"Ibu jangan pergi Bu, Ibu harus sembuh. Asyila sama sama siapa kalau Ibu pergi "
Gadis kecil itu terus menangis di samping sang ibu yang terbaring lemah di ranjang pasien.
Tangan pucat itu perlahan terangkat dan mengelus kepala Asyila dengan penuh kasih sayang.
"Syila kamu kan sekarang sudah ketemu sama Ayah kamu. Kamu juga akan mempunyai mama baru dan seorang kaka. Kamu harus bahagia Syila. Kamu kan sering bilang ingin bertemu dengan Ayah dan sekarang kamu bisa bertemu dengan Ayahmu" suara lembut yang terdengar sangat lirih itu membuat tangis Asyila semakin menjadi
"Asyila memang mau bertemu Ayah Bu, tapi Syila masih mau sama Ibu. Jangan pergi Bu, Syila mohon"
Tak kuasa lagi menahan tangis nya, Sonia ikut menangis ketika putri kecil nya mengatakan itu. Jika boleh memilih Sonia masih ingin hidup bersama putrinya. Tapi apalah daya penyakit kanker yang di deritanya sidah tidak bisa lagi di sembuhkan.
Di luar ruangan sepasang suami istri masih belum selesai beradu mulut.
"Kamu tega Pa, kenapa kamu sampai menghamili wanita itu Hah?Bahkan kau sudah mempunyai putri dari Dia" teriak Lidya emosi
"Sudah Ma, jangan teriak teriak disini. Ini rumah sakit, maafkan Papa Ma, Papa hilaf" kata Nandi menyesal
"Tapi sekarang bagaimana Pa? Anak itu sudah besar" kata Lidya semakin menangis
"Mau tidak mau kita harus merawatnya Ma, karna ibunya juga sekarang sedang kritis. Maafkan Papa Ma, Papa juga tak pernah mengharapkan anak itu hadir" kata Nandi
"Pa, Kayra gak mau punya adik pemulung kaya Dia" kini putrinya lah yang bersuara
"Sayang, kamu harus bisa menerima Dia sebagai adikmu" kata Papa
"Jangan harap Pa, sampai kapanpun aku dan Kayra tidak akan pernah mau menerima anak haram itu " teriak Lidya
Nandi hanya menghela nafas berat, sungguh Dia tidak menyangka ini semua akan terjadi. Nandi sangat menyesal karna dulu Dia mabuk mabukkan dan karna kesadaran nya mulai hilang hingga Nandi jatuh pingsan di jalan.
Sialnya Sonia sedang lewat jalan itu dan baru saja pulang bekerja. Karna Sonia orang yang baik jadi Dia menolong Nandi dan membawanya ke kontrakan. Tapi naas niat baiknya malah menjadikan kenyataan buruk baginya. Nandi memperkosa Sonia tanpa rasa kasihan hingga pada akhirnya Sonia hamil dan Nandi sama sekali tidak memperdulikan nya.
Sonia harus di usir dari kontrakan nya dan Dia juga di pecat oleh atasan nya. Higga Sonia luntang lantung di jalanan karna Dia tidak punya keluarga atau kerabat yang lainnya.
Sampai anaknya lahir dan sekarang sudah berumur 7 tahun Sonia masih menjadi pemulung. Sampai Dia mengetahui penyakitnya dan barulah Dia mencari keberadaan Nandi untuk menitipkan putrinya.
Tapi sangat di sayangkan ternyata Nandi tidak mau mengakui putrinya sendiri.
"Ibuuuuu" teriak Asyila dari dalam ruangan membuat Nandi sadar dari lamunan nya
Nandi segera masuk diikuti anak dan istrinya. Sampai disana Nandi melihat Asyila menangis sambil memeluk tubuh ibunya yang sudah tak bernyawa lagi.
"Ibu jangan tinggalin Syila Bu, jangan... Ibuuu"
Asyila terbangun dari mimpi buruknya yang selalu mengingatkan nya pada masa lalu yang sangat menyulitkan. Nafas nya terengah engah, keringat bercucuran di dahinya.
"Ya Tuhan aku mimpi lagi" Asyila memegang dadanya yang masih berdegup kencang.
"Syilaaaaa bangun cepat buatkan sarapan" teriak Lidya sambil menggedor pintu kamar Asyila
"Iya Ma sebentar " Asyila segera bangun dan berjalan keluar kamar
Inilah kehidupan nya setelah kepergian ibunya. Asyila bukan di anggap sebagai keluarga tapi lebih tepatnya sebagai pembantu. Bahkan ayah nya sekalipun tak pernah membelanya atau sekedar menanyakan kabarnya. Ayah nya sangat dingin dan cuek pada Asyila berbeda drastis kepada Kayra dan istrinya.
