NovelToon NovelToon

Cursed Lady

PROLOG

Berabad-abad yang lalu ada dua kekuatan besar yang telah menaklukan dunia, lalu menciptakan sebuah era baru yang dinamakan Era Calestial. Yakni era keemasan dimana sihir dan kekuatan spiritual berkuasa. Dua kekuatan itulah yang terkenal sampai saat ini. Kekuatan itu dipegang kendali sepenuhnya oleh dua klan besar, yakni klan Cahaya dan Kegelapan.

Dimana kekuatan cahaya hampir menguasai sebagian dari energi matahari menjadi sumber utama dunia. Dan kekuatan kegelapan-lah yang menghakimi kejahatan serta mengirim ketakutan pada pembuat onar.

Semua berjalan selaras hingga kekaisaran Aamuri berdiri dan menjadikan Penguasa Cahaya pertama menjadi Kaisar pertama. Tapi—tiba-tiba sebuah kedengkian menjadi awal munculnya ketidak-selarasan itu. Berawal dari pemimpin yang serakah dan memanfaatkan kekuatan kehancuran untuk mencapai kekuasaan dan terjadilah kudeta.

Kehancuran kekaisaran Aamuri, tidak lepas dari campur tangan penguasa kegelapan pertama. Hal tersebut membuat semua orang murka dan mengutuk faksi kegelapan. Pada akhirnya kekuasaan kegelapan tidak bertahan lama—penguasa kegelapan ditaklukan oleh penguasa cahaya kedua. Dan menciptakan kekaisaran baru, Kekaisaran Dominique. Sejak itu—Raja pertama Clovis Dominique bertindak tegas terhadap kekuatan kegelapan. Sejak itulah Kekuatan Penghancur Kegelapan disegel.

Namun sebelum penyegelan itu terjadi. Penguasa kegelapan pertama mengajukan sebuah syarat kepada Raja. Dia meminta agar keturunannya akan selalu mendapatkan gelar Duke dan memiliki hak otonominya sendiri tidak bisa terikat pada Raja kecuali untuk urusan politik. Jika Raja tidak menerima persyaratan itu maka kekuatan kegelapan akan terus menjadi teror di dunia ini.

Meskipun kekuatan utama yakni kekuatan penghancur telah di segel, tidak menutup kenyataan jika faksi kegelapan memiliki kemampuan lebih. Raja pertama Dominique pun bersumpah memenuhi persyaratan itu. Begitupun dengan penguasa kegelapan, bersumpah akan menyegel kekuatan penghancurnya. Karena kekuatan berbahaya itu telah tersegel, faksi cahaya merasa lega.

Sejak saat itu—di bawah Raja selalu ada Duke Keturunan Penguasa kegelapan pertama. Sudah 500 tahun berlalu, dunia ini berjalan seolah hanya ada cahaya menjadi kekuatan utama. Dan kegelapan adalah musuh bagi semua orang.

Lalu lahirlah Penguasa Kegelapan ke-5. Dia adalah keturunan penguasa kegelapan yang paling terkenal, bahkan dijuluki ‘ketakutan malam’. Pria itu adalah Duke Searlus Evrard Darcey, penguasa terkuat wilayah Eternelle dan hampir sebagian tanah di Saturia adalah miliknya. Dia ditakuti sekaligus disegani. Pria yang terkenal dingin itu kemudian menikah dengan seorang sibyla kerajaan bernama Ettienne Marriane Frederic. Tapi tiba-tiba tepat di hari pernikahannya munculah sibyl dengan membawa sebuah ramalan.

“ Pada pertengahan malam saat semua bintang menghilang dan bulan tertutup awan akan lahir penakluk segel kegelapan.”

Dikatakan juga, “kekuatan besar anak itu akan membawa kutukan kehancuran bagi orang-orang disekitarnya.” Itu adalah ramalan yang buruk. Bahkan Duke Searlus langsung menghunus pedangnya pada sibyl itu setelah menyelesaikan kalimat terakhirnya. Karena jika kekaisaran mendengar hal tersebut—sudah pasti akan terjadi perang besar. Seluruh wilayah Eternelle akan di bumi hanguskan dan tidak akan ada lagi keturunan kegelapan.

