Suara gemericik hujan yang jatuh membentuk sebuah melodi. Ditambah desiran angin ringan bagai seruling yang ditiup dengan merdu. Sebuah malam yang indah bagi mereka yang hatinya sedang dipenuhi cinta. Malam itu....
Jalanan begitu sepi pejalan kaki. Tampak beberapa orang tengah berteduh, melindungi diri dari guyuran air hujan yang bisa membuat mereka kedinginan. Hanya beberapa kendaraan yang tampak berlalu lalang seakan ingin segera sampai ketempat tujuan.
Disebuah rumah sakit besar ditengah kota bandung tengah berdiri seorang wanita didekat jendela, memandangi jalanan yang tampak lengang. Lampu jalan dan beberapa gedung seakan menambah indah suasana dimalam itu.
ialah PRISCA ANDINI NIRWAN wanita cantik berusia 27 tahun. Seorang dokter spesialis kandungan, bekerja disalah satu rumah sakit yang berada di pertengahan kota bandung.
Andin adalah anak tunggal dari pemilik perusahaan industri pengolahan ikan/ udang kaleng di Banyuwangi.
Ibunya meninggal saat andin masih kecil, sedangkan ayahnya menikah lagi dan memiliki seorang anak perempuam dengan istri mudanya. Hanya saja hubungan andin dan ibu tirinya kurang harmonis.
Pada suatu hari saat wisuda kelulusan Andin, ayah dan ibu tirinya tak bisa hadir dikarenakan Sibuk mengurusi usaha mereka. hal itu membuat andin kecewa dan marah pada orang tuanya. Ayahnya tak terima kala andin memarahinya kemudian sang ayah mengusirnya dari rumah. Sampailah andin dikota jakarta dan mengadu nasib sebagai seorang dokter muda disana. Sampai 3 tahun yg lalu terjadi sebuah tragedi yg mengharuskan andin meninggalkan kota jakarta, resign dari rumah sakit dan pergi hijrah kekota bandung.
Andin memulai hidup baru dikota bandung, dengan kemampuannya sebagai dokter spesialis, sangat mudah mendapatkan pekerjaan baru disana.
Tok...Tok...Tok....
Suara ketukan pintu membubarkan lamunannya.
"masuk!" perintah andin
"itu dok, ada yg mencari dokter andin didepan." kata seorang suster.
"siapa?"tanya andin
suster itu hanya menggelengkan kepala sambil mengangkat bahunya. Andin berjalan keluar mencari seseorang yang mencarinya.
"dimana?" tanya andin
"diruang tunggu dok. Didepan bagian informasi." jawab perawat sambil menunjuk ruang informasi.
"ok, terima kasih." kata andin
"baik dok, saya permisi dulu." perawat itu berlalu meninggalkan andin. Andinpun berjalan menuju tempat yang ditunjuk.
"mas Alex!" seru andin pada pria didepannya.
"hai ndin!" sahut pria itu sambil berjalan menuju ke arah andin.
"Ada apa? tumben kesini?" tanya andin lagi
"ada yang mau aku omongin." jawab alex dengan mimik serius.
"ada apa sih?" tanya andin penasaran
"ngomong disana yuk!" ajak alex sambil menunjuk kursi tunggu yang sepi.
Andin berjalan menuju kursi tunggu yg ditunjuk alex.
"ada apa sih mas?" tanya andin semakin penasaran.
"gini ndin, kakakku lagi hamil tapi dia gak mau cek up ke dokter, katanya sih takut, soalnya dokter menyarankan menunda kehamilan untuk sementara waktu, tapi dia pengen banget punya anak, mengingat pernikahannya yang udah 5 thn, baru dikaruniai anak, eh! malah sama dokternya disuruh tunda dulu dikarenakan kondisi fisik kakakku yg kurang baik." alex menjelaskan situasi yg dialami kakak perempuannya.
