Pagi itu tepat Jam 7 : 30 masih di atas kasur dan masih dalam keadaan mengantuk, Nando mengambil ponsel nya. lalu ia membuka kontak, dicari nya nomor HP yang bernama hany, lalu ia langsung menghubungi nomor di ponsel tersebut.
Tak lama diterima oleh Hany
" Selamat pagi Han ? Maaf jika aku mengganggu mu "
" Selamat pagi juga, ini siapa ya ? "
" What..!!! ( dengan perasaan sedikit kesal Nando menaikan nada suara nya ) masa kamu tidak kenal dengan suaraku sih Han "
" Sebentar deh gua ingat - ingat dulu ya ! kayanya familiar suara lu di telinga gua "
" Aku Nando Han sahabatmu ! secepat itu kamu bisa lupa "
" Oh my God ( Hany kaget ketika tahu nama itu ) Oh ini Lu bos, gua kira siapa ? habis nomor HP lu banyak sih, yang ke save di gua cuma tiga nomor aja dan tumben juga lu telepon gua Bos, ada apa nih? what happen ? Aya Naon ? "
" Hehehe...Bisa aja kamu Han, jujur pagi ini aku menghubungi kamu karena aku ada perlu nih ! "
" Perlu apa ya bos? Apa lu mau fitting baju lagi buat acara, or what bos ? "
" Bukan itu Han ! Aku telepon kamu mau minta tolong nih "
" Tolong apa? "
" Kamu ada chanel tidak Han untuk mencarikan aku Asisten pribadi, yang bisa membantu ku menyiapkan pakaian untuk kerja, dan pakaian untuk acara penting. Sekaligus membawakan makanan ke ruang kerjaku jika aku sedang berada di rumah. Intinya yang membantu keperluan ku sehari-hari Han "
Dengan tertawa terbahak-bahak Hany menjawab nando,
" Hahaha... enggak salah lu bos! Lu nyari Asisten pribadi apa nyari istri sampai segitu nya "
" Ih kok kamu malah tertawa sih Han, serius aku butuh sekali asisten pribadi bukan mau mencari istri "
" Tapi kriteria yang Lu sebutin itu cocoknya buat calon istri bukan Asisten bos "
" Serius Han aku mencari asisten pribadi bukan istri, lagipula saat ini aku belum berfikir untuk menikah cepat, bahkan selama ini juga belum ada wanita yang cocok untukku jadikan kekasih apalagi istri, ngawur kamu !
"
" Tapi setahu gua bukannya lu udah ada lima pembantu di rumah, suruh aja mereka bantu Lu, ribet banget sih bos "
" Pembantuku yang Lima itu sudah ada tugasnya masing-masing Han, kasihan juga kalau aku harus tambah lagi tugas mereka, lagipula yang ada hanya emosi karena selalu telat setiap aku panggil, mungkin mereka terlalu sibuk dengan tugas nya "
" Benar juga sih apa kata lu bos "
" Jadi bagaimana nih kamu bisa bantu tidak ? "
" Oh iya ! Pas banget lu telepon pagi ini, karena kemarin temen gua datang ke butik minta kerjaan, katanya sih kerja apa aja dia mau asalkan halal, dia butuh uang tuh untuk kuliah dan tempat tinggal selama di Jakarta "
" Ya sudah Han, coba deh kamu tawarkan saja dia pekerjaan dariku, siapa tahu cocok? "
" Tapi dia nyari kerja yang bisa libur hari sabtu dan minggu bos ! Karena ia harus kuliah, barusan gua tawarin kerja di Butik dia enggak mau, kata nya sih takut gara-gara uang jadi putus tali persahabatan "
" Oh gitu ! ya udah Han perkenalkan aku dengan dia secepat nya "
" Terus masalah kuliah nya gimana ? "
" Tenang masalah kuliah nya aku kasih free sabtu,minggu deh "
" Serius lu bos ! "
" Iya aku serius ! Karena bukan hakku juga melarang orang yang mau belajar untuk kebaikan masa depan nya "
" Oke lah kalau begitu "
" Tapi aku butuh cepat ya han! Kalau bisa hari ini juga bawa ke rumah ku saja untuk aku interview, kalau aku cocok aku langsung terima ! tapi kalau tidak cocok jangan marah ya jika aku tolak "
" Iya enggak apa bos itu kan hak Lu "
" Terima kasih ya Han ! kalau begitu aku tutup telepon nya dan aku tunggu kabar darimu secepatnya"
" Yup Sama-sama Bos "
Akhir nya Nando menutup perbincangan itu dengan mematikan ponselnya.
