NovelToon NovelToon

Tuanku Suamiku

Majikan baru

*D*icari : ART ,wanita,rajin,pekerja keras,siap menginap dirumah.gaji nego hubungi : 0821xxxx

Faisal sudah memasang status disalah satu grup lowongan pekerjaan di Facebook.

Baru lima menit,ponselnya sudah berdering.

"Halo...oh iya betul gimana mbak bersedia kerja ditempat bos saya?"

"..."

"Kerjanya merawat lansia,Mbak"

"..."

"Ya sudah makasih"

Setengah jam kemudian dia menghela nafas,setelah mendapat telfon sebanyak hampir 10 kali belum ada satupun orang yang memenuhi syarat seperti yang bosnya ajukan.

Bahkan ada yang mengiriminya pesan dan mengajak berkenalan.Memangnya dipikir dia sedang cari jodoh apa?

Lalu muncul pesan yang membuatnya tertarik,wanita itu langsung menyanggupi semua syarat tanpa bertanya apa-apa lagi.

Tapi Faisal berpikir lagi,dia tidak boleh sembarangan menerima ART.salah-salah gajinya akan dipotong bosnya yang terkenal sangat tegas itu.

Dia lalu mengirimkan sebuah alamat dan menyuruhnya untuk datang besok pagi jam 6 tidak boleh terlambat karena bosnya sangat disiplin tentang waktu.

"Permisi,Bos...saya mau lapor masalah ART yang Bos minta kemarin,Saya sudah dapat calonnya.tinggal menunggu persetujuan Bos saja"

"Besok suruh datang kerumah"

"Siap,Bos.Saya permisi dulu"

"Tunggu Sal,Kamu nggak asal ambil dari pinggir jalan kan?"

"Enggak bos,mana berani ..(saya ngambil dari Facebook kok)" ucap Faisal dalam hati karena takut dimarahi.

"Ya sudah sana,lanjutkan pekerjaan Kamu"

"Baik,Bos"

"Ngapain Kamu masih disitu?"

"Biasanya kan Bos manggil Saya lagi"

"Sok tau,keluar sana!!"

Kali ini Faisal benar-benar keluar dari ruangan bosnya.Sebentar lagi jam pulang kantor,dia berdo'a supaya hari ini dirinya tidak perlu lembur lagi,walaupun kemungkinannya hanya 1%.

Dia sering mengatai bosnya dengan julukan jomblo karatan,karena dia terpaksa harus ikut lembur bila bosnya itu juga lembur.Coba kalau bosnya sudah berkeluarga,minimal bertunangan saja pasti bosnya tidak gila kerja seperti sekarang ini karena sibuk meladeni wanitanya.

Dia kembali ke mejanya dan melanjutkan Pekerjaan yang sempat tertunda.jangan sampai laporan yang dia kerjakan kali ini berakhir ditempat sampah seperti kemarin.dia sudah benar-benar lelah,jangan sampai dia beruban disaat umurnya baru 26tahun.

Telepon dimejanya berbunyi,ini pasti Si Bos lagi.

"Halo,Bos.."

"Pesan makanan buat nanti lembur Sal..terserah Kamu mau apa.buat Saya dimsum sama sop iga aja"

"Siap,Bos"

Faisal langsung melorot dari kursinya saat mendengar bahwa hari ini mereka akan lembur lagi.Tak sampai semenit teleponnya berbunyi lagi.

"Ya,Bos"

"Jangan lupa minumnya air lemon"

"Kalau sprit* gimana,Bos?"

"Emang saya bilang soda?!"

"Enggak,Bos.Maaf"

tut

Bosnya itu langsung menutup telepon begitu saja.

"Baiklah kalau begitu Bos,saya akan memesan banyak makanan biar semangat kerja saya meningkat"

Dia tak habis fikir,diusia bosnya yang sudah 37tahun kenapa masih saja betah melajang.Sudah tak terhitung berapa banyak wanita yang mengantri untuk menjadi pendamping hidupnya.Tapi belum ada satupun wanita yang bisa menarik perhatiannya.

Tanpa sadar dia berdo'a semoga saja ART yang di pekerjakan bosnya nanti bukan hanya mengurus nyonya besar,tapi juga mengurus bosnya yang seperti raja ini.

Telfon dimeja berdering untuk ketiga kalinya,kali ini apa lagi yang diinginkan bosnya itu?

Dia menarik nafas panjang sebelum mengangkat telfon

"Ya,Bos.."

"Lama banget sih Kamu..mana laporan yang Saya minta ?"

Kepalanya langsung mendidih mendapat tekanan dari bosnya itu.

"Satu jam lagi selesai,Pak"

"SATU JAM?!!MENDING KAMU RESIGN SANA!!!"

