Asalammualaikum warahmatullahhi wabarokatuh,
Terimakasih yang terdalam karena kalian berkenan mengikuti kembali goresan khayalan saya yang semoga dapat menghibur dan mengambil yang baik dari setiap cerita didalamnya,,
Catatan singkat
sebelumnya Arya adalah seorang pemuda badboy, playboy, tampan
yang suka berganti - ganti pasangan,
memiliki dua sahabat lelaki yang juga tampan dan populer, ia jatuh hati dengan seorang perempuan yang merupakan adik kandung sahabatnya Dimas, tapi takdir mengaharuskan Arya tak bisa memiliki cintanya,
Perempuan itu bernama Siska yang juga sahabat dekat istri Aditya yang juga sahabat dekatnya,
Awal yang indah saat ia bisa merasakan jatuh cinta, tapi awal yang sakit saat cintanya tak sampai dengan Siska
Siska yang di jodohkan dengan mendadak dengan pemuda bernama Arjuna yang juga masih kerabatnya, tak memiliki pilihan lain lagi
Karena tak ada celah sedikitpun untuk Arya mendapatkan lampu hijau dari keluarga Siska
terutama Dimas kakaknya yang sangat tau sepak terjang Arya sebagai playboy
Sebelum author lanjutkan ini ,author lagi fokus di novel satunya lagi yang judulnya RAMOS
kalian mampir di sana dulu ya ...
menjelang kita Up ini
Arya
Siska
Arjuna
"Hoamm...."
Hawa naga yang menguap di pagi hari , Benar-benar sama sekali bau nya tak ada perbedaan , berharap beraroma kasturi tapi pagi-pagi pasti baunya sama saja seperti bau kaus kaki
Berkali-kali Arya menguap , karena rasa lelah yang hakiki terus menghampiri hidupnya yang terasa Benar-benar sulii sekali
Tak Seperti biasanya , Pagi ini Arya bangun lebih awal , karena semalaman ia memang lelah ,letih dan lesu
menghadapi kenyataan hidupnya ,
mengusap wajahnya ,ia sudah terbangun di rumah baru miliknya yang ia dapatkan dengan mencicilnya dari Aditya
"Wah hari yang panjang akan terjadi hari ini ,hoammmm... , selamat datang dunia tipu-tipu "
Tersenyum-senyum dan bersiul
hari ini ia akan menjemput ibu nya yang akan segera pulang dari rumah sakit jiwa ,sambil masuk kekamar mandi dan menggosok gigi
lalu membuat tulisan ibu dari embun nafasnya yang sengaja ia buat di kaca kamar mandi itu
"Akhirnya hari ini aku akan segera membawa ibu pulang , semoga saja ibu benar-benar sudah sehat ,dan aku akan berjanji dalam hidup ku untuk selalu membahagiakan ibu, aku akan bekerja keras , Karena Sekarang aku lah yang bertugas untuk merawat bidadari tak bersayap ku ini untuk segera tinggal bersama ku "
Sebuah anugerah jika kita masih memiliki orang tua apa lagi seorang ibu , karena itu berarti keberkahan akan selalu menghampiri hidupmu
doa seorang ibu mampu menembus Arsyi langit ketujuh
Flash back
Semenjak kelahiran Bian , Aditya sudah berjanji akan memberikan Arya rumah ,meski Arya ngotot ingin mencicilnya
"Ya sudah ,terserah kau saja apa yang membuat kau bahagia aku juga akan bahagia "
"Terimakasih saudara ku ,kau memang terbaik"
Mereka berdua saling berpelukan
"Uncle Arya , selamat bersenang-senang ya "
Ana keluar dari kamar dengan menggendong Anaknya
"Dagh Bian , uncle pulang dulu ya "
Melambaikan tangan ,Arya keluar dengan mobil yang juga di hadihkan oleh Aditya
tapi untuk mobil Aditya sengaja memberikannya sebagai hadiah untuk ibunya
jika di katakan untuk nya ,pasti Arya akan menolak lagi, seperti nya Arya sudah mulai memiliki rasa malu karena tak mau lagi menerima barang secara gratis lagi,
awal yang bagus untuk Arya memulai hidup yang mandiri ,karena sekian lama ia hanya bisa menjadi parasit bagi keluarga nya saja
Mmm menghambur-hamburkan uang ,lalu bersenang-senang ,tak memikirkan akibat buruk kedepannya bagaimana ,
Untunglah dengan semua kejadian yang menimpanya membuat ia sadar jika belum terlambat untuk memperbaiki semuanya
.....
