NovelToon NovelToon

Istri Kedua Ustadz Tampan

Prolog

💞

Zahra Khumaira

Gadis berusia 23 tahun mahasiswi di salah satu universitas Islam di kota P jurusan manajemen dakwah, anak kedua dari keluarga konglomerat Bima Arya dan Ariyani. Kakak laki-lakinya Fahri telah menikah dengan Aisyah dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Fais.

Zahra gadis pemalu berakhlak mulia memiliki paras yang rupawan, hingga banyak lelaki yang berlomba ingin mengkhitbahnya. Tapi hati tidak bisa memilih dimana dan bersama siapa akan berlabuh. Hatinya sudah terkunci pada sosok dosen/ustadz tampan di fakultasnya yang naas nya adalah pria beristri.

Hasan Maulidi

Lelaki berusia 29 tahun berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas Islam di kota P, beliau juga adalah ustadz muda yang dimiliki departemen agama. Hasan memiliki perawakan yang ideal bak model, tingginya 175 cm membuatnya terlihat gagah. Sayangnya,Hasan telah menikah dengan gadis pilihan keluarganya, mereka dijodohkan karena tidak ada pacaran dalam kamus keluarga mereka yang notabenenya adalah keluarga ustadz. Mereka belum dikaruniai buah hati, Sarah beberapa kali mengalami keguguran.

Sarah

Wanita berusia 28 tahun, usianya setahun lebih muda dari suaminya ustadz Hasan. Anak tunggal dari keluarga pemilik pesantren itu sudah menjalani kehidupan rumah tangga selama 2 tahun namun belum memiliki kesempatan untuk menimang buah hati. Sarah putus asa menunggu hadirnya buah cinta mereka, hingga terkadang ia mengusulkan suaminya untuk menikah lagi.

♦️♦️♦️

" Mas Hasan, sarapannya udah siap", Sarah membuka pintu kamarnya sambil mencari keberadaan suaminya.

"Iya, tunggu sebentar sayang, masih di ruang ganti", sambil mencari sapu tangan kesayangannya.

Mereka turun ke arah ruang makan bergandengan tangan, bak pengantin baru. Meskipun hanya dijodohkan tapi mereka sangat harmonis.

" Mas, gimana nih aku belum juga memberikan mu keturunan, kita harus gimana", Sarah cemas dengan kondisinya yang selalu mengalami keguguran.

Hasan terdiam, nampaknya dia juga bingung harus bagaimana. Kata dokter mereka baik-baik saja.

" Belum rezeki kita sayang, kalo sudah waktunya Insya Allah akan diberikan kepercayaan itu", jawab Hasan dengan tenangnya.

Terlintas dipikiran Sarah agar suaminya menikah lagi, untuk segera mendapatkan keturunan.

" Mas gak pingin nikah lagi?".

Sontak pertanyaan itu membuat Hasan tersedak.

"Uhuk.. uhuk.. kamu kok ngomong gitu sayang".

Sarah mengambilkan air minum untuk suaminya yang sangat kaget mendengar pertanyaannya.

" Maaf mas, mas gak apa-apa kan?"

" Gak apa-apa".

" Mas berangkat ya" sambil mengecup kening istrinya.

"Iya mas, hati-hati ya" Sarah mencium punggung tangan Hasan.

▪️▪️▪️

Kampus

Zahra terus menunduk sambil terus membaca buku ditangannya. Banyak yang kagum melihat kecantikan bak bidadari surga itu. Banyak yang menyapa Assalamu'alaikum dek, Assalamu'alaikum kak. Zahra memang cukup terkenal dikalangan senior maupun junior di kampusnya.

"Wa Alaikum salam" jawabnya singkat sambil tersenyum manis.

Bruk

"Astaghfirullah, maaf, maafin saya. Saya tidak melihat anda tadi", berlutut mencoba mengambil bukunya yang jatuh.

Lelaki itu mencoba membantu dengan mengambilkan bukunya yang terjatuh karena bertabrakan tadi.

"Astaghfirullah, maaf" ucap keduanya bersamaan karena tangan mereka bersentuhan disaat mencoba mengambil buku.

Tatapan mereka bertemu dan secepat kilat menundukkan pandangan lagi.

"Terima kasih, saya permisi" Zahra berjalan menuju kelasnya sambil terus menunduk.

▪️▪️▪️

Terima kasih sudah berkunjung ke novel perdana ku.

kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.

***Jangan lupa like n comments nya ya...

Rate juga di bagian sampul novel

⭐⭐⭐⭐⭐***

Penasaran

Hasan masih menatap kearah punggung seorang mahasiswi yang baru saja bertabrakan dengan nya.

