Risa terlahir dari keluarga miskin ayahnya sudah meninggal, ibunya cuman memiliki kedai kecil yang menjual makanan sederhana ibu nya kurang mampu membiayai kuliah risa, sehingga terpaksa Risa juga harus bekerja dan menabung untuk kuliah nya , namun tekad dan kegigihannya yang kuat untuk menjadi seorang dokter, sehingga Risa memperoleh nilai yang bagus, Risa pun memperoleh biaya siswa oleh kampus nya itu. sehingga Risa pun berhasil lulus kuliah nya dengan memperoleh profesi sebagai dokter bedah saraf. Risa pun bekerja di rumah sakit di kota nya itu , yaitu rumah sakit Telaksi yang terkenal dengan fasilitas lengkap di kota itu. walaupun Risa dokter baru dirumah sakit itu , Risa sudah dianggap rumah sakit Telaksi sebagai tangan kanan dari rumah sakit Telaksi karena keahliannya itu membuat rumah sakit itu maju, direktur rumah sakit pun sangat menyayangi Risa Karena ke ahlinya itu. suatu hari dimana Adit anak dari direktur rumah sakit itu datang kembali setelah kepergian nya bekerja di rumah sakit Amerika, Adit pun datang kembali karena permintaan ayahnya itu. Adit juga ahli bedah saraf yang sangat handal dirumah sakit Telaksi itu. sehingga dia menjadi kepala pimpinan di bidang bedah saraf. dari situlah Adit dan Risa dipertemukan , seiring berjalannya waktu keduanya nya pun sama saling jatuh cinta. sehingga banyak dokter yang iri dengan Risa, dari situlah di mulai masalah yang datang untuk Risa , namun sikap bijaksana Risa sehingga dia selalu berhasil mengatasi setiap masalah nya.
Risa juga memiliki sahabat di rumah sakit itu yang bernama Reni, keduanya mempunyai profesi yang sama, yaitu dokter bedah saraf sehingga keduanya satu bidang di rumah sakit itu. walaupun Reni sudah lama dari Risa dirumah sakit itu tetap saja Reni tidak bisa mengalahkan ke ahlinya di bedah saraf.
Reni adalah teman baik Risa yang selalu menemani Risa di rumah sakit Telaksi itu.
begitu juga dengan Adit, dia juga mempunyai kakak sepupu yang seperti teman karena seusia dengan nya. kakak sepupu Adit bernama repan yang juga tampan dan cuek.
repan juga satu bidang dengan Adit yaitu dokter bedah saraf, dimana keduanya sama satu pekerjaan di rumah sakit itu.
Hai semua , terimakasih mau mampir ke novel pertama aku ini. sebelum lanjut ke bab pertama jangan lupa vote,like dan kritik nya
karena ini karya pertama aku.
terima kasih.
salam author
@yuvita Natalia.
( ◜‿◝ )
Disebuah rumah sakit Telaksi, dokter Risa dan perawat lainnya sedang bekerja diruangan operasi untuk mengoperasi pasien. dan terlihat lah dokter Risa yang memimpin operasi itu, sementara perawat dan dokter lainnya juga ikut membantu nya. diruangan operasi itu terlihat lah suasana yang senyap yang terdengar hanya lah suara dokter Risa yang memerintah perawat lainnya untuk mengambil alat-alat operasi.
waktu terus berjalan, hingga operasi pun berjalan dengan lancar.dokter Risa dan perawat lainnya pun merasa legah setelah selesai melakukan operasi itu. dengan segera pasien di pindah kan keruangan ICU karena kondisi nya masih lemah. diruangan itu pasien di pasangkan alat yang lengkap ditubuhnya yang dihubungkan dengan monitor dan dijaga oleh dokter dan perawat lainnya.
"jaga pasien dengan baik, jika ada perubahannya segera lapor kepada saya." ! perintah dokter Risa kepada perawat nava yang menjaga diruangan itu.
"baik, dokter Risa." jawab perawat nava.
"baik, saya mau pergi makan dulu." ucap dokter Risa.
Dokter Risa pun berjalan menuju ruangan nya, untuk mengganti baju nya, setelah itu Risa berjalan ke kantin makanan yang berada di dalam rumah sakit Telaksi itu. Risa pun memesan makanan nya, setelah itu Risa duduk di meja makan menunggu makanan nya datang.Hingga beberapa menit, datanglah makanan Risa di bawa kan pelayan kantin tersebut.
