NovelToon NovelToon

NATURA Son Of Earth

Jauh sebelum bumi tercipta #1

NATURA Son of Earth

[Jauh sebelum bumi tercipta]

Ada sebuah cerita nun Jauh disana..., diantara Galaksi-galaksi tertua dijagat raya, galaksi pertama dimana terciptanya suatu kehidupan yaitu Galaksi ALIAN. Di Galaksi Alian terdapat ribuan Kerajaan (di galaksi Alian 'Kerajaan' adalah sebuah 'Planet' ), namun cerita ini akan dimulai dari kisah salah satu Kerajaan di Galaksi tersebut….

Kerajaan itu bernama KAWARATU. Kerajaan tersohor yang dihuni oleh para AGAN (sebutan mahkluk hidup/spesies di galaksi ALIAN), serta dipimpin oleh seorang SUHU (Suhu adalah sebutan bagi seorang Raja atau Ratu penguasa disuatu Kerajaan) yang disegani oleh para kaumnya, dia bernama MADURA. Madura yang berpermaisurikan Suhu MALUKU memiliki lima orang putra yang bernama : RA TOBA,RA BALI,RA BINTAN dan sikembar RA JAVA ,RA JAYA (RA yang berarti Raden, sebutan untuk seorang Pangeran Kerajaan Kawaratu).

Madura adalah salah satu Suhu yang dikenal seantero Alian sebagai Suhu Jagat karena ia memiliki 8 buah KORA ( Kora adalah kumparan energi maha dahsyat menyerupai bola kristal), Suhu Madura menganggap ke-8 Kora itu sebagai Pusaka inti dari Kerajaan karena Pusaka tersebutlah Kawaratu menjadi sebuah Kerajaan yang indah, damai, subur dan kaya akan sumberdaya alamnya yang tentunya dikhususkan untuk kesejahteraan para kaum Agan disana.

Jadi Pusaka tersebut sangat amat penting bagi Madura dan para kaumnya, maka karena itu Pusaka tersebut disimpan dalam perut Kerajaan/inti planet. Siapa pun yang hendak masuk ke tempat tersebut harus melewati gerbang yang ada di dalam sebuah gunung berapi aktif, gerbang itu bernama Gapura.

Gapura adalah sebuah lubang menyerupai sumur yang sangat amat dalam ,sebuah lubang yang langsung menuju inti dari planet, dalam lubang itulah Pusaka 8 Kora berada, tidak cukup sampai disitu Gapura juga dijaga ketat oleh prajurit-prajurit pilihan Kerajaan yang dipimpin langsung sang Suhu, sehingga tak seorang pun dengan mudah menerobosnya.

Sebagai Suhu Jagat yang memimpin aliansi persatuan Kerajaan-kerajaan segalaksi Alian atau yang mereka sebut SODARA. Madura memiliki andil untuk mengamankan galaksi Alian dari bencana atau dari para pemberontak sehingga ia sangat disibukan dengan jabatannya, maka karena itu ia sering meninggalkan Kerajaan hanya untuk menjalankan tugasnya, tak jarang selepas pulang ia selalu merasa lelah dan mengabaikan tugas di istananya sendiri bahkan tugas sebagai pemimpin kerajaan Kawaratu ,hingga ia berpikir meminta bantuan seseorang untuk menjalankan sebagian tugasnya.

Sang Suhu mempunyai seorang adik sekaligus panglima perang Kerajaan yang bernama SEMARANG, sosok pria gagah nan sakti mandraguna. Semarang mempunyai beberapa ilmu seperti Sukmajagat, Sorajagat , Ragajagat dan ilmu yang sering ia gunakan Indrajagat yaitu ilmu dimana ia bisa mengetahui atau memprediksi suatu kejadian beberapa saat sebelum itu nyata terjadi.

Selain itu ia juga merupakan sosok yang sangat loyal dan rela mengorbankan jiwanya hanya untuk mengabdi pada kerajaan. Oleh karena itulah Madura sangat mempercayai adiknya tersebut, sampai pada suatu hari…

“Wahai adikku Semarang…”,panggil Madura (sebenarnya dialog bahasa yang digunakan di Kerajaan Kawaratu adalah bahasa sunda halus).