Hany adalah sahabat Nando sedari kecil. ia wanita cantik dan elegan. Sama dengan Nando dilahirkan dari keluarga kaya raya, bahkan sejak TK sampai SMA mereka selalu bersama jadi sudah tahu sifat dan sikap nya satu sama lain.
Bukan hanya mereka saja yang bersahabat. orang tua nya juga sama, mereka bersahabat baik karena masih memiliki bisnis bersama.
Tapi setelah lulus dari SMA mereka terpisah dalam menjalani pendidikan. Nando melanjutkan kuliah nya di Jerman mengambil jurusan bisnis. Sedangkan Hany melanjutkan kuliah nya di LA mengambil jurusan Fashion.
***** Di kediaman Hany ******
Selang satu jam, Hany menghubungi sahabat wanita nya bernama Audrey.
" Pagi Audrey gua Hany nih ? Lagi sibuk enggak lu, kalau sibuk nanti aja deh gua telepon nya "
" Iya gua tahu ini lu, enggak kok tenang aja gua enggak sibuk ini gua lagi santai, memang ada apa Han lu telepon gua ? "
" Ada job nih buat lu ! Bukannya kemarin lu nyari kerjaan ya ? "
" Serius lu Han ! jangan bercanda sama gua ? Apa Jangan-jangan lu cuma mau kasih angin segar aja nih "
" Benar Drey ngapain gua bohong! Teman kecil gua, sekaligus langganan tetap di butik milik gua, yang bernama Fernando , lagi nyari asisten pribadi tuh, minat enggak lu sama lowongan kerja itu ? "
" Minat Han, gua mau kerja disana asalkan persyaratan yang gua ajuin kemarin dia setuju, gimana ? "
" Beres itu sih, Dia kasih free hari sabtu dan minggu sesuai kemauan lu, tapi dia maunya hari ini lu kesana, gimana? katanya sih dia mau interview lu dulu, Kalau menurut dia cocok hari ini juga lu mulai kerja, tapi kalau dia enggak cocok terpaksa lu ditolak "
" Iya tenang aja gua ngerti kok , Gua bisa kesana Han ! Karena hari ini gua enggak ada acara, lagipula gua udah enggak betah tinggal dirumah paman gua Han "
" Kok bisa Drey memang kenapa? "
" Istri nya itu loh bawel banget , seperti enggak suka kalau gua tinggal sementara di rumah nya, kalau paman gua sih baik-baik aja, karena Paman gua yang nyuruh tinggal bersamanya selama kuliah di Jakarta, tapi udahlah malas juga gua bahas nya cuma bikin sedih doang "
" Ya udah sabar Drey, orang sabar kan di sayang Tuhan "
" Mm bisa aja lu Han "
" Memang banyak yang ngomong begitu "
" Oh iya Han ! Mana sini alamat nya gua catat dulu, Nanti setelah mandi gua langsung otw kesana deh, gua bilang aja referensi dari lu gitu "
" Udah enggak usah kesana sendiri, nanti gua aja yang antar biar dia enggak Semena-mena terhadap lu "
" Bukan nya Lu lagi sibuk hari ini "
" Enggak juga sih Drey, memang nya gua mau lama di sana , lagipula gua yang kasih referensi kedia, jadi kalau ada apa-apa sama lu dia bisa gua tegur dan gua juga bisa minta pertanggung jawabannya nanti"
" Yakin nih gua enggak ngerepotin lu Han "
" Udah pokok nya lu gua jemput ya setengah jam lagi, jadi lu harus sudah siap biar gua enggak nunggu lama "
" Oke deh kalau begitu, selesai telepon gua langsung mandi terus merapihkan semua barang "
" Sorry ya Drey gua jadi nyuruh lu buru-buru karena hari ini jujur ada pelanggan butik yang mau fitting pakaian pengantin, tapi demi lu enggak apalah gua tinggal sebentar, nanti setelah selesai urusan lu, gua langsung balik lagi ke butik buat nemuin orangnya "
" Tuh pada akhirnya ngaku juga lu kalau sibuk, pake sok bilang enggak Han...Han...cape deh , sekarang gimana enak nya lu aja Han, asal jangan sampai buat kerjaan lu berantakan"
" Okelah kalau begitu gua tutup telepon nya ya Drey, selamat pagi ? Muach "
" pagi juga Han ? Muach "
Mereka mengakhiri pembicaraan dengan menutup teleponnya lalu bersiap-siap untuk berangkat menuju rumah Fernando.