Di rumah minimalis yang tak terlalu mewah dan tak terlalu besar itu pun sudah di lengkapi oleh peralatan yang lengkap
jadi Arya tak perlu khawatir untuk membawa ibu nya untuk tinggal bersama nya
memakai kemeja berwarna putih dan celana dasar berwarna hitam meski terlihat seperti orang yang akan interview kerja tapi tetap saja , ia terlihat begitu tampan dan rapi sekali pagi itu "Hmmn orang tampan ,jika memakai pakaian apapun pasti akan terlihat begitu mempesona , lihat lah aku dan diriku "
Walaupun tak memiliki banyak harta setidaknya ia memiliki banyak rasa percaya diri yang tak terkira ,plusnya memiliki wajah yang rupawan pula
Ia berdiri di depan kaca lalu Melihat betapa tampannya ia
Namun bayangan Siska tiba-tiba kembali melintas di benak nya , ya bayangan itu tak pernah lari dari otaknya ,
menarik nafas dalam-dalam lalu berusaha menenangkan dirinya
"Sudahlah Arya , sebaiknya kau segera bangun ,tak baik memikirkan istri orang ,dia itu istri orang ,bukan orang-orangan sawah tapi saingan mu itu orang kaya,tak sepadan dengan dirimu , kasihan Siska jika memaksa hidup bersama mu ia justru akan hidup susah dengan mu ,huh"
menghela nafas panjang
Menatap sedih kearah cermin
"Fokus saja dulu menjemput ibu , positif thinking aja Arya , mungkin Tuhan sengaja menyuruhmu untuk membahagiakan ibu mu dulu "
Sebuah ungkapan hati untuk menyemangati diri sendiri jika buka kita siapa lagi .
Ngeng..
ngeng..
Suara mobil terdengar begitu halus sekali berbeda dengan suara mobil nya saat ia masih jaya dahulu , yang sering membuat ibu-ibu jantungan jika Mendengar nya
Ia pun membawa mobil juga perlahan sekali tak seperti dahulu seperti raja jalanan penguasa jalan raya. tapi lambat di sini juga tak selambat kura -kura ya ,perlahan tapi pasti
Arya menyusuri jalanan dengan penuh bersemangat
Sekitar 30 menit akhirnya sampailah ia di sebuah gedung tua , ya rumah sakit jiwa tempat ibunya di rawat ,
"Hmm akhir nya hari ini telah tiba juga setelah sekian lama aku menunggu nya dengan sabar "
Menarik nafas dalam-dalam dengan yang perasaan tenang , dan satu tangkai bunga yang akan ia berikan pada ibunya, ya satu tangkai bunga yang ia curi dari rumah tetangga pagi-pagi buta saat ia akan kemari
Menyusuri lorong sepi bertemu dengan beberapa suster dan juga beberapa orang tak waras adalah hal yang sudah biasa ia alami
nampak lah dari kejauhan seorang perempuan tua duduk dengan tersenyum manis
"Itu anakku sudah datang "
Seorang wanita tua yang dulu nya bergaya bak sosilita ,sedang duduk dengan pakaiannya yang sederhana ,dan senyumnya pun tampak ikhlas dengan takdir hidupnya
Dokter dan suster yang khusus merawat ibunya pun telah menunggu Arya ternyata dari tadi
"Selamat datang Tuan Arya ,mm apa anda sudah siap membawa bidadari anda pulang hari ini "
guyonan dokter yang membuat ia bersemangat setiap harinya
Arya langsung memeluk ibunya dan memberikan setangkai bunga ,lalu menyapa dokter tersebut
"Tentu saja Dokter, aku kembali bersemangat melihat ibuku sehat dan bisa tersenyum bahagia sekali hari ini "
Tepat hari ini ibunya keluar dari rumah sakit ,dan hari ini juga ayah nya akan di eksekusi mati atas dasar tuduhan kasus korupsi yang menimpanya , tapi Arya sengaja tak mau memberi tahu ibunya ,ia takut itu akan mempengaruhi kondisi kejiwaan ibunya yang baru sembuh
Setelah berpamitan dengan Dokter dan suster yang merawat ibunya
ia pun langsung membawa ibunya pulang hari ini
"Baiklah ,Tuan Arya , sering-sering lah kalian mampir kemari ya ..."