"Setengah jam lagi,Pak"

"KAMU BERANI NGEBANTAH SAYA?!!LIMA BELAS MENIT LAGI KAMU BAWA KE RUANGAN SAYA"

tut

"Gimana mau selesai bos,baru mau ngerjain udah dikasih tugas yang lain.Aku kan bukan robot.

Arrggghhhhhh"

Sayangnya Faisal hanya bisa meneriakkan kekesalannya dalam hati.

BERSAMBUNG

Hari Pertama

Pukul setengah 6 pagi Sania tiba didepan gerbang sebuah rumah yang cukup tinggi.Bagian dalamnya sama sekali tidak terlihat sehingga membuatnya sedikit ragu.

Dia merapikan kembali rambutnya yang lurus sebahu dan kemeja yang sudah dia gosok dengan rapi.

Setelah menunggu beberapa lama,akhirnya dia memberanikan diri menekan bel.Terlihat wajah seorang satpam muncul dibalik lubang persegi.

"Cari siapa,Neng?"

"Saya sania,Pak.Mau bertemu dengan pemilik rumah ini.Kemarin disuruh kesini sama Pak Faisal"

"Oh...yang mau melamar jadi ART ya,Neng?Sebentar saya buka gerbangnya"

Terdengar suara deritan logam saling bergesekan dan pintu pun terbuka menampilkan rumah yang nampak begitu luas dan megah.Bahkan jarak dari pintu gerbang sampai pintu rumah sekitar 100meter panjangnya.Sania betul-betul terkesima,ternyata memang ada orang sekaya ini.

Satpam tadi langsung mengantar sania kedalam rumah setelah mengunci pintu gerbangnya kembali.

"Namanya siapa,Neng?Saya Imron"

"Sania,Pak"Jawab sania sambil mengulurkan tangan padanya.

"Semoga diterima ya,Neng.Disini gajinya lumayan loh"

"Oh..gitu ya,Pak.Bapak udah lama disini?"

"SUdah 8 tahunan,Neng.Istri saya yang bersih-bersih dirumah ini sama ada satu lagi satpam.Nanti tuker shif kerja jam 12"

Tak terasa jalanan yang terlihat jauh menjadi singkat karena berbincang dengan pak Imron.

"Bu,kasih tau tuan kalau calon pekerja yang baru udah dateng"

"Oh ..ini yang mau ngurus nyonya besar ya ?namanya siapa,Neng?"

"Saya sania ..Bu"

"Saya minah istrinya pak imron"

"Sebentar ya biar saya panggilin tuan dulu"

Bu minah berjalan menaiki tangga berbentuk setengah lingkaran.

Sudah dipastikan pemilik rumah ini merupakan orang yang super duper kaya.Dengan satu perintah saja mereka pasti mendapatkan apa yang mereka mau.Tugas mereka dalam hidup ini hanya satu yaitu bekerja dan menghasilkan uang sebanyak mungkin.

Hiasan rumahnya saja sangat mewah ada guci besar,lukisan yang sepertinya berharga fantastis tergantung di atas sofa besar.

"Neng..."

"Oh iya,Bu"

"Nanti tuan turun,duduk aja dulu disana"

Apa?!Disofa itu?Ah gue nggak berani,gimana kalau gue ngotorin tuh sofa ?

Bisa-bisa gue disuruh ganti rugi.Itu pasti sofa mahal.

"Saya berdiri aja,Bu.Nggak pa-pa"

"Oh ya sudah saya mau lanjutin masak dulu ya,Neng"Sania mengangguk saja mendengarnya,Bu minah berlari-lari kecil ke arah belakang.

Sania diam menunggu,pukul 6 tepat suara lonceng dari jam antik besar bergema ke seluruh ruangan membuat gadis itu terkejut.

"Ehm..."

Sania menoleh dan kembali terkejut melihat sudah ada seorang lelaki duduk disofa tunggal.

"Silakan duduk,saya perlu tanya beberapa hal sebelum kamu bekerja disini"

"Saya berdiri saja,Pak"

"DUDUK!Kamu berani melawan saya?!"

"Saya kan belum resmi diterima,Pak.Jadi saya masih boleh menolak perintah bapak kan?"

Sifat keras kepala sania muncul,karena rasa takut yang begitu besar.

"Kalau kamu nggak duduk,saya gak akan mulai"

"Tapi saya takut mengotori sofa Bapak"

"Ya ampun emang kamu belum mandi?...nama kamu siapa?"

"Sania,Pak.Saya sudah mandi kok,Pak"

"Cepat duduk..saya nggak punya banyak waktu"

Akhirnya sania segera duduk disofa terdekat.itupun dia duduk sangat sedikit sekali menempel di busanya.

"Umur ?"

"25"

"Ijasah terakhir"

"SMA"

"Sudah menikah?"

"Belum"

Sania bisa menjawab dengan cepat seperti dalam sebuah kuis.