“Iya paduka…”jawab Semarang

“Di usiaku yang kini sudah tidak muda dan tenaga yang tak sekuat dulu lagi,aku ingin kau menggantikan tugasku ….tugas untuk menjaga ke-8 Pusaka Kerajaan ini”,pinta Madura kepada adiknya.

“Mohon maaf paduka…bukan maksud hamba menolak perintah paduka,tetapi apakah pantas!!, hamba diberi tugas yang bagi hamba sangat sakral ini,tugas yang sama saja seperti mempertaruhkan ke-8 Pusaka dan bisa juga dibilang mempertaruhkan keselamatan Kerajaan di tangan hamba,apakah paduka tidak takut hamba mencurinya dari Kerajaan?,jawab Semarang berusaha menolak.

“Aku percaya kau Semarang, bukan karena kau adalah adik kandungku tetapi karena kau memiliki hati yang suci dan kesetiaan engkau pada Kerajaan, yang selama ini aku lihat dan aku rasakan. Seperti yang kamu tahu aku memiliki indera yang bisa melihat apakah orang itu baik atau jahat, jadi jangan kau tolak perintahku ini”,pinta Madura sedikit memaksa.

“Tapi paduka…,bukankah Ra Toba lebih layak dibandingkan hamba?”,jawab Semarang yang masih berusaha menolak dan menyarankan titah tersebut diberikan kepada Putra sulung sang Suhu yang tak lain juga keponakannya .

“Asal kau tahu Semarang…,Ra Toba masih belum cukup kuat untuk melakukan tugas ini…, disamping itu aku merasakan adanya kegelapan di hati putraku tersebut, jadi tak usah lagi kau mengelak akan titahku ini. Kau adalah Panglima perang Kerajaan, kau layak akan titah ini…!!,tegas Madura.

“Baiklah paduka…,bila memang sudah menjadi kehendak paduka…,hamba siap menerima tugas mulia ini…,hamba bersumpah akan menjaga Pusaka Kerajaan dari kejahatan dan keserakahan yang ingin menguasainya sampai jiwa hamba terlepas dari raganya”,ucap Semarang menerima titah tersebut.

Ternyata percakapan Madura dan Semarang didengar oleh Ra Toba yang menguping dibalik tirai.

Ra Toba yang selama ini menginginkan Pusaka tersebut sangat marah mendengar sang ayah lebih memilih pamannya daripada dirinya untuk menjaga Pusaka tersebut, dengan amarah yang menggebu ia pun menghampiri Ayahandanya…

“Maaf paduka…”ucap Ra Toba sambil bersimpuh lantas berdiri kembali.

“Mengapa paduka memberikan tugas itu kepada paman Semarang…?!!, mengapa bukan putramu sendiri yang kau pilih..?!!. Hamba yang selalu menghormatimu…, hamba yang tak lain adalah Putra mahkota sang ahli waris semua Kerajaan ini..!!”,bentak Ra Toba.

“Cukup!!, tak pantas kau berbicara demikian dihadapanku..!!,ini sudah menjadi keputusanku…pergi kau dari sini…!!,balas Madura bernada keras serta mengusir Ra toba dari hadapannya.

Ra Toba yang diusir dengan kesal segera meninggalkan bilik percakapan tersebut,dan setelah kejadian itu kini Ra Toba lebih banyak berdiam diri didalam kamarnya,mengetahui ada yang aneh…, Suhu Maluku bertanya-tanya apa yang telah terjadi kepada Putra sulungnya tersebut, penasaran akan hal itu lalu ia menemui sang suami…

“Paduka….,apa yang terjadi pada putra kita?,mengapa sekarang dia selalu bermuram durja dan sering mengurung diri di dalam kamarnya?,Tanya Maluku penasaran.

“Ra Toba tak setuju aku memberikan titah Kerajaan yaitu menggantikan tugasku menjaga Pusaka 8 Kora kepada Semarang”,jawab Madura dengan perlahan

“Apa…!!”,seru Maluku terkejut mendengar itu.

“Dimana akal sehatmu …!!?, mengapa kau mempertaruhkan keselamatan Kerajaan ini ditangan Semarang?”kesal Maluku.