"ini makanan nya, dok." ucap pelayan.
"iya. terima kasih" ucap dokter Risa.
pelayan pun pergi meninggalkan meja makan Risa. dengan segera Risa memakan makanan nya di meja makan itu. dan tak jauh dari meja Risa terlihat lah Reni yang berjalan membawa makanan nya, Reni pun langsung duduk di samping Risa.
"Kamu nih, gak bawaan sama aku untuk makan siang." ucap dokter Reni dengan nada kesal.
"hmm.. kamu sih gak keliatan habis operasi tadi" ucap dokter Risa sambil memakan makanannya.
"iya. tadi aku ganti baju sih, makanya agak lama." ucap dokter Reni.
"hmmm..." ucap dokter Risa.
"apa pasien, kita hari ini banyak."? tanya dokter Reni sambil mengunyah makanan nya.
"seperti nya tidak ada sih, selain pasien yang tadi kita operasi." ucap dokter Risa.
"hm.. bagus deh berarti bisa santay" ucap dokter Reni sambil tersenyum.
Kedua nya pun menikmati suasana makan siang itu, Hingga makanan di meja makan itu pun terlihat habis.
Dengan segera Risa dan Reni pergi meninggalkan kantin itu dan berjalan ke ruangan bekerja nya. diruangan bekerja nya Risa dan Reni duduk masing-masing di meja kerja nya, keduanya terlihat fokus dengan laptop nya masing-masing.
Trettt !!
Suara pintu ruangan kerja dokter Risa dan dokter Reni terbuka, keduanya nya pun menoleh menatap ke arah pintu itu dan terlihat lah itu Dokter repan yang datang.
"dokter Repan, ada apa."? tanya dokter Risa.
"kamu silahkan keruangan direktur katanya." jawab dokter repan kepada dokter Risa.
"baiklah, " ucap dokter Risa.
Dengan segera dokter Risa pergi meninggalkan dokter repan dan dokter Reni di ruangan kerja nya itu.
sesampainya dimuka ruangan kerja direktur, dokter Risa masih terlihat ragu untuk masuk ke dalam nya.
"Direktur pak Johan mau bilang apa yah sama aku? apa aku melakukan kesalahan hari ini"batin dokter Risa.
Dengan gugupnya dokter Risa masuk ke dalam ruangan direktur rumah sakit itu, dan terlihat lah direktur pak Johan yang sedang duduk di kursi kerja nya. melihat kedatangan Risa pun direktur pak Johan lansung menyapa nya.
"aku Senang kamu datang , silahkan duduk." ucap direktur pak Johan kepada dokter Risa.
dokter Risa pun duduk di sofa , dengan wajah tegangnya menatap direktur pak Johan yang juga duduk di depannya.
"apa saya melakukan kesalahan pak"? tanya dokter Risa dengan wajah takutnya.
"tidak, aku memanggil kamu karena ada yang mau aku bicarakan." ! ucap direktur pak Johan.
"ohh, baiklah silahkan." ucap dokter Risa.
"Besok anak ku Adit Dari Amerika akan datang kesini, untuk kembali bekerja sebagai dokter bedah disini." ucap direktur.
"hmm... terus." ? tanya dokter Risa dengan wajah bingung nya.
"aku mau kalian berdua bekerja sama, dengan kebersatuan kalian berdua menjadi dokter ahli bedah di rumah sakit Telaksi ini , mungkin bisa menambah kemajuan rumah sakit ini lagi." ucap direktur pak Johan
"terus bagaimana , dengan dokter Reni"? tanya dokter Risa, karena dia yang selalu bekerja dengan Reni di bidang bedah saraf.
"Reni akan bekerja, dengan repan mereka berdua bekerja sama sebagai dokter bedah saraf, mungkin dengan perubahan ini kalian bisa meningkatkan semua nya." ucap direktur pak Johan.
"baiklah, kalo begitu pak." ucap dokter Risa
"iya, silahkan kalo kamu mau pergi bekerja." ucap direktur pak Johan.
