Di kediaman keluarga Aurel, seorang gadis berusia 19 tahun ini masih tertidur lelap dengan paras cantiknya, beberapa menit kemudian, ia pun menggeliat ketika melihat hari sudah hampir siang dan akhirnya bersiap - siap segalanya.
"Sayangg, apa kamu sudah bangun nak? " Tanya Anggi yang tak lain mommy Aurel.
"Sudah mom, ini juga lagi mandi". Ujar Aurel.
"Yasudah mommy tunggu kamu dibawah yaa syang". Ujar mamah Anggi.
"Iyaa mom". Ujar Aurel.
Setelah beberapa kemudian , akhirnya Aurel turun dari anak tangga sambil menyapa kedua orang tuanya.
"Pagii mom, dad". Sapa Aurel.
"Pagii sayangg" Ujar mereka berdua.
"Sarapan dulu sayang". Ujar Mommy Anggi.
"Iyaa mom". Ujar Aurel.
Dan beberapa saat kemudian mereka pun selesai sarapan.
"Sayangg, kamu berangkat naik mobil sendiri yaa" Ujar Daddy Andri.
"Ngga dad, Aurel berangkat naik taksi aja pah". Ujar Aurel.
"Kenapa kamu berangkat naik taksi kalo kamu punya mobil sayang?". Tanya Daddy Andri pada Aurel.
"Karena Aurel ngga mau terlihat sombong pahh". Ujar Aurel.
"Yasudah kalo kamu maunya begitu na". Ujar Daddy Andri pasrah.
"Aurel berangkat yaa dad mom". Ujar Aurel kepada orangtua nya.
"Iyaa sayang hati - hati di jalan nya yaa". Ujar Mommy Anggi pada Aurel.
"Iya mom". Ujar Aurel sambil mencium punggung tangan orangtua nya.
Selama perjalanan nya ke Kampus Universitas Indonesia, Aurel belajar di dalam taksi sebelum sampai ke Kampus nya dan beberapa saat kemudian.
"Neng, udah nyampe". Ujar pak sopir.
"Ohh iyaa ini uang nya pak". Ujar Aurel.
"Neng, uangnya kelebihan". Ujar pak sopir.
"Buat bapak aja pak". Ujar Aurel tersenyum ramah.
"Terimakasih neng". Ujar pak sopir.
"Iyaa sama - sama pak, kalau gitu saya masuk dulu yaa pak". Ujar Aurel.
"Iyaa neng semoga neng sukses yaa". Ujar pak sopir.
"Iyaa makasih pak". Ujar Aurel.
Disaat Aurel jalan menuju kelas, ia melihat Kevin yang selalu ia kagumi dan tanpa sadar sekarang Kevin berada di depannya.
Brukk!!
"Maafin aku ngga sengaja". Ujar Aurel.
"Kalo jalan pake mata dongg". Ujar Kevin membentaknya.
"Iyaa maafin aku Arya". Ujar Aurel penuh permohonan.
Kevin menatap tajam gadis yangg ada di depannya karena, baru pertama kali ada yang menyebutnya dengan sebutan Arya.
"Minggirr!!". Ujar Kevin teriak.
"I.. iya silahkan". Ujar Aurel gugup.
Sebelum ke kelas Kevin membalikkan badan.
"Jangan sekali - kali lo panggil gue Arya, gue engga sukaa!!". Ujar Kevin teriak.
"I.. i.. iyaa ngga akan koo maaff". ujar Aurel sangat gugup.
Kini, Aurel berjalan menuju kelas dan bertemu sahabatnya yang tak lain Cindy, Nita dan Dina.
"Aurel , are you okay?". Tanya Cindy.
"Aku Gapapa ko Cindy". Ujarnya sambil tersenyum.
"Jangan bohong Babby aku tau kamu menyembunyi kan sesuatu dari kita". Ujar Dina yang selalu tepat jika berbicara.
"Ehh.. eng.. engga kok". Ujar Aurel gugup.
"Kenapa gugup gitu sih Rel?". Tanya Nitaa ikut bicara yang sedari tadi menyimak. "Yaudah deh aku bilang, tadi aku ngga sengaja nabrak Kevin saat perjalanan menuju kelas". Ujarnya.
"APAA!!!". Ujar mereka bertiga.
"Serius kamu Rel?". Tanya Cindy.
"Terus dia bilang apa Rel?". Tanya Nita.
"Iyaa Rel dia bilang apa sama kamu, atau dia memarahi kamuu Rel". Tanya Dina.
