Hari ini adalah tepat 2 tahun pernikahan Anwar dan Rika. Mereka hidup bahagia dan di karuniai dua putri kembar yang cantik dan lucu. Mereka ingin merayakan kebahagiaan ini di suatu tempat. Mereka pergi dgn supir dan membawa bayi kembarnya di kursi belakang.
" Kita mau makan malam di mana pa ?" tanya istrinya kepada Anwar.
" Kita makan malam di restoran tempat kita pertama bertemu ma." jawabnya.
" Baiklah, terserah kamu saja sayang." balas Rika. Saat mobil yg mereka tumpangi melalui jalan tol tiba-tiba dari belakang muncul truk Tanki bermuatan minyak melaju dengan kecepatan tinggi, mobil tangki itu agak oleng jalannya. Di duga sopirnya mengantuk dan tidak dapat mengendalikan laju mobilnya. Truk tangki itu menyerempet mobil yang di bawa oleh supir Anwar dengan keras hingga mobil itu keluar jalur dan terguling di jln tol itu. Lalu tiba-tiba ada mobil lain yg terlambat mengerem dan menabrak mobil yg di naiki Anwar dan Rika serta dua anak kembarnya. Hingga mobil itu ringsek dan terpental beberapa meter. Anwar, Rika dan sopirnya luka-luka, tapi bayi kembarnya baik-baik saja, tidak terluka sedikit pun. Polisi dan ambulan segera datang ke tempat kejadian dan membawa korban kecelakaan itu ke rumah sakit terdekat. Keadaan sopir Anwar tidak terlalu parah, masih bisa berjalan dan berbicara. Polisi minta keterangan soal kecelakaan itu kepada sopir Anwar. Pak Wahyu sopir Anwar menceritakan semua penyebab kecelakaan itu kepada polisi dengan sejelas-jelasnya setelah itu dia di perbolehkan pulang oleh polisi dan hanya di tunjuk sebagai saksi. Pak Wahyu kembali ke rumah sakit setelah pulang dari kantor polisi. Ia ingin menanyakan keadaan anak kembar Anwar dan bagaimana keadaan majikan dan istri majikannya. Pak Wahyu terkejut setelah mendapat keterangan dari pihak rumah sakit bahwa Anwar dan istrinya dalam keadaan koma dan lebih terkejut lagi setelah mengetahui bahwa hanya ada satu orang bayi yang di temukan di tempat kejadian. Sementara itu di rumah kediaman Anwar sudah banyak berdatangan karyawan dan teman-teman Anwar yang bersimpati atas kejadian itu. Mereka bertemu dengan adik Anwar dan istrinya di rumah tersebut. Arya adalah adik Anwar lain ibu ( adik tiri ) dan Sinta adalah istri Arya, mereka bukanlah keluarga yang memiliki hubungan baik dengan Anwar. Ketika mendengar Anwar kecelakaan, mereka datang ke rumah Anwar karena mengharapkan warisan Anwar. Arya dan istrinya menyuruh pengacara memalsukan surat warisan Anwar atas nama mereka dengan imbalan yang cukup besar. Kemudian Arya memberhentikan supir dan pembantu rumah tangga Anwar dan menyuruh mereka pergi dari rumah itu dan meminta mereka membawa anak Anwar yang selamat. Pak Wahyu dan istrinya pergi dari rumah Anwar dan membawa salah satu putri Anwar yang di temukan di tempat kejadian kecelakaan. Setelah di rawat selama 1 ( satu ) Minggu di rumah sakit, Anwar dan istrinya akhirnya meninggal dunia. Hanya sopir dan istrinya yang mengurus pemakaman Anwar dan Rika. Sementara itu di tempat lain, ada seorang wanita yang berumur sekitar 30 tahun, yang menemukan salah satu anak kembar Anwar sedang memandikan bayi yang di temukannya itu. Ia sangat gembira menemukan anak itu karena ia sudah cukup lama menikah tapi belum juga di karuniai seorang anak. Suaminya seorang pengusaha yang cukup sukses, namanya Wisnu Pratama dan istrinya bernama Tania. Mereka merawat anak Anwar itu dan di beri nama Silvia.
bersambung...
Delapan belas tahun kemudian.
Di rumah pak Wahyu, bekas sopir Anwar. Seorang gadis manis berambut panjang dan ikal, dia baru saja pulang sekolah.
