NovelToon NovelToon

Sistem Di Pulau Angker

ketidak nyamanan

Di rumah yang terlihat mewah dan berkelas, rumah itu adalah rumah salah satu orang terkaya di negara itu,halaman yang luas dan taman yang di penuhi dengan bunga mawar yang bermekaran indah, sehingga membuat rumah itu semakin terlihat cantik dan berwarna.

pagi itu terlihat terasa tenang, apalagi pagi ini terdengar suara senandung yang begitu indah,ya ternyata di taman yang indah itu, terlihat seorang gadis sedang menyirami bunga mawar yang telah dia rawat selama ini.

gadis itu begitu berhati-hati menyirami bunga mawar milik nya, sesekali dia tersenyum dan bernyanyi dengan penuh ceria.

" ohh..bunga ku,, tumbuh lah menjadi bunga terindah,meski kau berwarna merah,tapi kamu bukanlah darah,kamu begitu indah tak ada yang bisa menandingi nya " suara gadis itu begitu merdu yang membuat para pembantu yang sedang menyapu halaman tersenyum hangat.

" wahh suara nona sangat indah, setiap mendengar lagu itu,aku merasa suasana di rumah ini terasa hangat"

" kamu benar,kita sangat beruntung memiliki nona yang begitu manis dan rajin,aku bahkan tidak bisa berpaling dari sini karna mendengar suara merdu nona kita "

mendengar ucapan kedua pembantu itu, pembantu lainnya ikut mengangguk setuju,mereka sudah lama mengangumi nona manis mereka itu.

kedua orangtua gadis itu yang baru saja datang tentu saja mendengar ucapan pembantu mereka, sebagai orang tuanya tentu saja mereka merasa bangga.

" Helena,,kamu begitu perhatian sekali dengan bunga mawar milikmu, sampai-sampai kamu melupakan ibumu ini " keluh wanita paruh baya yang bernama Arum,wanita paruh baya itu berjalan mendekati putrinya dengan wajah masam nya.

" istriku,,,bagaimana bisa kamu membandingkan dirimu dengan bunga mawar itu,tentu saja putri kita lebih menyayangi mu, meski Helena menyirami bunganya setiap hari,dia akan tetap memilih ibunya sendiri " ucap pria paruh baya yang bernama Abimana dengan terkekeh kecil melihat tingkah istrinya.

gadis yang mendengar ucapan kedua orangtuanya tersenyum hangat,dia meletakkan selang air dan berjalan mendekati ibunya.

" ibu..kenapa kalian ada disini?? bukankah ibu dan ayah akan pergi keluar kota ? " tanya gadis yang bernama Helena itu dengan heran,dia memeluk ibunya dan mencium pipinya.

Arum dan Abimana saling memandang,mereka mengehela nafasnya masing-masing dan kembali menatap putri mereka.

" sayang,, ayah tidak jadi pergi karna hari ini sepupumu akan datang ,dan kami juga baru mendengar kabar jika paman dan bibimu telah tiada karna kecelakaan" beritahu Abimana dengan jujur.

mendengar itu Helena menatap ibunya dengan wajah terkejut,dan melihat ibunya mengangguk seolah mengatakan itu memang benar,dia menghembuskan nafasnya.

" ayah dan ibu tenang saja,jika sepupu ku memang akan tinggal disini,aku akan menyayangi nya dan memperlakukan nya seperti saudara ku sendiri" Helena tersenyum tulus yang membuat Abimana dan Arum semakin menyayangi putri mereka itu.

" kamu memang putri ayah yang terbaik,kami tau kamu pasti akan menerima kehadiran sepupu mu,baiklah karna Helena sudah menyetujui nya,ayo kita tunggu kedatangan sepupu mu di ruang tamu " ajak Abimana yang di angguki oleh Helena dan Arum.

setelah itu mereka masuk kedalam dan menunggu kedatangan sepupu nya di ruang tamu sembari berbincang-bincang.

setelah beberapa jam menunggu diruang tamu,Helena dan kedua orangtuanya mendengar suara seseorang yang terdengar serak, Arumi dan Abimana menatap kearah pintu dengan wajah terkejut.

sedangkan seorang gadis yang berusia 15 tahun itu,dia menatap rumah mewah dengan tatapan kosong,wajahnya terlihat tirus, penampilan yang terlihat acak-acakan,dan matanya menatap nanar ke arah sofa.