“Lantas menurutmu siapa lagi yang pantas menerima titah ini?”Tanya Madura tegas.

“Ra Toba..?!!,apa kau sudah gila…!!,anak itu belum pantas,masih terlalu lemah untuk menanggung tugas berat tesebut,bila dipaksakan bukan hanya membahayakan kerajaan tapi juga membahayakan nyawanya..!!,apakah kau rela melihat putra kita mati sia-sia?!!”,sambung Madura dengan mata memandang tajam ke arah istrinya.

“Tapi bagiku Ra Toba lebih pantas dari pada adikmu itu!”,jawab Maluku bersikukuh sambil melangkah keluar.

“Maluku….!”,panggil Madura yang sebenarnya masih ingin memberi penjelasan tetapi sang istri pergi begitu saja.

Jauh sebelum bumi tercipta #2

Keesokan harinya …

Madura mengadakan acara seremonial untuk serah terima jabatan sekaligus memberikan seperangkat baju jirah untuk dipakaikan pada semarang. Semarang kini telah resmi menerima titah sang Suhu untuk bertugas menjaga pusaka Kerajaan.

Setelah selesai serah terima tugas dengan Semarang, dan masih dalam acara yang sama kini tiba giliran sang Suhu melakukan penobatan kepada Putra Sulungnya. Ra Toba diangkat menjadi seorang Panglima perang Kerajaan Kawaratu yang sebelumnya dijabat oleh Semarang.

Ra Toba pun melakukan serah terima jabatan, ditengah penobatannya sebagai Panglima perang dengan bermasam muka Ra Toba pun bertanya kepada ayahnya…

“Apakah jabatan yang paduka berikan ini hanya sebagai hiburan atas kekecewaan hamba saja?!”,tegas Ra Toba sedikit berbisik.

“Mengapa kau berpikir demikian putraku?”,Jawab Madura pelan sembari menatap tajam kedua mata putranya, percakapan mereka pun terhenti karena penobatan segera dilakukan.

Semarang yang telah resmi ditugaskan untuk menjaga ke-8 Kora tak lagi tinggal di istana kerajaan tapi ia akan tinggal di Gapura tempat dimana dia melaksanakan tugasnya, sebelum pergi meninggalkan istana ia bertemu dengan kedua keponakannya Ra Bali dan Ra Bintan, lalu mengajaknya untuk latihan bertarung adalah aktifitas yang biasa mereka sering lakukan.

Semarang memang mempunyai hubungan cukup dekat dan akrab dengan kedua keponakannya itu, dan tak menunggu lama mereka bertiga pun lantas memulai latihan. Ketiganya bertarung dengan sengit….BAKBIKBUK!!…BAKBIKBUK …!! JLEGERR!! Semarang yang diserang kedua keponakannya tak gentar dan terus memberikan perlawanan…, lalu mengeluarkan senjata andalannya yaitu Suling Sorajagat atau yang biasa ia sebut suling Putri Sora , lantas meniup sulingnya tersebut….

Suara suling pun terdengar sangat merdu nan lembut hingga membuat kedua Raden itu….

“Kak Bali bukankah kita tadi sudah makan banyak ya??”,Tanya Ra bintan sempoyongan

“Iya nih..kok aku jadi lemas banget begini “,jawab Ra bali yang juga ikut sempoyongan .

“Hoaaammm …kak kita tidur aja yukk”,ajak Ra Bintan sambil menguap karena tiba-tiba merasa kantuk yang teramat.

“Ayuuukkk”, jawab Ra Bali singkat lalu mereka berdua tersungkur tergeletak ke tanah.

Suara suling putri Sora terus mengalunkan nada nada yang begitu syahdu membuat damai hingga Ra Bali dan Ra Bintan merasakan efek suara tersebut seperti mabuk, lemas, lelah selelah lelahnya bagai tubuh tak bertulang dan tak berdaya. Tak seberapa lama kemudian….

“Kak Bali …bangun kak…sadar kak… jangan meresapi setiap alunan nada Suling Putri Sora milik paman itu”,ucap Ra Bintan yang mulai tersadar.