Sejak mendengar ramalan itu Duke Searlus menjadi semakin tegas dan tiran. Kemudian membuat perintah agar rakyat Eternelle menunda pernikahan dan kehamilan mereka. Jika memang benar akan ada bayi yang lahir pada waktu yang di ramalkan. Maka—Duke Searlus yang akan membunuhnya langsung.

Tapi tidak ada yang akan mengira tepat pada waktu itulah—aku sang penakluk segel. Dilahirkan kedunia ini dari rahim sibyla yang dinikahi Searlus. Apa dia akan membunuhku? Tidak. Karena aku tahu jika takdirku tidak mati di tangan Papaku. Karena alur hidupku sudah ditentukan seperti sebuah naskah.

Aku harus menjadi tokoh jahat yang membantu tokoh baik mencapai puncak perannya barulah aku akan mati.

Terlebih dulu, aku akan tumbuh menjadi gadis malang yang terkurung di menara, terabaikan, dan pada akhirnya tumbuh dengan penuh rasa penasaran terhadap dunia luar. Setelah aku berhasil kabur dari menara itu aku malah ditolong oleh seorang gadis keluarga bangsawan faksi cahaya. Tapi yang timbul malah kecumburuan terhadap gadis itu. Karena dia memperoleh banyak kasih sayang.

Sementara aku, siapa yang peduli pada pajangan sepertiku? Aku yang haus akan kasih sayang mencoba mencari alasan dari sebuah kesalahan. Lalu aku memilih menjadi ratu dari segala macam teror kejahatan di Saturia.

Aku juga bisa melihat kematianku sendiri karena rasa cemburu, aku jatuh cinta pada putera mahkota. Tapi gadis itu-lah yang menjadi puteri mahkota. Kemudian aku mencoba membunuh puteri mahkota dengan kekuatanku.

Tapi sebelum itu terjadi, nyawaku sudah lebih dahulu dihabisi oleh putera mahkota yang kucintai dan seluruh faksi kegelapan dibantai karena telah menyembunyikan kelahiranku. Begitulah arti kutukan kehancuran dari faksi kegelapan yang sebenarnya.

Haruskah, aku hidup mengikuti alur yang sudah ditentukan?

note:*sibyla : julukkan cenayang wanita, sibyl : julukan untuk cenayang pria*.

tbc...

1

CASTIL YOLANDE—Tepat pertengahan malam dimana bintang menghilang dan bulan tertutup awan. Saat itulah untuk pertama kalinya aku melihat pijar cahaya yang memenuhi bola mataku.

Untuk pertama kalinya, Aku bisa mendengar suara tangisku sendiri. Untuk pertama kalinya,  akhirnya aku bisa merasakan rasanya bernafas di dunia ini dan yang tepenting aku bisa merasakan bagaimana rasanya air susu mama, dan tangan mama yang hangat. 

Aku belum bisa melihatnya dengan jelas. Tapi aku tahu—wajah Mama tersenyum menatapku.

“Elleanor Violette adalah namamu, kau adalah peri cahaya ungu yang Mama sayangi. Tumbuhlah menjadi gadis yang pemberani dan baik hati. Kau harus hidup apapun yang terjadi, Kau dengar Mama kan Ela?” 

Mama? Aku tahu, bahkan sebelum kau mengatakannya aku tahu kau akan memberiku nama Elaine (Pelafalan pada nama Elleanor). Mama itu nama yang indah.  Aku ingin berterima kasih padamu, jangan bersedih Mama. Bagaimana cara mengatakannya ya? aku hanya bisa sedikit tersenyum, apa Mama mengerti Bahasa bayi?