" Tante,,om,,maaf aku membuat kalian menunggu terlalu lama " ucap gadis itu dengan rapuh,dia melangkahkan kakinya dengan badan bergetar.

melihat itu,Arumi dan Abimana berdiri ,mereka berjalan mendekati gadis itu,setelah sampai dihadapan nya Arumi langsung memeluk nya.

" sayang,,maafkan Tante karna baru mengetahui kabar tentang kedua orang tuamu,kamu jangan sedih lagi, disini masih ada Tante dan om mu, juga sepupumu yang akan menyayangi mu,,," ujar Arumi sembari menghapus airmatanya.

gadis itu membalas pelukannya,dia mengangguk dan tersenyum lirih .

" terimakasih Tante " gumam gadis itu yang masih dapat di dengar oleh Arumi dan Abimana.

" istriku lebih baik bawa Liana istirahat kedalam kamar,dia pasti kelelahan,,nak sebaiknya kamu istirahat dulu, nanti kita bicarakan tentang keputusan Tante dan om mu " ucap Abimana yang sejak tadi terdiam akhirnya membuka suaranya.

Arumi mengangguk,dengan tersenyum hangat dia menggenggam tangan gadis yang bernama Liana itu berjalan menuju kamar yang telah mereka siapkan.

" sayang,,ayah harap kamu tidak keberatan jika ayah dan ibumu menyayangi sepupumu Liana,,ayah merasa kasihan padanya,haaaa..ya sudah ayah keruangan kerja dulu, sebaiknya kamu juga beristirahat" Abimana tidak lupa mengelus rambut putrinya dan berlalu pergi dari sana.

Helena yang sejak tadi terdiam tiba-tiba tersentak saat mendengar ucapan ayahnya,dia tersenyum mengangguk dan menatap kepergian Abimana.

" aku tidak keberatan dia tinggal disini, tapi aku akan keberatan jika dia merebut perhatian kalian semua,,aku harap ini hanya perasaan ku saja " gumam Helena,dengan mata berkaca-kaca.

dimalam harinya,seluruh anggota keluarga Helena telah berkumpul di ruang makan,disana juga sudah ada Liana yang sedang duduk di samping ibunya.

Helena yang baru saja turun hanya terdiam melihat keakraban keduanya,dia melirik kursi miliknya yang telah di duduki oleh Liana.

" Helena biarkan Liana duduk di dekat ibumu untuk malam ini,kamu tidak akan keberatan kan sayang ?? " tanya Abimana yang melihat kedatangan putrinya.

" tidak sama sekali ayah,aku duduk dimana pun tetap sama saja " jawab Helena yang sudah duduk dengan anggunnya.

Abimana dan Arum tersenyum mendengar ucapan putrinya, lalu Arum dengan penuh sayang mengisi piring milik Liana dan juga suaminya.

" makanlah yang banyak sayang,agar kamu tumbuh dewasa dan menjadi gadis yang cantik,kamu tidak perlu sungkan anggap saja ini adalah rumah mu sendiri " Arum bahkan melupakan putrinya yang terlihat sedang menatapnya.

" terimakasih Tante,jika berada di dekat Tante aku merasa ibuku masih ada,, semoga saja mereka bahagia di surga " Liana dengan air mata yang berjatuhan mengingat kematian kedua orangtuanya.

" nak,,jangan lagi kamu panggil kami om dan Tante, mulai sekarang panggil kami ayah dan ibu,kamu akan menjadi saudara angkat Helena dan juga Helena panggil dia dengan sebutan kakak karna sekarang kita sudah menjadi keluarga" beritahu Abimana dengan tegas.

Arum mengangguk dengan wajah garangnya,tapi dia merasa sakit hati saat melihat Liana yang terus menangis.

" sudahlah sayang jangan menangis lagi,ayo dimakan makanan nya nanti dingin " mendengar ucapan Arum, Liana mengangguk dan diam-diam dia melihat kearah Helena yang sama sekali tidak menatap kearah nya.

" ada apa dengan sepupu ku ini ? seperti nya dia tidak menyukai kehadiran ku,haaa...maafkan aku Helena tapi aku juga baru saja kehilangan kedua orangtuaku,,jadi aku terpaksa merebut kasih sayang kedua orang tuamu " batin Liana yang memperlihatkan wajah sedihnya.

disisi Helena yang merasa Liana terus menatapnya,dia sama sekali tidak perduli,dia makan tanpa bersuara,setelah menghabiskan makanan nya,dia berdiri dan menatap datar kearah kedua orang tuanya.

" aku sudah selesai,,aku ingin istirahat besok aku masih harus sekolah " tanpa memperdulikan wajah Liana,Helena pergi meninggalkan ruang tamu.

