NovelToon NovelToon

Tanda Mata Langit

Chapter 01 : Pendekar misterius

Di Dunia ini terdapat suatu hal yang yang tidak bisa di nalar oleh akal Manusia. Hewan, tumbuhan dan manusia itu sendiri hidup dengan berdampingan.

Namun, di samping itu ada makhluk tak kasat mata yang selalu berkeliaran di samping mereka.

Dahulu kala di surga. Dewa, malaikat, Setan dan para Jin hidup rukun dalam satu kehidupan. Namun, pada satu ketika Setan dan Jin berkhianat dan membuat mereka keluar dari Surga untuk menetap di dunia manusia.

Tujuan nya tak lain dan tak bukan untuk menciptakan Siluman-siluman yang akan menguasai seluruh Negeri. dan menghancurkan keberadaan Manusia yang Hidup disana.

****

Beberapa ratus tahun lalu, berdirilah sebuah Negeri yang cukup besar. Memiliki banyak penghuni yang di pimpin oleh satu orang Raja yang dermawan. Namun, pada satu ketika ada sebuah kejadian yang tidak akan pernah terlupakan di Negeri itu.

Kerajaan yang makmur dan sejahtera itu di serang oleh musuh dari Kerajaan Iblis yang di pimpin oleh Seorang Raja yang kejam dan keji.

Karena kekuatan yang di kerahkan oleh Raja Iblis dan pasukannya yang terlalu banyak, membuat Kerajaan Singtan goyah.

Di saat goncang-gancing terjadinya pertarungan datanglah dua orang Pendekar yang tidak di ketahui siapa nama nya, Mereka sama-sama mengenakan jubah berwarna merah namun, sedikit terlihat pakaian yang di kenakan nya berwarna Hitam.

Mereka datang di tengah-tengah pertarungan yang sengit, Kerajaan Singtan yang sudah tidak mampu lagi melawan karena pasukan dari Raja Iblis sangat banyak dan terlalu kuat.

Dengan menggunakan pedangnya salah seorang Pendekar yang tidak di ketahui asal-usulnya itu membunuh Raja Iblis dan sedang kan partner dari pendekar itu membunuh pasukan dari Raja iblis.

Saat kejadian itu berlangsung Kaisar Yousa Sin sedang terluka parah, sehingga dia tidak dapat melawan lagi. setelah membantu Kerajaan Singtan Ke dua Pendekar itu pergi begitu saja.

Salah satu pendekar itu bernama Changyi, pria itu adalah titisan dari Dewa Langit. Dewa langit memerintahkan kepada Anaknya itu untuk turun ke bumi dan memberantas semua kejahatan yang selalu terjadi di dunia.

Sedangkan Haili adalah teman setia yang Changyi miliki di dunia ini, Mereka sudah bersama-sama sejak usia Haili menginjak 7 Tahun setelah kematian ke dua orang tua Haili yang mati karena di bunuh oleh sosok misterius yang bahkan sampai saat ini dia belum dapat menemukan pembunuh ke dua orang tuanya.

Oleh sebab itu pada saat terjadi nya pertempuran yang membuat Istana Singtan goyah karena Raja Iblis memang bukanlah lawan yang mudah untuk di hadapi, Changyi yang bersama dengan Haili kawan nya segera membantu dan melenyapkan Raja Iblis juga para sekutunya.

Setelah Mereka melakukan aksinya Changyi dan Haili kemudian menghilang begitu saja. Tidak ada satu pun orang yang dapat menemukan keberadaan ke dua Pria itu.

****

Lima tahun berlalu.

Istana Singtan masih berdiri dengan sangat kokoh, seluruh Penduduk yang tinggal di dekat Istana tidak akan pernah bisa melupakan kejadian di masa lima tahun yang lalu.

Begitu pula dengan Kaisar Yousa Sin, hingga dia sangat ingin berjumpa dengan Pendekar misterius itu, kejadian di masa yang kelam bagi Keluarga Kerajaaan terutama Kaisar Yousa Sin yang tidak akan pernah bisa ia lupa kan begitu saja.

Kabar tentang kesaktian Pedang yang digunakan oleh pendekar misterius itu sudah sangat meluas bahkan para Pangeran, Iblis serta Siluman yang berada di penjuru Negeri pun mencari-cari keberadaan Pedang itu.