“Kau senang ya Ela? Maafkan Mama sayang, Mama hanya bisa menemanimu sampai sini. Tapi Mama akan selalu mengawasi dan melindungimu dari tempat yang tak bisa kau lihat. Jadi Ela, kau harus bisa menjaga dirimu dengan baik, mengerti?”

Aku bahkan ingin menangis kencang jika melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Mama, bagaimana caraku melindungimu? Bagaimana caraku mencegah apa yang akan terjadi selanjutnya kepadamu.

 Tidak bisakah kau melihatku tumbuh dan merawatku? Mama, aku bisa melihat dari ingatanku, jika aku tidak akan pernah tumbuh dengan baik tanpamu. Tidak akan ada orang yang peduli denganku.  Mama kenapa aku harus melihat kejadian yang memilukan yang bahkan belum terjadi. 

Aku ini hanya seorang bayi, tapi kenapa pikiranku sudah berat saja seperti orang dewasa. Jika aku tidak bisa mencegahnya, lalu kenapa aku diberi kemampuan ini. Rasanya menyakitkan. Seperti melihat kebocoran data tapi aku tidak punya solusinya.

 “Yang Mulia Duke telah tiba Nyonya.” Benar sudah waktunya, aku tahu dia akan datang. Dan aku tahu, sebentar lagi adalah waktunya aku berpisah dengan Mama.

“Viscountess Florent, apa pun yang terjadi, kumohon lindungilah Ela.”

“Selamat tinggal sayang,” Mama mencium keningku. Mama kenapa aku tidak menangis, aku ingin menangis, aku ingin mencegah Mama melindungiku. Aku tidak ingin menukar nyawa Mama dengan nyawaku. Tapi apa alur bisa diubah seperti itu? Aku ini masih bayi, jadi tidak akan ada yang memahami keinginanku. 

 “Tentu Nyonya. Saya akan melindungi Nona Muda dengan segenap hati saya. Nyonya, mohon tetap bersama kami,”  Aku merasa aroma dan pelukannya sudah berubah.

"Tidak. Florent, maafkan aku." Mama sudah memberikanku pada Dayangnya. Mama, apa aku akan benar-benar berpisah denganmu? Setelah orang itu datang. Aku akan kehilangan Mama. Mama akan menghilang, menyatu dengan sihir pelindung yang berada di gelang tanganku ini. 

“Berikan bayi itu.”

Aku tahu betul siapa pemilik suara itu. Pria dingin yang berniat membunuh puterinya sendiri. Namun pada akhirnya dia tidak bisa membunuhku karena sihir pelindung yang Mama berikan padaku. Jika dia nekat membunuhku, maka dia juga akan ikut mati. Itu seperti pertukaran nyawa. Dan sihir pelindung yang Mama berikan akan hilang ketika aku mengalami mensis. Karena saat itulah aku dianggap sudah dewasa.

“Tidak. Kau tidak bisa menyentuhnya.” Suara Ibu yang semula lembut kini meninggi.

“Etienne, apa kau sudah lupa dengan ucapan Sibyl itu.” 

“Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuhnya. Dan aku telah menukar nyawaku dengan sihir pelindung.”

“Apa yang kau lakukan?! Meskipun bayi ini akan membawa kutukkan kehancuran?”

“Bayi ini bukanlah sebuah kutukkan! Kau ingin melindungi rakyatmu dengan mengorbankan puteriku. Maka aku akan melindungi puteriku dengan mengorbankan nyawaku.”

“Tidak jangan pernah lakukan itu.”

“Sudah terlambat. Jadi untuk terakhir kalinya, kumohon biarkan bayi ini hidup. Lindungilah puteri kita, didiklah dia menjadi puteri yang bijak. Maka dia tidak akan pernah menjadi ancaman untuk siapapun.”

Mama, hanya Mama yang benar-benar peduli padaku, tapi kenapa Mama menyerahkanku pada Papa yang tiran ini. Aku tidak mau. Aku pasti akan dikurung di menara olehnya. Aku tidak mau itu terjadi. Benar, aku tidak mau Mama pergi. Kali ini, aku setuju dengan Papa yang mencegahnya. Meski aku ingin sekali hidup. Tapi aku tidak bisa membiarkan Mama menukar hidupnya untukku.