Apa yang di katakan dokter itu ha ,hah basa-basi yang paling tidak di sukai oleh keluarga pasien yang baru sembuh seperti ku Hmm ,
amit-amit aku tak berharap lagi bisa mengunjungi tempat ini lagi , jangan sampai untuk kedua kalinya
Saling berpandangan dan langsung bersalaman untuk pulang
"Terimakasih kalian telah merawat ibu saya dengan baik "
Arya pun segera melajukan mobilnya dan berharap tak pernah kembali lagi ketempat itu
laju mobil telah membawa mereka menjauh dari rumah sakit tersebut
Selama di dalam mobil ,ibu nya sempat bertanya
"Anakku ini bukannya tanggal 14 February ya nak "
"Ehemmm iya Bu ,emangnya kenapa Bu "
Arya menjawab dengan enteng sekali
Ibunya tersenyum sambil memandang keluar jendela
"Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan ibu dan ayah mu Nak ...."
Jreng...
Arya kaget ia tak menyangka jika ibunya berpikiran sejauh itu , ia nampak gugup tak tau apa yang ingin ia jawab, Arya berusaha menahan air matanya agar tak menetes ,
Ibu maafkan aku...
Hari ini adalah hari kebahagiaan untuk kedua orangtuanya ,tapi hari ini juga sekaligus hari paling berduka untuk mereka semua karena tepat di hari ini ayah nya harus segera pergi dari dunia ini
Ia tak bisa menjawab pertanyaan dari ibunya karena ia sudah berjanji pada ayahnya , untuk tidak memberi tau ibunya , apa yang terjadi hari ini pada ayahnya , Karena ayahnya takut jika dapat kembali menganggu kejiwaan istrinya
Arya mengingat perkataan ayahnya
"Nak tak perlu kau beri tau tentang ayah pada ibumu ,karena ayah takut itu akan menganggu kesehatan mental ibu mu yang baru pulih"
Karena pertanyaan dari ibu nya itu malah membuat nya merangkul ibu nya yang berada di sebelah nya , sambil menyetir mobil
"Ibu .."
Arya mengelus punggung perempuan yang telah melahirkan nya itu , sepanjang perjalanan ia terus merangkul ibunya, ada perasaan sedih yang mendalam di dalam dirinya tapi ia tak mampu merubah semua nya
Maafkan aku Bu,
Sakit yang di rasakan oleh ibunya benar-benar terlihat dengan jelas ,
meski hatinya benar-benar tak karuan saat ini
tapi seketika ,pertanyaan ibunya membuat pikiran nya semakin buyar
"Nak ,ibu tak melihat gadis yang sering menjenguk ibu itu ,kalau tidak salah namanya Alena ,kemana dia ?"
Mendengar ucapan dari ibu nya membuat batin Arya seakan berteriak-teriak tak terima
ia pun langsung menarik tangan nya yang dari tadi sibuk merangkul ibunya itu
rasa yang tadinya sedih langsung berubah menjadi sangat kesal ,
"Dia sudah mat* dan tak bangkit lagi , ibu !!!
tolong hentikan dan jangan pernah menyebutkan namanya lagi , karena aku benar-benar tak tertarik sama sekali padanya !
Alena enyahlah kau dari dunia ini , bisa-bisanya ibu mengingat nama makhluk aneh itu !"
umpat nya di dalam hati
"Nak.."
Panggil ibunya perlahan
"Mm Arya tidak tau Bu, lagian kita juga tak begitu saling mengenal , sebaiknya kita bahas yang lain saja Bu , bukankah ini hari yang bahagia "
Mengalihkan pembicaraan padahal hati nya benar-benar begitu kesal sekali
"Iya Nak , tapi ibu kangen ayahmu apa kau tak mau mengajak ibu untuk menjenguk ayah mu ?"
Ungkapan hati ibunya itu benar-benar menghujan Batinnya , Arya menangis di dalam hati nya , ia tak tega mengatakan yang sebenarnya tapi ia juga tak kuasa menolak permintaan ibunya
*Kenapa Tuhan begitu percaya menitip kan banyak cobaan pada ku , bukan.. ini bukanlah sebuah cobaan tapi ini adalah hukuman atas segala dosa di masa laluku ,yang sedang di balas Tuhan , oh semoga saja aku mampu memikulnya "
Arya menghela nafas panjang di sebelah ibu nya
Tak lama Mobil mereka pun berhenti di lampu merah yang secara kebetulan mobil mereka itu bersebelahan dengan mobil yang di kendarai oleh Siska dan Arjuna , kaca mobil pun terbuka
lalu Siska yang berada di dalam nya pun menoleh kearah mobil milik Arya
"Bukankah itu Kak Arya ,ia bersama siapa ? apa itu ibunya ?"