" Assalamu'alaikum, ibu di mana ? " Katrin sudah pulang sekolah bu." seru Katrin.
" Ibu di dapur nak, ada apa ? tampaknya kamu senang sekali." jawab Minah istri pak Wahyu yang membesarkan anak Anwar seperti anak kandungnya sendiri.
" Katrin dapat nilai paling tinggi di sekolah tadi Bu." jawab Katrin.
" Hebat anak ibu, rajin-rajin lah belajar agar kamu terus berprestasi." jawab Bu Minah.
" Ayah belum pulang ya bu ?" tanya Katrin.
" Belum nak, ayahmu di minta mengantarkan barang ke luar kota." jawab Bu Minah.
" Kamu pasti sudah lapar, ganti baju sekolahmu lalu makan ya." kata bu Minah.
" Baik bu," jawab Katrin.
Saat ini Katrin sudah berusia 17 tahun dan sudah duduk di kelas 3 SMK. Beberapa bulan lagi dia akan menyelesaikan sekolahnya dan ia ingin mendaftar kuliah. Tetapi karena kedua orang tuanya bukanlah orang kaya, ia ingin mencari kerja paruh waktu sambil kuliah. Nilai semua mata pelajarannya adalah yg tertinggi di sekolahnya. Dia selalu jadi juara kelas dan mendapatkan beasiswa sebagai murid yang pandai dan berprestasi. Berbeda dengan saudara kembarnya Silvia, yang di angkat anak oleh orang kaya. Dia tidak terlalu pandai di sekolah dan juga agak manja. Yang selalu di lakukannya hanya shoping dan jalan-jalan di mall. Suatu hari kedua gadis kembar ini bertemu secara tidak sengaja di depan sebuah kampus. Mereka sedang melihat suasana di kampus tersebut karena mereka berniat mendaftar di kampus itu. Saat itu mereka tidak menyadari kehadiran mereka satu sama lain karena mereka memilih jurusan yg berbeda. Di kampus itu juga ada seorang pemuda tampan yang menjadi rebutan mahasiswi di sana. Pemuda itu bernama Daniel, dia ketua OSIS mahasiswa di kampus itu. Dia sedang mengadakan ospek untuk mahasiswa baru. Katrin berjalan ke kantor universitas itu untuk mengambil formulir pendaftarannya, ia memilih jurusan hukum. Ia bercita-cita menjadi pengacara agar bisa menolong rakyat miskin yg tertindas. Sedangkan Silvia, mengambil jurusan manajemen agar bisa meneruskan bisnis ayahnya. Setelah mengambil formulir pendaftarannya, Katrin segera pulang ke rumahnya. Saat sedang berjalan menuju ke halte bis, Katrin berpapasan dengan Daniel.
Daniel tidak sengaja melihat wajah Katrin.
" Sangat cantik.." Daniel berkata dalam hatinya. Daniel adalah anak seorang pengusaha sukses di negeri ini. Ayahnya bernama Arya, ibunya adalah Sinta. Dia adalah anak dari orang yang sudah membuang Katrin waktu masih bayi dan mengambil alih semua kekayaan dan perusahaan yang di bangun oleh ayah Katrin.
Ketika Katrin sudah menaiki bis yang menuju ke tempat tinggalnya, Daniel hanya dapat memandang bis itu sampai hilang dari penglihatannya. Dia memutuskan untuk mengenal gadis itu nanti setelah ia resmi di terima jadi mahasiswi di kampus itu.
Sementara itu di rumah orang tua angkat Katrin, pak Wahyu dan bu Minah istrinya sedang bercakap-cakap berdua mengenai masa lalu Katrin. Mereka sedang menimbang, apakah mereka perlu memberitahukan yang sebenarnya kepada Katrin karena sekarang dia sudah dewasa dan berhak tahu asal usulnya. Mereka tidak ingin Katrin mengetahuinya dari orang lain dan kecewa kepada mereka berdua. Tapi mereka masih ragu untuk mengatakannya karena mereka tidak mau kehilangan anak yg sudah di rawat dan di besarkannya dengan kasih sayang seperti anak sendiri itu karena mereka tidak bisa memiliki anak setelah istrinya mengalami keguguran.
bersambung..
Hari ini adalah hari yang sangat cerah. Matahari bersinar terang. Semua orang sudah siap memulai hari ini dengan kegiatan masing-masing. Ada yang pergi bekerja, ada yang pergi sekolah dan para ibu yang pergi berbelanja keperluan harian ke pasar.