“Etienne, kenapa kau bersikeras melindunginya?!”

“Dia puteri kita. Kenapa kau tidak memiliki sedikitpun perasaan padanya?”

“Dia akan menghancurkan kita semua.”

Aku ini masih bayi loh.  Tapi apa-apaan? Kenapa orang itu mengutukku? Apa kau benar-benar Papaku?  Aku tidak menyangka jika kejadian ini akan menjadi reka ulang dari ingatanku.

Benar, aku sudah tahu apa yang terjadi, apa ini kemampuan yang Mama berikan padaku? Aku bisa melihat masa depan? Tapi apa keuntungannya? Bukankah sia-sia jika aku hanya bisa melihatnya.

Apa sebenarnya fungsi ramalan itu. Kenapa hanya diperlihatkan, dan tidak ada yang berubah. Buktinya, ramalan dari sibyl tidak bisa dicegah. Buktinya aku terlahir. Itu artinya, semua akan berjalan sesuai alur. Dan aku memang tidak akan mati hari ini, tapi aku akan mati 18 tahun lagi. Aku akan mengalami kematian yang lebih naas dari kematian yang sesungguhnya, yakni diabaikan.

“Lakukan saja. Kau tidak akan pernah bisa menyentuhnya.”

Aku tahu, apa yang akan Mama lakukan setelah ini.

“Tidak Etienne jangan pernah lakukan itu!”

Sudah terjadi. Mama mengucap mantra sihir perlindungan. Aku tahu, perlahan, secara perlahan. Tubuh Mama memudar.. Dia menghilang bersamaan dengan munculnya tanda di bahu kiriku, arti bahwa aku telah dilindungi .

Aku tidak bisa menangis, karena aku tahu—pria itu masih berada di sana menatap tubuh Mama yang sirna. Mama kenapa kau menyia-nyiakan nyawamu untuk anak yang nantinya akan menjadi tokoh antagonis. Lagipula semua akan berjalan sesuai alur bukan?

“Etienne.” Papa, dia terpukul? Aku mendengar dengan jelas suara Papa yang lirih seperti hembusan angin. Dalam ingatanku, hanya ada gambaran ketika Papa mencoba membunuhku dan Mama yang pergi.

Aku tidak tahu bagaimana ekspresi Papa setelahnya, aku tidak memikirkan apa yang Papa rasakan setelah Mama pergi. Dan waktu tiba-tiba sudah meloncat beberapa bulan, dimana aku yang sedang belajar merangkak terpeleset di lantai, saat itu Papa yang kebetulan lewat tidak peduli.

Jika kelak aku menjadi tokoh jahat. Kenapa sekarang aku harus peduli padanya? Dia akan mengabaikanku. Dia akan mengurungku. Tidak bisakah aku tidak memikirkan perasaannya. Tapi sulit. Benar-benar sulit. Kenapa seperti ini, kenapa air mataku menumpuk di pelupuk mata. Kenapa, aku malah menangis keras.

“Singkirkan bayi itu dari hadapanku.”

“Tuan, Nona Muda sepertinya mengerti apa yang terjadi. Dia pasti mencari Nyonya.”

“Kubilang singkirkan.”

Papa jahat! Kenapa Papa tidak mau menenangkanku. Aku ini Cuma punya Papa sekarang. Jika bukan karena niat Papa yang ingin membunuhku, Mama pasti tidak akan pernah pergi. Ini semua karena Papa. Untuk kali pertama dalam hidupku, aku menangis keras. Bahkan Viscountess Florent khawatir.

“Nona, Anda merasa sedih? Saya tahu Nona pasti merindukan Nyonya.” Bisik Viscountess di telingaku.

Benar, ternyata masih ada satu orang baik yang tersisa. Meski begitu, aku tahu, saat aku berumur 5 tahun. Papa akan memisahkanku dari Viscountess Florent. Pada akhirnya tidak akan ada lagi yang memperdulikanku.