Abimana menatap punggung putrinya dengan terdiam,sama seperti Arum,dia merasa bersalah karna melupakan putrinya.

" ayah,,ibu,,maafkan aku,, karna kehadiran ku membuat kakak merasa tidak nyaman,besok biarkan aku makan di dapur saja " ucapan Liana yang membuat Abimana dan Arum tersadar.

" tidak !! ibu tidak akan membiarkan kamu makan di dapur,, mungkin saja kakak mu memang sudah mengantuk,,jangan berburuk sangka pada Helena dia adalah anak yang baik " ucap Arumi dengan yakin.

Liana mengangguk dengan tersenyum lembut, setelah itu dia melanjutkan makannya dengan di temani oleh Abimana dan Arum.

kekecewaan helena

2 Minggu telah berlalu,selama dua Minggu itu,helena selalu menjauh dari Liana,meski dia merasa cemburu melihat keakraban ibunya dengan wanita yang sudah menjadi adiknya itu,dia hanya bisa menelan semua keluh kesah nya,bahkan sang ayah yang dulunya sangat memperhatikan nya,kini telah berubah menjadi seorang ayah yang mengacuhkan putrinya.

ya benar saja ,Abimana sekarang juga semakin dekat dengan Liana, terkadang mereka melupakan putri mereka hanya karna kehadiran Liana yang menurut mereka, Liana lebih membutuhkan kasih sayang keluarga, dibandingkan dengan Helena yang sudah mendapatkan segalanya.

dan dengan perubahan Abimana juga Arum membuat Helena yang dulunya ceria, sekarang menjadi lebih pendiam dan lebih suka menyendiri.

bahkan dia sengaja tidak ikut sarapan.

dan di pagi-pagi ini Helena menyirami bunga mawar miliknya,dengan mengenakan seragam sekolahnya,dia begitu menyayangi bunga mawar yang sudah dia anggap sebagai keluarga nya.

" ohh..bunga ku,, tumbuh lah menjadi bunga terindah,meski kau berwarna merah,tapi kamu bukanlah darah,kamu begitu indah tak ada yang bisa menandingi nya " Helena gadis cantik itu bernyanyi dengan suara yang begitu indah.

dia mencium bunga mawar nya dengan penuh hangat,setelah melihat semua bunganya sudah di sirami,Helena pergi dengan menggunakan mobil pribadi nya kesekolah.

sedangkan di jendela kamar yang berada di lantai dua, Liana yang sejak tadi berdiri disana,menatap kepergian helena yang sudah menjadi saudara nya dengan tatapan yang sulit diartikan.

" beruntung sekali kak Helena memiliki kedua orang tua yang sangat menyayangi nya,dan juga dia memiliki tempat tinggal yang begitu nyaman,bisakah aku memiliki segalanya suatu saat nanti ? aku berharap aku akan menjadi seperti kak Helena yang memiliki segalanya " gumam Liana dengan tersenyum manis.

pembantu yang berada di dalam kamar Liana menatapnya dengan anggukan kecil,dia tersenyum melihat kepergian helena putri majikan nya itu.

" nona Helena memang sangat beruntung,sudah cantik,,baik,dia juga sangat rajin,semua orang sangat menyukainya,,bahkan kami yang sebagai pembantu di rumah ini,nona Helena tetap bersikap ramah dan baik pada kami " ucap pembantu itu tanpa melihat wajah Liana.

" ya kamu benar,aku sangat mengangumi kakak ku,,dan aku juga termasuk orang yang beruntung karna memiliki seorang kakak seperti nya " ucap Liana lagi dengan wajah datarnya.

" ayo kita turun kebawah,hari ini aku ingin sekali membantu kakak ku merawat bunga mawar miliknya,aku ingin dia lebih menyayangi ku dan mau menerima kehadiran ku di keluarga nya " ajak Liana pada pembantu itu,setelah mengatakan itu dia pergi meninggalkan kamarnya yang di ikuti oleh pembantu itu dari belakang,dia menatap punggung Liana dengan dahi mengerhit heran.

" entah kenapa aku merasa tidak senang dengan kehadiran anak ini,aku merasa dia seperti orang yang sangat berbahaya" gumam pembantu itu,tapi dia segera menepisnya dari fikirannya.

************

sementara di sekolah elit yang di khususkan bagi orang-orang terpandang,sekolah itu juga termasuk sekolah terbaik di negara itu.

terlihat disana Helena sedang berjalan dengan kedua sahabat nya menuju kantin,tapi yang anehnya beberapa hari ini Helena menjadi lebih pendiam dan itu tidak  seperti biasanya.

itu membuat kedua sahabat Helena merasa bingung dengan sikapnya yang sekarang.