"Wanita shalihah yang menjaga pandangannya", bergumam sambil menyunggingkan senyumnya.

▪️▪️▪️

"Zahra,, jadi siapa dosen pembimbing kamu?, tanya Salsa sahabat nya.

" Kalo gak salah pak Hasan Maulidi", sambil merapikan bukunya.

" Apa!, Pak Hasan?, dosen muda ganteng itu?", tanya salsa antusias.

"Apaan sih Sa, gak boleh genit gitu dong, jaga pandangan jaga perilaku", tutur Zahra.

"Iya,iya, Bu ustadzah, kagum aja kok sama pak dosen gak punya niatan lain 😁," salsa membela diri.

" Aku cuman ngingetin aja sebagai sahabat mu, kita perempuan harus jaga diri, bermartabat, jaga pandangan." Zahra memeluk sahabatnya itu.

"Assiaap", salsa memberi hormat pada sahabat terbaiknya itu.

"Sebenarnya aku lebih suka dosen pembimbing nya perempuan Sa, lebih enak Konsul nya", sambil memeluk tas ranselnya.

"Yah mo gimana lagi, kita kan gak bisa milih" jawab salsa.

"Tapi syukur Alhamdulillah ternyata pak dosen itu udah nikah katanya, jadi kalo Konsul bisa dengan istri menemaninya disamping",jelas Zahra.

"oh...." mulut salsa membentuk huruf o.

Mereka berjalan ke kantin untuk melepas dahaga sambil sesekali tertawa kecil.

▪️▪️▪️

"Sa, temani aku menghadap sama pak Hasan ya", bujuk ku.

"ok sayang, apa sih yang gak buat sahabat Jannah ku ini",ujar salsa.

Tok.. tok.. tok..

"Assalamu'alaikum pak", Zahra mencoba memberi salam

"Permisi pak, saya Zahra Khumaira mau Konsul", ujar Zahra lagi.

Kret....

Pintu terbuka munculah sosok dosen tampan.

"Wa Alaikum Salam, mari silahkan masuk.kalian berdua yang mau Konsul?" tanya Hasan.

"Tidak pak, saya hanya menemani Zahra saja, dia tidak bisa datang sendiri katanya", jawab Salsha

"oh begitu, mari silahkan duduk", Hasan terpesona melihat wajah Zahra sekilas yang terus saja menunduk.

"Astaghfirullah, bukan nya kamu tadi yang bertabrakan dengan saya di taman", selidik Hasan.

Zahra kaget dan langsung mengangkat wajahnya, pandangan mereka bertemu, Zahra tidak menyangka tadi pagi yang ditabraknya adalah dosen pembimbing skripsi nya.

"maaf pak, sekali lagi maaf, saya tadi kurang hati-hati".

"Iya tidak masalah, lain kali hati-hati ya" balas Hasan.

"Mana proposal nya coba saya lihat"

Zahra menyerahkannya sambil terus menunduk. "ini pak".

Pak Hasan memberi masukan (ini begini begini bla bla bla)

▪️

▪️

▪️

"Akhirnya selesai juga, ternyata pak Hasan ramah ya, masy muda udah jadi dosen,ustadz lagi. Masya Allah, idaman banget",ucap salsa.

Zahra menanggapi nya dengan tersenyum.

"yuk pulang", ajak Zahra pada salsa.

♦️♦️♦️

Dikediaman Hasan

"Assalamu'alaikum"

tok.. tok.. tok..

"Wa Alaikum salam,, suamiku sudah pulang kerja,, sini tas nya", berjalan masuk sambil menggandeng tangan suaminya.

"Mas mau minum apa, teh apa kopi?",tanya Sarah

"kopi aja sayang" sambil rebahan di sofa.

Sarah datang membawa kopi dan camilan. "ini mas".

"capek ya, sibuk banget ya seharian di kampus tadi?".

"Iya, lumayan sibuk, anak anak kan udah mo skripsi. jadi pada Konsul", jelas Hasan.

POV Hasan

*Setelah kepergian Zahra dari ruangannya, entah kenapa wajahnya terus saja lewat di benakku. Tingkahnya, senyumnya, semua begitu menarik perhatian.

"hhh ada apa dengan ku Ya Rabb, Astaghfirullah", sambil mengusap kasar wajahnya.

"Zahra Khumaira, nama yang cantik, sesuai dengan orang nya", gumam Hasan

"Begitu menjaga pandangannya, betapa beruntungnya yang menjadi imamnya kelak", Hasan terus bergumam tidak jelas soal Zahra*.

***Bersambung....

🙏🙏🙏***

Jangan lupa ya like n comment nya.

