Dinda Chelseana Megalic putri bungsu dari pasangan Demian Megalic dan Diana Megalic, Dinda juga memiliki 2 orang kakak laki laki Devan Alexander Megalic yang merupakan saudara kembar Dinda, dan Deandra Reynard Megalic kakak tertuanya.
Hari ini hari pertama Dinda masuk sekolah di Indonesia sebelumnya Dinda tinggal dan Sekolah di Amerika dan tinggal bersama Omanya, dari kecil Dinda tinggal di Amerika dan di umur 17 tahun Dinda pindah ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan di Indonesia, tepatnya di HIGH SCHOOL MEGA STARLA satu sekolah dengan kembarannya Devan.
Hari ini Dinda sudah siap dengan seragam SMAnya ia pun langsung bergegas untuk sarapan karna mami papi serta kedua kakaknya sudah menunggu di meja makan
"Morning Semua...." ucap Dinda setengah berteriak
"Andin bisa gak sih gak teriak² emang ini hutan apa" ucap Devan ketus
Andin (Dinda) ialah nama panggilan sayang dari keluarganya
"Biarin weee" ucap Dinda seraya menjulurkan ludahnya pada Devan
"Morning mommy, morning daddy" ucap Dinda seraya mencium pipi kedua orang tuanya lalu beralih pada kakaknya
"Morning kak Dean kakakku yang paling ganteng" ucap Dinda yang mencium pipinya Dean
"Morning princesnya kakak" ucap Dean, sementara Devan yang gak di sama Dinda pun langsung cemberut Dinda yang melihat ekpresi Devan pun hanya terkekeh
"Kok cuman aku yang gak di sapa" ucap Devan Kesal pada Dinda
"Hehhh....kak Devan mau di sapa juga sama Andin" ucap Dinda yang terkekeh
"Baiklah, morning saudara kembarku yang paling ganteng"ucap Dinda seraya mencium pipinya Devan, Devan yang tadinya kesal sama Dinda ia pun langsung tersenyum dan membalas sapaan Dinda
" morning saudara kembarku yang paling bawel"ucap Devan yang mencium pipinya Dinda.
"Sayang hari ini kamu masuk sekolah di SMA yang sama kakak kamu" ucap Demian daddynya Dinda
"Di sekolah milik keluarga kita dad?" tanya Dinda pada daddynya
"Ia di sekolah milik keluarga kita" ucap Demian
"dad boleh gak kalau Dinda menyembunyikan identitas Dinda sebagai putri Megalic" tanya Dinda dengan hati hati ia takut mommy sama daddynya bakal marah dan gak setuju
"Memangnya kenapa sayang" ucap Diana lembut
"Ia din kenapa" ucap Dean
"Dinda cuman mau cari sahabat yang benar² tulus mau temenan sama Dinda mih, Dinda gak mau kalau mereka temen sama dinda itu hanya karna setatus keluarga Dinda mih pih kak" ucap Dinda yang meminta persetujuan dari keluarganya
"Kalau papi gimana kamu aja, kalau kamu maunya begitu" ucap Demian yang menuruti permintaan putrinya
"Mami juga sependapat sama papi" ucap Diana yang menuruti permintaan putrinya, Dinda pun melirik ke arah Dean untuk meminta persetujuan
"Kalau kakak gimana kamu aja, tapi kalau ada yang gangguin kamu atau jahatin kamu kakak gk mau tau dan kakak minta sama Devan untuk Dinda kalau kakak sampe tau Dinda ada yang jahatin kamu sendiri yang akan kakak hukum Dev" ucap Dean yang menatap tajam kearah Devan
"Iya, Devan akan jagian princess Megalic dengan baik" ucap Devan
"Gak perlu segitunya juga kali kak, Dinda juga bukan anak kecil lagi yang harus di jagain, lagian waktu di Amerika juga oma gak segitunya juga, kak Dean itu terlalu posesif" ucap Dinda yang langsung beranjak dari duduknya
"Andin yang di katakan kakak kamu itu ada benarnya juga, dan mami juga gak mau kalau sampe kamu ada yang jahatin" ucap Diana yang sependapat dengan Dean
"Terserah" ucap Dinda ketus
"Andin kamu berangkat bareng kak Devan" ucap Demian, Devan pun langsung beranjak dari duduknya yang hendak menyusul Dinda
"Mom, dad, kak, Devan berangkat dulu" ucap Devan yang langsung berlari
"Devan, bawa mobilnya jangan ngebut" ucap Diana yg setengah berteriak, Devan pun langsung mengacungkan jempolnya.