Pertanyaan dari ketiga sahabatnya membuat kepala nya pusing, ini lah alasan Aurel tidak menceritakan karena takut sahabat nya akan menanyakan nya dengan banyak pertanyaan.
"Udah lah ngga usah di bahas lagii lagian aku yg salah wajar aja dia bentak akuu".Ujar Aurel.
"Apaa! kamu dibentakk, emang dasar tuhh cowok". Ujar Nita.
"Udah kalian jangan marahin dia". Ujar Aurel pada mereka.
"Kenapa sihh kamuu padahal kamu yang di bentak nya lohh, ko kamu bela lelaki songong itu Rel?". Tanya Cindy.
"Yaa kalian tau sendiri aku orangnya kaya gimana". Ujar Aurel.
"Yaudah deh Rel". Ujar mereka.
Mereka pun akhirnya duduk ke tempat masing - masing karena kelas akan dimulai.
~Jangan terlalu mencintai, karena itu menyakitkan pada akhirnya~
#Perjuangan Cinta Aurelia
Jangan lupa Vote, Like and Comment yaa gays ditunggu:)
Bel istirahat pun berbunyi, semua mahasiswa berlalu lalang keluar berbeda dengan Aurel dan ketiga sahabatnya ini dan mereka terlebih dulu diskusi sebelum keluar kelas.
Cindy menghampiri Aurel dan kedua sahabatnya itu.
"Ke kantin yuuu, laper nihhh" Ajak Cindy.
"Hahaha yuuu!!" Jawab Dina dan Nita bersemangat.
Sementara Aurel hanya diam tanpa menjawab ajakan Cindy.
"Kamu kenapa sih Aurel?" Tanya Cindy.
"Ehh.. eng.. engga kok". Jawab Aurel.
"Kenapa sih Rel, engga biasanya kamu kaya ginii sama kita".Ujar Nita.
"Iyaa Rel kamu bilang sama kitaa kamu kenapa?". Ujar Dina.
"Emm.. sebenernya aku menyukai Kevin". Ujar Aurel.
"APAA!!!". Ujar mereka bertiga.
"Yang bener ajaa kamu Rel, masa suka sama cowok songong, dingin datar sama suka membentak yaa walaupun dia tampan tapi kita engga ngaruh sama orang yang sikapnya gituu". Ujar Cindy menjelaskan.
"Kenapa kamu bisa suka sama dia sihh Rel, kamu itu cantik, baik, dan cocok sama yg baik lagi ngga kaya si Kevin ituu". Ketus Nita.
"Iyaa bener apa kata merekaa Rel, kamu gk boleh suka sama cowok ituu!!". Tegas Dina.
"Habisnya gimana aku suka sama diaa". Ujar Aurel.
"Apa sih baiknya dia Rel". Ujar Cindy sebel.
"Aku tau walaupun dia dingin, datar sama suka bentak orang tapi aku tetap menyukainya". Ujar Aurel.
"Terserah kamu aja deeh kitaa dukung, tapi awas aja kalo tuh cowok bikin sahabat aku sakit hati huhh". Ujar Cindy.
"Bener bangett" Ujar Nita dan Dina.
Mereka pun kini tidak jadi ke kantin karena bel masuk berbunyii , akhirnya mereka pun melanjutkan kelasnya. Dan setelah beberapa jam kini kelas berakhir dan mereka akan pulang.
Brukk!!
"Maaff maaff aku ngga sengaja". Ujar Aurel sambil menunduk.
"Lho lagii, kenapa sihh lho kalo jalan engga pake lihat - lihat !!". Ujar Kevin membentak yang tak lain orang yang disukai Aurel.
"Ehh, biasa ajaa kalii dia juga udah minta maaf sama lho kan!!". Ujar Cindy.
"Engga punya hati bangett sihh lho Kevin!!". Ujar Nita kesal.
"Tauu tuh bisa nya ngebentak, ngga bisa lembut dikit napaa jadi cowok". Ketus Dina.
"Udaah gausah ribut, aku yang salah ko bukan Kevin" Ujar Aurel lembut.
"Tuhh denger dia aja yg ngaku salahh bukan gue yang salah kan!!". Ujar Kevin.
"Udahh stoopp jangan lagi dibahas mending kitaa pulangg ajaa yaa, maaf yaa Kevin sekali lagii aku minta maaf sama kamuu". Ujar Aurel sambil menunduk.
Dan mereka berempat meninggalkan Kevin seorang diri.
Gue tau sebenernya lho itu cantik Aurel, tapi gue juga takut Rel kalo gue ungkap yang sebenernya. Gue sebenernya suka sama lho Aurel, gue takut lho ngga suka sama guee Rel. Gue bersikap gitu sama lho biar gue ngga terus berada di dalam perasaan ini. Batin Kevin.
