NovelToon NovelToon

Lahirnya Sang Naga

Tragedi Berdarah

malam yang sunyi dikejutkan dengan tangisan bayi di dirumah ong Bai. sudah sejak sore, dukun berusaha membantu proses kelahiran Lin Mei istri Ong Bai dan akhirnya Lin Mei berhasil melahirkan anak laki-laki yang sehat dan montok.

Tiba tiba turun hujan lebat disertai petir yang sangat menakutkan, namun di sekiter rumah Ong Bai terlihat beberapa sosok hitam yang bergerak mengepung rumah.

Sementara itu Ong bai menggendong anaknya dan lansung memakaikan sebuah kalung sambil berbicara dengan Lin Mei.

" Lin Mei istriku hatiku merasa sesuatu akan terjadi"

"aku pun merasakan hal yang sama Ong Koko. sepertinya ramalan pengemis itu akan segera kenyataan Koko" ujar Lin mei.

" Lin MOI aku tidak menyangka hal ini terjadi begitu cepat, semoga anak ini bisa bertumbuh menjadi anak yang berbakti bagi negeri ini"

siiiingg siiiing .....dua batang anak panah melesat kearah Ong Bai dengan kecepatan yang hampir tak terlihat, tapi dengan entengnya Ong Bai menangkap anak panah itu dan langsung melempar kembali kearah datangnya anak panah, terdengar suara meraung kesakitan tandanya anak panah tersebut mengenai sasaran dengan jitu.

Sementara itu dihalaman depan dan belakang sudah terjadi pertempuran antara murid Ong Bai dan sekelompok orang berpakaian hitam. terlihat pemimpin para penyerang bergerak dengan sangat gesit dan sudah merobohan banyak murid. siapa saja yang bersentuhan dengan akan mati dengan tubuh menghitam. dalam sekejap mata ia sudah berada didepan pintu masuk ke rumah induk.

"hahahaha... Ong Bai kematianmu akan segera tiba" kata orang itu sambil menghantam pintu dengan tenaga dalam penuh. namun tangan itu tertahan oleh tangan lain yang membuat ia terdorong mundur dua langka.

"sebelum kau masuk, langkahku dulu mayat aku" kata shi lui.

"siapa kamu?"

" aku shi Lui murid pertama guru Ong Bai!."

shi Lui adalah murid pertama Ong Bai.

"hahahaha murid Ong Bai!.gurumu saja tidak akan berani bertingkah dihadapan malaikat hitam".

malaikat hitam melontarkan pukulan gelombang samudra dengan tenaga sepenuhnya dan ditangkis dengan jurus tangan dewa menolak gunung. keduanya sama-sama terdorong mundur.

"ternyata murid Ong Bai si penyakitan mampu menandingi tenaga dalam aku" gumam si malaikat hitam.

shi Lui langsung mencabut pedangnya dan menyerang dengan jurus pedang terbang dan membuat malaikat hitam terpaksa mengeluarkan tongkat ular hitam untuk mengimbangi permainan pedang shi Lui.

ketika tongkat bertemu dengan pedang terlihat percikan api disertai suara mendengung yang menyebabkan beberapa orang terluka. terlihat malaikat hitam mulai mulai terdesak oleh jurus pedang shi Lui. ketika pedang dan tongkat kembali beradu, malaikat hitam melemparkan tiga bola bulat berwarna hitam kearah shi Lui, dua bola berhasil dihindari shi Lui dan bola ketiga ditangkis dengan pedang. ketika bola menyentuh pedang bola itu meledak dan memuntahkan jarum halus dalam jumlah yang sangat banyak.

Dua buah jarum mengenai dada shi Lui dan shi Lui langsung terjatuh meregang nyawa dengan tubuh menghitam. tiba tiba pintu terbuka ong Bai dan Mei Lin berjalan keluar, melihat mereka berdua malaikat hitam melontarkan pukulan racun hitam kearah mereka, pukulan itu ditangkis oleh selendang Mei Lin dengan muda bahkan selendang itu bergerak trus dan berhasil menotok pundak kiri malaikat hitam sehingga tidak dapat digerakkan. terlihat darah mengucur dari mulut Mei lin.

" Mei Lin istriku janganlah memaksakan diri". kata Ong Bai sambil merangkul istrinya yang terhuyung-huyung.

"aku tidak bisa menahan diri melihat iblis ini membantai murid kita Koko Ong"

Tiba tiba Sambaran angin halus dari samping kiri Ong Bai membuat Ong Bai harus mencabut pedang dan memainkan jurus pedang payung bayangan. berturut turut dua belas pisau terbang tertangkis dan menancap dilantai.

Ong Bai memandang kearah datangnya pisau terbang itu, terlihat seorang bertopeng dengan jubah yang penuh dengan pisau. sambil tersenyum Ong Bai berkata.

"tak akusangka pisau pengejar arwah bisa dibeli."

" tutup mulut busukmu Ong Bai hari ini aku harus membinasakan kamu."

