu kepada kucing disebelahnya yang mengangguk dan menyeringai menatap kedepan tepatnya pada Seekor Dewa Binatang raksasa tinggi 5 meter berjenis Macan tutul petir berekor delapan.
Macan itu sedang berpatroli mondar-mandir menjaga kebun miliknya. Ya! Macan itu berkebun! Tepatnya kebun herbal Lotus Jiwa. Lotus Jiwa berkhasiat menambah kekuatan jiwa dan menajamkan indra pada tubuh.
"Baiklah ayo kita mulai" ucap bocah tadi sambil mengambil busur besar seukuran tubuhnya disamping. Ia menarik talinya sambil mengalirkan energi dari tubuhnya pada tangan yang menarik tali busur itu, energi itu mengeluarkan hawa dingin dan panas dan membentuk dua panah Api dan Es.
Ia mengarahkan busurnya keatas dan melesatkan panah berbeda elemen tersebut kebelakang kebun dengan menyelimuti panah dengan elemen angin sehingga melesat bagai cahaya tanpa disadari Macan yang berjaga.
"dan..." bocah itu bergumam "Boom!"
DUAR!!
Ledakan terjadi dibelakang kebun yang mengakibatkan Macan itu menggeram emosi
"Grrr.. Pasti landak itu bermain-main lagi di sekitar sini" Macan itu berucap kemudian berjalan pelan menghampiri sumber ledakan yang dikiranya ulah dari Binatang Buas Landak Ledakan.
Bocah dan Kucing yang berada di semak-semak keluar perlahan.
"Huh~ hahaha, lihatlah teman, aku dapat menyembunyikan energiku sampai paman macan itu tidak menyadarinya, sepertinya aku sudah mahir dan akan mengalahkan paman serigala" bocah itu berucap sambil membusungkan dadanya yang tidak tertutupi apapun dan hanya mengenakan celana yang terbuat dari bulu-bulu berwarna hitam.
Kucing taring belati hanya memutar bola mata bosan dan berjalan perlahan kearah kebun didepannya yang diikuti oleh sang bocah dengan berlari dan dengan cepat memetik sepuluh herbal Lotus Jiwa, ia memasukan herbal itu kedalam kantong kulit di pinggangnya.
"Shen Lan!!!"
Seruan dari jauh disertai geraman dan hentakan kaki terdengar.
Shen Lan, nama bocah bersurai hitam dengan tergesa menaiki punggung Kucing disampingnya yang dimana kucing tersebut dengan cepat berlari sangat kencang dikarenakan Shen Lan mengalirkan elemen angin pada tubuh kucing itu.
"Hahaha~ aku minta Lotus nya paman!" Shen Lan berteriak sambil tertawa
Mereka berlari menjauh sampai tidak terlihat dari pandangan Dewa Binatang itu
"Awas kau bocah!" terdengar teriakan balasan Macan itu diikuti raungan, seandainya bocah itu mengambil herbal lain pasti Macan tutul Petir berekor delapan ini akan membiarkannya, namun Lotus Jiwa adalah herbal kesukaannya jadi ia pasti akan marah.
......................
"Ketempat bibi She" ucap Shen Lan kepada kucing dibawahnya
Kemudian kucing itu berlari kearah utara menuju sebuah bukit.
Saat mereka akan melewati sungai, tiba-tiba mereka menabrak sesuatu yang tak kasat mata menyebabkan mereka berdua terjatuh terpental dikarenakan lari kucing yang sangat kencang
Buagh! Brak!
"Adudududuh.. Apa-apaan itu?" ucap Shen Lan sambil berdiri perlahan dan mengarahkan pandangannya pada sesuatu yang mereka tabrak
Krak!Krak!
Woosh! Bruk!
Kejadian didepannya hanya sekejap yaitu distorsi ruang didepannya pecah dan menjatuhkan seseorang yang terluka ditanah.
"Eh?" Shen Lan hanya terbengong akan kejadian didepannya, sedangkan kucing taring belati pingsan saat menabrak dan terjatuh.
...----------------...
...----------------...
Yahaha~ mohon kritik dan sarannya😁
Shen Lan masih terdiam mencoba memahami apa yang sedang terjadi di depannya. Sementara ia terdiam, energi di Alam Nirvana Abadi berkumpul dengan cepat dan menutup retakan ruang didepannya seperti semula tanpa ada bekas apapun.