Ternyata Kevin sebenernya bisa lembut, cuma terhadap Aurel dia bersikap seolah dia itu dingin, datar dan suka membentak. Namun, dalam hati terdalam sebenernya ia juga tidak tega melakukan semua ini terhadap Aurel, tapi mau bagaimana lagi Kevin takut trauma atas perlakuan mantan kekasih nya itu terhadap Kevin.
_____________________________________________
Aurel pun sampai di perkarangan rumah nya dan masuk ke dalam menghampiri mamah nya.
"Aurel pulang". Ujar Aurel.
"Kamu sudah pulang sayangg, yaudah kamu ke kamar terus mandi sayang ntar ke bawah yah ada yang mau daddy sama mommy bicarakan". Ujar Mommy Anggi.
"Emang mau membicarakan apa mom?". Tanya Aurel.
"Ntar kamu akan tahu sayang sekarang kamu naiklah ke kamar sayang". Ujar Mommy Anggi.
"Baiklah Aurel ke atas dulu yaa mom". Ujar Aurel pada mamahnya.
Sesampainya di kamar, Aurel merebahkan dirinya di kasur sebentar.
Sampai kapan kamu terus bersikap dingin ke aku Kevin, tahukah kamu aku sangat menyukai mu walaupun sikap kamu yang dingin itu. Batin Aurel.
Kinii, Aurel telah mandi dan turun ke bawah menghampiri kedua orangtua nya.
"Sini sayang, daddy mau bicara" Ujar papah Andri.
"Bicara apa ya dad?". Tanya Aurel.
"Sebenernya daddy sama mommy kamu telah menjodohkan kamu dengan anak sahabat daddy nak, semoga kamu bersedia yaa sayang besok keluarga nya akan datang kemari". Ujar Daddy Andri.
"APAA!! di jodohkan dad? tapi ini bukan zaman Siti Nurbaya, lagian Aurel lagi suka seseorang pah mahh" Ujar Aurel.
"Sayang kamu tau kan daddy dan mommy kamu tidak pernah meminta apapun sama kamu Aurel, kitaa cuman ingin kamu memenuhi keinginan kedua orangtua mu ini". Ujar Mommy Anggi sendu.
Memang benar mereka tidak meminta apapun kepadaku selama ini, apaa aku harus menerima perjodohan inii? ahh yasudah lebih baik aku turuti kemauan mereka berdua, lagi pula ini buat kebahagiaan dia sendiri. Batin Aurel
"Baiklah Aurel akan menerima perjodohan ini mom dad". Ujar Aurel lembut.
"Terimakasih sayang". Ujar mereka.
"Iyaa sama - sama dad mom, yaudah kalau gitu Aurel ke atas dulu yahh". Ujar Aurel sembari pergi meninggalkan orangtuanya.
Sesampainya dikamar, Aurel merenungkan perasaan nya pada Kevin.
Apakah aku harus menghapus perasaan ini terhadap Kevin, aku benar benar tak sanggup tapi aku juga tak tega melihat mamah sedih. Ya sudah lebih baik aku coba melupakan perasaan ini terhadap Kevin , lagipula dia juga tidak mungkin mau menerima aku". Batin Aurel sambil menangis sejadi - jadinya.
~Melupakan memang sulit, namun lebih sakit ketika kita mengingat kembali~
#Perjuangan Cinta Aurelia
Jangan lupaa Vote, Like and Comment yaa gays ditunggu :)
Dirumah Kevin sedang berkumpul di ruang makan, dan kedua orang tua nya membahas soal perjodohan anaknya.
"Nak, mommy mau bicara sama kamu". Ujar Linda yang tak lain mommy Kevin.
"Emang bicara tentang apa mom?".Tanya Kevin pada Linda.
"Daddy dan mommy mu akan menjodohkan mu dengan anak sahabat daddy Kevin, apa kamu mau menuruti permintaan kami?". Timbal sang daddy.
"APA!! dijodohkan!? aku ngga bisa daddy, aku ngga mau dijodohkan sama orang yang ngga aku kenal". Ujar Kevin sedikit membentak.
"Terus kapan kamu akan mengenalkan perempuan kepada mommy sayang? Selama ini kamu selalu saja menghindari pertanyaan mom Kevin". Ujar Linda sendu
Bener sih yang dikatakan mommy selama ini aku belum pernah mengajak perempuan ke rumah, yaa karena aku mencintai satu wanita yaitu Aurelia. Batin Kevin
"Baiklah aku akan menuruti keinginan daddy dan mommy". Ujar nya lesu.