“Tunggu dulu.”

Kenapa? Kenapa dia menghentikan langkah Viscountess Florent yang akan membawaku pergi dari ruangan ini. apa karena aku tidak berhenti menangis dan dia marah. Dia ingin menyumpal mulutku agar aku diam? Apa aku juga tidak boleh berduka!

“Berikan bayi itu padaku.”

Tidak mau. Pokoknya aku tidak mau ikut Papa. Bagaimana ini? dalam ingatanku tidak ada kejadian Papa akan menggendongku. Kenapa tiba-tiba seperti ini. Apa dia ingin mencekikku?

Viscountess Florent mencoba melindungiku, dari gerakan tubuhnya seolah dia tahu apa yang harus dilakukan. “Yang Mulia Duke, biarkan saya yang menenangkan Nona Ela. Anda tidak perlu terusik dengan tangisannya.”

Benar, benar aku akan diam. Jadi jangan menyentuhku. Aku tidak mau mati di tanganmu.

“Berikan padaku.” Ucapnya dingin. Huwaaaaa, aku semakin keras menangis. Apa Papa tidak peka kalau aku tidak mau ikut Papa.

Terlambat. Dia sudah merebutku dari tangan Viscountess Florent. Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, karena penglihatanku yang belum sempurna. Tapi aku sudah tahu seperti apa wajahnya. Dia memiliki mata seindah batu amethyst yang bercahaya, dan rambut ungunya seindah warna galaksi. Aku tahu, rupaku sama seperti Papa. Mata ungu bercahaya yang hanya dimiliki keturunan penguasa kegelapan.

Tapi perasaan apa ini. Aku berada di gendongan Papa. Aku tahu dia begitu bernafsu ingin membunuhku. Tapi bukannya takut, aku malah merasakan hal lain. Perasaan kehilangan yang sangat besar. Perasaan dilema, dan penyesalan. Apa ini yang kurasakan? Atau perasaan itu adalah ikatan antara aku dan Papa.

Tiba-tiba aku berhenti menangis, entah kenapa air mataku berhenti begitu saja. Dan apa-apaan kenapa aku tidak bisa mengendalikan ekspresiku. Huwaaa, kenapa aku tersenyum?! Apa-apaan?! Apa aku sedang berusaha menghiburnya? Tidak sudi. Aku tidak mau menghibur orang yang membenciku. Aku tidak mau. Kenapa tubuhku tidak mau patuh sih.

“Singkirkan dia. Jangan biarkan bayi ini muncul dihadapanku.”

“Baik Yang Mulia Duke.”

 Apa-apaan? Apa ini balasan karena sudah menghiburmu?! Kenapa kau menggendongku seperti barang lalu melemparkan saat sudah bosan.

Memangnya aku ini bukan anakmu ya? Masa kau tidak bisa merasakan empati sedikit saja padaku. Ayolah. Aku bahkan tidak bisa lihat dengan jelas apa tadi dia berusaha mencekikku atau tidak. Tapi kenapa dia cepat sekali mengembalikanku pada Viscountess Florent. Aneh sekali. ***

tbc...

2

Aku merasa bosan, sudah seminggu sejak aku dilahirkan. Dan tidak ada perubahan. Aku masih belum bisa melakukan sesuatu yang wahhh. Hanya bisa berbaring, menangis saat lapar, menangis saat buang air, dan tersenyum saat viscountess florent menghiburku. 

“Nona muda, kenapa sejak tadi terlihat tidak tenang. Dia melihat ke langit-langit sejak tadi.” 

Tenang saja Viscountess, aku ini tidak hanya sedang banyak pikiran. Kenapa kau khawatir sekali. Apa aku pura-pura tidur saja. Benar aku akan memejamkan mataku. Ada banyak yang kupikirkan.