Fernando adalah pria kaya raya. memiliki harta berlimpah. Rumah di mana-mana, belum lagi Villa nya yang tak terhitung, tidak sampai disitu aset Fernando. Dia juga memiliki koleksi Mobil mewah beserta Showroom-nya, Restoran siap saji dibeberapa kota di Indonesia, bahkan juga memiliki usaha di Dua Negara Thailand dan Singapura.
Namun sayang sampai saat ini. Dengan Umurnya yang tidak muda lagi yaitu 32 tahun, Ia belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal dengan wajah nya yang super tampan, tubuhnya yang perfek, serta diselimuti dengan kulit putih dan mulus begitu nyaris sempurna.
Jika dia mau bisa saja mendapatkan lebih dari satu wanita. karena tak jarang di luar sana yang tidak terpesona, jangankan melihat nya, mencium wangi nya saja sudah terlena. Itulah Fernando Hermawan Bisono seorang Exekutiv muda dengan segala kelebihannya.
Setelah merapihkan pekerjaan nya. Hany mengambil tas yang berisi kacamata hitam dan kunci Mobilnya. tak lupa Hany juga memasukkan ponselnya kedalam tas yang sedari tadi tergeletak dimeja kerja nya. Lalu beranjak pergi menggunakan Mobil sedan putih yang bermerk Mercedes Benz.
Tepat setengah jam hanya lebih beberapa detik saja. Hany sudah sampai di kediaman paman Audrey.
Hany langsung memarkirkan Mobilnya tepat di depan gerbang rumah tersebut. Lalu menyalakan klakson Mobil beberapa kali untuk mengisyaratkan Audrey jika dia telah tiba. tidak memakan waktu lama Audrey keluar dari rumah dan menghampiri Hany.
" Hai Han mau mampir dulu enggak ? minum teh di dalam yuk "
" Engga usah Drey, gua enggak bisa lama nih karena masih banyak pekerjaan, gua janji lain kali gua mampir, Ayo deh masuk kedalam mobil ! kita langsung berangkat takut nanti kesiangan "
" Ok deh han..."
Audrey langsung masuk kedalam mobil Hany. dia duduk tepat disamping Hany yang mengemudikan mobilnya dan mereka berlalu meninggalkan kediaman paman Audrey.
selang satu jam, Hany menghubungi sahabat wanitanya.