"trus apa yg bisa aku bantu mas?" tanya andin
"coba deh kamu kasih pengertian sama kakakku, siapa tahu dia mau denger, terus terang saja mas bram( suami kakak alex) sama mama udah gak tau harus gimana menghadapi keras kepalanya kakakku. kamu kan ahlinya dibidang ginian ndin!" seru alex sambil memasang wajah memelas.
"Lah! kalo kakak mas alex ga mau dibawa kerumah sakit gimana meriksanya?" tanya andin bingung.
"kan kamu bisa kerumah ndin!" usul alex
"kamu tenang aja, dirumah sudah lengkap berkas-berkas kakakku, rekam medis sebelumnya jg ada dirumah, kamu tinggal cek aja."kata alex meyakinkan andin.
Andin tampak berpikir sambil sesekali melihat alex yang memasang wajah berharap andin mau membantu.
" ya udah deh aku coba! besok aku kerumah mas alex sepulang kerja." kata andin menyanggupi permintaan alex.
"Alhamdulillah! makasih ndin, kamu memang yang tebaik." kata alex sambil menggenggam tangan andin karna girang.
"eh? i...iya iya" kata andin canggung. Ia menarik tangannya yang tadi sempat di genggam alex.
"Eh? Sorry sorry. Lagi seneng soalnya." jawab alex kemudian menarik tangannya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"ok lah besok sore ba'da ashar aku langsung kerumah mas alex ya." kata andin sembari berdiri dari tempat duduknya.
"aku jemput ndin."kata alex
"gak usah!" ujar andin
"pokonya aku jemput gak boleh nolak." kata alex sambil mengangkat telunjuknya.
"Haduh,,, keras kepalanya udah mendarah daging. Kalau udah maksa gini gimana mau nolak?" jawab andin sambil memutar bola matanya karna sudah tau sifat alex yang seperti itu, maka sudah tidak bisa lagi ditolak.
"Jadi bagaimana?" Tanya alex lagi sambil tersenyum mendengar ucapan andin.
"Iya udah deh, iya iya." Sahut andin mengalah.
"ok! sampe besok ya ndin. Aku pulang dulu."kata alex sembari melangkah pergi dengan melambaikan tangan.
Andin hanya membalas dengan melambaikan tangan sambil tersenyum ke arah alex yang sudah menghilang dibalik pintu keluar rumah sakit. Kemudian andinpun kembali keruangannya.
#ALEX HARTAWIGUNA
Adalah seorang CEO perusahaan gold jewelry yang bergerak dibidang emas,permata,berlian dan sebangsanya. Ayahnya meninggal 3 tahun yang lalu, yang membuat dia mau tak mau harus menggantikan kedudukan ayahnya diperusahaan. Pria berusia 30 tahun yang mempunyai paras tampan rupawan, tinggi 180cm, tajir melintir, dan statusnya sebagai duda itu sering kali mendapat julukan DUREN SAWIT dari orang-orang terdekatnya.
Alex adalah duda yang pernah menikah dan bercerai dengan istrinya yang Ketahuan selingkuh Membuat Alex menutup rapat hatinya untuk setiap wanita. Alex mengenal andin sejak 3 tahun yang lalu, tepat setelah alex bercerai dari mantan sang istri. Andin juga yang membantu alex keluar dari masa lalu kelamnya dan berusaha menjalani hidup yang baru. Jadilah alex yang sekarang, alex yang penuh karisma dan pekerja keras. Alex berteman cukup baik dengan andin. Menurut alex, andin wanita yang berbeda dari kebanyakan wanita yang ia kenal. Lama kelamaan hubungan mereka semakin dekat, ditambah lagi, sekarang andin akan menjadi dokter pribadi keluarga alex, pastilah hubungan keduanya akan semakin erat.
