Matahari merangkak tinggi, hari sudah makin dewasa langit biru yang telah membentang indah, tatap setia memayungi bumi.
Dentang jam terus berbunyi di iringi dengan suara sayup-sayup parau yang di keluarkan dari suara bibir Mikayla tengah terisak dengan tatapan nanarnya dan fikiran yang berkecamuk.
" Tidak tidak mungkin, Alex tidak mungkin kau berkhianat di belakang ku kan aku yakin itu "
Suara Mikayla terdengar menggelegar di ruangan, dia tampak frustrasi dengan rambut yang acak-acakan. Dirogoh hp di samping nya lalu dia kembali menatap foto sang kekasih tengah terlihat mesra bersama orang yang sangat dia kenali.
" Tidak mumgkin Raisa sahabatku menikung ku kan? ini pasti hanya editan iya saya yakin itu pasti hasil aplikasi yang sangat canggih "
Mikayla memantapkan hatinya untuk percaya bahwa itu hanyalah rekayasa orang yang benci padanya. Perlahan-lahan Mikayla menata hatinya hingga cukup tenang dan fikirannya dia buat se positif mungkin dengan perasaannya pada Alex sang kekasih yang teramat ia cintai.
Disekalah air mata dari pipi putihnya, Lalu dia menatap sekeliling ruang apartemen nya yang tampak berantakan karena ulahnya yang memporak porandakan isi ruangan tersebut. Kini tubuhnya yang terasa tak bertenaga dia perlahan membersihkan ruangannya itu hingga rapi dan bersih seperti semula.
Selesai berbenah, Mikayla masuk kekamar mandi dan membersihkan dirinya. Selesai mandi dia mengenakan pakaian nya untuk bersiap pergi ke kampus. Tampak terlihat rapi dan cantik dengan rambut yang terurai di belakang punggunngya, dan dress panjang selutut yang membalut tubuhnya tampak cerah di tubuh Mikayla.
Dengan perasaan campur aduk Mikayla melajukan mobil nya dengan kecepatan maxsimal menuju kampusnya hingga sampailah di parkiran kampus Mikayla memarkirkan mobilnya.
Mikayla menyosori lorong kampus menuju kelasnya.
" Kayla hey tungguin " suara wanita memanggil namanya
Mikayla terhenti, dan menoleh ke arah suara tadi.
" Hana, kau dari mana? "
" Bukan dari mana tapi baru datang, aku panggilin kamu dari tadi tapi gak di di toleh. Kayak orang kesurupan kamu, menakutkan tau wajahmu sekarang, ada masalah ya? "
" Ngak gak ada kok, udah yuk ke kelas kayaknya pelajaran udah di mulai "
Mikayla menutupi masalahnya dari sahabatnya itu, mereka bergandeng tangan menuju kelasnya.
Ruangan terlihat ramai terlihat para mahasiswa sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Tak selang beberapa menit, muncullah dosen yang tampak asing bagi mereka dengan tubuh tinggi, wajah tampan dan tubuh yang kekar banyak mahasiswi yang terlena dengan wajahnya, tak terkecuali Hana.
" OMG Kay lihat dosennya kece bangettt "
Hana mencolek Mikayla dengan tangannya, namun Mikayla hanya bengong dengan tatapan kosongnya.
" Hemm " Hanya begitulah reaksi dari Mikayla terhadap temannya itu.
Kayla kenapa, kok bengong sih dari tadi.
Hana tampak bingung dengan sikap temannya yang biasanya selalu ceria dan asyik di ajak ngobrol. Hanapun hanya bingung menatap Mikayla, lalu dia langsung mengarahkan pandangannya pada suara dosen yang tengah memperkenalkan diri
" Hy semua perkenalan saya dosen baru kalian, nama saya Rafa saya pengganti dari Bu Lusi dosen. bla bla bla "
Mikayla hanya menatap kosong ke arah dosen yang sedang memberikan penjelasan nya. Hingga pelajaran selesai dia tetap duduk di kursinya
" Kay pelajarannya sudah kamu gak mau keluar, laper nihh " Ajak hana membuyarkan lamunan Mikayla.