Aku sendiri merasa aneh, apa aku benar-benar seorang bayi sungguhan? Atau jangan-jangan aku ini bayi jadi-jadian. Kenapa di kepalaku ada banyak pikiran sih. Kenapa aku tidak bisa memikirkan hal yang mudah saja, seperti memikirkan apa nama benda yang kupakai untuk tidur ini, apa nama alat yang kugunakan untuk minum susu. Tentu saja itu mulut. Kenapa pikiranku tidak bisa santai sebentar saja. 

Tunggu dulu, tiba-tiba aku mengingat sesuatu mengenai gambaran yang kulihat di masa depan. Jika semua berjalan sesuai alur. Jika dalam ingatanku, aku tumbuh menjadi gadis jahat yang terabaikan. Kenapa? Kenapa dalam ingatanku, aku tidak melihat jika aku memiliki kemampuan untuk melihat masa depan? Kenapa yang kulihat hanya gambaran tentang kejadian yang menimpaku. Tapi aku tidak diperlihatkan bagaimana jalan pikiranku yang sebenarnya. Kenapa aku bisa terpikir menjadi jahat? Kok aku tidak bisa menalar dengan logikaku. Itu seperti bukan aku.

  Jika dalam ingatanku ada satu saja peristiwa yang menyinggung aku bisa melihat masa depan, maka bisa dipastikan aku akan berpikir seperti aku yang sekarang ini. Aku tidak mau menjadi orang jahat. Bukankah begitu? 

Karena yang kuingat. Hanya ada adegan yang terjadi tanpa alasan yang jelas.  Aku dilahirkan, aku melihat  Papa mencoba membunuhku lalu Mama yang menghilang. Setelah itu seperti batu loncatan, aku yang tiba-tiba sudah merangkak, Papa yang melewatiku meski aku terpeleset. Setelah itu seperti batu loncatan lagi, saat aku dikurung di menara sendirian. Setelah itu di usiaku yang ke-14 tahun aku kabur dari menara. Aku bertemu dengan  gadis berambut jingga. 

Lalu secara acak aku bertemu dengan putera mahkota yang sedang berkunjung ke kediaman gadis itu. aku tiba-tiba jatuh cinta. Lalu setelah itu hanya ada kisah tragis, kecemburuan dan kejahatan yang kulakukan. Seolah-olah semua itu sudah diatur mengikuti jalan cerita. Tapi aku tidak merasakan bagaimana perasaanku sendiri? Apa benar aku itu orang yang seperti itu?

Tapi ini berbeda, aku yang ada didalam ingatanku, adalah aku yang benar-benar jahat, dan tidak bisa berpikir dengan benar. Sementara aku yang sekarang ini bisa melihat masa depan, adalah aku yang bisa berpikir untuk menjadi orang baik. Lalu sebenanya siapa yang aku lihat di masa depan? Apa benar kalau itu aku?

Apa aku masih punya kesempatan untuk mengubah masa depan? Apa aku bisa tumbuh menjadi gadis yang bijak seperti yang mama inginkan? Ini kan diriku, kenapa aku tidak bisa hidup sesuai karakterku sendiri? Pokoknya aku tidak mau jadi orang jahat.

 Ada begitu banyak pertanyaan di dalam kepalaku. Padahal aku ini masih bayi, tapi aku sudah  memikirkan hal serumit itu. Aku ini memang bayi yang luar biasa ya, aku cocok disebut bayi ajaib. //Masih saja bangga\ 

Kalau memang perkiraanku benar. Maka tidak ada salahnya—aku akan mencoba mengubah naskah hidupku. Aku tidak mau mati menjadi karakter jahat dan hidup sesuai dengan kutukkan yang sudah disebutkan peramal. Jadi bagaimana caraku untuk mengubahnya? 

Aku harus tahu terlebih dahulu kenapa aku bisa menjadi jahat? Apa karena tidak ada yang memberiku kasih sayang ya? Masa iya? Padahal sekarang aku merasa bodo amat apakah aku di sayang atau tidak. Aku kan hanya ingin hidup. Tapi, tidak menutup kemungkinan kalau suatu hari aku berubah pikiran, dan aku benar-benar membutuhkan kasih sayang.