" Helen,,,ada apa denganmu ? apa kamu ada masalah ? " tanya salah satu sahabat nya yang bernama violet,dia masuk kedalam sekolah elit itu karna atas dukungan Helena,,violet bukanlah berasal dari keluarga kaya,dia berasal dari keluarga sederhana.

" aku tidak apa-apa " jawab Helena dengan singkat,mereka terus berjalan menuju kantin sembari berbincang-bincang.

" ayo lah Helen,jangan seperti ini,aku tau pasti kamu menyembunyikan sesuatu dari kami, katakan ada apa. ?? siapa yang membuat mood mu buruk beberapa hari ini ? " tanya sahabat Helena lagi yang bernama Elisa dengan garang.

" aku tidak apa-apa,sudahlah ayo kita makan aku sudah lapar " Helena mengalihkan pembicaraannya saat sudah duduk, dan memesan makanan dengan tablet yang ada diatas meja.

Elisa dan violet saling memandang dengan wajah penasaran,tapi melihat sikap Helena yang agak cuek membuat keduanya memilih diam.

" sebaiknya kita pura-pura berkunjung ke rumah Helena,siapa tau disana kita mendapatkan jawabannya,bukankah sudah lama kita tidak main kerumah nya,,kita gunakan saja itu sebagai alasannya,jika Helena marah pada kita nanti" bisik Elisa pada violet.

mendengar itu violet mengangguk setuju,dan akhirnya mereka makan, sesekali melirik kearah Helena yang terlihat sedang termenung.

**********

brakkkkkkkkkkk

" bagaimana mungkin perusahaan kita mengalami penurunan?? sebenarnya apa yang telah kalian lakukan,kenapa bisa perusahaan sebesar ini bisa rugi dalam beberapa hari haaaaa....!!! " bentak Abimana pada asisten nya.

ya saat ini Abimana sedang berada di perusahaan nya,dan dia sangat marah saat mengetahui perusahaan nya mengalami kerugian milliaran,dia tidak pernah menduga ini akan terjadi pada perusahaan nya sendiri,padahal selama ini semuanya baik-baik saja.

" maaf tuan,tapi beberapa perusahaan lain menolak kerjasama dengan perusahaan kita, kami juga sempat bingung kenapa perusahaan lain mengambil keputusan yang merugikan perusahaan kita,bahkan kami juga sudah menyelidiki nya,tapi kami tdak menemukan kejanggalan apapun didalamnya" ungkap asisten nya dengan serius.

mendengar itu Abimana memejamkan matanya,dia bersandar di kursi kebesaran nya,sembari memijit pelipisnya.

" ini sangat aneh,kenapa bisa para investor menarik kerjasamanya, sebenarnya apa yang telah terjadi,ini benar-benar aneh padahal aku tidak merugikan perusahaan mereka,bahkan lebih gilanya lagi keuntungan nya sesuai dengan keinginan mereka tapi tiba-tiba mereka membatalkan kerja sama ?? " gumam Abimana,setelah berfikir cukup lama,Abimana kembali menatap asisten nya dengan raut wajah kelelahan.

" kembalilah bekerja dan jangan lupa urus meeting sore nanti,dan karna aku tidak bisa hadir kamu bisa menggantikan ku untuk sementara ini,,aku masih memiliki urusan yang lebih penting,dan ingat kali ini jangan sampai terjadi kesalahan apapun,,apa kamu mengerti !!!! " tekan Abimana yang di angguki oleh asisten nya.

karna merasa suasana hatinya sedang buruk,Abimana memutuskan kembali kerumahnya,dan dia ingin menjernihkan pikiran nya dengan menghabiskan waktu bersama dengan istri dan putrinya.

sang asisten yang di tinggalkan menatap punggung tuannya dengan tersenyum menyeringai,setelah itu dia mengotak-atik handphone nya dan tersenyum semakin lebar.

" aku sangat yakin,semuanya akan berjalan dengan lancar " gumam asisten itu dengan penuh percaya diri,karna tidak ingin seseorang mencurigai nya,dia akhirnya memilih meninggalkan ruangan Abimana dan kembali mengerjakan pekerjaan nya.

**********

sedangkan di rumah Abimana,terlihat Arum sedang berjalan menuruni tangga,dia mencari keberadaan Liana yang sedang berada di halaman rumahnya.