" hahahaha..... kalian menggunakan akal licik dengan meracuni kami tapi jangan harap kalian dapat membunuh kami dengan mudah". sambil memeluk istrinya ong Bai mulai memainkan jurus pedang bayangan. terlihat pedangnya mulai membentuk lima bayangan dan menyerang kearah pisau pengejar arwa, malaikat hitam dan lima orang temannya. terlihat bayangan pedang dan pisau saling berbenturan di udara membuat malaikat hitam dan teman temannya harus berhati-hati karena pisau yang dilemparkan terkadang membalik kearah mereka.

setelah pertempuran berlangsung dua puluh jurus ong Bai berhasil membabat tiga orang berpakaian hitam sekaligus. hal ini membuat para pengeroyoknya melompat mundur. Ong Bai berusaha memulihkan istrinya namun tiba tiba terdengar suara tawa yang mengandung kekuatan dahsyat.

"apakah dia juga datang Koko Ong". kata Mei Lin pada Ong Bai.

" sepertinya berita ini sudah menyebar luas Mei MOI. hidup kita akan berakhir".

tiba tiba terlihat seorang pria berdiri dihadapan Ong Bai dan istrinya dan langsung berkata;

" serahkan barang itu padaku maka nyawa kalian akan aku ampuni" bentak orang itu.

"aku tidak bisa memberi kamu apa apa raja kelelawar" kata Ong Bai.

raja kelelawar mengibaskan ujung lengan bajunya kearah Ong Bai dan istrinya, mereka langsung tersungkur dan munta darah. tak lama kemudian mereka mati dengan tubuh seputih kapas. raja kelelawar beserta anak buahnya menggeledah seisi rumah namun tidak menemukan yang mereka cari. mereka pun meninggalkan rumah Ong Bai.

Terperangkap dalam es

Beberapa orang terlihat meninggalkan perguruan pedang bayangan dengan tergesa gesa. mereka menggunakan seragam hitam dan terlihat pisau pengejar arwah dan malaikat hitam memimpin didepan. sesampainya di atas bukit es mereka langsung disambut dengan Sambaran hawa panas yang membuat mereka terhuyung hitung kebelakang. malaikat hitam marah dan langsung melontarkan pukulan kearah datangnya hawa panas. pukulan itu tepat mengenai dada seorang pria berpakaian merah dan sesosok tubuh terlempar tiga meter langsung muntah dara. ternyata pukulan malaikat hitam membalik kembali.

pisau terbang membangunkan malaikat hitam dengan sisa payah. ia sangat terkejut melihat kekuatan si baju merah. orang yang bisa menerima pukulan malaikat hitam tanpa terluka sangat tidak mungkin. ia pun maju dan memberi hormat dan berkata,

"maaf tuan kalau kehadiran kami mengganggu anda".

" kalau aku tidak memaafkan kalian maka sekarang kalian sudah di alam baka" kata si baju merah dengan sinis.

" siapakah tuan dan apa yang tuan inginkan dari kami". tanya pisau terbang

Sibaju merah tersenyum namun senyum itu membuat pisau terbang dan temannya merinding dan ketakutan. tiba tiba sibaju merah menjentikkan jarinya dan lima orang berpakaian hitam tewas dengan dengan terbakar. ketika pisau pengejar arwa menengok kembali sibaju merah sudah tidak terlihat. ia hanya bisa mendengar suara,

" katakan pada si kelelawar aku akan mengawasinya terus"

sementara itu didalam rumah Ong Bai terlihat sebuah dinding bergerak dan sesosok tubuh pria tua keluar dengan hati hati. pria itu bernama lai kang. ia pernah ditolong oleh Ong Bai dan bekerja sebagai tukang kebun dirumah ong Bai. ia mengangkat jenasah ong Bai dan istrinya dan kembali kedalam masuk kedalam lubang Diding. selang beberapa detik sesosok bayangan memasuki rumah.

" kemana jenasah ong Bai dan istrinya". gumam orang itu.

ia mencari dan mengacak acak seluruh sudut rumah namun tidak menemukan barang yang ia cari. ia mara dan keluar dari rumah, ketika melintasi halaman ia melampiaskan kekesalannya dengan memhantam sebuah batu besar dengan kekuatan penuh. batu itu hancur dan diikuti dengan longsornya salju dari atas gunung. salju itu menutupi seluruh rumah Ong Bai sampai tak terlihat.

sementara itu kakek tua itu membawa jenasa Ong Bai dan istrinya sambil menangis dengan sedihnya.

"aku akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi janjiku padamu Ong Bai. aku akan menjaga dan membesarkan anak kalian dengan baik". ucap Kakek itu.

tiba tiba terdengar suara gemuruh dan tanah bergetar dengan hebatnya. lai kang langsung memeriksa keluar tempat persembunyiannya ternyata ia dan bayi Ong Bai terkubur oleh tumpukan salju.

ia memeriksa keadaan rumah dengan seksama.

" rumah ini Takan lama menanggung beban salju ini" gumam kakek itu.

" rumah ini akan segerah runtuh. aku harus segerah membuat persiapan untuk tinggal dalam lorong persembunyian".

ia tergesa gesa mengambil barang dalam gudang belakang dan membawanya kedalam lubang persembunyian. setelah sampai dalam lubang persembunyian tiba tiba terdengar suara yang keras.