Selesai menyiapkan sarapan Asyila segera masuk ke kamarnya untuk siap siap bekerja. Jika sudah ingat bekerja Asyila akan sangat senang karna di tempat kerjanya Dia bisa mempunyai teman teman yang baik dan ceria. Asyila juga bisa bertemu pacarnya yang tak lain adalah atasan nya sendiri.
Awalnya Asyila tak pernah menyangka kalau Dia bisa berpacaran dengan pemilik perusahaan tempat nya bekerja. Asyila baru mengenal bosnya sekitar 9 bulan dan mereka telah berpacaran 6 bulan lamanya.
Selesai bersiap Asyila pergi ke kantornya setelah pamitan pada keluarganya yang tidak pernah di balas atau sekedar di tanggapi oleh keluarganya. Tapi Asyila tatap berprilaku sopan pada mereka semua.
Bersambung
Semoga suka 🤗🤗
Waktu makan siang pun telah tiba, Asyila sedang membereskan beberapa berkas di mejanya. Tiba tiba seorang pria tampan datang menghampiri nya.
"Sayang ayo kita makan siang" ajak Kenzo pacar sekaligus atasan Asyila
Asyila tersenyum dan mengangguk "Iya Sayang"
Mereka pun berjalan bergandengan tangan. Sudah menjadi rahasia umum kalau sang pemilik perusahaan mempunyai kekasih yang hanya karyawan biasa. Tak sedikit dari mereka yang memandang tidak suka pada Asyila.
Banyak yang bilang kalau Asyila hanya mengincar hartanya Kenzo saja. Tapi sungguh itu tidak benar, Asyila mencintai Kenzo tulus dan ikhlas.
Mereka makan di restauran yang ada di depan kantor mereka. Asyila sangat bersyukur karna bisa mendapatkan kekasih seperti Kenzo.
"Yank ada yang mau aku bicarakan" kata Kenzo serius
"Apa?" kata Asyila tersenyum
Kenzo meraih tangan Asyila dan menggenggam nya. "Aku ingin menikahi mu Syila, Maukah kau menikah dengan ku?"
Asyila terbelalak dengan mata yang mulai berkaca kaca.
"Kamu serius?" tanya Asyila tak percaya
Kenzo mengangguk "Iya sayang, aku serius. Aku akan melamarmu besok malam"
"Besok malam? Apa tidak terlalu cepat?" kata Asyila kaget
"Tidak sayang, aku benar benar yakin untuk menjadikan mu istri dan ibu dari anak anak ku" kata Kenzo lalu mencium tangan Asyila
"Bagaimana sayang?" tanya Kenzo menatap Asyila dengan penuh harap
Asyila mengangguk dan tersenyum dengan air mata yang berhasil lolos begitu saja.
"Terimakasih Sayang" Kenzo kembali mencium tangan Asyila
"Besok malam aku akan membawa Mami ku untuk melamar mu oke" kata Kenzo yang di jawab anggukan oleh Asyila
Setelah selesai makan siang mereka pun kembali ke kantor. Asyila langsung menyelesaikan pekerjaan nya. Sungguh hatinya sangat bahagia karna sebentar lagi Dia akan menikah dengan lelaki yang sangat Dia cintai.
"Woy napa senyum senyum ? Kesambet lo?" kata Kiren teman kerja sekaligus sahabat dari kecil karna rumah mereka memang tetanggan
"Hahaha, apaan si lo. Gak lah gue gak papa"
Inilah Asyila jika sedang berada di luar rumah maka Dia akan sangat ceria. Syila sangat pandai menyembunyikan semua kesedihan nya. Yah kecuali Kiren yang memang sudah tahu seluk beluk kehidupan seorang Asyila Septiani.
"Yakin lo gak papa Syil? Kayanya seneng banget nih, ada apa?" tanya Kiren kepo
Asyila tersenyum "Kenzo ngelamar gue Ki"
"WHAT??? OMG.. Gue gak salah denger kan Syil?" terika Kiren kaget
"Berisik Ki, kenapa harus teriak teriak si?" kata Syila
"Hehe, sorry bebs gue kaget banget soalnya" kata Kiren cengengesan
"Oh ya, selamat ya Syil lo udah bisa nemuin kebahagiaan lo. Dan lo juga akan keluar dari rumah neraka itu" kata Kiren tulus
"Iya Ki, makasih ya lo udah jadi sahabat gue selama ini. Lo selalu ada di saat tersulit dalam hidup gue" kata Syila tersenyum
"Iya Syil gue bahagia kalo kiat lo bahagia" Kiren memeluk Asyila
"Pokonya sampai kapan pun kita tetep sahabat dan lo jangan lupain gue kalo udah jadi nyonya Kenzo" kata Kiren
"Gak mungkin lah gue sampe lupain sahabat gue ini" kata Syila
"Ekhem"
Suara bariton menganggetkan mereka dan Kiren pun segera melepaskan pelukan nya.