Devan dan Dinda pun langsung meluncur kesekolah mereka, cukup menghabiskan waktu 35 menit untuk sampai di sekolah mereka, saat di mobil Dinda tidak banyak bicara karna ia pokus sama ponsel miliknya dan saat sampai di sekolah Dinda meminta Devan untuk turun di depan gerbang sekolah mereka.
Sesampainya di sekolah Dinda turun dari mobil Devan pas di depan gerbang sekolahnya karna Dinda gak mau mengundang perhatian dari para siswa/i sekolahnya.
"Kak Devan, Dinda turun disini aja kak" ucap Dinda yang meminta untuk turun di depan gerbang sekolahnya
"Loh kenapa din" ucap Devan
Dinda pun langsung menatap tajam Devan " baiklah kamu boleh turun di sini tapi kakak gak akan langsung masuk kedalam sebelum kamu masuk"ucap Devan
"Baiklah terserah kak Devan aja, Dinda masuk dulu bye" ucap Dinda yang langsung keluar dari mobilnya Devan dan langsung masuk ke area sekolahnya.
Saat Dinda berjalan melewati para siswa/i banyak yang menatapnya hal itu yang bikin Dinda merasa risih dengan tatapan para siswa/i itu.
Dinda pun langsung masuk ke ruangan Kepsek yang gak lain orang kepercayaan Demian papinya untuk mengurus sekolah miliknya, Dinda pun langsung menemui kepsek itu.
"Permisi pak" ucap Dinda Ramah
"Iy masuk, kamu pasti Dindakan putri bungsunya tuan Demian"ucap Kepala sekolah yang gak lain namanya Pak Aryo
" iya pak, saya Dinda putri bungsunya keluarga Megalic tapi lebih tepatnya lagi saudara kembarnya kak Devan"ucap Dinda yang tersenyum tipis
"Ha.. Iy, pantesan wajah kalian sangat mirip ternyata saudara kembarnya Devan, tapi saya minta kamu jangan seperti Devan kelakuannya yah" ucap Pak Aryo
"O iy pak saya harap bapak tutupin identitas saya yah sebagai putri Megalic, saya gak mau para siswi disini pada dekatin saya hanya karna setatus keluarga saya" ucap Dinda
"Tapi gimana dengan...." ucap Pak Aryo yang ucapannya terpotong oleh Dinda
"Saya tau pak, keluarga saya juga udah setuju" ucap Dinda
"Baiklah kalau itu mau kamu, dan sekarang kamu masuk kelas....." ucap Pak Aryo yg terpotong lagi oleh Dinda
"Jangan satu kelas sama kak Devan pak, Dinda malas kalau harus satu kelas sama kak Devan" ucap Dinda yang seakan bisa baca pikiran pak Aryo
"ni anak tau aja apa yang mau saya bicarain" batin Pak Aryo
"Baiklah kamu masuk kelas XI IPA 2"ucap pak Aryo, Pak Aryo pun memanggil bu Lidya selaku wali kelasnya
Bu Lidya pun masuk ruangan kepala sekolah,setelah berbicara dengan kepala sekolah, Bu Lidya pun mengajak Dinda kekelasnya,
Sesampainya di depan kelas bu Lidya mengetuk pintu kelas, setelah itu ada ia berbicara pada guru yang mengajar di kelas itu, bu Lidya pun selesai berbicara pada bu Yuyun yang gak lain guru matematika disekolah itu, bu Yuyun pun mengajak Dinda untuk masuk kekelasnya.
" *siapa dia cantik banget "
"kayanya dia murid baru itu dech".