" pagi Audrey....ini gua Hany, lagi sibuk ngga lu, kalo sibuk nanti aja deh gua telepon nya "
" iya gua tahu ini lu, ngga kok gua ngga sibuk gua lagi santai, emang ada apa han lu telepon gua "
" ada job nih buat lu, kan kemarin lu nyari kerjaan "
" Yang bener lu han, lu lagi ngga main main kan atau kasih angin segar doank ke gua "
" bener drey ngapain gua bohong, temen kecil gua sekaligus langganan tetap butik gua, namanya Fernando biasa gua sapa nando, lagi nyari asisten pribadi tuh minat ngga lu sama lowongan kerja itu "
" minat han, mau gua asalkan persyaratan yang gw ajuin kemarin dia setuju gimana "
" beres itu sih... dia kasih lu free hari sabtu dan minggu sesuai kemauan lu, tapi dia mau hari ini lu kesana dia mau interview lu dulu, kalo menurut dia cocok hari ini juga lu mulai kerja, tapi kalau dia ngga cocok terpaksa lu ditolak "
" iya gua ngerti kok han, ya udah hari ini gua bisa kesana, lagi pula gua udah ngga betah tinggal sama paman gua han "
" kok bisa drey, emang kenapa "
" istrinya itu loh bawel banget, kaya ngga suka gua tinggal sementara dirumahnya, kalau paman gua sih baik baik aja, karena paman gua kan yang nyuruh gua tinggal bersama mereka selama kuliah dijakarta, tapi sudahlah malas juga gua bahas nya han cuma bikin sedih doank "
" ya udah sabar drey, orang sabar kan disayang Tuhan "
" hmm ... bisa aja lu Han "
" lah kan banyak yang ngomong begitu "
" oh iya...mana sini alamatnya gua catat han setelah mandi gua langsung otw kesana deh, gw bilang aja referensi dari lu gitu "
" udah ngga usah kesana sendiri, lu gua antar biar dia ngga semena - semena nantinya sama lu "
" bukannya Lu lagi sibuk hari ini "
" ngga apa kali emang gua mau lama disana , lagipula kan gua yang kasih referensi, jadi kalau ada apa apa sama lu dia bisa gua tegur dan gua juga bisa minta pertanggung jawaban gitu "
" yakin nih gw ngga ngerepotin lu Han "
" Udah pokoknya lu gua jemput ya setengah jam lagi, jadi lu harus sudah siap, biar gua ngga nunggu lama "
" oke deh kalau begitu, abis selesai telepon gw langsung mandi dan ngerapihin barang "
" sorry ya drey gua nyuruh lu buru- buru karena hari ini jujur gua banyak banget kerjaan, tapi demi lu temen gua, ngga apalah gua tinggal sebentar nanti setelah urusan lu selesai gua lanjutin lagi kerjaannya "
" tuh kan ngaku juga kalau lu sibuk, pake sok bilang ngga sibuk, Han...Han...cape deh , kalau gua sih gimana enaknya lu aja ya, gua nurut aja "
" okelah kalau begitu, gua tutup teleponnya ya drey, selamat pagi muaach "
" pagi juga Han muaach "
mereka mengakhiri pembicaraan dan bersiap-siap untuk berangkat menuju rumah Fernando.
Fernando adalah pria kaya raya, memiliki harta berlimpah, rumah dimana-mana, belum lagi vilanya yang tak terhitung, tidak sampai disitu aset Fernando, dia juga memiliki koleksi mobil mewah beserta showroom-nya, restoran siap saji dibeberapa kota di Indonesia, bahkan juga memiliki usaha didua negara Thailand dan Singapura.
namun sayang sampai saat ini, dengan umurnya yang tidak muda lagi yaitu 32 tahun, belum juga ada satupun wanita yang dipilihnya, padahal dengan wajahnya yang super tampan, tubuh yang perfek, serta diselimuti dengan kulit putih dan mulus, nyaris sempurna bisa saja dia mendapatkan lebih dari satu wanita, karena Tak jarang diluar sana yang tidak terpesona, jangankan melihatnya mencium wanginya saja sudah terlena dibuatnya, itulah fernando seorang exekutive muda dengan segala kelebihan.
Sesampainya di kediaman Fernando, Hany disambut ramah oleh satpam di sana dan dipersilahkan masuk.
Setelah gerbang di buka. Lalu Hany masuk memarkirkan mobil tepat di samping kendaraan Nando yang berjejer sangat rapih. Bak ikan asin yang sedang dijemur lalu menyuruh Audrey keluar dari mobil untuk menuju pintu rumah itu.
Audrey begitu terkesima ketika melihat sekeliling rumah Nando yang begitu luas, dipenuhi rerumputan yang tertata rapih. Disisipi bermacam-macam bunga nan cantik dan indah ketika dipandang oleh mata.