" kemana perginya Liana,apa dia sedang keluar,tapi kenapa dia tidak memberitahu ku" ucap Arum yang terus melangkahkan kakinya.

tapi saat sampai di tangga terakhir, tiba-tiba dia terpeleset yang membuat Arum berteriak kesakitan.

" aaahhhhhhkkkkkkkkkkkkk,,," suara teriakan Arum membuat para pembantu berlari mendekatinya.

" ya ampun nyonya,,apa anda baik-baik saja " kepala pelayan yang bernama Sulastri membantu majikannya berdiri dan membawa nya ke sofa.

" aku tidak apa-apa,hanya saja kakiku seperti nya terkilir,tapi kenapa bisa tangga itu licin,apa kalian lupa mengeringkan lantainya ?? " tanya Arum dengan dingin,dia mengelus kakinya yang terasa sakit.

" itu tidak mungkin nyonya, kami mengepel lantai di pagi-pagi sekali,dan lantai itu pasti sudah kering,mungkin saja tadi nyonya yang tidak berhati-hati" ucap Sulastri dengan takut-takut.

Arum mendengus dingin,dia merasa kesal karna pembantu nya ini berani melawan ucapannya.

" sudahlah jangan banyak bicara lagi,dimana Liana kenapa aku tidak melihat nya ? " tanya Arum dengan mata memicing.

Sulastri tersenyum lembut,dia berdiri dan melirik kearah pintu masuk.

" nyonya, sebenarnya dari tadi pagi nona Liana sedang merawat bunga mawar kesayangan nona Helena, bahkan dia melupakan sarapannya hanya karna ingin membuat nona Helena menyukai nya " beritahu Sulastri yang terlihat sudut bibir Sulastri terangkat tanpa sepengetahuan Arum.

" apaaaa ?? kenapa Liana harus berlebihan seperti itu,,bukankah setiap pagi Helena sudah menyirami bunga kesayangannya,buat apa lagi Liana merawat nya,dan apa tadi kamu bilang ?? Liana berusaha membuat Helena menyukai nya ? memangnya Helena tidak menyukai Liana ? " tanya Arum lagi dengan tertegun,karna setaunya putrinya sudah menerima kehadiran sepupunya itu.

" itu..itu " gugup Sulastri yang membuat Arum semakin penasaran.

" katakan apa yang terjadi ? jangan coba-coba menutupi apapun dariku!!! atau aku akan memecat mu dari sini!!! "ancam Arum yang sudah terlihat marah.

" nyonya, sebenarnya semenjak kedatangan nona Liana,nona Helena tidak pernah ikut sarapan pagi,dan itu karna nona Helena tidak menyukai kedatangan nona Liana,bahkan nona Helena mendorong nona Liana di dapur,dan saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri,,saya tidak berbohong nyonya,saya juga mendengar nona helena menyebut nona Liana anak tanpa orang tua dan mengatakan nona Liana adalah wanita yang sangat licik,saya sangat kasihan dengan nona Liana,dia sudah kehilangan kedua orangtuanya,tapi nona helana yang sekarang sudah menjadi kakaknya malah mencaci maki nya,dan sekarang pasti nona Liana sedang menahan laparnya,maafkan saya karna tidak memberitahu nyonya lebih awal,saya takut nona Helena melukai saya" Sulastri berbicara begitu bersungguh-sungguh.

prangggggggggg

tidak bisa, Arum memecahkan gelas yang ada diatas meja,dia berdiri dengan wajah marah, nafasnya memburu dia tidak menyangka ternyata putrinya yang sangat dia banggakan itu berhati jahat.

" antar aku menemui Liana!!! aku tidak akan membiarkan hidupnya menderita lagi! bagaimana pun juga Liana sudah aku anggap sebagai putri ku !!! " bentak Arum,dia tidak menyangka Helena akan melakukan itu pada Liana.

Sulastri yang mendengar itu tersenyum puas,dia mengangguk dengan semangat dan mengantar Arum ke halaman untuk bertemu dengan Liana.

para pembantu yang berada disana saling memandang dengan wajah sedihnya masing-masing,entah ada apa dengan mereka semua.

tanpa ada yang mengatakan apa-apa, mereka pergi melanjutkan pekerjaan nya masing-masing.

brummmmmmmmmm

brummmmmmmmmmm

suara deru mobil terdengar memasuki rumah Abimana,Helena yang baru saja sampai dirumahnya menatap rumah itu dengan tatapan kesal,dia berjalan dengan membawa tas sekolah nya di atas pundak nya.