Dokter Risa pun pergi meninggalkan ruangan direktur rumah sakit itu. Risa pun langsung berjalan masuk menuju ruangan nya, diruangan nya terlihat lah Reni yang sedang duduk bersama repan.
"dokter Risa, aku sudah tahu kenapa direktur manggil kamu tadi." ucap dokter Reni .
"hmm.. iya aku mulai besok bekerja dengan anaknya, bukan sama kamu lagi" ucap dokter Risa sambil memainkan laptop nya.
"iya, aku sedih pisah kerja sama kamu." ucap dokter Reni dengan lirih sedihnya.
"iya. gak papa cuman pisah saat kerja saja kok, jangan dipikirkan." ucap dokter Risa.
"cih, kenapa bisa kamu dipilih jadi asiten aku." ucap dokter repan menatap tajam ke arah dokter Reni disampingnya.
"aku juga terpaksa jadi jadi asiten kamu." ucap dokter Reny dengan nada kesalnya.
sementara itu, handphone kerja repan pun berbunyi, ternyata itu adalah panggilan darurat dari perawat, karena ada pasien yang akan di operasi.
"aduh, ada telpon darurat dari perawat." ucap dokter repan kepada dokter Reni.
"sama aku juga." ucap dokter Reni.
"ayo cepat,kita berdua pergi melihat pasiennya." ajak dokter repan.
"semangat, kerja nya" ucap dokter Risa kepada dokter repan dan dokter Reni.
"siapp.... " ucap dokter Reni.
Dengan segera dokter repan dan Reni pergi meninggalkan Risa sendiri diruangan kerja nya itu. sementara di ranjang sudah terlihat lah pasien terbaring tidak sadar. dengan beberapa luka akibat kecelakaan mobil.
Repan pun memeriksa semua di bagian tubuh nya, dan ternyata pasien mengalami cedera saraf tulang belakang traumatis.
"bawa dia ke bangsal dulu, setelah ini kalian persiapkan ruangan operasi dan lakukan anatesi kepada pasien ini." !! perintah dokter repan kepada perawat yang menjaga pasien.
"wali nya dimana"? tanya dokter Reni
"kakak nya, pergi mengambil ibu pasien" ucap perawat nava.
"baiklah, kalo begitu kalian siapkan dulu ruangan operasi nya, kita harus meminta perizinan wali nya dulu" ucap dokter Reni.
Dengan segera, perawat nava dan teman nya yang lain menyiapkan ruangan operasi untuk pasien. Repan dan Reni pun pergi keruangan ganti baju untuk memakai baju operasi nya.
Hingga 1 jam kemudian, semua diruangan operasi sudah siap dengan rapi dan bersih, alat operasi pun lengkap. perawat nava pun pergi mencari wali pasien untuk meminta persetujuan dari wali. dan terlihat lah wali pasien sudah datang , dengan segera perawat nava menghampiri nya.
"ibu, anak ibu akan segera kami operasi, karena kondisi nya yang sangat darurat , maka harus segera di operasi. " ucap perawat nava.
"baiklah, silahkan saja jika itu yang terbaik" ucap ibu pasien dengan wajah khawatir nya.
Nava pun memberikan, kertas yang berisi persetujuan wali pasien untuk melakukan operasi, dengan segera ibu itu menanda tangani kertas persetujuan itu.
Nava pun langsung bergegas meninggalkan ibu itu, untuk mendatangi dokter repan dan Reni. dan terlihat lah di muka ruangan operasi dokter repan dan Reni sedang berdiri menunggu perawat Nava.
"apa , wali nya sudah setuju."? tanya dokter repan.
"iya, semua nya beres" jawab perawat nava.
"baiklah kalo begitu, mari kita mulai" ucap dokter Reni , dengan segera dokter repan dan Reni mencuci tangan nya, dengan air dan cairan handscrup antiseptik. sementara pasien sudah dibawa perawat dan diberikan sudah diberikan anatesi oleh perawat.
Lampu ruangan operasi pun hidup menandakan operasi sedang berjalan. semua perawat pun menjalankan tugas nya masing-masing di ruangan operasi itu.
Repan dan Reni pun masuk kedalam ruangan operasi dengan segera dokter repan memimpin operasi itu, dibantu oleh dokter Reni.
bersambung...