" Eh em.. sudah ya? kok aku gak tau " Mikayla yang terkaget dengan temannya itu tampak tak sadar bahwa mata kuliah nya sudah selesai. Maklum lah hanyalah tubuhnya saja di sana tapi pikirannya melayang kemana-mana.
" Huh kenapa sih bengong ajah dari tadi? "
" Ngak gak papa kok, yuk katanya kamu tadi laper "
" Gak jadi dah, aku baru inget kalo aku harus jemput adik di sekolah nya ini sudah jam pulangnya, jadi aku duluan ya " Hana tampak terburu-buru lalu beranjak dari kursinya.
" Hemm baiklah "
" Bye Kayla, jangan melamun terus ya awas kesurupan " Hana melambaikan tangannya dan hilang di balik pintu.
Bersambung...
Jangan bosan baca ya terus ikuti cerita Mikayla... jangan lupa komentar nya buat inspirasi saya. Likenya jangan lupa yah... Happy Reading guys
Tanpa Mikayla sadari bahwa ada mata yang memandangnya dari tadi
" Hey kamu kok tidak keluar? " Tanyanya.
Mikayla terperanjak kaget, dia menengadah ke arah wajah sang dosen yang sudah berdiri di samping nya.
" Rafa? " Mikayla tampak kaget melihat wajah dosen tersebut.
" Mikayla ternyata setelah sekian lama tak bertemu kamu gak berubah ya " ucap Rafa sambil duduk dikursi yang hana tempati tadi.
Mikayla tak menjawab dia tampak bingung kenapa Rafa ada disini begitulah fikirannya. Kerana dia tidak fokus saat Rafa memperkenalkan dirinya tadi di depan.
" Sedang apa kamu disini? kenapa bisa disini? " Mikayla tampak bingung dengan keberadaan Rafa
" Kamu tidak mendengarkan pejelasanku ya dari tadi? "
Mikayla hanya menggeleng, Rafa pun menjelaskan kembali tentangnya.
" Oh seperti itu, yasudah kalo gitu aku pamit dulu yah "
" Eh tunggu dulu, boleh aku minta nomer hp mu? " Rafa sambil menyodorkan hp ke pada Mikayla
" Tentu " Mikayla memasukkan nomernya di hp Rafa.
" Seperti nya kamu tampak kurang sehat, kenap? " Rafa menatap wajah Mikayla yang tampak terlihat pucat
" Oh ngak gak papa mungkin karena kecapek an " Mikayla sambil menyodorkan hp Rafa padanya.
" Mau saya antar, kamu tinggal dimana " Rafa terlihat khawatir pada Mikayla
" Gak, gak usah saya bawa mobil sendiri, deket kok gak jauh. Aku sudah save nomerku di hp mu, dan aku sudah save nomermu di hp ku " Terlihat Mikayla tampak sibuk dengan hp nya.
" Baguslah, nanti aku hubungi kamu bolehkan? " Tanya Rafa sambil memeriksa hpnya.
" Tentu, kalo gitu saya duluan yah? bye "
Tanpa menunggu jawaban dari Rafa, Mikayla berlalu dari hadapan Rafa.
Mikayla menyosori jalan hingga ke parkiran, dan berhenti di dekat mobilnya.
" Duh kepala ku kok berat ya, sepertinya aku harus cepat pulang nih " Mikayla memegang kepalanya yang terasa berat lalu memasuki mobilnya dan duduk di belakang kemudi, dia melajukan mobilnya keluar dari area kampus menuju ke apartemen nya.
***********
Mikayla kini berbaring di sofa, dia terus memengang kepalanya sambil memejamkan matanya sejenak. Teringat kembali banyangan foto Alex yang bermesraan dengan Raisha.
" Tidak tidak Kayla kamu harus positif thinking " Mikayla menggeleng dan memegangi kepalanya yang semakin sakit. Namun dia membuka matanya yang terpejam ketika mendengar suara nada panggilan dari hp nya.