"Ehh maaf Pak" kata Syila dan Kiren serempak
"Kalo lagi jam kerja jangan banyak bergosip" kata Kenzo datar lalu berlalu pergi
"Ish dingin banget si tu pakbos. Lo ko mau si sama Dia Syil?"kata Kiren cemberut
"Hahaha, Diakan harus profesional Ki" kata Syila karna memang seperti itu sifat Kenzp jika di waktu jam kerja
"Iya deh iya, kan lo calon istrinya pasti di belain lah" kata Kiren tetap fokus pada layar komputer di depan nya
"Bukan belain Ki, memang kenyataan" kata Syila tak mau kalah
"Hmmm" jawab Kiren cuek
Asyila hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalany. Tak terasa waktu pun telah menunjukan pukul 5 sore dan waktunya pulang kantor. Asyila segera membereskan pekerjaan nya.
"Yuk Syil" ajak Kiren yang di angguki Asyila
Mereka pun pulang dengan motor masing masing. Jangan di tanya kenapa Asyila punya motor? Itu hasil kerja kerasnya bukan pemberian dari orang tuanya. Bahkan kaka nya Kayra di belikan mobil oleh ayahnya. Sementara Asyila ? Sekolah pun Dia harus membiayai sendiri sejak SMA.
Sesampainya di rumah Asyila segera masuk dan langsung menuju kamarnya untuk mandi dan bersih bersih.
Setelah bersih bersih Asyila segera memasak untuk makan malam keluarga nya karna memang sudah menjadi tugasnya.
Kini semua anggota keluarga telah berada di meja makan untuk makan malam. Syila berencana untuk mengatakan tentang lamaran Kenzo besok malam pada keluarganya saat ini.
"Ayah, Mama, Ka Kayra aku ingin bicara" kata Syila serius
"Bicara apa? Dan tolong jangan panggil saya Ayah!! Panggil saya Papa, saya gak suka dengarnya" kata Nandi datar
'Oke, jangan nangis Syila. Kamu kuat oke'
"Hmmm, jadi gini Ma, Pa besok malam Kenzo akan melamarku" kata Syila takut
Ukhuk Ukhuk
Kayra langsung tersedak mendengar ucapan Asyila. Sementara Nandi hanya tersenyum tipis.
"Baiklah, besok biar saya siapkan" kata Nandi
Mama Lidya dan Kayra sampai terbelalak mendengar ucapan Papa yang langsung menyetujuinya.
"Tapi Pa..."
"Sudah Ma, nanti kita bicarakan di kamar" kata Nandi
Lidya dan Kayra pun diam dan mereka pun melanjutkan makan malam nya dengan fikiran masing masing. Sebenarnya Asyila pun kaget saat ayahnya mau dengan mudah menyetujui semuanya. Tapi Syila tak mau menanyakan apapun takut kalau nanti ayahnya akan berubah fikiran.
Bersambung
Malam ini adalah malam yang di tunggu tunggu oleh Asyila. Dia sudah berdandan cantik dengan gaun pemberian calon suaminya yang di antarkan supir tadi siang.
"Semoga semuanya lancar" gumam Asyila
Sementara itu di kediaman Kenzo semuanya sedang sibuk mempersiapkan apa saja yang perlu di bawa ke rumah Asyila nantinya.
"Kau berhasil sayang" kata Merry maminya Kenzo
Kenzo tersenyum bangga "Iya Mam, sebentar lagi kita akan bisa membalaskan semua sakit hati kita dulu"
"Hahaha, tentu sayang" jawab Merry
Setelah semuanya siap mereka pun segera pergi menuju rumah Asyila. Karna malam hari jalanan cukup lenggang hingga tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di rumah Asyila.
"Selamat datang Tuan Kenzo Williams dan Nyonya Williams" ucap Nandi tersenyum sinis
"Terimakasih atas sambutan nya Tuan Nandi Sanjaya" Kenzo menjawab tak kalah sinis nya
"Silahkan masuk" ucap Nandi
Mereka pun masuk dan duduk di ruang keluarga menunggu Asyila yang sedang di jemput oleh Bibi pembantu. Jangan harap kalau Mama atau Kayra yang akan menjemputnya ke kamar di acara penting ini.
Kayra dari tadi tidak bisa melepaskan pandangan nya dari Kenzo yang terlihat sangat tampan.
"Oh ya siapa gadis cantik ini Nyonya?" tanya Merry sekedar bas basi
"Ini anak angkat kita nyonya" jawab Lidya tersenyum
FlashBack ON
Nandi mengajak anak dan istrinya untuk masuk ke kamar setelah selesai makan malam.