Terima kasih sudah mampir

Ternyata Oh Ternyata

***Assalamu'alaikum para pembaca sekalian.

Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk mampir ke novel author

🙏🙏🙏

Selamat membaca

▪️▪️▪️***

Hasan mendapatkan pesan di group alumni SMA nya, pesan berisi undangan dari Fahri sahabat nya. Undangan Tasyakuran aqiqah anak pertamanya.

Yup disaat Fahri nikah 3 tahun lalu Hasan tidak sempat menghadirinya, karena sedang melanjutkan S2 di Kairo.

"Sudah punya anak rupanya dia, Alhamdulillah, semoga bisa nular ya Rabb".

"Sayang, udah tidur ya?", tanya Hasan

"Belum mas, masih nonton ceramahnya ustadz Adi Hidayat".

"Besok kita di undang ke tasyakuran aqiqah anaknya sahabat mas waktu SMA"

"Jam berapa mas?", Sarah bertanya sambil meletakkan HP nya di atas nakas.

"Jam 10 sayang, tapi sebelum itu kita mampir ke toko dulu beli hadiah buat dede bayinya." ucap Hasan.

Terdengar suara napas Sarah yang teratur menandakan dia sudah berada di alam mimpi, Hasan tersenyum dam mencium kening kekasih halalnya itu."mimpi indah sayang".

Jam 3 dinihari seperti biasanya Hasan menyiapkan diri untuk shalat tahajud bersama.selesai tahajud mereka mengaji menunggu datangnya waktu subuh dan shalat berjamaah lagi.

Selesai shalat Sarah bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

▪️▪️▪️

Dikediaman Bima Arya

"Halo kesayangan Tante, gemes deh" Zahra menggendong Fais dan menghujaninya dengan ciuman.

"Sini dek,, Fais mo ***** dulu, biar nanti pas acara gak nangis", Aisyah mengambil Fais dari Zahra.

" Bang Fahri mana kak?" Sambil celingak-celinguk mencari keberadaan kakaknya.

"Tuh di taman, katanya mo nungguin sahabatnya", jawab sang kakak ipar.

"Abang.. !", Zahra sengaja membuat kakaknya terkejut.

"Astaghfirullah dek, kamu ya bikin jantung kakak mau copot", sambil mengelus dadanya dan memeluk adik semata wayangnya.

"Abisnya serius bener liatin hpnya", ejek Zahra

"Ini lo dek, sahabat kakak waktu SMA minta di shareloc alamat rumah kita, takut nyasar katanya", terang Fahri.

"Ooooo...", Zahra menanggapi nya dengan ber- o ria.

"awas lho ntar lalat masuk, mulutnya dibuka lebar banget", timpal Fahri.

Mereka berdua bersenda gurau,tertawa kecil. Yup Zahra hanya bisa tertawa lepas jika bersama keluarga dan sahabatnya.

Nampak dari pintu gerbang sepasang manusia berjalan kearah mereka, si pria tertegun tatkala melihat sosok wanita yang tengah bercengkrama dengan sahabatnya dan tertawa lepas.

"Zahra!", refleks Hasan bergumam

"Siapa mas, kamu kenal?", tanya Sarah.

"mahasiswi bimbingan aku, sayang", jawab Fahry santai.

"Jadi, dia istri Fahri..??" itu yang terlintas dibenak Hasan

"Assalamu'alaikum", sapa mereka

"Wa Alaikum salam,,eh Hasan dah nyampe rupanya" jawab Fahri.

Zahra benar-benar terkejut,, tawanya langsung terhenti, kembali seperti Zahra yang di kampus.

"iya,, sengaja datangnya cepat biar bisa ngobrol dulu, udah lama kan kita gak ngobrol-ngobrol", sahut Hasan

"Lo, dede bayinya mana, kok gak sama papa mama nya disini?", giliran Sarah yang bertanya.

"oh iya Fais lagi ***** di dalam sama mamanya, kenalin ini Zahra Ade kesayangan gue satu-satunya," Fahri mencoba menjelaskan.

"oh,,yang waktu kita SMA dia masih SD kelas 6 itu ya, yang sering kuncir rambut", tanya Hasan antusias.

"kok beda ya, pantesan gak ngenalin, padahal dia ini mahasiswi bimbingan ku", jelasnya lagi.

"beneran dek..??? pantesan langsung ciut nyalinya, dosennya rupanya", sindir Fahri.

Zahra refleks mencubit pinggang kakaknya yang jahil. Sambil tersenyum kikuk kearah Sarah.

Bersambung...

mohon kiranya kritik dan saran untuk kemajuan bersama novel ini.

Jangan lupa like, comments, dan beri rating ya dihalaman sampul novel

⭐⭐⭐⭐⭐

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!