Bahkan untuk menuju pintu rumah nya saja kita harus berjalan kaki begitu jauh. karena area rumah itu besarnya seperti lapangan Bola .
Baru kali ini Audrey dapat melihat rumah megah nan mewah secara langsung. sebelum nya dia hanya melihat ketika sedang menonton televisi saja.
Audrey menjadi larut dalam keindahan rumah itu, Pikirannya terbang melayang seperti sedang di alam mimpi. Hingga tak terdengar jika Hany memanggil nama nya berulang kali.
" Drey, Drey ( Hany memanggil Audrey yang masih dalam bingung melihat sekeliling rumah Nando ) "
Namun sayang Audrey tak mendengarnya, akhirnya Hany menepuk pelan punggung Audrey sambil menyebut nama nya kembali
" Audrey...! "
Audrey tersentak seketika, bak tersambar petir di siang hari.
" I..iya Han kenapa? Ngagetin aja lu untung enggak copot nih jantung "
" lagian Lu bengong aja, gua panggil berulang kali enggak dengar, ayo jalan keburu di Lalatin nih gua "
" Hehehe ayo ( Dengan cengengesan Audrey menjawab Hany ) "
Mereka pun berlalu menuju pintu rumah Nando. Ketika sampai Hany langsung menekan bel yang berada tepat di tembok samping pintu Rumah tersebut.
" Ting tong....ting tong " ( Suara bel berbunyi )
Namun tak ada satu pun yang mendengar apalagi membuka pintunya. Hany masih bersabar lalu mengulang kembali beberapa kali. Hingga tak lama terdengar hentakan langkah kaki menuju pintu dan " Krek " terdengar suara orang membuka pintu.
" Oh lu Han, Gua kira siapa ? sini masuk "
" Iya gua Bert, ( Yang membuka pintu bernama Albert dia adalah kakak kandung Nando ) tumben pintu lu yang buka memang pembantu lu pada kemana ? "
" Ada Han sedang mengerjakan tugas nya masing-masing, lagipula hanya membuka pintu saja masa sih gua harus teriakin pembantu, kasihan gua jika ganggu pekerjaan mereka "
" Cie....cie Albert tumben lu sadar diri biasa nya khilaf Hahaha "
" Ah bisa aja lu Han , Ya udah sana langsung ke ruang tengah, si Nando udah nungguin lu tuh dari tadi "
" Ok lah kalau begitu, Oops sampai lupa gua, nih kenalin teman gua yang mau kerja disini "
Dengan mata terbelalak karena melihat kecantikan paras Wajah audrey. seorang gadis muda yang berumur 23 tahun, memiliki rambut panjang hitam berkilau, berkulit putih mulus, berpostur tinggi langsing bak seorang model yang biasa jalan di catwalk.
Albert langsung terpesona dan tanpa berlama -lama lagi Albert mengulurkan tangan nya dan disambut oleh tangan audrey, lalu mereka menyebutkan nama masing-masing.
" Perkenalkan aku Albert kakak nya Fernando "
Dengan tertawa lebar Hany menggoda Albert
" Hahaha aku ! Enggak salah dengar kuping gua Bert, Tumben sopan banget lu enggak seperti biasanya "
" Ah apaan sih lu Han, kepo deh lu "
Mereka saling bergurau lantaran sudah lama tidak bertemu.
" Saya audrey pak, yang mau bekerja disini "
" Enggak usah panggil Bapak dong saya belum nikah loh, boleh panggil apa saja deh biar enak didengar hehehe "
" Panggil Opa aja Drey biar enak didengar nya hahaha "
" Hus ngaco lu Han, udah sana si Nando keburu murka baru tahu rasa lu, seperti enggak tahu sifat adik gua aja , enggak suka jam karet hihihi "
Akhirnya mereka berjalan ke ruang tengah untuk menemui Nando yang sedari tadi sudah menunggu.
Diruang tengah yang bernuansa minimalis, Nando sedang meminum secangkir susu panas beserta cake vanila kesukaan nya, ditemani alunan musik jazz yang begitu syahdu terdengar ditelinga.
