NovelToon NovelToon

GADIS DESAKU

bab 1

disebuah rumah yang sederhana seorang gadis yang lagi termenung meratapi sebuah keinginan yang mungkin mustahil untuk menggapainya.

"huhhh" gadis itu menghembuskan nafasnya dengan kasar.

" ya Allah aku harus bagaimana, aku gak tau harus berbuat apa dalam keadaan seperti ini semoga aku kuat dalam menjalankan semua ini. " gadis itu bingung.

gadis kecil yg bertubuh sangat ideal untuk anak seusianya tinggi badan 160 dan berat badan 50. dia gadis yg cantik berkulit putih bersih, bola mata yg indah, rambut lurus panjang dibawah pinggang ditutupi dengan hijabnya, bener-bener manis namun sayangnya dia menutupi tampilan idealnya dengan penampilan yg dibuat sangat buruk dan warna kulitnya yg dibuat gelap. iya dia adalah RIMA PUTRI ANGGARAINI gadis desa yg memiliki impian ingin menjadi seorang Notaris.

"aku anak yg tidak pintar bisa dibilang aku anak yg bodoh di sekolah ku" lirihnya dan memejamkan mata indahnya.

"bagaimana kalo aku gagal aku gak mau membuat ayah dan ibu kecewa, aku adalah harapan mereka satu-satunya setelah adikku berhenti sekolah" lirih nya pelan.

begitu banyak kekhawatiran yang dia hadapi dia harus dewasa karena dia anak pertama dan memiliki dua saudara laki-laki. adik pertamanya berhenti sekolah karena lari dari pesantrennya dan tidak menamatkan sekolah menengah atasnya. dan adik bungsunya sekarang masih kelas 2 SMP dan pasatren dikotanya.

orang tuanya memang tak pernah menuntut anaknya untuk menjadi orang yg mereka inginkan, orang tuanya membebaskan untuk memilih dan mendukung apapun mimpi anaknya. membebaskan bukan berarti tidak mengawasi karena ayah mereka bijaksana dan tegas apalagi menyangkut putri kesayangannya.

"putri kamu kenapa? kok bengong dari tadi" ibunya menghampiri putri.

"ehh ibu, gak kok bu, putri cuma lagi mikirin kuliah putri aja kok" balas putri pelan.

"kan udah kita bicarakan kemarin putr, apalagi yg kamu pikirkan" kata ibunya lalu pergi.

"aku hanya takut tinggal sendiri di rantau orang aku gak mengenal siapapun disana" guman putri. ya putri akan kuliah di kota L lewat dengan jalur undangan, walaupun putri bukan orang pintar tapi dia juga tidak begitu bodoh. putri lulus dengan jurusan ilmu hukum di Fakultas Hukum di Universitas xx di kota L.

.

.

di hari yg cerah secerah hati putri untuk mengawali harinya dengan senyuman manisnya, putri siap2 untuk pergi ke sekolah untuk mengurus beberapa kepentingan nya.

putri menjalankan motor metik nya dengan kecepatan sedang karena di kampung putri banyak sekali bengkolan.

sampai di SMA N 1xx.

"Hai putri" sapa teman sekelas putri yg sampai hampir bersamaan dengan putri.

"Hai ula, tumben banget datang cepat hari ini biasanya juga pasti gerbang udah mau di tutup baru nyampek" balas putri mengejek.

"ahhh kayak kamu gak kayak gitu aja dehh" sewot ula.

"udah ahhh yg lain mana ni, aku udah laper banget kantin dulu yuk" pinta putri.

"ayok lahh yang lain pasti udah nyampek disana" jawab ula sambil narik tangan putri.

"hai gays princess ula datang" teriak si ula.

" hai" jawab ke tiga temennya malas

"hei kalian kenapa gak semangat, atau jangan2 gara-gara mau pisah sama aku ya" teriak ula dengan keras sambil mencomot makanan di piring sarah.

"pesan sendiri napa, kebiasaan banget maen comot aja" omel sarah kesel sama ula.

"dikit doang" jawab ula sambil pergi dari samping sarah.

bab 2

"Oke prins kita makan sekarang jangan ada yang ribut, kalo engak ku muntahin makanan kalian" Sahut ira dengan santai.

"Iissss selalu saja menjijikkan" Kesal uti cemberut

"Hahahaha pasti lebih enak" Seru putri tanpa dosa sambil tertawa.

"Putriiiiii" Keempat sahabatnya melotot.

"Sori" Pintar putri cengengesan.

"Huhhhh aku sudah bosan punya sahabat kayak kalian yang menyebalkan" Ula protes sambil mencomot makanan yang baru aja diantar penjaga kantin.

Setelah urusan mereka selesai kelima sejoli ini memutuskan untuk berkunjung wisata dekat dengan sekolah mereka, katanya sih detik-detik terakhir mereka.

akhirnya hari mulai sore, setelah puas bermain, mereka berpencar untuk pulang kerumah masing-masing. dalam berapa menit putri sampai dirumah nya.