#DUREN SAWIT (duda keren sarang duit)😅
Sore itu andin keluar dari pintu rumah sakit. Baru saja sampai di depan pintu masuk, pandangannya langsung tertuju pada seorang laki-laki yang berdiri didepan mobilnya diujung jalan yang tak jauh dari rumah sakit itu. Laki-laki itu melambaikan tangan. Andin berlari menuju kearah laki-laki tersebut. Siapa lagi kalau bukan alex yg kemarin sudah membuat janji dengannya.
" udah lama nunggunya mas?" tanya andin
"gak juga, ayo naik! kita langsung kerumah atau kamu masih mau mampir kemana?" jawab alex.
"Gak mas! kita langsung aja." kata andin sambil membuka pintu mobil dan langsung duduk di samping kemudi.
suasana dalam mobil hening untuk sesaat, sampai lampu merah perempatan jalan mobil yg dibawa alex berhenti. Alex menatap ke arah andin yg sedang sibuk mengotak atik ponselnya.
"ndin!" panggil alex
"hem!" sahut andin sambil menoleh ke arah alex.
"kamu ga punya pacar?" tanya alex.
sontak andin terkejut dan melongo melihat ke arah alex.
"mas... ijo..."kata andin
"apanya yang ijo?" tanya alex kaget campur bingung.
"itu lampunya ijo."kata andin sambil menunjuk tiang lampu didepannya.
Alex terkejut dan langsung tancap gas. sedangkan andin tertawa melihat tingkah alex. Alex mendengus kesal melirik ke arah andin yang mentertawakannya.
"Gak lucu!" kata alex kesal
"salah siapa nanya yang gak gak mana ga fokus liat jalan juga?" sahut andin
"gak gak gimana? Aku kan hanya bertanya? kamu punya pacar apa belum? Seingatku, selama aku kenal sama kamu, aku gak pernah denger kamu kencan, nonton, trus kemana gitu."tanya alex
"mas alex pikir aku anak ABG yang pacarannya kayak begituan?" andin balik bertanya sinis sambil melirik kearah alex.
"ya gak gitu sih, Justru karna kamu udah gak ABG lagi makanya aku nanya kamu punya pacar atau belum?"jawab alex Santai.
Andin tak menjawab. Dia diam menatap keluar jendela sembari bernafas berat.
"aku hanya takut kembali terluka mas." gumam andin dalam hati.
tak selang berapa lama mobil itu masuk ke komplek perumahan Elit dikota bandung. Dan alex memarkirkan mobilnya di depan rumah super duper megah bernuansa putih.
"sudah pulang den?" tanya pak tua yg tadi membukakan pintu gerbang depan.
" iya mang. mama ada?" tanya alex
"ada di dalam den." kata pak tua itu sambil menunjuk rumah.
Alexpun mengajak andin masuk, tak lupa andin tersenyum pada pak tua itu sambil berjalan masuk mengikuti alex.
"assalamu'alaikum Ma, Mama...." panggil alex.
"ma... mama..." panggil alex lagi tapi tetap tak ada jawaban.
"kemana sih mama?"
"ayolah din masuk aja, kita langsung kekamar kakakku!" alex mengajak andin masuk dan langsung berjalan menuju ke kamar kakaknya.
#DIBELAKANG RUMAH ALEX
seorang wanita paruh baya terlihat anggun dengan balutan hijab berwarna hijau yang membuatnya tampak lebih muda dari usianya sedang asyik menyiram bunga sembari bersenandung lagu jadul.
"buk ibuk." panggil bik ijah pembantunya
"ada apa sih ijah? sampek lari-larian gitu kaya abis ngeliat maling." tanya ibu rossa (mama alex).
"itu bu...itu..." jawab bik ijah sambil nunjuk2 ruang tamu.
" itu itu apa?" tanya bu rossa bingung
"itu bu... Den alex buk den alex." kata bik ijah terbata bata karna terlalu antusias berlari.
" alex sudah dateng? tumben jam segini sudah dateng? ada angin apa?" tanya bu rossa sambil berjalan meninggalkan bik ijah.
"sek ta buk! belum selesai, itu bu,,, den alex pulang bawa wanita." kata bik ijah sambil memegangi tangan majikannya.