Ketika Hany, Audrey dan Albert datang Nando langsung mematikan suara musik tersebut.
" Hai bos asyiiik benar nih dengerin musik sambil minum coklat panas, haduh so sweet banget deh "
" Bisa saja kamu Han, bagi ku ini hal biasa memang kalau ada waktu senggang aku pasti di sini, mendengarkan musik sambil minum coklat panas, bisa membuat sejuk hati ini "
" Wih Kata-kata lu seperti pujangga Bos, tapi benar banget tuh bos apa yang lu ucapkan tadi, mencari ketenangan enggak harus pergi keluar rumah "
" Tumben sekali kamu sudah sampai , aku kira nanti sore "
" Sengaja gua datang cepat Bos, karena gua banyak kerjaan hari ini, oh ya Ndo nih kenalin teman gua yang mau kerja di sini "
Nando terpesona melihat Audrey. jantung nya berdetak kencang serasa ingin pecah, tangan nya begitu gemetar ketika ingin mengulurkan ke tangan Audrey.
Baru kali ini dia terpesona akan kecantikan wanita, padahal Audrey begitu polos tanpa make - up sedikit pun, entah apa yang terjadi pada diri Nando, hingga terbata-bata menyebutkan nama nya
" Perkenalkan S..S..Saya Fernando yang mencari asisten pribadi "
Audrey menyambut uluran tangan Nando, dengan senyum manis nya dia menjawab.
" Saya Audrey pak ! Yang ingin melamar pekerjaan di sini "
Nando meresapi kelembutan tangan audrey. bak selimut bayi yang begitu lembut di rasa, namun dia segera melepaskan tangan itu. Dia tidak ingin yang lain melihat atau Curiga dengan sikapnya. Lalu Nando mencoba mengalihkan semua pikirannya dengan mempersilahkan mereka duduk.
" Mari silahkan duduk Han, Audrey "
" Terima kasih pak "
" Oh iya kalian mau minum apa ? "
" Kalau gua sih jus jeruk aja Ndo, gua haus banget lagi gerah nih, tahu deh si Audrey mau minum apa? "
" Saya cukup air putih aja pak "
Dengan kaget Albert berbicara.
" What....! cuma air putih, memang kamu enggak mau pesan minuman yang lain Drey, tenang disini apa aja ada kok jadi enggak usah khawatir "
" Tidak pak cukup itu aja "
" Payah Audrey kok panggil Bapak lagi ( Gerutu Albert pada Audrey ) panggil Mas aja iya, kalau panggil Nando terserah deh maunya apa, ok "
" Ehem " ( Nando berpura-pura mengeluarkan batuk ringannya untuk mengisyaratkan Albert agar berhenti bergurau )
Audrey hanya tersenyum membalas gurauan Albert. tak lama Nando memanggil salah satu pembantunya.
" Tina..Tina lekas kemari ? "
" Iya pak saya segera kesana "
Tina pembantu Nando pun datang menghampiri mereka.
" Ada apa pak memanggil saya "
" Tolong buatkan kopi dan Jus Jeruk iya ! jangan lupa bawa dua Gelas air putih satu untuk tamu satu lagi untuk saya "
" Baik pak segera saya siapkan "
Tina pun berlalu menuju dapur, Nando beserta yang lain melanjutkan perbicaraan.
Nando banyak bertanya kepada Audrey. tentang pribadi nya, keluarga nya, tempat tinggal dan alasan kenapa dia ingin bekerja, sedangkan dia baru saja masuk kuliah.
Audrey menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan senyuman manis. sampai Nando kehabisan kata-kata lagi dan akhir nya Nando memutuskan jika dia menerima Audrey menjadi asisten pribadi nya.
Alasan Nando cukup simpel ketika menerima Audrey menjadi asistennya, karena banyak kecocokan di antara mereka, ditambah Audrey wanita yang cerdas dan pekerja keras.
Terbukti walau kuliah nya sudah telat, harus nya 3 tahun lalu. Namun demi masa depan nya dia berusaha melanjutkan kuliah yang sempat tertunda itu. Dia juga masih memiliki semangat dalam hidup nya. dia yakin suatu saat nanti mampu membahagiakan kedua orang tua beserta kedua adik nya.