“Ayo kak..kita lawan jurus paman dengan jurus yang kita punya…,coba kakak gunakan jurus Ajisukma (jurus mengeluarkan roh dari dalam raga untuk sesaat dan melakukan serangan”,Ra Bintan menyarankan.

“Baiklah aku coba”,jawab Ra Bali lalu berusaha lepas dari pengaruh suara suling Putri Sora tersebut.

Dengan sekuat tenaga Ra Bali dan Ra Bintan berusaha bangkit lantas mereka melakukan Ajisukma,seketika roh kedua kakak beradik itu keluar dari tubuhnya dan langsung menyerang pamannya yang sedang berseruling …ZAP ZAP BRAKKK!!,pukulan telak mendarat ditubuh Semarang hingga membuat ia terjatuh dan akhirnya alunan nada suling sorajagat itu pun terhenti ,Semarang yang mulai merasa lelah kemudian meminta kepada kedua keponakannya untuk berhenti.

“Cukup Raden…!, paman sudah capek nih”,pinta Semarang tersenggal dengan nafas terengah-engah.

“Ayolah Paman…masa baru sebentar udah capek?”ucap Ra Bali.

“Iya nih Paman payah”, sahut Ra Bintan.

“Bukan Paman yang payah…tapi kalian sekarang sudah jauh semakin kuat, jauh semakin pintar”,jawab Semarang.

“Memang semenjak lahir kalian berlima sudah mempunyai kesaktian yang diturunkan dari darah ayahanda dan ibunda kalian, sama seperti seluruh Agan di kerajaan Kawaratu ini apabila kedua orangtuanya sakti maka keturunannya pun turut sakti dan sebaliknya apabila kedua orangtuanya lemah keturunanya pun akan lemah.

Semakin kalian dewasa semakin tumbuh dan kuat pula kesaktian kalian, tetapi walau pun demikian kesaktian yang mengalir bersama darah didalam tubuh kalian tidak akan maksimal bila tak dikembangkan dan berlatih”,sambungnya lagi menjelaskan.

“Jadi saya,kak Toba,Bintan,Java dan Jaya berkesempatan memiliki berbagai macam jurus semenjak lahir?”,Tanya Ra Bali.

“Benar Raden..”jawab Semarang

“Termasuk menguasai jurus legendaris Ragajagat paman?”,Tanya Ra Bintan penasaran.

“Bisa saja…,tapi tak semudah yang Raden bayangkan,jurus itu memerlukan energi yang luar biasa sampai akan membuat raga seseorang hancur hanya menyisakan roh yang menyatu dengan jagat raya ini dan tak akan pernah kembali kecuali…,aku pun belum tau itu,oleh karena itu jurus hanya bisa digunakan dalam kondisi terakhir dimana sudah tidak ada pilihan lain lagi”,jawab Semarang mencoba menjelaskan.

“Satu lagi…Bukan bermaksud membedakan kalian berdua dengan yang lainnya,kalian semua berlima adalah keponakan ku,tapi firasatku diantara yang lain kalian berdualah yang akan memiliki peran penting…”,ucap Semarang lagi dan ingin mencoba memberitahukan sesuatu

“Maksud paman…??”,Tanya Ra Bali dan Ra Bintan bersamaan.

“Hmmm..Maksudku….entahlah…hanya waktu akan menjawabnya…sudahlah lupakan”,Jawab Semarang terbata-bata berusaha menutupi penjelasan tersebut ,dalam benaknya belum saatnya kedua keponakannya itu mengetahuinya .

“Baiklah kalau begitu,kita berdua tidak mau menyita waktu paman terlalu lama,sekarang kan paman sudah jadi penjaga pusaka”,ucap Ra Bali menyudahi kegiatan berlatihnya.

“iya paman..,nanti ada yang mencuri loh kalau kelamaan disini”,sahut Ra Bintan meledek pamannya.

“hehehe”,tawa kecil Semarang sambil berpamitan dengan kedua keponakannya lalu bergegas pergi menuju Gapura.