"assalamu'alaikum putri pulang" teriak putri sambil masuk.

".... " tidak ada yg nyaut.

"huhhh ternyata masih belum ada yang pulang" lirih putri sambil duduk di tepi ranjang.

seperti biasa karena orang tua putri adalah petani, orang tuanya selalu pergi pagi dan pasti pulangnya sore kecuali ada suatu hal yg membuat kedua orang tua putri pulang lebih cepat.

"aku shalat ashar aja dulu baru bersihin rumah dan masak" putri Bangun dari tempat tidurnya.

selesai shalat putri mulai membersihkan rumah, beberapa menit kemudian putri selesai membersihkan rumah.

"akhirnya selesai juga, sekarang waktunya masak" kata putri sambil berjalan ke arah dapur yang minimalis dan sangat sederhana.

"emmm mau masak apa ya, ahh apa aja deh yg penting masak dan ayah sama ibu suka" kata putri memulai masaknya.

sore hari sekitar jam 5 ayah dan ibu pulang dari kebun.

"assalamu'alaikum" salam ayah putri sambil masuk kedalam rumah di susul ibunya.

"waalaikumsalam" sahut putri dari dalam.

"ayah ibu, mana barangnya biar putri bawa" pinta putri sambil ngambil bawaan orang tuanya.

"ayah mau minum kopi atau teh" lanjut putri.

"minum teh aja ya" sahut ayah putri sambil duduk di kursi.

"punya ibu disamain aja" sahut ibu putri saat melihat putri yang ingin tanya pesanan ibunya.

"hahaha selalu saja, oke segera datang nyonya besar" balas putri sambil menghidupkan kompor.

malam harinya semua keluarga kumpul diruang keluarga seperti biasa mereka selalu menghabiskan waktu untuk bercerita sambil bercanda.

"putri bagaimana persiapan mu untuk berangkat ke kota L untuk kuliah mu" kata ayah putri tiba-tiba.

"ehh iya ayah, semua udah putri siapkan tenang aja, tinggal beberapa lagi yah. sahut putri bangun dari pangkuan ibunya.

"bagus kalo gitu, kamu ingat pesan ayah ya putri ayah, kamu pergi kesana hanya sendiri mungkin belum ada satu orang pun yang kamu kenal disana, tapi kamu tidak boleh sedih atau pun merasa sendiri ini, kamu harus menjaga dirimu untuk dirimu dan untuk ayah kamu tau itukan" kata ayah putri sambil mengelus kepala putri.

putri diam sambil mengangguk pelan.

"kamu juga harus ingat betapa kerasnya dunia luar, kamu harus kuat dan selalu menjaga hatimu dan iman mu, jangan terpengaruh dengan dunia luar yang dapat menjerat mu kedalam hal yang dapat merugikan mu. ayah tak melarang pergi jauh dari sini untuk menuntut ilmu karena ayah percaya padamu dan kamu harus menjaga kepercayaan itu untuk kami disini" lanjut ayah.

"iya ayah" balas putri sambil mata yang berkaca-kaca.

"ayah tau semua ini berat untuk mu yang tidak pernah jauh dari kami, tapi ini semua demi kebaikan mu dan demi mimpi mu nak" kata ayah tau isi hati putri.

"tapi ayah apa putri akan kuat tanpa ayah dan ini yang jauh dari sana? " tanya putri.

"nak percayalah semua akan baik-baik saja, ada Allah yang akan menjaga mu selalu nak, ayah dan ibu senantiasa mendoakan mu nak, sekarang tidur lah ayah tau hatimu sedang gelisah" kata ayah sambil mengalihkan pandangan nya karena matanya yang mulai membendung air yang akan segera turun.

meskipun terlihat kuat ayah dan ibu putri sangat khawatir dan sedih melepaskan putri ke rantau orang, walau bagaimanapun putri seorang wanita yang banyak sekali kemungkinan yang terjadi melihat jaman sekarang ini. tapi putri harus mewujudkan cita-cita nya.

.

.

.

hari ini adalah hari keberangkatan putri ke kota L,dan ayah yang akan mengantar putri ke tempat tujuan.

"nak kamu harus baik-baik saja disana ya, doa ibu selalu menyertai mu nak, kata ibuk sambil memeluk tubuh putri yang mungil. meskipun ibunya tak banyak mengatakan kata sebenarnya dialah orang yang paling mengkhawatirkan putri karena ia yang melahirkan putri dari rahimnya dan membesarkan nya dengan tangannya.

" ibu" balas putri sambil menangis.

"kamu putri ibu yang kuat dan tangguh nak, tidak boleh menyerah dan mundur ditengah jalan nak, gapailah mimpi nak" kata ibunya sambil menangis tidak dapat menahan air matanya.

hadehhh emang keluarga yg luar biasa, padalah putri pasti pulang libur semester kali ya. yahhh yang namanya orang tua pasti kawatir lah ya anak perawannya keluar dari rumah.

bab 3

setelah sampai tempat tujuan putri di antar ke kosan yang dicari langsung oleh ayahnya.