Menurut beberapa orang-orang besar seperti orang yang mengerti arti sejarah berkata bahwa Pedang itu adalah milik dari Dewa Langit. Yang bernama Yu Huang, Pedang itu sendiri memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, orang- orang menjuluki nya dengan sebutan Pedang Jiwa. Namun, mereka pernah mendengar Legenda tentang titisan dari Dewa Yu Huang akhirnya beberapa orang berasumsi bahwa Pedang yang melegenda itu, sedang berada di tangan anak dari Dewa Yu Huang.

Mereka mempercayai siapa pun yang menggunakan Pedang itu maka dia akan menjadi Seseorang yang sangat kuat dan hebat, tidak akan ada satu pun orang yang dapat mengalahkannya.

Namun, kabar tentang Pedang yang melegenda itu tidak membuat para Penduduk Desa melupakan hal yang pernah terjadi pada Puteri tunggal dari kaisar Yousa Sin. Yang sangat cantik dan manis, meskipun sudah 5 Tahun berlalu seperti nya Kaisar dan Permaisuri sangat berhati-hati dalam menjaga puteri nya itu.

Hidup menjadi seorang Puteri dengan memiliki masa lalu yang kelam membuat puteri Yumika menjadi anak yang terkekang.

Di dekat Hutan Syan.

Yumika Xia Sin sedang bermain di dekat hutan, dia adalah Seorang Puteri tunggal dari Kaisar Yousa Sin.

Gadis itu sangatlah manis, memiliki sifat yang agak sedikit manja namun sangat penyayang.

Hampir setiap hari Gadis itu selalu bermain didekat Hutan sambil di ditemani oleh pelayannya.

"Tuan Puteri, tolong berhati-hati lah." Ucap Pelayan yang menemaninya.

Yumika melirik pelayannya yang berada dibelakang, sambil tersenyum manis dia menjawab ucapan Pelayannya.

"Iya, aku akan berhati-hati, tidak perlu mengkhawatirkan ku."

Saat Seorang Pelayan itu tengah memperhatikan Yumika yang sedang bermain didekat Hutan. Seorang Prajurit Istana tiba-tiba datang menghampiri pelayan Yumika.

"Selir limas memanggil mu, segeralah kau menghadap padanya." Ucap prajurit

"Baik lah, tolong awasi Puteri Yumika."

Ucap pelayan itu sambil melirik Prajurit istana. Segera dia berjalan meninggalkan Yumika dan menemui selir limas.

Yumika melihat sebuah Kupu-kupu yang sangat cantik dengan sayap berwarna biru laut, yang hinggap di sebuah Bunga.

Dengan hati-hati dia mencoba untuk menyentuh Kupu-kupu itu, namun Kupu- kupu itu berhasil lolos darinya. Kupu- kupu itu terbang tinggi, Yumika memperhatikan Hewan cantik itu.

Dia sangat menyukainya, hingga tanpa disadari olehnya. dia telah memasuki hutan terlalu dalam.

Dia juga kehilangan Kupu-kupu cantik itu, sekarang dia tidak tau harus berbuat apa.

"Ah, dimana aku? bagaimana ini, aku tidak tau arah jalan pulang ke Istana."

Sambil terus berjalan, Yumika melihat sekeliling. Pepohonan yang besar menjulang tinggi sampai menutupi langit.

Semakin dia melangkah suasana didalam hutan semakin gelap.

"Pelayan Si! Kamu di mana? Ku mohon tolong aku."

Teriak Gadis itu dengan panik dan takut, sampai pada akhirnya dia mendengar suara Auman Singa yang mendekat kearahnya.

Yumika sangat terkejut melihat seekor Singa yang sangat besar datang menemuinya.

"Tolong jangan mendekat padaku, ku mohon."

Yumika sangat ketakutan dia terus berjalan mundur sampai dia terjatuh ke tanah dan membuat pakaiannya kotor.

Chapter 02 : Pertemuan antara puteri Yumika dan geisya

Singa itu terus mendekat ke arah Yumika yang sangat ketakutan, dengan tatapan menyeramkan Singa itu sepertinya sudah siap untuk menyantap Tubuh Yumika.