Nando juga terharu lantaran Audrey berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya hanya seorang buruh tani, sedangkan Ibunya hanya tukang jahit rumahan. penghasilan mereka hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.
Untuk biaya sekolah anak-anak nya mereka sering gali lobang tutup lobang. meminjam uang kepada saudara dan para tetangga, itulah yang membuat audrey harus bekerja keras untuk mewujudkan mimpi-mimpi keluarga nya tersebut.
" sungguh Wanita yang polos dan jujur " Hati Nando berbicara.
Nando merasa bangga atas apa yang Audrey lakukan untuk hidup nya. dia tidak ingin menyusahkan orang lain, nando juga suka dengan kejujuran audrey.
Bagi nando dia adalah wanita yang mandiri. berbeda sekali dengan wanita diluar sana yang hanya mengandalkan harta orang tua nya untuk hura-hura.
Bahkan yang lebih parah nya lagi banyak wanita yang rela menjual tubuh nya hanya demi uang.
Bagi nando saat ini dia teramat bahagia telah menemukan asisten pribadi sesuai keinginan nya.
" Oh iya Drey, kamu di terima bekerja di sini "
" Terima kasih pak karena sudah memberi saya kesempatan untuk bekerja di sini "
" Masalah waktu aku serahkan pada mu, kamu ingin mulai bekerja hari ini atau besok silahkan saja, aku tidak bisa memaksakan "
" Baik pak "
" Namun tolong diingat ya Drey, aku ingin kamu cekatan dalam bekerja, jujur dan bertanggung jawab, jangan sekali-sekali menentang saya karena akan fatal untuk pekerjaan kamu ok "
" Siap pak, saya akan mengingat pesan bapak tersebut dan akan menjaga kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya "
" Jadi kira-kira Pastinya kapan kamu ingin mulai bekerja "
" Saya sih sanggup bekerja hari ini juga pak "
" Kamu yakin Drey secepat itu, apa kamu sudah pikirkan dengan matang "
" Sudah pak, saya sudah pikirkan dengan matang "
" Iya sudah kalau begitu kamu bisa menempati salah satu kamar di rumah ini, nanti biar Tina mengantar kamu untuk melihat-lihat "
" Tapi pak? "
" Ada apalagi Drey "
" Jika bapak mengijinkan saya ingin pulang terlebih dahulu "
" Untuk apa ? "
" Untuk mengambil barang-barang saya pak "
" Oh aku kira kamu sudah membawa nya "
" Belum pak ! Jika saya membawa nya belum tentu saya diterima bekerja di sini "
" Iya benar juga kamu "
Hany menyela pembicaraan antara Audrey dengan Nando, dia berteriak kecil pada Nando.
" Tapi Ndo ! gua enggak bisa anter Audrey ke rumah lu lagi "
" Memang kenapa Han, apa aku merepotkan kamu ya "
" Bukan Ndo bukan karena itu "
" Lalu ? "
" Karena hari ini gua banyak kerjaan yang harus gua selesaikan "
" Iya sudah kalau kamu sibuk enggak usah dipaksakan Han "
" Tapi kalau pulang ke rumah nya sih, gua bisa antar sambil lewat kok, gimana ? "
" Enggak usah Han ? gua bisa pulang sendiri, enggak enak juga sama lu, udah banyak ngerepotin " ( Audrey turut menjawab Hany )
" Sudah, sudah kalian tidak usah khawatir biar supir aku saja yang akan mengantar kamu pulang untuk mengambil barang-barangnya, jadi kita sama-sama enak tidak saling merepotkan "
" Ok Ndo kalau begitu sih bagus nama nya, sekalian juga lu jadi tahu tempat tinggal Audrey, selama di Jakarta iya kan "
" Iya benar juga omongan kamu Han "
" Tapi pak ! saya bisa pulang sendiri, bukankah saya yang mau bekerja, masa harus merepotkan bapak juga "
" Tidak merepotkan kok Drey, justru kamu sekarang tanggung jawab saya, kamu itu sudah menjadi Asisten pribadi saya, jadi kalau ada apa-apa kamu ngomong saja terus terang jangan sungkan iya ? "
" Baiklah pak kalau begitu, saya ucapkan terima kasih banyak "
" Iya sama-sama "
Dari dapur Tina baru datang mengantarkan minuman dan itu membuat Nando menjadi marah besar, dia mengeluarkan kata-kata kasar yang tidak sepantas nya diucapkan oleh seorang majikan.