Tatapan mata Siska tak berkedip sama sekali kearah mobil Arya yang berada di sebelah nya ,
apa lagi ia penasaran dengan perempuan separuh baya yang bersamanya di dalam mobil itu (Siska tak berpikir kalau Arya Sekarang jadi piaraan Tante-tante kan hahaha )
Arjuna yang menyetir di samping nya pun langsung mengikuti kemana arah mata Siska
tapi sama seperti biasanya Siska seakan tak perduli dengan tatapan Arjuna yang sesekali melirik kearah nya
Sedangkan di dalam mobil Arya ,ibunya menatap heran kearah Siska yang dari tadi
tak berkedip melirik kearahnya
"Nak.. kau lihat perempuan cantik yang berada di dalam mobil itu "
"Memang nya kenapa Bu ?"
"Ibu heran saja kenapa dari tadi ia memperhatikan kita ,apa kah dia teman mu nak ,atau kau mungkin mengenali nya ?"
Arya yang sibuk memperhatikan jalanan yang macet di depan tak bergeming sama sekali , hingga akhirnya ibunya berteriak agar ia menoleh "Ayo lah Nak coba kau lihat dulu ?"
"Yang mana ibu , lihat lah jika terlalu lama aku menoleh akan membuat kemacetan dan kita akan kembali terjebak apa ibu ..."
Arya pun langsung menoleh kearah mobil tersebut ,"Siska ?"
sadar jika yang berada di sebelah nya adalah Siska bersama Arjuna
Mereka berdua saling menatap hingga bunyi klakson di belakang menyadari mereka berdua jika lampu sudah berwarna hijau
"Kau mengenal nya Nak ?"
ibunya melihat mereka berdua yang saling beradu pandangan tersebut
"Oh mengenal siapa Bu, Arya tak mengerti "
Mencoba tersenyum dengan tenang padahal ia sedang menutupi sesuatu dari ibunya ,apa lagi jika ibunya tau jika perempuan yang melihat nya adalah istri orang yang sangat ia cintai sampai detik ini
Ah ibu dia itu calon menantu ibu tapi yang tak berhasil aku nikahi Bu, dia istri orang huh...
tidak berjodoh dengan ku
Arya mengemudikan mobil dengan cepat ,agar ibunya tak banyak bertanya , Meski ia agak heran kenapa semenjak sembuh ibunya menjadi cerewet sekali dan selalu bertanya saja tentang apapun yang mengganjal di hati nya,
"Nak kita kenapa kemari?"
ibunya kaget saat mobil nya berhenti di lapas tempat ayahnya di tahan
"Ayo ibu turun dulu, bukankah ibu sangat ingin bertemu dengan ayah ,ayo lah "
Wajah ibunya langsung tampak berbinar-binar
berbeda dengan Wajah Arya yang nampak begitu tertekan sekali ,tapi ia lebih memilih untuk melanggar janjinya pada ayahnya dari pada ia akan menyesal seumur hidup jika tak dapat mempertemukan ibu dan ayahnya untuk terakhir kali.
Ia pun turun dan membuka pintu ,tapi sebelum turun ibunya Memegang tangan nya
"Nak ibu sudah mengingat semuanya ,kau jangan khawatir , ibu sudah sehat "
Arya langsung memeluk ibunya dan turun dari mobil
"Maafkan Arya Bu, tak bisa melakukan apapun "
"Nak..."
Suara ibunya Terdengar lirih "Hari ini kan nak .."
Arya menghapus air matanya " Maksudnya Bu"
"Ayo kita masuk ibu sangat ingin bertemu dengan ayahmu , bukankah hari ini adalah hari terakhir ia akan melihat kita "
Arya tak berkata apapun ia terus berjalan sambil memegang tangan ibunya yang terlihat begitu tangguh dan kuat , meski sebenarnya ia cemas Takut jika ibu nya kembali depresi
"Permisi "
Petugas langsung paham saat Arya tiba hari ini Arya akan bertemu dengan ayahnya dengan memegang tangan ibunya
"Sebenarnya tahanan tak boleh bertemu dengan keluarganya ,karena eksekusi akan di lakukan malam nanti ,tapi karena anda membawa ibu anda ,baiklah ini juga saya anggap saja hadiah pernikahan kalian"
Menarik nafas "Dari mana anda tau pak "
"Ayah anda sedang mendekor ruangannya masuklah "
Mereka berjalan kedalam sel tahanan khusus untuk ayahnya dan terlihat ia memakai pakaian serba putih dan juga terlihat tempelan di dinding angka anniversary pernikahan mereka yang ke 28 tahun
Arya tak kuasa menahan air matanya ,meski ia tau ayahnya salah tapi ia tak tega karena ayahnya tetap lah orang tuanya yang telah menyebabkan ia ada di dunia ini
"Ayah ...."