" Hallo, iya ada apa Raf " Mikayla mengangkat telpon dari Rafa
" Kay kamu dimana, boleh aku main ketempat mu, aku beli makanan kesukaan mu nih, kita makan siang bareng ya di tempatmu "
Terdengar suara Rafa dari sebrang telpon.
" Raf aku di.... sssttt " Mikayla menghentikan bicaranya dia tak tahan dengan sakit yang ada di kepalanya, Mikayla menatap sekeliling terlihat gelap, lalu dia tak sadarkan diri seketika.
" Hallo Kay kamu masih disanakan? hallo Kay kamu gak papa kan? Hallo Kay, Kay Hallo " Rafa terlihat bingung , dia melihat layarnya sambungan ke hp Mikayla masih terhubung tapi kenapa tidak ada suara yang menjawab begitulah batin Rafa saat ini, apa jangan-jangan terjadi sesuatu terhadap Kayla, Rafa terlihat begitu khawatir dan bingung. Di lain sisi dia tidak tau alamat Mikayla dan di satu sisi Mikayla tak menyahut dengan panggilannya.
Dengan bantuan GPS dari jaringan hp Mikayla dia kini berada di depan apartemen milik Mikayla, dia bertanya kepada resepsionis ruangan milik Mikayla, setelah sang resepsionis memberitahu nya, Rafa segera bergegas menuju ruang milik Mikayla. 15 menit Rafa sampai di depan pintu lalu dia mengetuk pintu tersebut hingga tiga kali ketukan namun tak ada sahutan dari dalam.
" Kemana orangnya ini, apa benar ini ruangan Mikayla? " Rafa mencoba membuka pintu, ternyata tak dikunci, lalu dia masuk kedalam ruangan. Mata Rafa terbelalak ketika mendapati Mikayla tergeletak di lantai tak sadarkan diri.
" Astaga Kayla, kamu kenapa? " Rafa membopong tubuh sintal Mikayla keluar dari ruangannya. Rafa membawa Mikayla menuju Rumah sakit terdekat dengan mobilnya yang dia lajukan dengan cepat.
" Kay sadar Kay kamu kenapa? " Ujar Rafa khawatir melihat kondisi Mikayla yang kini tengah sediki berbaring di kursi sebelah nya.
Sesampainya di rumah sakit, Mikayla langsung di tangani oleh dokter di ruang UGD. Tak selang berapa menit, dokter keluar dari ruangan dimana Mikayla saat ini melakukan pemeriksaan. Rafa yang tampak khawatir dia menghampiri dokter tersebut.
Bersambung.....
Rafa yang tampak khawatir dia menghampiri dokter tersebut.
" Gimana keadaan Kayla dok, dia baik-baik saja kan? kenapa dia bisa pingsan dok? "
" Tenang pak, ibu Kayla hanya butuh istirahat, dia mengalami dehidrasi yang menyebabkan gejala Hipotesensi terjadi pada dirinya saat ini, silahkan bapak bisa melihat kondisi langsung, saya permisi ya pak "
" Baik terimakasih Dok "
Rafa memasuki ruang UGD dan mendapati Mikayla sedang berbaring terlihat masih dengan mata terpejam.
" Kay kenapa kamu bisa seperti ini " dengan perasaan iba, Rafa mengelus rambut Mikayla.
" Alex jangan tinggalin aku, lex alex jangan " Mikayla mengingau tampak keringat mencucur dari dahinya.
" Kay, Kayla bangun Kay sadarlah " Rafa menepuk-nepuk pipi Mikayla dengan lembut, Mikayla memenggangi tangan Rafa sehingga Rafa berhenti menepuknya.
" Rafa? " Mikayla terkejut mendapati Rafa dan bukan Alex yang ada di samping nya, dengan lekas dia melepaskan tangannya yang sebelumnya memegang tangan Rafa.
" Iya Kay ini aku Rafa, kamu butuh apa? "
" Tidak, tidak ada saya dimana Raf kenapa saya di infus? " Mikayla melihat ke sekitar ruangan nya itu lalu dia hendak bangun dari tidurnya, namun terasa sakit lagi di kepalanya.
" Aduh, pusing " Rafa membantu Mikayla duduk dan menyandarkan punggungnya di bantal.