"hah!?" ibu rossa terkejut.
ibu rossa langsung berlari ke arah ruang tamu yang dari tadi ditunjuk oleh bik ijah.
ibu rossa tampak sangat senang mendengar putranya membawa pulang seorang wanita, pasalnya semenjak alex bercerai dari istrinya, alex berubah. Alex lebih tertutup, jarang pulang kerumah jika bukan mamanya yang meminta alex pulang. Alex bersikap dingin pada semua orang apalagi seorang wanita, (kecuali Andin). Karna saat-saat alex terpuruk hanya ada andin yang setia menemaninya.
Tak jarang ibu rossa mengenalkan alex pada anak teman-temannya. Tapi tak ada satupun yang diliriknya. Mendengar alex pulang membawa seorang wanita pastinya ibunya sangat senang.
#HAY PARA READER YANG BUDIMAN😁MOHON KRITIK DAN SARANNYA DIKOLOM KOMENTAR YA??? MUDAH2AN BISA MENJADI INSPIRASI BUAT AUTHOR KEDEPANNYA SUPAYA LEBIH DAN LEBIH BAIK LAGI. KALO ADA KATA YANG SALAH ATO GA MASUK AKAL MOHON KRITIKANNYA, HARAP DIMAKLUMI SAJA KARNA MASIH PEMULA.
Alex membawa andin ke kamar kakaknya, menaiki anak tangga satu persatu dengan perlahan. Sesampainya didepan pintu kamar kedua di lantai atas, alex berhenti dan memandang andin. Alex tersenyum kemudian
mengetuk pintu kamar.
Tok...Tok...Tok...
"kak! buka pintunya ini aku Alex."
"masuk aja gak dikunci." Terdengar suara seorang wanita dari dalam.
alex mengajak andin masuk ke kamar kakaknya. Tampak seorang wanita tengah duduk santai di atas sofa ditepi jendela kamarnya yang tengah sibuk membaca buku.
"bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya alex pada anggun.
anggun tak menjawab, dia melirik wanita yang berdiri disamping alex dengan tatapan curiga. Anggun berdiri dan mendekati Andin, dia berjalan memutari andin, menatap andin sambil memicingkan matanya. Menilai dari ujung rambut sampai ujung sepatunya sembari mengangguk-anggukkan kepala. setelah puas dia berjalan kesamping alex dan menggandeng tangan adiknya sambil berbisik ditelinganya.
"ini calon adik ipar kakak? udah mulai nyari bini baru kamu sekarang?" bisik anggun menggoda adik sematawayangnya.
"kakak ada-ada saja. Dia temenku, namanya Andin. Dia dokter spesialis kandungan. dia aku ajak kesini buat ngecek kondisi kakak, gak usah mikir macem-macem!" sahut alex dengan ekspresi mengancam.
Anggun tersenyum melihat ekspresi adiknya itu. Sambil kembali duduk disofa kamarnya.
Anggun mempersilahkan andin dan alex untuk duduk.
"jadi bener wanita itu bukan kekasihmu?" Tanya anggun memastikan. Sedangkan andin yang mendengar pertanyaan anggun raut wajahnya sudah memerah karna malu.
"kakak!" Pekik alex sambil menatap anggun sinis.
"ok! kali ini aku percaya! lagi pula siapa yg mau sama pria kaku bagai balok kayu sepertimu!?" kata anggun sambil tertawa sinis.
"kalaupun kamu dan dia ada apa-apa kakak juga setuju kok." Imbuh anggun sambil tersenyum pada andin.
"cukup kak!"Jawab alex mulai kesal pada sang kakak. Pasalnya alex merasa tidak nyaman karna andin mendengar perbincangan mereka.
selanjutnya alex menceritakan perihal kondisi kakaknya pada andin, dia menunjukkan hasil tes dan rekam medis yang pernah dilakukan anggun sebelumnya. Andinpun melihat rekam medis anggun dengan seksama. Dibolak balik, dilihat dari depan sampe belakang. Dari atas sampai bawah lalu ke atas lagi terus kebawah lagi terus dibalik lagi😁. Dan setelah memahami situasinya barulah andin mulai menjelaskan.