Saat ini bu Minah sedang menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya Katrin. Suaminya akan pergi ke luar kota mengantarkan barang pesanan orang, dia bekerja sebagai sopir angkutan barang di perusahaan yang menyediakan jasa angkutan barang. Dari upahnya sebagai sopir itu dia menghidupi istri dan anak angkatnya Katrin, tapi Katrin belum tahu kalau pak Wahyu dan bu Minah bukan orang tua kandungnya.
" Ayah mau ke luar kota ? " tanya Katrin.
" Iya nak, barang yang ayah bawa harus di antar ke luar kota. Mungkin besok ayah baru bisa pulang karena perjalanannya cukup jauh." jawab pak Wahyu.
" Hati-hati di jalan ya yah, kalau ngantuk istirahat dulu. Biar lambat asal selamat." kata Katrin.
" Baik nak, kamu dan ibu juga jaga diri di rmh. Kalau ada apa-apa cepat beritahu ayah." jawab pak Wahyu. Setelah itu pak Wahyu segera berangkat ke tempat kerjanya untuk mengambil mobil dan barang yang sudah di muat ke dalam mobil lalu pergi ke luar kota mengantarkan barang tersebut.
Setelah ayahnya pergi, Katrin juga berpamitan dengan ibunya. Ia hendak ke sekolahnya mengambil ijazah dan surat tanda tamat belajarnya untuk keperluan masuk kuliahnya.
Di sekolah dia pergi menemui kepala sekolah untuk meminta cap sekolah dan tanda tangan kepala sekolah untuk melegalisir ijazahnya.
Setelah selesai semua berkas yang di perlukan, ia segera pergi ke kampus untuk menyerahkan berkas pendaftarannya.
Siang itu cukup panas, setelah menyerahkan berkas pendaftaran kuliahnya, Katrin pergi ke rumah sahabatnya Rani. Sudah cukup lama ia tidak bertemu Rani karena sibuk mengurus berkas untuk kuliah dan berkas untuk melamar kerja paruh waktu di sebuah tempat fotocopy dan penjualan alat tulis kantor dan sekolah.
Sebelum ke rumah Rani, Katrin menelponnya lebih dulu dan mengatakan ingin bertemu.
Rani setuju untuk bertemu karena ia jg sudah rindu pada Katrin. Setelah sampai di alamat rumah Rani, saat ingin menyeberang jalan tiba-tiba ada motor yang melaju dengan kencang ke arah Katrin. Katrin terkejut dan syok hingga membuatnya tidak bergerak menghindar. Lalu mendadak ada seseorang yang menarik tangan Katrin dan menyelamatkannya dari pengendara motor yang ugal-ugalan tadi.
" Kamu tidak apa-apa ?" kata seseorang yg menarik tangan Katrin tadi. Katrin terkejut dan agak linglung karena peristiwa mengerikan yang baru saja di alaminya. Dan dia juga tidak menyadari ada orang yang sudah menyelamatkannya. Saat orang itu bertanya sekali lagi baru ia sadar dengan keadaannya.
" Saya baik-baik saja, terimakasih anda sudah menyelamatkan saya." jawab Katrin.
" Kamu mau kemana ?" tanya orang itu lagi.
" Saya mau ke rumah sahabat saya yang tinggal di dekat sini." jawab Katrin.
" Sepertinya kita pernah bertemu," kata orang itu.
" Saya belum pernah melihat kamu, bagaimana kita bertemu ? saya tidak kenal kamu." jawab Katrin.
" Kamu calon mahasiswi di universitas darma bangsa yang baru mendaftar kan ?" kata orang itu.
" Kok kamu tau ? kamu siapa ?" kata Katrin.
" Kenalkan saya Daniel, kakak kelas kamu. Saya juga asisten dosen di kelas manajemen." kata orang itu.
" Terimakasih, kamu sudah menyelamatkan saya. Nama saya Katrin, saya mengambil jurusan hukum." jawab Katrin.
" Saya permisi dulu, sekali lagi terimakasih. Lain kali jika bertemu lagi, saya akan membayar hutang nyawa saya." jawab Katrin.
" Baiklah, aku tunggu janjimu itu." balas Daniel. Ia sangat senang karena akhirnya bisa bertemu dan berkenalan dengan gadis cantik yang di lihatnya di kampus beberapa hari yang lalu itu.
bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!