"Pa kenapa Papa izinkan Syila di lamar oleh Kenzo? Pa Kenzo itu pengusaha muda yang sangat kaya raya. Kenapa gak Papa jodohkan saja pada Kay" kata Kayra kesal
"Kayra sayang, kamu jangan asal bertindak. Kenzo itu tidak benar benar mencintai Syila. Dia hanya ingin balas dendam pada Papa melalui Syila. Percayalah pada Papa" jelas Nandi
"Tapi kenapa Kenzo harus balas dendam Pa? Memang kalian ada masalah apa?" tanya Lidya penasaran
"Papa gak bisa ceritakan sekarang, yang jelas nanti kalau keluarga Kenzo ada yang menanyakan tentang Kayra. Kamu harus jawab Kayra itu hanya anak angkat kita" kata Nandi pada istrinya
"Kenapa Pa?" tanya Kayra tidak terima
"Kayra sayang, semua rekan bisnis Papa hanya tahu kalau Papa cuma punya satu anak kandung. Tapi mereka tidak tahu siapa karna Papa selalu menyembunyikan identitasmu. Ini semua demi kebaikan mu sayang, karna dunia bisnis pasti banyak saingan" jelas Nandi yang di jawab anggukan Kayra dan Lidya
FalshBack OF
Tak lama kemudian Asyila pun turun dari kamarnya di temani Bi Siti asisten rumah tangga di rumah ini. Untuk beberapa saat Kenzo terpana dengan kecantikan Asyila.
'Sial.. Aku tidak boleh menyukainya. Ingatlah tujuan mu Kenzo '
Kini Asyila udah ikut bergabung dengan mereka dan paman Kenzo yang bernama Hardi pun segera membuka suara untuk mengatakan niat mereka kesini.
"Langsung saja ya Tuan Nandi, anda pasti tahu kalau tujuan kami kesini adalah untuk melamar anak kandung anda untuk keponakan saya Kenzo" kata Hardi penuh dengan wibawa
Nandi tersenyum sinis "Baiklah, saya sangat menghargai kedatangan kalian sekeluarga. Tapi untuk semuanya saya serahkan saja pada putri saya"
"Bagaimana Syila?" tanya Mami Merry
Asyila tersenyum dan mengangguk "Iya, Syila terima lamaran Kenzo"
"Syukurlah, kalau begitu silahkan kau pasangkan cincin nya Ken" perintah sang paman yang di jawab anggukan oleh Kenzo
Kenzo pun menyematkan cincin berlian yang sudah disiapkan nya di jari manis Asyila. Begitupun Asyila yang juga menyematkan cincin di jari manis Kenzo. Semuanya bertepuk tangan dengan senyum palsu yang mereka buat.
'Oke, lo boleh dapetin Kenzo Syila. Tapi guelah yang bakal dapetin hatinya Kenzo' Kayra
"Terimakasih sayang, karna sudah mau menerima lamaran ku" bisik Kenzo
"Iya Sayang, aku juga bahagia bisa menikah dengan mu" Asyila ikutan berbisik
Kenzo mencium kening Asyila dengan penuh kelembutan. Asyila merasa sangat bahagia karna kini kebahagiaan sudah hampir mendekatinya.
'Akhirnya aku bisa bahagia juga, semoga keluarga ku nanti akan menjadi keluarga yang sangat bahagia' Syila
"Oh ya jadi kapan acara pernikahan mereka akan di laksanakan?" tanya Hardi
"Bagaimana kalau minggu depan?" usul Nandi
"Apa tidak terlalu cepat?" tanya Hardi
"Tentu saja tidak, kita bisa menyiapakan semuanya. Ayolah Tuan, kita bukan orang susah. Kita bisa menyuruh orang untuk mempersiapkan nya" kata Nandi sombong
"Hahaha, kau sangat sombong Tuan Nandi. Baiklah kita langsungkan minggu depan" kata Hardi
"Tunggu, tapi aku tidak mau pernikahan yang terlalu mewah. Aku ingin yang sederhana saja" kata Asyila
'Bagus.. Kau semakin mempermudah rencanaku sayang' Kenzo tersenyum tipis
"Oke baiklah, karna putrimu ini sangat baik hati dan sederhana maka aku akan melaksanakan kemauan nya" kata Hardi
"Baiklah, tidak masalah yang penting mereka menikah" jawab Nandi santai
'Bagus.. Kali ini kau sangat berguna untuk keluarga ku Syila' Nandi
"Baiklah jadi kita sepakat kalau acara pernikahan mereka akan di laksanakan minggu depan" kata Hardi
"Iya minggu depan" jawan Nandi tersenyum tipis
Bersambung
Semoga suka 🤗🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!