"Percaya sama mommy, ini demi kebaikan kamu nak". Ujar mommy nya.
"Daddy yakin kamu ngga akan menyesal Kevin, setelah kamu melihat siapa yang akan menjadi jodoh kamu. Dan siang ini kita akan kerumah nya". Ujar daddy.
"Baiklah mom dad, Kevin ke atas dulu ya".
Tanpa menunggu jawaban Kevin naik ke atas.
Sesampainya di kamar, Kevin merebahkan diri nya dan merenungkan semuanya.
Apakah harus aku temui orang yang akan menjadi jodohku, tapi aku mencintai Aurel. Aahhh entahlah lebih baik aku menurut saja. Batin Kevin.
_____________________________________________
Keesokan harinya Kevin dan keluarga nya datang ke rumah sahabat daddy nya. Walaupun Kevin menerima, tetapi hatinya tak menerima.
Tok.. tok.. tok
"Sepertinya mereka sudah datang dad". Ujar Mommy Anggi.
"Yasudah daddy akan membuka pintu, mamah suruh Aurel bersiap - siap dan kebawah yaa" Ujar Andri.
"Baiklah dad". Ujar Anggi sambil meninggalkan ruang tamu.
Sesampainya di kamar Aurel, Anggi pun memanggilnya dari luar.
"Sayang, buka pintunya nak". Ujar Mommy Anggi.
"Ada apa mom?". Tanya Aurel.
"Apa kamu lupa sayang, sekarang kamu akan bertemu dengan orang yang mamah dan papah jodohkan". Ujar Mommy Anggi.
"Ahh.. iyaa mom aku lupa" Aurel cengengesan.
"Yasudah kamu siap - siap gih dan turun kebawah ya sayang, mommy tunggu". Ujar Anggi diangguki Aurel.
Setelah bersiap - siap , Aurel kini menuruni anak tangga karena kedua orangtuanya menunggu di ruang tamu. Dan setelah ke ruang tamu.
Aurell, Kevin. Batin mereka berdua.
"Sayang sini duduk nak". Ujar Mommy Anggi.
"Baiklah mom". Ujar Aurel.
Ada sedikit rasa senang dan takut, senang yang dijodohkan adalah orang yang dia suka dan takut jika Kevin tidak menerima setelah melihatnya. Pikir Aurel.
"Linda, kenalkan ini putri saya satu - satu nya namanya Aurel". Ujar Mommy Anggi.
"Cantik sekali seperti kamu dulu Anggi". Ujar Mommy Linda.
"Kamu juga cantik Lin". Ujar Mommy Anggi.
Melihat kedua orangtua mereka akrab menjadi pertanyaan Kevin maupun Aurel.
"Sayang, sapa om Martin sama tante Linda". Ujar Mommy Anggi.
"Hallo om tante". Ujar Aurel tersenyum manis.
"Hallo sayang, duduk disini sama tante". Ujar Mommy Linda.
"Ba.. baiklah tante". Ujar Aurel gugup.
Mereka pun kini berada di suasana serius karena membahas soal perjodohan, pertunangan dan pernikahan Aurel dan Kevin.
"Langsung pada intinya kedatangan saya sekeluarga ingin menjodohkan anakmu dengan anak saya, sesuai kesepakatan kita dulu jika anak kalian perempuan kita akan menjodohkan mereka". Ujar Martin panjang lebar pada Andri.
"Sekarang bagaimana akan kah kalian berdua menerima perjodohan iniii?". Tanya Mommy Linda.
"Sekarang keputusan ada ditangan anak kita". Ujar Daddy Aurel.
"Sayang, apa kamu mau nak?". Tanya Mommy Anggi.
"Aku menurut saja karena ini kebaikan buat aku sendiri". Jawab Aurel dengan lembut.
"Bagaimana dengan kamu Kevin?". Tanya Daddy Martin.
"Aku mau dad karena ini demi kebahagiaan kalian berdua dan kebaikan aku". Jawab Kevin tegas.
Sesudah membicarakan soal perjodohan, pertunangan, dan pernikahan. Keluarga Kevin pun pamit undur diri. Pertunangan mereka akan dilaksanakan setelah ujian mereka selesai dan pernikahan mereka pun setelah mereka lulus kuliah.
~Terkadang tidak mungkin menjadi mungkin, begitupun sebaliknya~
#Perjuangan Cinta Aurelia
Jangan lupa Vote, Like, Comment and vote yaa gays:) aku tunggu :)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!