" pasti sekarang dia sedang merencanakan sesuatu, entah kenapa aku merasa ayah dan ibu terlihat aneh semenjak kedatangan wanita itu,,," gumam nya,dia mengingat saat Liana yang pura-pura terluka jika berada di dekatnya.

dan setiap Liana menangis,pasti ibu dan ayahnya akan menasihati nya,itu lah alasannya kenapa Helena lebih memilih menjauh dari Liana.

" sudahlah lebih baik aku tidak memikirkan mereka semua,aku sudah muak karna kebohongan Liana dan anehnya ibu dan ayahku malah mempercayai nya,,sialann lama-lama aku muak menjadi anak yang penurut dan lemah lembut" dengus Helena.

ya ternyata Helena selama ini hanya berpura-pura menjadi gadis yang anggun dan elegan,itu karna ibunya yang selalu menasehati nya agar dia menjadi gadis yang anggun, sedangkan Helena sebenarnya gadis yang urakan dan penuh ambisi.

saat Helena ingin memasuki rumah, tiba-tiba saja kepala pelayan Sulastri memanggil nya dengan dinginnya.

" tunggu !! nona anda di panggil nyonya ke taman belakang " tanpa mendengarkan jawaban Helena, Sulastri melongos pergi.

Helena yang merasa lelah, ditambah marah karna kehadiran Liana yang membuat kehidupan nya semakin buruk,membuat dia tanpa fikir panjang berlari mengejar Sulastri.

dan tanpa fikir panjang.

duggggggggggggggg

brukkkkkkkkkkkkkkkkk

aaahhhhhhkkkkkkkkkkkkk

Sulastri yang mendapatkan pukulan keras di bagian punggung nya, membuat wanita paruh baya itu tersungkur di lantai,dia berteriak kesakitan dan menatap Helena dengan marah.

" kamu....!!! " tunjuk Sulastri dengan wajah nya yang sudah berubah menjadi hijau.

" kamu apa ? dasar pembantu tidak tau diri,beraninya Kamu bersikap sombong dihadapan ku!!! percayalah aku bisa saja menjahit mulutmu itu sialan !!! " dengus Helena,dan dengan santainya dia melangkahi Sulastri yang sedang tercengang karna mendengar ucapannya.

bagaimana mungkin dia tidak tercengang,karna yang dia tau Helena adalah wanita yang begitu anggun dan lemah lembut,bahkan berkata kasar saja dia tidak pernah mendengar nya,dan ini adalah yang pertama kalinya.

" dia...." Sulastri tidak bisa berkata-kata,dia berdiri dengan Meringis kesakitan karna tidak ingin membuat Arum menunggu lama,dia berjalan ke taman dengan tergesa-gesa.

perlawanan helena

Sementara di rumah yang terlihat megah dan mewah,disana banyak pengawal yang menjaga rumah itu dengan ketat nya.

dan di suatu ruangan terdapat 2 orang pemuda yang sedang berbincang-bincang, tapi tiba-tiba pintu ruangan kerja itu di ketuk dengan pelan nya.

tok tok tok

mendengar seseorang menyuruhnya masuk, orang yang mengetuk pintu itu berjalan dengan kepala menunduk.

" ada apa ? " tanya seorang pemuda yang bernama Kevin Kusuma Wijaya yang sekarang berusia 17 tahun.

" tuan saya sudah mendapatkan informasi tentang calon tunangan anda,dia bernama Helena Abimana yang sekarang berusia 15 tahun, " ucapan pemuda itu terhenti,karna mendengar tuannya mendengus dingin.

" aku tau dia bernama Helena,dan aku sama sekali tidak menyukai nya,aku peringatkan padamu jangan katakan dia tunangan ku !! aku menerima perjodohan ini atas keinginan nenekku ! jika saja nenek tidak memaksa ku bertunangan dengannya,aku tidak akan Sudi !! " kecamnya yang terlihat marah.

asisten nya yang sejak tadi terdiam,menatap kerah pengawal itu dengan anggukan kecil,seolah mengerti dia pergi meninggalkan ruang kerja Kevin.

" tuan tenanglah,jika anda memang tidak menyukai nya,kenapa anda tidak coba saja membatalkan pertunangan ini dengan mengajak nona helena berbicara empat mata,anda bisa sajakan mengancam nya sehingga dia harus membatalkan pertunangan nya sendiri " usul sang asisten dengan tersenyum cerah.

benar saja Kevin duduk dengan tegak,dia tersenyum menyeringai dan mengangguk mantap.