Hewan buas itu semakin mendekati Yumika yang berada di bawah Pohon, sambil terduduk lemas dia hanya mampu memejamkan Mata.

Berteriak pun percuma tidak akan ada Orang yang mendengar nya.

"Tu...tuan singa yang baik, tu..tubuh ini tidaklah enak, sangat alot, tidak memiliki Gizi jika kau memakan Daging ku." Ucapnya dengan ketakutan.

Gadis itu menyentuh kedua lututnya dengan gemetar, sampai Singa itu menghentikan langkahnya, karena perintah dari suara Seseorang Wanita.

"Diego, hentikan kau membuatnya ketakutan."

Yumika terkejut dia mencari siapa orang yang telah berbicara pada Singa itu, hanya sebuah suara yang di dengarnya tanpa dia tau siapa Orangnya.

Tak lama suara tapakan kaki yang mendarat ke tanah terdengar, seorang wanita yang sangat cantik, dengan rambut terikat satu mengenakan pakaian berwarna putih datang dari balik Tubuh Singa itu.

Wanita itu mendekati Yumika yang sedang ketakutan itu. Sambil menjulur kan tangannya, dia tersenyum pada Yumika.

"Apa kau baik-baik saja, tidak perlu takut dia adalah teman ku, terkadang dia memang sangatlah usil, jadi siapa namamu?." Tanya Gadis itu.

Yumika menatap Gadis itu segera dia menggapai uluran tangannya dan bangkit dari duduk nya.

"Namaku Yumika, aku tersesat bisakah kau membantu ku?." Ucap nya.

"Tentu saja Yumika, aku akan membantu mu. Tetapi, sepertinya jika ku lihat dari Pakaian mu kau adalah Seorang Puteri."

Sambil memperhatikan Yumika yang berada di depannya.

"Benar, aku adalah Seorang Puteri dari Kerajaan Singtan, lalu siapa namamu?." Ucap Yumika.

"Kerajaan Singtan." Dalam benak Gadis itu.

"Kau bisa memanggil ku Geisya." Ucap Gadis itu.

"Oh, terimakasih Gey kau telah membantu ku."

Dengan senyum manis gadis itu memandang Geisya.

Dengan cepat dia membalikkan tubuhnya, dia berjalan menghampiri Singa besarnya itu.

Geisya meletakkan tangan nya pada tubuh Singa miliknya itu, segera dia menaiki Tubuh Hewan besarnya dengan cepat.

Yumika hanya memperhatikan Geisya yang berada di atas tubuh Hewan buas itu, Geisya melirik Yumika yang masih berdiam diri, dan memandanginya dari bawah.

"Apa yang kau tunggu, cepat naik." Ucap Geisya.

Yumika terkejut saat Geisya memerintahkan nya untuk menaiki tubuh Singa milik gadis itu.

"Apa kau yakin tidak akan ada masalah nantinya?." Ucap Yumika memastikan.

Geisya memandang Yumika dengan tatapan cuek dan dingin.

"Kau ingin pulang atau tidak?."

"Baik-baik, aku ikut dengan mu." Ucap Yumika dengan sedikit kesal.

"Huh dasar gadis es." Dalam benak Yumika.

Segera dia menaiki tubuh Singa itu dengan dibantu oleh Geisya yang mengulurkan tangannya untuk dijadikan pegangan oleh Yumika.

"Diego pergi dari sini." Ucap Geisya memerintahkan hewan besarnya itu.

Yumika yang terkejut menarik pakaian Geisya dengan erat. Tidak butuh waktu lama mereka sampai didepan Istana.

Geisya menatap suasana Istana Singtan yang sangat ramai.

"Mau sampai kapan kau menarik pakaian ku terus, kita sudah sampai buka mata mu. Pergilah ku rasa ayah dan ibu mu sangat mengkhawatirkan dirimu." Ucap Geisya.

Yumika dengan perlahan membuka matanya, segera dia melepaskan pegangannya, dan turun dari Tubuh Singa besar itu.

"Terimakasih Gey." Ucap Yumika.

Tanpa berkata apapun gadis itu pergi meninggalkan Yumika didepan Istana sendirian.

"Hmm, siapapun dia pastilah dia Orang yang baik." Ucap Yumika sambil berjalan memasuki Istana.