" wih murid barunya cantik banget, calon pacar gw tuh"
"biasa aja cantikan juga gw"
"palingan juga anak beasiswa kali tuh*"
itulah ocehan dari para siswa/i kelas itu, Dinda hanya cuek aja dan menghiraukan ucapan mereka
"anak anak kita kedatangan murid baru di kelas kita dia pindahan dari Amerika, apa kamu bisa berbahasa Indonesia" ucap bu Yuyun pada Dinda
"iy, saya bisa bahasa Indonesia, orang tuanya saya aja dari Indonesia" ucap Dinda datar
"baiklah kamu perkenalkan diri kamu pada teman teman kamu" ucap bu Yuyun yang menyuruh Dinda untuk perkenalkan diri.
"perkenalkan namaku Dinda Chelseana aku pindahan dari Amerika, aku harap kita bisa berteman baik" ucap Dinda
"haiiii....Dindaaaa....." ucap para siswa/i kelasnya
"baiklah Dinda, perkenalkan nama ibu Yuyun Septiani ibu mengajar matematika di kelas ini, kalau gitu kamu boleh duduk di bangku kosong sebelah Valeron" ucap bu Yuyun, Dinda pun langsung kaget ternyata sahabatnya di Amerika teman sekelasnya, dinda pun langsung duduk di sebelah Valeron, sedangkan Valeron hanya tersenyum lebar kearah Dinda sambil membisikan sesuatu pada Dinda.
"hai queen, akhirnya lo pindah kesini juga" bisik Valeron pada Dinda, Dinda pun menatap tajam kearah Valeron
"ok...ok...queen" ucap Valeron yang langsung pokus lagi pada pelajaran.
setelah pelajaran selesai dan jam istirahat pun telah berbunyi, pelajaran yang cukup membosankan pun udah di akhiri.
"queen kantin yuk, ada yang perlu gw bicarain" ucap Valeron pada Dinda yang sibuk membereskan bukunya.
"baiklah kita kekantin bareng, tapi lo yan teraktir yah" ucap Dinda,
yaps Dinda dan Valeron sudah temenan sejak mereka SMP, dan mereka pun dulu satu sekolah waktu mereka tinggal di Amerika, dan mereka pun cukup dekat tapi ada beberapa sahabat mereka pun yang masih di Amerika, Valeron pindah ke Indonesia lantaran bokapnya harus mengurus perusahaan yang berada di Indonesia, Dinda dan Valeron pun sempat satu SMA namun pas kelas 10 Valeron hanya satu semester di Amerika.
Saat Dinda dan Valeron hendak kekantin tiba² aja ada 2 cewek yang nyamperin Dinda.
"hai Dinda, kenalin gw Lita Grizellia Winata" ucap Lita yang menyodorkan tangannya
"Dinda" ucap Dinda cuek
"gw Keiza Calista Adriani, panggil aku Key" ucap Keiza yang juga menyodorkan tangnnya pada Dinda
"Dinda" ucap Dinda cuek
"Dinda kita kekantin bareng yuk" ucap Lita yang mengajak Dinda kekantin bareng, tapi sebelum Dinda menjawab Valeron mendahuluinya
"gak, Dinda bareng sama gw kekantin" ucap Valeron dingin
"yaudah kita barengan aja kekantin nya gimana" ucap Keiza
"Ngk" ucap Valeron datar
"hisshh.....nih cowok nyeselin banget sih" batin Lita
"Lita, Key gw duluan, lain kali aja kekantin bareng kaliannya, gw mau sama Verron" ucap Dinda, Valeron pun langsung menarik tangan Dinda, dan pergi kekantin.
saat dikantin mereka memilih meja yang berada di pojokan.
"Verron sakit tau lo main tarik² tangan gw" ucap Dinda yang kesal sama Valeron
"Sorry queen, udah donk jangan ngambek gw teraktir makan dech klo lo masih cemberut aja gw gak jadi teraktir nih" bujuk Valeron, namun Dinda masih cemberut
"baiklah Queen Dinda Chelseana, Valeron Willy Adyatama akan mengabulkan 1 permintaan" ucap Valeron yang berusaha membujuk Dinda
"beneran nih mau ngambulin permintaan gw" ucap Dinda Valeron pun hanya mengangguk
"permintaannya cukup simple temenin gw jalan jalan pulang sekolah seklian lo anterin gw kesuatu tempat" ucap Dinda yang menunjukan eyes pupilsnya pada Valeron.