" apa yang kamu katakan itu benar, seperti nya ini adalah jalan satu-satunya agar perjodohan ini di batalkan ! aku tidak suka dengan gadis seperti nya,yang selalu bersikap pendiam dan penurut membuat ku benar-benar merasa jijik " ucapnya dengan dingin.

asisten nya hanya mengangguk,tapi dia tau tuannya pasti akan terkena imbasnya jika memutuskan pertunangan nya.

" kebetulan nanti malam keluarga nya mengundang keluarga ku kerumah nya,ini kesempatan untuk ku, agar bisa terbebas dari perjodohan konyol ini " ucap Kevin lagi,dia berdiri dan berjalan kearah rak buku milik nya dan menatap foto seorang wanita yang sedang tersenyum lembut padanya.

" tidak ada yang pantas menjadi tunangan ku selain wanita yang aku cintai,dan dia adalah kamu,,aku berjanji secepatnya aku akan menemukan mu " gumam Kevin,dengan hati-hati dia mengelus foto itu dan menciuminya dengan perasaan hangat.

**********

sedangkan di rumah Abimana,di taman belakang,disana terlihat Liana sedang menangis sembari menyirami bunga mawar milik Helena,dia tersenyum lembut melihat bunga mawar itu yang bermekaran disana.

" aku harap setelah ini,kakak menyayangi ku dan menerima kehadiran ku,sudah lama aku ingin sekali merasakan kasih sayang seorang kakak perempuan,apalagi kakak seperti kak Helena yang begitu baik dan pengertian" ucapnya.

Liana menghapus airmatanya yang berjatuhan,dan menatap kearah matahari yang semakin terik membuat keringat membasahi wajahnya.

" aku sangat lapar sekali,tapi aku tidak akan menyerah!! bagaimana pun caranya kak Helena harus menyayangi ku " dengan semangat Liana kembali membersihkan bagian bunga yang terlihat layu.

dan Arum yang sejak tadi berdiri disana menatap Liana dengan kasihan,dia tidak menyangka Liana akan melakukan itu hanya karna ingin mendapatkan kasih sayang Helena.

" Liana sayang,,kemarilah ada yang ingin ibu tanyakan padamu " Arum duduk di kursi dan memanggil Liana yang baru saja menatapnya.

" ehh ibu.. tunggu sebentar" Liana buru-buru meletakkan gunting dan berjalan mendekati ibunya.

setelah melihat Liana duduk,Arum mengehela nafasnya dan mengelus tangan Liana.

" ada apa denganmu,kenapa kamu harus melakukan semua ini sayang ? dan ibu juga mendengar jika sejak tadi pagi kamu belum makan,katakan pada ibu,,apa Helena kakak mu menyakitimu ! ibu harap kamu jujur karna ibu tidak menyukai kebohongan!!! " tanya Arum dengan menatap Liana yang sedang terkejut.

" ibu..itu.. bagaimana ibu bisa tau ? maksud ku,itu tidak benar,kakak sangat menyayangi ku,dia tidak pernah menyakiti ku seperti yang ibu katakan " Liana gugup dia tidak berani menatap wajah Arum.

melihat sikap putrinya,Arum semakin percaya jika Helena benar-benar menyakiti Liana, apalagi dari ucapan Liana yang hampir keceplosan.

" ibu maafkan aku,karna kehadiran ku di keluarga ini membuat kak Helena merasa tidak nyaman,aku tau aku hanyalah orang luar yang menumpang hidup di keluarga kalian,,tapi aku juga tidak mau seperti ini,, hikkksss,,,jika saja kedua orang tua ku masih hidup, mungkin aku...aku... " Liana menangis,bahunya bergetar hebat dan dia tidak dapat melanjutkan ucapannya.

melihat itu Arum berdiri dia memeluk Liana dengan perasaan sakit,entah kenapa dia merasa Liana lebih akrab dengannya dibandingkan dengan Helena putri yang telah dia besarkan selama 15 tahun ini.

" maafkan ibu sayang,saat ini ibu belum bisa memberitahu mu rahasia ini,jika Helena menikah nanti ibu akan minta maaf padamu,dan ibu akan menebus kesalahan ini nak, " batin Arum,air matanya menetes dia buru-buru menghapusnya takut Liana melihat nya.

" ehemmmm... sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat " suara Helena membuat keduanya menguraikan pelukannya,mereka menatap helena yang baru saja datang dan langsung duduk dengan raut wajah tidak terbaca.

" Helena..!!! apa seperti ini sikap mu yang selama ini ibu ajarkan pada mu haa...!!! " bentak Arum untuk pertama kalinya,dia menatap tajam Helena sembari membawa Liana duduk di dekatnya.