"begini mbak anggun. Sebenarnya situasi mbk saat ini belum bisa melanjutkan kehamilan mbk...."
"tuh kan!? jawabannya sama aja!" Belum selesai andin berbicara, anggun menyela karna merasa tidak puas mendengarnya.
"saya belum selesai bicara mbk! didengerin dulu baru nanti mbk anggun berkomentar." jawab andin sambil tersenyum pada anggun.
Anggun menurut, ia memilih diam dan mendengar penjelasan andin dengan seksama.
"jadi untuk situasi mbk saat ini sebenarnya belum boleh hamil. Sebab kondisi rahim mbk anggun blm memungkinkan untuk menampung janin."
"tapi saya gak mau menggugurkan kandungan saya din. Saya akan pertaruhkan apapun demi anak ini. Saya menginginkan anak ini din! apapun resikonya!"anggun mencoba menjelaskan perihal keinginannya.
"saya mengerti mbk, saya sangat paham keinginan mbk anggun untuk segera memiliki momongan, tapi mbk anggun juga harus memikirkan diri mbk anggun sendiri. Mbk anggun bisa hamil lagi setelah melakukan perawatan dan menstabilkan kondisi mbk anggun." andin mencoba menjelaskan
"Tidak! Pokoknya saya akan tetap mempertahankan anak ini apapun resikonya."jawab anggun mempertegas keputusannya.
"baiklah kalau mbk anggun memaksa saya akan coba membantu mbk anggun semampu saya. lnsya Allah atas izin dari Allah kita bisa sama-sama berjuang untuk menyelamatkan bayi dan juga ibunya nanti." jelas andin
raut wajah anggun langsung berubah, yang awalnya marah karna lagi-lagi disuruh menggugurkan kandungannya, tapi setelah mendengar penjelasan dari andin, anggun berubah menjadi senang. Anggun mengusap perutnya yang masih rata sembari menitikkan air mata.
"apa kamu benar-benar akan membantuku din?" tanya anggun memastikan perkataan andin.
"tentu saja! Tapi ada syaratnya." jawab andin sambil tersenyum dan memindahkan posisi duduknya berdekatan dengan anggun.
"apa syaratnya?" tanya anggun antusias.
"mbk bener-bener harus bedrest sampai 9 bulan ke depan. Jika mbk anggun ada aktifitas diluar sebaiknya dihindari dulu untuk sementara waktu. Tiap hari harus meminum vitamin dan obat penguat kandungan yang akan saya berikan. Mbk anggun juga harus rajin kontrol minimal 2 kali dalam 1 minggu untuk terus memantau perkembangan janin dan juga kondisi fisik mbk anggun sendiri. Bagaimana?" Jelas andin panjang lebar.
"ok aku siap! asal itu untuk anakku apapun akan aku lakukan." jawab anggun sambil memeluk andin.
Andin membalas pelukan anggun. Alex melihat percakapan dan interaksi antara andin dan kakaknya membuat dia tersenyum melihat keduanya. Tak terasa senyum itu semakin mengembang dan hatinya merasa hangat melihat keduanya. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap mereka dari balik pintu kamar anggun yang memang tidak ditutup rapat. ialah Ibu rossa yang sedari tadi sedang mencuri dengar obrolan anak-anaknya. ia tampak terharu melihat 3 orang dihadapannya saat ini. Dia mengagumi sosok andin yang saat ini masih memeluk anggun putrinya. Ibu rossa merasa andin adalah gadis yang sangat baik dan cocok bersanding dengan putranya. Tanpa terasa bulir-bulir hangat jatuh tepat dipipinya. itu adalah air mata bahagia yang ditunjukkan seorang ibu untuk anaknya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!