Shen Lan tersadar saat mendengar suara batuk dari manusia yang terbaring didepannya. Ia mendekat perlahan dan berjongkok disampingnya.
"Hmm.. Dia seperti kakak Bai, berarti dia perempuan juga? Hmm.. Benar, benda ini menunjukkan dia perempuan seperti kakak Bai" Shen Lan bergumam sambil menekan-nekan dua buah bola didada manusia tersebut menggunakan ranting kayu.
"Hm? Dia terluka!" Shen Lan berseru saat melihat banyak sayatan dan darah di sekujur tubuh perempuan didepannya. Ia pun berdiri dan berbalik melompat tinggi kelangit kearah hutan.
...****************...
'Apa ini? ada yang menyentuh tubuhku huh? Sialan siapa itu?'
Aku mencoba membuka mataku yang sangat berat, tampak samar seorang bocah sedang berjongkok disamping tubuhku sambil menekan-nekan ranting kedadaku, ugh! Beraninya dia.
"-dia perempuan seperti kakak Bai"
Aku mendengar gumaman dari mulutnya. Apa itu? dia mengecek tubuhku untuk mengetahui jenis kelaminku? apakah dia tidak dididik dengan benar? Ugh! seluruh tubuhku sakit, andai tidak ada segel ini aku pasti sudah dapat menyembuhkan diri.
"-dia terluka!"
Anak itu berseru kemudian ia berbalik dan melompat tinggi kelangit. Hey! Apa aku tidak salah lihat? bocah itu baru saja melompat atau terbang kelangit tanpa dapat kulihat lagi? Siapa bocah itu sebenarnya, hah~ kepalaku pusing memikirkan ini.
Aku mencoba duduk dengan sekuat tenaga walaupun tubuhku terasa menjerit kesakitan.
'Ayolah aku! Bangkitlah! Kau tidak selemah itu'
Aku mencoba menyemangati diri dengan berusaha sekuat tenaga
"Akh!"
Aku terjatuh kembali terbaring ditanah, hah~ aku menoleh kekiri dan menemukan sungai yang amat jernih.
TAP!TAP!
Aku menoleh kekanan dan menemukan anak tadi kembali lagi dengan bungkusan kain yang ukuran nya 4 kali lipat dari tubuhnya.
Bam!
Ia meletakkan kain itu dengan bunyi debaman yang lumayan, bagaimana ia mengangkatnya?! Dengan tubuh sekecil itu?
"Ah! Kakak sudah sadar? Aku membawakan makanan untukmu"
...****************...
"Ah! Kakak sudah sadar? Aku membawakan makanan untukmu"Shen Lan berucap ketika menemukan perempuan yang terbaring didepannya sudah membuka mata dan menatap dirinya dengan ekspresi yang ia tidak mengerti.
Shen Lan membuka kain disampingnnya yang membungkus tumpukan buah yang merupakan sumber daya langka apabila di dunia Manusia.
Ia mengambil dua Buah Anggur berwarna emas kemudian membawanya ke perempuan yang terbaring.
"Kakak makanlah ini, ini akan menghilangkan racun ditubuh dan memulihkan sedikit energi" Shen Lan memasukan buah Anggur itu kedalam mulut sang perempuan yang hanya dapat melotot karena dipaksa menelan buah yang tidak ia ketahui tanpa dapat menolak. Shen mengetahui perempuan itu terkena racun karena ia melihat ada bagian tubuh yang menghitam di bagian leher.
"!"
Tiba-tiba perempuan itu memelototkan matanya lebar namun dengan alasan yang berbeda, ia kini dapat merasakan Qi dalam tubuhnya terisi penuh dan racun ditubuhnya menghilang serta ia merasa luka ditubuhnya menutup semua.
Perempuan bergaun biru itu lalu tiba-tiba duduk dan menoleh serta memegang pundak Shen Lan erat.
"Buah apa yang kau berikan padaku!?" Perempuan itu menggoyangkan pundak Shen Lan berkali-kali sampai Shen Lan merasa pusing.
Shen Lan melepaskan paksa tangan perempuan tersebut dan memfokuskan pandangannya yang kabur sesaat.
Kemudian ia berbalik dan berjalan ketumpukan buah dibelakangnya, ia mengambil beberapa buah Anggur berwarna emas dan kembali mendekati perempuan tadi yang menperhatikan ia saat ini.