"ayah akan pulang, kamu baik-baik disini ya nak, ingat pesan ayah nak" kata ayah sambil memeluk putri kesayangannya.

"iyaa ayah, putri boleh ikut pulang gak? " kata pitri dengan polosnya.

"selalu saja" kata ayah sambil tersenyum.

setelah kepulangan ayah putri langsung masuk kedalam kosan yang kecil yang muat dua orang. putri merebahkan badannya dan memejamkan matanya.

"ingat putri, semua ini bukan hanya mimpi mu tapi juga mimpi kedua orang tua mu yang harus kau bahagia kan, kamu masih ingat bagaimana orang tua mu membesarkan mu selama ini, walaupun kamu gak akan pernah bisa membalas segala jasa kedua orang tua mu setidaknya buatlah mereka bahagia dengan kesuksesan mu aku harus kuat apa pun yang terjadi" guman putri sambil memejamkan matanya tak lama putri pun tertidur.

pagi harinya mendengar suara adzan putri bangun dari tidurnya dan mengumpulkan kesadarannya.

"ahh sudah pagi, shalat dulu dehh" putri berbicara pada dirinya.

seperti biasa putri memulai aktivitas paginya di rantau orang.

"oke aku akan menata kamar ku yg sederhana ini sambil menunggu teman satu kamar ku datang" kata putri hari ini dia menunggu kedatangan teman satu kosnya.

"selesai senang nya sekarang akuandi dulu deh sambil nunggu shalat dzuhur" kata putri sambil beralih kekamar mandi.

sore hari putri masih menunggu teman kosnya.

"assalamu'alaikum, apa benar ini kosan ibu mira" kata seoarang gadis yang cantik sekali dengan hijab besarnya.

"waalaikumsalam iya benar, kamu yang mau ngekos disini ya?" balas putri lembut.

"ahh iya benar" balas wanita itu tak kalah lembut nya.

"wahhh kebetulan saya teman satu kamar kamu, mari saya antarkan" balas putri senang.

"eehhh iyaa" gugup wanita itu.

mereka berdua masuk kedalam kamar dan wanita itu menyeret kopernya yang lumayan besar.

" ohh iya kenalin nama aku rima putri Anggraini kamu bisa panggil aku putri" putri menjulurkan tangan nya.

"saya Fatimah az-Zahra, kamu panggil aja zahra" sambut wanita itu sambil tersenyum manis.

"semoga kita bisa menjadi teman yang baik ya" lanjut nya sambil melepas jabatan nya.

"iyaa smoga saja hehehe" putri cengengesan.

suara adzan magrib terdengar, mereka berdua melaksanakan kewajiban mereka masing-masing. setelah selesai putri mengajak zahra untuk membeli makanan karena putri sendiri belum ada persiapan untuk masak.

"ayok kita keluar untuk cari makanan, kebetulan putri belum punya bahan makanan untuk dimasak" kata si putri sambil membereskan alat shalat nya.

"ehh iya ayok kebetulan saya sangat lapar" balas zahra.

hari sudah larut tapi zahra belum memejamkan matanya, dan ternyata putri juga sama.

"ehh belum tidur" kata putri bangun dari tempat tidurnya.

"belum ni, badan aku sakit semua ni, lalu kamu kenapa belum tidur" balas zahra.

"aku susah tidur di tempat baru ra, oh iya aku bisa mijit loh kamu mau aku pijitin gak, tenang aja gratis kok hahaah" kata putri sambil minum air putih nya.

"emang benaran kamu mau" kata putri Malu-malu karena badan dia beneran sakit tapi gak enak sama putr yang baru kenal.

" tenang aja, aku gak keberatan kok" balas putri sambil meletakan gelasnya.

"makasih ya" kata zahra sambil membalikkan badannya.

"iya it's oke" balas putri sambil tersenyum manis.

"oh iya put kamu aslinya orang mana, sorry baru nanya soalnya tadi lupa hehehe" tanya zahra.

"iya ga ppa kok, aku berasal dari kota G tapi aku tinggal di pedesaan nya" cerocos putri sambil mulai memijit badan zahra.

"wahh kamu asli orang sana, aku sangat suka sama alam yang ada disana" balas zahra antusias.

"iyaa aku asli penduduk disana, dan iya alam disana masih alami asli dingin banget disana hahaha" balas putri.

"aku pengen kesana tapi yahh belum ada waktu yang luang" kata zahra lagi.

"nanti laini kali kita kesana bareng aku dan selesai dehh mijitnya" balas putri sambil melepaskan tangannya dari badan zahra.

"wahh ini beneran enak banget put, lain kali mau lagi dong" kata zahra.

"boleh aja, tapi gak gratis lagi hahaha" balas putri sambil tertawa.

"tenang aja itu mah" jawab putri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!