Tak jauh dari keberadaan kerajaan Kawaratu terdapat pula sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Suhu KUTAI bernama kerajaan KAWADOMAS ,Kutai yang sangat ingin memiliki ke-8 Kora pusaka kerajaan Kawaratu tersebut sudah mendengar kabar bahwa yang kini menjaga Gapura bukan lagi Madura melainkan Semarang sebagai penggantinya,mengetahui itu sang suhu Kawadomas pun merasa penjagaan Gapura oleh Semarang akan lebih mudah ditembus dibandingkan dengan Madura yang kala itu menjaganya.

Kutai memerintahkan BORNEO panglima perang Kawadomas untuk mengatur rencana penyerangan ke Kawaratu,Borneo pun menyanggupinya lantas menyiapkan seluruh pasukan dan armada perangnya…

“Lapor yang mulia…semuanya sudah siap,apakah yang mulia ingin melakukan penyerangan sekarang?”,Lapor Borneo.

“Tidak Borneo,tidak sekarang tunggu saat yang tepat sampai Semarang lengah”,jawab Kutai.

Beberapa hari kemudian….

“Borneo,inilah saat yang tepat,cepat siapkan semua prajurit untuk melakukan penyerangan”,Seru Kutai berapi-api.

Jauh sebelum bumi tercipta #3

“Siap…!!”,singkat Borneo lalu pergi untuk segera menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk peperangan termasuk merekrut banyak pasukan dan membawa armada-armada tempurnya .

Beberapa saat kemudian….

“yang mulia …seluruh pasukan perang dan armada perang sudah hamba siapkan”,ucap borneo melaporkan.

“Bagus..,tunggu apalagi…Serang sekarang dan bawa pusaka itu kemari…!!”,tegas Kutai memberikan perintah.

“Laksanakan!”,singkat Borneo lalu pergi beserta seluruh pasukan dan armada tempur Kawadomas dibawah komandonya menuju Kawaratu.

[beberapa hari sebelum Borneo dan pasukannya menyerang Gapura]

Di Gapura tempat Semarang berjaga,ia merasakan halusinasi segerombolan pasukan perang menyerang dirinya dan…..?. Semarang yang mempunyai kemampuan Indrajagat terbangun…,mengetahui bahwa Gapura akan diserang ia mempersiapkan diri dan para prajurit penjaga Gapura untuk bersiaga,ia juga berusaha menghubungi istana untuk memberitahukan keadaan tersebut.

Tibalah hari dimana Borneo dan pasukannya menuju Kawaratu untuk merebut ke- 8 pusaka tersebut,Borneo yang memimpin pasukan dan seluruh armada tempur Kawadomas tiba di Kawaratu tepatnya tak jauh dari gunung berapi dimana dalam gunung tersebut Gapura berada,disaat bersamaan Semarang yang sudah mengetahui akan adanya penyerangan tersebut ia bersama prajurit-prajuritnya telah siaga menghadang ,lantas mereka berdua berbincang….

“Semarang…!!,kedatanganku kesini hanya untuk mengambil pusaka yang bukan milikmu”,teriak Borneo.

“Jadi jangan buang-buang tenagamu,cepat serahkan saja ke-8 Kora itu..!!”,Borneo kembali menegaskan.

“Tidak akan pernah!!,Walaupun pusaka ini bukan milikku tapi aku ditugaskan untuk menjaganya terutama dari orang sepertimu..!!,maka langkahi dulu mayatku jika kau menginginkannya..!!”,timpal Semarang.

“Baiklah jika memang itu mau mu..!!,SERANG…!!!”,seru Borneo memerintahkan pasukannya.

Perang pun tak terelakan,dua kubu saling baku hantam…saling adu kesaktian …saling adu kemampuan..BAKBIKBUK!!.....BAKBIKBUK…!!JLEGERRR…!!perang semakin sengit dengan kekuatan kedua kubu yang bisa dikatakan seimbang.

Dari Istana …Madura yang sudah diberitahu akan penyerangan Borneo ke Gapura segera memerintahkan putra sulungnya yang juga sebagai panglima perang kerajaan untuk membantu Semarang….

“Ra Toba sepertinya Semarang membutuhkan bantuanmu”,ujar Madura.

“Mohon maaf paduka,bukankah paman Semarang sangat sakti?dia pasti akan memenangkan pertarungannya”,jawab Ra Toba.