"Ini Anggur Emas, ini buah dari Pohon Lima Kehidupan, Anggur ini salah satu dari buah yang tumbuh di pohon itu" ucap Shen Lan menjelaskan sambil memakan tiga buah sekaligus dan duduk dihadapan perempuan itu.
Sedangkan perempuan itu termenung saat mendengar nama Pohon Lima Kehidupan.
'Bukankah itu pohon legenda yang tumbuh di-ah!'
"Dimana kita saat ini?" tanya perempuan itu
"Di pinggir sungai Tujuh Arus" jawab Shen Lan yang saat ini memakan buah Persik berwarna abu-abu
"Sungai Tujuh Arus! Ah maksudku apa nama tempat ini? Dunia ini?!" Perempuan itu terkejut kembali namun dengan cepat memperjelas pertanyaannya.
"Dunia ini?" jawab Shen Lan bingung
"Kau tidak tau dunia ini?" tanya perempuan itu lagi.
"Aku tau, kata Kakak Long dunia ini dinamakan Alam Nirvana Abadi. Kenapa kakak bertanya seperti itu? Apakah kakak bukan dari sini? Makhluk jenis apa kakak? Oh! Rambut kakak berwarna putih seperti bibi Nue, apakah kakak seekor Phoenix Es?" ucap Shen Lan
Perempuan itu bergetar tubuhnya mendengar nama "Alam Nirvana Abadi" , ia saat ini berada di Alam yang disebut Mitos oleh seluruh dunia
"Ini pasti mimpi" gumamnya pelan
Kemudian ia terkejut menyadari sebuah pertanyaan dikalimat terakhir Shen Lan.
"Hah!? Apa maksudmu? Aku seekor Phoenix? Aku ini seorang manusia!" teriak perempuan itu di depan wajah Shen Lan
Shen Lan terkejut dan memundurkan langkahnya. Perempuan itu juga terkejut karena melihat Shen Lan termundur setelah teriakannya, ia mengira sudah membuat Shen Lan ketakutan karena dikira membentaknya. Namun yang diucapkan Shen Lan malah membuatnya terbengong.
"Kakak manusia sepertiku?" ucap Shen Lan menunjuk dirinya sendiri
...****************...
Setelah acara terkejut tadi mereka duduk di pinggir sungai sambil memakan buah yang dibawa Shen Lan. Ralat, hanya Shen Lan yang makan, perempuan itu setelah memakan sebuah Apel berhawa dingin berwarna putih, ia pun langsung bermeditasi menstabilkan Qi ditubuhnya yang bertambah pesat dan ia merasa akan menerobos tingkat Kultivasi.
Perempuan itu membuka mata perlahan dan menoleh pada Shen Lan yang dengan tenang memakan puluhan berbagai macam buah yang perempuan itu tau bahwa semua buah itu merupakan sumber daya tingkat tinggi.
'Siapa anak ini? Ia dapat dengan lahap memakan puluhan buah itu tanpa meledak'
"Hey!" panggil perempuan itu
"Hmm?" Shen Lan menoleh dengan pandangan bertanya sambil menggigit buah berbentuk seperti pisang namun dengan kulit seperti Apel biasa jadi dapat langsung dimakan.
"Siapa namamu? Kenapa kau tinggal disini? Apakah kau punya keluarga?"tanya perempuan itu
Shen Lan menelan makanan di mulutnya dan menjawab
"Namaku Shen Lan, hmm aku tinggal di dekat Kolam Bibi Fang, keluargaku? Seluruh makhluk disini adalah keluargaku"
"Apa maksudmu seluruh makhluk disini? Bukankah Alam Nirvana Abadi diisi milyaran Binatang buas dan Binatang Ilahi yang sangat kuat? Setidaknya itu yang kutau. Owh namaku Bing Rong, walaupun aku terlihat seperti gadis belasan tahun, tapi usiaku sudah lebih 200 tahun loh, jadi kau harus hormat padaku!" tanya perempuan yang memperkenalkan diri dengan nama Bing Rong itu dengan dengusan bangga di akhir kalimatnya.
Shen Lan mendengarkan tanpa respon berlebih sambil memakan buah lain berbentuk seperti tanaman Lotus berwarna Biru, itu memang Lotus! Tepatnya Lotus Jiwa kesayangan Paman Macan.