Benar, aku menjadi jahat berawal karena terabaikan, aku hidup terkurung di menara sejak usiaku 5 tahun dan orang yang telah banyak melukai hatiku adalah Papaku sendiri. Padahal dia orang tuaku satu-satunya. Sekarang aku mengerti cara mencegah itu semua, aku akan membuat Papa menyayangiku. Dengan begitu, aku tidak akan menjadi wanita jahat yang haus akan kasih sayang. 

Kalau begitu. Target utamaku adalah Papa! Papa lihat saja. Bayi menggemaskanmu ini, akan membuatmu jatuh hati! Akan kubuktikan kalau aku bukanlah bayi terkutuk. Aku adalah puterimu, bahkan mata dan rambut kita ini sama! Seharusnya kau senang. Enak saja kau malah ingin mengabaikanku. Tidak akan pernah kubiarkan itu terjadi. Aku ini terlalu menggemaskan untuk diabaikan.

***

Maafkan aku viscountess, hari ini aku harus melibatkanmu dalam rencanaku. Kau pasti akan khawatir setelah ini. Tapi tenang saja, aku ini Cuma pura-pura. Oekkkkkk!!!!!

“Nona, ada apa? Kenapa tiba-tiba menangis kencang.”

Bagus. Aku harus menghayati peranku. Saat ini aku hanya tahu menangis saja, jadi aku harus berperan sedih. “Nona lapar?” Viscountess mengambil susu untukku. Tidak jangan beri aku susu, aku tidak menginginkan itu saat ini.

“Nona tidak mau? Kenapa masih menangis, apa Nona buang air.” Viscountess Florent mengecek celanaku. Tidak. Aku ini tidak buang air. “Tidak juga.” Dia semakin kebingungan.

Lalu Viscountess pergi lagi mengambil barang-barang lucu yang biasanya disukai bayi. Astaga. Aku sedang tidak mood bermain tahu. Aku tahu, dia tidak akan menyerah untuk membuatku diam. dia sudah menggendongku dan mencoba menidurkanku. Tidak mau. Bukan itu yang kumau. 

Kenapa sih susah sekali mengungkapkan keinginan bayi. Rencanaku ini supaya Papa tergerak hatinya. Aku tahu, Papa tinggal di Castil sayap timur. Sementara aku ada di Castil barat, tempat tinggal istri-istri Duke dan juga para puteri. Karena, istri Duke Searlus hanya mendiang Mama dan hanya aku satu-satunya puterinya. Jadi, Castil barat dijadikan tempat tinggal para dayang. Meski kemungkinannya kecil tangisanku akan terdengar sampai seberang. Tapi, siapa tahu ada keajaiban. Duke yang terhormat itu tanpa sengaja mendengar suara tangisku saat sedang lewat. Aku hanya bertaruh  pada kemungkinan itu saat ini, karena kalau sampai rencanaku gagal, sia-sia juga kubuang air mataku.

“OEKKKKKKKKKK!!!!”

“OEKKKKKKKKKK!!!”

“Nona, jangan menangis.”

“OEKKKKKKKKKK!!!”

Teruslah panik, teruslah pokoknya aku tidak akan pernah diam sebelum Papa datang dan menenangkanku. Biarkan dia melihatku yang menggemaskan ini menangis. Papa datanglah cepat, air mataku hampir kering. Lihatlah.

“OEKKKKKKKKKK!!!”

BRAKKK. Astaga siapa yang membuka pintu kamar bayi keras sekali. Dia itu tidak berperi kemanusiaan sedikitpun terhadap bayi ya?!

“Bisakah kau urus bayi itu dengan benar? Suaranya menganggu pekerjaanku.”

Papa? Papa, jahat sekali kenapa bicara begitu. Tidak peduli. Aku akan bermuka tebal supaya Papa mau menggendongkan.