Tunggu bab selanjutnya yaa..
jangan lupa untuk kasih vote, like dan komentar nya . karena itu bisa membuat penulisan bersemangat..
terima kasih. mari saling mendukung 🙏😂
salam author
yuvita Natalia (◍•ᴗ•◍)
Risa (Park Shin Hye)
Reni (Lee sung kyung)
Repan (Yoon Kyung sang)
Azan isya pun terdengar, dari mesjid dekat rumah Risa. dengan segera Risa mengambil wudhu untuk melakukan solat Isya. Setelah berwudhu Risa pun melakukan solat isa nya di kamar nya.
Tak sengaja ibu neli lewat kamar Risa , dengan pelan-pelan ibunya membuka pintu kamar nya. Dengan hati bangga bu neli melihat anaknya yang tidak lupa akan solat nya. walaupun Risa begitu sibuk dengan pekerjaan Nya, tapi Risa tidak pernah sekalipun meninggal kan solat 5 waktu nya.
"Yatuhan terimakasih banyak sudah memberikan aku anak yang selalu , sabar menjalani kehidupan nya, walupun dia sudah berhasil meraih cita-cita nya, tapi tetap saja dia tidak lupa akan kewajiban nya.batin Bu neli.
Bu neli pun, segera pergi meninggalkan kamar Risa, dengan pelan-pelan Bu neli menutup pintu kamar Risa. sementara Risa masih melaksanakan solat Isya nya.
Hingga selesai, Risa pun langsung pergi ke dapur untuk makan malam bersama ibunya.
"ayo cepat, kita berdua makan malam." ajak Bu neli.
"baik mah, terimakasih" ucap Risa sambil duduk di kursi meja makan. keduanya nya pun dengan senangnya menikmati makan malam itu.
"besok, aku gak kerja sama dokter Reni lagi mah." ucap Risa sambil mengunyah makanan nya.
"Loh, kenapa." ? tanya Bu neli dengan wajah bingungnya.
"Gak tahu, Reni di gantikan sama Adit anak direktur rumah sakit, jadi aku kerja nya sama dia mulai besok." ucap Risa.
"memang nya anak direktur, akan datang kembali besok"? tanya Bu neli.
"hmm... seperti nya begitu" ucap dokter Risa.
"baiklah, kamu harus bekerja dengan sunggu-sungguh , karena dia anak direktur. nanti kalo kamu melakukan kesalahan kamu bisa mendapatkan sanksi nanti" ucap Bu neli dengan khawatir nya.
"iya mah. mamah jangan khawatir aku akan bekerja dengan baik kok." ucap Risa menenangkan ibunya yang khawatir.
"iya, mamah percaya sama kamu." ucap Bu neli kepada Risa.
Di meja makan terlihat lah makanan yang sudah habis dimakan Bu neli dan risa.Dengan segera Risa pergi ke kamarnya untuk beristirahat karena besok dia harus pergi bekerja lagi.
Di kamarnya dokter Risa terbaring di tempat tidur nya, sambil menatap langit-langit kamarnya. dokter Risa memikirkan, seperti apa sosok Adit, karena Risa hanya kenal lewat cerita dari dokter repan dan Reni saja. tanpa kenal melihat secara langsung.
"apa dia sosok dokter bedah yang galak yah? seperti apa sih sikapnya" ? batin Risa.
Waktu terus berlalu, hingga membuat Risa terlelap di tempat tidur nya, Risa tidur dengan sangat pulas di kamar nya itu.
*****
Jam 4.00 Risa sudah bangun , untuk segera melakukan solat subuh. dokter Risa pun pergi ke dapur untuk mengambil air wudhu nya, setelah selesai dokter Risa pun langsung melaksanakan solat subuh di kamar nya.
Hingga beberapa menit , Risa pun selesai solat subuh, dokter Risa pun pergi ke dapur untuk membuat sarapan pagi sebelum berangkat kerja. Didapur dokter Risa mengambil oatmeal siap saji dari lemari dapur, Dokter Risa pun segera membuat semangkok oatmeal , dan satu gelas susu untuk minuman nya.
Di meja makan, dokter Risa pun segera menyantap bubur oatmeal dan susu. Setelah selesai makan dokter Risa pun pergi ke kamar nya untuk mandi, dengan segera dokter Risa mandi dan membersihkan tubuhnya dengan sabun.