" ternyata dugaan ku tidak meleset". gumam kakek itu.

rumah itu runtuh karena atap dan dindingnya dibebani oleh longsoran salju. kakek itu menggendong bayi dan berusaha menenangkan bayi itu. nampaknya bayi itu merasa lapar dan dikejutkan oleh bunyi reruntuhan salju. kakek berusaha menenangkan bayi itu namun tidak berhasil.

" sepertinya ia kelaparan",.gumam kakek itu. akhirnya ia mengambil sebuah sapu tangan dan membasahinya dengan air lalu meneteskan kedalam mulut anak itu. setelah beberapa kali melakukan hal ini akhirnya bayi itupun kekenyangan dan tertidur kembali.

berlatih dengan es

seorang anak kecil sedang berlatih jurus pedang dengan sebatang pedang kayu. gerakan pedangnya begitu gesit bahkan menimbulkan angin, sehingga lilin lilin yang menyala di selingi ruang itu telihat bergerak mengikuti gerakan pedang anak tersebut.

sementara itu disamping kiri ruangan terlihat seorang kakek tua sedang duduk bersemedi sambil memperhatikan gerakan anak kecil itu. terkadang kakek itu memberikan petunjuk pada anak itu.

sementara itu Diding ruangan terlihat seperti kristal yang indah karena pantulan cahaya lilin yang bergerak. dinding tersebut telihat membeku sehingga suhu dalam ruangan itu pun sangat dingin.

udara dingin dalam ruangan itu dapat membekukan air dalam tempat minum kakek dan anak itu. tetapi suhu dingin tersebut terlihat tidak berpengaruh pada keduanya.

semakin cepat gerakan anak itu. bayangan pedang yang tercipta dari pedang anak itu bertambah menjadi 2 pedang. terlihat kabut tipis keluar dari ubun ubun anak itu.

anak itu adalah anak Ong Bai, ia bersama kakek pelayan terjebak longsoran salju dalam lubang rahasia.

setelah beberapa kali mengulangi gerakan itu akhirnya kakek menghentikan latihan nya.

"cucuku latihan hari ini sudah cukup, beristirahatlah".

"kakek apakah jurus ini sudah berhasil aku peragakan dengan sempurna?"

"jurus itu sudah sempurna cucuku. hanya masih kurang tenaga. semakin banyak tenaga dalam kamu gunakan maka semakin banyak pula bayangan pedang yang akan tercipta"

"berarti saya harus belajar menghimpun tenaga dalam yang banyak kakek".

"benar cucu ku, namun kondisi tubuhmu amat aneh. kamu suda belajar meditasi selama 2 tahun tapi tidak ada sedikitpun tenaga dalam yang kamu miliki".

"mengapa demikian kakek?".

" akupun tidak dapat memahami persoalan ini cucuku. sekarang beristirahatlah. kakek akan masuk kedalam terowongan bawah".

"baiklah kakek".

anak itu pun duduk bersandar pada dinding es dan tertidur nyenyak.

sementara kakek pun berjalan memasuki terowongan bawah dan mulai meneliti dinding terowongan tersebut. sambil bergumam.

" aku sudah meneliti lubang terowongan ini selama 4 tahun namun tidak pernah menemukan jalan keluar. apakah aku dan cucuku harus terkurung selamanya disini"

telihat air mata kakek itu mengalir di pipinya.

akhirnya kakek itu berjalan kembali dan memasuki sebuah kamar. ia duduk dan kembali berpikir.

" aku harus membuat persiapan untuk cucuku, aku merasa hidupku tidak akan lama lagi".

ia mengambil kertas dan alat tulis dan mulai menuliskan semua kepandaian yang dua miliki dalam kertas kertas tersebut.

sementara itu Hong Bai yang tertidur terbangun karena merasakan keanehan dalam tubunya. saat tidur bersandar pada dinding es, ia biasanya merasakan hawa hangat dan dingin bergejolak dalam dirinya.

Hong Bai berpikir ia harus mencari tau persoalan tersebut. Hong Bai mulai bersandar kembali pada dinding tadi sambil memperbaiki posisi tubunya dalam posisi menghimpun tenaga. setelah beberapa lama ia mulai merasakan hawa hangat dan dingin mulai bergejolak dalam tubunya. Hong Bai terlihat kedinginan dan berganti kepanasan secara terus menerus.

terkadang tubunya terlihat seputih kapas dan kadang tubuhnya terlihat seperti bara api.

hal ini terjadi berulang kali.

hampir seharian ia mengalami panas dingin.

tiba tiba ia terbangun karena mendengar bunyi dentuman keras. ini bukan suara gemuruh es yang runtuh ini seperti ada yang berkelahi. Hong Bai pun berjalan perlahan kearah bunyi pertempuran. ternyata kakeknya sedang bertempur hebat dengan seseorang laki laki berjubah merah darah. pukulan pria itu selalu terbungkus cahaya merah darah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!