Chapter 03 : Tujuan puteri geisya mengembara

Salah seorang Prajurit yang tengah berjaga diluar Istana terkejut melihat kedatangan Puteri Yumika.

"Puteri Yumika sudah kembali." Teriak prajurit itu.

Kaisar dan Permaisuri yang berada didalam istana terkejut, segera mereka menemui puterinya yang berada di luar istana.

"Oh, Yumika kemana saja kamu nak. bunda sangat mengkhawatirkan mu." Ucap Permaisuri Azayika.

Perasaan panik dan khawatir dari dalam diri Permaisuri sangat terlihat jelas, dia memeluk erat tubuh puterinya dan mencium kening anak semata wayangnya itu.

"Aku hanya bermain sebentar, bunda dan ayah tidak perlu merisaukan ku, aku ini sudah lah dewasa, aku bisa menjaga diriku sendiri." Ucap Yumika meyakinkan bundanya.

"Tetap saja kami khawatir padamu." Ucap Kaisar Yousa Sin dengan sangat tegas.

Yumika hanya tersenyum memandang ayah dan bundanya yang begitu mengkhawatirkannya.

"Maafkan aku bunda, ayah." Ucap Yumika.

Ke dua orang tua Yumika hanya tersenyum memandang anaknya, Namun tidak lantas membuat mereka melupakan peraturan yang harus Yumika patuhi.

"Tidak masalah, sekarang yang terpenting kau baik-baik saja, ayo kita masuk." Ucap Permaisuri Azayika."

Akhirnya mereka memasuki Istana.

**

Didalam hutan Geisya sedang duduk di tanah sambil menyandarkan tubuhnya pada Singa besarnya itu.

"Hmm, Istana Singtan. Bukan kah itu adalah Istana yang lima tahun lalu pernah mengalami pertempuran dan seseorang membantunya dengan menggunakan Pedang Jiwa, siapa pemilik Pedang itu, apakah dia sudah tiada, jika benar berarti Pedang Jiwa itu hmm ada dua kemungkinan entah lenyap bersama pemiliknya atau di sembunyikan di suatu tempat, tetapi dimana? Semua orang sudah mencari kemana mana pedang itu namun tidak ada seorang pun yang dapat menemukan nya, entahlah lebih baik aku beristirahat dahulu."

Tak lama Geisya memejamkan mata nya, saat dia terpejam didalam mimpi nya terlihat sebuah tempat terpencil ,didalam hutan yang cukup jauh dari tempatnya sekarang. Namun, di dalam mimpinya dia melihat sebuah sinar yang menyelimuti kotak yang cukup besar terbuat dari pahatan kayu yang rapih berada diatas meja.

Pagi hari nya Geisya terbangun dari tidurnya dia mengingat kembali mimpinya semalam.

"Apa maksud dari mimpi ku? apakah itu ada kaitannya dengan Pedang Jiwa itu?, ah sebaiknya aku pergi untuk membersihkan diri terlebih dahulu." Ucap Geisya dengan yakin.

Segera dia duduk dan mengangkat tubuhnya untuk berdiri, Geisya menatap Singanya yang masih tertidur pulas.

Geisya berjalan menghampiri sungai yang berada tidak jauh dari hutan, dia membasuh tubuh nya dan meneguk air sungai yang jernih itu dengan ke dua tangannya.

"Ah segar sekali."

Tak lama dia selesai membersihkan tubuhnya dan kembali ke tempatnya semula, Singa miliknya menatap Geisya sangat lama.

"Ada apa ? apa kau lapar? pergilah cari makanan sana namun ingat jangan lupa untuk kembali." Ucap Geisya.

Kemudian Singa itu pergi meninggalkan Geisya, tak lama terdengar suara keroncongan dalam perut Geisya.

"Sebaiknya aku juga mencari makanan, hmm lapar sekali." Gumamnya sambil berjalan mencari buah-buahan segar di sekitar hutan.

Saat Geisya sedang mengambil beberapa buah segar yang berada di atas pohon. dia mendengar suara auman Singanya yang ketakutan.

Dengan segera Geisya menjatuhkan buah-buahan yang berada di tangannya itu, lalu pergi mencari hewan kesayangannya.

Suara Auman itu terdengar jelas dari dalam Hutan, Geisya berlari dan meloncati setiap dahan pohon satu demi satu dengan cepat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!