" bukankah sikap asliku memang seperti ini Bu,oh iya aku hampir lupa,selama ini ibu selalu memaksa ku bersikap anggun dan penurut,,tapi aku sudah lelah Bu,aku tidak bisa berpura-pura terus-menerus!!! " tekan Helena dengan tangan mengepal.

dia merasa marah saat Arum lebih memperdulikan sepupunya itu,sejak kedatangan Liana,kedua orangtuanya justru melupakan nya.

brakkkkkkkkkkkkkkk

" kamu sudah mulai berani melawan ibumu Helena !!! kenapa kamu menjadi anak yang liar sekarang,,kenapa kamu harus mempermalukan ku juga ayahmu,,? katakan pada ibu kenapa selama 1 Minggu ini kamu tidak masuk kelas ?? apa yang terjadi padamu Helen ?? kenapa tiba-tiba kamu berubah seperti ini ? dan kamu juga menyakiti adik mu Liana !! bukankah waktu itu kamu sudah menerima kehadiran nya,,!! lalu kenapa kamu melakukan semua ini, yang membuat ibu marah!!! " teriak Arum,dia meneriaki Helena dengan keras juga memukul meja yang membuat Liana tersentak.

" Bu tenanglah jangan marah-marah pada kakak, mungkin dia memiliki masalah yang tidak kita ketahui,,aku mohon jangan marahi kakak ku " tiba-tiba saja Liana Berlutut dihadapan Arum.

" apa yang kamu lakukan Liana ? berdiri lah nak,ini bukan salah mu,dan kamu Helen coba lihat adikmu,dia begitu menyayangi mu meski kamu menyakiti nya dia masih tetap membela mu !! bagaimana bisa kamu begitu membenci Liana ?? " buru-buru Arum membantu Liana berdiri, lalu dia memarahi putrinya yang masih terlihat santai.

Helena yang mendengar ucapan ibunya merasa sakit hati,dia mendongak agar air matanya tidak menetes,setelah itu dia terkekeh geli melihat tingkah Liana.

" aku memang membenci nya ! aku memang ingin mencakar wajahnya!! sejak kedatangan nya ke rumah ini,kalian melupakan ku !! ayah yang dulunya perhatian padaku,sekarang lebih mementingkan Liana yang hanya orang luar !! sedangkan aku yang sebagai putri kandung nya malah di acuhkan !! kenapa ? marah ? aku tidak perduli! dan mulai hari ini aku akan menjadi diriku sendiri,aku ingin hidup bebas tanpa harus melakukan semua keinginan mu !! " tekan Helena dengan nafas memburu,matanya memerah dia menatap Arum dengan tatapan kecewa.

mendengar itu,Arum terbelalak,dia menatap Helena dengan menggeleng brutal,tapi sebelum dia berbicara Helena sudah pergi dari sana.

" Helena...!! kembali,kamu benar-benar ingin melawan ibumu!! Helena kamu anak durhaka!!! " teriak Arum seperti orang gila.

Liana yang melihat sikap ibunya merasa bingung,dia merasa Arum tidak sepenuhnya menyayangi Helena dan dia sangat yakin Arum pasti telah merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuan Helena.

" tidakkk,,anak itu tidak boleh berubah! jika keluarga  Wijaya mengetahui sikap nya yang sekarang,pasti mereka akan membatalkan pertunangan nya,,tidak bisa...!! aku harus melakukan sesuatu,,jangan sampai rencana yang telah aku susun selama bertahun-tahun ini hancur karna perbuatan Helena " batin Arum yang terlihat gelisah.

Sulastri yang baru saja datang menatap Liana dengan menggeleng, melihat gelengan Sulastri,Liana merasa geram dia tersadar saat ibunya pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

" bagaimana rencana kita ? apa semua berjalan dengan lancar? ingat besok orang itu harus datang kerumah,aku tidak ingin berlama-lama lagi menunggu kehancuran kakak tersayang ku,,!! dan aku juga akan memberitahu kebenaran nya pada ibu dan ayahku ! "ucap Liana dengan penuh semangat.

" nona semuanya sudah beres, begitu juga dengan perusahaan tuan Abimana,setelah orang itu datang nyonya Arum dan tuan Abimana pasti akan membenci Helena si wanita jalang itu,dia sangat berani menyakiti ku,,aku akan membalas nya setelah dia di usir dari rumah ini !! " kecam Sulastri dengan tatapan membara.

Liana yang mendengar itu tersenyum menyeringai,dia mengangguk dan menatap kearah rumah Abimana dengan tatapan yang sulit diartikan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!