“Maafkan Saya Tuan Duke, tapi Nona sepertinya sedang merindukan Nyonya, dia tidak mau minum susu, dia juga tidak mau dihibur. Dia terus menerus menangis.”

“Berikan padaku.”

Hah? Semudah itu? mencurigakan sekali. Apa jangan-jangan aku akan ditenggelamkan? Atau aku akan dicekik supaya aku diam? Papaku ini kan berdarah dingin. Seharusnya aku jangan mencari mati dengannya.

Papa benar-benar menggendongku. Suaraku, suaraku tertahan, tapi—“Oekkkkkkk!”

Papaku kenapa melotot padaku, menakutkan sekali. Aku ingin Kembali saja ke ranjang bayi. Kembalikan aku. Aku tidak kuat ditatap begitu. 

“Tuan Duke, bukan begitu cara menenangkan bayi. Anda harus lebih lembut, munculkan aura positif agar bayi juga bisa merasakan kehangatan Anda. Bagaimanapun juga, dia adalah darah daging Anda, Tuan.”

Hikss, Vicountess Florent. Kenapa kau bisa begitu berani menasihati Papaku? Sepertinya kau harus diberi penghargaan noble sebagai wanita paling pemberani di wilayah Eternelle.

Eh, kenapa pancaran api di mata Papa merdup. Dia merenggangkan gendongannya, menjadi lebih lembut tidak sekaku tadi. Dan, tangannya mulai begoyang seolah mengayunku perlahan. Apa dia sedang berusaha menenangkanku? Apa ideku berhasil?

Diam. aku harus diam. rencanaku berhasil, bukankah aku harus senang? Benar, aku pun memberi Papa hadiah senyumku yang menggemaskan. Aku melihat, mata Papa menghangat. Meski wajahnya tetap dingin. Tapi tatapannya meredup. Lihatlah, dia tidak mungkin tidak tahan dengan sosokku yang menggemaskan ini. 

“Lihat Tuan, Nona benar-benar sudah tenang sekarang, dia bahkan tersenyum pada Tuan. Bukankah artinya, Nona mengerti jika Tuan adalah Ayahnya?”

Papa, bicaralah. Kenapa diam saja. Seharusnya Kau menyahuti ucapan Viscountess Florent. 

“Ini. tidurkan dia. Aku akan Kembali ke ruang kerja.”

“OEKKKKKK!!!” Tidak mau. Aku ini sedang melatih Papa jadi orang yang baik tahu?! Kenapa buru-buru sekali meninggalkanku.

“Tuan—Nona sepertinya masih ingin bersama Anda.”

“Kalau begitu, kau keluarlah. Aku yang akan menidurkannya.”

“Baik Tuan, Saya akan masuk setelah Nona tertidur.”

Nahh, begitu dong. Baru Papa yang baik. Tu-tunggu dulu? Apa maksud Viscountess Florent keluar? Apa Papa mau membunuhku diam-diam? apa mau meracuniku? Mencekik? Membanting di lantai? Atau kemungkinan terparah, melemparku keluar dari jendela?

“Tidurlah. Aku masih punya banyak pekerjaan yang harus kuurus.”

Glekk. Papa bicara padaku? Kemungkinan-kemungkinan menakutkan yang baru saja kupikirkan barusan, lenyap begitu saja dari kepalaku. Setelah mendengar suara hangat Papa. Untuk pertama kalinya dia mengajakku berbicara.

“cepatlah tidur.” Papa Kembali mengayunkan lengannya perlahan, aku menikmati kehangatan yang kurasakan. Apa aku benar-benar bisa menikmati moment seperti ini kedepannya? Atau hidupku akan berjalan sesuai gambaran ingatanku? 

Tapi bukankah aku sudah berusaha meluluhkan hati Papa. Jadi, Papa, tolong jangan mengabaikanku, jangan pernah membuangku. Karena di dunia ini, aku terlahir sebagai anak Papa, dan aku hanya punya Papa.

***

tbc...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!