Hingga beberapa menit, Risa pun keluar dari kamar mandi, dengan segera Risa memasang baju kerja nya dengan sangat rapi, ditambah make up natural, membuat nya semakin cantik . Sementara jam sudah menunjukkan pukul 7 , dengan segera Risa berangkat kerja.
Dokter Risa pun keluar dari kamar nya, dan segera pamit kepada ibunya. dan di dapur terlihat lah Bu neli yang sedang memasak, Risa pun segera menghampiri untuk berpamitan.
"mah, aku berangkat kerja dulu yah" ucap dokter Risa mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
"iya. hati-hati dijalan" ! ucap Bu neli membalas uluran tangan Risa.
"iya, mah doa'in saja kerjaan aku selalu lancar" Ucap dokter Risa tersenyum menatap Bu neli.
"iya, aminn...." ucap Bu neli.
Dengan segera Risa pun, pergi meninggalkan Bu neli di dapur untuk menuju, parkiran mobil nya. dengan segera Risa melaju kan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit Telaksi, Hingga beberapa jam kemudian sampai lah mobil Risa di parkiran rumah sakit Telaksi itu. Risa pun keluar dari mobilnya dengan segera Risa pergi masuk kerumah sakit Telaksi itu untuk menuju ruangan kerja nya.
Di ruangan kerja nya, Risa masuk dan di dalam nya terlihat lah Adit yang sedang duduk di kursi Risa, Dengan wajah bingungnya Risa bertanya siapa cowok itu karena sebelum nya Risa tak pernah mengenal nya.
"maaf anda siapa".? tanya dokter Risa kepada prof Dr Aditia Wijaya, yang sedang duduk santai di kursi kerja nya .
"senang bisa bertemu dengan kamu, kenalin aku prof Dr Aditia Wijaya, anak direktur rumah sakit ini." ucap profesor Adit lansung mengulurkan tangannya kepada dokter Risa untuk berjabat tangan dengan dokter Risa.
"ohh. maafkan saya karena lancang bertanya tadi, " ucap dokter Risa dengan wajah gugupnya menatap Profesor Adit. dokter Risa pun langsung membalas uluran tangan Adit.
"Tidak apa-apa, aku kesini karena ayah aku yang nyuruh buat ngenalin diri aku sama kamu, aku baru kembali dari rumah sakit Amerika. " ucap dokter Adit.
"iya aku udah tahu, dari direktur kemarin" ucap dokter Risa.
"Baiklah, mulai hari ini dan seterusnya kamu bekerja sama dengan aku , kita satu tim sebagai dokter ahli bedah saraf" ucap Adit dengan wajah tersenyum nya menatap Risa.
"iya. terima kasih karena mau bekerja sama dengan saya" ucap dokter Risa.
"iya, aku mau pergi keruangan kerja aku dulu" ucap Adit berpamitan dengan Risa.
"baiklah..." ucap dokter Risa.
Dengan segera dokter Adit, pergi meninggalkan Risa diruangan nya itu. Setelah kepergian Adit Risa pun terlihat sangat lega karena ini pertama kali nya Risa berkenalan dengan Adit.
"Ternyata dia orangnya baik ,dan ramah juga , aku kira dia orang yang angkuh, karena anak direktur, ternyata dia tak seperti yang aku duga sebelumnya, dia orangnya baik juga" batin Risa , sambil duduk melamun menatap laptop di depan nya.
Tiba-tiba Reni pun masuk ke dalam ruangan kerja hingga membuat Risa terkejut dari lamunannya.
"Risa, apa kamu sudah ketemu sama prof Dr Aditia Wijaya"? tanya dokter Reni.
"iya, barusan dia kesini tadi" ucap dokter Risa.
"Gimana, dia baik dan tampan kan"? tanya dokter Reni dengan wajah penasaran nya.
"hmmm... "jawab dokter Risa.
"coba, aku saja yang bekerja sama dia" ucap dokter Reni.
"hmm... terserah kamu deh." ucap dokter Risa sambil memainkan laptop nya.
bersambung....
Hai kakak semua yang udah mampir. terima kasih sudah mampir, sebelum lanjut baca
jangan lupa, kasih vote, like dan komen nya.
terima kasih ( ◜‿◝ )
prof Dr Aditia Wijaya ( Kim rae won)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!