"Punya anak?"

"Enggak,Pak.Saya kan belom nikah"

Tapi tatapan tajam tuan pemilik rumah membuatnya segera menutup mulut rapat-rapat.

"Pernah mengurus orang tua?"

"Pernah,almarhum bapak saya"

"Kamu minta gaji berapa?10juta cukup?"

DOENG

Sania melotot mendengar pertanyaan calon bosnya itu

BERSAMBUNG

################################

itu interview kayak lagi lomba cerdas cermat 😅😅

Ditolak

"Sepuluh juta sebulan??????

Ya pasti gue terima lah,coba bayangin kalo sebulan aja dapet 10juta nah kalo setahun udah 120juta.

Aaaaaah aku mau,aku mau banget kerja disini"

Sania menjerit kegirangan dalam hati.Dia sudah melupakan masalahnya dengan rio.Persetan dengan lelaki baj*ngan itu,selamat datang masa depan gemilang.

"Bisa?!"

"Insya Alloh bisa,Pak"

Tiba-tiba muncul seorang wanita lanjut usia menginterupsi negosiasi mereka.

"Ini siapa,Jo?"

"Dia yang akan nemenin mami nanti,kan ratri mau pulang kampung karena bulan depan dia nikah,Mi"

"Mami nggak mau,pokoknya mami maunya sama ratri gak mau yang lain"Seketika semangat dan keyakinan yang sudah sania bangun tentang masa depan lebih cerah runtuh.Dia sudah sangat senang karena membayangkan akan mendapat gaji yang tinggi dan jauh dari rio mantan pacarnya.

Tapi belum juga bekerja,dia sudah ditolak mentah-mentah oleh orang yang akan menjadi pekerjaan barunya.

"Nggak bisa,Mi.kasian ratri kalo gitu"

"Nggak bisa gimana?Minah sama Imron aja bisa tetep tinggal disini nggak ninggalin kita"

"Tapi kan ratri punya orang tua,Mi.Beda sama pak imron dan bi minah"

Sania yang mendengar perdebatan mereka berdua akhirnya pasrah.Dia lalu mencoba melerai perdebatan antara ibu dan anak itu.

"Maaf Pak,kalau memang ibunya bapak tidak berkenan lebih baik saya mengundurkan diri saja.Permisi"

Dengan senyum dipaksakan dia pamit pergi meninggalkan rumah megah bagai istana ini.

Dua orang yang tadinya berdebat hanya diam melihat kepergian sania.

Setelah sania keluar dari rumah dan terlihat lumayan jauh,lelaki yang dipanggil jo oleh ibunya ini menghela nafas.

"Kalau mami nggak mau ditemenin orang lain terus mami mau sama siapa?Minggu depan ratri udah pulang.Aku sengaja nyari orang yang bisa nginep biar ada orang yang stand by deket mami selama 24jam"

"Kan ada imron sama minah,mami gak perlu perempuan tadi.Badannya aja kurus gitu,mau ngurus mami gimana?!"

"Terus maunya mami yang kayak gimana?Nyari orang yang cekatan kerjanya jaman sekarang itu susah mih.kenapa nggak kita coba dulu siapa tau mami suka"

Tanya jonathan sambil mengusap wajah dengan sebelah tangannya.

Melihat hal itu,hati sang ibu pun luluh.

"Yaudah,besok suruh dia kesini lagi.mami pengen tau dia sekuat apa"Jonathan sedikit merasa tenang walaupun dia tahu ibunya cukup cerewet,dia akan memastikan wanita bernama sania tadi bisa diterima ibunya dan bertahan selama mungkin bekerja disini.

Dia segera meraih ponsel disakunya dan menghubungi faisal.

"Sal,hubungi wanita yang bernama sania.besok pagi suruh datang kerumah jam 6 pagi buat bekerja"

Setelah mendapat jawaban dari sang asisten dia lalu menuju kamarnya dan bersiap untuk pergi ke kantor.

"Kamu kapan mau nikah,Jo?"

Pertanyaan dari ibunya itu sukses membuat langkahnya terhenti.

"Kalau udah ada orang yang cukup hebat buat jagain mami dan bikin mami nggak kesepian lagi,aku baru mikirin tentang nikah"

Setelah memberi jawaban itu dia melanjutkan langkahnya kembali kekamar.

Dia sudah bosan ditanya tentang pernikahan,apalagi para wanita yang selama ini mendekatinya hanya menginginkan hartanya saja.

Jadi dia berfikir daripada repot-repot menikah dan malah menjadi beban pikirannya,lebih baik dia menyibukkan diri dengan pekerjaan dan fokus membuat ibunya bahagia dengan hidup nyaman disini.

BERSAMBUNG

bagi sarannya dong readers,atau kasih ide apa gitu 😊😊😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!