Suara Arya dan ibunya membuat ayahnya membalikkan tubuhnya
dan ia langsung tersenyum bahagia
"Rahayu kau kah itu "
Ayahnya Ternyata tak dapat melihat begitu jelas karena sakit diabetes yang ia derita,tampak ia meraba-raba, langsung saja dengan menangis' ibu Arya memeluknya dan mereka berdua langsung tertawa bahagia meski dengan tangisan air mata
Arya hanya terdiam tak mengerti apa yang sedang mereka tertawa kan ,hanya saja suara Ayah nya terdengar begitu tulus sekali
"Rahayu aku sangat merindukan mu "
"Aku juga ,kau ingat saat kita pertama bertemu dulu "
Melihat ayah dan ibunya yang sedang bertemu dan bercerita membuat Arya izin untuk meninggalkan mereka hanya berdua saja
"Aku keluar sebentar "
Membiarkan kedua orangtuanya berada di dalam dan ia duduk di pojokan luar ruangan sambil menangis
Tapi tiba-tiba seseorang memberikan tissue
"Terimakasih "
Mengelap air matanya , dan menoleh kesamping
"Kau !!! "
Arya kaget dan langsung berdiri
"Kenapa kau berada di sini ha ? apa kau membuntuti ku ha !!"
Terdengar begitu marah sekali , seperti biasa makhluk itu selalu membuat rasa sedih di batin Arya hilang mendadak
"Hei , kau ini terlalu emosional sekali aku lagi bekerja di sini , lihatlah "
Mengangkat ember dan kain pel
Ternyata ia bekerja sebagai OB di sana
semua mood Arya berubah saat melihat Alena berada di depan nya
"Cepat pergi dari hadapan ku ,aku tak mau melihat mu , bukan kah aku sudah mengatakan padamu jangan mendekati ku karena aku sama sekali tak tertarik pada mu !"
Terdengar kasar tapi hanya itulah satu-satunya cara untuk membuat Alena menjauh darinya apa lagi di situasi sekarang, tapi apapun yang selalu di lontarkan oleh Arya tak akan pernah berimbas apapun dengan gadis itu
"Hmm kasar sekali pada wanita ,tapi baiklah aku akan segera pergi dari mu saat ini .ya.. saat ini "
Pergi sambil tersenyum-senyum seolah tak memperdulikan apapun yang di katakan oleh Arya
Di tempat lain
Siska dan Arjuna nampak tak berbicara sama sekali , pikiran Siska melayang memikirkan Arya bersama ibunya
"Hmm kau masih memikirkan yang tadi "
Siska langsung memarahi Arjuna
"Apa urusannya kau ingin tau apa yang ada di pikiran ku ha , apa aku harus melaporkan semua yang ada di otakku padamu ha !"
Menjawab dengan ketus dan jutek
"Kenapa mesti marah-marah bukankah aku hanya bertanya,lagi pula mana mungkin aku bisa memaksa masuk kedalam pikiran seseorang jika orang tersebut tak mengizinkannya "
tersenyum dengan sabar Seperti biasa nya
"Sama sekali tidak lucu "
Membuang wajah nya
"Aku memang tidak sedang membuat seseorang terkesan dan menjadi lucu ,lagi pula aku juga tak suka memaksa"
Semakin membuat Siska emosi
Enyah kau dari hadapan ku
sama sekali mengacaukan pikiran ku saja
Tidak memaksa katamu ? apa kau lupa kau secara tidak sengaja telah membuat ku terpaksa menjadi istri mu !*
Melihat Siska yang marah , Arjuna pun langsung menghidupkan lagu di mobil nya
"Matikan ,aku tak suka !"
lagu yang di putar tersebut adalah lagu dangdut yang sangat di benci sekali
oleh Siska
Arjuna langsung menoleh
"Baik aku matikan ,apa lagi yang tak kau suka ?"
"Semua yang ada pada dirimu tak pernah aku suka ,puas ?"
Seperti biasa Arjuna akan selalu tersenyum saja ,karena itu merupakan hal yang biasa terjadi , antaranya dan Siska
Tapi lagi-lagi Arjuna membuat Siska kembali emosi kali ini Arjuna kembali bernyanyi
"Kau ini bisa diam tidak ha! atau turun kan aku di sini ,sudah aku katakan aku butuh ketenangan "
Memukuli kemudi hingga klakson berbunyi
Sehingga membuat seseorang yang sedang mendorong gerobak dorong kaget
Siska langsung keluar dari mobil karena merasa tak enak untuk meminta maaf kepada bapak tersebut
"Ini semua gara-gara kau !!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!