Kemarahan Nando membuat Audrey kaget. namun sikap Hany biasa saja karena kejadian ini bukan sekali terjadi, Hany telah lebih dulu mengetahui jika Nando bersifat tempramental.
" Tina ! Sudah berapa kali saya bilang, kalau ada tamu saya, diusahakan cepat menjamu nya " Nando menegur dengan membentak Tina.
" Maaf pak atas kelalaian saya "
" Kamu tahu bukan sekali ini saja Tina, kamu membuat aku malu "
" Iya pak saya mengerti, tolong maafkan saya "
" Apa telinga kamu sudah tuli ? beberapa kali sudah saya peringatkan tetap saja tidak berubah "
Tina hanya diam tidak menjawab agar suasana tidak semakin memanas.
" Saya bosan jika harus mengingatkan kamu terus Tina"
Salah satu pembantu Nando bernama Rini datang menghampiri, membantu Tina untuk menjelaskan yang sebenar nya.
" Maaf pak tadi sewaktu Tina membuat minuman, Den Romy datang ke dapur minta dibuatkan makan, jadi Tina membuatkan nya terlebih dahulu "
" Kenapa bukan kamu Rini ? bukankah memasak adalah tugasmu "
" Den Romy tidak mau jika saya yang membuatnya pak "
" Bagus sekali kelakuan si Romy itu, seperti Bos besar saja dirumah ini, sudah mampu mengatur semua pekerjaan disini "
Albert berusaha mendamaikan mereka.
" Sudahlah Ndo ngapain juga lu nyalahin Tina ! Udah jelas Si Romy yang salah "
" Sudah diam kamu Bert tidak usah ikut campur "
Audrey semakin takut dan hanya mampu menyaksikan kejadian itu tanpa mengeluarkan kata-kata sedikitpun. tak lama Hany ikut membela Tina dan Rini.
" Sudahlah bos kasihan Mba Tina, dia hanya punya dua tangan, jadi enggak mungkinkan dia berbarengan mengerjakan semua itu "
" Kamu tidak tahu apa-apa Han tentang pekerjaan Tina selama ini "
" Tapi cobalah kamu ambil sisi baiknya Ndo, mungkin aja Mbak Tina kasihan sama Romy yang sudah sangat lapar "
" Asal kamu tahu Han, mengurus perut Si Romy itu bukan tugas si Tina tapi tugas Si Rini ini "
" Cukup Ndo gua minta lu stop marahin mereka ! enggak enak tuh sama Audrey "
Nando langsung melirik ke wajah audrey memang benar ucapan Hany, dia terlihat begitu takut.
" Lu juga aneh bos seperti sama siapa aja, bukannya gua udah biasa ambil minuman sendiri ke dapur "
Nando mulai menarik nafas setinggi-tinggi nya dan melepaskan kembali secara perlahan lalu meminta maaf kepada Audrey.
" Audrey maaf ya jika aku agak kasar dalam menegur mereka "
Dengan terbata-bata Audrey menjawab,
" T...tidak masalah pak, itu sudah menjadi tugas bapak "
" Kamu tahu itu adalah salah satu kebodohan, yang paling aku tidak suka, jadi tolong kamu tidak boleh melakukan hal seperti itu ok "
" Siap pak saya akan mengingat nya dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak membuat kecewa "
" Iya sudah kembali ke dapur sana, sekalian panggil Romy suruh menemui aku sekarang , jangan lupa ya Tin segera laksanakan perintah ku ini "
" Baik pak saya segera panggil Den Romy permisi "
Tina dan Rini beranjak pergi menuju dapur.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!