“Ini bukan soal sakti atau tidaknya,ini masalah rasa empati,etika berkeluarga,dia itu pamanmu..!!,apakah kau hanya berdiam diri melihat dia bertarung mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan kerajaan ini??!!”,ucap Madura sedikit meninggikan nada suaranya.

“Baiklah…,hamba akan membantu paman Semarang”,jawab Ra Toba dengan raut wajah ketus kemudian pergi…

Rombongan yang dipimpin Ra Toba langsung menuju Gapura ,ia juga didampingi oleh Ra Bali dan Ra Bintan yang juga ikut bersamanya menggunakan kendaraan khas panglima perang Kawaratu diiringi dengan seratusan pasukan kerajaan,dalam perjalanan ia pun memikirkan sesuatu…

‘’Kenapa ayahanda memilih Semarang kalau ternyata masih saja harus menerima bantuan dariku,ini tidak bisa dibiarkan…aku harus melakukan sesuatu…aaarrrggghhh tapi apa yang harus aku lakukan??!!”,gerutu Ra Toba dalam benaknya.

Disisi lain dalam rombongan pasukan ….

“Kak Bali…,belakangan ini hubungan kak Toba dengan paman Semarang sepertinya ada yang aneh?”Tanya Ra Bintan berbisik.

“Aneh kenapa?”,bisik Ra Bali balik bertanya.

“Ya aneh….tadi aku dengar percakapan ayahanda Suhu dengan kak Toba,kak Toba sangat kesal ketika diminta oleh ayahanda Suhu untuk membantu paman Semarang,perjalanan kita ini pun sepertinya terpaksa”jawab Ra Bintan.

“Entahlah ..aku juga merasa demikian”ucap Ra Bali menutup percakapan,

“Kalian sedang membicarakan apa??!!”,tanya Ra Toba tiba-tiba dan merasa ingin tahu karena melihat kedua adiknya sedang berbisik.

“Ooohh…Itu kak ...eee..kami bicarakan strategi perang kak..”,jawab Ra Bali gelagapan karena terkejut.

“Iya strategi kak…kami lagi membicarakan strategi”,timpal Ra Bintan berusaha membantu ketegangan Ra Bali

“Strategi apa?,yasudah jangan banyak bicara…kalian siapkan prajurit!, kita sudah mau sampai”,ucap Ra Toba.

”Siap!!”,jawab Ra Bali dan Ra Bintan serentak.

Sang panglima perang Kawaratu yang didampingi kedua adiknya dan prajurit Kawaratu tiba ditempat dimana kedua kubu saling melancarkan serangan, tanpa berpikir panjang ia langsung bergegas turun dari armadanya dan memasuki arena pertempuran,ia pun ikut bertempur untuk membantu pamannya,dengan bantuan Ra Toba ,Ra Bali,Ra Bintan dan pasukannya pertempuran tak terlihat lagi seimbang seperti tadi,jelas pasukan yang dipimpin Borneo kini kalah jumlah dengan gabungan pasukan Semarang dengan pasukan Ra Toba,Borneo yang sadar akan hal itu lalu memutuskan untuk menghentikan pertarungan tersebut sebelum semakin banyak kerugian yang dideritanya baik kematian pasukan dalam jumlah yang lebih banyak maupun kerusakan parah armada tempurnya maka ia pun menyuruh seluruh pasukannya mundur dan perang pun berakhir dengan kemenangan kubu Semarang.

Borneo berserta semua pasukannya lari terpontang-panting meninggalkan kerajaan Kawaratu,setibanya di Kawadomas dengan rasa malu dan takut Borneo menghadap sang Suhu Kutai….

“Mohon ampun yang mulia…”,ucap Borneo memelas sembari bersimpuh dan bersujud.

“Apa yang terjadi ?”,tanya Kutai dengan mata menyorot tajam.

“Ampun yang mulia…hamba gagal menjalankan tugas ,hamba kalah menghadapi Semarang”,jawab Borneo terbata-bata.

“APAAAA…!!!”,teriak Kutai terkejut mendengar kabar tersebut.

“Ampun beribu-ribu ampun yang mulia..”,lirih Borneo kembali memelas.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!