"huh...baiklah..nanti pulang lo bareng gw, queen lo tunggu disini gw pesanin lo makan dulu" ucap Valeron yang langsung memesan makanan, gak lama Valeron pun dateng membawa 2 spaghetti Dan jus jeruk serta teh manis.
setelah itu Valeron duduk di kursi depan Dinda, mereka pun menikmati makanan mereka.
"o iya Veron lo tadi mau ngomong apa" ucap Dinda
"gw cuman mau nanyain soal perkumpulan kita yang di Amerika gimana queen" ucap Valeron
"suuttssss.....lo jangan keras² nanti ada yang dengar yon" ucap Dinda yang berbisik pada Valeron.
"hehhh.....sorry gw lupa" ucap Valeron yang tersenyum manis pada Dinda, saat Valeron tersenyum pada Dinda banyak yang melihat mereka, bahkan ada yang sampe terpana sama senyumnya mereka apalagi Valeron yang terkenal dingin dan gak pernah tersenyum.
"kalau soal itu gw serahin pada kak Sean dan yang lain" ucap Dinda
"berarti bisa donk kalau ntar malam kita ikut balapan, dan mulai kuasai area balapan, dan memperkenalkan Black Rose pada mereka, gimana queen" ucap Valeron yang mengajak Dinda untuk balapan.
"lain kali aja dech yon, gw belum ada motor" ucap Dinda
"soal itu gampang, lo tinggal pake motor gw aja gimana queen" ucap Valeron
"gimana nanti aja dech yon" ucap Dinda.
~•~•~•
Sementara di kelas Devan mereka baru saja selesai mengerjakan tugas mereka, mereka pun hendak pergi kantin, yaps mereka adalah Galaksi squad yang juga most wanted sekolah mereka beranggotakan 4 orang diantaranya Devan Alexander Megalic, Farel Ghiovano Aldebaran, Ares Aditya Saputra, Leonad Christian Sandro.
"gw dengar dengar hari ini murid baru di kelas sebelah" ucap Ares pada sahabatnya
"o iy katanya sih ceweknya cantik bro, lumayan gw bisa gebet" ucap Leonard
"gw gk bakal biarin lo gebet tuh cewek" ucap Devan ketus, yaps Devan gak rela kalau saudara kembarnya pacaran sama Leonard yang terkenal playboy.
"gw gak bakal biarin Andin pacaran sama mereka bertiga, merekakan terkenal fackboy dan playboynya gw gak mau kalau saudara kembar gw menangis patah hati ataupun kecewa" batin Devan
"woy malah bengong lo" ucap Farel yang ngagetin Devan.
"penasaran gw sama tuh cewek" ucap Farel
"Van lo mau kemana" ucap Ares yang melihat Devan yang sudah diambang pintu kelas.
"Kantin" ucap Devan singkat, mereka pun ikut Devan kekantin saat di kantin mereka pun langsung duduk di meja yang gk jauh dari mejanya Valeron dan Dinda.
"bro kayanya tuh cewek murid baru itu bukan sih, yang lagi sama Valeron" ucap Farel, mereka pun melirik kearah Dinda dan Valeron.
"gila tuh cewek, bukan cantik lagi tapi bikin gw diabetes sama senyumnya" ucap Leonard yang masih memperhatikan Dinda
"btw ko tuh cewek hampir mirip Devan yah" ucap Ares yang juga memperhatikan Dinda
"mata lo tuh yang katarak, masa iya gw mirip dia" ucap Devan
Devan pun mengirim pesan pada Dinda
🗨Andin mending kamu sama temen kamu pergi dari kantin, soalnya teman kakak matanya pada buaya gak bisa liat cewek cantik ~ DEVAN
Setelah mengirim pesan pada saudara kembarnya, mereka pun memesan makanan di kantin tapi mata ketiga sahabatnya masih tertuju pada Dinda dan Valeron yang sedang duduk di meja pojok kantin.
_________________~•~__________________
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!