"Menurutku Kakak hanya sedikit lebih tua dari Bibi She dan masih sangat muda dibanding Paman Serigala"
"Dan juga sudah kubilang semua Makhluk disini adalah keluargaku mereka it-"
Meow~
Ucapan Shen Lan terhenti saat mendengar suara Kucing dibelakangnya, kemudian ia menoleh dan menemukan seekor Kucing Taring Belati mendekat kearahnya.
Bing Rong menjadi Waspada saat menemukan seekor Binatang buas mendekat
"Binatang Buas Kucing Taring Belati dengan Kultivasi Inti Penguasa tingkat 12"ucapnya Bing Rong Waspada
'Aku terlalu santai sampai melupakan tempat dimana aku berada' batinnya sambil menoleh kearah Shen Lan
Ia mengerutkan keningnya melihat Shen Lan malah berdiri dan berjalan pelan kearah Kucing tersebut sambil tersenyum canggung?
"Haha, maafkan aku melupakanmu kawan, ini untukmu!" ucap Shen Lan sambil melempar sebuah Lotus Jiwa yang langsung di makan oleh Kucing itu.
Shen Lan mengusap pelan kepala kucing sebesar Harimau itu kemudian membawanya kedekat sungai.
"Kakak Rong? kau sedang apa?" tanya Shen Lan saat melihat Bing Rong sedang melakukan kuda-kuda aneh menurutnya
Bing Rong dengan cepat kembali duduk menghadap sungai seakan tidak terjadi apa-apa. Dia kemudian mengingat kalau Shen Lan menyebut semua Makhluk disini adalah keluarganya, walaupun sulit dipercaya, tapi ia akan percaya saat ini dengan tetap waspada.
"Kakak Rong! Apa kau tidak akan membersihkan pakaianmu?"tanya Shen Lan ketika ia mencium bau darah pada pakaian Bing Rong.
Bing Rong tersadar dan dengan cepat mengibaskan tangannya diikuti keluarnya kabut dingin disekitar tubuhnya.
WOSH!
Kabut itu menghilang dan terlihat Bing Rong berganti dengan Gaun berwarna putih biru yang tampak sangat halus. Bing Rong kembali duduk bermeditasi menstabilkan Qi ditubuhnya.
Shen Lan kagum melihat kejadian didepannya, ia tidak pernah melihat seseorang berganti pakaian dengan sangat cepat, tepatnya memang tidak ada, hanya ia manusia disini, sedangkan keluarganya yang dapat berubah menjadi manusia menggunakan sihir untuk menciptakan pakaian.
"Woah kakak Rong! Apakah kau menggunakan sihir untuk berganti menciptakan pakaian?" tanya Shen Lan yang membuat kedua alis Bing Rong yang memejamkan matanya terangkat, kemudian ia menolehkan wajahnya membuka mata menatap Shen Lan.
Bing Rong mengangkat tangan kanannya dan menunjukkan dua buah cincin terpasang di jari jempol dan telunjuknya.
"Ini adalah Spasial Ring, cincin ini dapat menyimpan berbagai benda mati dengan tanpa mengurangi umur benda tersebut, aku menyimpan pakaian ku disini dan mengeluarkannya dari sini juga, itulah kenapa aku dapat berganti dengan cepat" ucap Bing Rong menjelaskan.
"Oh! Sepertinya aku juga punya benda seperti cincin itu, ikuti aku kakak Rong" ucap Shen Lan dan mengajak Bing Rong mengikutinya setelah ia mengambil kembali kain yang sudah tidak ada apa-apa diatasnya.
"Kawan kau pulanglah, aku akan ketempat kakak Hua" ucap Shen Lan kepada Kucing Taring Belati yang dibalas dengan anggukan.
Shen Lan kemudian melompat tinggi menyebrangi sungai diikuti Bing Rong, ketika Bing Rong mendarat, ia tidak menemukan Shen Lan disampingnya kemudian ia mendengar seruan diatasnya
"Kakak Rong kenapa kau turun?" tanya Shen Lan yang saat ini melayang diudara
Bing Rong terkejut melihatnya, kemudian ia melompat dan melayang disamping Shen Lan dengan tatapan yang sangat penasaran
'Anak ini terbang tanpa Qi?' batin Bing Rong dengan masih banyak pertanyaan dikepalanya tentang Shen Lan
...----------------...
...----------------...
Para pembaca kalau suka cerita setidaknya berikan Like nya :) kalau ada kesalahan maupun saran buat cerita ini bisa di berikan komentarnya 😁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!