" Jangan gerak dulu Kay, tekanan darah mu rendah jadi perbanyak lah dulu istirahat. Sini aku suapin dulu, kata dokter kamu kurang cairan habis makan langsung minum obat biar cepat sembuh, ayo di buka mulutnya "
Mikayla menggeleng dia menutup mulutnya begitu rapat.
" Saya gak bisa Raf terasa pahit rasanya "
" Gak papa sedikit saja, gak pengen cepet sembuh tah? "
Mikayla hanya mengangguk dia mengikuti arahan dari Rafa, memakan nasi dengan sangat terpaksa.
" Sudah stop Raf aku udah gak kuat "
" Yaudah nih minum pilnya "
" Gak mau itu pahit "
" Kayla kamu gak mau sembuh? "
Mikayla terdiam dengan perkataan Rafa, lalu dia pun meminumnya.
" Makasih ya, aku mau pulang aku sudah baikan "
" Tapi kamu tidak pulih sepenuhnya Kay, menginap lah semalam saja disini besok jika kondisi mu sudah membaik aku akan mengizinkan kamu pulang "
Mikayla pun terdiam kembali dia mengiyakan apa yang di katakan Rafa.
" Baiklah, Rafa hp ku mana? "
" Hp? aku tadi tidak melihat nya di dekatmu, mungkin tertinggal di apartemen mu, tadi aku langsung membawamu kemari tak menghiraukan apapun. Kau hendak menghubungi siapa? pakailah hp ku saja jika kau ingat nomernya " Rafa menyodorkan Hpnya.
" Baiklah, terimakasih ya " Mikayla langsung mencatat nomor yang sangat dia hafal tak lain adalah nomor milik Alex kekasihnya.
Nada sambung terdengar dan terdengar dari sebrang telah ada yang mengangkat.
" Hallo lex? " sapa Mikayla
" Hallo ini siapa ya? Alex masih tertidur ada apa? "
Mikayla ternganga, dia tampak terkejut dengan suara yang sangat ia kenal
Raisha, ini suara Raisha, betul ini suara Raisha sedang apa dia dengan Alex apalagi dia sedang tidur. Tidak tidak mungkin itu tidak mungkin terjadi...
Mikayla menggeleng tak percaya dengan pikirannya.
" Hallo ada orang disana? " tanya Raisha
Dan terdengar percakapan dari sebrang telpon.
" Ada apa sayang Siapa yang menelpon Ra? "
Tanya alex yang tampak bangun karena merasa terusik tidurnya.
" Entahlah gak menjawab tapi suaranya perempuan tadi "
Raisha memberikan hpnya pada Alex
" Sudahlah mungkin salah sambung matikan saja, aku lelah raisha. Ayo tidur lagi sayang "
Alexpun mematikan sambungan telponya dan kembali terdidur dengan memeluk Raisha.
" Kurang ajar penghianat kalian berdua penghianat... huhuhu... " Mikayla menangis histeris setelah mendengar percakapan tersebut.
" Sabar kayla, ada apa cerita kan pada ku "
Bruuukkk... tiba-tiba mikayla tak sadarkan diri. Rafa yang menyaksikan itu, dia terkaget lalu memanggil dokter.
" Mikayla sadar Kay sadar, Dok ada apa ini, dia tiba-tiba pingsan "
" Tunggu sebentar ya pak, tolong keluar dulu kami akan memeriksa pasien "
Rafa keluar dari ruangan, dia mondar mandir dengan perasaan khawatir.
" Siapa? siapa yang Kayla telpon tadi? kenapa dia terlihat syok "
Ceklek suara pintu terbuka, dokter keluar dari ruangan Mikayla.
" Gimana dok, dengan Kayla "
" Pasien seperti nya mengalami syok, tekanan darahnya semakin rendah. sebaiknya pasien dirawat beberapa hari lagi, jika anda setuju kami akan memindahkan keruang pasien segera "
" Baiklah, lakukan sebaik mungkin "
Setelah melakukan admistrasi, Rafa menuju ruangan dimana Mikayla saat ini dirawat.
Bersambung....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!